Hipoglikemia PDF
Hipoglikemia PDF
Hipoglikemia dikenal dengan trias Whipple yaitu (1) gejala sesuai dengan hipoglikemia,
(2) kadar glukosa darah rendah, dan (3) gejala menghilang jika kadar glukosa darah
meningkat. Tubuh akan bereaksi terhadap penurunan glukosa darah dengan stimulasi
sekresi hormon kontra-regulasi. Pada kadar glukosa (KG)-plasma mencapai <75,6 mg/dL
(<4,2 mmol/L) sekresi insulin endogen oleh pankreas ditekan. Pada KG-plasma <60,4
mg/dL (<3,8 mmol/L) terjadi peningkatan sekresi hormon kontra-regulasi: glukagon,
epinefrin (adrenalin), kortisol, dan growth hormone. Pada KG-plasma <57,6 mg/dL atau
<3,2 mmol/L sekresi hormon menimbulkan gejala klasik autonomik, yang gejala dan tanda
klinisnya disajikan dalam Tabel Hipo-1.
Tujuan
Setelah menyelesaikan topik ini peserta didik dapat
1) menyebut apa yang dimaksud dengan hipoglikemia;
2) menerangkan seberapa sering kejadian hipoglikemia pada masing-masing terapi
OHO (obat hipoglikemia oral);
3) menyebut faktor risiko hipoglikemia pada pasien yang mendapat terapi insulin;
4) memahami penyebab hipoglikemia berat dan ketidak-tahun adanya hipoglikemia;
5) menerangkan pencegahan hipoglikemia berat dan ketidak-tahuan hipoglikemia;
6) mendiskusikan akibat lanjut (jangka panjang) hipoglikemia;
7) memahami dan memberikan terapi hipoglikemia.
Hipoglikemia Puasa
Hipoglikemia puasa biasanya timbul menyertai penyakit endokrin tertentu, seperti
hipopituitarisme, penyakit Addison, atau mixedema; terkait dengan malfungsi hepar,
seperti alkoholisme akut dan gagal hati; pada orang dengan penyakit ginjal, terutama
pada pasien yang memerlukan dialisis. Pada keadaan ini hipoglikemia nyata tampilan
sekunder. Jika hipoglikemia puasa ini merupakan manifestasi primer, maka penyebabnya
mungkin a) hiperinsulinemia akibat tumor sel b pankreas atau karena pemberian insulin
atau pobat sulfonilurea dosis berlebihan; b) akibat sekresi insulin tumor ekstra-pankreatik
Hipoglikemia imunopatologik
Sangat jarang. Pasien biasanya menunjukkan resistensi insulin yang parah, diabetes dan
acanthosis nigricans.
Hipoglikemia faktisia
Kejadian ini akibat kesalahan diri, obat sulfonilurea atau insulin yang berlebihan atau
dosis tetap tetapi tidak makan seperti biasanya.
Ket.: DMT1 = diabetes mellitus tipe 1; DMT2 = diabetes mellitus tipe 2; UKPDS = United Kingdom
Prospective Diabetes Study Group; DCCT = Diabetes Control and Complications Trial Research Group
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Faktor Risiko Hipoglikemia Berat
Pada pasien DMT1 faktor risiko yang penting untuk hipoglikemia berat adalah adanya
riwayat hipoglikemia sebelumnya [RR 2,54 dengan IK95% (1,67 — 3,88)]; lamanya
mengidap DM [RR 1,72 dengan IK95% (1,07 — 2,77)]; kadar HbA 1 C pada awal terapi
[RR 1.20 dengan IK95% (1,04 — 1,39)]; kadar HbA 1 C yang baru rendah [RR 1,43
dengan IK95% (1,17 — 1,76)]; dosis insulin tinggi pada awal terapi [RR 1,11 per 0,1 u/kg
lebih tinggi dengan IK95% (1,03 — 1,19)]. Untuk hipoglikemia sampai tidak sadar risiko
relative mencapai 5,6. Pada pasien dengan neuropati autonomik merupakan faktor risiko
sedang untuk terjadinya hipoglikemia berat.
Pengelolaan
Pasien Masih Sadar
Pasien dengan reaksi hipoglikemia sedang dan masih sadar, dapat diatasi dengan
glukosa sebanyak 15 - 20 gram. Jika dalam 20 menit kemudian KG-darah tidak meningkat
paling sedikit 1 mmol/L, berikan 20 gram glukosa berikutnya.