Modul CARPAL TUNNEL SYNDROME PDF
Modul CARPAL TUNNEL SYNDROME PDF
Isi Materi :
DEFINISI
Nervus perifer terdiri dari gabungan myelinated dan unmyelinated axons. Motor,
sensory, sympathetic fiber sering berjalan bersama-sama dalam suatu nervus. Serabut
motor seluruhnya myelinated. Serabut sensorik terdiri dari myelinated dan nonmyelinated
tetapi kebanyakan nonmyelinated. Sympathetic serabut seluruhnya nonmyelinated.
Axons dikelompokkan dalam suatu bundle yang disebut fascicle yang dikelilingi oleh
perineurium. Jaringan penyambung halus antara axons didalam suatu fascicle disebut
endoneurium. Fascicle diikat bersama-sama sebagai suatu nervus oleh epineurium.
ETIOLOGI
Cedera nervus berasal dari berbagai faktor termasuk : mekanik, termal, iskemik, dan
kimia. Faktor mekanik seperti kompresi, severance dan stretch. Kerusakan yang
disebabkan oleh lokal kompresi pada intraneural sirkulasi dan mengganggu metabolisme
conduction block.
Beberapa faktor yang berperan pada kompresi nervus :
Vascular – diabetes, microcirculatory disease
Inflammatory – synovitis, rheumatoid arthritis
Trauma – supracondylar humerus fracture, lunate dislocation
Anatomical – anomalous muscles, vascular plexus, fascial bands
Metabolic – pregnancy, hypothyroidism
Iatrogenic – injectons, hematomas
PATOFISIOLOGI
Dimanapun nervus perifer berjalan melewati fibro-osseus tunnels akan berisiko
untuk terjadinya entrapment dan compression khususnya jika soft tissue menjadi bulk
(seperti pada kehamilan, myxoedema atau rheumatoid arthritis) atau jika terdapat lokal
obstruksi seperti ganglion atau osteophytic spur.
Nerve compression mengganggu aliran darah epineural dan konduksi axonal,
menimbulkan gejala seperti numbness, paraethesia, dan muscle weakness ; adanya
ischemia terlihat adanya perbaikan setelah decompresi. Kompresi yang lama atau berat
menyebabkan segmental demyelinasi, muscle atrophy, dan nervus fibrosis ; gejala ringan
kemungkinan akan membaik setelah dekompresi.
Peripheral neurophaty berhubungan dengan gangguan secara umum seperti
diabetes atau alcoholism yang dapat membuat nervus menjadi sensitif terhadap kompresi.
Proximal kompresi seperti discogenic root compression mengganggu sintesis dan
transpor substansi neural, sehingga predisposisi untuk terjadi entrapment pada bagian
distal, disebut juga double-crush syndrome (Osterman, 1991)
ANAMNESIS
Provocative Test
1.Tinel Sign
Tinel sign dilakukan dengan perkusi di atas kulit proximal nervus medianus carpal
tunnel; jika positif pasien mengeluhkan kesentrum atau sensasi tingling yang menjalar
ke ibu jari, telunjuk, jari tengah, atau kelingking.
2.Phalen Test
Phalen wrist flexion sign atau phalen maneuver biasanya positif pada pasien CTS dan
dianggap lebih diagnostik dari tinel sign. Manuver ini dilakukan dengan siku dalam
posisi ekstensi sementara pergelangan tangan pasif fleksi. Waktu yang diperlukan untuk
menimbulkan simtom onset (60 detik) dianggap mendukung diagnostik
3.Wrist Compression Test
Kompresi di atas nervus medianus proximal wrist memprovokasi symptom dalam waktu
60 detik.Tes ini konfirmasi untuk pemeriksaan yang lain
4.Tourniquet Test
Torniket dipasang disekitar lengan atas diatas tekanan sistolik. Pada pasien normal tes
menyebabkan parestesia pada distribusi nervus ulnaris pada CTS parestesia pada
distribusi nervus medianus
5. Two Point Discrimination Test
Test ini sering hilang pada ujung jari pasien. Sensasi pada aspek radial telapak tangan
normal karena palmar cutaneus branch nervus medianus tidak melalui carpal tunnel.
Gambar 4.Phalen tes
(dikutip dari : Harry B Skinner.Dalam:Current Diagnosis and Treatment in
Orthopaedics.Edisi ke-3.Philadelphia:Mc Graw-Hill Companies.2003;559-567.)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Imaging studies
Radiografi wrist, termasuk carpal tunnel view
Electrodiagnostik studies
Nerve conduction velocity (NCV) dan electromyelography(EMG) membantu
melokalisir nerve compression pada pergelangan tangan dan menilai residual neural dan
integritas motor. NCV dan EMG diindikasikan pada pasien gagal konservatif dan
kandidat untuk terapi bedah.
Laboratorium
Laju endap darah, gula darah, nilai tiroid, dan rheumatoid factor
PENATALAKSANAAN
1.Konservatif
Kompresi pergelangan tangan pada posisi fleksi ketika tidur yang menimbulkan
nyeri, initial terapi dengan memakai splint yang mempertahankan pergelangan tangan
dalam posisi netral ketika tidur. Modifikasi aktivitas yang menyebabkan nyeri juga
membantu dalam mengurangi nyeri. Pemberian NSAID dan injeksi steroid. Injeksi
steroid mengalami transient relief 80% setelah injeksi, 22% gejala hilang setelah 12
bulan dan 40% bebas gejala < 1 tahun.
Injeksi steroid pada carpal tunnel sering mengurangi keluhan. Dua puluh lima
gauge 1,5 inch jarum disuntikakan pada palmar crease ulnar pada palmaris longus. Jika
palmaris longus tidak ada, garis sepanjang radial border dari ring finger ditarik ke wrist
crease. Sebelum menyuntikkan jarum, pasien diminta untuk merasakan sensasi
tersentrum listrik pada jari-jari. Jika sensasi terjadi, jarum mungkin berada pada nervus
medianus dan injeksi sebaiknya tidak dilanjutkan. Jarum dipindahkan kearah ulnar.
Ketika menyuntikkan jarum akan terasa bunyi pop ketika masuk ke carpal tunnel
2.Surgical
Pasien yang tidak respon terhadap terapi konservatif, indikasi untuk terapi bedah.
Teknik bedah baik open maupun endoscopic.
Open insicion dibuat pada atas palm transper carpal ligament, menempatkan ulna
sebagai axis palmaris longus, sepanjang longitudinal axis radial border ring finger. Insisi
ini menghindari injuri pada cabang palmar cutaneus nervus medianus. Setelah insisi
palmar longitudinal, transver carpal ligament diidentifikasi dan dipisah longitudinal.
Endoscopic, pemisahan tranver carpal ligament menghindari nyeri pada insisi,
endoscopic dapat dilakukan dengan single wrist portal proximal menuju palm atau
dengan kombinasi proximal portal dan short midpalmar portal sepanjang axis open
insisi. Walaupun terapi ini menjanjikan hasil yang baik tetapi risiko untuk terjadi trauma
iatrogenic cukup tinggi. Tingginya komplikasi berhubungan dengan keahlian operator
dibandingkan teknik operasi. Komplikasi terbanyak adalah incomplete division transver
carpal ligament
KOMPLIKASI
Perdarahan, infeksi, nyeri pada scar, injuri nervus, palmar arch vessel, atau
tendon, gagal untuk melepaskan ligaFment dan rekuren. Pasien disarankan
menggerakkan jari-jari setelah operasi. Wrist motion dimulai dalam minggu pertama.
Nyeri pada insisi sering mencegah pasien untuk melakukan gerakan wrist secara penuh
dalam 4-8 minggu pertama. Jika pasien sulit mengembalikan fungsi pergerakan
pergelangan tangannya, disarankan untuk terapi program terdiri dari desensitisasi, ROM,
dan strengthening.
Latihan-latihan :
Isi materi :
DEFINISI
Definisi
Suatu penekanan pada saraf ,yaitu nervus tiabialis .
ANATOMI
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PositiveTinel’s sign
Positive tunnel compression test.
Pes planus
Nyeri jika dilakukan dorsifleksi dan eversi dari pergelangan kaki
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi:
Posisi berdiri untuk mendapatkan struktur tulang pedis
MRI
Sangat membantu untuk menemukan adanya otot asesorius atau tumor
EMG
KLASIFIKASI
Posterior tarsal tunnel berisi: nervus tibialis, arteri tibialis posterior,Flexor hallucis
longus tendon, Flexor digitorum longus tendon, tibialis posterior tendon
Anterior tarsal tunnel berisi : deep peroneal nerve, Extensor hallucis Longus tendon,
Extentensor digitorum longus tendon , arteri dorsalis pedis
PENATALAKSANAAN
Nonoperatif
1. Modifikasi gaya hidup
2. Medikasi : obat anti inflamasi
3. Ortosis, menggunakan sepatu untuk mengembalikan alignment selama 6-12 minggu
Operatif
Release tarsal tunnel
Indikasi :
Setelah 3-6 bulan atau tidak ada perubahan setelah dilakukan terapi konservatif
Hasil emg positif
PROGNOSIS
Hasil terbaik pada pasien dengan kasus penekanan akibat struktur anatomi dan tumor
KOMPLIKASI
Latihan-latihan :