Penelitian tentang masalah yang terjadi pada kemudi rem dan suspensi
( REM BERBUNYI SAAT DILAKUKAN PENGEREMAN )
Kelompok 1
1. ADI ARIANTO PUTRA
2. ADAM CORNELIS FIRZI
3. ALIF ULUL AZMI
4. ALDINO ARIS ALFONSO
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................i
1. DAFTAR ISI..................................................................................................................i
BAB 2 MASALAH PROBLEM PROJECT...............................................................................1
A. Masalah .....................................................................................................................1
B. Melakukan identifikasi...............................................................................................2
C. Proses mencatat informasi.........................................................................................3
D. Matrik penyelesaian masalah.....................................................................................4
E. Solusi dan konsep saintifik..........................................................................................6
BAB 3 DIAGRAM PENYELESAIAN MASALAH DENGAN TULANG RUSUK IKAN....................8
A. Gambar objek penyelesaian
masalah.......................................................................................................................8
B. Rancangan anggaran biaya..........................................................................................9
C. Alat dan bahan yang dibutuhkan...............................................................................10
D. Keselamatan kerja......................................................................................................10
E. Rancangan waktu penyelesaian proyek......................................................................11
F. Langkah kerja penyelesaian solusi terbaik..................................................................12
G. Hasil praktik dan temuan............................................................................................16
1. Temuan praktik.....................................................................................................16
2. Gambar kerja.........................................................................................................18
3. Kendala yang dihadapi..........................................................................................19
H. Kesimpulan..................................................................................................................20
i
BAB 2. MASALAH PROBLEM PROJECT
B. MELAKUKAN IDENTIFIKASI
NO Hal yang sudah diketahui Hal yang belum diketahui Hal yang perlu dipelajari
1 Sistem rem ABS Sistem rem cakram tipe Sistem rem cakram tipe
semi floating semi floating
2
C. PROSES MENCATAT INFORMASI
3
D. MATRIK PENYELESAIAN MASALAH
5
E .SOLUSI KONSEP SAINTIFIKASI
7
BAB 3 DIAGRAM PENYELESAIAN MASALAH DENGAN
TULANG RUSUK IKAN
A. GAMBAR OBJEK PENYELESAIAN MASALAH
GANGGUAN
PADA pedal
GANGNGGUAN
rem
PADA KAMPAS REM
Kampas rem
haus/habis
kerusakan pada
booster rem
Piringan rem tidak
rata
REM MOBIL BERBUNYI
Debu/kotoran yang
SAAT DILAKUKAN
menempel pada
PENGEREMAN
kampas rem
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G. pen caliper yang seret
H. mungkin akibat
greasing yang
I. mengering
GANGGUAN
PADA
REM CAKRAM.
8
B. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
9
C. ALAT DAN BAHAN
D. KESELAMATAN KERJA
10
E. RANCANGAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK
11
F. LANGKAH KERJA PENYELESAIAN SOLUSI TERBAIK
Rem Kotor
Kampas Rem Sudah Habis atau Tipis
Cakram Tidak Rata
Sistem Pengereman Macet
Dan kali ini performance-car-desaign akan mencoba berbagi cara menghilangkan derit pada
rem mobil dengan melakukan langkah pada cara membersihkan cakram dan tromol mobil.
Karena tindakan sederhana yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah rem mobil
berbunyi tanpa harus datang ke bengkel adalah melakukan perawatan pada rem cakram
dan kampas rem mobil. Dan dibawah ini adalah langkah - langkah cara membersihkan rem
cakram serta tromol mobil secara lengkap agar anda dapat selalu menjaga performance
mobil anda.
12
a. Pertama - tama buka velg mobil menggunakan kunci velg mobil, dan pastikan roda
sudah terlepas hingga terlihat cakram mobil.
b. Kemudian semrotkan breaker cleaner (cairan pembersih rem mobil) secara merata
pada cakram mobil sampai piringan cakram terlihat basah. Untuk anda ketahui jarak
penyemrotan antara cakram dengan brake cleaner sekitar sepuluh sampai 15
centimeter.
c. Setelah itu bersihkan sisa - sisa kotoran yang menempel pada rem cakram mobil
tersebut menggunakan lap kering yang sudah anda siapkan tadi.
d. Setelah piringan cakram anda lap sampai bersih, kemudian lakukan kembali seperti
pada langkah kedua dan ulangi sampai 2 hingga 3 kali. Lebih bagus lagi jika anda
membersihkan piringan cakram dengan melepaskan cakram tersebut akan tetapi jika
tidak bisa, menggunakan cara ini saja juga sudah cukup mengatasi bunyi rem berisik
pada mobil ketika diinjak.
( Jika kampas pada rem sudah habis atau mulai haus dilakukan pergantiian kampas
rem yang baru )
13
2. Pemeriksaan atau perbaikan pada booster rem
a. Pertama, Anda dapat memeriksa perubahan stasioner pada mesin, jika karet
membrannya telah bocor atau sobek, stasioner mesin atau rpm menjadi naik.
b. Kedua, Anda dapat memeriksa apakah terdapat kevakuman dari manifold menuju
boster. Lakukan cara ini dengan melepas selang yang menancap pada tabung booster,
Anda dapat mencabut atau melepas klemnya terlebih dahulu. Jika ada kevakuman
berarti selang atau komponen tidak buntu, namun jika terdapat komponen tetapi tidak
bisa menghisap, kemungkinan karet membran telah sobek.
c. Ketiga, periksa apakah terdapat kebocoran baik dari selang vakum ataupun pada tabung
booster. Karet booster telah sobek jika Anda mendengar suara aneh yang bising ketika
melakukan pemeriksaan.
2. Setelah melakukan pemeriksaan yang telah dijelaskan di atas, sudah dapat dipastikan
bahwa permasalahan terjadi pada karet booster. Langkah perbaikan berikutnya Anda
dapat melepas master rem terlebih dahulu yang menempel pada tabung booster agar
tidak mengganggu pengerjaan.
3. Berikutnya, Anda dapat melepas booster dari bodi atau tempatnya beserta pedal rem.
4. Selanjutnya, Anda dapat menggunakan obeng untuk melepas tabung booster. Ketika
melakukan proses ini, Anda perlu berhati-hati agar tidak mengenai bagian karet
membran booster.
5. Setelah itu, Anda dapat memeriksa apakah terdapat kebocoran atau karet membran
telah sobek. Karet yang sobek dapat membuat membran menjadi tidak bisa tertarik atau
tersedot oleh manifold, sehingga ketika diinjak tidak ada bantuan tarikan dari
kevakuman manifold.
6. Karet membran yang sobek ini perlu untuk ditambal, lakukan dengan cara apapun agar
karet tersebut bisa tertutup lagi sehingga tidak ada kebocoran.
14
7. Setelah proses menambal selesai, pasang kembali berbagai komponen yang telah
dilepas sebelumnya.
3. Pemeriksaan dan perbaikan pada pen caliper rem dan piringan rem
a. Melepas saluran minyak rem yang menuju ke caliper rem.
b. Melepas dua buah baut pengikat caliper rem, kemudian mengangkat caliper
rem keluar.
c. Apabila tabung penghantar pada kaliper rem macet hendaknya dibersihkan
dengan amplas halus dan memberi vet untuk memperlancar gerak kaliper.
d. Melepas pad rem dari dudukannya.
e. Melepas ring pengunci dan karet pelindung piston.
f. Melepas ring pengunci dan karet pelindung piston
g. Mengeluarkan piston dari silinder dengan menyemprotkan udara bertekanan
tinggi/compressor melalui saluran masuk minyak rem pada caliper.
h. Melepas seal/perapat piston dari silinder.
a) Karet penutup/pelindung piston yang rusak (keras mengembang atau sobek ) harus
diganti.
b) Seal piston harus diganti apabila seal sudah keras, sobek, pecah-pecah.
c) Memeriksa seal piston dan karet pelindung piston
d) Memeriksa piston dari kemungkinan terdapat karat.
e) Jika piston terdapat karat yang berlebihan, ganti piston dengan yang baru dan Jika
korosi ringan dapat dibersihkan dengan amplas halus.
f) Memeriksa kondisi cakram.
g) Cakram yang berkarat atau hitam pada permukaan gesek, harus digerinda atau diganti
baru. Permukaan gesek cakram yang beralur tidak mempengaruhi fungsi rem.
- memeriksa kondisi cakram
h) Mengukur ketebalan piringan
i) Ketebalan minimum : 17.0 mm (0.669 in)
j) Ketebalan standar : 18.0 mm (0.709 in)
k) Piringan perlu diganti apabila ketebalannya kurang dari nilai minimum.
- Mengukur ketebalan piringan
l) Memeriksa kondisi bushing, batang dan tabung penghantar dari kemungkinan macet.
Apabila macet, dengan segera membersihkan tabung penghantar dan memberi vet
supaya tidak macet.
15
A. Hasil praktik dan temuan
1. TEMUAN PRAKTIK
PADA SAAT DILAKUKAN PRAKTIK KAMI MENEMUKAN REM TROMOL TIPE DUO SERVO
1. Backing plate adalah komponen rem tromol yang menjadi landasan dari kampas rem
dan wheel cylinder serta komponen rem tromol lainnya.
2. wheel cylinder adalah komponen rem tromol yang menjadi tempat gerak piston rem
dalam melakukan pengereman. Pada tipe rem tromol duo servo jumlah pistonnya ada
dua dalam satu wheel cylinder , sedangkan untuk satu tromol roda hanya menggunakan
satu wheel cylinder saja.
3. Piston rem adalah komponen rem tromol yang berada di dalam wheel cylinder dan
melakukan gerak maju untuk menekan kampas rem . Gerak maju piston rem ini karena
adanya tekanan dari minyak rem. Dan seperti telah saya jelaskan di atas maka satu
wheel cylinder berisi dua piston rem khusus untuk tipe rem tromol ini.
4. Kampas rem : sama seperti rem tromol lainnya jumlah kampas rem dalam satu tromol
tetap sama yaitu dua . Kampas rem inilah yang akan bergesekkan dengan tromol rem
untuk melakukan pengereman.Pada ujung atas kampas rem ditempatkan atau
dipasangkan pada piston rem sedangkan ujung bagian bawahnya ditempatkan pada
penyetel rem.
5. Penyetel rem adalah komponen rem tromol yang berguna untuk mengatur jarak antara
kampas rem dengan tromol, sehingga ketika kampas rem mendapat tekanan maju dari
piston rem , kampas rem akan dapat cepat bergesekkan dengan tromol rem
tersebut.Penyetel rem tipe ini sama seperti tipe uni serve diposisikan mengambang
terhadap backing plate.
6. Tromol adalah komponen rem yang berhubungan dengan roda. Tromol inilah yang
akan menerima gesekkan dari kampas rem dalam upayanya mengurangi kecepatan atau
melakukan pengereman.
7. Spring retainer adalah komponen rem tromol yang berguna untuk menjaga agar
kampas rem terpasang pada backing plate. Pada tiap kampas umumnya terpasasang satu
spring retainer , namun ada juga mobil yang menggunakan dua spring retainer untuk
masing - masing kampas rem.
16
8. Tension spring adalah komponen rem tromol yang menjaga agar ujung - ujung dari
kampas rem selalu menekan atau piston dan penyetel rem. Tension spring adalah pegas
yang berguna untuk mengembalikan kampas rem ke posisi semula setelah pengereman
tidak dilakukan , sehingga kampas rem tidak terus menggesek tromol rem.
2. Tipe two-leading
Action Tipe two-leading shoe dibagi menjadi dua single dan duoble action.
Tipe single action two-leading shoe mempunyai dua silinder roda yang
masing-masing mempunyai satu piston pada tiap sisinya. Tipe ini digunakan
pada rem depan kendaraan penumpang dan niaga.
Tipe double action two leading shoe mempunyai dua silinder roda, dan pada
tiap sisinya terdapat dua torak. Cara kerja tipe rem ini bekerja efisiensi dalam
dua arah yaitu maju dan mundur, banyak digunakan pada rem belakang
kendaraan niaga.
3. Tipe uni-servo
Tipe uni-servo mempunyai silinder roda tunggal dengan satu piston saja, dan
penyetelannya berhubungan dengan kedua sepatunya.
4. Tipe duo-servo
Tipe dou-servo ini merupakan versi penyempurnaan uni-sevo yang
mempunyai dua piston pada setiap silindernya. Selama silinder roda menekan
kedua sepatu rem saat rem bekerja, maka tipe ini mempunyai gaya
pengereman yang tinggi terhadap tromol tanpa terpengaruh oleh gerak arah
putaran roda.
17
2. GAMBAR KERJA
Bila tromol berputar ke arah depan dan pedal rem di injak, sepatu rem cenderung ikut
berputar dan akan mengembang keluar serta bergesekan dengan tromol, seolah olah
mendapat tenaga tambahan. Sepatu bagian kiri ini disebut leading shoe. Tambahan tenaga
gesek disebut “self energizing effect”.
Sebaliknya, pad asepatu rem sebelah kanan (secondary shoe), karena arah putaran tromol
menjadi terdorong ke arah dalam, tromol bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem
sehingga gaya gesekannya tidak memperoleh tambahan. Sepatu ini disebut tralling shoe.bila
tromol berputar ke arah belakang (kendaraan mundur), leading shoe berubah menjadi trailling
shoe dan trailling shoe menjadi leading shoe. Namun, pada saat maju maupun mundur,
keduanya tetap menekan gaya pengereman sama.
18
3. KENDALA YANG DIHADAPI
Masalah Dalam menjalankan suatu kegiatan, tidak mungkin semudah apa yang
dibayangkan, tentu penulis mengalami beberapa kesulitan dan masalah yang penulis
hadapi, beberapa pemasalahann antara lain:
1. Memahami teknik kerja yang berbeda-beda, karena setiap
mahasiswa memiliki cara yang berbeda dalam bekerja.
2. Kurangnya peralatan dan perlengkapan untuk melakukan
pekerjaan terutama di masing-masing department, contohnya
seperti kurangnya trolley sehingga dapat menghambat
kelancaran bekerja.
3. Karena faktor terlalu sedikitnya kelompok mahasiswa sehingga
pekerjaan untuk trainee bertambah.
19
H . KESIMPULAN
Setelah kelompok kami melakukan praktek untuk menyelesaikan masalah yang ada
pada kemudi.kami mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman, pengetahuan,
dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga saya dapat menambah wawasan
yang saya dapatkan selama ini, karena hanya dengan praktek saya bisa mengetahui
seberapa jauh kemampuan yang sudah saya dapat. Sehingga suatu saat nanti jika saya
memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya sudah
mempunyai pengalaman yang baik.
20