Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

Jari tabuh atau clubbing finger adalah kelainan bentuk jari dan kuku tangan

yang menjadikan jari tangan dan kaki membulat yang berkaitan dengan penyakit

jantung dan paru-paru.1 Penyebab terjadinya clubbing finger adalah penambahan

jaringan ikat yang terjadi pada bagian jaringan lunak di dasar kuku yang berkaitan

dengan kekurangan oksigen kronik atau hipoksia kronik.

Jari-jari tabuh terjadi karena adanya sianosis jangka lama. Sianosis

menujukkan bahwa kurang kadar oksigen. Hal ini terjadi di jari-jari sebab terdapat

pembuluh darah perifer. Kurangnya kadar oksigen di perifer khususnya di jari-jari

merangsang otak untuk mendilatasikan pembuluh darah di jari-jari. Dilatasi

pembuluh darah ini bersifat permanen yang mengakibatkan jari-jari tabuh.2

Clubbing finger dapat diduga merupakan riwayat penyakit terutama pada penyakit

jantung, paru-paru dan gastrointestinal yang berhubungan dengan diagnosa.3

1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Jari tabuh atau clubbing finger adalah kelainan bentuk jari dan kuku tangan

yang menjadikan jari tangan dan kaki membulat yang berkaitan dengan penyakit

jantung dan paru-paru.1

Gambar 1. Clubbing Finger

2.2 Epidemiologi

Penyebabnya adalah tidak diketahui. 2008 studi dan 1% mempunyai

hubungan dengan penyakit dalam.3

2.3 Etiologi

Penyebab terjadinya clubbing finger adalah penambahan jaringan ikat yang

terjadi pada bagian jaringan lunak di dasar kuku yang berkaitan dengan kekurangan

oksigen kronik atau hipoksia kronik.2

2
Clubbing finger biasanya berkaitan erat dengan penyakit :

1. Tumor

a. Karsinoma bronkus

b. Tumor intratoraks jinak

c. Mesotelioma

2. Fibrosis

a. Alveolitis fibrosis

b. Asbestosis

3. Infeksi intratoraks kronik

a. Bronkiektasis

b. Abses paru

c. Fibrosis kista

d. Empiema kronik

4. Kelainan kardiovaskular

a. Fistula arteriovenosus paru

b. Penyakit sianosi kongenital

c. Endokarditis bakteri

d. Miksoma atrial

5. Sebab-sebab ekstratoraks

a. Sirosis hepatis

b. Penyakit Crohn

c. Familiar

d. Kongenital.2

3
Jari tabuh pada pasien-pasien penyakit kanker yang primer dan metastatic,

mesotelioma, bronkiektasis, dan sirosis hepatic dapat disertai dengan osteoartropati

hipertrofik. Meskipun mekanisme terjadinya jari tabuh tidak jelas, tampaknya

keadaan ini timbul sekunder akibat adanya substansi (kemungkina humoral) yang

menyebabkan dilatasi pembuluh-pembuluh darah pada ujung jari tangan.Saat tanda

di atas sudah muncul, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar dapat diketahui

penyebabnya. Biasanya dokter akan menanyakan riwayat kesehatan- terutama yang

berkaitan dengan paru-paru, jantung, dan saluran pencernaan- serta akan melakukan

serangkaian pemeriksaan.

2.4 Patofisiologi

Penyebab yang mendasari masih belum jelas, tetapi hipoksemia arterial

merupakan penyebab umum dan vaskularitas abnormal, faktor neurogenic dan/atau

disfungsi trombosit dapat terlibat. Tahap pertama adalah peningkatan fluktuasi

bantalan kuku, yang kemudian diikuti dengan peningkatan kurvatura aksis panjang

dari kuku dan pembengkakan jaringan lunak.4

Meskipun mekanisme terjadinya jari tabuh tidak jelas, tampaknya keadaan

ini timbul sekunder akibat adanya substansi (kemungkinan humoral) yang

menyebabkan dilatasi pembuluh-pembuluh darah pada ujung jari tangan.2,3

Jari-jari tabuh terjadi karena adanya sianosis jangka lama. Sianosis

menujukkan bahwa kurang kadar oksigen. Hal ini terjadi di jari-jari sebab terdapat

pembuluh darah perifer. Kurangnya kadar oksigen di perifer khususnya di jari-jari

4
merangsang otak untuk mendilatasikan pembuluh darah di jari-jari. Dilatasi

pembuluh darah ini bersifat permanen yang mengakibatkan jari-jari tabuh.2

Hipoksiaeritropoetinmegakariosit (membentuk platelet dalam

sitoplasma dengan cara fragmentasi)pulmonersitoplasma megakariosit juga

mengandung banyak growth factor (platelet derived growth factor and

transforming growth factor ẞ)R-L shuntsistemik kapiler di jari-jari

tangan melepaskan growth factorclubbing finger.5

Jari tabuh atau clubbing finger merupakan mekanisme kompensasi tubuh

apabila terjadi sianosis. Ada beberapa hipotesis mengenai jari tabuh. Berikut adalah

beberapa pendapat mengenai patofisiologi jari tabuh :

1. Hipoksemia yang dialami jaringan menyebabkan vasodilatasi pembuluh

darah disertai peningkatan pembuluh darah. Hal tersebut meningkatkan

pembentukan kapiler-kapiler darah dan hipertrofi jaringan sekitar.

2. Adanya vasodilator (misal: ferritin, prostaglandin, bradikinin, adenine

nucleotide, dan 5-hydroxitriptamia). Patofisiologi ini berkaitan dengan

penyakit jantung kongenital dengan sianosis. Adanya shunt kanan ke kiri

menyebabkan aliran darah dapat langsung masuk dari ruang jantung kanan

ke kiri (tanpa melewati paru-paru), sehingga vasodilator yang seharusnya

dirombak di paru-paru oleh enzim 15-HGPD dapat kembali ke peredaran

sistemik. Efek vasodilator ini meningkatkan proliferasi sel-sel di

ekstremitas dan menginduksi hipertrofi.

3. Mekanisme saraf, yaitu apabila terjadi gangguan pada organ yang

dipersarafi sistem vagal.

5
4. Genetik : defek pada gen pembentuk enzim HGPD.

5. Peningkatan PDGF (Platelet Derived Growth Factor) yang meningkatkan

permeabilitas kapiler dan hipertrofi jaringan ikat.6

2.5 Tanda dan Gejala

Clubbing finger dibagi atas 5 tahapan :

1. Terangkatnya kuku dan melunaknya kuku yang digolongkan kedalam

ballotability.

2. Hilangnya sudut < 165 derajat (lovibond angle) antara kuku dan tempat

memijaknya (kutikula).

3. Bertambah konvensitas dari kuku.

4. Penebalan dari bagian distal dari kuku.

5. Hilangnya garis-garis pada kuku dan kulit.

Penemuan ini memberikan hasil tes positif yang disebut juga dengan Schamroth

test atau Schamroth window test. Apabila bagian distal dari phalang yang

berdekatan dengan jari kecil menyebabkan hilangnya garis-garis pada kuku.

Apabila garis-garis ini hilang maka tes akan positif dan akan didapatkan clubbing

finger.3

Cara mengetahui clubbing finger :

a. Temukan kedua jempol tangan pada bagian punggungnya.

b. Pada jari normal, antara pangkal kuku dapat bertemu. Tetapi pada clubbing

finger pangkal kuku tidak dapat bertemu membentuk sudut 165 derajat.

6
Gambar 2. Schamroth Sign

Tanda-tanda clubbing fingers yaitu :

a. Setiap jari membulat dan mengembung (adanya penebalan pada seluruh

distal jari tangan).

b. Bantal kuku menjadi cembung dan melengkung.

c. Ketika dipalpasi terasa seperti busa.

d. Perubahan sudut antara kuku dan dasar kuku lebih dari 180 derajat (sudut

kuku normal 160 derajat).

e. Timbul aspek mengkilap pada jari dan kulit.2

Gambar 3. Sudut Kuku Normal dan Clubbing Finger

7
2.6 Diagnosis

Clubbing finger dapat diduga merupakan riwayat penyakit terutama pada

penyakit jantung, paru-paru dan gastrointestinal yang berhubungan dengan

diagnosa. Tanda-tanda dari x-ray juga mudah didapatkan. Berbagai penyakit yang

berhubungan dengan clubbing finger, seperti :

1. Penyakit paru

a. Kanker paru hampir 35% dari penyakit interstitial, tuberkulosis, penyakit

dengan empiema dan mesotelioma.

2. Penyakit jantung

a. Hipoksia kronik

b. Penyakit jantung dengan kongenital

c. Bakterial endokarditis subakut

d. Miksoma atrial

3. Penyakit yang berhubungan dengan gastrointestinal

a. Malabsorbsi

b. Penyakit Chron

c. Sirosis

d. Sindroma hepatopulmoner sebagai komplikasi dari sirosis

4. Penyakit lainnya

a. Hipertiroidisme

b. Pseudoclubbing terutama di Afrika dan penyakit-penyakit vaskular

terutama bakteri aneurisma.

5. HPOA (Hypertrophic pulmonary osteo-arthropathy)

8
Yang diketahui sebagai penyakit Eropa sebagai sindroma Pierre Marie

Bamberger

6. Primary HOA (Hypertrophic osteo-arthropathy)

Tanpa keluhan penyakit paru. Dapat juga disebut dengan sindroma

Touraine-Solente-Gole.3

9
BAB 3
KESIMPULAN

Dalam kerusakan yang disebut dengan clubbing (drumstick fingers) adalah

jari yang hipokratik yang disebut juga dengan watch glass nails yang merupakan

gabungan jari dengan kukunya yang berhubungan dengan berbagai penyakit

terutama dari paru dan jantung.

10

Anda mungkin juga menyukai