Pemberian Obat Topikal
Pemberian Obat Topikal
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk
badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau
193/Kab/B.VII/71”
dikemas dalam bentuk injeksi maupun untuk diminum melalui mulut (Oral) ada
beberapa obat yang digunakan secara topical seperti lotion, liniment, ointment,
pasta, bubuk, tetes (instilasi), serta dalam bentuk irigasi baik mata, hidung,
Rumusan Masalah
atau pengaruh langsung pada tempat tertentu atau secara lokal. Obat jenis ini tidak
digunakan untuk oral ataupun injeksi. Obat jenis ini dapat mengakibatkan reaksi
toksik apabila diabsorbsi kedalam sistim peredaran darah. Namun obat ini dapat
bermanfaat apabila digunakan pada kulit atau membrane mukosa. Agens topical di
Beberapa bentuk obat ini dipersiapkan untuk diabsorbsi kulit guna memberikan
dampak secara sistemik. Bila tempat pemakian mudah dijangkau seperti kulit,
suatu obat mudah diletakkan diatasnya. Namun bila tempatnya merupakan rongga,
seperti hidung, atau bagian tertutup seprti mata, maka diperlukan alat untuk
membrane mukosa untuk memberikan pengaruh local pada bagian tubuh. Namun
Pada kulit normal, obat diserap ke garis kelenjar sebum. Obat dapat
dekubitus. Krim adalah produk berbasis air dengan efek mendinginkan dan
akibat kelembaban kulit pada kasus inkontenansia urin atau fekal. Salep
tidak mengandung air, mereka adalah produk berbasis minyak yang dapat
bersisik serta meningkatkan penyerapan zat aktif, dan karena itu berguna
pengawet.
Losion adalah suspensi berair yang dapat digunakan pada permukaan
tubuh yang luas dan pada daerah berbulu. Losion memiliki efek
Lembaran obat tersebut dibuat dengan membran khusus yang membuat zat
obat menyerap perlahan kedalam kulit. Lembaran ini juga dapat sekaligus
diobati
Cuci tangan
Penyerapan obat pada permukaan kulit terhalang oleh lapisan luar kulit
yang bersifat protektif dan zat berlemak yang melindungi garis kelenjar
mola mata disebut sclera. Cornea adalah bagian sclera transparan di bagian
depan bola mata. Sclera merupakan kumpulan serat yang kuat, sedangkan
cornea mudah rusak oleh trauma. Oleh sebab itu, pemakaian obat jarang
airmata terletak di salah satu sisi tulang depan hidung. Kelenjar tersebut
sensitive, pemberian obat secara instilasi pada mata dapat dilakukan pada
secara instilasi tidak boleh dilakukan pada kornea karena dapat berisiko
pada organ telinga. Liang telinga pasien yang akan di instilasi diluruskan,
dan obat tetes dijatuhkan pada bagian sisi liang telinga. Pasien diposisikan
berbaring pada posisi miring dengan telinga yang akan di instilasi berada
di bagian atas. Pasien tetap berbaring beberapa menit setelah instilasi guna
kedalam rongga hidung. Setelah itu lakukan instilasi sesuai dosis obat.
menjaga larutan agar tetap didalam rongga hidung setelah proses instilasi
tubuh pada vulva sampai cervix utari. Dalam keadaan sehat, vagina sedikit
sekali mengandung pathogen tetapi banyak mengandung organisme non-
serta mengobati saluran vagina dan serviks. Obat ini tersedia dalam bentuk
sampai 7,5-10 cm. Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisum
dan labia.
Anjurkan pasien tetap dalam posisi selama beberapa saat agar obat
bereaksi.
6. Pemberian melalui rectum
Obat suppositoria atau rectal medication diberikan melalui anus dan
obat antiemetik dapat juga diberikan melalui rectal bila pemberian dengan
cara yang lain tidak berhasil. Cairan enema diberikan melalui rectal
dengan menggunakan alat khusus. Cairan enema terdiri dari gliserin cair,
secara topical. Obat-obatan topical adalah jenis obat yang dimaksudkan untuk
memberikan reaksi atau pengaruh langsung pada tempat tertentu atau secara lokal.
Obat jenis ini tidak digunakan untuk oral ataupun injeksi karena dapat
Pada umumnya obat topical adalah obat yang digunakan pada kulit atau
membrane mukosa untuk memberikan pengaruh local pada bagian tubuh. Dalam