Anda di halaman 1dari 6

Kinetika Katalitik Ion-Ion Logam Transisi Pada Reaksi Penguraian Hidrogen Peroksida 43

Kinetika Katalitik Ion-Ion Logam Transisi Pada Reaksi


Penguraian Hidrogen Peroksida

Catalytic Kinetics o Transition Metal Ions on the Decomposition


of Hydrogen Peroxide

Muhammad Yudi
Jurusan Kimia FMIPA UNM

ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengetahui kinetika katalitik ion-ion
logam transisi, khususnya ion-ion logam transisi baris pertama dalam
susunan berkala, melalui kinetika reaksi penguraian hidrogen peroksida
pada sistem katalis homogen. Dari pengukuran laju reaksi penguraian
pada konsentrasi hidrogen peroksida yang tetap, ditemukan bahwa laju
reaksi sangat ditentukan oleh jenis katalis yang digunakan dan
konsentrasi ion hidrogen dalam larutan, dimana laju penguraian hidrogen
peroksida yang dikatalisis oleh logam-logam transisi baris pertama
maksimum pada pH antara 9 dan 10. Sedangkan pengukuran pada
berbagai konsentrasi hidrogen peroksida dengan jenis katalis dan
konsentrasi yang tetap, diperoleh bahwa laju reaksi adalah orde ke satu
terhadap konsentrasi hidrogen peroksida.
Kata kunci: kinetika katalitik, ion logam-logam transisi, penguraian
hidrogen peroksida.

ABSTRACT
This study aimed to the identification of the catalytic kinetics of
transition metal ions, especially the first period of transition elements in
the periodic system, trough the kinetics og the decomposition of
hydrogen peroxide in the homogenous system. By measuring the kinetics
of the reaction at the same hydrogen peroxide concentration, it was
found that the rate of decomposition depended on the kind of catalyst
used as well as the hydrogen ions concentration ,whereas the rate of
decomposition of hydrogen peroxide catalyzed by the first period of
transition metal ions was found maximum on the hydrogen ions
concentration between 9 and 10. The other result was obtained from
measuring the various level of hydrogen peroxide concentration
provided that the rate was the first order to the hydrogen peroxide
concentration.
Keywords: catalytic kinetics, transition metal ions, decomposition of
hydrogen peroxide.

Jurnal Chemica Vo/. 9 Nomor 2 Desember 2008, 43-48


Kinetika Katalitik Ion-Ion Logam Transisi Pada Reaksi Penguraian Hidrogen Peroksida 44

PENDAHULUAN dikemukakan oleh Haber dan Weiss,


Reaksi penguraian terkatalisis tidak berhasil memberikan suatu
hidrogen peroksida menjadi air dan persamaan laju reaksi yang umum.
oksigen, pertama kali dipelajari oleh Sebenarnya, usaha ke arah ini
Thenard pada tahun 1989. Reaksi telah banyak dilakukan, di antaranya
penguraian hidrogen peroksida dapat adalah usaha yang dilakukan oleh Harris
ditulis dalam bentuk persamaan reaksi dan Chianelli (1983). Mereka meneliti
seperti berikut ini : hubungan antara kecenderungan
2H2O2 → 2H2O + O2 keaktifan katalitik dengan struktur
Tanpa adanya katalis, reaksi tersebut elektron terluar dari senyawa sulfida
berlangsung sangat lambat. Tetapi unsur-unsur transisi. Usaha lain adalah
penambahan sedikit garam-garam keinginan Taube (1962) untuk
klorida, sulfat, atau nitrat dari unsur- memperoleh
unsur transisi dapat mempercepat reaksi
penguraian tersebut. Sejak itu banyak suatu keteraturan dari pengamatan umum
ahli kimia yang tertarik menelitinya terhadap kinetika reaksi substitusi ion
secara seksama. Di antaranya, Bredig kompleks unsur transisi dalam air. Ia
telah mengamati reaksi tersebut dengan menemukan bahwa jika laju substitusi
menggunakan katalis ion titan (III). Dia setiap ion kompleks dibandingkan, maka
menemukan bahwa reaksi penguraian struktur elektron terluar atom pusat yang
hidrogen peroksida yang dikatalisis oleh paling menentukan apakah suatu ion
ion logam tersebut melibatkan radikal kompleks akan menjadi inert atau reaktif.
bebas HO2 (Cotton dan Wilkinson, 1976).
Haber dan Weiss dalam Laidler METODE PENELITIAN
(1978) telah mempelajari kinetika reaksi Bahan-bahan yang digunakan:
penguraian hidrogen peroksida Hidrogen peroksida (H2O2) 30 %, larutan
menggunakan ion besi (II) sebagai buffer berbagai pH, dan larutan garam
katalis. Dikemukakan bahwa reaksi dari unsur-unsur transisi baris pertama
penguraian tersebut berlangsung menurut dalam susunan berkala sebagai katalis,
suatu reaksi rantai dengan pembentukan seperti M-klorida, M-sulfat, dan M-nitrat,
radikal-radikal OH dan HO2, diserta oleh yang dicantumkan dalam tabel berikut :
oksidasi ion besi (II) menjadi ion besi Tabel 1. Garam-garam yang digunakan
(III). Mereka menemukan bahwa laju sebagaai katalis
perubahan konsentrasi hidrogen M-klorida M-sulfat M-nitrat
peroksida tidak dapat dinyatakan oleh TiCl3 - -
suatu persamaan orde kesatu yang CrCl3 - Cr(NO3)3
sederhana. MnCl2 MnSO4 -
Hasil-hasil penelitian lebih lanjut, FeCl3 FeSO4 Fe(NO3)3
para peneliti di bidang ini yakin bahwa CoCl2 - -
reaksi penguraian terkatalisis hidrogen CoCl3 - Co(NO3)3
peroksida tidak berlangsung menurut NiCl2 NiSO4 Ni(NO3)2
persamaan kinetika orde kesatu yang CuCl2 CuSO4 Cu(NO3)2
sederhana. Namun, Bexendale et al. ZnCl2 ZnSO4 Zn(NO3)2
dalam Laitinen dan Haris (1975) yang
telah memodifikasi mekanisme reaksi
penguraian hidrogen peroksida yang

Jurnal Chemica Vo/. 9 Nomor 2 Desember 2008, 43-48


Kinetika Katalitik Ion-Ion Logam Transisi Pada Reaksi Penguraian Hidrogen Peroksida 45

Alat-alat yang digunakan: gas syringe Pengamatan laju reaksi dilakukan dengan
berukuran 30 mL, labu alas bulat 250 volume reaksi yng sama dan dengan
mL, thermometer, stopwatch. konsentrasi hidrogen peroksida yang
Prosedur Kerja; Pada penelitian ini tetap.
digunakan hidrogen peroksida 30 % c. Menentukan kinetika reaksi
dengan massa jenis = 1,11 kg/L. Volume penguraian hidrogen peroksida pada
reaksi pada setiap pengukuran tetap, yang berbagai pH.
terdiri dari 20 mL larutan hidrogen Laju reaksi penguraian hidrogen
peroksida dan 20 mL larutan katalis. peroksida pada berbagai pH diamati
Larutan hidrogen peroksida yang dengan menambahkan 10 mL larutan
digunakan dibuat dengan mengencerkan buffer ke dalam sistem reaksi. Volume
15 mL hidrogen peroksida dari botol total larutan sama 40 mL, demikian pula
menjadi 100 mL, sehingga konsentrasi konsentrasi larutan hidrogen peroksida
hidrogen peroksida sesudah pengenceran juga sama. Pemilihan konsentrasi katalis
adalah 1,4687 M atau ~ 1,5 M. Pemilihan dilakukan berdasarkan mudahnya
konsentrasi ini didasarkan pada mengamati jumlah gas oksigen yang
kemudahan untuk mengamati volume gas terbentuk. Pada setiap percobaan,
oksigen yang terbentuk. Pemilihannya konsentrasi ion hidrogen di dalam larutan
melalui hasil dari serangkaian percobaan diperiksa kembali dengan pH meter.
dengan berbagai konsentrasi hidrogen Katalis yang digunakan adalah larutan
peroksida. garam-garam klorida dari krom (III),
a. Menentukan kinetika reaksi kobal (III), dan titan (III).
penguraian hidrogen peroksida pada
berbagai konsentrasi peroksida. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kinetika reaksi penguraian Dari pengukuran dengan
hidrogen peroksida oada berbagai konsentrasi katalis yang tetap, diperoleh
konsentrasi peroksida ditentukan dengan laju penguraian hidrogen peroksida
menggunakan larutan hidrogen peroksida sebanding dengan konsentrasi hidrogen
berturut-turur 1,0000 M ; 1,2500 M ; peroksida. Pengukuran pada berbagai
1,5000 M ; dan 2,0000 M. Katalis yang konsentrasi katalis, ditemukan bahwa
digunakan adalah larutan[larutan garam pada umumnya laju penguraian hidrogen
besi (II) sulfat, besi (III) klorida, dan peroksida ditentukan oleh jenis dan
tembaga (II) klorida dengan konsentrasi konsentrasi katalis. Dari pengukuran pada
yang tetap. Pengamatan laju reaksi berbagai pH, ditemukan bahwa
dilakukan dengan mencampurkan 20 mL peningkatan konsentrasi ion hidrogen di
larutan hidrogen peroksida dan 20 mL dalam larutan mengurangi laju
larutan katalis dalam bejana reaksi pada penguraian hidrogen peroksida.
suhu kamar (sekitar 30 oC). a. Katalisis pada berbagai konsentrasi
b. Menentukan kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan konsentrasi
penguraian hidrogen peroksida pada katalis yang tetap.
berbagai konsentrasi katalis. Hubungan antara volume gas
Kinetika reaksi penguraian oksigen yeng terbentuk dengan waktu
hidrogen peroksida pada berbagai pada reaksi penguraian hidrogen
konsentrasi katalis ditentukan dengan peroksida dengan menggunakan larutan-
menggunakan katalis dari larutan garam larutan garam tembaga (II) klorida, besi
seperti yang tercantum pada Tabel 1. (II) sulfat, dan besi (III) klorida sebagai

Jurnal Chemica Vo/. 9 Nomor 2 Desember 2008, 43-48


Kinetika Katalitik Ion-Ion Logam Transisi Pada Reaksi Penguraian Hidrogen Peroksida 46

katalis diperlihatkan pada Gambar 1 dan Aluran log υ terhadap log [H2O2]
Gambar 2. pada katalisis oleh ion tembaga (II) dan
ion besi (III) memberikan suatu kurva
linier seperti yang diperlihatkan oleh
Gambar 3.

Gambar 3. Alur log υ terhadap log [H2O2]


pada katalisis oleh ion tembaga (II) dan ion
besi (III)
Dari perhitungan hasil-hasil
menurut cara pengolahan data yang telah
dikemukakan, diperoleh kemiringan
kurva untuk masing-masing katalis yang
merupakan orde reaksi terhadap hidrogen
peroksida. Hasil-haisl ini dicantumkan
pada Tabel 2.
Tabel 2. Orde reaksi terhadap hidrogen
Gambar 1. Hubungan antara volume oksigen peroksida pada katalisis oleh larutan tembaga
dengan waktu. (a) Katalisis oleh larutan (II) klorida, besi (III) klorida, dan besi (II)
tembaga (II) klorida, (b) katalisis oleh larutan sulfat.
besi (II) sulfat. No Katalis y Deviasi
1 Tembaga (II) 1,005 0,0438
klorida
2 Besi (III) klorida 1,013 0,1203
3 Besi (II) sulfat 1,137 0,1426
Pada Tabel 2 terlihat bahwa
umumnya reaksi penguraian hidrogen
peroksida terkatalisis merupakan orde
kesatu terhadap hidrogen peroksida. Ini
berarti bahwa laju penguraian hidrogen
peroksida sebanding dengan konsentrasi
hidrogen peroksida.
b. Katalisis pada berbagai konsentrasi
Gambar 2. Hubungan antara volume oksigen
dengan waktu pada katalisis oleh larutan besi
katalis
(III) klorida Hubungan antara volume gas
oksigen yang terbentuk dengan waktu

Jurnal Chemica Vo/. 9 Nomor 2 Desember 2008, 43-48


Kinetika Katalitik Ion-Ion Logam Transisi Pada Reaksi Penguraian Hidrogen Peroksida 47

pada katalisis oleh larutan titan (III) yang menonjol di antara ion-ion logam
klorida dan larutan krom (III) klorida transisi baris pertama lainnya dalam
diperlihatkan pada Gambar 4 berikut : mengkatalisis reaksi penguraian hidrogen
peroksida. Sedangkan ion tembaga (II)
dari garam tembaga (II) klorida dan ion
krom (III) dari garam krom (III) nitrat,
mempunyai kektifan sedikit lebih tinggi
dibandingkan dengan ion-ion dari garam
klorida linnya seperti ion titan (III) dan
ion kobal (II) yang menunjukkan
keaktifan yang hampir sama.
Hasil-hasil pengukuran dari
katalisis oleh larutan-larutan garam
klorida dari mangan (II), nikel (II), dan
seng (II) menunjukkan bahwa ketiga
garam ini tidak aktif sebaik garam-garam
Gambar 4. Hubungan antara volume oksigen M-klorida dari unsur-unsur transisi baris
dengan waktu pada katalisis oleh ion krom pertama lainnya. Laju pembentukan gas
(III) dan ion titan (III) oksigen pada katalisis oleh ion-ion
Hasil-hasil perhitungan untuk tersebut, baru dapat diamati pada suhu di
orde reaksi terhadap katalis dan tetapan atas 70 oC dan dengan konsentrasi katalis
laju penguraan hidrogen peroksida, yang cukup tinggi. Pengukuran pada
dicantumkan pada Tabel 3 berikut. keadaan ini sangat sulit dilakukan karena
Tabel 3. Orde reaksi terhadap katalis dan pada umumnya gas oksigen yang
tetapan laju penguraan hidrogen terbentuk tidak dapat mengalir dengan
peroksida baik yang disebabkan oleh adanya
Katalis k (dekoep) x deviasi kondensasi uap air pada dinding pipa
Titan (III) 4.274E-04 0.602 0.345 yang menghubungkan bejana reaksi
klorida
dengan gas syringe.
Krom (III) 8.177E-04 0.951 0.161
klorida
c. Katalisis pada berbagai pH
Besi (III) 1.151E-01 0.738 0.182 Pengaruh perubahan pH terhadap
klorida laju penguraian hidrogen peroksida
Kobalt (III) 5.948E-05 0.172 0.127 terkatalisis diamati dengan mengukur laju
klorida pembentukan oksigen pada berbagai pH
Tembaga 6.240E-03 0.776 0.429 dengan konsentrasi hidrogen peroksida
(II) klorida dan konsentrasi katalis yang tetap. Pada
Besi (II) 4.937E-01 1.342 0.169 Gambar 5 terlihat peningkatan
sulfat konsentrasi ion hidrogen di dalam
Krom (III) 1.948E-03 0.315 0.170 larutan, menurunkan laju pembentukan
nitrat
gas oksigen pada reaksi penguraian
Pada Tabel 3 terlihat bahwa harga hidrogen peroksida.
tetapan laju penguraian hidrogen
peroksida dari masing-masing sistem
katalisis, ion besi (III) yang berasal dari
garam besi (III) klorida dan ion besi (II)
dari garam besi (II) sulfat adalah ion-ion
logam transisi yang mempunyai keaktifan

Jurnal Chemica Vo/. 9 Nomor 2 Desember 2008, 43-48


Kinetika Katalitik Ion-Ion Logam Transisi Pada Reaksi Penguraian Hidrogen Peroksida 48

orde yang berbeda-beda terhadap


katalis.
3. Laju penguraian hidrogen peroksida
yang dikatalisis oleh ion-ion logam
transisi baris pertama maksimum
pada pH antara 9 dan 10.

DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F.A., and Wilkinson, G. 1976.
Basic Inorganic Chemistry. John
Wiley and Sons. Inc. New York.
Harris, S., and Chianelly, R. 1983.
Periodic Effects in Catalysis : The
Gambar 5. Kurva pembentukan gas oksigen Relation Between Trends in
pada berbagai pH dengan katalis ion krom Catalytic Activity and Calculated
(III) Electronic Structure of Transition-
Hasil-hasil pengukuran dari Metal Sulfides. Chemical Physics
katalisis oleh larutan-larutan garam Letters. 101 (6) : 603-605.
klorida dari krom (III), kobal (III), dan Laidler, K.J. 1978. Chemical Kinetics.
titan (II) pada berbagai pH menunjukkan Tata Mc-Graw-Hill publishing
bahwa pada pH antara 9 dan 10 laju Company Ltd. New Delhi.
pembentukan gas oksigen pada reaksi Laitinen, H.A. and Harris, W.E. 1975.
penguraian hidrogen peroksida adalah Chemical Analysis : an Advanced
maksimum. Pada pH yang rendah laju Text and Reference. Second
pembentukan gas oksigen sangat lambat. Edition. Mc Graw-Hill Inc. New
Hal ini doisebabkan karena pada keadaan York.
ini hidrogen peroksida tidak lagi bereaksi Taube, H. 1952. Rates and Mechanisms
sebagai molekul, melainkan sebagai of Substitution in Inorganic
anion HO2-. Anon ini berasal dari Complexes in Solution. Chem.
ionisasihidroge peroksida. Pada pH di Reviews. 50 : 69-76.
atas 10 laju penguraian hidrogen
peroksida juga berkurang. Hal ini
disebabkan karena pada keadaan ini ion-
ion logam dari katalis beraksi dengan ion
OH- membentuk endapan.

KESIMPULAN
1. Jenis katalis dan perubahan
konsentrasi katalis sangat
mempengaruhi laju reaksi penguraian
hidrogen peroksida.
2. Laju reaksi penguraian hidrogen
peroksida adalah orde kesatu terhadap
hidrogen peroksida, dan mempunyai

Jurnal Chemica Vo/. 9 Nomor 2 Desember 2008, 43-48

Anda mungkin juga menyukai