Secara sederhana pengertian desain grafis yang menurut Effendy (1989 : 154) “penataan
media komunikasi secara cetak-mencetak dengan citarasa keindahan”.
1. Dalam suatu bidang terdapat bagian menonjol yang dapat menjadi pusat perhatian;
3. Susunan letak dari unsur-unsur reka bentuk sedemikian rupa, sehingga terasa
mengandung irama; dan
4. semua unsur yang terangkum dalam kesatuan yang terpadu secara utuh dan selaras.
Melakukan reka bentuk terdapat unsur-unsur estetika yang benar-benar harus menjadi
perhatian utama dalam komunikasi grafis. Karena, komunikasi grafis merupakan tahap
awal yang turut serta mempengaruhi keefektifan dalam kegiatan komunikasi. Oleh karena
itu, Sudiana mengklasifikasikannya menjadi beberapa unsur yang terdiri dari :
1. Garis
Secara umum garis terdiri dari unsur-unsur titik yang juga memiliki peran tersendiri,
unsur titik juga bisa ikut mendukung keindahan. Bentuk garis dapat bersifat lurus atau
lengkung, namun keduanya mempunyai bentuk dan karakter yang berbeda. Antara garis
lurus dengan garis lurus lainnya terdapat pula perbedaan, misalnya berbeda dalam
tekanan, ketebalan, dan letak di mana masing-masing memiliki karakter tersendiri. Sifat
garis umum dikenal yaitu lurus, lengkung, dan bersudut.
Dalam penggunaan garis memiliki arah seperti horizontal, vertikal dan diagonal. Garispun
mempunyai dimensi seperti tebal, tipis, panjang, pendek, dan saling berhubungan dalam
bentuk garis paralel atau sejajar, garis memancar atau radiasi dan garis roling yang
berlawanan. Adapun bentuk-bentuk dari garis tersebut sebagai berikut :
a. Garis lurus yaitu garis yang digunakan sebagai penunjukan yang disertai kualitas tertentu,
misalnya kekuatan, stabilitas, aspirasi, ketenangan, dan lain-lain.
b. Garis vertikal yaitu garis yang berdiri tegak lurus, memberikan kesan kekuatan yang
bergerak ke atas yaitu pada saat mata kita tergerak untuk melihat dari bawah ke atas dan
dengan menggunakan garis-garis vertikal untuk membentuk pemberian kesan ketinggian
yang nyata.
c. Garis horizontal yaitu garis yang terletak mendatar, sejajar dengan cakrawala atau
horizon, dan memberi kesan ketenangan serta membuat mata seolah-olah tergerak dari
arah kiri ke kanan.
d. Garis diagonal atau oblique yaitu arah garis bisa miring ke kiri atau ke kanan, memberi
kesan aman, gerakan, semangat, gelora, serta perlawanan.
e. Garis lengkung yaitu garis lurus yang bengkok berupa suatu lengkungan yang mampu
menimbulkan perasaan kuat, lemah, sensitif, dan ekspresif.
f. Garis-garis berlawanan yaitu arah garis berlawanan secara tidak langsung akan terlihat
adanya perbedaan atau pertentangan dalam hal posisi atau letak. Perlawanan tersebut
menghendaki adanya variasi dalam arah garis dengan ukuran garis yang sama panjang atau
tidak sama panjang. Garis-garis yang saling berlawanan dapat menambah daya tarik dalam
desain.
g. Garis transisi yaitu garis yang dapat mengarahkan mata dari satu bidang ke bidang lain.
Contohnya, suatu sudut siku-siku yang terbentuk dari dua buah garis berlwanan yaitu garis
horizontal dan garis vertikal yang bisa memberikan kesederhanan atau kekerasan, namun
kesan terebut dapat berubah dengan menambahkan garis lain, seperti garis diagonal.
h. Garis berselang yaitu garis pendek yang bisa bergantian dengan garis panjang atau garis
lurus berselang-seling dengan garis lengkung.
2. Tekstur
Pada umumnya tekstur berkaitan dengan indera peraba dan indera penglihatan. Tekstur
adalah sifat dan kualitas fisik dari permukaan suatu bahan, seperti kasar, kilap, pudar, dan
kusam yang dapat diaplikasikan secara serasi atau berupa pengulangan-pengulangan
untuk suatu desain.
Dalam penggunaan tekstur, pengkombinasian yang serasi akan lebih menrik daripada
penggunaan dengan tekstur yang sama.
3. Warna
Warna memiliki pengaruh besar dalam komunikasi grafis agar mampu menimbulkan daya
tarik. Kolaborasi warna memiliki karakter atau sifat yang berbeda-beda antara lain :
4. Tipografi
Tipografi merupakan seni grafis dalam memilih, menyusun, dan mengatur tata letak dan
jenis huruf dengan tujuan sebagai pendukung pesan atau karakter desain.
a. Karakter tegas dapat terwakili oleh jenis huruf yang tegak dan tebal;
b. Karakter dinamis dapat terwakili oleh jenis huruf yang miring atau jenis huruf yang
terkesan bebas dan spontan ;
c. Karakter lembut dapat terwakili oleh jenis huruf yang melengkung-lengkung; dan
d. Karakter ringan dapat terwakili oleh jenis-jenis huruf yang tipis dan simpel.
Mentransformasikan huruf dapat menjadi suatu karya seni yaitu dengan mengolah bentuk
huruf, kata atau blok tulisan tersebut sesuai dengan fungsinya masing-masing sehingga
tercipta suatu tekstur, warna, dan garis. Kemudian, mengkomunikasikannya sebagai pesan
baik dalam bentuk rangkaian kata termasuk pula pada gambar.
Bentuk huruf pada sebuah judul sangat penting pula, karena judul harus mampu menarik
dan merayu pembaca agar memperhatikan tulisan yang di-display. Dalam menyiapkan
sebuah judul membutuhkan suatu pengolahan desain secara khusus, seperti pada satu atau
dua kata dan dalam ukuran, gaya atau perwajahan yang berbeda (top, big, and intensive).
Secara singkat kata-kata suatu judul harus bisa tampil secara eksperesif untuk lebih
mempertegas maksud dari pesan tersebut.
Berdasarkan pendapat Sudiana tersebut, maka keberhasilan dalam desain grafis terletak
pada isi pesan baik pada kata-kata termasuk pula pada gambar, serta penampilannya, yaitu
bagaimana ukuran dan cara mendesain tulisan dan judul agar dapat menunjukkan pada
pembaca mana pesan yang paling penting.
Bagi mereka yang sudah lama menggeluti dunia desain grafis dan percetakan sudah tidak
asing lagi dengan istilah RGB dan CMYK. RGB dan CMYK adalah singkatan dari sistem
pewarnaan. Perbedaan paling mendasar dari RGB dan CMYK adalah RGB lebih ditujukan
untuk Digital appearance atau tampilan yang bersifat digital. sedangkan CMYK untuk
kepentingan percetakan.
Seperti kita tahu bahwa RGB atau Red, Green, Blue merupakan sistem pewarnaan untuk
digital appearance dan banyak sekali digunakan untuk monitor komputer, video, layar
ponsel dll. Sistem warna RGB terdiri dari 100% Red, 100% Green dan 100% Blue yang
menghasilan 100 % putih. Tidak ada hitam di RGB.
CMYK adalah singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Penggabungan 100% Cyan,
Magenta dan Yellow menghasilkan warna Hitam (Black), tetapi tidak 100% hitam murni
melainkan abu-abu gelap. CMYK lebih sempurna karena memasukkan unsur hitam disana.
Kesimpulan:
Kalau kita mendesain untuk kepentingan digital, misal Desain website, Iklan produk di TV
dll, maka kita harus pakai warna RGB. Tapi kalau mendesain untuk tujuan percetakan,
seperti desain Brosur, Undangan, Kalender, dll. maka CMYK adalah pilihan warnanya.
Apapun program yang kita gunakan baik CorelDRAW, Photoshop, Illustrator, dsb, sehingga
jangan mengharap bahwa komposisi warna RGB kalau dicetak akan menghasilkan warna
sesuai dengan tampilan warna yang ada dilayar monitor!!!
Ketika aku tidak nongkrong di warung kopi atau menyusuri hutan atau juga
mendaki gunung, aku sibuk menjadi tukang desain lepas/ freelance yang bermarkas di
sudut ruang kamar belakang rumah di daerah pelosok desa terpencil lereng gunung
Arjuno.... Facebook : -Mbah Djojo-
Kegunaan Warna CMYK dan RGB dalam
Membuat Desain
Posted by IDS | International Design School on Jul 8, 2014 in Articles | 1 comment
Warna CMYK dan RGB merupakan dua komponen penting dalam teori warna. Dua
komponen ini menjadi dasar dalam membentuk warna – warna lain. Sebelum membuat
suatu desain, desainer harus menentukan terlebih dahulu desain tersebut akan dicetak
atau hanya dipresentasikan melalui media monitor. Mengapa? Karena warna CMYK dan
RGB akan menghasilkan hasil yang berbeda ketika ditampilkan dalam bentuk visual di
monitor dan ketika dicetak. Lalu bagaimana cara mengatasi perbedaan ini?
Langkah pertama adalah dengan mengetahui perbedaan dari warna CMYK dan warna RGB.
Warna CMYK merupakan singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Warna CMYK
seringkali digunakan untuk percetakan karena tinta di percetakan terdiri dari warna Cyan,
Magenta, Yellow, dan Black . Warna CMY sendiri masih memantulkan sedikit warna –
warna di RGB. Warna Cyan memantulkan warna Red atau Merah. Warna Magenta
memantulkan warna Green atau Hijau dan warna Yellow memantulkan warna Blue atau
Biru. Pantulan tersebut tidak diinginkan, disebut juga dengan hue error. Untuk
menyiasatinya maka diberikan warna Black atau yang disebut Key dalam warna CMYK agar
tiap komponen warna menjadi lebih pekat dan tidak memantulkan hue error tadi.
Sedangkan warna RGB merupakan warna Red, Green dan Blue. Ketiga warna ini
menghasilkan kecerahan warna yang lebih cerah daripada warna CMYK. Karena itu, warna
RGB sangat baik digunakan untuk presentasi visual di monitor. Bagi para desainer grafis,
warna RGB lah yang paling sering digunakan. Namun, bagi mereka desainer grafis yang
memiliki peminatan di bagian percetakan akan lebih sering memakai warna CMYK.
Bagaimana jika file sudah dalam bentuk RGB? Jika kalian sudah berada di tempat printing
atau percetakan, berarti kalian harus menerima risiko turunnya warna jika diprint. Jika
belum, kalian bisa merubah format file dari RGB ke CMYK. Hampir semua aplikasi khusus
desain dapat merubah format warna dari RGB ke CMYK jadi hasil untuk diprint juga akan
lebih baik daripada diprint dengan format RGB. Nah, mulai sekarang, kalau mau print hasil
desain kalian, pastikan kalian gunakan warna CMYK ya!
Dalam dunia desain ada 2 macam unsur warna yaitu CMYK dan RGB. Apa persamaan dan
perbedaan antara kedua type warna tersebut dan apa hubungannya dalam desain grafis.
Mari kita telusuri lebih jauh detil dan keunggulan serta kekurangan keduanya agar kita
lebih paham mana yang harus kita gunakan waktu mendesain :)
Warna CMYK = Warna Proses / Empat Warna
Dalam dunia desain ada 2 macam unsur warna yaitu CMYK dan RGB. Apa persamaan dan
perbedaan antara kedua type warna tersebut dan apa hubungannya dalam desain grafis.
Mari kita telusuri lebih jauh detil dan keunggulan serta kekurangan keduanya agar kita
lebih paham mana yang harus kita gunakan waktu mendesain.
CMYK adalah singkatan dari Cyan-Magenta-Yellow-blacK dan biasanya juga sering disebut
sebagai warna proses atau empat warna.CMYK adalah sebuah model warna berbasis
pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color model) dan yang umum
dipergunakan dalam pencetakan berwarna.Jadi untuk mereproduksi gambar sehingga
dapat dicapai hasil yang (relative) sempurna dibutuhkan sedikitnya 4 Tinta yaitu:Cyan,
Magenta, Yellow dan Black. Keempat tinta tersebut disebut Tinta / Warna Proses. Tinta
Proses adalah tinta yang dipergunakan untuk mereproduksi warna dengan proses teknik
cetak tertentu, seperti offset lithography,rotogravure,letterpress atau sablon. Berbeda
dengan Tinta yang hanya digunakan satu lapisan (single layer),karena tinta yang digunakan
dapat ditumpuk-tumpuk, maka sifat tinta proses harus memenuhi standard tertentu,
seperti spesifikasi warna (dalam model warna CIELab) dan nilai Opacity/Transparency.
Kesalahan warna dalam penumpukan 2 macam tinta tersebut disebut: Ink Trapping Error
(berbeda dengan Layout Trapping Error).(ISO 2846-1 hingga ISO 2846-5 adalah standar
yang ditetapkan oleh badan standarisasi international terhadap warna dan nilai
transparency dari tinta proses 4 warna CMYK masing-masing untuk proses
pencetakan: Sheet-fed and heat-set web offset lithographic printing,Coldset offset
lithographic printing,Publication gravure printing, Screen printing dan Flexographic
printing.
Teknik separasi saat ini sudah berkembang; Penggunaan 4 tinta proses masih dominan, tapi
metode menambah warna tinta cetak berkembang pesat. Teknologi HiFi Color
dikembangkan beberapa pihak antara lain Pantone mengembangkan Proses Hexachrome
dan Opaltone. Pada teknik Digital Inkjet Printing, perkembangan Warna Proses sedemikian
pesatnya, hal ini didorong lantaran karena masalah teknis (kecilnya nozzle dalam printing
head), maupun persaingan untuk menghadirkan reproduksi warna yang sempurna (sesuai
dengan target pasar yang dituju), ada tinta-tinta seperti: Light Magenta, Light Cyan, Grey,
Matt Black, Orange dan Green dll. Jadi Empat Warna adalah spesifik untuk penyebutan
proses pewarnaan dengan menggunakan CMYK.
WarnaRGB RGB adalah singkatan dari Red - Blue - Green adalah model warna
pencahayaan (additive color mode) dipakai untuk "input devices" seperti scanner maupun
"output devices" seperti display monitor, warna-warna primernya (Red, Blue, Green)
tergantung pada teknologi alat yang dipakai seperti CCD atau PMT pada scanner atau
digital camera, CRT atau LCD pada display monitor.
Apabila (Red - Blue - Green) ketiga warna tersebut dikombinasikan maka terciptalah warna
putih inilah mengapa RGB disebut ‘additive color’ atau bahasa kerennya ‘warna
pencahayaan Warna RGB merupakan prinsip warna yang digunakan oleh media elektronik
seperti televisi, monitor komputer, dan juga scanner.Oleh karena itu, warna yang
ditampilkan RGB selalu terang dan menyenangkan, karena memang di setting untuk
display monitor, bukan untuk cetak, sehingga lebih leluasa dalam bermain warna. Tapi
bukan berarti RGB bebas masalah karena tampilan warna RGB akan selalu terikat dengan
kapasitas/kemampuan grafis computer yang menyandangnya.Jadi apabila komputer yang
kita pakai mempunyai graphic card yang bagus serta monitor LCD,maka tampilan warna
RGBnya akan jauh lebih bagus dibanding monitor tabung dengan graphic card yang biasa-
biasa saja.
RGB adalah singkatan dari Red - Blue - Green adalah model warna pencahayaan (additive
color mode) dipakai untuk "input devices" seperti scanner maupun "output devices"
seperti display monitor, warna-warna primernya (Red, Blue, Green) tergantung pada
teknologi alat yang dipakai seperti CCD atau PMT pada scanner atau digital camera, CRT
atau LCD pada display monitor.
Apabila (Red - Blue - Green) ketiga warna tersebut dikombinasikan maka terciptalah warna
putih inilah mengapa RGB disebut ‘additive color’ atau bahasa kerennya ‘warna
pencahayaan’. Warna RGB merupakan prinsip warna yang digunakan oleh media
elektronik seperti televisi, monitor komputer, dan juga scanner. Oleh karena itu, warna
yang ditampilkan RGB selalu terang dan menyenangkan, karena memang di setting untuk
display monitor, bukan untuk cetak, sehingga lebih leluasa dalam bermain warna. Tapi
bukan berarti RGB bebas masalah karena tampilan warna RGB akan selalu terikat dengan
kapasitas/kemampuan grafis computer yang menyandangnya. Jadi apabila komputer yang
kita pakai mempunyai graphic card yang bagus serta monitor LCD, maka tampilan warna
RGBnya akan jauh lebih bagus dibanding monitor tabung dengan graphic card yang biasa-
biasa saja.
+ Perbedaan
RGB CMYK
· Red Green Blue (merah, hijau, biru) · Cyan Magenta Yellow Black (orang awam
· RGB merupakan warna-warna primer yang bilang biru, merah, kuning dan hitam )
digunakan pada monitor · CMYK merupakan warna-warna primer
· Jadi RGB lebih digunakan untuk desain yang paling banyak digunakan pada printer
yang nantinya ditampilkan ke media layar · CMYK lebih digunakan untuk desain yang
monitor nantinya ditampilkan ke media cetak
· Jika warna RGB di campur semua, akan · Jika warna CMY di campur semua, akan
menghasilkan warna putih menghasilkan warna hitam
Kesimpulan :
+ Untuk hasil terbaik pencetakan :
- Gunakan warna CMYK
- Kenali semua karakteristik perangkat anda (scanner, printer, monitor dll) dengan baik.
Oleh karena itu pasti ada penurunan kualitas / grade apabila warna RGB dipaksakan
masuk film / Percetakan (perubahan warnanya bisa besar). Tapi kalau seandainya sudah
buat FA (Final Artwork) untuk cetak tapi dalam color mode RGB maka bisa konversi saja
dulu ke CMYK, tapi jangan kaget dengan perubahan warnanya. Jadi berhati-hatilah dengan
color mode yang digunakan dalam sebuah desain. Tentukan dulu apakah untuk cetak atau
untuk display dan Check dengan hati-hati final artworknya agar tidak terjadi kesalahan.
A. Model Warna CMYK .
CMYK (adalah kependekan dari cyan, magenta, yellow-kuning, dan black-hitam, dan
biasanya juga sering disebut sebagai 'warna proses' atau 'empat warna'). CMYK adalah
sebuah model warna berbasis pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color
model) dan yang umum dipergunakan dalam pencetakan berwarna. Istilah CMYK juga biasanya
digunakan untuk menjelaskan proses pencetakan itu sendiri. Meskipun terdapat beberapa methode
pencetakan yang diterapkan pada percetakan, operator cetak, pembuat mesin cetak dan urutan
penintaan, proses pewarnaan umumnya berurutan sesuai dengan singkatannya, yaitu CMYK.
Bagaimana hubungan RGB - CMYK
Secara teori sebenarnya model warna CMY (tanpa Black - Hitam) adalah kebalikan secara
langsung dari model warna RGB, dalam hal ini bisa ditarik analogi fungsi konversi sederhana
seperti:
fungsi [r,g,b] = cmy2rgb (c,m,y)
r = 1.0 - c;
g = 1.0 - m;
b = 1.0 - y;
Namun faktanya, model warna RGB yang banyak dijumpai dalam metode reproduksi warna alat-
alat optik, seperti Camera Digital, Layar Monitor atau Pemindai Warna sangat tergantung pada
komponen alat; sedangkan model
warna CMY(+K) tergantung pada parameter proses pencetakan, baik teknologi pencetakan
maupun bahan-bahan materi cetak dan tinta yang dipergunakan. Kedua model warna tersebut
memiliki ketergantungan dalam memvisualkan warna.
Oleh karena itu tidak ada rumusan yang sederhana dalam mengkonversi warna RGB ke CMYK
atau kebalikannya. Seperti:
fungsi [r,g,b] = cmyk2rgb (c,m,y,k)
r = 1.0 - (c+k);
g = 1.0 - (m+k);
b = 1.0 - (y+k);
Membandingkan peralatan optik RGB seperti layar monitor dengan hasil cetak CMYK sangatlah
sulit (lihat inset: perbandingan model warna RGB dan CMYK), karena baik komponen peralatan
maupun pigmen (zat warna) tinta berbeda sekali.
Meskipun tidak ada rumusan yang sederhana untuk mengkonversi RGB ke dalam model warna
CMYK namun banyak yang berusaha mengimplementasikan proses konversi tersebut diatas.
Proses ini biasa disebut dengan Color Management System. Dengan memanfaatkan profil
warna (color profile) sebuah aplikasi software menghitung dan mengkonversi kedua data
model tersebut.
Singkatan Key untuk K dalam CMYK & Komentar artikel Cyan Magenta Yellow Key di
wikipedia bahasa Indonesia
Melihat perkembangan penggunaan warna hitam - Black dalam separasi warna seperti
yang dijelaskan diatas memberikan sedikit makna pentingnya warna hitam dalam separasi
4 warna.
Karena tinta Hitam tidak mempunyai nuansa warna (undefined hue), maka warna hitam
baik dipakai untuk mencampur separasi gambar tidak mengubah nuansa warna. Tinta
Hitam hanya berfungsi untuk memperkeruh warna atau orang awam akan melihat gambar
menjadi lebih gelap.
Mungkin karena inilah singkatan K dalam CMYK menjadi Key bukan blacK.
Padahal vendor alat pemindai warna terdahulu seperti Dr. Hell, Crosfield dan Dainippon
Screen menggunakan singkatan K (atau kadang kala: Bk) pada panel kontrol warna untuk
menghindari salah sebut dengan Blue - Biru.
Bagi saya pengertian Key malah mengaburkan makna dan fungsi warna Hitam pada proses
reproduksi warna.
Mengomentari adanya artikel Cyan Magenta Yellow Key di wikipedia bahasa Indonesia
saya jadi bingung karena Key tidak ada hubungan dengan warna maupun nama warna yang
biasa dikenal (lihat: Daftar Warna di Wikipedia). Tapi apabila kita buka halaman Key pada
definisi utama halaman model warna CMYK versi Inggris, maka redirected
ke Keyline (dalam ruang lingkup keyline design --> design grafis. Keyline adalah garis-garis
yang dipergunakan baik sebagai sketsa awal maupun penegasan akhir dalam merancang
design yang biasanya menggunakan warna Hitam). Makna Key menjadi rancu lagi, karena
sebelumnya Key yang terjemahan lepas adalah Kunci disebutkan merupakan kunci dari
teori separasi warna.copy artikel tersebut:
Cyan Magenta Yellow Key, atau sering disingkat sebagai CMYK adalah proses
pencampuran pigmen yang lazim digunakan percetakan. Tinta process cyan, process magenta,
process yellow, process black dicampurkan dengan komposisi tertentu dan akurat sehingga
menghasilkan warna tepat seperti yang diinginkan. Bahkan bila suatu saat diperlukan, warna
ini dengan mudah bisa dibentuk kembali.Sistem CMYK juga digunakan oleh
banyak printer kelas bawah karena keekonomisannya.
Perkembangan separasi terakhir simbol c dan m dengan huruf kecil juga dipakai untuk
menyebutkan Warna Light Cyan dan Light Magenta. (Jadi mohon dibedakan antara Nama
warna dan Nilai komponen warna)
Warna Primer, Sekunder dan Tersier (definisi yang perlu dikaji ulang, mengingat
hitam / black tidak mempunyai fungsi mengubah nilai jenis warna...)
Warna Primer dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisi hanya
terdiri dari 1 macam warna, seperti CMYK (100,0,0,0) atau CMYK (0,50,0,0) atau CMYK
(0,0,0,20).
Warna Sekunder dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisinya
menggunakan campuran 2 (dua) macam tinta proses, seperti CMYK (100,70,0,0), CMYK
(0,100,100,0).
Sedangkan Warna Tersier dalam model warna CMYK adalah semua warna yang
komposisinya terdiri dari 3 (tiga) macam) warna proses.
Perbedaan dan persamaan CMYK dan RGB Dalam dunia desain ada 2 macam unsur warna
yaitu CMYK dan RGB. Apa persamaan dan perbedaan anta...
Tool pada CorelDraw TOOL PADA COREL DRAW Fungsi-fungsi Toolbox pada CorelDRAW
Toolbox pada CorelDRAW terdiri dari beberapa Fl...
MATERI KD 3.3
Keseimbangan sama dengan dua buah benda yang sama berat/bobotnya. Dalam hubungan
dengan grafis, kita membicarakan tentang bobot visual. Setiap elemen pada sebuah visual
memiliki bobot yang telah ditentukan oleh ukuran gelap atau terang serta tebal atau tipis
sebuah garis. Ada dua pendekatan dasar untuk menyeimbangkan. Yang pertama adalah
keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen agar merata ke kiri dan ke
kanan dari pusat/tengah. Yang kedua adalah keseimbangan asimetris yang merupakan
pengaturan yang berbeda agar dua sisi memiliki bobot visual yang sama. Warna, nilai,
ukuran, bentuk, dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur penyeimbang.
Keseimbangan simetris dapat mengkomunikasikan sebuah kekuatan dan stabilitas dan ini
bisa diterapkan pada publikasi tradisional dan konservatif, presentasi, dan situs web.
Keseimbangan asimetris dapat menyiratkan kontras, gerakan dinamis, mengejutkan dan
informalitas. Hal ini cocok untuk publikasi modern dan publikasi hiburan, presentasi, dan
website.
1. Ulangi bentuk tertentu secara reguler dan sama ukurannya, baik secara vertikal maupun
horizontal.
2. Pusatkan elemen pada tengah halaman.
3. Menempatkan beberapa visual kecil di sisi yang lain untuk menyeimbangkan gambar yang
besar atau blok teks.
4. Gunakan satu atau dua bentuk yang tidak biasa dan buat juga bentuk-bentuk yang reguler.
5. Menyeimbangkan sebuah teks tebal dengan warna cerah dan berwarna warni.
6. Memberi ruang kosong yang longgar untuk blok teks atau gambar yang gelap.
Irama
Ritme/ Irama adalah pola yang dibuat oleh elemen-elemen secara berulang dan bervariasi.
Pengulangan (mengulangi unsur serupa secara yang konsisten) dan variasi (perubahan
dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk ritme visual. Menempatkan
elemen dalam sebuah layout secara teratur akan membuat nuansa yang lembut, tenang dan
santai. Perubahan yang tiba-tiba pada ukuran dan jarak elemen akan menyiratkan nuansa
cepat, ritme yang hidup dan suasana menarik.
1. Ulangi serangkaian elemen dengan bentuk yang sama, juga jarak antar masing-masing
elemen untuk menciptakan sebuah ritme yang teratur.
2. Ulangi serangkaian elemen yang lebih besar dengan jarak yang besar pula secara menerus
untuk membuat ritme yang progresif.
3. Huruf yang bevariasi, tebal, tipis, besar dan kecil.
4. Variasikan halaman yang gelap (karena tulisan dan gambar yang gelap) dengan halaman
yang ringan (sedikit tulisan dan berwarna cerah).
5. Mengulang bentuk yang sama di beberapa layout.
6. Ulangi elemen yang sama pada posisi yang sama pada setiap halaman yang dicetak seperti
koran atau majalah.
Penekanan
Penekanan dilakukan pada apa yang menonjol atau yang akan terlihat pertama kali. Sebuah
layout membutuhkan titik fokus untuk menarik mata pembaca ke bagian yang dianggap
penting. Terlalu banyak titik fokus akan mengalahkan apa yang ingin diungkapkan.
Umumnya, titik fokus akan muncul ketika sebuah elemen nampak berbeda dari yang lain.
Untuk membuat penekanan:
1. Gunakan spasi yang rata dan foto / gambar yang ditempatkan pada elemen/frame yang
tidak biasa.
2. Letakkan bagian yang penting dari teks dengan penempatan atau posisi yang bebeda dari
yang lain.
3. Gunakan huruf tebal pada judul dan sub judul, sedang pada isi halaman gunakan huruf
reguler.
4. Gunakan huruf bermarna putih/terang pada bidang berwarna gelap
5. Gunakan warna atau huruf yang tidak biasa pada bagian yang paling penting.
6. Letakkan daftar/list pada bagian samping dengan memberinya kotak penekanan.
Kesatuan
Pembaca perlu isyarat visual agar membiarkan mereka tahu masing-masing bagian satu
unit-teks, judul, foto, gambar grafis, dan keterangan lain. Nah disini dibutuhkan penyatuan
semua elemen agar terhat serasi.
1. Gunakan hanya satu atau dua jenis huruf , hanya bedakan ukuran atau warnanya.
2. Konsisten dengan jenis font, ukuran, dan gaya untuk judul, subjudul, keterangan, headers,
footers, dll di seluruh publikasi, presentasi, atau situs web.
3. Menggunakan palet warna yang sama.
4. Mengulang warna, bentuk, atau tekstur di area yang berbeda.
5. Pilih visual yang serupa untuk warna, tema, atau bentuk.
Related
In "Artikel Desain"
Nirmana
In "Artikel Desain"
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Seni desain grafis mencakup
kemampuan kognitif dan keterampilan termasuk tipografi, pengolahan gambar, dan page
layout. Desainer grafis menata tampilan huruf dan ruang komposisi untuk menciptakan
sebuah rancangan yang efektif dan komunikatif. Desain…
In "Artikel Desain"
Tentang [Idesainesia]
IDEsainesia adalah blog sederhana tempat berbagi dan belajar segala hal tentang desain grafis.
Ingin menyebarkan semangat untuk terus berkarya ddan kreativitas dengan ide segar setiap hari.
Bukan menggurui, hanya berbagi. Caring is Sharing.