Anda di halaman 1dari 6

p-ISSN : 2407 – 1846

TK - 005 e-ISSN : 2460 – 8416


Website : jurnal. umj.ac.id/index.php/semnastek

PEMANFAATAN LIMBAH IKAN SEBAGAI SUMBER ALTERNATIF


PRODUKSI GELATIN DAN PEPTIDA BIOAKTIF: REVIEW

Yoni Atma
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Trilogi, Jakarta Selatan,
Jl. Kampus Trilogi No.1, Kalibata 12760
yoniatma@trilogi.ac.id

ABSTRAK
Gelatin merupakan polipeptida yang telah diaplikasikan secara luas pada berbagai jenis
industri pangan, farmasi, kosmetik dan fotografi. Gelatin juga dapat dihidrolisis menjadi derivat-
derivat peptida bioaktif yang berpotensi mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit. Namun,
gelatin komersial yang berasal dari kulit babi, kulit sapi dan tulang sapi tidak diterima oleh beberapa
agama. Sehingga pencarian sumber alternatif untuk produksi gelatin terus dikembangkan 10 tahun
belakang ini. Limbah ikan merupakan sumber produksi gelatin yang paling potensial. Oleh karena itu
paper ini menyajikan perkembangan pemanfaatan limbah ikan untuk produksi gelatin dan peptida
bioktif. Metode pendekatan yang dilakukan yakni dengan studi literature dan review jurnal. Hasil studi
menunjukkan bahwa kulit, tulang, kepala, sirip dan sisik ikan bisa digunakan untuk produksi gelatin.
Kulit dan tulang ikan merupakan limbah yang paling banyak digunakan untuk produksi gelatin
Sebesar 30% dari bagian ikan adalah kulit dan tulang. Ikan yang dimanfaatkan kulit dan tulangnya
terdiri dari ikan perairan dingin dan ikan perairan hangat. Gelatin dari kulit dan tulang ikan juga
dianalisa kemampuannya sebagai peptida bioaktif, baik tanpa dan dengan hidrolisis terlebih dahulu.
Kemampuan peptida bioaktif ini telah terbukti dapat digunakan sebagai antioksidan, antihipertensi,
treatment diabetes tipe 2, dan antimikroba.

Kata kunci: gelatin, limbah ikan, peptida bioaktif

ABSTRACT
Gelatin is a polypeptide that has been used widely in foods, medicines, cosmetics and
photograph industries. Gelatin was also hydrolyzed to derivate of bioactive peptide that potentially
prevent and treatment some diseases. Unfortunately, commercial traditional gelatin which source
from porcine skin, cattle skin and cattle bone unacceptable by some religion. Otherwise, research and
studies for alternative source of gelatin has been develop in the last decade. Fish processing by-
product is a recent interest for gelatin production. Therefore, this paper present development
utilization of fish by-product or waste for gelatin and bioactive peptide production. The methodology
was done by study literature and review last journals. Journals selected by purposive sampling on last
journals. Based on the study shown that skin, bone, head, viscera and scale of fish was used for gelatin
production. Fish skin and bone are the most used for gelatin production. Around 30% fish portion is
skin and bone. Species which source of fishbone and skin gelatin come from cold water and warm
water fish. Fishbone and skin gelatin also analyzed the activity as bioactive peptide, it is without and
or with hydrolyzed previously. This bioactive peptide has been proven as antioxidant, anti-
hypertensive, treatment for diabetes type 2 and antimicrobial.

Keywords : gelatin, bioactive peptide, fish processing by-product

PENDAHULUAN merupakan salah satu permasalahan terbesar


Hampir sekitar ¾ dari total berat ikan dalam industri pengolahan ikan. Limbah ikan
merupakan limbahnya (Koli et al 2012). dapat mencemari lingkungan baik di darat
Limbah ikan terdiri dari tulang, kulit, sirip, maupun di perairan. Padahal, limbah ikan
kepala, sisik dan jeroan Sehingga, limbah ikan masih mengandung protein yang cukup tinggi.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016
p-ISSN : 2407 – 1846
TK - 005 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal. umj.ac.id/index.php/semnastek

Oleh karena itu, pemanfaatan limbah ikan limbah sisa pengolahan ikan menjadi bahan
menjadi suatu produk akan mengurangi yang potensial karena disamping dapat
pencemaran lingkungan dan juga dapat menjadi sumber gelatin alternatif (saat ini)
meningkatkan nilai tambah hasil perikanan. juga dapat digunakan sebagai sumber peptida
Salah satu produk yang dapat dibuat dari bioaktif yang akan dapat terima semua
limbah ikan adalah gelatin. Gelatin merupakan kalangan terutama masyarakat Indonesia.
suatu polipeptida hasil hidrolisis kolagen. Maka dari itu paper ini mencoba
Gelatin telah lama digunakan dalam industri mereview sudah sampai dimana penelitian-
pangan, farmasi, kosmetik dan fotografi. penelitian gelatin dari limbah ikan dan sejauh
Gelatin digunakan sebagai bahan penstabil, mana potensi pemanfaatan gelatin sebagai
pengental, emulsifier, pembentuk gel, edible peptida bioaktif. Diharapkan dengan adanya
coating, mikroenkapsulasi dan foaming agent, tulisan ini maka dapat memberikan gambaran
serta pembentuk film (film former). Gelatin bagi peneliti-peneliti tentang potensi limbah
digunakan pada pembuatan lem, lipstick, ikan dan bahan rujukan untuk penelitian
shampo dan sabun. Gelatin juga digunakan selanjutnya dalam pencarian, produksi, analisa,
untuk pembentukan tekstur gummy pada karakterisasi dan aplikasi gelatin dan peptida
produk permen dan jelly dengan penambahan bioaktif dari hasil samping (limbah)
pektin dan pati termodifikasi. Gelatin dapat pengolahan ikan.
pula digunakan sebagai pengikat pada fabrikasi
katioda sulfur dalam baterai litium-sulfur METODE
(Norman & Fahmi 2015). Penelitian dilakukan dengan studi
Permintaan gelatin terus mengalami pustaka dan review jurnal. Pemilihan jurnal
peningkatan. Indonesia mengimpor gelatin dilakukan secara purposive yakni yang
2000-3000 ton atau senilai USD 25.036,10 dari memiliki topik tentang gelatin dari limbah sisa
berbagai negara seperti Cina, Jepang, Prancis, pengolahan ikan. Jurnal penelitian yang dipilih
Selendia Baru dan Australia (Simanjuntak adalah jurnal-jurnal yang publikasinya 10
2014). Namun sebagian besar gelatin saat ini tahun terakhir.
diproduksi dari kulit babi, tulang sapi dan kulit Jurnal yang telah dipilih berdasarkan
sapi. Padahal gelatin dari kulit babi dilarang judul dan topik penelitian kemudian
oleh agama Islam sedangkan gelatin dari kulit dikelompokkan berdasarkan jenis limbah dan
dan tulang sapi tidak diterima oleh masyarakat jenis ikan yang diteliti. Selanjutnya
majusi. Selain itu adanya kasus sapi gila dan dibandingkan potensi masing-masing jenis
penyakit kuku mulut pada sapi semakin limbah dan jenis ikan. Limbah ikan yang
mendorong perlunya pencarian sumber paling banyak digunakan untuk produksi
alternatif untuk produksi gelatin (Ratnasari et gelatin kemudian diteliti lebih lanjut melalui
al. 2013). pencarian jurnal atau publikasinya yang
Pada dekade terakhir ini penelitian- memiliki topik peptida bioaktif.
penelitian tentang pencarian gelatin dari Setelah diperoleh jurnal yang membahas
sumber laut terutama ikan terus mengalami peptida bioaktif dari jenis limbah terpilih,
perkembangan. Fokus penelitian antar peneliti maka langkah terakhir adalah mempelajari dan
berbeda-beda. Pada satu sisi fokus pada review aktivitas atau kemampuan peptida
pencarian metode ekstraksi gelatin dari limbah bioaktif dari limbah ikan tersebut.
ikan, di sisi lain fokus pada karakteristik
gelatin yang dihasilkan dimana digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai bahan perbandingan dengan gelatin Gelatin
komersial yang banyak diproduksi saat ini. Bagian limbah sisa pengolahan ikan
Disamping itu juga terdapat beberapa yang telah diteliti dan dapat digunakan untuk
kelompok peneliti mencari gelatin dari produksi gelatin adalah kulit, tulang, kepala,
beberapa jenis spesies ikan yang berbeda-beda jeroan dan sisik (Choonpicharn et al. 2015).
dan kemudian menganalisa karakteristiknya. Ikan yang dapat digunakan kulitnya
Perkembangan terbaru yakni untuk produksi gelatin antara lain: tuna, hiu,
penggunaan gelatin atau kolagen dari limbah kurisi, salmon, pari, mas, ikan sturgeon, baung,
ikan untuk menghasilkan derivat-derivat kakap, kakap merah, rohu, nila, patin, beloso,
peptida bioaktif. Hal ini tentu saja menjadikan catla, gelik dan ikan kod. Sedangkan ikan yang

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016
p-ISSN : 2407 – 1846
TK - 005 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal. umj.ac.id/index.php/semnastek

telah diteliti dan dapat dimanfaatkan tulangnya proses ektraksi dilakukan dengan 2 tahap yaitu
untuk produksi gelatin yaitu ikan mackerel, pretreatment dan ekstraksi utama. Pretreatment
kakap merah, kurisi, nila,, patin, lele, kerapu, dapat dilakukan dengan asam, basa, asam
blue whiting (sejenis ikan kod), beloso, dan lemah atau kombinasi asam basa. Sedangkan
ikan gelik. ekstraksi utama bisa dilakukan dengan
Kepala ikan yang telah diteliti dan dapat menggunakan basa, air atau kombinasinya. Air
dimanfaatkan untuk produksi gelatin yakni merupakan pengekstrak paling aman namun
kepala ikan kod dan mackerel. Bagian jeroan kemampuan ekstraksinya masih rendah. Oleh
yang telah diteliti dan dimanfaatkan untuk sebab itu beberapa peneliti menggunakan air
produksi gelatin adalah ikan sturgeon. Dan panas atau air destilata panas. Selain dengan
sisik ikan yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan fungsi pelarut, optimasi
produksi gelatin yaitu sisik ikan rohu, nila, ekstraksi juga dikembangkan dengan
catla, gurami dan ikan beloso. Bagian limbah menggunakan model statistik matematik dan
ikan yang paling banyak diekstraksi untuk secara enzimatik. Teknik ekstraksi selain
produksi gelatin adalah kulit dan tulang. mempengaruhi hasil ekstraksi juga dapat
Sekitar 30% dari berat ikan berasal dari kulit mempengaruhi karakteristik fisiko-kimia
dan tulang (Sanei et al. 2013). gelatin (Niu et al. 2013).
Tahapan ekstraksi gelatin dari masing-
masing bagian berbeda-beda. Secar umum

Tabel 1. Persentase hasil ekstraksi gelatin dari limbah berbagai spesies ikan

Bagian limbah ikan


Jenis ikan
Kulit Tulang Sisik Kepala Jeroan
Tuna 52.5
Hiu 24,7
Mackerel 3,9 3,7
Salmon 39,7
Pari 63.2
Mas 12
Sturgeon 19,6 6,9*
Kakap 66,4
Kakap Merah 22,5 9,1
Kurisi 5,6 3,6
Rohu 12,9 5**
Kod 44,8 12
Nila 21,9 5 16
Baung 21,2
Lele 60,5
Kerapu 13,6
Patin 22 67,6
Beloso 34,9 8,9 10,6
Blue whiting 1,8
Gelik 7,5 4,6
Catla 10,5 5**
Kap
Gurami 9
*) data penelitian tahun 2000 (bukan 10 tahun terakhir)
**) data masih dalam bentuk kolagen

Gelatin yang telah diekstraksi dari yang telah diteliti meliputi kekuatan gel,
masing-masing bagian limbah dan jenis ikan viskositas, reologi, titik leleh, kandungan dan
juga telah dilakukan analisis terhadap sifat komposisi asam amino, struktur protein serta
fisiko-kimianya. Karakteristik fisiko kimia kadar proksimat.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016
p-ISSN : 2407 – 1846
TK - 005 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal. umj.ac.id/index.php/semnastek

Karakteristik fisiko-kimia perlu Peptida Bioaktif


diketahui untuk membandingkan dengan Peptida biaktif merupakan fragmen
standar gelatin komersial. Karena gelatin dari protein yang tersusun atas beberapa asam
sumber alternatif masih memiliki beberapa amino dan memiliki aktivitas fisiologis positif
kelemahan terkait kekuatan gel dan komposisi bagi tubuh. Peptida bioaktif dapat berasal dari
kimianya. Karakteristik fisik gelatin seperti kasein, laktobumin dan laktoglobulin, protein
kekuatan gel sangat dipengaruhi oleh whey, kolagen, albumin, dan gelatin
kandungan asam aminonya. Gelatin dari ikan (Oseguera-Toledo et al 2014).
perairan hangat mengandung asam amino yang Gelatin dari kulit dan tulang ikan
lebih baik dibandingkan gelatin dari ikan ternyata juga dapat dihidrolisis lebih lanjut
perairan dingin (Wang et al. 2015). Oleh sebab menjadi peptida bioaktif. Bioaktivitasnya telah
itu, kekuatan gelnya pun akan lebih baik. teruji sebagai antioksidan, antihipertensi,
Sedangkan kemampuan gelatin sebagai mereduksi diabetes tipe 2 dan antimikroba.
emulsifier dipengaruhi oleh kandungan asam Jenis ikan yang dihidrolisis gelatin limbahnya
amino hidrofobiknya (Zakaria & Abu Bakar (kulit dan tulang) untuk produksi peptida
2015). Selain itu, dari aspek komposisi bioaktif meliputi ikan perairan hangat dan ikan
proksimat, gelatin yang akan diaplikasikan perairan dingin seperti patin, kod, hiu, nila,
pada produk pangan, farmasi dan kosmetik tuna, sturgeon dan salmon.
harus sesuai standar gelatin komersial. Hidrolisis gelatin menjadi peptida
Pada sebagain peneliti dan publikasi bioaktif dilakukan secara enzimatik. Enzim-
tidak melakukan ektraksi pada semua bagian enzim yang telah digunakan untuk
limbah ikan dari satu spesies. Hal ini menghasilkan derivate peptida bioaktif dari
dimungkinkan karena fokus pada satu gelatin dan kolagen kulit dan tulang ikan
target limbah yang paling potensial untuk antara lain seperti alkalase, pepsin, tripsin,
diekstrak. kemotripsin, papain, flavourzyme, properase,
neutrase dan multifact neutral. Bioaktivitas
peptida dipengaruhi oleh ukuran molekul dan
komposisi asam amino (Gomez-Guillen et al.
2011).

Tabel 2. Limbah kulit dan tulang ikan sumber peptida bioaktif


Bagian Cara
Jenis ikan Ezim yang menghidrolisis Bioaktivitas
limbah pengujian
Tulang
Patin Alkalase Antihipertensi In vitro
Kulit
Antihipertensi,
Kod Kulit Pepsin, tripsin, kemotripsin In vitro
antioksidan
Hiu Kulit Papain Antihipertensi In vitro
Tripsin, pepsin, alkalase Antioksidan In vitro
Tuna Kulit
Alkalase Antimikroba In vitro
Alkalase, flavourzyme, tripsin, Antioksidan, In vitro, in vivo
bromelin, papain, neutrase,
Nila Kulit properase E, multifact neutral antihipertensi, In vitro
antidiabetes
Flavourzyme In vitro, in vivo
tipe 2
Ikan Sturgeon Kulit Alkalase Antioksidan In vitro, in vivo
Tanpa hidrolisis Antioksidan In vivo
Salmon Kulit Antidiabetes
Alkalase, bromelin, flavourzyme In vivo
tipe 2

Terdapat beberapa fraksi peptida yang fraksi peptida maka bioaktivitasnya semakin
diperoleh dari gelatin kulit dan tulang ikan. meningkat (Aleman et al. 2011). Biasanya dari
Masing-masing fraksi memiliki bioaktivitas satu gelatin kulit dan tulang ikan bisa diperoleh
yang berbeda-beda. Semakin kecil ukuran beberapa fraksi peptida bioaktif.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016
p-ISSN : 2407 – 1846
TK - 005 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal. umj.ac.id/index.php/semnastek

Berbeda dengan sifat fisiko-kimia Himaya SWA, Ngo D, Ryu B, Kim S. 2012.
gelatin yang diketahui bahwa ikan perairan An active peptide purified from
hangat lebih unggul dibandingkan ikan gastrointestinal enzyme hydrolysate of
perairan dingin, maka peptida bioaktif dari Pacific cod skin gelatin attenuates
gelatin ikan tidak dipengaruhi langsung oleh angiotensin-1 converting enzyme
tempat atau lingkungan spesies ikan hidup. (ACE) activity and cellular oxidative
Meskipun juga terdapat beberapa peneliti yang stress. Food Chem 132:1872-1882.
menggunakan limbah spesies ikan perairan Khiari, Z., Rico, D., Martin-Diana, A. B.,
hangat untuk mendapatkan dan menguji Barry-Ryan, C. 2013. Comparison
aktivitas peptida bioaktif. between gelatines extracted from
mackerel and blue whiting bones after
SIMPULAN DAN SARAN different pretreatments. Food Chem.
Limbah sisa pengolahan ikan yang 139: 347–354.
paling banyak diteliti dan digunakan untuk Khiari, Z., Rico, D., Martin-Diana, A.B.,
produksi gelatin adalah kulit dan tulang. Barry-Ryan, C. 2011. The extraction
Gelatin dari kulit dan tulang juga terbukti of gelatine from mackerel (Scomber
dapat dihidrolisis sebagai derivat-derivat scombrus) heads with the use of
peptida bioaktif yang memberikan manfaat different organic acids. J. Fish. Sci. 5:
kesehatan. Oleh sebab itu perlu ditingkatkan 52–63.
penelitian tentang pemanfaatan limbah ikan Kittiphattanabawon P, Benjakul S,
menjadi gelatin dan peptida bioaktif terutama Visessanguan W, Shahidi F. 2013.
di Indonesia. Inhibition of angiotensin converting
enzyme, human LDL cholesterol and
DAFTAR PUSTAKA DNA oxidation by hydrolysates from
Aleman A, Gimenez B, Montero P, Gomez- Blacktrip shark gelatin. Food Sci
Guillen MC. 2011. Antioxidant Technol 51:177-182.
activity of several marine skin Kittiphattanabawon, P., Benjakul, S.,
gelatins. Food Sci Technol 44:407- Visessanguan, W., Shahidi, F. 2010.
413. Comparative study on characteristics
Arnesen, J. A., Gildberg, A. 2007. Extraction of gelatin from the skins of
and characterisation of gelatine from brownbanded bamboo shark and
Atlantic salmon (Salmo salar) skin. blacktip shark as affected by
Bioresource Technol. 98: 53–57. extraction conditions. Food
Arnesen, J.A., Gildberg, A. 2006. Extraction Hydrocolloid. 24: 164–171.
of muscle proteins and gelatine from Koli JM, Basua S, Nayaka BB, Patageb SB,
cod head. Process Biochem. 41: 697– Pagarkarb AU, and Gudipatia V. 2012.
700. Fuctional characteristics of gelatin
Choonpicharn S, Jaturashita S, Rakariyatham extracted from skin and bone of Tiger-
N, Suree N, and Niamsup H. 2014 toothed croaker (Otolithes ruber) and
Antioxidant and antihypertensive Pink perch (Nemipterus japonicas).
activity of gelatin hydrolisate from Food Bioprod Process 90: 555-62.
Nile tilapia skin. J Food Sci Technol. Koli JM, Sagar BV, Kamble RS, Sharangdhar
52:5. ST. 2014. Functional properties of
Gomez-Guillen MC, Gimenez B, Lopez- gelatin extracted from four different
Caballero ME, Montero MP. 2011. types of fishes: a comparative study.
Functional and bioactive properties of Indian Journal of Fundamental and
collagen and gelatin from alternative Applied Life Sciences 4 (4): 322-327.
source: a review. Food Hydrocolloid. Li-Chan ECY, Hunag S, Jao C, Ho K, Hsu
25:1813-27. KC. 2012. Peptides derived from
Hickman, D., Sims, T.J., Miles, C.A., Bailey, Atlantic salmon skin gelatin as
A.J., de Mari, M., Koopmans, M. dipeptidyl-peptidase IV inhibitors J
2000. Isinglass/collagen: Denaturation Angric Food Chem 60:973-78.
and functionality. J. Biotechnol. 79: Mahmoodani F, Ardekani VS, See SF, Yusop
245–257. SM, Babji AS. 2014. Optimization and

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016
p-ISSN : 2407 – 1846
TK - 005 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal. umj.ac.id/index.php/semnastek

physical properties of gelatin extracted extracted from fresh and sun-dried


from pangasius catfish (Pangasius seawater fish skins in Indonesia. Int.
sutchi) bone. J Food Sci Technol 51 Food. Res. J. 18: 1335–1341.
(11): 3104–3113. Rahman, M. S., Al-Saidi, G. S., Guizani, M.
Nikoo M, Benjakul S, Ehsani A, Li J, Wu F, 2008. Thermal characterisation of
Yang N, Xu B, Jin Z, Xu X. 2014. gelatin extracted from yellowfin tuna
Antioxidant and cryprotective effect of skin and commercial mammalian
a tetrapeptide isolated from Amur gelatin. Food Chemistry108: 472–481.
sturgeon skin gelatin. J Funct Food Ratnasari, I., Yuwono, S.S., Nusyam, H.,
7:609-620. Widjanarko, S.B. 2013. Extraction and
Nikoo, M., Xu, X., Benjakul, S., Xu, G., characterization of gelatin from
Ramírez-Suárez, J. C., Ehsani, A., different fresh water fishes as
Kasankala, L. M., Duan, X., Abbas, S. alternative sources of gelatin.
2011. Characterization of gelatin from International Food Research Journal
the skin of farmed Amur sturgeon 20(6): 3085-3091.
Acipenser schrenckii. Int. Aquat. Res. Sanaei AV, Mahmoodani F, See SF, Yusop
3: 135–145. SM, Babji AS. 2013. Optimization of
Ninan, G., Jose, J., Abubacker, Z. 2011. gelatin extraction and physico-
Preparation and characterization of chemical properties of catfish (Clarias
gelatin extracted from the skins of gariepinus) bone gelatin. International
rohu (Labeo rohita) and common carp Food Research Journal 20 (1): 423-
(Cyprinus carpio). J. Food Process. 430.
Pres. 35: 143–162. Simanjuntak BR. 2014. Pengaruh lama
Niu L., Zhou X., Yuan C., Bai Y., Lai K., perendaman kulit lemandang dalam
Yang F., Huang Y., 2013. larutan asam asetat dan enzim papain
Characterization of tilapia terhadap mutu gelatin [skripsi].
(Oreochromis niloticus) skin gelatin Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas
extracted with alkaline and different Pertanian, UGM.
acid pretreatments. Food Wang TY, Hsieh CH, Hung CC, Jao CL, Chen
Hydrocolloids 33: 336-341. MC, Hsu KC. 2015. Fish skin gelatin
Normah, I., M Fahmi, I. 2015. hydrolisates as dipeptidyl peptidase IV
Physicochemical characteristics of inhibitors and glucagon-like peptide-1
gummy added with sutchi catfish stimulators improve glycaemic control
(Pangasius hypophthalmus) gelatin. in diabetic rats: a comparison between
International Food Research Journal warm and cold-water fish. J Funct
22(3): 1059-1066. Foods. 19:330-40.
Nurul AG, Sarbon NM. 2015. Effects of pH on Wangtueai, S., Noomhorm, A. 2009.
functional, rheological and structural Processing optimization and
properties of eel (Monopterus sp.) skin characterization of gelatin from
gelatin compared to bovine gelatin. lizardfish (Saurida spp.) scales.
International Food Research Journal Lebensm. Wiss. Technol. 42: 825–834.
22(2): 572-583. Zakaria S, Abu Bakar NH. 2015. Extraction
Oseguera-Toledo ME, González de Mejía E, and characterization of gelatin form
Reynoso-Camacho R, Cardador- Black Tilapia (Oreochromis niloticus)
Martínez A, Amaya-Llano SL. 2014. scales and bones. Proceeding Int.
Protein and bioactive peptides: Conf. on Advanced in Science Engg.
Mechanism of action on diabetes Technology and Natural Resources
management. Nutrafoods 13:147-157. 27-28 August, Kinabalu, Malaysia.
Pati, F., Adhikari, B., Santanu, D. 2010. Zang Y, Duan X, Zhuang Y. 2012.
Isolation of fish scale collagen of Purification and characterization of
higher thermal stability. Bioresource novel antioxidant peptides form
Technol. 101: 3737–3742. enzymatic hydrolisates of Tilapia
Pranoto, Y., Marseno, D. W., Rahmawati, H. (Oreochromis niloticus) skin gelatin.
2011. Characteristics of gelatins Peptide 38:13-21.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016

Anda mungkin juga menyukai