ms2011 Modul 5 Model Transportasi PDF
ms2011 Modul 5 Model Transportasi PDF
MODEL TRANSPORTASI
11
20
G
M
at ns
U
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
Te an Pra
Masalah umum direpresentasikan oleh Gambar 5.1. Ada m sumber dan n tujuan setiap
M o
Ek
sumber atau tujuan direpresentasikan dengan sebuah node. Panah menyatakan rute yang
menghubungkan sumber dan tujuan. Panah (m,n) yang menggabungkan sumber m ke tujuan n
membawa dua informasi : biaya transportasi per unit, cmn, dan jumlah yang dikirim, xmn.
Jumlah pasokan pada sumber adalah am dan jumlah kebutuhan tujuan di n adalah bn. Tujuan
model menentukan xmn yang tidak diketahui yang akan meminimalkan total biaya transportasi
yang memnuhi batas pasokan dan kebutuhan.
Contoh 5-1
MG Auto mempunyai tiga area produksi (plant) di Los Angeles. Detroit, dan New Orleans,
dan dua pusat distribusi utama di Denver dan Miami. Kapasitas tiga plant pada kuartalan
adalah 1000, 1500, dan 1200 mobil. Kebutuhan kuartalan pada dua pusat distribusi adalah
2300 dan 1400 mobil. Tabel jarak antara plant dan pusat distribusi di Tabel 5.1.
58
Trucking Company meminta biaya transportasi mobil sebesar 8 sen per mil per mobil. Biaya
transportasi per mobil pada rute yang berbeda, disesuaikan pada nilai dolar terdekat,
ditampilkan dalam Tabel 5.2.
Denver Miami
Los Angeles 1000 2690
Detroit 1250 1350
New Orleans 1275 850
11
Denver (1) Miami (2)
20
Los Angeles (1) 80 215
Detroit (2) 100 108
G
New Orleans (3) 102 68
M
at ns
U
In n o
Kendala :
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
Constraint-constraint diatas semuanya persamaan karena total supply dari tiga sumber (=
1000 + 1500 + 1200 = 3700 mobil) sama dengan total keutuhan pada dua tujuan (= 2300 +
1400 = 3700 mobil). Penyelesaian dapat dilakukan dengan membentuk tabel simpleks seperti
pada tabel x.
59
x11 x12
100 108
Detroit 1500
x21 x22
102 68
New Orleans 1200
x31 x32
11
20
G
M
at ns
U
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
Te an Pra
M o
Solusi optimal yang didapatkan seperti pada Gambar 5.2 menyatakan bahwa untuk
pengiriman 1000 mobil dari Los Angeles ke Denver, 1300 dari Detroit ke Denver, 200 dari
Detroit ke Miami, dan 1200 dari New Orleans ke Miami. Biaya transportasi minimal dihitung
dengan Z = 1000 * 80 + 1300 * 100 + 200 * 108 + 1200 * 68 = $313200.
Algoritma transportasi didasarka pada asumsi bahwa model dalam keadaan seimbang,
artinya total kebutuhan sama dengan total pasokan (supply). Jika model tidak seimbang,
maka dapat ditambahkan sumber dummy atau tujuan dummy untuk memberikan
keseimbangan.
Contoh 5-2
60
Dalam model MG, andaikan kapsitas plant Detroit adalah 1300 mobil (bukan 1500). Total
supply (=3500 mobil) lebih kecil dari total kebutuhan (=3700 mobil), artinya ada sebagian
dari Denver atau Miami yang yang tidak akan dicapai kapasitasnya.
Karena kebutuhan melebihi pasokan, sebuah sumber dummy (plant) dengan kapasitas 200
mobil (=3700 – 3500) ditambahkan untuk menyeimbangkan model transportasi. Biaya unit
transportasi dari plant dummy ke dua tujuan adalah nol karena sebenarnya plant tidak ada.
Tetapi untuk mencegah prioritas sumber daya masuk pada area dummyini bisa ditangani
dengan memberikan biaya transportasi yang sangat tinggi. Tetapi nilai yang sangat tinggi ini
juga tidak benar ketika dihubungkan dengan biaya transportasi yang akan dihitung karena
menginginkan biaya yang minimal. Contoh tabel transportasi kasus dengan sumber dummy
dapat dilihat di Tabel 5.4.
11
Los Angeles 1000
20
1000
G
100
M 108
at ns
U
Detroit 1300
In n o
1300
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
102 68
Te an Pra
0 0
Plant dummy 200
200
Untuk kasus dimana pasokan melebihi kebutuhan misalnya dalam kasus model MG
kebutuhan di Denver adalah 1900 mobil. Dalam kasus ini, kita perlu menambahkan tujuan
dummy untuk menerima pasokan kelebihan (surplus). Biaya unit transportasi pada tujuan
dummy adalah nol, kecuali jika menginginkan pabrik mengirimkan keluar semua mobilnya,
kita gunakan biaya unit transportasi yang tinggi dari plant sumber ke tujuan dummy. Tabel
model MG dengan tujuan dummy dapat dilihat pada Tabel 5.5.
61
Denver Miami Dummy Supply
80 215 0
Los Angeles 1000
1000
100 108 0
Detroit 1500
900 200 400
102 68 0
New Orleans 1200
1200
11
20
5.3 Varian Model Transportasi
G
Penerapan model transportasi tidak dibatasi hanya pada pengiriman komoditas antara
M
sumber dan tujuan secara geografis. Bidang lain yang dapat menerapkan model transportasi
at ns
U
diantaranya adalah production-inventory control dan sharpening service.
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
Contoh 5-3
fo S
kn aje se
Boralis memproduksi tas ransel untuk para pendaki. Kebutuhan produk terjadi selama blan
Te an Pra
Maret sampai Juni setiap tahun. Perusahaan menggunakan tenaga kerja paruh waktu untuk
memproduksi tas ransel, dan ternyata kapasitas produksi bervariasi setiap bulannya.
M o
Diperkirakan bahwa Boralis akan memproduksi 50, 180, 280, dan 270 unit di bulan Maret
Ek
sampai Juni. Karena kapasitas produksi dan kebutuhan ternyata berbeda pada tiap bulannya,
kebutuhan bulan saat ini dapat dipenuhi dengan tiga cara :
Dalam kasus yang pertama, biaya produksi per tas ransel adalah $40. Pada kasus kedua
terjadi biaya tambahan untuk pengelolaan (inventory) sebesar $0.5 per tas ransel per bulan.
Pada kasus ketiga, biaya tambahan pelanggaran (penalty) sebesar $2 per tas ransel pada delay
setiap bulannya. Boralis menginginkan untuk menentukan jadwal produksi yang optimal
untuk empat bulan tersebut.
62
Situasi ini dapat dimodelkan sebagai model transportasi dengan mengenali paralelisme antara
masalah production-inventory dan model transportasi.
Transportasi Production-inventory
Sumber i Periode produksi i
Tujuan j Kebutuhan periode j
Jumlah pasokan di sumber i Kapasitas produksi periode i
Kebutuhan tujuan j Kebutuhan periode j
Biaya transportasi unit dari sumber i ke Biaya unit (produksi + inventory + penalty)
tujuan j dalam periode i untuk periode j
Biaya kapasitas
11
produksi ($) Supply
1 2 3 4
20
1 40 40.5 41 41.5 50
G
Bulan 2 42 40 40.5 41 180
produksi 3 44 42
M 40 40.5 280
at ns
U
4 46 44 42 40 270
In n o
ik
fo S
kn aje se
Model transportasi ini dapat digambarkan dalam bentuk jaringan seperti pada Gambar 5.3..
Te an Pra
M o
Ek
63
11
20
Gambar 5.3 Solusi optimal model production-inventory
G
M
Biaya unit “transportasi” dari periode i ke periode j dihitung sebagai :
at ns
U
Biaya produksi dalam i, i = j
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
Misalnya :
M o
c11 = $40
Ek
Solusi optimal seperti ditunjukkan pada Gambar 5.3. Garis putus-putus menunjukkan
backordering, sedangkan garis titik-titik mennjukkan produksi untuk bulan berikutnya, dan
garis solid menunjukkan produksi pada periode saat itu. Total biaya Z adalah 50 * 40 + 50 *
42 + 130 * 40 + 70 * 42 + 180 * 40 + 30 * 40.5 + 270 * 40 = 2000 + 2100 + 5200 + 2940 +
7200 + 1215 + 10800 = $31455.
Ada tiga metode yang bisa diplih untuk mendapatkan solusi layak awal model transportasi :
64
1. Metode northwest-corner
2. Metode least-cost
Tiga metode diatas berbeda dalam kualitas basis solusi awal yang dihasilkan, dalam kaitan
bahwa solsi awal nilainya lebih kecil. Secara umum, walaupun tidak selalu, metode Vogel
memberikan basis solusi awal yang paling baik, dan metode northwest-corner yang paling
jelek. Tradeoffnya adalah metode northwest-corner menggunakan usaha yang paling sedkit
dalam komputasi.
Contoh 5-4
SunRay Transport Company mengirimkan muatan truk berupa tepung dari tiga silo ke empat
mill. Pasokan (muatan truk) dan kebutuhan (muatan truk) bergabung dengan biaya
11
transportasi unit per muatan truk pada rute yang berbeda ditunjukkan pada tabel x. Biaya
transportasi unit, cij (pojok kanan atas kotak) dalam ratusan dollar. Model mencari jadwal
20
pengiriman xij antara silo i dan mill j (i = 1,2,3; j = 1,2,3,4).
G
Mill 1
M
Mill 2 Mill 3 Mill 4 Supply
at ns
U
10 2 20 11
In n o
a
rm ai
ik me ty
Silo 1 15
ik
fo S
12 7 9 20
Silo 2 25
M o
4 14 16 18
Silo 3 10
x31 x32 x33 x34
Kebutuhan 5 15 15 15 50
2. Pindah ke garis atau kolom dengan nilai alokasi supply atau kebutuhan nol (belum
dialokasikan). Jika baris dan kolom sel tadi belum ada alokasi maka alokasikan sisa
tadi ke sel ini. Jika masih kurang, maka pindah ke baris atau kolom lainnya untuk
menambah alokasi.
3. Jika masih ada baris atau kolom yang jumlah alokasi supply dan kebutuhan belum
mencapai maksimal, kembali ke langkah 1. Jika tidak, maka berhenti.
11
12 7 9 20
20
Silo 2 25
5 15 5
G
4 M 14 16 18
at ns
U
Silo 3 10
In n o
a
rm ai
10
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
Kebutuhan 5 15 15 15 50
Te an Pra
M o
x11 = 5, x12 = 10
x34 = 10
Z = 5 * 10 + 10 * 2 + 5 * 7 + 15 * 9 + 5 * 20 + 10 * 18 = $520.
Metode least-cost mencari solusi awal yang lebih baik dengan berkonsentrasi pada rute paling
murah. Metode mengalokasikan sebanyak mungkin pada sel dengan biaya unit terkecil.
Selanjutnya lompat ke baris atau kolom lain (sel) dengan biaya termurah berikutnya (yang
66
masih ada sisa supply atau kebutuhan yang berlum teralokasi) dan mengalokasi jumlah
supply dan kebutuhan kedalamnya. Pengalokasian dilakukan sampai semua baris dan kolom
sudah teralokasikan sesuai dengan jumlah pasokan dan kebutuhannya.
1. Sel (1,2) mempunyai biaya unit terkecil dalam tabel (=$2). Jumlah terbanyak yang
dapat dikirimkan pada jalur (1,2) adalah x12 = 15.
2. Sel (3.1) mempunyai biaya unit terkecil berikutnya (=$4). Berikan x31 = 5 karena
kapasitas maksimal di kolom 1 adalah 5, alokasi supply yang dibutuhkan tinggal 10 –
5 = 5.
3. Lanjutkan cara yang sama, sehingga sel (2.3) dialokasikan 15, sel (3.4) dialokasikan
5, dan sel (2.4) dialokasikan 10.
11
10 (start) 2 20 11
20
Silo 1 15 15
G
12 M 7 9 (end) 20
at ns
U
Silo 2 15 10 25
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
4 14 16 18
Te an Pra
Silo 3 10
5 5
M o
Ek
Kebutuhan 5 15 15 15 50
x12 = 15
x31 = 5, x34 = 5
Kualitas basis solusi awal lebih baik disbanding metode northwest-corner karena nilai total
biaya lebih kecil ($475 vs $520).
67
Metode Perkiraan Vogel (VAM)
Secara umum VAM adalah perbaikan metode least-cost, tetapi tidak selalu memberikan basis
solusi awal yang lebih baik. Langkah-langkahnya :
1. Untuk setiap baris (kolom), tentukan ukuran penalty dengan mengurangkan elemen
unit biaya terkecil dalam baris (kolom) dari elemen unit biaya terkecil berikutnya
dalam baris (kolom) yang sama.
3. (a) Jika tepat satu baris atau kolom dengan sisa nol supply atau kebutuhan, berhenti.
(b) Jika satu baris (kolom) dengan supply (kebutuhan) positif belum mencapai
11
maksimal, tentukan variabel basis dalam baris (kolom) dengan metode least-cost,
20
berhenti.
G
(c) Jika semua baris dan kolom yang belum maksimal mempunyai (sisa) supply dan
M
kebutuhan nol, tentukan basis variabel nol dengan metode least-corner, berhenti.
at ns
U
(d) Selain tiga pilihan diatas, maka berhenti.
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
Penerapan VAM pada contoh diatas, dapat dilakukan dengan menghitung penalty.
kn aje se
Te an Pra
Baris
Mill 1 Mill 2 Mill 3 Mill 4 Supply
Penalty
10 2 20 11
M o
Ek
10 – 2
Silo 1 15
=8
12 7 9 20
9–7=
Silo 2 25
2
4 14 16 18
14 – 4
Silo 3 10
= 10
Kebutuhan 5 15 15 15 50
Kolom 18 – 11 =
10 – 4 = 6 7–2=5 16 – 9 = 7
Penalty 7
68
Karena baris 3 mempunyai penalty terbesar (=10) dan sel (3,1) mempunyai biaya unit terkecil
dalam baris, sejumlah 5 dialokasikan pada x31. Kolom 1 tercapai maksimal. Selanjutnya
penalty dihitung ulang.
Baris
Mill 1 Mill 2 Mill 3 Mill 4 Supply
Penalty
10 2 20 11
11 – 2
Silo 1 15
=9
12 7 9 20
9–7=
Silo 2 25
2
4 14 16 18
16 – 14
11
Silo 3 10
5 =2
20
Kebutuhan 5 15 15 15 50
G
Kolom
- M7–2=5 16 – 9 = 7
18 – 11 =
at ns
7
U
Penalty
Baris 1 mempunyai penalty terbesar (=9). Alokasikan semaksimal mungkin pada sel (1,2)
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
dimana x12 = 15 dan secara simultan tercapai kedua baris 1 dan kolom 2. Selanjutnya, dengan
fo S
kn aje se
cara yang sama, baris 2 akan menghasilkan penalty tertinggi (=11), dan kita dapat
Te an Pra
mengalokasikan x23 = 15, selanjutnya berpindah ke kolom 3 dan menyisakan 10 unit di baris
2. Hanya kolom 4 yang tersisa, dan mempunyai supply positif 15 unit. Gunakan metode least-
cost pada kolom tersebut, dan kita alokasikan x14 = 0, x34 = 5, dan x24 = 10.
M o
Ek
Baris
Mill 1 Mill 2 Mill 3 Mill 4 Supply
Penalty
10 2 20 11
Silo 1 15 -
15
12 7 9 20
20 – 9
Silo 2 25
= 11
4 14 16 18
18 – 16
Silo 3 10
5 =2
69
Kebutuhan 5 15 15 15 50
Kolom 20 – 18 =
- - 16 – 9 = 7
Penalty 2
Baris
Mill 1 Mill 2 Mill 3 Mill 4 Supply
Penalty
10 2 20 11
Silo 1 15 -
15
12 7 9 20
Silo 2 25 20
15
4 14 16 18
11
Silo 3 10 18
20
5
G
Kebutuhan 5
M
15 15 15 50
at ns
U
Kolom 20 – 18 =
- - -
In n o
2
rm ai
Penalty
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
Baris
Te an Pra
Silo 1 15 -
15 0
12 7 9 20
Silo 2 25 -
15 10
4 14 16 18
Silo 3 10 -
5 5
Kebutuhan 5 15 15 15 50
Kolom
- - - -
Penalty
70
Nilai tujuan pada solusi ini menjadi : Z = 15 * 2 + 0 * 11 + 15 * 9 + 10 * 20 + 5 * 4 + 5 * 18
= $475. Hasil ini sama seperti yang didapatkan pada metode least-cost.
Setelah tabel solusi awal dibuat, tabel dapat dioptimalkan lagi dengan metode :
11
20
Jumlah Kolom + Jumlah Baris – 1
G
Langkah – langkahnya :
M
at ns
U
1. Memilih salah satu sel kosong (yang tidak mendapatkan alokasi).
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
2. Mulai dari sel ini, kita membuat jalur tertutup melalui sel-sel yang mendapatkan
fo S
kn aje se
alokasi menuju sel kosong terpilih kembali. Jalur tertutup ini bergerak secara
Te an Pra
Metode Modi menghitung indeks perbaikan untuk setiap sel kosong tanpa
menggunakan jalur tertutup. Indeks perbaikan dihitung dengan terlebih dahulu
menentukan nilai baris dan kolom. Notasi dalam metode MODI terdiri dari:
71
Ri = nilai yang ditetapkan untuk baris i
K j = Cij . Formula tersebut berlaku untuk sel yang mendapat alokasi saja.
11
- Ri - K j .
20
5. Mengaplikasikan kriteria optimalitas sebagaimana pada metode stepping
G
stone.
M
at ns
U
In n o
a
rm ai
Contoh 5-5
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
Tiga pabrik dalam satu group (W,H,P) dengan kapasitas produksi masing-masing adalah 90,
Te an Pra
60, dan 50. Hasil produksi akan didistribusikan ke tiga gudang (A,B,C) yang kapasitas
penyimpanan masing-masing adalah 50, 110, dan 40. Tabel biaya pengiriman produk dari
M o
Ek
pabrik ke gudang ditampilkan pada tabel dibawah ini. Perusahaan ingin mendistribusikan
produk ke masing-masing gudang dengan biaya pengiriman yang minimal.
Penyelesaian
72
1. METODE NWC
11
(50 . 20) + (40 . 5) + (60 . 20) + (10 . 10) + (40 . 19) = 3260
20
G
2. METODE BIAYA TERKECIL M
at ns
U
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
Te an Pra
M o
Ek
(90 . 5) + (20. 15) + (40 . 10) +(30 .25) + (20. 10) = 2400
MENGOPTIMALKAN TABEL :
11
20
G
M
at ns
U
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
Te an Pra
M o
Ek
Setelah dihitung dengan trial dan error , biaya yang dikeluarkan adalah:
(50 . 15) + (90 . 5) + (10 . 20) + (10 . 10) + (40 . 19) = 2260
Perbaiakan ke 2
74
Biaya yang dikeluarkan :
11
20
Perbaiakan ke 3
G
M
at ns
U
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
Te an Pra
M o
Ek
(60 . 5) + (30 . 8) + (50 . 15) + (10 .10) + (50 . 10) = 1890 (paling optimal)
Jika hasil belum optimal, lakukan perbaikan terus sampai mendapatkan hasil yang
optimal.
2. Metode MODI
Langkah-langkah:
75
a. Misal tabel awal yang digunakan adalah tabel NWC
c. Hitung sel yang berisi (nilai tiap kolom dan tiap baris) dengan rumus:
Ri + Kj = Ci
1. W-A = R1 + K1 = 20
2. W-B = R1 + K2 = 5
3. H-B = R2 + K2 = 20
4. P-B = R3 + K2 = 10
11
20
5. P-C = R3 + K3 =19
G
dari persamaan di atas, hitung K1 dan R1 dengan cara meng-nol-kan variabel
M
at ns
U
R1 atau K1, misal R1 = 0
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
1. R1 + K1 = 20 => 0 + K1 = 20 , K1 =20
kn aje se
Te an Pra
2. R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5
M o
3. R2 + K2 = 20 => R2 + 5 = 20 , R2 = 15
Ek
4. R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5
5. R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14
76
d. Hitung nilai/ index perbaikan setiap sel yang kosong dengan rumus:
Cij - Ri - Kj
11
20
1. H-A = 15 – 15 – 20 = - 20
G
2. P-A = 25 – 5 – 20 = 0
M
at ns
U
3. W-C = 8 – 0 – 14 = - 14
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
4. H-C = 10 – 15 – 14 = - 19
kn aje se
Te an Pra
(optimal jika pada sel yang kosong, indek perbaikannya ≥ 0, jika belum maka
pilih yang negatifnya besar)
M o
Ek
e. Memilih titik tolak perubahan Pilih nilai yang negatifnya besar yaitu H-A
f. Buat jalur tertutup. Berilah tanda positif pada H-A. Pilih 1 sel terdekat yang isi dan
sebaris (H-B), 1 sel yang isi terdekat dan sekolom (W-A), berilah tanda negatif pada
dua sel terebut. Kemudian pilih satu sel yang sebaris atau sekolom dengan dua sel
bertanda negatif tadi (W-B) dan beri tanda positif. Selanjutnya pindahkan isi dari sel
bertanda negatif ke yang bertanda positif sebanyak isi terkecil dari sel yang bertanda
positif (50). Jadi, H-A kemudian berisi 50, H-B berisi 60-50=10,
77
g. Ulangi langkah-langkah c – f sampai indeks perbaikan bernilai < 0
11
W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5
20
H-A = R2 + K1 = 15 => R2 + 0 = 15, R2 = 15
G
M
H-B = R2 + K2 = 20 => 15 + 5 = 20 ,
at ns
U
In n o
a
rm ai
P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
P-C = R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14
Te an Pra
Perbaikan indeks:
M o
Ek
W-A = 20 – 0 – 0 = 20
W-C = 8 – 0 – 14 = - 6
H-C = 10 – 15 – 14 = - 19
P-A = 25 – 5 – 0 = 20
78
Biaya transportasi : (90 . 5) + (50 . 15) + (10 . 10) + (20 . 10) + (30 . 19) = 2070
11
W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5
20
P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5
G
M
P-C = R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14
at ns
U
In n o
a
rm ai
ik me ty
H-C = R2 + K3 = 10 => R2 + 14 = 10 , R2 = - 4
ik
fo S
kn aje se
H-A = R2 + K1 = 15 => - 4 + K1 = 15 , K1 = 19
Te an Pra
W-A = 20 – 0 – 0 = 20
W-C = 8 – 0 – 14 = - 6
H-B = 20 – 15 – 5 = 0
P-A = 25 – 5 – 0 = 20
79
Biaya transportasi :
(60 . 5) + (30 . 8) + (50 . 15) + (10 . 10) + (50 .10) = 300 + 240 + 750 + 100 + 500 =
11
1890
20
Sel berisi:
G
W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5
M
at ns
U
W-C = R1 + K3 = 8 => 0 + K3 = 8 , K3 = 8
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
H-C = R2 + K3 = 10 => R2 + 8 = 10 , R2 = 2
Te an Pra
H-A = R2 + K1 = 15 => 2 + K1 = 15 , K1 = 13
M o
P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5
Ek
Indeks perbaikan:
W-A = 20 – 0 – 19 = 1
H-B = 20 – (-4) – 5 = 19
P-A = 25 – 5 – 19 = 1
80
5.6 Soal-soal Latihan
11
(a) Untuk menyeimbangkan model transportasi, perlu menambah sumber dummy dan
20
tujuan dummy.
G
(b) Jumlah yang dikirimkan pada tujuan dummy merepresentasikan kelebihan (surplus)
pada sumber pengiriman. M
at ns
U
In n o
a
rm ai
(c) Jumlah yang dikirim dari sumber dummy merepresentasikan kekurangan pada tujuan
ik me ty
ik
fo S
pengiriman.
kn aje se
Te an Pra
5.2 Disetiap kasus dibawah ini, manakah sumber dummy atau tujuan dummy yang harus
ditambahkan untuk menyeimbangkan model :
M o
b4 = 9.
5.3 Tiga pembangkit listrik dengan kapasitas masing-masing 24, 40, dan 30 juta kWh
menyupply listrik ke tiga kota. Kebutuhan maksimal pada tiga kota diperkirakan 30, 35,
dan 25 juta kWh. Harga distribusi per juta kWh pada tiga kota diberikan pada tabel
berikut.
81
Selama bulan Agustus, ada peningkatan 20% dalam kebutuhan pada setiap kota yang
pemenuhannya dicapai dengan membeli listrik dari jaringan lain untuk memenuhi
kekurangan pasokan dengan harga $1000 per juta kWh. Tetapi jaringan tambahan
tersebut tidak dihubungkan langsung pada tiga kota. Perusahaan ingin menentukan
rencana ekonomis terkecil untuk distribusi pembelian tambahan energi.
(c) Tentukan biaya tambahan tenaga yang dibeli oleh setiap kota
5.4 Selesaikan masalah 5.3 dengan mengasumsikan ada 10% kehilangan tenaga listrik yang
ditransmisikan dalam jaringan.
5.5 Tiga refinery minyak tanah dengan kapasitas harian adalah 6, 5, dan 8 juta gallon,
memasok tiga daerah distribusi dengan kebutuhan harian 4, 8, dan 7 juta gallon. Minyak
tanah dikirim ke tiga daerah distribusi melewati jaringan pipeline. Biaya transportasi
11
adalah 10 sen per 1000 galon per pipeline mil. Tabel dibawah ini adalah jarak antara
20
refinery dengan daerah distribusi. Refinery 1 tidak dihubungkan dengan daerah distribusi
3.
G
M
(a) Buatlah model transportasinya
at ns
U
(b) Tentukan jadwal pengiriman yang optimal dalam jaringan
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
Tabel jarak
kn aje se
Te an Pra
5.6 Mobil didistribusikan dari tiga pusat distribusi ke lima dealer. Biaya pengiirman
didasarkan pada jarak antara sumber dan tujuan, dan tidak tergantung apakah truk
dijalankan dalam keadaan beban sebagian atau penuh. Tabel dibawah ini adalah ringkasan
jarak antara pusat distribusi dan dealer dengan pasokan dan kebutuhan bulanan dalam
satuan jumlah mobil. Truk akan bermuatan penuh dengan 18 mobil. Biaya transportasi
per truk per mil adalah $25.
Tabel jarak (mil), pasokan (mobil) dan kebutuhan (mobil) pada soal 5.6
Dealer Supply
82
1 2 3 4 5
1 100 150 200 140 35 400
Pusat 2 50 70 60 65 80 200
3 40 90 100 150 130 150
Kebutuhan 100 200 150 160 140
5.7 Dari 3 buah pelabuhan A1, A2 dan A3 terdapat semen sebanyak masing-masing 120 ton,
170 ton dan 160 ton. Semen tersebut akan diangkut ke kota T1, T2 dan T3 yang masing-
masing mempunyai daya tampung 150 ton, 210 ton dan 90 ton. Biaya pengiriman dari
pelabuhan A1 ke kota T1, T2 dan T3 masing-masing adalah 50, 100 dan 100 ( dalam
ribuan rupiah / ton ). Biaya pengiriman dari pelabuhan A2 ke kota T1, T2 dan T3 adalah
200, 300 dan 200, sedangkan biaya pengiriman dari pelabuhan A3 ke kota T1, T2 dan T3
adalah 100, 200 dan 300. Tentukan :
11
b). Solusi optimal biaya pengiriman.
20
G
M
at ns
U
In n o
a
rm ai
ik me ty
ik
fo S
kn aje se
Te an Pra
M o
Ek
83