Daftar Isi
1. Pendahuluan
1.1 Latar belakag
1.2 Biodiesel dan keuggulannya
1.3 Spesifikasi Biodiesel
2. Bahan Baku Biodiesel
2.1 Minyak dan Asam Lemak
2.1.1 Minyak Nabati
2.1.2 Limbah Pengolahan Minyak
2.1.3 High FFA Grease dan Tallow
2.1.4 Minyak Goreng Bekas
2.2 Alkohol
2.3 Katalis
2.3.1 Katalis Asam
2.3.2 Katalis Basa
2.3.3 Katalis Enzim
3. Proses Dasar Biodiesel
3.1 Esterifikasi
3.2 Tranesterifikasi
4. Persiapan Bahan Baku Minyak dan Lemak
4.1 Pengambilan minyak
4.2 Refining
4.3 Bleaching
4.4 Deodorisization
4.5 Rendering
5. Katalis
5.1 Dasar Pemilihan Katalis
5.2 Penyiapan Katalis
6. Teknologi Produksi
6.1 Batchwise Operating Technology
6.2 Contious Opeating echnology
6.3 High FFA Process
6.4 Non catalyzed-Biox Process
6.5 Non catalyzed- supercritical Process
-1-
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
-2-
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
1. PENDAHULUAN
-3-
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
-4-
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
Apabila dibandingkan dengan standar Eropa dan Amerika akan terlihat pada
tabel
berikut:
Tabel 1.2. Perbandingan Standar Bidiesel Indonesia-Eropa_Amerika dan
Australia
-5-
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
0,89
Viskositas kinematik pd 40 oC, 3,50 – 3,5
–
mm2/s 5,00 1,9 – 6,0 5,00
2,3 – 6,0
Angka setana min. 51 min. 47 min. 51
min. 48
Flash Point (mangkok tertutup) min. 120 min. 130 min.
120 min. 100
Cold Filter Pulgging Point (CFPP) + - -
Titik awan/mendung, oC - dilaporkan -
maks. 18
Korosi strip tembaga (3 jam pada maks. no.
maks. no
50 oC) Kelas 1 3 Kelas 1
3
Residu karbon (%-b),
maks. maks.
- dalam contoh asli - 0,05 0,05
maks 0,05
(maks.
(maks.
- dalam 10 % ampas distilasi maks. 0,3 - 0,3)
0,3)
maks. maks. maks.
maks.
Air dan sedimen, %-vol. 0,05 0,05 0,05
0,05
maks.
Air, ppm-b (mg/kg) 0,05 - -
-
Kontaminasi total, ppm-b (mg/kg) maks. 24 - maks.
24 -
maks.
Temperatur distilasi 90 %, oC - maks. 360 360
maks. 360
maks. maks. maks.
Abu tersulfatkan, %-b 0,02 0,02 0,02
maks.0,02
maks.
Belerang, ppm-b (mg/kg) maks. 10 maks. 500 50*)
maks. 80
Fosfor, ppm-b (mg/kg) maks. 10 maks. 10 maks.
10 maks. 10
maks.
Angka asam, mg-KOH/g maks. 0,5 maks. 0,8 0,8
maks.0,8
maks. maks. maks.
maks.
Gliserol bebas, %-b 0,02 0,02 0,02
0,02
maks. maks. maks.
maks.
Gliserin total, %-b 0,25 0,24 0,25
0,25
Kadar ester alkil, %-b min. 96,5 - min.
96,5 min. 96,5
-6-
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
-7-
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
-8-
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
-9-
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 10 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
Dari tabel II.3. diatas tabel terlihat bahwa asam lemak jenuh minyak
kelapa
kurang lebih 90%, minyak kelapa mengandung 84 % trigliserida dengan
tiga
molekul asam lemak jenuh, 12 % trigliserida dengan dua asam lemak
jenuh dan
4% trigliserida dengan satu asam lemak jenuh.
- 12 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 13 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
2.2 Alkohol
Alkohol merupakan bahan baku kedua dari proses pembuatan
biodiesel.
Alkohol yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel
antara lain
etanol, metanol,butyl alkohol dan propanol. Dua jenis alkohol yang
biasanya
digunakan adalah metanol dan etanol. Namun demikian metanol lebih
disukai karena
harganya yang lebih murah dari pada etanol.
Alkohol yang digunakan sebagai bahan baku harus memiliki
kadungan air
yang kecil. Alkohol yang mengandung banyak air akan menyebabkan hasil
biodiesel
yang rendah dan banyak membentuk sabun. Sayangnya, alkohol dengan rantai
pendek
seperti metanol dan etanol mudah menyerap air.
Alasan lain dipilihnya metanol adalah kemudahannya untuk
direcovery.
Reaksi pembuatan biodiesel menuntut jumlah alkohol yang berlebih. Rekasi
bolak-
balik menuntut jumlah pereaksi yang berlebih dari kebutuhan untuk dapat
menghasilkan biodiesel 99,7%.
Struktur kimia metanol dan etanol dalah sebagai berikut :
- 14 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
2.3 Katalis
Katalis adalah bahan yang ditambahkan ke dalam reaksi tetapi akan
diperoleh lagi
diakhir reaksi dengan tujuan mempercepat jalannya reaksi.
Katalis dapat dari
golongan katalis asam, katalis basa dan enzim.
2.3.1 Katalis Asam
Berbagai asam kuat dapat digunakan sebagai katalis dalam reaski
pembuatan
biodiesel. Rekasi pembuatan ini biasanya yang berjenis esterifikasi.
Beberapa contoh
katalis asam adalah Asam klorida atau HCl dan asam sulfat atau H2SO4 dan
asam
posphat. Beberapa ion exchange resin yang bertipe asam juga dapat
digunakan
sebagai katalis padat antara lain Amberlyst.
Kalsium karbonat padat dapat juga digunakan dalam proses homogen
katalitik.
Katalis asam ini akan dinetralkan setelah reaksi berjalan sempurna.
Penetralan dapat
dilakukan dengan penambahan katalis basa sekaligus mereaksikan sisa
trigliserida
- 15 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
3.1 ESTERIFIKASI
Reaksi pembentukan biodiesel adalah rekasi antara asam lemak
dengan
alkohol baik dengan adanya katalis ataupun tidak. Reaksi ini lazim
disebut sebagai
reaksi esterifikasi karena menghasilkan biodiesel sebagai senyawa
esternya. Reaksi
pembuatan biodiesel kerap juga disebut dengan reaksi alkoholisis karena
menggunakan alkohol sebagai bahan perekasi
Adapun reaksi kimia antara asam lemak dan metanol membentuk
biodiesel
adalah sebagai berikut :
3.2 TRANESTERIFIKASI
Trigliserida merupakan komponen utama penyusun minyak nabati.
Trigliserida
akan dipecah struktur rantainya menjadi asam lemak dan bereaksi dengan
alkohol
membentuk biodiesel dan gliserol.
Struktur reaksi kimia tranesterifikasi adalah sebagai berikut :
- 16 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
R1,R2 dan R3 adalah asam emak rantai panjang. Ada lima jenis asam lemak
rantai
panjang yang terdapat pada minyak nabati dan lemak dalam jumlah yang
relatif
banyak, sedangkan yang lain jumlahnya sedikit. Asam lemak itu adalah :
§ Palmitat; asam lemak dengan 16 ikatan carbon
§ Stearat; asam lemak dengan 18 ikatan carbon
§ Oleat; asam lemak dengan 18 ikatan carbon dan 1 ikatan rangkap
§ Linoleat; asam lemak dengan 18 ikatan carbon dan 2 ikatan
rangkap
§ Linolenat; asam lemak dengan 18 ikatan carbon dan 3 ikatan
rangkap
Jenis asam lemak ini akan berpengaruh pada sifat biodiesel yang
dihasilkan dari
reaksi transsetrifikasi trigliserida.
Reaksi pembuatan biodiesel rentan terhadap terbentuknya sabun
sebagai
akibat adanya air dalam reaksi terutama dengan katalis basa.
Terbentuknya sabun
tidak diharapkan karena akan mengurangi jumlah biodiesel yang terbentuk.
Reaksi
pembentukan sabun :
- 17 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 18 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 19 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
4.3 Bleacing
Tujuan utama proses bleaching adalah menhilangkan warna dari
minyak.
Bleaching juga membantu menghilangkan sisa sabun, logam terlarut,
pospolipid dan
belerang. Bahan yang digunakan dalam proses bleaching adalah bleaching
clay yang
terdiri dari bentonit dan montmorillonite.
Bahan itu dicampur dengan minyak diaduk selama 10-30 menit
pada suhu 90-
120 C. Proses bleaching dilakukan pada kondisi vakum untuk menghilangkan
oksigen. Akibatnya air sisa netralsisasi dan pencucian hilang. Hal ini
agak
mengurangi efektivitas bleaching clay.
Bentonit biasanya diaktivasi terlebih dahulu sebelum digunakan
sebagai
bleacher. Aktivasi bleaching clay menggunakan asam mineral semisal asam
sulfat.
Asam ini akan menghilangkan mineral dan bleaching clay sehingga menjadi
lebih
kecil tetapi memiliki volume yang lebih besar.
Bleaching clay dapat langsung dicampurkan ke dalam minyak yang
akan
dijernihkan ataupun dapat juga dicampur terlebih dahulu menggunakan
sedikit
minyak. Setelah itu minyak disaring untuk memisahkan bleaching clay nya.
Angka peroksida akan turun karena hidrogen peroksiada dalam
minyak telah
dihilangkan. Akan tetapi akan terjadi sedikit kenaikan asam lemak bebas
sebagai
akibar reaksi hidrolisis asam sulfat dari bleaching clay.
4.4 Deodorization
Deodorization adalah tahap terakhir sebelum minyak dapat
dikonsumsi
sebagai minyak poangan. Deodorization menghilangkan
bahan-bahan yang
memberikan bau dan rasa tidak sedap pada minyak.
Deodorization sebenarnya adalah proses distilasi yang
berlangsung pada suhu
tinggi (200º - 260º C) tetapi tekanannya rendah (2 - 7
torr, 2.5-9.2 mlbar).
Komponen bau lebih mudah menguap dari minyak dan akan hilang dengan
pemanasan tinggi pada tekanan rendah.
Tahap pertama deodorization adalah deaerasi.
Langkah ini akan
menghilangkan oksigen terlarut sehingga tidak akan mengoksidasi
pada saat
temperatur tinggi .
- 20 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
Pada deodorization secara batch, deaerasi dilakukan pada suhu dari suhu
awal 40º -
80º
C hingga mencapai suhu deodorization 200º - 260º C. Jika dilakukan pada
tekanan
vacum suhu minyak mencapai 100º - 120º C.
Tahap kedua dari proses deodorization adalah pemanasan. Pada
proses
kontinyu sumber pemanas diambilkan dari pendinginan minyak yang
dihilangkan
baunya. Setelah pemanasan awal dilakukan pemanasan hingga mencapai suhu
yang
diinginkan menggunakan media pemanas lain semisal Dowtherm A.
Minyak dipanaskan selama 2-5 jam kemudian didinginkan hingga
mencapai
suhu 120º C kemudian ditambahkan asam sitrat sebanyak 50 -
100 mg/kg.
Penambahan asam sitrat dimaksudkan untuk menghilangkan logam yang
terlarut
sehingga dapat dipisahkan dengan penyaringan.
4.5 Rendering
Rendering adalah proses dimana produk samping industri makanan
termasuk
lemak hewan, tulang, darah dan kulit diolah menjadi bahan berguna.
Hasilnya adalah
lemak yang bisa dimakan dan protein yang berguna bagi manusia.
Lemak ini dapat dibersihkan dengan proses yang mirip dengan proses
minyak nabati.
Bahan baku masuk dan dipanaskan hingga mencapai suhu 121-135ºC (250-
275ºF).Suhu tinggi ini akan memisahkan lemak dan air dari bagian padat .
Berkut
diagram lengkap proses rendering :
- 21 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
5. KATALIS
- 23 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
6. TEKNOLOGI PRODUKSI
- 24 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 25 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
Metode lain untuk bahan dengan akndungan asam lemak bebas yang
tinggi
adalah enghidrolisa bahan baku menjadi asam lemak murni dan gliserin.
Cara yang
lazim digunakan adalah menggunakan asam sulfonat dan uap. Seanjutnya
asam lemak
- 26 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 27 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 28 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
7.1 Biodiesel-Gliserol
Biodiesel memiliki berat jenis sekitar 0.88 gr/cc sedangkan
gliserol 1.05 gr/cc.
Berat jenis gliserol bergantung pada jumlah methanol, air dan katalis
yang berada
dalam gliserol. Perbedaan berat jenis yang cukup besar memungkinkan
pemisahan
biodiesel dan glisserol menggunakan pemisahan sederhana berdasar
grafitasi.
Meskipun begitu pemisahan biodiesel gliserol dipengaruhi beberapa
faktor
lain. Pengadukan selama reaksi berlangsung menyebabkan gliserol terpecah
menjadi
butiran-butiran kecil sehingga terdispersi ke dalam biodiesel. Penyatuan
butiran-
butiran hingga menjadi gliserol dan mengendap membutuhkan waktu satu jam
lebih.
Untuk alasan inilah pengadukan dibuat semakin melambat seriring waktu
proses yang
berjalan.
Keadaan yang mendekati netral membuat pemisahan gliserol dan
biodiesel
menjadi lebih mudah. Ini yang dijadikan alasan pembatasan jumlah
katalis. Pada
beberapa proses penetralan dilakukan pada awal pemishan gliserol dan
biodiesel.
Adanya mono, didan terigliserida dalam jumlah banyak akan membuat
lapisan
emulsi pada permukaan biodiesel dan gliserol. Emulsi ini akan membuat
biodesel
tidak memenuhi standar. Maka perlu dilakukan perhitungan ulang terhadap
perbandingan pereaksi.
- 29 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
7.2.3 Hidrosiklon
Hidrosiklon adalah alat baru yang diterapkan pada industri
biodiesel. Efeknya
hampir sama dengan sentrifugasi dieman bahan yang lebih berat akan
terlempar ke
dinding dan jatuh ke bawah sedangkan bahan lebih ringan kembali ke
tengah dan naik
ke atas.
Bahan masuk kedalam hidrosiklon dalam tekanan yang cukup
tinggi 125 psig.
Tekanan akan menurun dan laju aliran naik. Hal ini membuat cairan akan
berputar
pada lingkaran yang besar. Bahan dengan berat jenis ringan
terkonsentrasi di tengah
dan bahan yang lebih berat akan terpental keluar dan turun. Sayangnya,
methanol
- 30 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 31 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 32 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 33 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 34 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 35 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0 http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
Ada tiga arus utama yang harus tangani selain arus ester dalam
produksi biodiesel.
Arus tersebut adalah :
• Kelebihan alcohol yang perlu untuk diambil ulang
• Glyserol sebagi produk samping
• Air limbah dari pencucian biodiesel
Metanol perlu diambil ulang karena methanol yang ditambahkan ke dalam
reaksi
esterifikasi adalah methanol berlebih. Pengambilan ulang methanol akan
menghemat
biaya delain juga menghilangkan emisi buang methanol karena beracun dan
mudah
terbakar.
Gliserol diambil dan secara bertahap dimurnikan sebagai hasil
samping
produski biodiesel. Sebanyak 10% berat input bahan baku dikonversikan
menjadi
gliserol. Pengolahan limbah air membutuhkan biaya karena jumlah air
yang
dibutuhkan dan juga pengolahan limbah agar aman.
- 38 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
Kandungan belerang
Biodesel memilki kandungan sulfur yang rendah. Berbeda dengan
petrodisesl
yang masih tinggi dan harus diturunkan hingga 15 ppm dari 500 ppm.
Angka Iodine
Angka iodine digunakan sebagai parameter keberadaan rantai jenuh.
Rantai
jenuh ini menyebabkan lebih tahan terhadap oksidasi, cetan number yang
tinggi tetapi
jelek pada pour point.
- 42 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
- 43 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com
Teknologi Lengkap Biodiesel
11. REFERENSI
- 44 -
PDF Creator - PDF4Free v2.0
http://www.pdf4free.com