2018 1. Sebutkan nama Walikota dan Gubernur Jawa Barat! Harus ada foto Gubernur dan Walikota! Nama Gubernur Jawa Barat : Dr. (H.C.) H. Ahmad Heryawan, Lc., M.Si
Nama Walikota di berbagai Kota di Jawa Barat
Kota Bandung : Ridwan Kamil
Kota Banjar : Ade Uu Sukaesih
Kota Bekasi : Rahmat Effendi
Kota Bogor : Bima Arya
Kota Cimahi : Atty Suharti Tochija
Kota Cirebon : Nasrudin Azis
Kota Depok : Idris Abdul Shomad
Kota Sukabumi : Mohamad Muraz
Kota Tasikmalaya : Budi Budiman
2. Jelaskan perbedaan Walikota dan Gubernur!
Pemerintah Daerah di Indonesia adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Setiap daerah dipimpin oleh kepala pemerintah daerah yang disebut kepala daerah. Kepala daerah untuk provinsi disebut gubernur, untuk kabupaten disebut bupati dan untuk kota adalah wali kota. Kepala daerah dibantu oleh satu orang wakil kepala daerah, untuk provinsi disebut wakil Gubernur, untuk kabupaten disebut wakil bupati dan untuk kota disebut wakil wali kota. Kepala dan wakil kepala daerah memiliki tugas, wewenang dan kewajiban serta larangan. Gubernur adalah Kepala Daerah pada Pemerntah Propinsi, dan Walikota adalah Kepala Daerah pada Pemerintah Kota. Provinsi dipimpin oleh Gubernur yang membawahi beberapa Kabupaten dan Kota. Sedangkan Kota dipimpin oleh Walikota yang membawahi beberapa kecamatan dan Kelurahan.
3. Sebutkan kinerja yang telah disumbangkan oleh Walikota dan Gubernur
Jawa Barat untuk kemajuan Jawa Barat! Kinerja Gubernur untuk Jawa Barat: Pemerintah pusat melihat prestasi Pemprov Jabar setelah dilapori tiga inovasi besar yang dijalankan oleh Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan dan wakilnya H Deddy Mizwar bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jabar. Menurut Aher, yang disampaikan ke Ditjen Otda Kemendagri adalah best practice (ide, gagasan, atau inovasi). Ketiga inovasi itu, yakni e- Samsat, Sistem Perizinan dan Pelayanan Terpadu dan program Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang berbasis kinerja. Kata Aher, tiga inovasi ini memiliki keunggulan dan kemudahan untuk masyarakat. Pertama, e-Samsat memudahkan masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Pembayaran bisa dilakukan melalui ATM bank yang sudah kerjasama dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat. Ada 64.000 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri, yaitu ATM Bank BJB, Bank BRI, Bank BNI, Bank BCA, dan Bank CIMB Niaga. Kedua, sistem Perizinan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang dibuat oleh Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Jawa Barat. Dengan sistem ini proses perizinan bisa dilakukan secara cepat, mudah, murah, dan tidak ada tatap muka. PTSP Jabar ini sudah berjalan sejak 2012 dan telah diadops oleh 17 provinsi. Ketiga, SKP Online Jabar, berupa aplikasi sistem manajemen kepegawaian online yang bisa memantau kinerja seluruh pegawai. Hasil kinerja inilah yang kemudian berbuah TPP bagi pegawai. Program TPP ini telah ada sejak tahun 2009 dan besarannya tergantung dari kinerja dan loyalitas yang dilakukan. Kinerja Walikota untuk Jawa Barat: Salah satu kinerja yang telah disumbangkan oleh walikota untuk kemajuan Jawa Barat salah satunya dengan menggalakan pelestarian lingkungan dan penanaman pohon di wilayah kota masing-masing. Karena melestarikan lingkungan bukan sekadar kewajiban tapi melestarikan lingkungan adalah pertahanan kehidupan Penanaman pohon ini diharapkan bisa dilakukan secara berkelanjutan, sehingga fungsi lainnya sebagai mitigasi bencana. Untuk itu, penanaman pohon ini bertujuan sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menanam dan memelihara pohon. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong gerakan tanam pohon ini. Sejak 2016 sebanyak 34 juta batang pohon telah ditanam di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat.
4. Sebutkan fungsi dan tugas Walikota dan Gubernur!
Fungsi Gubernur : untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD provinsi. Gubernur juga berperan membina, mengawasi, dan mengkoordinasi penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota Tugas Gubernur : a. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dengan instansi vertikal, dan antarinstansi vertikal di wilayah provinsi yang bersangkutan; b. Kordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan; c. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antarpemerintahan daerah kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan; d. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota; e. Menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; f. Menjaga dan mengamalkan ideologi Pancasila dan kehidupan demokrasi; g. Memelihara stabilitas politik; h. Menjaga etika dan norma penyelenggaraan pemerintahan di daerah; dan i. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah provinsi dan kabupaten/kota.
Fungsi Walikota : memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD Kota Tugas Walikota: 1. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; 2. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat; 3. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD; 4. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD; 5. mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; 6. mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan 7. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.