Anda di halaman 1dari 7

Resensi Novel Olenka

IDENTITAS BUKU :

OLENKA

Judul buku : OLENKA

Pengarang : BUDI DARMA

Tahun Terbit : Juni, tahun 2006

Tebal Halaman : 106 halaman

Penerbit : Balai Pustaka

Diceritakan seorang perempuan bernama Olenka. Ia adalah istri dari Wayne Danton.
Seseorang yang sangat berambisi menjadi seorang pengarang. Olenka dan Wayne Danton
menikah serta mempunyai seorang anak yang bernama Steven. Diantara tokoh-tokoh itu, ada
tokoh utama yang diceritakan dalam novel ini yakni saya (Fanton Drummond).

Sebagian besar peristiwa dalam novel ‘Olenka’ ini berlatar di Bloomington, Indiana,
terutama di sekitar aparternen Tulip Tree. Juga bercerita tentang apartemen Tulip Tree,
kampus (Indiana University), yaitu tentang gedung liberal art, fakultas ekonomi, fakultas
hukum, hutan di jantung kampus yang banyak patungnya, Sungai Yordan yang membelah
kampus menjadi dua, dan perpustakaan universitas. Novel Olenka juga berlatar di negara
bagian Kentucky dan Chicago, jantung negara bagian Illinois. Hal ini sesuai dengan alur
cerita, Fanton mencari Olenka hingga ke negara bagian Kentucky dan Chicago, melalui kota
kecil Brackford yang sudah mati. Dalam perjalanan ke Chicago, Fanton mampir ke
Indianapolis.
Kisah novel Olenka ini dimulai ketika Fanton Drummond bertemu dengan Olenka di
lift apartemen Tulip Tree. Karena sama-sama tinggal di apartemen yang sama, Fanton dan
Olenka sering bertatap pandang, baik saat sama-sama menaiki lift ataupun berpapasan di
jalan saat menuju kamar masing-masing dalam apartemen yang bernama Tulip Tree, yang
berada di Kota Illinois. Sejak saat itu, bayangan Olenka seakan-akan tidak mau lepas dari
Fanton Drummond. Karena sering bertemu, maka kedua insan itu menjadi akrab. Fantonpun
merasa bahwa ia jatuh cinta kepada Olenka. Sayangnya, Olenka sudah mempunyai suami
yakni Wayne Danton dan seorang anak bernama Steve. Fanton Drummond sangat senang
ketika mengetahui bahwa perkawinan Olenka dan Wayne Danton diambang kehancuran.
Mereka hidup dengan dunianya sendiri. Olenka adalah seorang pelukis yang berbakat dan
mampu membuat lukisannya seperti hidup. Wayne Danton adalah orang terobsesi untuk
menjadi pengarang.

Olenka menikah dengan Wayne Danton karena ia tertarik pada kepengarangan Wayne
Danton. Berkat Olenkalah cerpen milik Danton dapat diterima salah satu media kala itu.
Seperti yang kita ketahui, Wayne Danton sangat terobsesi menjadi pengarang. Ia banyak
menulis. Namun sayangnya, tak satupun tulisannya itu dimuat di media massa. Akibat
campur tangan Olenkalah akhirnya cerpennya masuk dalam antologi tahunan cerpen Hadiah
O’Henry dan dimuat di The Kanyon Review. Cerpen tersebut merupakan cerpen satu-satunya
yang dapat terbit. Menurut Olenka, Wayne Danton primitive dan cerdas dari segi tertentu
meskipun Wayne Danton juga orang yang bodoh, selalu bingung, rendah diri, dan korban
pertentangan antara intuisi dan logikanya.

. Selepas badai yang menerjang kota Bloomington, Fanton bertemu Olenka yang
sedang melukis di hutan kota. Saya (Fanton Drummond) mengetahui bahwa memang benar-
benar jatuh cinta kepada Olenka. Dimanapun ia berada, ia seakan-akan melihat bayangan
Olenka. Hubungan Olenka dan Fanton makin lama makin akrab saja. Karena saling
berdiskusi berdua, mereka saling kunjung. Sejak itu, mereka sering bertemu. Namun, meski
keduanya saling tertarik, mereka sama-sama tak ingin menikahi satu sama lain. Dalam
berhubungan dengan Olenka, Fanton Drummond merasa sebagai objek. Meskipun demikian,
mereka tetap saling mencintai. Walaupun mereka sudah sepakat bahwa mereka nantinya akan
berpisah. Namun kenyataanya bayangan Olenka selalu menjelma dalam kehidupan
Fanton. Fanton begitu gelisah dan tak tahan ditinggal Olenka. Dia nekat berkelana mencari
Olenka kebeberapa kota di Amerika. Dia kejar Olenka ke Indiana, Kenthucky, dan kembali
lagi ke Illinois lagi. Namun usahanya sia-sia, ia tak berhasil menemukan Olenka

Di tengah pencariannya, di Chicago Fanton tak sengaja bertemu dengan dua gadis
bernama Mary Carson dan Mary Bantley di Hotel La Salle. Mary bantley adalah wanita
gendut yang banyak sekali ngomong alias suka ngomong atau cerewet. Berbeda sekali
dengan temannya, Mary Carson adalah sosok yang cantik, serta menawan dimata Fanton.
Sebagai usaha menghilangkan bayangan Olenka, ia tergesa-gesa menyatakan cintanya pada
Mary Carson. Tapi cintanya ditolak secara halus oleh MC. MC beralasan bahwa ia belum
memikirkan mengenai pernikahan. Akibatnya, Fanton merasa sakit hati. Ketika itu, Mary
Carson dipanggil pulang oleh ibunya. Ibu M.C. mengalami kecelakaan di kamar mandi.
Meski sahabatnya sudah berusaha menetramkan, M.C. tetap pulang meninggalkan Chicago
dengan menumpang pesawat terbang. Sekali lagi Fanton ditinggalkan wanita yang
dicintainya. Untuk melampiaskan kekecewaannya itu, Fanton menulis surat masturbasi. Surat
itu ditulis untuk M.C. akan tetapi, surat itu hanya untuk disimpannya beberapa hari lalu
dibacanya sendiri dan dibalasnya seolah-oleh M.C. yang membaca dan membalas surat
itu.Hal ini membuat Fanton mengalami kekosongan hidup. Untuk mengisinya, ia menulis
surat untuk MC; namun surat itu tidak pernah dikirimkan, tetapi disimpan beberapa hari,
kemudian dibaca sendiri. Ia juga bertindak sebagai Mary yang membalas suratnya sendiri,
disimpan beberapa saat, kemudian dibaca sendiri, demikian seterusnya untuk beberapa kali.
Cukup lama ia berlaku aneh dan betapa gembiranya Fanton saat sepucuk surat dari Olenka
datang.

Saat Fanton menerima surat panjang dari Olenka, ia sangat gembira sekali. Isinya
menceritakan asal usulnya, dia yang kasihan terhadap Wayne. Cintanya kepada Fanton sejak
dia bertemu dengannya. Dengan Fanton, ia merasa hidupnya lebih baik dan Fanton lebih oke
dan bisa untuk memuskan hati dan hasrat Olenka. Olenka bercerita melalui suratnya itu
tentang pernikahannya dengan Wayne yang dilakukannya hanya karena Olenka ingin keluar
dari kehidupannya sebagai lesbian. Sebelumnya Olenka mempunyai pasangan wanita yang
bernama Manifred. Sayangnya, anaknya yaitu Steven lahir bukan dari rasa kasih sayang.
Itulah sebabnya, hubungannya dengan Steven biasa-biasa saja. Tidak menggambarkan
hubungan antara ibu dan anak. Bahkan, Steven lebih senang dekat dengan Wayne ketimbang
dengan ibunya, Olenka. Steven secara tidak langsung menunjukkan melalui sikap-sikapnya
yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa memang Steven tidak menyukai Olenka.
Oleh sebab itu, kedekatan Steven dengan Wayne digunakan Wayne alasan untuk
memperbudak Olenka. Nyatanya, ketika Steven lahir, Olenka yang ketika itu menolak untuk
mau berhubungan badan dengan Wayne Olenka mengaku bahwa Wayne menyuruhnya agar
mau berhubungan badan dengannya. Alasannya tak lain lagi, yakni sebagai pelicin bagi
Wayne. Maksudnya, Wayne memancing ketika ia telah melakukan hubungan itu, ide-ide
kepengarangannya bisa keluar. Olenka juga mengaku bahwa ia secara terpaksa mau
melakukan hubungan itu. Ia bahkan bercerita dengan gambling kepada Fanton melalui
suratnya itu, bahwa ia sebenarnya telah diperkosa oleh Wayne. Disebutkan juga dalam surat
panjang Olenka itu, ia hanya menceritakan semua ini kepada Fanton. Ia tidak pernah bercerita
kepada Wayne, suaminya. Meski Wayne hanya mengetahui sedikit saja. Mengetahui cerita
Olenka itu, malah membuat cinta Fanton pada Olenka semakin berkobar. Setiap hari ia
menunggu datangnya surat dari Olenka, tapi toh yang ditunggu-tunggu tak pernah datang.
Surat panjang Olenka itu merupakan surat pertama dan terakhir dari Olenka. Fanton pernah
menyewa peawat terbang dan mengelilingi Bloomington sampai capai, hanya untuk
menghilangkan ilusi Olenka. Untuk melupakan bayangan Olenka yang kembali
mengikutinya, Fanton mencoba berkeliling Bloomington dengan pesawat ringan.
Dalam usahanya menghilangkan Olenka dari hati dan pikirannya, Fanton mencari
MC. Tapi setelah bertemu dengan MC di Aliquippa, Pittsburgh, dia telah cacat akibat
kecelakaan pesawat terbang. Fanton merasa kasihan kepada MC dan berniat memperbaiki
hubungannya serta pinangannya. Setelah bertemu dengan MC, ternyata ia cacat karena
kecelakaan pesawat terbang. Namun Fanton tetap menawarkan MC untuk menikah
dengannya. Lagi-lagi MC menolak cinta Fanton, karena ia tak mau Fanton nantinya tak lebih
hanya sebagai perawat bagi dirinya yang cacat. MC juga menganggap bahwa ia hanya
sebagai pengganti Olenka. Padahal sebenarnya MC sudah lama cinta dengan Fanton sejak
pertemuannya di Chicago. Namun saat itu MC masih bimbang dengan tawaran Fanton.

Sepulang dari rumah MC, Fanton membaca surat kabar. Betapa kagetnya ia, dalam koran
tersebut dikabarkan bahwa Olenka telah memalsukan karya lukisan orang lain. Fanton sangat
ingin menemui Olenka yang dirawat di rumah sakit kala itu karena terlalu banyak minum
obat tidur. Namun sayangnya, la tidak berhasil menemui Olenka karena Olenka sudah pergi
seperempat jam yang lalu. Olenka juga dikabarkan tergeletak di rumah sakit karena terlalu
banyak minum obat tidur akibat stress berat. Tanpa pikir panjang lagi, Fanton langsung
mencari rumah sakit dimana Olenka dirawat. Di rumah sakit ia mendapat informasi bahwa
Olenka telah pergi beberapa saat sebelumnya lewat pintu rumah sakit. Gairah Fanton
terhadap Olenka sudah lenyap. Kini dia merenungi nasib dirinya. la mengakui berbeda
dengan Wayne, yang selalu sadar siapa dirinya. Setiap detik hidup Wayne tidak pernah
melepaskan diri dari kepengarangannya. Sebaliknya, Fanton tidak tahu siapa dirinya. Setiap
tindakannya belum tentu berjalan ke arah tujuannya karena tujuannya sendiri tidak jelas. Ini
karena ia terlalu bebas. Kini semuanya diserahkan kepada Tuhan.

Namun Fanton tidak merasa kecewa saat dirinya tidak berhasil bertemu Olenka kali
ini. Dalam dirinya muncul kesadaran bahwa Tuhan memang menakdirkan begitu, bahwa
dirinya sudah ditakdirkan tidak akan menyatu dengan Olenka.

Identitas Novel

1. Judul buku : OLENKA

2. Pengarang : BUDI DARMA

3. Tahun Terbit : Juni, tahun 2006

4. Tebal Halaman : 106 halaman

5. Penerbit : Balai Pustaka

Ikhtisar
Olenka, satu-satunya tokoh perempuan yang menjadi objek cerita bagi Fanton
Drummon, maupun Wayne Danton dua laki-laki yang diperbudak oleh Olenka, dua laki-laki
yang gagal memiliki Olenka. Fanton Drummon, laki-laki yang sejak awal cerita paling
banyak mengoceh, seolah dia tahu segalanya, dan dia dapat mengendalikan segalanya.
Namun, sayangnya apa yang dia lakukan hanya sebuah kemandulan. Wayne Danton,
pengarang produk-gagal yang selalu percaya diri di atas kekalahan dan kegagalannya.

Bisa digambarkan, bahwa ketiga tokoh utama di atas layaknya segitiga. Olenka
memiliki satu sudut, Drummond menempati satu sudut, begitu juga dengan Wayne Danton.
Olenka dapat menyentuh kedua orang tersebut, begitu juga dengan Fanton Drummond dan
Wayne Danton. Tapi nyatanya, kedua laki-laki tersebut tidak bisa benar-benar ‘menyentuh’
Olenka. Kegigihan Fanton yang mengejar Olenka hingga melintasi kota tidak membuahkan
hasil.

Fanton berakhir sendiri dalam imajinasi dan impiannya untuk memiliki Olenka. Cerita
ini diakhir dengan Fanton yang akhirnya menyadari bahwa ia hanyalah manusia yang tak
berdaya. Ia tunduk dan kembali kepada Tuhan yang menggenggam hidupnya dan berserah
diri kepada-Nya.

Kelebihan

Olenka mengisahkan cerita yang sederhana, namun memberikan makna yang begitu
dalam. Penulis mampu menggali sisi terdalam dari kehidupan manusia dengan terang-
terangan. Kebiasaan penulis dalam mengamati perilaku dan sifat alamiah manusia membuat
novel ini dapat dicerna dengan mudah oleh pembaca. Peristiwa-peristiwa yang diceritakan
sangat menggambarkan pahitnya kehidupan nyata.

Kekurangan

Jalan cerita novel ini tidak menawarkan letupan-letupan peristiwa yang mendebarkan
hati, justru cenderung datar dan terkesan membosankan. Akan tetapi, penulis memang
bertujuan agar pembaca dapat merenungi isi dari novel ini. Selain itu, tiap bagian dari novel
ini terkesan tidak berkesinambungan dan baru terlihat hubungan tiap bagiannya pada
beberapa bab terakhir dari novel ini.

Tema

Ambisi dan Romansa

Alur

Alur campuran

Latar
Tempat : Bloomington, Indiana, aparternen Tulip Tree, kampus (Indiana University), gedung
liberal art, fakultas ekonomi, fakultas hukum, hutan di jantung kampus yang banyak
patungnya, Sungai Yordan, dan perpustakaan universitas, serta negara bagian Kentucky dan
Chicago.

Waktu : Pagi, siang, sore, dan malam

Suasana : canggung, menyedihkan

Penokohan

Olenka : egois karena itu terlihat kalau olenka itu sudah mempunyai suami tapi dia malah
menyukai orang lain dan memutuskan untuk selingkuh.

Fanton Drummond : abnormal karena telah jatuh cinta pada wanita yang sudah bersuami,
berkeinginan kuat dan tidak lelah mengejar cinta Olenka, tidak memiliki prinsip hidup, dan
temperamental.

Wayne Danton : manipulatif karena selalu memaksa Olenka untuk melakukan sesuatu untuk
dirinya, dan ambisius ingin menjadi seorang pengarang.

Mary Bantley : cerewet

Mary Carson : bijaksana

Sudut Pandang

Orang ketiga serba tahu

Amanat

Novel ini mengajarkan pembaca untuk bersikap bijak dan setia kepada pasangan, tidak boleh
bersikap egois dan ingin menang sendiri karena dalam suatu hubungan kedua pihak sama-
sama berperan dalam menjaga keharmonisan hubungan tersebut. Cerita ini juga mengajarkan
pembaca untuk tidak menyerah dalam menggapai mimpi asalkan impian itu baik dan selalu
berusaha memberikan yang terbaik untuk orang lain.

Bahasa

Gaya bahasanya sulit dimengerti dan sangat lincah dalam perangkaiannya. Sulit untuk
memahami alurnya karena aluranya berupa alur campuran yang tidak mudah untuk ditebak
sedangkan jika dilihat dari bahasanya terdapat beberapa macam bahasa yaitu bahasa
indonesia melayu, bahasa jawa, dan bahasa inggris.

Simpulan
Buku ini merupakan salah satu karya sastra legendaris di Indonesia yang mengambil latar di
zaman modern sehingga sangat berhubungan erat dengan kehidupan manusia masa kini.
Karena gaya bahasanya yang membutuhkan pemahaman mendalam dan konflik cerita yang
hanya dialami oleh orang yang sudah dewasa, buku ini tidak disarankan untuk dibaca oleh
anak-anak ataupun remaja tanggung, namun secara keseluruhan buku ini sangat layak untuk
dibaca.

Nama : Naja Annisa Arifin

Kelas : XI-6/22

Anda mungkin juga menyukai