Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hari-hari beasar nasional diperingati oleh seluruh lapisan masyarakat
sebagai upaya menanamkan kesadaran terhadap nilai-nilai sejarah perjuangan
bangsa, agar dapat memperkuat kepribadian, mempertebal rasa harga diri bangsa
dan kebangsaan nasional serta memperkokoh jiwa persatuan dan kesatuan bangsa
indonesia dalam rangka mewujudkan dan memupuk semangat dan jiwa
kebangsaan menuju ketahanan nasional yang ampuh. Oleh karena itu kita sebagai
bangsa indonesian harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat nasional.
Salah satunya adalah melaksankan pengibaran bendera pada tanggal 17 agustus.
Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur demi membela tanah air
kita.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menjalankan tugas dan mengelola unit keprotokolan?
2. Apa saja yang termasuk kedalam ruang lingkup protokol?
3. Bagaimana pendekatan-pendekatan keprotokolan itu?
4. Apa yang menjadi perbedaan etika protokol dan etiket protokol?
5. Bagaimana tata tempat dalam pelaksanaan upacara?
6. Bagaimana tata penghormatan dalam pelaksanaan acara kenegaraan?
7. Apa yang di maksud dengan table manner?
8. Bagaimanakah etika umum jamuan makan?
9. Apa sajakah aturan umum dalam jamuan makan?
C. Maksud Dan Tujuan
memahami peran, fungsi, dan tanggungjawab keprotokolan dalam dalam
suatu kegiatan resmi dan kenegaraan.

Membekali peserta dengan pengetahuan dan teknik-teknik aplikatif dalam


menjalankan tugas keprotokolan maupun dalam mengelola kegiatan unit
keprotokolan.
Menerapkan Etika dan Disiplin dalam Pelaksanaan Tugas Sehari-hari.
Dapat mengetahui tata cara berbicara dalam jamuan makan. Dapat mengetahui
etika umum jamuan makan. Dapat mengetahui aturan umum dalam jamuan
makan.

BAB II
TEORI
A. Pengertian Keprotokolan
Keprotokolan adalah norma-norma atau aturan-aturan atau kebiasaan-kebiasaan
yang dianut atau diyakini dalam kehidupan bernegara,berbangsa,berpemerintahan
dan bermasyarakat. Metode keprotokolan di indonesia adalah undang-undang
protokol yaitu peraturan perundang-undangan dibidang domain keprotokolan
dan yang berkaitan related dengan keprotokolan.
B. Pengertian Etika dan Etiket
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu etos yang berarti watak kesusilaan atau
kebiasaan.
Menurut william benton etika asal kata yunani ethos yang berarti karakter
adalah studisistematis dari konsep-konsep nilai baik/buruk, benar/salah atau
prinsip-prinsip umum yang membenarkan sesuatu sebagai adat istiadat (mores).
sehinga etika juga sering diartikan dengan moral (tingkah laku/akhlak).
Menurut Soleh Sumirat, etika adalah nilai-nilai dan asas moral yang dipakai
sebagai pegangan umum bagi penentuan baik buruknya perilaku manusia atau
benar salahnya tindakan manusia sebagai manusia.
C. Pengertian Tata Tempat, Tata Upacara, Tata penghormatan
1. Tata tempat

Adalah tata urutan kegiatan, yaitu bagaimana acara harus dilaksankan

sesuai jenis aktivitasnya.


Pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan
negara asing dan/atau organisasi internasional, serta Tokoh Masyarakat
Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi.

2. Tata upacara adalah aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara


kenegaraan.
3. Tata penghormatan adalah aturan untuk melaksanakan pemberian hormat
bagi Pejabat Negara Pejabat Pemerintah, dan Tokoh Masyarakat tertentu dalam
acara kenegaraan atau acara resmi.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Protokol
Kata Protokol berasal dari Bahasa YunaniProt os (yang pertama) dan
Kolla(lem atau perekat). Diartikan sebagai lembaran perintah atau keputusan
raja kepadarakyatnya. Kata Protokol dibawa ke Indonesia oleh Belanda dan
diterjemahkan dalamBahasa Inggris.
Protokol adalah serangkaian aturan-aturan keupacaraan dalam segala kegiatan
resmi yang diatur secara tertulis maupun dipraktekan, yang meliputi bentukbentuk penghormatan terhadap negara, jabatan kepala negara atau jabatan menteri
yang lazim dijumpai dalam seluruh kegiatan antar bangsa.
Ada beberapa pengertian protokol, yaitu :
1. Menurut buku panduan lengkap dalam dunia diplomatik dan sosial

Protokol adalah seperangkat aturan tentang perilaku dalam tata kehidupan


resmi dalam upacara yang melibatkan pemerintah dan negara serta wakil-

wakilnya.
Protokol adalah suatu pedoman tata cara internasional.

2. Menurut pasal 1 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 1987

Serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi
aturan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan,

sehubungan dengan penghormatan kepada seseorang sesuai dengan


jabatan dan/atau kedudukannaya dalam negara, pemerintahan atau
masyarakat.
1. Ruang Lingkup Protokol

penghormatan kedudukan, kebangsaan dan penghormatan terhadap

jenazah.
Perlakuan terhadap lambang kehormatan NKRI, pejabat negara , pejabat

pemerintah dan tokoh masyarakat tertentu.


Pengaturan kunjungan dan upacara dalam acara kenegaraan dan acara
resmi.

2. Protokeler
a. Pengertian
suatu julukan yang bersifat filosofi terhadap seseorang yang menerima hak
protokeler serta melaksanakan ketentuan keprotokolan sebagaimana mestinya dan
julukan terhadap suatu kegiatan yang mengaplikasikan ketentuan-ketentuan
keprotokolan yang meliputi aturan mengenai tat tempat, tata upacara dan tat
penghormatan.
b. Kedudukan protokoler
Menurut pasal 1 (6) PP No.24 tahun 2004 adalah keduduka yang diberikan kepafa
seseorang untuk mendapatkan penghormatan, perlakuan dan tata tempat dalam
acara resmi dan pertemuan resmi.
c. Hak protokeler
Menurut undang-undang Nomor 22 tahun 2003 adalah hak seseorang untuk
memperoleh penghormatan berkenaan dengan jabatannya dalam acara kenegaraan
atau acara resmi maupun dalam melaksankan tugasnya.

3. Aspek-aspek protokol

Regulation yaitu menguasai berbagai keprotokolan.


Preseance yaitu memberikan kelayakan kepada orang atau lambang,

pengaturan tata tempat, pengaturan tata ruang.


Appearance yaitu penampilan seseorang yang bernuansa keprotokolan.
Koordinasi yaitu hubungan kerjasama/us berkoordinasi semuanya dalam

pelaksanaan kegiatan.
Etiket yaitu tata sopan santun.
Bahasa yaitu penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Security yaitu pengamanan.
Leadership yaitu seorang protokol harus mencerminkan seorang
pemimpin.

4. Strategi Keprotokolan
Adalah suatu pernyataan mengenai arah dan tindakan yang diinginkan meliputi
rencana program dan tindakan manajemen untuk mencapai tujuan yang
diinginkan yang menumbuhkan kepuasaan baik dari pimpinan, pengamat dan
masyarakat upacara. Dibagi menjadi 2 antara lain :
Arah yaitu bahwa setiap pelaku didalam upacara dapat mengetahui
tentang peranan, tentang fungsi kegiatan yang akan dilaksanakan sihingga tidak
memerlukan secara optimal dari protokol officers.
Tindakan yaitu mengdakan identifikasi segala sesuatu yang berkaitan
dengan penyelenggaraan acara yakni sumber daya aparatur, organisasi sistem
kerja/manajemen dan lingkungan pendekatan analisis CSIA yaitu Critical Succes
Issues Analysis yang terdiri dari analisis kekuatan, kelemahan dan peluang
internal serta tantangan baik yang bersifat internal maupun eksternal organisasi.
Strategi keprotokolan meliputi :
1. Empowernent (pemberdayaa) yamg meliputi responsible, self esteem, dan
vision.

2. Authority (kewenangan) lebih ditekankan pada masalah hak khususnya hak


untuk mengambil keputusan dan memberikan perintah. Mewujudkan three
order dan kendalanya antara lain :
a. Administration Order, aspek administrasi keprotokolan dapat dilaksanakn
sesuai dengan prosedur atau memenuhi SOP.
b. Legal Order, aspek regulasi keprotokolan yang berkaitan dengan tata
tempat. Tata upacara, tata penghormatan dapat dilaksanakan sesuai denga
ketentuan.
c. Service Order, aspek pelayanan dalam kegiatan keprotokolan yang
berkaitan dengan urusan penyambutan, penerimaan, pengurusann dan halhal yang berhubungan dengan fasilitas pendukung, keseluruhannya dapat
berjalan dengan baik sehingga mendatangkan kesan memuaskan publik.
C. Etika Protokol dan Etiket Protokolan
1. Pengertian etika protokol
Etika protokol adalah nilai-nilai, norma-norma atau kaidah-kaidah, ukuran-ukuran
yang berupa aturan-aturan tatanan yang harus ditaati dalam acara kenegaraan atau
acara resmi yang meliputi pengaturan mengenai tata tempat, tata upacara, dan tata
penghormatan.
Etika bertujuan meneliti tingkah laku manusia yang dianggap merupakan
cerminan dari apa yang terkandung dalam jiwa atau dalam hati nuraninya.
2. Posisi Etiket keprotokolan
1. Al-Quran Dan Hadist (kebenaran dunia akhirat)
2. Etika dan Filsafat (kebenaran manusia secara universal)
3. Norma-Norma (kebenaran perspektif budaya)
4. Hukum/Aturan (kebenaran sosial/negara)
5. Etiket/Tata sopan Santun (kebenaran relatif)

3. Definisi Etiket

Etiket asal kata dari perancis etiquette yaitu tata sopan santun atau kartu
undangan atau label dalam suatu kemasan.
Pengertian luas etiket etalase yaitu objek/seseorang sehingga sangat penting
dalam membentuk citra seseorang atau sebuah lembaga.
Etiket terkait dengan pergaulan manusia, yang mengandung arti tata
krama,sopan santun dan tata tertib. Etiket berkonotasi dengan sesuatu yang
indah, cantik atau estetika.
4. Perbedaan Etika dan Etiket
1. Etika

Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan namun

memberi norma pada perbuatan itu sendiri.


Etika selalu berlaku tanpa batas ruang dan waktu atau bersifat universal.
Etika bersifat absolut/mutlak dengan sanksi yang jelas.
Etika menyangkut hidup manusia fisik dan non fisik (dunia akhirat).

2. Etiket

Etiket menyangkut suatu perbuatan yang harus dilakukan manusia.


Etiket hanya berlaku dalam pergaulan manusia.
Etiket bersifat relatif.
Etiket hanya memfokuskan perhatian pada manusi dari segi lahiriah.

D. Tata Tempat

Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah dan Tokoh Masyarakat tertentu dalam

acara kenegaraan dan acara resmi menadapat urutan tata tempat.


Tata tempat bagi Pejabat Negara dan Pejabat Pemerintah dalam acara
kenegaraan baik yang diadakan di Ibukota Negara atau di luar Ibukota
Negara, urutannya ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol, yaitu:
1. Presiden
2. Wakil presiden

3. Ketua lembaga tertinggi/tinggi negara


4. Menteri negara, pejabat yang diberi kedudukan setingkat dengan menteri
negara, wakil ketua lembaga tertinggi/tinggi negara, panglima angkatan
bersenjata, kepala angkatan dan kepala kepolisian republik indonesia.
5. Ketua muda mahkamah agung, anggota lembaga tertinggi/tinggi negara,
termasuk hakim agung pada mahkamah agung.
6. Pimpinan lembaga pemerintah non departemen dan pejabat pemerintah
tertentu.

Tata tempat bagi tokoh masyarakat tertentu ditingkat nasional sebagaimana


dimaksud dalam pasal 5 ayat (2), dalam acara kenegaraan atau acara resmi
ditentukan sebagai berikut:
1. Mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, pada
urutan tata tempat setelah Wakil Presiden.
2. Perintis Kebangsaan/Kemerdekaan, pada urutan tata tempat setelah
kelompok Ketua Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara.
3. Ketua Umum Partai Politik dan Golongan Karya, pada urutan tata tempat
setelah kelompok Menteri Negara.
4. Pemilik Tanda Kehormatan Republik Indonesia berbentuk Bintang, pada
urutan tata tempat setelah kelompok Ketua Muda Mahkamah Agung.
5. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Ketua Presidium Konferensi
Wali-wali Gereja Indonesia, Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia,
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia, Ketua Perwalian Umat Buddha
Indonesia pada urutan tata tempat setelah kelompok Pimpinan Lembaga

Pemerintah Non Departemen.


Tata tempat bagi pejabat yang menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan acara
resmi baik yang diadakan di pusat atau di daerah ditentukan sebagai berikut:
1. Apabila acara resmi tersebut ihadiri presiden dan/atau wakil presiden,
pejabat tersebut mendampingi presiden dan/atau wakil presiden.
2. Apabila tidak dihadiri Presiden dan/atau Wakil Presiden, pejabat tersebut
mendampingi Pejabat Negara dan/atau Pejabat Pemerintah yanTertinggi
kedudukannya.

E. Tata Upacara Bendera (TUB)

Tata : mengatur,menata,menyusun
Upa : rangkaian
Cara : tindakan, gerakan
Upacara bendera adalah tindakan dan gerakan yang dirangkaikan dan
ditata dengan tertib dan disiplin. Pada hakekatnya upacara bendera adalah
pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan salah satu pancaran
peradaban bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang membedakan dengan bangsa
lain.
Pejabat upacara antara lain adalah :

Pembina upacara

Pemimpin upacara

Pengatur upacara

Pembawa upacara

Petugas upacara antara lain adalah :

Pembawa naskah pancasila

Pembacaan pembukaan teks undang-undang 1945

Pembaca doa

Pemimpin lagu

Kelompok pengibar/penurun bendera

Kelompok pembawa lagu

Cadangan tiap perangkat.

Perlengkapan upacara antara lain adalah :


o Bendera Merah Putih Ukuran perbandingan 2 : 3, Ukuran terbesar 2 X 3
meter, Ukuran terkecil 1 X 1,5 Meter.
o Tiang Bendera Minimal 5 meter maksimal 17 meter, Perbandingan bendera
dengan tiang 1 : 5.
o Tali Bendera Diusahakan tali yang digunakan adalah tali layar dan bukan
tali plastik.
o Naskah-naskah
Pancasila
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

Naskah Doa
Naskah Acara

F. Tata Penghormatan
Ada beberapa bentuk penghormatan, antara lain adalah :
1. Penghormatan preseance (urutan) > kedudukan tertinggi, urutan pertama.
2. Penghormatan rotation (susunan)
a. preseance tertinggi, sambutan terakhir. Pada penghargaan ururan pertama.
b. Pembesar Upacara datang paling akhir dan pulang lebih dahulu.
c. Pada kapal terbang,preseance tertingginaik paling akhir turun lebih dahulu.
Pada Kereta Api dan mobil naik dan turun lebih dahulu.
d. Seseorang denganpreseance tertinggi pada kedatangan
penyambutan

dan

waktu

kepulangan

memperoleh

memperoleh
penghormatan

penglepasan, yang datangnya selalu dari arah sebelah kananRLO


Table Manner
Table manner atau etika makan adalah aturan yang harus dilakukan saat
bersantap bersama di meja makan. Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa
yang merupakan aturan standat terutama saat bersama-sama disebuah acara resmi
atau acara makan keluarga besar. Meskipun sebenarnya etika tersebut telah ada
jauh sebelum peradaban Eropa menyebar keseluruh dunia. Jika mampu
menunjukan sopan santun di meja makan. Sebenarnya secara tidak langsung
menunjukan kualitas dan etiak pergaulan seseorang. Etika makan tidak dibentuk
secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak-anak dan
remaja.
Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka
merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makn dibentuk
secara instan maka akan menghasilkan kualitas etika makan yang canggungdan
tidak luwes. Bila seseorang diundang disebuah restaurant terkenal atau jamuan
makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di setting sedemikian rupa

harus mengikuti aturan etika makan yang baik. Setiap Negara memiliki aturan
meja makan yang berbeda-beda. Untum masyarakat Indonesia, khususnya
dikalangan professional, table manner paling banyak di adopsi dari standar
Amerika. Meski tentu saja tetap dicampur dengan adat kebiasaan orang Indonesia
itu sendiri
B. Tata Cara Table Manner
Bicara tentang cara makan, cara makan apa yang biasa anda gunakan? Cara
makan bisa berhubungan dengan cara kita menggunakan alat untuk menyantap
makanan atau bias juga berhubungan dengan bagaimana kita makan seperti makan
cepat, lambat, pakai banyak sambal, dan lain sebagainya.
Untuk alat makan, di Indonesia sebagian besar orang biasa makan dengan
menggunakan sendok dan garpu. Ya inilah cara makan yang umum digunakan di
Indonesia, selain cara makan langsng dengan tangan tentunya. Tapi di samping itu
ada banyak cara makan dengan menggunakan peralatan lain di Indonesia,
Beberapa diantaranya adalah :
a) Sendok dan Garpu
Ini adalah cara makan yang sangat umum di Indonesia dan past anda telah paham
bagaimana makan dengan cara seperti ini. Anda tinggal memegang sendok di
tangan kanan dan garpu di tangan kiri. Makan dengan sendok dan garpu sangatlah
mudah, sendok gugunakan untuk mengambil makanan dan garpu dapat digunakan
untuk menusuk makanan atau membantu mengunpulkan makanan di sendok,
begitu mudah.
b) Pisau dan garpu
Makan dengan garpu dan pisau saat ini menjadi makin umum dengan
menjamurnya rumah makan yang menyediakan steak sebagai hidangan utamanya.
Bagaimana cara menggunakannya?Cara makan dengan pisau dan garpu tidaklah
sulit, anda tetap memegang garpu ditangan kiri dan pisau ditangan kanan. Garpu
digunakan untuk menusuk dan menahan makanan pada tempatnya selagi selagi
anda memotong makanan tersebut menjadi potongan yang lebih kecil dengan
menggunakan pisau.

c) Sumpit
Makan dengan memakai sumpit juga bukan merupakan hal yang asing di
Indonesia. Tempat makan-makan bertema Jepang, cina atau Korea biasanya slalu
menyediakan sumpit bagi anda. Anda harus bias memengang sumpit dengan benar
agar dapat menyantap hidangan anda dengan nyaman.
d) Pulukan atau menggunakan tangan
Makan dengan menggunakan tangan adalahsalah satu cara makn yang wajar di
Indonesia, Khususnya untuk menyantap makanan-makanan yang idak berkuah.
Makan dengan menggunakan tangan sangatlah mudah. Hal yang perlu anda
perhatikan adalah usahakan anda hanya menggunakan bagian ujung dari jari-jari
anda saat makan.
1. Etika Makan Internasional
Jamuan makan yang dilakukan direstoran atau hotel biasanya menggunakan buffet
service (prasmanan). Aturan mainnya, tamu melakukan self service. Mulai dari
hidangan pembuka (Appetizer), menu utama (Main course) sampai penutup
(dessert), anda diwajibkan mengambil hidangan sendiri dan menyantap diatas
meja makan yang sudah di set up piranti makannya. Ada juga yang menggunakan
America servis. Aturan main pelayanannya, tamu duduk di sekeliling meja makan,
sedangkan hidangan dikeluarkan secara berurutan oleh waiter.
Dalam jamuan makan, meja meja makan sudah di set up alat-alat makannya sesuai
menu yang akan disajikan. Standarnya, di depan anda persis ada show plate,
sebuah piring besar yang tidak digunakan untuk makan. Fungsi dari show plate
hanya sebagai pemanis meja makan, memempatkan napkin dan sebagai alas piring
saji. Tahap pertama, setelah anda duduk buka napkin dan letakan di pangkuan
anda. Jika ukuran napkin terlalu besar, bukalah separuhnya saja.
a) Hidangan pembuka (Appetizer)
Sebelum hidangan pembuka di sajikan pada BAB plate (Brean And Butter) sudah
disajikan roti dan mentega, biasanya dinner roll, soft roll atau brioche. Roti ini

disantap dengan mentega sambil menunggu hidangan pembuka tiba, jangan


menyamtapnya dengan menggunakan pisau dan garpu.
b) Hidangan Utama (Main Course)
Hidangan utama biasanya berupa hidangan dari daging, unggas, sea food maupun
telur. Baik dilengkapi saus maupun tidak. Ada kalanya main course disajikan
bersam sayuran dan kentang sebagai pendamping menu utama.
c) Hidangan Penutup (Dessert)
Hidangan penutup banyak sekali ragamnya, ada kalanya disajikan aneka cake, ice
cream, pudding atau potongan buah-buahan. Alat hiding yang digunakan berupa
sendok, garpu dan pisau kecil yang diletakan pada bagian atas piring main course.
Jika dessert berupa minuman makan disajikan dalam gelas.
d) Digestif drink
Sering juga di sebut after dinner drink, minuman ini dinikmati setela acara jamuan
makan selesai. Fungsi dari sajian ini adalah untuk membantu mencerna makanan.
Jenis-jenis jamuan makan internasional :
a) Coffe morning diadakan pada pagi hari , pukul 10.00-12.00.
b) Brunch alias breakfast diadakan antara waktu makan pagi hingga siang.
Biasanya diatas jam Sembilan, makanan di sajikan prasmanan.
c) Lunch diadan pukul 14.30-17.00
d) Teatime biasanya acara minum the yang diadakan pukul 14.30-17.00.
e) cocktall merupakan jamuan berdiri yang diadakan sebelum makan malam.
Yakni antara pukul 18.00-19.00.
f) Dinner yakni jamuan makan yang diadakan pada pukul 19.00.
C. Aturan Penempatan Alat Makan
Penataan meja makan dihotel dan restoran memiliki standar internasional. Baik
jenis alat makan maupun napkin. Ukuran napkin standar jamuan resmi yang
disarankan untuk hotel adalah 45x45 cm. Aadapun peletakan napkin biasanya
diletakan diatas dinner plate atau piring makan, adakalanya napkin diletakan di
sebelah kiri piring.
D. Aturan Umum Table Manner
Ada beberapa aturan table manner yang umum dilakukan yaitu :
1.

Cuci tangan sebelum makan

2.
3.

Makan dengan tangan kanan anda saat akan menyentuh makanan.


Jangan mulai makan sebelum tuan rumah menginstruksikannya (Jika makan

4.
5.
6.

di rumah orang)
Menutup mulut saat mengunyah makanan.
Berbicara dengan menggunakan volume yang rendah.
Tutup mulut saat batuk atau bersin.

BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN

PROTOKOL Definisi menurut Encyclopedia Britanica ialah: tata cara / tata

krama dalam hubungan antar negara dengan memperhatikan pangkat


kedududkan titel yang resmi. Definisi lain:kumpulan peraturan dalam upacara
yang dituruti dalam semua pergaulan internasional oleh (kapala negara, kepala
pemerintahan, para menteri, dan diplomat) baik secara tertulis maupun tidak
tertulis.

PROTOKOL Menurut UU No. 8/87 adalah serangkaian aturan dalam

kenegaraan atau acara resmi yangmeliputi aturan mengenai: - tata tempat - tata
upacara - tata penghormatan kepasa seseorang sesuai dengan jabatan atau
kedudukannya dalam negara, pemerintahan atau masyarakat.

DALAM PRAKTEK SEHARI-HARI Protokol adalah petugas yang mengatur

pelaksanaan jalannya upacara Protokoler adalah serangkaian aturan yang telah


ditetapkan oleh protokol menurut aturan yang baku atau kelaziman.

KEPROTOKOLAN MELIPUTI 3 HAL:

1.

Tata cara sebagaimana yang terdapat dalam upacara resmi kenegaraan,

2.

penandatanganan perjanjian, dan konferensi internasional. (Tata Upacara)


Tata krama dalam menempatkan, menyebut, memperlakukan seseorang

3.

sesuai dengan kedudukannya. (Tata Kehormatan)


Mengatur pengaturan tempat duduk dan urutan dalam upacata kenegaraan
dalam jamuan makan dan lain-lain. (Tata Tempat)

PERBEDAAN PROTOKOL DAN PA/MC


Tugas Protokol adalah mengatur acara.
Tanggung jawab Protokol membawahi:

PA/MC
- Dokumentasi
- Konsumsi
- Upacara
- Penerimaan tamu
- Hiburan
- Perlengkapan
- Dekorasi
- Keamanan, dll

Tugas PA/MC adalah membawakan acara.

TUGAS UMUM PROTOKOL MELIPUTI 5 BIDANG :

1. Tata Ruang
2. Tata Tempat
3. Tata Upacara
4. Tata Busana
5. Tata warkat
Table manner itu penting agar kita tidak di pandang sebelah mata dalam
jamuan makan yang formal, serta tidak membuat kita malu jikalau kita benarbenar mendalami itu semua. Tidak pernah da yang tahu akan jadi apa kita

nantinya, tapi siapa tau juga kita menjadi salah seseorang yang akan berada pada
situasi jamuan penting itu.

Daftar Pustaka
Atie Rachmiatie, 2007. Etiket Keprotokolan,www.kopertis4.or.i d diakses pada
tanggal 15 juni 2011
Materi Keprotokolan. www.google.com diakses pada tanggal 20 juni 2011
PP 62/1990, ketentuan keprotokolan mengenai tata tempat. www.google.com di
akses pada tanggal 20 juni 2011

Anda mungkin juga menyukai