Anda di halaman 1dari 54

Made Deby Artika, drg

Novi Dharmawan, drg


Semua prosedur bedah harus direncanakan secara
hati- hati

Pasien harus siap dalam hal kondisi medis maupun


psikologis sebelum tindakan bedah
Persiapan pasien
Reevaluasi setelah Terapi Tahap I

Hampir semua pasien akan melewati fase awal


atau persiapan terapi, ex: Scaling - root planing
Tujuan dari fase awal :
(1) menghilangkan lesi
(2) membuat jaringan lebih sehat
(3) memperkenalkan pasien dengan dental office
dan operator serta asisten
Persiapan pasien
Reevaluasi setelah Terapi Tahap I
• Premedikasi
• Kebiasaan Merokok
• Inform concern
• Peralatan darurat
• Prosedur bedah yang akan dilakukan, hasil
yang diharapkan dan perawatan pasca operasi
yang mungkin diperlukan  semua dijelaskan
sebelum terapi
Langkah-langkah untuk Mencegah
Penularan Infeksi
• Universal precautions
• Semua permukaan yang terkontaminasi dengan darah atau
air liur yang tidak bisa disterilkan harus ditutup dengan
aluminium foil atau di bungkus plastik.
• Alat yang memproduksi/menimbulkan aerosol sebaiknya
tidak digunakan pada pasien dengan suspect infeksi.
• Perawatan khusus harus dilakukan ketika menggunakan
dan membuang barang-barang tajam seperti jarum dan
pisau bedah
Sedasi dan anestesi

• Bedah periodontal harus dilakukan tanpa rasa


sakit. Pasien harus merasa yakin dengan
kondisi ini sejak awal dan selama prosedur
bedah tersebut berlangsung
• Pasien dengan gangguan neurotik dan rasa
cemas memerlukan manajemen khusus dengan
anti ansietas atau agen sedatif-hipnotik.
• Metode paling invasif untuk mengurangi kecemasan di praktek
gigi adalah nitrous oxide dan oksigen inhalasi sedasi

 Keuntungan :
- onset aksi yang cepat
- kemampuan untuk mengatur tingkat sedasi
- pemulihan yang cepat
- minimum adanya gangguan fungsi sensorik atau motorik
pasca operasi

 kelemahan:
Beberapa persen dari pasien tidak akan mencapai efek yang
diinginkan. Terutama untuk pasien dengan gangguan mental
karena memerlukan kondisi pasien yang kooperatif
• Individu dengan kecemasan ringan sampai sedang,
pemberian oral benzodiazepine dapat memberikan
dampak efektif. Obat penenang secara peroral bisa
lebih efektif daripada anestesi inhalasi karena tingkat
sedasi yang dicapai lebih mendalam.

 Kekurangan dari obat penenang secara oral :


- proses pemulihan yang tidak tidak lengkap
- tingkat sedasi yang tidak mampu kita kontrol
- kemungkinan adanya periode berkepanjangan pada
gangguan sensorik dan keterampilan motorik.
• Intravena (IV) benzodiazepin atau kombinasi
dengan agen lainnya, dapat digunakan untuk
mencapai tingkat sedasi yang lebih tinggi pada
individu dengan kegelisahan yang sedang
hingga parah.
• onset in actionnya juga cepat dan tingkat
sedasi yang dapat dititrasi pada tiap individu
berdasarkan efek yang diinginkan.
Manajemen jaringan
1. Melakukan tindakan operasi secara gentle dan
hati-hati.
2. Amati pasien setiap saat
3. Pastikan instrumen yang tajam.
Scaling dan Root Planing
• Secara khusus, daerah akses yang sulit, seperti
furkasi atau poket yang dalam, seringkali
terdapat daerah yang kasar atau bahkan
kalkulus yang tidak terdeteksi selama fase
sebelumnya saat persiapan.
• Asisten yang meretraksi jaringan dan
menggunakan aspirator juga harus memeriksa
keberadaan kalkulus dan kehalusan setiap
permukaan dari sudut yang berbeda.
hemostasis
• Hemostasis merupakan aspek penting dari
operasi periodontal karena digunakan sebagai
kontrol intraoperatif yang baik pada
perdarahan sehingga memungkinkan
visualisasi yang akurat dari luasnya penyakit,
pola kerusakan tulang dan anatomi serta
kondisi permukaan akar.
• Penggunaan anestesi lokal dengan vasokonstriktor juga
dapat berguna dalam mengontrol pendarahan kecil dari flap
periodontal sehingga mengurangi aliran darah melalui
pembuluh kecil dan kapiler. Tindakan ini relatif singkat dan
tidak dapat diandalkan untuk hemostasis jangka panjang

• Absorbable gelatin sponge (gelfoam), oxidized cellulose


(Oxycel), oxidized regenerated (Surgicel Absorbable
Hemostat), dan microfibrillar collagen hemostat (CollaCote,
CollaTape, CollaPlug) adalah agen hemostatik yang
berguna untuk mengontrol perdarahan di kapiler, pembuluh
darah kecil dan luka dalam
• Thrombin adalah obat yang mampu mempercepat
proses pembekuan darah. Penggunaan hanya dengan
aplikasi secara topikal karena sediaan obat ini dalam
bentuk cairan atau bubuk.
• Trombin tidak harus disuntikkan ke dalam jaringan
karena dapat menyebabkan koagulasi intravaskular
serius bahkan fatal. Juga karena trombin merupakan
bahan bovine-derived material, sehingga harus hati-hati
digunakan untuk setiap pasien dengan reaksi alergi
terhadap bahan dari produk bovine.
• Perdarahan yang berlebihan biasanya disebabkan oleh
gangguan sistemik, termasuk kekurangan trombosit,
adanya defek koagulasi, obat-obatan dan hipertensi.

• Sebagai tindakan pencegahan, semua pasien bedah


harus ditanya tentang konsumsi obat saat ini yang
dapat menyebabkan perdarahan, riwayat keluarga
yang memiliki gangguan perdarahan dan hipertensi.
Periodontal dressing
( periodontal pack)
Dalam kebanyakan kasus, setelah prosedur periodontal
bedah selesai, daerah bedah ditutupi dengan pack. Secara
umum, dressing tidak memiliki sifat kuratif, hanya
membantu penyembuhan dengan melindungi jaringan
daripada memberikan "faktor penyembuhan.“

Pack ini meminimalkan infeksi pasca operasi dan


perdarahan,memfasilitasi penyembuhan dengan mencegah
trauma permukaan selama pengunyahan, dan melindungi
terhadap rasa sakit yang disebabkan oleh kontak luka
dengan makanan atau lidah selama pengunyahan.
Jenis pack berdasarkan kandungan
• Pack Zinc Oxide-Eugenol

• Pack Noneugenol
Retensi Pack
• periodontal pack biasanya ditempatkan
dengan saling mengunci di interdental yang
digabungkan antara bukal dan lingual. Di gigi
yang terisolasi atau ketika beberapa gigi di
sebuah lengkungan yang hilang, retensi pack
mungkin akan sulit.
Sifat antibakteri Pack
• Peningkatan penyembuhan dan kenyamanan pasien
dengan mengurangi bau dan rasa yang tidak nyaman
telah ditemukan dengan menggabungkan antibiotik di
dalam kemasan.
• Bacitracin, oxytetracycline (Terramycin), neomycin,
dan nitrofurazone telah dicoba sebelumnya ,tetapi
semua bahan tersebut dapat menghasilkan reaksi
hipersensitivitas. Penggabungan bubuk tetracycline di
Coe-Pak umumnya direkomendasikan, terutama ketika
melakukan operasi dengan durasi panjang dan
menimbulkan trauma besar pada daerah kerja.
Preparation and Application of
Dressing
Operator harus meminta pasien untuk menggerakkan lidah
keluar dan ke setiap sisi, pipi dan bibir harus digerakkan ke
segala arah untuk membentuk pack sebelum setting. Setelah
pack setting, kelebihannya dirapikan.

Secara umum, pack didiamkan selama 1 minggu setelah


tindakan bedah. Pedoman ini didasarkan pada waktu
penyembuhan dan pengalaman secara klinis. Namun ini
bukan persyaratan yang mutlak karena periode dapat
diperpanjang, atau daerah dapat di pack lagi di minggu
selanjutnya.
Preparation and Application of
Dressing
Preparation and Application of
Dressing
Preparation and Application of
Dressing
Instruksi pasca operasi

• Setelah operasi selesai obat anestesi mulai


berkurang beri 2 tablet acetaminophen
(Tylenol)
• Jangan berikan aspirin meningkatkan bleeding
• Pack akan mengeras setelah beberapa jam
• Apabila bagian pack ada yang lepas sebelum 1
minggu tidak masalah selama tidak ada nyeri.
Apabila terdapat nyeri atau margin dari pack
mengiritasi lakukan pemasangan ulang pack
3 jam pertama setelah operasi
• Hindari makan panas supaya pack mengeras
• Hindari minum panas selama 24 jam pertama
• Hindari buah jeruk atau jus buah, makanan
pedas, alkohol menyebabkan nyeri
• Boleh makan apapun kunyah pada sisi yang
tidak dioperasi
• Makanan semisolid  disarankan
• Suplemen makanan atau vitamin umumnya
tidak diperlukan
 Dilarang merokok
 Dilarang menggosok gigi pada area pack.
Gunakan obat kumur chlorhexidine setelah
menyikat gigi
 Selama hari pertama kompres wajah dengan
es secara intermiten pada sisi yang dioperasi
mengurangi inflamasi dan bengkak
 Pembengkakan biasanya terjadi 1-2 hari
setelah operasi. Akan mereda 3-4 hari post
operasi. Dapat dilakukan kompres hangat pada
sisi yang dioperasi. Jika pembengkakan sakit atau
bertambah parah hubungi dokter gigi
- Perdarahan dapat terjadi pada 4-5 jam
pertama post operasi. Jika perdarahan
bertambah parah  ambil kassa  tekan
selama 20 menit pada sisi perdarahan.
- Jika perdarahan tidak berhenti setelah 20
menit  hubungi dokter gigi. Jangan
mencoba menghentikan perdarahan dengan
kumur.
1 Minggu Pertama Post Operasi

• Instruksi kumur dengan 0.12% chlorhexidine


gluconate 2x sehari
• Komplikasi yang mungkin terjadi:
a. Persisten bleeding
b. Sensitif terhadap perkusi
c. Pembengkakan
d. Weakness
Melepas Pack dan Kunjungan
Kembali

• Setelah 1 minggu lepas pack


• Pack pada interproksimal dan
permukaan gigi dihilangkan dengan
scaler
• Irigasi area operasi dengan peroxide
membuang superficial debris
Hal-Hal yang Ditemukan Saat
Melepas Pack
A. Pada gingivectomy
• Cut surface tertutup friable meshwork new
epithelium jangan dirusak
• Terdapat kalkulus, kemerahan, jaringan
granulasi

B. Pada bedah flap


• Area insisi terbentuk epitel jangan dirusak
• Mudah berdarah ketika disentuh
• Poket jangan diprobe
• Mukosa facial dan lingual tertutup
grayish yellow atau white granular layer
(debris makanan) mudah dibuang
dengan cotton pellet
• Permukaan akar sensitive terhadap
probe atau perubahan termal
• Terdapat stain pada gigi
• Kalkulus menunda healing
Pemasangan Kembali Pack
• Setelah pack dilepas biasanya tidak perlu
dipack kembali
• Pemasangan pack kembali untuk beberapa
minggu disarankan pada pasien dengan:
a. Threshold nyeri yang rendah
b. Keterlibatan periodontal yang luas
c. Penyembuhan yang lambat
• Pemeriksaan klinis perlu atau tidak
pemasangan pack kembali atau pack lama
dilepas lebih dari 1 minggu
Kegoyangan Gigi

• Meningkat setelah bedah


• Berkurang setelah pretreatment
pada minggu ke empat
Oral Hygiene Pre dan Post Operasi

• Perawatan sebelum dan setelah bedah


kontrol plak
• Menyikat gigi dengan “keras” dilarang
selama 1 minggu setelah pack dilepas
• Plak dan akumulasi makanan merusak
penyembuhan
• Kumur dengan chlorhexidine atau aplikasi
topical disarankan pada beberapa minggu
pertama post operasi
Penanganan Nyeri Postoperative
• Periodontal pack yang berlebihan melebihi mucogingival
junction dan frena menyebabkan nyeri edema
• Pada pasien sehat pemberian dosis ibuprofen post
operasi 600-800 mg 1 tablet setiap 8 jam selama 24-48
jam mengurangi ketidaknyamanan
• Pasien disarankan untuk melanjutkan minum ibuprofen
atau diganti acetaminophen jika diperlukan
• Bila nyeri persisten acetaminophen dan codein
• Post operative pain berhubungan dengan infeksi
Perawatan Akar Gigi Sensitif
• Hipersensitif akar karena akar terekspos terjadi
pada resesi gingiva atau poket atau terjadi setelah
scaling, root planning, prosedur bedah
• Terjadi karena stimulus panas atau dingin, buah
jeruk, manis, kontak dengan sikat gigi atau dental
instrument
• Scaling dan root planning menghilangkan
sementum hipersensitif
• Transmisi stimuli dari permukaan dentin ke nerve
endings pada dental pulpa desensitizing agents
memblok dentinal tubule
Desensitizing Agents

a. Kontrol hipersensitif akar


b. Evaluasi klinis sulit
c. Pasien diinformasikan sebelum perawatan:
 Hipersensitif terkesposnya dentin karena
kalkulus dan plak yang telah dibersihkan
 Hipersensitif menghilang perlahan setelah
beberapa minggu
 Desensitizing agents bereaksi dalam
beberapa hari hingga minggu minimal 2
minggu
d. Desensitizing agent aplikasi di rumah atau
dental office

e. Desensitizing agent di rumah


 Dengan pasta gigi mengandung fluoride
ditambah bahan aktif sebagai desensitizing
strontium chloride, potassium nitrate, dan
sodium citrate
f. Desensitizing agent dental office
 Cara kerja: memblok dentinal tubules
dengan crystalline salt precipitation atau
melapisi dengan varnish atau bonding
agent pada permukaan akar
 Bahan-bahan: Calcium hydroxide, Dibasic
calcium phosphate, Sodium fluoride,
Stannous fluoride, Strontium chloride,
Potassium oxalate
g. Hipersensitif dapat kembali penggunaan
laser meningkatkan keberhasilan dan
memperlama ketahanan perawatan
 Low level laser (Nd:YAG laser) melting
permukaan dentin menutup dentinal
tubules tanpa merusak pulpa
Hospital Periodontal Surgery
• Prosedur dilakukan di office dilakukan per
kuadran atau per sextants biasanya dengan
jeda 2 minggu atau lebih oleh karena itu
pasien lebih tertarik dengan perawatan 1x
bedah yang dilakukan di rumah sakit (ruang
operasi) dengan general anesthesia

• Indikasi:
a. Kontrol yang optimal
b. Pengelolan terhadap ketakutan
c. Kenyamanan pasien
d. Proteksi terhadap pasien
 Kondisi sistemik yang tidak cukup parah
terhadap kontraindikasi pembedahan
tetapi membutuhkan pencegahan khusus
 Termasuk: pasien dengan cardiovascular
disease, kecenderungan perdarahan
abnormal, hipertiroid; perawatan steroid
berkepanjangan; riwayat demam rheumatic
 Tujuan masuk rumah sakit melindungi
pasien dengan menangani kebutuhan
khusus
• Persiapan pasien
a. Premedikasi
 Pemberian sedative dilakukan malam sebelum
pembedahan benzodiazepines
 Pasien dengan masalah sistemik (riwayat demam
rheumatic, cardiovascular disease premedikasi
sesuai kebutuhan

b. Anestesi
 Penggunaan local atau general anesthesia
 Local anesthesia metode pilihan kecuali pada
pasien yang gelisah, takut
 General anesthesia dilakukan oleh
anesthesiologist. Pasien juga mendapat local
anesthesia untuk memblok regional nerve
c. Positioning and periodontal dressing
 Pembedahan di ruang operasi dilakukan di atas
meja operasi pasien terlentang posisi meja
datar, posisi kepala 30o
 Apabila menggunakan general anesthesia
pemasangan periodontal dressing dilakukan
setelah pasien cukup pulih

d. Instruksi postoperasi
 Setelah pemulihan total dari general anesthesia
 Efek general anesthesia dan agen sedatif
mengantuk beberapa jam
 Pasien kontrol 1 minggu
SURGICAL INSTRUMENT

• Periodontal surgical instrument diklasifikasikan:


1. Excisional and incisional instruments
2. Surgical curettes and sickles
3. Periosteal elevators
4. Surgical chisels
5. Surgical files
6. Scissors
7. Hemostats and tissue forceps
1. Excisional and incisional
instruments
a. Periodontal Knives (Gingivectomy Knives)
 Kirkland knife. Kidney-shaped cutting edge
b. Interdental Knives
Orban knife #1-2 dan Merrifield knife #1, 2, 3,
dan 4. Bentuk spear-shaped knives.

A: Kirkland knife

B: Orban interdental knife


c. Surgical Blades disposable
 Bentuk dan ukuran bervariasi
 Umunya: #12D, 15, 15C
 #12D beak-shaped blade. Area sempit dan
terbatas
 #15 general purpose
 #15C versi #15 yang lebih sempit. Type insisi: initial
dan scalloping

A: #15

B: #12D

C: #15C
d. Electrosurgery (Radiosurgery) Techniques and
Instrumentation
 Active electrode dibagi 3 kelas:
o Single-wire electrodes insisi atau eksisi
o Loop electrodes planning tissue
o Heavy, bulkier electrodes koagulasi

 Electrosurgical techniques dibagi 4 type dasar:


o Electrosection insisi dan eksisi, tissue planing
o Electrocoagulation mencegah bleeding pada awal
penggunaan di soft tissue
o Electrofulguration tidak umum digunakan di
kedokteran gigi
o Electrodesiccation tidak umum digunakan di
kedokteran gigi
Prinsip penggunaan electrosurgery:
o Tip moving
o Memperlama atau pengulangan pada jaringan
heat accumulation dan merusak jaringan
o Tissue cooling 5-10 detik
o Kontaindikasi pasien dengan cardiac pacemakers
2. Surgical curettes and sickles
Membuang jaringan granulasi, jaringan fibrous
interdental, tenacious subgingival deposits
Contoh:
Prichard curette

3. Periosteal elevators
Reflect dan move flap
Contoh:
Woodson dan Prichard elevators
4. Surgical Chisels
Contoh:
back-action chisel

5. Tissue Forceps
Memegang flap pada saat suturing
Contoh:
DeBackey forcep
6. Scissors and Nippers
Membuang jaringan pada saat gingivectomy
Merapikan margin dari flap
Memperlebar insisi
Membuang perlekatan otot pada mucogingival
surgery
Contoh: Goldman-Fox #16 scissors
7. Needle Holder
Menjahit flap
Contoh: Conventional needleholder, Castroviejo
needleholder
A: Conventional needleholder

B: Castroviejo needleholder

Anda mungkin juga menyukai