Anda di halaman 1dari 12

Tehnik, Dasar, Tugas, dan Syarat Master Of

Ceremony (MC)

Date: 20 September 2015Author: Rumah Public Speaker 0 Comments

MC adalah singkatan dari Master of Ceremony. Secara harfiah, MC artinya penguasa acara,
pembawa acara, atau pemandu acara.

 Master = penguasa, ahli.


 Ceremony = Acara.

MC adalah seni membawakan acara dengan bahasa lisan yang efektif dan vocal yang jelas
(intonasi, speed, asentuasi atau penekanan kalimat, dan artikulasi atau pengucapan kata dan
kalimat) yang didukung oleh penggunaan bahasa lisan maupun tulisan dan bahasa tubuh
(gestural). Bahkan ada yang mengatakan, seorang MC adalah seniman kata-kata dan seniman
bahasa tubuh.

Menjadi seorang MC memang gampang-gampang susah. Ada beberapa syarat yang harus Anda
penuhi, seperti berkepribadian baik, berpenampilan atraktif dan simpatik, memiliki wawasan
yang baik, memiliki kemampuan berbahasa dan berkomunikasi yang baik, tanggap dan cekatan,
dan lain sebagainya.

Bisa dikatakan untuk menjadi seorang Master of Ceremony (MC) tidak cukup hanya dengan
modal suara bagus (golden voice). Namun ada banyak penunjang yang perlu diperhatikan dengan
serius. Seorang MC harus dapat menarik perhatian khalayak, menghibur, menyampaikan pesan,
dan sebagai pembangkit semangat dari khalayak yang hadir.

Tugas MC

Master of Ceremony (MC) adalah seorang yang akan memandu suatu rentetan acara secara
teratur dan rapi, mulai dari opening hingga closing. Kemampuan MC akan sangat menentukan
apakah sebuah acara akan berlangsung sukses, lancar, dan meriah. Atau sebaliknya, acara
menjadi monoton, tidak menarik dan berantakan.

Karena itu, seorang MC harus benar-benar menguasai seluruh aspek yang akan mempengaruhi
kelancaran acara pada saat dia memandunya. Bisa dikatakan, seorang MC adalah benar-benar
produser atau sutradara pada sebuah acara.

Tugas MC memastikan acara berlangsung lancar, tepat waktu, meriah, berkesan, dan sesuai
dengan susunan atau rundown acara. Tugas dan peran penting MC sering diringkas dalam istilah
TIM (Time, Introducer, Mood Setter).

Time :

MC bertanggungjawab memastikan acara berjalan sesuai waktu dan sesuai dengan urutan acara
yang ditetapkan. Dalam hal ini MC bisa disebut juga sebagai the king of the programme, karena
MC berfungsi sebagai pengendali acara sesuai dengan waktu dan susunan acara.

MC bertanggungjawab memastikan acara dimulai dan diakhiri tepat waktu. Jika pengisi acara
belum datang, atau “tamu istimewa” yang ditunggu belum datang, maka MC harus dapat
membuat audience tidak hanya menatap sebuah panggung kosong. MC harus dapat
menghidupkan suasana ditengah keadaan yang tak terduga seperti itu.

Introducer :

MC memiliki tugas untuk mengenalkan pembicara atau pengisi acara kepada audience. Oleh
karena itu mutlak bagi MC mengenal lebih mendalam profil dan latar belakang pengisi acara
(background knowledge), seperti nama asli, nama panggilan, profesi, jabatan, tempat dan tanggal
lahir, prestasi, dsb. Knowledge seperti itu bisa didapatkan MC melalui riset sederhana.
MC harus menjadi jembatan dalam membangun kredibilitas pengisi acara atau pembicara dengan
audience. MC sekaligus menjadi jembatan dalam menjalinkan hubungan antara pengisi acara dan
audience. MC harus dapat mengenalkan pengisi acara sebaik mungkin sehingga audience
mengapresiasi pengisi acara.

Mood Setter :

MC harus mampu menjaga antusiasme, gairah, dan kemeriahan suasana. Jangan biarkan
audience bosan. MC adalah pemimpin audience yang dapat memberikan “komando” tepuk
tangan sebagai apresiasi kepada pengisi acara.

MC adalah pengarah bagi audience. Layaknya juga seperti seorang produser atau pengarah acara
dalam sebuah program televisi. MC harus menunjukkan semangat dan gairah, serta kecerian.
Sehingga sikap MC tersebut akan menular kepada audience.

Syarat Menjadi MC

Seorang Master of Ceremony (MC) atau Pewara (pembawa acara) akan menjadi pusat perhatian
publik atau audience ketika memandu atau membawakan sebuah acara. Publik dengan mudah
akan menilai MC dari apa yang mereka lihat (penampilan, bahasa tubuh, tatabusana, make up,
cara berinteraksi) dan dari apa yang mereka dengar (tatabahasa, pengucapan kata dan kalimat,
dan knowledge).

Bayangkan jika anda sebagai MC sedang membawakan acara lupa dan gagap, atau busana yang
anda kenakan tidak sesuai dengan format acara, atau ketika anda berinteraksi dengan seorang
tokoh di atas panggung tidak nyambung alias knowledge Anda terhadap topik yang dibicarakan
minim. Tentu Anda akan menjadi bahan cibiran dan tertawaan. Untuk menghindari hal-hal
semacam itu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seorang MC :

1. Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri mutlak dibutuhkan seorang MC, karena Anda harus berhadapan dengan publik
baik dalam acara besar atau kecil, resmi atau tidak resmi, offair maupun onair. Kepercayaan diri
akan membantu Anda menguasai panggung dan audience serta memudahkan anda berinteraksi
dan mengatur jalannya acara.

2. Kemampuan Manajemen.

MC yang baik memiliki kemampuan untuk memandu atau membawakan suatu acara dan tidak
hanya sekedar terima job, datang, dan cuap-cuap. MC harus mengetahui dengan detail apa
acaranya, lokasinya seperti apa apa, siapa saja yang diundang, siapa tokoh atau pejabat yang
akan hadir, siapa audience-nya, dan seperti apa rundown acara dari panitia atau penyelenggara
acara.

MC harus ikut serta dalam beberapa briefing yang diadakan panitia untuk memudahkan MC
mengatur manajemen acara di atas panggung. MC profesional harus mampu melakukan riset,
meskipun sederhana dan kecil-kecilan, terhadap topik, tokoh, produk, dan hal lain yang terkait
acara yang akan dipandunya.

Diatas panggung MC harus mampu mengatur jalannya acara dari mulai pembukaan sampai
penutupan acara dengan berpatokan pada rundown acara dari panitia. MC harus mampu
mengatur tertibnya acara dan menghantarkan acara dengan baik kepada audience.

3. Pandai beradaptasi.

MC harus mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat dia melakukan tugasnya sebagai MC.
Lingkungan bukan berarti sempit dan terbatas pada panggung saja, namun juga setiap detail yang
bersangkutan dengan acara, termasuk : Audience (profesi, strata sosial, usia), Jenis acara (formal,
informal, protokoler, wedding, showbiz, onair, atau offair), Lokasi (terbuka atau tertutup), Skala
acara (besar, sedang, kecil), Pendukung acara (pengisi acara, bagian tehnis, dan panitia).

4. Etika yang baik.

Etika on duty : MC harus paham betul untuk menjaga perilaku dan sopan santun baik dalam
bentuk lisan maupun bahasa tubuh dalam memandu sebuah acara.

Etika off duty : MC, apalagi sudah terkenal, adalah seorang public figure. Apapun yang
dilakukan seorang MC, termasuk tingkah laku dalam kehidupan pribadinya akan menjadi
perhatian publik. Apabila belum terkenal, mungkin akan menjadi perhatian kawan-kawannya,
keluarganya, dan kolega atau pihak yang biasa bekerjasama dengan anda.

Apabila sudah terkenal dan menjadi public figure, maka apapun yang dilakukan dalam
kehidupan pribadi diluar profesinya sebagai MC akan menjadi perhatian publik. Kepribadian dan
tingkah laku yang baik akan menguntung dirinya dalam menjalani profesi sebagai MC, karena
akan menimbulan rasa kagum, hormat, dan dapat diterima keberadaannya diberbagai kalangan.
Dengan demikian akan memudahkan seorang MC mendapatkan job baru atau job berulang.

5. Kemampuan mengolah suara yang baik.

Vocal : Sebaiknya seorang MC memiliki vocal atau suara yang baik, apalagi berkarakter.

Intonasi : MC harus pandai mengolah nada kalimat menjadi berirama dan tidak datar.

Artikulasi : MC harus memiliki kualitas penyebutan kata dan kalimat yang baik atau artikulasi.

Speed : MC harus mampu mengatur speed/tempo atau cepat-lambatnya kata dan kalimat yang
diucapkan.

Pernafasan : MC harus memiliki kemampuan mengatur nafas yang dapat mendukung kejelasan
artikulasi dan power suara. Lebih baik memiliki kemampuan mengolah diagfrgma.

Power : MC harus memiliki kemampuan mengeluarkan kekuatan suara tanpa harus berteriak.
Asentuasi : MC harus pandai memilih dan melakukan penekanan terhadap kata atau kalimat
yang menjadi fokus atau pokok perhatian atau untuk diperhatikan oleh audience.

Timbre : MC harus mampu mengeluarkan suara yang ekspresif yang akan mudah mempengaruhi
audience.

Tone: MC harus mampu mengatur tinggi rendah suara agar audience tidak merasa bosan.

Phrasing : MC dalam berbicara sebaiknya memberikan jeda agar dimengerti.

Infleksi : lagu kalimat atau perubahan nada suara, hindari pengucapan yang sama bagian setiap
kata (redundancy). Infleksi naik menunjukkan adanya lanjutan kalimat atau menurun untuk
menunjukkan akhir kalimat. Kemampuan MC dalam mengolah poin-poin di atas akan membuat
suara yang dikeluarkan mampu menjiwai isi atau makna dari kata atau kalimat yang
disampaikan.

6. Penguasaan bahasa yang baik dan benar.

MC dituntut mampu mengucapkan setiap kata dan kalimat dari bahasa manapun dengan baik dan
benar, baik itu bahasa asli (Indonesia) maupun bahasa asing seperti Ingris.

Seorang MC harus mampu mengucapkan dengan benar bahasa-bahasa dan istilah-istilah dalam
bahasa daerah, terutama ketika memandu acara pernikahan dan resepsinya yang menggunakan
adat daerah tertentu. Oleh sebab itu, seorang MC harus mampu melakukan riset kecil-kecil
mengenai job yang diterima, terkait dengan bahasa yang akan digunakan atau terkait dengan hal-
hal yang menyangkut istilah-istilah yang perlu diketahui MC ketika membawakan sebuah acara.

Seorang MC harus mengetahui tidak hanya bahasa formal saja, namun juga bahasa-bahasa dalam
bidang lain, seperti ilmu pengetahuan, tehnologi, dan lainnya yang terkait dengan acara yang
dipandunya. Pengetahuan soal bahasa juga terkait dengan bagaimana seorang MC mampu
menggunakan bahasa yang komunikatif, praktis dan efisien.

7. Memilki wawasan dan pengetahuan yang luas (knowledge).

Seorang MC layaknya seorang presenter atau jurnalis yang memiliki kemampuan mengetahui
banyak hal diberbagai bidang, meskipun tidak mendalam seperti seorang pakar. Job yang
diterima bisa saja tidak hanya melulu dalam bidang yang sama, tapi bisa jadi dari berbagai
bidang yang berbeda-beda yang membutuhkan pengetahuan MC akan banyak hal. Untuk
memiliki pengetahuan yang luas, seorang MC harus memiliki dasar pendidikan yang baik,
formal maupun informal seperti kursus dan pelatihan serta gemar membaca dan terus mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi.

8. Body language yang baik

Seorang MC harus memiliki sikap tubuh yang baik dan fleksible sesuai dengan situasi dan
kondisi acara serta lingkungan acara. Sikap tubuh yang baik seperti saat menyampaikan acara
dan berbicara yang tidak over acting. (note :body language akan dibahas dalam materi
tersendiri)

9. Appeanance


MC harus memiliki penampilan yang baik dalam hal tata busana dan kepandaian memilih busana
yang tepat sesuai dengan acara.

10. Maturity

MC harus memiliki kedewasaan dan kematangan berpikir. Hal ini akan memudahkan MC untuk
melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi diri. Sehingga seorang MC akan
mampu secara terus menerus dan berkesinambungan meningkatkan profesionalismenya sebagai
seorang MC.

11. Kreatif, inisiatif serta mampu berfikir cepat dan tepat

Seorang MC harus kreatif dan memiliki inisiatif dalam memandu acara sehingga tidak
membosankan dan monoton. Kreatif dan inisiatif juga diperlukan apabila ada perubahan situasi
dan kondisi yang tak terduga ketika acara sedang berlangsung, sebelum acara berlangsung, atau
sebelum acara berakhir. Seorang MC harus tanggap terhadap perubahan-perubahan tersebut dan
harus berpikir cepat dan tepat untuk mengantisipasinya.

12. Reputations

MC harus memiliki track record yang baik. Track record dalam menjalankan profesinya sebagai
MC maupun track record yang baik dalam kehidupan pribadi, apalagi jika MC tersebut sudah
menjadi seorang public figure dan terkenal.

13. Sense of humor

Seorang MC dituntut mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi audience. Sikap
riang, ceria, dan ramah akan meluluhkan suasana yang kaku dan kurang bersahabat. Memiliki
rasa humor adalah salah satunya dan sudah menjadi keharusan bagi seorang MC untuk
memilikinya, terlebih lagi di saat memandu acara hiburan. Namum bukan berarti seorang MC
harus menjadi seorang pelawak karena humor yang berlebihan dan tidak pada tempatnya juga
akan mengurangi kredibilitas.

14. Bridging

Seorang MC harus mampu membuat komentar yang menjadi jembatan antar satu segmen dengan
segmen lainnya (bridge/bridging). Bridging adalah salah satu kemampuan dasar yang harus
dimiliki MC agar acara menjadi tetap menarik dan tidak membosankan akibat delay antara satu
segmen dengan segmen lainnya.
Delay dapat terjadi akibat keterlambatan pengisi acara atau hal-hal lain yang tak terduga. MC
yang handal dapat menggunakan insiden delay seperti itu untuk melakukan bridging dengan
anekdot atau komentar-komentar positif dan humoris mengenai hal-hal yang terkait acara atau
pengisi acara, dll.

15. Berlatih dan Evaluasi Mandiri

Seorang MC harus mampu melakukan latihan secara mandiri dan mengevaluasi kekurangannya
secara mandiri. Latihan dan evaluasi mandiri dapat dilakukan MC dengan cara merekam suara
dan gaya nya dengan menggunakan kamera video dan berbicara di depan cermin. Sehingga akan
terlihat bagaimana dia berbicara sebagai seorang MC dan jika menurutnya masih ada
kekurangan, maka dapat segera melakukan perbaikan.

16. Pengetahuan Tehnis Microphone (Mic)

Seorang MC juga harus memiliki kemampuan tehnis mengenai microphone. Mic adalah alat
penting dan sahabat MC di atas panggung. MC harus paham betul bagaimana cara memegang
mic, jarak antara mic dengan mulut, dan bagaimana setelan suara suara mic tersebut oleh sound
operator. Biasanya setiap orang mempunyai ukuran suara di mixer audio yang berbeda. Maka
jangan lupa untuk melakukan test mic sebelum Anda menggunakannya di atas panggung.
Lakukanlah test mic ketika tamu-tamu belum datang, agar tidak mengganggu dan terkesan Anda
tidak siap.

Pengertian MC

Master of Ceremony (MC) adalah orang yang memandu acara mulai dari pembukaan (opening)
hingga penutupan (closing).

MC adalah orang pertama dan terakhir yang berbicara dalam sebuah acara, mulai acara konser,
ulang tahun, seminar, pelatihan, hingga acara kenegaraan.

Berikut ini pengertian Master dan Ceremony menurut Kamus Bahasa Inggris:

master kb. 1 tuan rumah. 2 nakhoda (of a ship). 3 pemilik. 4 jagoan (at a skill, sport). 5 pelukis
ulung (seperti Rembrandt). 6 tuan, ndoro (anak laki-laki yang belum dewasa), orang yang
mempunyai kekuasaan. -kkt. menguasai (a subject, o’s temper).

ceremony kb. (j. -nies) 1 upacara. 2 formalitas, cara tata tertib. to stand on c. formil-formilan,
berpegang teguh pada tatacara, resmi-resmian.
Kata “master” menunjukkan yang bersangkutan piawai atau sangat menguasai hal tertentu. Kata
“ceremony” merujuk pada acara, upacara, perhelatan, atau penyelenggaraan acara.

Dengan demikian, MC adalah orang yang paling menguasai visi, misi, proses, dan detail sebuah
acara dan ia bertindak sebagai pemandu jalannya acara tersebut.

Padanan kata MC dalam bahasa Indonesia adalah “pewara” atau “pembawa acara”. Menurut
KBBI, pewara adalah pembawa acara dalam suatu upacara, pertemuan, dan sebagainya.

MC berbeda dengan Pembawa Acara dan Protokol. Silakan baca: Perbedaan MC, Pembawa
Acara, dan Protokol.

Syarat Jadi MC

Seorang MC harus mampu menciptakan suasana akrab, tertib, dan meriah, selain bertanggung
jawab atas lancarnya acara. Karenanya, syarat jadi MC antara lain sebagai berikut:

1. Komunikatif

Seorang MC hendaknya lancar berbicara, komunikatif. Karenanya, penyiar radio atau presenter
televisi, yang sudah terlatih dan terbiasa berbicara di ruang siaran dan di depan kamera,
umumnya piawai juga jadi MC sebuah acara off air.

2. Wawasan Luas

MC harus berwawasan luas karena akan bertugas di beragam acara, dengan berbagai tema, juga
berhadapan dengan beragam pemateri dan audiens dengan ragam latar belakang pendidikan dan
keilmuan.

Seorang MC layaknya seorang presenter atau jurnalis yang memiliki kemampuan mengetahui
banyak hal diberbagai bidang. Tahu banyak dan banyak tahu. Kuncinya: banyak baca!

3. Good Looking

Good looking artinya enak dipandang, menarik, memesona. MC akan menjadi pusat perhatian.
Karenanya, ia harus “bikin enak”, bukan “bikin enek”. MC tampan dan cantik akan membuat
audiens “betah”.
4. Supel, Luews

MC harus pandai bergaul, mampu beradaptasi dengan situasi, pandai menyesuaikan diri, mudah
akrab dengan orang lain, namun rendah hati dan ramah.

5. Humoris, Sense of Humor

MC bertugas memeriahkan acara. Orang humoris biasanya membuat suasana jadi


menyenangkan. Memiliki rasa humor (sense of humor) adalah syarat bagi seorang MC, terlebih
lagi jika memandu acara hiburan.

6. Kreatif

Seorang MC harus kreatif dan memiliki inisiatif dalam memandu acara sehingga tidak
membosankan dan monoton. Kreatif dan inisiatif juga diperlukan bila ada perubahan situasi dan
kondisi yang tak terduga.

Seorang MC harus tanggap terhadap perubahan-perubahan tersebut dan harus berpikir cepat dan
tepat untuk mengantisipasinya.

7. Penguasaan bahasa

MC harus mampu berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku), namun juga
piawai berbicara dalam bahasa informal dan “bahasa gaul“.

Selan itu, MC dituntut mampu mengucapkan setiap kata dan kalimat dari bahasa asing –
khususnya Inggris– dengan baik dan benar.
MC juga harus mampu mengucapkan dengan benar bahasa-bahasa dan istilah-istilah dalam
bahasa daerah, terutama ketika memandu acara pernikahan dan resepsinya, yang menggunakan
adat daerah tertentu.

Oleh sebab itu, seorang MC harus mampu melakukan riset kecil-kecil mengenai job yang
diterima, terkait dengan bahasa yang akan digunakan atau terkait dengan hal-hal yang
menyangkut istilah-istilah yang perlu diketahui MC ketika membawakan sebuah acara.

8. Miking Technique

MC harus menguasa teknik mikrofon. Misalnya, mendekatkan mike saat berbicara pelan dan
menjauhkannya dari mulut saat berbicara keras.

Setiap orang mempunyai ukuran suara di mixer audio yang berbeda. Lakukan microphone test
sebelum Anda menggunakannya.

9. Suara Bagus

Sengaja ditempatkan di bagian akhir karena suara bagus itu relatif. Namun, MC dengan suara
merdu akan menarik dan membuat betah audiens.

Tugas Pokok MC

Tugas pokok dan fungsi Master of Ceremony (MC) terangkum dalam TIM, singkatan dari Time,
Introducer, Mood Setter.

1. Time

MC bertanggungjawab memastikan acara berjalan sesuai waktu dan sesuai dengan urutan acara
yang ditetapkan. Dalam hal ini MC bisa disebut juga sebagai the king of the programme karena
MC berfungsi sebagai pengendali acara sesuai dengan waktu dan susunan acara.

MC bertanggungjawab memastikan acara dimulai dan diakhiri tepat waktu. Jika pengisi acara
belum datang, atau “tamu istimewa” yang ditunggu belum datang, maka MC harus dapat
membuat audience tidak hanya menatap sebuah panggung kosong. MC harus dapat
menghidupkan suasana ditengah keadaan yang tak terduga seperti itu.

MC harus Senantiasa berusaha kerasa memulai dan mengakhiri acara “on time”, juga
memastikan semua pengisi acara tampil sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan (one of your
roles as the MC is to watch and control the timing).

2. Introducer

MC bertugas mengenalkan pembicara atau pengisi acara. Karenanya, MC harus memiliki


biodata dan latar belakang pengisi acara (background knowledge), seperti nama asli, nama
panggilan, profesi, jabatan, tempat dan tanggal lahir, prestasi, dan lainnya.
MC harus membangun kredibilitas pengisi acara. Baca: MC itu “Star Maker”, Jangan Show Off!

3. Mood Setter

MC harus mampu menjaga antusiasme, gairah, dan kemeriahan suasana. Jangan biarkan audiens
bosan. MC adalah pemimpin audiens yang dapat memberikan “komando” tepuk tangan sebagai
apresiasi kepada pengisi acara.

MC adalah pengarah bagi audiens. Layaknya juga seperti seorang produser atau pengarah acara
dalam sebuah program televisi, MC harus menunjukkan semangat dan gairah, serta kecerian.

Detail Tugas: Tips Sukses MC

Tugas MC dalam sebuah acara adalah membuka (salam, sambut hadirin, menyebutkan aturan
acara), menjaga kelancaran acara dari awal hingga akhir, dan menutup acara (menyampaikan
terima kasih kepada hadirin, panitia, pengisi acara, dan minta maaf, jika perlu “menyimpulkan”
acara.

Tips sukses menjadi MC:

1. Busana

Kenakan busana dan tata rias yang sesuai dengan jenis acara yang akan dipandu.

2. Datang Lebih Awal

Datang ke lokasi acara lebih awal, misalnya satu jam sebelum acara dimulai. Kehadiran di lokasi
lebih awal berguna untuk persiapan fisik, mental, dan teknis –seperti pengecekan mikrofon
(voice check, mike-test) dan posisi MC selama memandu acara.

3. Siapkan Cue-card

Siapkan cue-card (kartu MC), kira-kira setengah halaman kertas


kuarto, untuk pedoman acara yang akan dipandu, berisi susunan acara, profil pengisi acara, dan
kertas kosong untuk “corat-coret” sebagai bahan improvisasi dan menghidupkan acara.

4. Kenalkan diri

Jangan lupa, introduce yourself, even if you think everyone should know who you are. Kenalkan
diri Anda –kecuali dalam acara formal.

5. Bridging

MC harus mempu merangkai acara demi acara menjadi sebuah satu-kesatuan, menjembatani
pembicara ke pembicara lain atau pengisi acara ke pengisi acara yang lain.
An essential skill of an MC is the ability to make comments which “bridge” between segments of
the meeting.

Teknik Vokal MC

MC harus berbicara jelas, ringkas, dan memperhatikan artikulasi dan pelafalan dengan tepat,
seperti “Saudara” (bukan “Sodara”).

Melatih dan memperhatikan intonasi, meliputi tekanan, keras-lembutnya suara, nada tinggi-
rendahnya suara, tempo cepat-lambatnya bicara, dan jeda atau penghentian.

Selengkapnya: Teknik Vokal untuk MC

Demikian dasar-dasar MC atau teknik dasar pemandu acara. Wasalam. (www.romeltea.com).

Sumber: Kiat Memandu Acara: Teknik MC dan Moderator, Penerbit: Nuansa

Anda mungkin juga menyukai