K-1 Analisis Rasio Likuiditas Pada Perusahaan PT. Indofood, TBK PDF
K-1 Analisis Rasio Likuiditas Pada Perusahaan PT. Indofood, TBK PDF
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Khasanatunnisa (NIM: 1168020143)
2. Lu’yan Azis Rahayu (NIM: 1168020151)
3. Mega Sagara (NIM: 1168020161)
4. M. Ramdhan Nugraha (NIM: 1168020169)
5. Muhammad Dzulfiqar (NIM: 1168020179)
6. Muhammad Fahmi Husein (NIM: 1168020180)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Rasio Likuiditas pada
Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Menggunakan Metode Comparative
Analysis” dengan sebaik mungkin dan Insya Allah dapat bermanfaat bagi semua
pembaca.
Dalam proses penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapatkan dorongan
serta bimbingan dari berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah Swt, yang telah berkenan memberikan kekuatan baik lahir maupun batin
dan kesempatan untuk menyelesaikan karya tulis ini.
2. Orang tua kami semua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada
kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
3. Ibu Yuda Septia Fitri, SE., M.Si., selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Analisis Laporan Keuangan.
4. Semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung ikut membantu
penyusunan makalah ini.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada
Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan di Jurusan Manajemen Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini selanjutnya.
Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah, Aamiin Allahumma aamiin.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
D. Manfaat ........................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
A. Pengertian Rasio Likuiditas ......................................................................... 6
B. Komponen Rasio Likuiditas......................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas ........................................................ 11
D. Jenis-jenis Rasio Likuiditas........................................................................ 13
1. Rasio Lancar (Current Ratio) ................................................................. 13
2. Rasio Cepat (Quick Ratio) ...................................................................... 14
3. Rasio Kas (Cash Ratio) .......................................................................... 15
4. Rasio Perputaran Kas (Cash Turn Over) ................................................ 16
5. Inventory to Net Working Capital .......................................................... 17
E. Hasil Analisis pada Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk ........ 18
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 24
A. Simpulan .................................................................................................... 24
B. Saran ........................................................................................................... 25
LAMPIRAN .......................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita serigkali mendengar atau bahkan melihat ada perusahaan yang
tidak mampu atau tidak sanggup untuk membayar seluruh atau sebagian utang
yang sudah jatuh tempo pada saat ditagih. Atau terkadang perusahaan juga
sering tidak memiliki dana untuk membayar kewajibannya tepat waktu.
Mengapa hal tersebut tejadi? Karena perusahaan tidak memiliki dana yang
cukup untuk menutupi utang yang jatuh tempo tersebut.
4
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
C. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
terstruktur pada mata kuliah Analisis Laporan Keuangan. Selain itu, makalah
ini juga disusun untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai analisis
likuiditas.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan mempelajari makalah ini
adalah pembaca dapat menambah pengetahuan mengenai:
Berikut ini adalah beberapa definisi rasio likuiditas menurut para ahli:
6
7
Pengertian rasio likuiditas menurut Syafrida Hani (2015, hal. 121). Rasio
likuiditas ialah kemampuan sebuah perusahaan dalam hal memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangan yang segera bisa dicairkan atau yang telah jatuh tempo.
Likuiditas, secara spesifik mencerminkan tersedianya dana yang dimiliki oleh
perusahaan untuk memenuhi seluruh hutang yang akan jatuh tempo.
Pengertian rasio likuiditas menurut Rambe, dkk. (2015, hal 49). Rasio
likuiditas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam hal memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya/ Current liabilites.
Melalui cara menghubungkan jumlah kas dalam aktiva lancar lain dengan
kewajiban jangka pendek dapat memberikan ukuran yang mudah serta cepat
dipergunakan dalam mengukur likuiditas. 2 rasio likuiditas yang umum dipakai
yaitu quick ratio dan current ratio.
a. Kas, merupakan uang tunai yang dimiliki perusahaan dan dapat segera di
gunakan setiap saat. Kas merupakan komponen aktiva lancar paling
dibutuhkan guna membayar berbagai kebutuhan yang di perlukan. Jumlah
uang kas yang ada di perusahaan harus diatur sebaik mungkin sesuai
8
e. Biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya atau kewajiban perusahaan
yang sudah terjadi tetapi belum dibayar. Artinya biaya ini sebenarnya
sudah jatuh tempo pembayarannya, tetapi karena sesuatu hal, biaya ini
belum dibayar. Biaya ini tetap harus di bayar sesuai dengan kesepakatan
kedua belah pihak pada saat tertentu.
g. Utang gaji, biaya gaji yang sudah merupakan kewajiban perusahaan untuk
membayarkan kepada karyawan, namun jumlah yang harus dibayarkan
tersebut belum dibayarkan perusahaan, sehingga masih merupakan utang
perusahaan terhadap karyawannya.
11
Oleh karena itu, perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi
perusahaan, namun juga bagi pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya terdapat
banyak manfaat atau tujuan analisis rasio likuiditas bagi perusahaan, baik bagi
pihak pemilik perusahaan, manajemen perusahaan, dan pihak yang memiliki
hubungan denga perusahaan seperti kreditor dan distributor atau supplier.
Berikut adalah tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio
likuiditas:
Dari hasil pengukuran rasio lancar, apabila rasio lancar rendah, maka
dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang jangka
pendeknya. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi
perusahaan sedang baik. Hal ini dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan
sebaik mungkin. Untuk mengatakan suatu kondisi perusahaan baik atau
tidaknya, ada suatu standar rasio yang digunakan, misalnya rata-rata industri
untuk usaha yang sejenis atau dapat pula digunakan target yang telah ditetapkan
14
perusahaan sebelumnya, sekalipun kita tahu bahwa target yang telah ditetapkan
perusahaan biasanya ditetapkan berdasarkan rata-rata industri untuk usaha yang
sejenis.
Dalam praktiknya sering kali dipakai bahwa rasio lancar dengan standar
200% (2:1) yang terkadang sudah dianggap sebagai ukuran yang cukup baik
atau memuaskan bagi suatu perusahaan. Artinya dengan hasil rasio seperti itu
perusahaan sudah merasa berada di titik aman dalam jangka pendek. Namun,
sekali lagi untuk mengukur kinerja manajemen, ukuran yang terpenting adalah
rata-rata industri untuk perusahaan yang sejenis.
Rumus untuk mencari rasio lancar atau current ratio yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut:
Jika hasil untuk current ratio adalah dua kali atau lebih, keadaan
perusahaan untuk tahun bersangkutan berada dalam kondisi baik mengingat
hasil rasionya di atas rata-rata industri. Namun jika hasil rasionya kurang dari
dua dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam kondisi yang kurang baik.
Untuk mencari nilai quick ratio, diukur dari total aktiva lancar kemudian
dikurangi dengan nilai persediaan. Terkadang perusahaan juga memasukkan
biaya yang dibayar di muka jika memang ada dan dibandingkan dengan seluruh
utang lancar. Rumus untuk mencari rasio cepat atau quick ratio adalah sebagai
berikut:
Jika hasil untuk quick ratio adalah 1,5 kali, maka keadaan perusahaan
lebih baik dari perusahaan lain. Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan
tidak harus menjual persediaan bila hendak melunasi utang lancar, tetapi dapat
menjual surat berharga atau penagihan piutang.
Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang jangka
pendek. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau
yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank (yang dapat
ditarik setiap saat). Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan
sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang-utang jangka
pendeknya. Rumus untuk mencari rasio kas adalah sebagai berikut:
𝐾𝑎𝑠 + 𝐵𝑎𝑛𝑘
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) =
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Jika hasil untuk cash ratio adalah 50% maka keadaan perusahaan lebih
baik dari perusahaan lain. Namun, kondisi rasio kas terlalu tinggi juga kurang
baik karena ada dana yang menganggur atau yang tidak atau belum digunakan
secara optimal. Sebaliknya, apabila rasio kas di bawah rata-rata industri, kondisi
kurang baik ditinjau dari rasio kas karena untuk membayar kewajiban jangka
pendeknya masih memerlukan waktu untuk menjual sebagian dari aktiva lancar
lainnya.
Untuk mencari modal kerja, kurangi aktiva lancar terhadap utang lancar.
Modal kerja dalam pengertian ini dikatakan sebagai modal kerja bersih yang
dimiliki perusahaan. Sementara itu, modal kerja bersih kotor atau modal kerja
17
saja merupakan jumlah dari aktiva lancar. Hasil perhitungan rasio perputaran
kas dapat diartikan sebagai berikut:
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Jika hasil rasio perputaran kas kurang dari 10% maka keadaan
perusahaan pada tahun yang bersangkutan kurang baik karena masih kurang
dari rata-rata industri. Namun, jika hasilnya lebih dari atau sama dengan 10%
maka keadaan perusahaan pada tahun yang bersangkutan dapat dikatakan baik.
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑜 𝑁𝑊𝐶 =
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Jika hasil inventory to net working capital adalah kurang dari 12%, maka
keadaan perusahaan pada tahun yang bersangkutan kurang baik karena masih
di bawah rata-rata industri. Sedangkan jika di atas rata-rata industri, maka
berarti keadaan perusahaan pada tahun yang bersangkutan dapat dikatakan baik.
18
1. Current Ratio
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠)
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠)
Pada Desember 2017, jumlah akitva lancar 1,52 kali utang lancar, atau setiap
1 rupiah utang lancar dijamin oleh 1,52 rupiah aktiva lancar. Berikut
perhitungannya:
32.948.131
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = = 1,52/152%
21.637.763
Pahun 2018 di kuartal pertama, jumlah akitva lancar 1,47 kali utang lancar,
atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 1,47 rupiah aktiva lancar. Berikut
perhitungannya:
35.344.798
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = = 1,47 / 147%
23.962.619
19
Pahun 2018 di kuartal pertama, jumlah akitva lancar 0,79 kali utang lancar,
atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 0,79 rupiah aktiva lancar. Berikut
perhitungannya:
9.310.953
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = = 0,79 / 79%
11.959.689
2. Quick Ratio
32.948.131 − 9.792.768
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = = 1,07 / 107%
21.637.763
35.344.798 − 10.512.216
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = = 1,03/103%
23.962.619
9.310.953 − 2.573.779
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = = 0,56 / 56%
11.959.689
3. Cash Ratio
𝐾𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑎𝑠
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) =
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
13.689.998
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) = = 0,63 / 63%
21.637.763
14.274.881
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) = = 0,60 / 60%
23.962.619
PT. Unilever Indonesia, Tbk 2018 di kuartal pertama:
959.713
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝐶𝑅) = = 0,08 / 8%
11.959.689
17.834.867
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 = = 1,58 / 158%
32.948.131 − 21.637.763
17.631.161
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 = = 1,55 / 155%
35.344.798 − 23.962.619
PT. Unilever Indonesia, Tbk 2018 di kuartal pertama:
10.746.621
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑒𝑟𝑝. 𝐾𝑎𝑠 = = −4,06/−406%
9.310.953 − 11.959.689
9.792.768
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑜 𝑁𝑊𝐶 = = 0,87 / 87%
32.948.131 − 21.637.763
10.512.216
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑜 𝑁𝑊𝐶 = = 0,92 / 92%
35.344.798 − 23.962.619
PT. Unilever Indonesia, Tbk 2018 di kuartal pertama:
2.573.779
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑜 𝑁𝑊𝐶 = = −0,97 / 97%
9.310.953 − 11.959.689
Dari pengukuran rasio di atas, dapat kita lihat kondisi dan posisi perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:
1 Current Ratio
1,52 1,47 0,79
2 Quick Ratio
1,07 1,03 0,56
3 Cash Ratio 63% 60% 8%
4 Cash Turn Over 158% 155% -406%
Inventory to Net Working
5 87% 92% -97%
Capital
Rasio lancar dapat dilihat dari tabel terjadi penurunan rasio dari tahun
2017 ke tahun 2018 yaitu sebanyak 0,05 kali atau (5%). Namun di sisi lain,
perusahaan ini dapat dikatakan memuaskan karena berada jauh di atas
perusahaan pesaing yang hanya menunjukkan angka 0,79 kali atau 79%.
22
Jika hasil ratio perusahaan pesaing untuk current ratio adalah 0,79 kali,
maka current ratio perusahaan baik pada tahun 2017 maupun tahun 2018 dapat
dikatakan baik. Hal ini penting mengingat rasio yang menyamai rata-rata atau
bahkan di atas perusahaan pesaing dibutuhkan guna menumbuhkan tingkat
kepercayaan berbagai pihak kepada perusahaan tersebut.
Hasil rasio cepat pada tahun 2018 juga mengalami penurunan. Jika
semula pada tahun 2017 menunjukkan angka 1,07 pada tahun 2018 turun
sebanyak 0,04 kali menjadi 1,03 kali atau 103%.
Jika hasil rasio perusahaan pesaing untuk quick ratio adalah 0,56 kali,
maka kondisi perusahaan dapat dikatakan cukup memuaskan untuk kedua tahun
tersebut, walaupun terjadi penurunan.
Hasil pengukuran rasio kas dari tahun 2017 ke tahun 2018 juga
mengalami penurunan. Jika semula pada tahun 2017 rasio kas sebanyak 63%,
pada tahun 2006 turun menjadi 75%.
Jika hasil rasio perusahaan pesaing untuk rasio kas adalah 8%,
perusahaan berada dalam kondisi memuaskan karena masih di atas pesaing.
Hanya saja perlu diantisipasi apakah penggunaan kas sudah dilakukan secara
optimal karena rasio kas yang tinggi dicurigai karena manajemen belum
melakukan pengelolaan secara baik, artinya adanya kas yang idle (menganggur)
dan tentu saja ini dapat merugikan perusahaan.
Hasil pengukuran rasio perputaran kas dari tahun 2017 ke tahun 2018
juga mengalami penurunan. Jika semula pada tahun 2017 rasionya sebesar
158%, pada tahun 2018 turun menjadi 155%. Ini berarti perusahaan tidak
memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menutupi biaya-biaya perusahaan.
23
Jika hasil rasio perputaran kas perusahaan pesaing sebesar -406%, maka
kondisi perusahaan baik pada tahun 2017 maupun 2018 dapat dikatakan
memuaskan karena jauh di atas perusahaan pesaing.
A. Simpulan
1. Rasio likuiditas adalah suatu indikator tentang kemampuan perusahaan
yang membayar semua kewajiban finansial jangka pendek ketika sudah
jatuh tempo dengan mempergunakan aktiva lancar yang masih tersedia atau
dengan kata lain bisa menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam
memenuhi kewajiban/utang jangka pendek.
2. Komponen rasio likuiditas terdari unsur-unsur yang terdapat pada aktiva
lancar dan utang lancar serta modal kerja.
3. Secara umum, tujuan dan manfaat dari rasio likuiditas adalah sebagai
gambaran mengenai kemampuan perusahaan dalam membayar utang
jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar secara keseluruhan,
menggunakan aktiva lancar yang dikurangi persediaan, dan menggunakan
kas.
4. Rasio likuiditas terdiri dari rasio lancar, rasio cepat, rasio kas, rasio
perputaran kas, dan inventory to net working capital.
5. Secara keseluruhan hampir semua rasio pada perusahaan PT. Indofood
Sukses Makmur mengalami penurunan dari tahun 2017 ke tahun 2018,
kecuali pada inventory to net working capital, perusahaan justru mengalami
kenaikan. Kemudian jika dibandingkan dengan perusahaan pesaing yang
sejenis, maka dapat dikatakan perusahaan ini berada dalam kondisi baik atau
memuaskan karena semua hasil rasio menunjukkan bahwa hasil rasio
perusahaan ini berada jauh di atas perushaan pesaing yang sejenis.
24
B. Saran
Dalam proses penyusunan makalah ini tentu masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, agar dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
25
LAMPIRAN
26
DAFTAR PUSTAKA
27