745:2012
2
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Stan
ndar Nasio
onal Indon
nesia
Ta carra peng
Tata ghitung
gan ev
vapotra
anspira
asi tana
aman
acu
uan de
engan metode
m e Penm
man-Moonteith
ICS 19.040; 17
7.120.20
93.0
020 Badan Standardis
S sasi Nasio
onal
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
© BSN 2012
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Gd. Manggala Wanabakti
Blok IV, Lt. 3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +6221-5747045
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
SNI 7745:2012
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Daftar Isi
Prakata ..................................................................................................................................... ii
Pendahuluan............................................................................................................................ iii
4 Persyaratan ....................................................................................................................... 2
Bibliografi ............................................................................................................................... 15
© BSN 2012 i
SNI 7745:2012
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Prakata
Dengan diterbitkannya standar ini, para perencana dan pengguna informasi evapotranspirasi
tanaman acuan dapat memanfaatkan standar ini terutama dalam perencanaan dan
pengoperasian bangunan air untuk pengaturan kebutuhan air bagi tanaman.
Standar ini termasuk dalam Gugus Kerja Hidrologi, Hidraulika, Lingkungan, Air Tanah dan
Air Baku pada SPT 91-01-S1 Sumber Daya Air dan berada di bawah PT 91-01 Konstruksi
dan Bangunan.
Penulisan standar ini mengacu kepada PSN 08:2007 dan telah mendapat masukkan dan
koreksi dari ahli bahasa. Perumusan standar ini dilakukan melalui proses pembahasan pada
Konsensus tanggal 29 Agustus 2003 di Bandung yang melibatkan para nara sumber dan
pakar dari berbagai instansi terkait.
© BSN 2012 ii
SNI 7745:2012
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Pendahuluan
Evapotranspirasi tanaman acuan (ETo) adalah evapotranspirasi yang terjadi pada tanaman
acuan yaitu tanaman rumput yang tumbuh pada suatu lahan dengan ketinggian tanaman
12 cm dari permukaan tanah dan kebutuhan airnya tercukupi dengan baik.
Berdasarkan penelitian di daerah basah (humid) yang dimuat dalam FAO Paper 56, metode
Penman-Monteith sebagai metode terbaik dibandingkan dengan metode lainnya dalam
menghitung besarnya evapotranspirasi tanaman acuan. Nilai korelasi (r) metode ini
dibandingkan dengan hasil penelitian dengan lisimeter sebesar 97% untuk seluruh bulan dan
93% untuk bulan puncak, sedang metode lainnya di bawah nilai tersebut. Besarnya estimasi
kesalahaan standar (standard error of estimate) menunjukkan nilai terkecil, yaitu sebesar 0,
32 sedang metode lainnya antara 0,56 sampai 1,29.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tata cara penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan
dengan metode Penman - Monteith
1 Ruang lingkup
2 Acuan normative
SNI 2821, Metode penghitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan kelas
A.
3.1
Evaporasi
banyaknya air yang menguap dari permukaan tanah atau air.
3.2
Transpirasi
besarnya kehilangan air dari dalam tanaman melalui stomata di daun.
3.3
Evapotranspirasi
banyaknya air yang dipergunakan untuk proses pertumbuhan tanaman (transpirasi) dan
evaporasi dari tanah/air sebagai tempat tumbuhnya tanaman tersebut.
3.4
Evapotranspirasi potensial
evapotranspirasi untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertumbuhan tanaman tanpa sedikit
pun kekurangan air.
3.5
Hari julian
nomor urutan hari dalam setahun yang dimulai dari 1 untuk 1 Januari sampai 365 atau 366
untuk 31 Desember.
3.6
Panas laten
panas yang diperlukan untuk menguapkan air sebesar satu gram.
3.7
Lapse rate
laju penurunan suhu udara dengan kenaikan ketinggian.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
3.8
Tanaman acuan
rerumputan dengan tinggi 12 cm, tumbuh seragam menutupi permukaan tanah, tanpa
kekurangan air.
3.9
Radiasi matahari gelombang pendek netto
radiasi matahari ekstraterestrial dikurangi pantulan radiasi dari permukaan bumi.
3.10
Radiasi gelombang panjang netto
panas yang dipancarkan oleh permukaan tanaman dan tanah ditambah panas dari atmosfer
dan awan yang diterima oleh di permukan bumi.
3.11
Radiasi matahari netto
radiasi matahari gelombang pendek netto dikurangi radiasi gelombang panjang netto.
3.12
Lama penyinaran matahari
jangka waktu matahari bersinar tanpa dihalangi oleh penutupan awan.
3.13
Koefisien pantulan atau albedo
nilai besaran bagian radiasi matahari ekstraterestrial yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
4 Persyaratan
4.1 periode waktu penghitungan ditentukan dengan jelas (bulanan, 15 harian, 10 harian,
mingguan, atau harian);
4.2 letak lintang pos klimatologi ditentukan secara jelas dan benar;
4.3 tersedia data tekanan udara secara jelas dan benar sesuai dengan periode waktu
penghitungan butir a) atau elevasi pos klimatologi;
4.4 tersedia data suhu udara dan kelembaban udara secara jelas dan benar sesuai dengan
periode waktu penghitungan butir a);
4.5 tersedia data ketinggian alat pengukur kecepatan angin secara jelas dan benar sesuai
dengan periode waktu penghitungan butir a);
4.6 tersedia data lama penyinaran matahari dan waktu pemasangan dan pengambilan alat
ukurnya (misal dipasang jam 8.00 dan diambil jam 16.00) atau data radiasi matahari secara
jelas dan benar sesuai dengan periode waktu penghitungan butir a);
4.7 panjang data pengamatan yang akan dihitung untuk pekerjaan perencanaan minimal
5 tahun, tidak perlu berkesinambungan dan untuk alokasi air disesuaikan dengan periode
yang dikehendaki.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
5 Data iklim dan topografi
Data topografi :
1) elevasi atau altitude stasiun pengamatan klimatologi dalam satuan meter di atas
permukaan air laut;
2) letak garis lintang lokasi stasiun pengamatan klimatologi yang dinyatakan dalam derajat,
kemudian dikonversi dalam radian dengan 2 π radian = 360 derajat.
Keterangan :
ETo adalah evapotranspirasi tanaman acuan, (mm/hari).
Rn adalah radiasi matahari netto di atas permukaan tanaman, (MJ/m2/hari).
T adalah suhu udara rata-rata, (o C).
U2 adalah kecepatan angin pada ketinggian 2 m dari atas permukaan tanah, (m/s).
es adalah tekanan uap air jenuh, (kPa).
ea adalah tekanan uap air aktual, (kPa).
Δ adalah kemiringan kurva tekanan uap air terhadap suhu, (kPa/o C).
γ adalah konstanta psikrometrik, (kPa/o C).
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
R n dihitung dengan rumus :
Keterangan :
Rns adalah radiasi gelombang pendek, (MJ/m2/hari).
Keterangan:
α adalah koefisien pantulan radiasi tajuk = 0,23 (nilai koefisien ini dipengaruhi oleh kondisi
tanaman penutup lahannya, pada beberapa literatur menggunakan kisaran nilai 0,23 – 0,25).
Rs adalah radiasi matahari, (MJ/m2/hari).
n
R s = ( 0 ,25 + 0 ,5 ) Ra ....................................................................................... (4)
N
Keterangan:
n adalah lama matahari bersinar dalam satu hari, (jam).
N adalah lama maksimum matahari bersinar dalam satu hari, (jam).
Ra adalah radiasi matahari ekstraterestrial, (MJ/m2/hari).
besarnya Ra adalah :
Keterangan:
dr adalah jarak relatif antara bumi dan matahari.
δ adalah sudut deklinasi matahari, (rad).
ϕ adalah letak lintang, (rad). Jika berada pada lintang utara nilainya positif, pada lintang selatan
nilainya negatif.
ωs adalah sudut saat matahari terbenam, (rad).
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
ωs = arccos ( − tan ϕ tan δ) ................................................................................. (6)
Keterangan:
δ adalah deklinasi matahari, (rad).
ϕ adalah letak lintang, (rad).
dan d r dihitung berdasarkan persamaan di bawah ini (Duffie & Beckman, 1980) :
2π
dr = 1 + 0 ,033 cos ( J) = 1 + 0 ,033 cos ( 0 ,0172 J) ..................... (7)
365
Keterangan:
J adalah nomor urut hari dalam setahun (hari julian)
Nilai ( 0 ,0172 J ) pada persamaan (7) dan ( 0 ,0172 J − 1,39 ) pada persamaan (8) dalam
satuan radian.
Besarnya nilai J dapat dilihat pada Tabel 6 Lampiran D atau secara matematis dapat
dihitung dengan :
Keterangan:
M adalah bulan (1-12)
D adalah hari dalam bulan (1 - 31)
Jika tahun kabisat dan M > 2, J ditambah nilai 1, tahun kabisat adalah tahun yang habis
dibagi dengan angka 4.
Untuk melakukan penghitungan dengan periode 10 harian, maka nilai J diperoleh dari
persamaan (8b) dengan D sama dengan 5, 15, dan 25 pada setiap bulannya.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
24
N=
ω s ............................................................................................................... (9)
π
dan Rnl dihitung dengan:
Keterangan:
R adalah radiasi gelombang panjang, (MJ /m2/hari).
nl
Rlu ↑ adalah radiasi termal yang dipancarkan oleh tanaman dan tanah ke atmosfer, (MJ/m2/hari).
Rld ↓ adalah radiasi gelombang panjang termal yang dipancarkan dari atmosfer dan awan masuk
ke permukaan bumi, (MJ/m2/hari).
f adalah faktor penutupan awan, tanpa dimensi.
εa adalah emisivitas efektif atmosfer.
ε vs adalah nilai emisivitas oleh vegetasi dan tanah ≈ 0,98 (Jensen dkk., 1990).
σ adalah nilai konstanta Stefan-Boltzman = 4,90 x 10-9 MJ/m2/K4/hari.
Tk adalah suhu udara rata-rata, (K).
Faktor penutupan awan (f) dihitung dengan rumus (FAO No. 24, 1977):
n
f = 0 ,9 + 0 ,1 ......................................................................................................... (11)
N
Keterangan:
ε , adalah emisivitas atmosfer
ea adalah tekanan uap air aktual (kPa).
a r adalah 0,34 - 0,44.
br adalah negatif 0,25 - negatif 0,14.
⎛ 4 ,87 ⎞
U 2 = U z ⎜⎜ ⎟⎟ .................................................................................... (13)
⎝ ln ( 67 ,8 z − 5,42 ) ⎠
Keterangan:
U adalah kecepatan angin pada ketinggian 2 m, (m/s).
2
U z adalah kecepatan angin pada ketinggian z m, (m/s).
z adalah ketinggian alat ukur kecepatan angin, (m).
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
⎛ 17 ,27 T ⎞
e s = 0 ,611 exp ⎜⎜ ⎟⎟ ...................................................................................... (14)
⎝ T + 237 ,3 ⎠
e a = e s x RH .......................................................................................................... (15)
Keterangan:
RH adalah kelembaban relatif rata-rata, (%).
Kemiringan kurva tekanan uap air terhadap suhu udara dihitung dengan (Murray, 1967):
4098 e s
Δ= .................................................................................................... (16)
(T + 237 ,3 ) 2
Keterangan:
Δ adalah kemiringan kurva tekanan uap air terhadap suhu udara, (kPa/o C).
T adalah suhu udara rata-rata, (o C).
e s adalah tekanan uap jenuh pada suhu T , (kPa).
cpP P
γ= 10 −3 = 0 ,00163 .............................................................................. (17)
ελ λ
Keterangan:
γ adalah konstanta psikrometrik, (kPa/o C).
cp adalah nilai panas spesifik udara lembap sebesar 1,013 kJ/kg/o C.
P adalah tekanan atmosfer, (kPa).
ε adalah nilai perbandingan berat molekul uap air dengan udara kering = 0,622.
λ adalah panas laten untuk penguapan, (MJ/kg).
g
⎛T − τ (z − z o ) ⎞ R
τ
P = Po ⎜ ko ⎟ ........................................................................... (18)
⎜ Tko ⎟
⎝ ⎠
Keterangan:
P adalah tekanan atmosfer pada elevasi z, (kPa).
Po adalah tekanan atmosfer pada permukaan laut, (kPa).
z adalah elevasi, (m).
zo adalah elevasi acuan, (m).
g adalah gravitasi = 9,8 m/s2.
R adalah konstanta gas spesifik = 287 J/kg/K.
Tko adalah suhu pada elevasi zo, (K).
τ adalah konstanta lapse rate udara jenuh = 0,006 5 K/m.
Jika tekanan udara pada suatu stasiun tidak tersedia, maka gunakan asumsi
Tko = 293 K untuk T = 20o C dan Po = 101,3 kPa pada zo = 0.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Panas laten untuk penguapan (λ ) dihitung dengan rumus (Harrison, 1963):
Keterangan:
λ adalah panas laten untuk penguapan, (MJ/kg).
T adalah suhu udara rata-rata, (o C).
7 Cara penghitungan
10) Hitung nilai kemiringan kurva tekanan uap (Δ) dengan membagikan hasil langkah 5)
dengan langkah 9 atau mengunakan persamaan (16);
11) Tentukan hasil pembagian antara konstanta 900 dengan suhu Kelvin;
12) Tentukan hasil perkalian data kecepatan angin, hasil langkah 8), langkah 4) dan
langkah 11);
13) Hitung besarnya nilai sudut deklinasi (δ) berdasarkan persamaan (8);
14) Hitung besarnya jarak relatif matahari dengan bumi (dr) menggunakan persamaan 7);
15) Berdasarkan data letak lintang stasiun, tentukan nilai sudut saat matahari terbenam
(ωs) dengan menggunakan persamaan (6);
16) Tentukan nilai radiasi ekstraterestrial (Ra) berdasarkan persamaan (5);
17) Hitung nilai radiasi matahari (Rs) berdasarkan data langkah 16) dengan data lama
penyinaran matahari (persamaan 4);
18) Hitung faktor penutupan awan berdasarkan data lama penyinaran matahari
mengunakan persamaan (11);
19) Hitung besarnya radiasi gelombang pendek (Rns) berdasarkan hasil langkah 17) dan
nilai albedo dengan menggunakan persamaan (3);
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
20) Hitung nilai emisivitas atmosfer berdasarkan persamaan (12);
21) Tentukan nilai hasil perkalian antara konstanta Stefan-Boltzman dan pangkat empat
suhu Kelvin;
22) Tentukan nilai radiasi gelombang panjang (Rnl) berdasarkan hasil perkalian langkah
18), langkah 20), dan langkah 21) atau menggunakan persamaan (10);
23) Hitung besarnya nilai radiasi netto dengan mengurangkan hasil langkah 19) dengan
langkah 22) (persamaan 2);
24) Tentukan perkalian antara konstanta 0,408, hasil langkah 10), dan langkah 23);
25) Jumlahkan hasil langkah 12) dan langkah 24);
26) Berdasarkan data kecepatan angin, hasil langkah 10), langkah 8), hitung nilai dari
(Δ + γ (1 + 0,34 U2));
27) Hitung besarnya nilai ETo dengan membagi hasil langkah 25) dengan hasil langkah 26).
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
8 Contoh penghitungan
Data Rumus Penghitungan Hasil Penghitungan
o
- Suhu: 24,7 C
es kPa (14) 3,1
x _
- RH: 64,2 % RH/100 0,642
900
0,408.Δ.Rn + γ U2 (es − ea ) 1,074
(T + 273)
- Kec. angin ( 1 + 0,34 U2 ) 1,479
= 121,9 km/hari ÷
γ.( 1 + 0,34 U2 ) 0,093
Lampiran A
(informatif)
Diagram alir penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan
Mulai
Letak Elevasi
tidak tidak
Lama Radiasi surya Tekanan Suhu Udara RH Kec. Angin pada tidak
Penyinaran ketinggian 2 m
ada ada
ada
Estimasi Estimasi dengan
Estimasi pers 13
dengan
Rnl
Rns
es, λ
γ
Rn
Δ
ETo Selesai
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Lampiran B
(informatif)
Data iklim
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Tabel 3 Data kelembapan (%)
Lampiran C
(informatif)
Contoh hasil penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan metode Penman-Monteith
Suhu
Kec, RH Lama Tekanan
Udara es Δ λ γ f δ dr ωs Ra Rs Rns Rnl Rn ETo
Bulan J Angin % Penyinaran Udara
(oC) (kPa) (kPa/oC) (MJ/kg) (kPa/oC) ε' (rad) (rad) (MJ/m2/hari) (mm/hari)
(km/hari) (%) (+1000 mb)
Jan 15 24,73 121,92 64,22 33,92 -64,17 3,12 0,19 2,44 0,06 0,14 0,41 -0,37 1,03 1,62 38,63 16,21 12,48 2,22 10,26 3,86
Feb 46 24,79 118,73 64,33 37,23 -64,17 3,13 0,19 2,44 0,06 0,14 0,44 -0,23 1,02 1,60 38,87 16,95 13,05 2,37 10,68 3,96
Mar 74 25,17 88,82 64,67 42,21 -64,17 3,20 0,19 2,44 0,06 0,14 0,48 -0,05 1,01 1,58 37,99 17,51 13,49 2,58 10,90 3,88
Apr 105 25,33 87,91 64,78 50,64 -64,17 3,23 0,19 2,44 0,06 0,14 0,56 0,17 0,99 1,55 35,36 17,79 13,70 2,97 10,73 3,83
Mei 135 25,23 67,57 64,80 58,27 -64,17 3,21 0,19 2,44 0,06 0,14 0,62 0,33 0,98 1,53 32,29 17,48 13,46 3,35 10,11 3,54
Jun 166 24,58 53,40 64,00 62,71 -64,17 3,09 0,18 2,44 0,06 0,14 0,66 0,41 0,97 1,52 30,48 17,18 13,23 3,66 9,57 3,27
Jul 196 23,96 76,19 64,10 65,50 -64,17 2,98 0,18 2,44 0,06 0,15 0,69 0,38 0,97 1,52 31,10 17,96 13,83 3,86 9,97 3,48
Aug 227 24,05 126,10 63,90 65,93 -64,17 2,99 0,18 2,44 0,06 0,15 0,69 0,24 0,98 1,54 33,73 19,55 15,06 3,88 11,18 4,09
Sept 258 24,75 112,38 63,88 59,50 -64,17 3,12 0,19 2,44 0,06 0,14 0,64 0,04 0,99 1,57 36,69 20,09 15,47 3,49 11,98 4,30
Okt 288 25,14 121,20 64,11 51,15 -64,17 3,20 0,19 2,44 0,06 0,14 0,56 -0,17 1,01 1,59 38,30 19,37 14,92 3,04 11,88 4,34
Nov 319 24,72 109,10 64,63 42,31 -64,17 3,12 0,19 2,44 0,06 0,14 0,48 -0,33 1,02 1,61 38,52 17,78 13,69 2,62 11,07 4,01
Dec 349 24,87 111,63 64,00 41,50 -64,17 3,14 0,19 2,44 0,06 0,14 0,47 -0,41 1,03 1,62 38,35 17,54 13,51 2,59 10,92 4,01
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Lampiran D
(informatif)
Daftar Nomor Urut Hari dalam Setahun
Hari Jan Feb Mar* Apr* Mei* Jun* Jul* Aug* Sep* Okt* Nov* Des*
1 1 32 60 91 121 152 182 213 244 274 305 335
2 2 33 61 92 122 153 183 214 245 275 306 336
3 3 34 62 93 123 154 184 215 246 276 307 337
4 4 35 63 94 124 155 185 216 247 277 308 338
5 5 36 64 95 125 156 186 217 248 278 309 339
6 6 37 65 96 126 157 187 218 249 279 310 340
7 7 38 66 97 127 158 188 219 250 280 311 341
8 8 39 67 98 128 159 189 220 251 281 312 342
9 9 40 68 99 129 160 190 221 252 282 313 343
10 10 41 69 100 130 161 191 222 253 283 314 344
11 11 42 70 101 131 162 192 223 254 284 315 345
12 12 43 71 102 132 163 193 224 255 285 316 346
13 13 44 72 103 133 164 194 225 256 286 317 347
14 14 45 73 104 134 165 195 226 257 287 318 348
15 15 46 74 105 135 166 196 227 258 288 319 349
16 16 47 75 106 136 167 197 228 259 289 320 350
17 17 48 76 107 137 168 198 229 260 290 321 351
18 18 49 77 108 138 169 199 230 261 291 322 352
19 19 50 78 109 139 170 200 231 262 292 323 353
20 20 51 79 110 140 171 201 232 263 293 324 354
21 21 52 80 111 141 172 202 233 264 294 325 355
22 22 53 81 112 142 173 203 234 265 295 326 356
23 23 54 82 113 143 174 204 235 266 296 327 357
24 24 55 83 114 144 175 205 236 267 297 328 358
25 25 56 84 115 145 176 206 237 268 298 329 359
26 26 57 85 116 146 177 207 238 269 299 330 360
27 27 58 86 117 147 178 208 239 270 300 331 361
28 28 59 87 118 148 179 209 240 271 301 332 362
29 29 (60) 88 119 149 180 210 241 272 302 333 363
30 30 - 89 120 150 181 211 242 273 303 334 364
31 31 - 90 - 151 - 212 243 - 304 - 365
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
Lampiran E
(informatif)
Faktor konversi
Suhu Udara
Tekanan
Kecepatan Angin
Radiasi
Evapotranspirasi
Bibliografi
© BSN 2012 15 dari 16
SNI 7745:2012
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”
1 Brunt D. (1952). Physical and dynamical meteorology, 2nd ed. University Press,
Cambridge. 428 pp.
2 Burman R.D., Jensen M.E. and Allen R.G. (1987). Thermodynamic factor in
evapotranspiration. In : Proc. Irri. and Drain. Spec. Conf., James L.G. and English M.J.
(eds). ASCE, Portland, Ore., July. Pp. 28-30
3 Craig J.C. (1984). Basic routines for the Casio computer. Wayne Green Books,
Peterborough, NH 03458. 131 pp.
4 Doorenbos J. and Pruitt W.O. (1976). Guidelines for predicting crop water requirements.
FAO Irrigation and Drainage Paper 24, 2nd ed. Rome. 156 pp.
5 Duffie J.A. and Beckman W.A. (1980). Solar engineering of thermal processes. John WIley
and Sons, New York. pp. 1-109.
6 Food and Agriculture Organization, 1991. FAO. Land and Water Development Division.
Report on Expert Consultation for Revision of FAO Guidelines for Predicting of Crop
Water Requirement. Rome, Italy.
7 Food and Agriculture Organization, 1998. FAO Irrigation and Drainage Paper 56.
Guidelines for Predicting Crop Water Requirements. Rome, Italy.
8 Gommes R.a. (1983). Pocket computers in agrometeorology. FAO Plant Production and
Protection Paper 45, Rome.
9 Jensen M.E., Burman R.D. and Allen R.G. (1990). Evapotranspiration and irrigation water
requirements. ASCE Manual No. 70.
10 Monteith J.L. (1965). Evaporation and the environment. In: The State and Movement of
Water in Living Organisms. XIXth Symposium. Soc. for xp. Biol., Swansea. Cambridge
University Press. pp. 205-234.
11 Murray F.W. (1967). On the computation of saturation vapour pressure. J. Appl. Meteor.
6:203-204.
12 Smith M. (1988). Calculation procedures of modified Penman equation for computers and
calculators. FAO, Land and Water Development Division, Rome.