Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit,
yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk pemakaian topikal. Salep digunakan untuk
mengobati penyakit kulit yang akut atau kronis, sehingga diharapkan adanya penetrasi
kedalam lapisan kulit agar dapat memberikan efek yang diinginkan. Salep dapat diartikan
sebagai sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput
lendir. Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar obat dalam salep yang
mengandung obat keras atau narkotik adalah 10%.

Sediaan salep harus memiliki kualitas yang baik yaitu stabil, tidak terpengaruh
oleh suhu dan kelembaban kamar, dan semua zat yang dalam salep harus halus. Oleh
karena itu pada saat pembuatan salep terkadang mengalami banyak masalah, salep yang
harus digerus dengan homogen, agar semua zat aktifnya dapat masuk ke pori-pori kulit
dan diserab oleh kulit.

Pelepasan obat dari basisnya merupakan faktor penting dalam keberhasilan terapi
dengan menggunakan sediaan salep. Pelepasan obat dari sediaan salep sangat dipengaruhi
oleh sifat kimia fisika obat seperti kelarutan, ukuran partikel dan kekuatan ikatan anatar
zat aktif dengan pembawanya serta untuk basis yang berbeda faktor-faktor
diatas mempunyai nilai yang berbeda. Pemilihan formulasi sangat menentukan
tercapainya tujuan pengobatan oleh sebab itu dalam membuat suatu sediaan yang sangat
perlu diperhatikan adalah pemilihan formulasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa komposisi-komposisi dasar salep?
2. Apa bahan yang sering dipakai untuk salep?
3. Bagaimana formulasi dasar salep?

1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui komposisi dasar salep
2. Mengetahui bahan apa saja untuk membuat salep
3. Mengetahui formulasi dasar salep

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KOMPOSISI DASAR SALEP


1. Dasar salep hidrokarbon, yaitu terdiri antara lain:
 Vaselin putih
 Vaselin kuning
 Campuran Vaselin dengan Malam putih, Malam Kuning
 Parafin encer
 Paraffin padat
 Jelene
 Minyak tumbuh-tumbuhan
2. Dasr salep serap, yaitu dapat menyerap air terdiri antara lain:
 Adeps Lanaer, Lanolin
 Unguentum Simplex
Campuran 30 bagian malam kuning dan 70 bagian minyak wijen.
Hydrophilic Petrolatum:
R/ Vaselin album 86
Cera alba 8
Stearyl alcoholi 3
Cholesterol 3
m.f.
3. Dasar salep dapat dicuci dengan air, yaitu terdiri dari:
a. Dasar salep emulsi tipe M/A, seperti Vanishingcream:
R/ Lanolin 2,0
Cetylalcoholi 1,0
Paraffini Liquidi 5,0
Acidi Stearinici 9,0
Kalii Hydroxidi 0,5
Propylene gylcoli 5,0
Aquadest. 77,5
b. Emulsifying ointment B.P.
R/ Emulsifying wax 300
Vaselini albi 500
Paraffini Liquidi 200
c. Emulsifying wax
R/ Cetostearylalcoholi 90
Natriilaurysulfat. 10
Aquadest. 4 ml
d. Hydrophilic ointment, dibuat dari minyak mineral, Stearylalcohol, Myrj 52
(emulgator tipa M/A), Aquadest.

3
4. Dasar salep yang dapat larut dalam air, yaitu terdiri antara lain PEG. atau campuran
PEG.
a) Polyethylenegylcol ointment USP.
R/ P.E.G 400 ……………….40%
P.E.G. 400 ………………60%
Dibuat dengan peleburan
b) Tragacanth.
c) P.G.A.

B. BAHAN YANG SERING DIPAKAI


1. Vaselin
Terdiri bdari Vaselin kuning dan Vaselin putih. Nama lain yang sering ditulis di
dalam buku-buku Amerika dan Inggris ialah Petrolatum atau soft Paraffin.
 White Petrolatum = White soft Paraffin = Vaselin putih
 Yellow Petrolatrum = Yellow soft Paraffin = Vaselin kuning
Vaselin putih adalah bentuk yang dimurnikan/dipucatkan warnanya. Dalam
pemucatan digunakan Asam Sulfat, maka supaya hati-hati menggunakan Vaselin
putih untuk mata, akan terjadi iritasi mata oleh kelebihan asam yang dikandung kalau
tidak dinetralkan dulu dengan KOH atau basa lain.
Vaselin hanya dapat menyerap air sebanyak 5%. Dengan penambahan surfaktan
seperti Natriumlaurysulfat, Tween, maka akan mampu menyerap air lebih banyak,
juga penambahan Kholesterol Span kemampuan mendukung air dapat dinaikkan.

Daftar Kemampuan Vaselin Mendukung Air Dengan Penambahan


Kholesterol Menurut Power, Leak Dan Warner (Ph. Wkbl Hal. 381, 1941)

Banyaknya zat yang ditambahkan Kemampuan Vaselin mendukung air


3% Kholesterol……………………………………………………...250%
3% Kholesterol + 3% Kholesterol asetat……………………………500%
3% Kholesterol + 3% Kholesterol laurat……………………………600%
3% Kholestero + 3% Kholesterol palmiat…………………………..700%
3% Kholesterol + 3% Kholesterol stearat…….……………………..800%
3% Isokholesterol……………………………………………………300%
3% Kholesterol + 3% Cetaceum/Cera alba…………………………..500%

2. Jelene
Terdiri dari minyak hidrokarbon dan malam yang tersusun sedemikian hingga fase
cair mudah bergerak dengan demikian terbentuk gerakan dalam, hingga difusi obat ke
sekelilingnya dapat terjadi lebih baik. Keuntungan penggunaan Jelene, dalam
penyimpanan tetap dan cukup lunak. Jelene 50 W dikenal sebagai Plastibase
(Squibb). Tidak tercampurkan dengan Pix liquida, Kamfer, Mentol, Gandapura,
karena akan membuat Jelene encer.
3. Lanolin
Lanolin adalah Adeps Lanae yang mengandung air 25%. Digunakan sebagai pelumas
dan penutup kulit dan lebih mudah dipakai.

4
C. CARA PEMBUATAN
Aturan umum ialah:
1. Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan bila perlu dengan pemanasan
rendah.
2. Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dulu diserbuk dan diayak dengan
derajat ayakan no. 100
3. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu
mendukung/menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dalam air yang tersedia, setelah itu
ditambahkan bagian dasar salep yang lain.
4. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus diaduk
sampai dingin.
Salep harus homogen dan ditentukan dengan cara salep dioleskan pada sekeping kaca
atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan yang homogen.

a. Zat yang dapat dilarutkan dalam dasar salep.


Umumnya kelarutan obat dalam minyak lemak lebih besar daripada Vaselin.
Camphora, Mentholum, Phenolum, Thymolum dan Guayacolum lebih mudah
dilarutkan dengan cara digerus dalam mortar dengan minyak lemak. Bila dasar salep
mengandung Vaselin, maka zat-zat tersebut digerus halus dan ditambahkan sebagian
(kurang lebih sama banyak) Vaselin sampai homogen.
Champora dapat dihaluskan dengan tambahan Spiritus fortiori atau eter
secukupnya sampai larut setelah itu ditambah dasar salep sedikit demi sedikit, diaduk
sampai Spiritus fortiornya menguap. Bila zat-zat tersebut bersama-sama dalam salep,
lebih mudah dicampur dan digerus dulu biar meleleh baru ditambahkan dasar salep
sedikit demi sedikit.

Contoh-Contoh Resep

R/ Camphorae 1
Vaselin. flav. 9
S.Ungt.Camphoratum
R/ Mentholi R/ Camphore 1
Camphorae aa 0,300 Ol.Cocos 1
Lanolin 5 Adeps Lanae 18
Ung.Acid.Salycylic. 15 m.f.ungt.
m.d.s.u.e

Hal-hal yang perlu diperhatikan


a. Jangan mengganti Phenol dengan Phenolum liquefactum, sebab Phenol.liq. merupakan
larutan air dalam Phenol. Phenol yang dilarutkan dalam minyak, bekerja kurang
merangsang kulit dibandingkan dengan adanya air.
b. Dalam Ungentum Methylis Salicylas Compositum, Salicylas Methylius dapat
dimanfaatkan untuk melarutkan Menthol.

5
c. Garam alkaloid mudah larut dalam air, sedangkan basenya mudah larut dalam minyak
seperti Ephedrin
d. Anthralinum dan Chrysarobin dilarutkan dalam dasar salep dengan pemanasan di atas
tangas air.
e. Pellidol dilarutkan dulu dalam Chloroform sama banyak, setelah itu dicampur dulu
dengan bagian lain dasar salep, biarkan Chloroform menguap dengan jalan salep
diaduk-aduk sampai homogen.
f. Cannabis Indicae Extr. Digerus dengan minyak akan segera larut. Bila harus dicampur
dengan Vaselin maka lebih dulu ditambah sedikit Etanol 96% digerus lalu ditambah
sedikit demi sedikit Vaselinnya.
g. Beta Naphtolum dalam salep sering terdapat bersama Sapo Kalinus. Maka itu larutkan
Beta Naphthol dalam Sapo Kalinus dulu dengan jalan digerus sama banyak baru
dicampur dengan sisa Sapo Kalimus dan bagian lain. Ingat Beta Naphthol untuk kulit
ada dosis maksimum-nya, maka salep tersebut harus dibagi.

Contoh Resep

R/ Mentholi 10
Mentylis Salicylas 10
Adeps Lanae 100
m.f.ungentum

Contoh Resep

R/ Ephedrin 0,100
Cocaini Hydrochl 0,1
Antipyrini 0,5
Paraff.liq. 5
Lanolini 15
S.ungt.

Bila mengandung minyak, Pellidoldigerus dulu dengan minyak. Pellidol dapat larut dalam
vaselin 1%dan dalam minyak lemak 7% dengan pemanasan.

Contoh Resep

R/ Pellidol 0,1 R/ Pellidol 0,5


Zinci Oxyd.Ungt. 20 Zinc.Oxyd.Liniment.Oleos 25
m.d.s.ad us.ext. m.d.s.ad us ext.

Contoh Resep

R/ Betha Naphtholi 1
Calcii arbon 2,5

6
Sapo Kalini 5
Adeps Lanae ad 25
m.d.s.ad.us ext.

b. Zat yang mudah larut dalam air


Bila masa salep mengandung air dan obatnya dapat larut dalam air yang tersedia maka
obatnya dilarutkan dulu dalam air dan dicampur dengan bagian dasar salep yang dapat
menyerap air, baru ditambahkan bagian-bagian lain dasar salep, digerus dan diaduk hingga
homogen.
Dasar salep yang dapat menyerap air di antara lain ialah Adeps Lanae, Unguentum
Simplex, Hydrophilic ointment. Dan dasar salep yang sudah mengandung air antara lain
Lanoline (25% air), Unguentum Leniens (25%), Unguentum Cetylicum hydrosum (40%)

Contoh Resep

R/ Kalii Iodid 3 Penyelesaian :


Lanolin 16 - Ambil air dari Lanolin untuk melarutkan KJ
Ungt.Simplex.ad 30
m.d.ad.us.ext.

R/ Procain.HCL. 0,100 Penyelesaian :


Aq.Rosae 1 - Larutkan Procain HCL dalam Aq rosar
Adeps Lanae 3 - Zinc Oxyd diayak dulu
Zinc Oxyd 3
Vaselin.ad 30
m.d.s.u.s.ext

Dalam keadaan terpaksa penambahan air adalah perlu, maka perlu dijelaskan dan
dimintakan persetujuan dokter yang menulis resep, jumlah air yang ditambahkan
dikurangkan pada bagian dasar salep. Digunakan air bila dalam resep salep tertulis obat :
1. Iodum, di sini dibuat seperti salep resep trsebut (Ph.Ned. V)
R/ Iodi 2
Kalii Iodidi 3
Aq.dest. 5
Ungt.Simplex 90
Larutan Kj dalam air lalu ditambahkan Iodum hingga larut, etelah itu tambahkan
Unguentum Simplex hingga homogen.
Penimbangan Iodum dengan kaca arloji dua yang satu untuk tutup dan jangan
menggunakan spatel logam.
2. Argentum Colloidale (Collargol) digerus lama dengan aqua sam banyak sampai larut.
3. Argentum Proteinicum (Protargol) ditaburkan dalam air sama banyak. Setelah
dibiarkan bebeapa lama kurang lebih 30 menit baru digerus dengan masa salep. Bila
dalam masa salep ada Glycerin, maka Protargol dapat digerus langsung dengan
Glycerin, hal tersebut semuanya merupakan upaya agar sifat koloidnya tidak pecah.

7
4. Ekstrak kental, digerus dulu dengan sedikit air, seperti Belladonae Extracu dan
Hyoscyami Extracum.
5. Ratanhiae Extractum ditaburkan dulu dalam air sama banyak, setelah dibiarkan kurang
lebih 1 menit baru digerus dan diaduk.
6. Tanninum adalah sukar larut dalam air, bila air tersedia tidak cukup lebih baik tidak
dilarutkan tapi diserbuk dan digerus dengan bahan dasar salep.
7. Adanya Iodum atau Tanninum dengan garam alkaloida di dalam larutan akan akan
mengendapkan alkaloid base. Maka kedua macam zat tersebut dipisah, dengan masin-
masing dicampr sendiri-sendiri dengan sebagian dasar salep baru keduanya salep
tersebut dicampur.
R/ Cocaini HCL 0,150 R/ Belladon.Extr. 0,4
Bellad.Extr. 0,250 Tannini 1
Iodi 0,5 Ratanh.Extr 16
Lanolini Vaseli flav. 12
Vaselin Flav. Aa Lanolini
s.ad us.ext. S.Ungt.contra Haemorrhoides

c. Zat yang kurang larut atau tidak larut dalam dasar salep
Zat-zat ini diserbukan dulu dengan derajat halus serbuk pengayak no. 100. Setelah itu
serbuk dicampur baik-bak dengan sama berat masa salep, aau dengan salah satu bahan
dasar salep. Bila pelu bahan dasar salep tersebut dilelehkan dulu, setelah itu sisa bahn-
bahan yang lain ditambahkan sedikit demi sedikit sambil digerus dan diaduk hingga
homogen. Untuk mencegah pengkristalan pada waktu pendinginan, seperti Cera flava, Cera
alba, Cetylalcoholum dan Paraffinum solidum tidak tersisa dari dasar salep yang cair atau
lunak. Pembuatan salep dengan Asam borat tidak diizinkan dibuat dengan pemanasan :

R/ Zinc Oxyidi 1
Vaselini albi 9
m.d.s.ad us.ext.

8
Ayak ZnO dengan pengayak no. 100 dan ditimban serbuk yang telah diayak tersebut 1
gram. Panaskan mortir dan stamfer dengan dituangi air panas. Masukan kurang lebih 1
gram Vaselin dalam mortir panas, diaduk dan digerus sampai homogen.
Zinc oxydum dan Acidum Borium selalu diayak lebih dulu sebelum ditimbang.

Untuk mendapatkan salep yang homogen dan terbaginya zat padat yang merata dalam
salep dapat digunakan alat penggilas salep (“Zalf molen”).
Contoh salep dalam Ph.Nederland Ed.VI
Ungentum Acidi Borici
R/ Acidi Borici 10
Vaselini 90
S.u.e
Dibuat tanpa pemanasan
Ungentum Acidi Benzoici et Acidi Salicylici
R/ Acidi Benzoici 5
Acidi Salicylici 5
Lanolini 45
Vaselini 45
S.u.e
Noviform (Bismuthi Tetrabrompyrocatechinas) sebelum dicampur,ditetesi beberapa tetes
(sama berat) Parraffinum liquidum sebelum digerus dengan zat yang lain.
Hydrargyri Sulfidum digerus dulu dengan dasar salep sama berat,dan ditambahkan
sebelum zat padat yang lain dicampurkan.
Bila dicampur dulu dengan serbuk yang lain akan diperoleh salep dengan warna yang tidak
homogen.
Contoh :
R/ Bismuthi Tetrabrompyrocatechinas 0,3
Vaselini 20
S.ad us ext.

R/ Cinnaber 0,150
Zinci Oxydi 3
Sulfuris sublim 2
Adeps Lanae ad 20

9
S. salep jenggot

D. PEMBUATAN SALEP SACARA KHUSUS


Hydrargyrum
Menurut Ph.Ned. V (Farmakope Belanda), Hg digerus dengan Adeps Lanae sampai tidak
terlihat partikel Hg (bola raksa),yaitu diperoleh partikel Hg < 20µ.
Contoh :
R/ Hydrargyri 30
Adeps Lanae ad 100
S.Ungt.Hydrargyri.

Penimbangan Hg dilakukan dengan menggunakan kertas yang dilipat sebagai


corong,lubangnya dapat diatur besarnya,dengan memukul tepi kertas dengan jari maka
Hg dapat diatur keluarnya melalui lubang.
Hydrargyri Oxydum flavum (Ungentum Hydrargyri Oxydi flavi pultiformis)
Untuk memperoleh HgO yang halus, Ph.Ned.Ed.VI memberi petunjuk supaya membuat
HgO baru dengan mereaksikan larutan Sublimat dengan larutan NaOH dan memperoleh
5% HgO.
HgCl2 + 2 NaOH  HgO + 2 NaCl + H2O
Hydrargyri Oxydi yang terjadi dan masih basah digerus dulu dengan Adeps Lanae setelah
itu dicampur dengan Vaselin.
Hydrargyri Aminochloridum (Ungentum Hydrargyri Amino Chloridi pultiformis)
Untuk memperoleh wit precipitat yang halus, Ph.Ned.Ed.VI memberi petunjuk
mereaksikan Sublimat dan Ammonia :
HgCl2 + 2 NH4OH  NH2HgCl + NH4Cl + 2 H2O
Serbuk yang terjadi yang masih basah ini dicampur dulu dengan Adeps Lanae,setelah itu
dicampur dengan Vaselin.
Resep resep salep yang mengandung Hydrargyri Aminochloridum dan Hydrargyri
Oxydum flavum dibuat seperti Farmakope tersebut.
Ungentum Hydrargyri Aminochloridi pultiformis mengandung 10% NH2 HgCl.
Salep yang dibuat dengan peleburan
Pembuatan dasar salep ini dibuat dalam cawan porselin sebagai pengaduk
digunakan batang gelas atau spatel kayu.
Masa yang melekat pada dinding cawan atau spatel atau batang gelas selalu
dilepas dengan kertas film.

10
Bahan salep yang mengandung air tidak ikut dilelehkan tetapi diambil bagian
lemaknya,sedang air ditambahkan setelah masa salep diaduk sampai dingin.
Sebagai contoh lihat dibawah ini :
R/ Sulfadiazini
Alcoholcetylici aa 2,5
Zinci Oxydi 5
Olei Sesami 20
Acidi Borici 4
Vaselini 16
S.ad us.ext
Penyelesaiannya :
1. Lebur Alcoholcetylicum, Vaselinum dan Oleum Sesami
2. Zinci Oxydum diayak dulu
3. Campur serbuk dengan leburan dasar salep

R/ Kalii Iodidi 2
Cera flavi 3
Ol.Sesami 3
Lanolini 10
S.ad us.ext
Penyelesainnya :
1. Lanolini diambil airnya untuk melarutkan Kalii Iodidum
2. Cera flava,Ol.Sesami, Adeps Lanae (dari lanolin) dilebur, diaduk sampai dingin. Campur
keduanya.

Bila bahan bahan dari salep mengandung kotoran,maka masa salep yang meleleh perlu
dikolir (disaring dengan kasa). Masa kolatur ditampung dalam mortir yang panas,dan
diaduk sampai dingin. Pada pengkoliran akan terjadi masa yang hilang,maka itu bahan
harus dilebihi 10-20%.
CONTOH CONTOH RESEP :
Ungentum Leniens (F.N.1978)
Salep sejuk
R/Cetacei 12,5
Carae albi 12
Parrafini liquidi 56
Natrii Tetraboras 0,5

11
Aqua dest 19ml
Penyelesaiannya :
1. Larutkan Natrii Tetraboras dalam air.
2. Lebur Cetaceum, Cera dan Parrafinum aduk sampai dingin.
3. Campur keduanya.

Vaselinum Hydrophyllum (F.N.1978)


R/ Chlolesteroli 3
Stearylalcoholi 3
Cerae albi 8
Vaselini ad 100
Penyelesaiannya :
 Lebur bahan bahan tersebut,aduk sampai dingin.

Ungentum Olei Lecoris Aselli (Ph.Ned.Ed VI)


R/ Olei Ieocoris Aselli 40
Cerae flavi 10
Vaselin flavi 50
Penyelesaiannya :
 Lebur Cera daan Vaselinum Ol.Iecoris Aselli yang terakhir (menghindari
pemanasan) dicampurkan.

Ungentum Simplex (Ph.Ned.Ed.VI)


R/ Cerae flavi 30
Ol.Sesami 70
Ungentum Cetylicum (C.M.N)
R/ Alcoholcetylici 4
Adeps Lanae 10
Vaselini albi 86

E. CARA PEMBUATAN SALEP DENGAN BAHAN TERTENTU


Oleum Cacao :
Karena adanya sifat polimorfi , maka bila Oleum Cacao dilelehkan sampai mencair
semua pada waktu mendinginkan akan memakan waktu yang lama . Maka itu bila salep
mengandung lebih dari 10% Oleum Cacao perlu hati-hati pada waktu melelehkan. Oleum
Cacao dilelehkan sampai meleleh, tetapi belum mencair seperti minyak (di atas tangas

12
air), setelah itu di turunkan dari penangas air lalu ditambahkan minyak dingin atau masa
salep dan di gerus . Bila kurang dari 10% , maka dapat dibuat seperti pada pembuatan
salep dengan peleburan .
CONTOH :
R/ Resorcini 0,6 Penyelesaian :
Sulf.praecip 2,5 Tambahkan serbuk yang lain setelah di
serbuk halus .
Cetacei 6
melebur ambil dari tangas air,masukkan
Olei Cacao 3
Ol.Cacao gerus.
Ol.Sesami 25
-Lebur Cetaceum+Olei Sesami di atas
S.u.e tangas air,setelah

R/ Olei Cacao 12 Penyelesaian :


Olei Olivae 18 -Masukkan serbuk yang lain setelah di
serbuk halus .
Resorcini
-Hangatkan mortir , gerus Ol.Oliv+Ol.Cacao
Acid.Salicyl.aa 0,6
dalam mortir.
Sulfur.depur. 1,5
S. Salep rambut

Sapo kalinus dan Sapo viridis, tidak ikut dipanasi . Sebelum dicampur dengan masa
salep,maka di gerus dulu dalam mortir.
Styrax, supaya dimurnikan dulu dengan dipanasi di atas tangas air pada temperatur tidak
lebih dari 75% setelah itu dikolir .
Dalam perdagangan sudah ada Styrax yang telah dimurnikan . Bila Styrax perlu dicolir
harus ditimbang lebih sebesar 100% karena diperkirakan 50% hilang pada waktu Styrax
dikolir .
Colophonium
Di gerus halus dulu di mortir, setelah itu serbuk Colophonium ditaburkan pada bagiaan-
bagian salep yang telah dilebur dulu,dimana serbuk Colophonium dapat larut . Setelah itu
seluruhnya dipanasi di atas tangas air , Colophonium dapat larut dalam lemak , minyak ,
Cera , dan Adeps Lanae .

13
R/ Acid.Salicyl 1 Penyelesaian :
Sulf.praecip 6  Di buat dua masa karena Sapo+Acid
Sapo Kalini 6 Salicyl akan keluar Air (reaksi
pendesakan),salep jadi sangat lembek .
Cetae flavi 3  Campur kedua campuran tersebut.
Ol.Arachid.ad 30  Sebagian campuran yang lain+Sapo
Kalinus+Sulfur.
S.ad us ext
 Acid Salicylic+setengah dari campuran
tersebut.
 Lebur Cerae flav dan Ol.Arachidis,aduk
sampai dingin .

R/ Cerae flavi 3,6 Penyelesaian :


Colophonii 1,6 -  Tambahkan campuran Colophonium
dalam Ol.Sesami ke dalamnya ,aduk
Ol.Sesami 14
sampai dingin
Terebinth.laric 0,8  Lebur Cera flavum+sebagian Ol.Sesami
S.ad us.ext (10) aduk Ol.Sesami
 Colophonium digerus halus,masukkan
dalam sebagian

Balsamun Peruvianum jangan ikut dipanasi , ditambahkan pada masa salep yang telah
dingin dan dicampur terakhir .
Bila ada Ol.Ricini dalam resep,digerus dulu dengan Ol.Ricini .
R/ Procaini Hydrochl 0,250 Penyelesaian :
Bals. Peruviani  Tambahkan Ol.Ricini ,terakhir
Ol.Ricini aa 5 Bals.Peruvian jangan keras-keras
menggerus dalam basis.
Parafin ad 25  Larutkan Procain HCL dalam air,
Ungt.Simplex rec. kurangkan
 Buat ungt.Simplex dulu

14
Zat-zat yang ditambahkan terakhir pada salep yang telah dingin ialah : Ichthamolum , Tumenol
Ammonium , Pix Lithantracis, Oleum Fagi Empyreumaticum depuratum dan Oleum Iuniperi
Empyreumaticum depuratum . Oleum Iecoris Aselli,minyak-minyak eteris dan zat yanga mudah
menguap seperti,Camphor,Menthol dan lain-lain .

R/ Camphore 1 Penyelesaian :
Zinci Oxydi 4 -Larutkan Camphora dalam sebagian minyak dari
Ichthamoli 3 Ungt.Simplex
Ungt.Simplex 25 -ZnO diayak dulu
S.ad us.ext -Camphora Ichthamol yang terakhir .

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang kami peroleh, kami dapat menyimpulkan bahwa :
 Komposisi dasar salep terdiri dari dasar salep hidrokarbon, serap, dapat dicuci
dengan air, dan dapat larut dalam air
 Bahan-bahan yang sering dipakai, yaitu vaselin, jelene, dan lanolin
 Terdapat beberapa aturan umum maupun khusus yang perlu diperhatikan
sebelum membuat salep

B. SARAN
Dalam membuat sediaan salep harus berdasarkan peraturan-peraturan dalam buku
panduan agar salep yang kita buat dapat digunakan tanpa mengurai khasiat dari zat
akif tersebut

16
DAFTAR PUSTAKA

Moh.Anief. 2008. Ilmu Meracik Obat : Teori dan Praktek. UGM Press : Yogyakarta

17

Anda mungkin juga menyukai