Anda di halaman 1dari 5

2.

2 Indikasi dan Kontraindikasi bedah endodontik

2.3.1 Indikasi

1) Setiap kondisi atau gangguan yang menghalangi jalan masuk langsung ke

sepertiga apical saluran, misalnya :

- Anatomik : kalsifikasi, kurvatur, bifurkasi

- Iatrogenik : rintangan karena debris, instrumen patah, bahan pengisi saluran

akar yang lama

2) Penyakit periradikular yang dihubungkan dengan benda asing : saluran yang

diisi berlebih, semen yang terlalu banyak pada periodonsium, instrumen patah

yang mencuat ke dalam jaringan apikal, dan bahan pengisi retrograd yang lepas

3) Perforasi apikal : semua perforasi yang tidak tidak dapat ditutup secara baik oleh

bahan pengisi di dalam saluran

4) Apeksogenesis yang tidak sempurna dengan blunderbuss atau apeks apeks lain

yang tidak bereaksi terhadap prosedur penutupan apical (apeksifikasi) dan

ditutup secara tidak memadai dengan suatu pengisian retrograde.

5) Ujung akar yang terkena fraktur horizontal dengan penyakit periradikular

6) Kegagalan sembuh setelah perawatan endodontik non bedah yang terlatih

7) Eksaserbasi berulang dan persisten selama perawatan non bedah atau rasa sakit

persisten yang tidak dapat dijelaskan setelah penyelesaian perawatan non bedah

8) Perawatan sembarang gigi dengan lesi yang dicurigai memerlukan biopsi

diagnostik

9) Lesi periapikal yang sangat besar dan masuk ke dalam, lebih baik dirawat dengan

marsupialisasi dan dengan kompresi.


10) Perusakan dan penyempitan apical saluran akar yang disebabkan oleh

instrumentasi yang tidak terkontrol yang menyebabkan foramen apical tidak

dapat ditutup dengan memadai dengan pengisian ortograd

2.3.2 Kontraindikasi

2.3.2.1 Pertimbangan umum

1) Pasien yang secara medis membahayakan : seorang pasien dengan

penyakit sistemik aktif seperti diabetes yang tidak terkontrol, tuberkolosis,

sifilis, nefritis, kelainan darah ataupun kondisi medis lainnya yang tidak

memungkinkan pasien dirawat secara bedah.

2) Pasien yang secara emosional sukar : seorang pasien yang secara

psikologis tidak mampu menahan atau mengatasi setiap prosedur bedah

3) Keterbatasan keterampilan dan pengalaman bedah operator

2.3.2.2 Pertimbangan lokal

1) Inflamasi akut setempat : bila prosedur darurat seperti insisi dan drainase

dapat dilakukan, bedah periapikal sebaiknya dihindari

2) Pertimbangan anatomik : prosedur yang menembus saluran mandibular,

sinus maksiler, foramen mental, dasar lubang hidung, atau yang memutus

pembuluh darah besar palatin, sedapat mungkin dihindari

3) Tempat tempat pembedahan yang tidak dapat dicapai : posisi dan lokasi

apeks akar yang tidak dapat dicapai, terutama gigi belakang, da perlunya

mendapatkan jalan masuk ke tempat pembedahan melalui lapisan padat


tulang, seperti permukaaan lingual gigi gigi molar atau batas miring

eksternal rahang bawah, dapat menghalangi keberhasilan pembedahan

4) Gigi dengan prognosis jelek : gigi berakar pendek, gigi dengan penyakit

periodontal lanjut, gigi dengan fraktur vertical, dan gigi yang tidak dapat

direstorasi jangan dipertimbangkan untuk bedah periapikal

5) Bedah periapikal jangan dianggap sebagai obat yang manjur bagi segala

macam penyakit, untuk mengimbangi teknik yang tidak memadai yang

menyebabkan gagalnya penyembuhan. Perawatan bedah gigi jangan

dilakuakan hanya karena sesuai dilakukan


1. Perawatan dan Petunjuk Pascaperawatan Bedah Endodontik
Pasien hendaknya diberi petunjuk pascaperawatan, baik secara lisan maupun
tertulis. Petunjuk tertulis dibuat dalam bentuk yang sederhana dan bahasa yang
mudah dimengerti. Tindakan ini harus meminimalkan kecemasan pasien yang
timbul akibat sekuele pascatindakan dengan menggambarkan bagaimana caranya
untuk meningkatkan penyembuhan dan kenyamanan.
Petunjuk di bawah ini adalah petunjuk bagi pasien:
1. Timbulnya pembengkakan dan perubahan warna adalah hal yang biasa.
Gunakan kompres es dnegan tekanan ringan pada wajah anda (20 menit
tekan dan 5 menit angkat) sampai anda pergi tidur. (Perhatikan: es dan
tekanan (terutama) akan menurunkan perdarahan dan pembengkakan
serta meringankan rasa nyeri).
2. Jika ada darah merembes maka ini adalah keadaan yang normal, jika
perdarahan meningkat, letakkan bantalan kasa basah pada jaringan wajah
di atas daerah tindakan dan aplikasikan tekanan jari selama 15 menit. Jika
perdarahan terus berlanjut hubungi dokter.
3. Jangan mengangkat bibir atau pipi untuk melihat daerah operasi. Jahitan
mempunyai simpul dan tindakan itu bisa merobeknya.
4. Mulai besok, larutkan sesendok teh garam dalam satu gelas air hangat
dan dengan hati-hati berkumurlah 3 atau 4 kali sehari. Berkumur dengan
obat kumur dapat mempercepat penyembuhan. Sikatlah gigi dengan hati-
hati karena menyikat yang terlalu bernafsu bisa merusak daerah tindakan.
Untuk malam ini anda harus menyikat dan membersihkan seluruh area
dengan benang gigi kecuali daerah tempat tindakan. Besok malam,
sikatlah daerah tindakan dengan hati-hati.
5. makanlah makanan lunak dan gunakan sisi lain yang bukan daerah
tindakan untuk mengunyah. Minumlah banyak-banyak dan makanlah
makanan seperti keju dan yourt, telur dan es krim (Perhatikan: diet dan
asupan cairan yang tepat merupakan hal yang penting setelah
pembedahan. Pasien sering kehilangan selera makannya, sehingga
mereka harus didorong semangatnya untuk minum cairan dan makan).
6. Jika ada ketidanyamanan, itu hal yang normal. Jika diberi obat antinyaeri,
ikuti dengan baik petunjuknya. Jika tidak diberi obat, minumlah obat
antinyeri yang anda sukai yang tidak perlu dibeli pakai resep, jika
diperlukan. Jika ini tidak menolong, hubungi dokter. (Perhatikan: cukup
menakjubkan bahwa nyeri setelah bedah endo biasanya minimal dan
analgesik yang kuat biasanya tidak diperlukan).
7. Jangan merokok selama tiga hari setelah prosedur ini (Perhatikan:
merokok terbukti dapat mengganggu penyembuhan; ini adalah
kesempatan untuk menganjurkan agarpasien berhenti merokok
selamanya).
8. Jika anda mengalami pembengkakan yang besar atau sangat nyeri atau
mengalami demam, teleponlah dokter segera (Perhatikan: pembengkakan
yang besar, nyeri atau demam bisa disebabkan oleh adanya suatu infeksi
yang harus diberi terapi antibiotik atau terapi lain. Pasien ini harus
dievaluasi).
9. Taati jadwal perjanjian untuk membuka jahitan (Perhatikan: jahitan dibuka
3 atau 7 hari setelah pembedahan).
10. Teleponlah dokter jika anda mempunyai keluhan atau pertanyaan
.
2. Pembukaan Jahitan dan Evaluasi
Jahitan dibuka dengan hati-hati memakai gunting yang kecil. Jahitan ini dibuka
hanya jika margin flap melekat rapat ke jaringan di bawahnya. Biasanya, tidak
diperlukan anestesi untuk prosedur ini.

Anda mungkin juga menyukai