Anda di halaman 1dari 23

MATERI KD 3.

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR DESAIN GRAFIS

Secara sederhana pengertian desain grafis yang menurut Effendy (1989 : 154) “penataan
media komunikasi secara cetak-mencetak dengan citarasa keindahan”.

Berdasarkan pendapat Effendy tersebut, maka desain grafis merupakan komunikasi


tertulis pada media tertentu seperti buku, majalah, buletin, brosur, leaflet, spanduk, dan
lain-lain. Penyampaian pesan yang secara tertulis dapat mendesainnya sedemikian rupa
dengan mengkolaborasikan warna, tekstur, garis, dan lain sebagainya, sehingga dapat
menimbulkan daya tarik tersendiri. Oleh karena itu desain grafis merupakan salah satu
unsur penunjang dalam mencapai komunikasi yang efektif, sehingga apa yang menjadi
harapan komunikator pada komunikan dapat tercapai. Menurut Sudiana (1983 : 21) bahwa
karya komunikasi grafis memiliki keselarasan dan keterpaduan menuntut persyaratan-
persyaratan sebagai berikut :

1. Dalam suatu bidang terdapat bagian menonjol yang dapat menjadi pusat perhatian;

2. Tipografi memiliki keajegan dan tidak menimbulkan kebingungan bagi pembacanya;

3. Susunan letak dari unsur-unsur reka bentuk sedemikian rupa, sehingga terasa
mengandung irama; dan

4. semua unsur yang terangkum dalam kesatuan yang terpadu secara utuh dan selaras.

Melakukan reka bentuk terdapat unsur-unsur estetika yang benar-benar harus menjadi
perhatian utama dalam komunikasi grafis. Karena, komunikasi grafis merupakan tahap
awal yang turut serta mempengaruhi keefektifan dalam kegiatan komunikasi. Oleh karena
itu, Sudiana mengklasifikasikannya menjadi beberapa unsur yang terdiri dari :
1. Garis

Secara umum garis terdiri dari unsur-unsur titik yang juga memiliki peran tersendiri,
unsur titik juga bisa ikut mendukung keindahan. Bentuk garis dapat bersifat lurus atau
lengkung, namun keduanya mempunyai bentuk dan karakter yang berbeda. Antara garis
lurus dengan garis lurus lainnya terdapat pula perbedaan, misalnya berbeda dalam
tekanan, ketebalan, dan letak di mana masing-masing memiliki karakter tersendiri. Sifat
garis umum dikenal yaitu lurus, lengkung, dan bersudut.

Dalam penggunaan garis memiliki arah seperti horizontal, vertikal dan diagonal. Garispun
mempunyai dimensi seperti tebal, tipis, panjang, pendek, dan saling berhubungan dalam
bentuk garis paralel atau sejajar, garis memancar atau radiasi dan garis roling yang
berlawanan. Adapun bentuk-bentuk dari garis tersebut sebagai berikut :

a. Garis lurus yaitu garis yang digunakan sebagai penunjukan yang disertai kualitas tertentu,
misalnya kekuatan, stabilitas, aspirasi, ketenangan, dan lain-lain.

b. Garis vertikal yaitu garis yang berdiri tegak lurus, memberikan kesan kekuatan yang
bergerak ke atas yaitu pada saat mata kita tergerak untuk melihat dari bawah ke atas dan
dengan menggunakan garis-garis vertikal untuk membentuk pemberian kesan ketinggian
yang nyata.

c. Garis horizontal yaitu garis yang terletak mendatar, sejajar dengan cakrawala atau
horizon, dan memberi kesan ketenangan serta membuat mata seolah-olah tergerak dari
arah kiri ke kanan.

d. Garis diagonal atau oblique yaitu arah garis bisa miring ke kiri atau ke kanan, memberi
kesan aman, gerakan, semangat, gelora, serta perlawanan.

e. Garis lengkung yaitu garis lurus yang bengkok berupa suatu lengkungan yang mampu
menimbulkan perasaan kuat, lemah, sensitif, dan ekspresif.

f. Garis-garis berlawanan yaitu arah garis berlawanan secara tidak langsung akan terlihat
adanya perbedaan atau pertentangan dalam hal posisi atau letak. Perlawanan tersebut
menghendaki adanya variasi dalam arah garis dengan ukuran garis yang sama panjang atau
tidak sama panjang. Garis-garis yang saling berlawanan dapat menambah daya tarik dalam
desain.

g. Garis transisi yaitu garis yang dapat mengarahkan mata dari satu bidang ke bidang lain.
Contohnya, suatu sudut siku-siku yang terbentuk dari dua buah garis berlwanan yaitu garis
horizontal dan garis vertikal yang bisa memberikan kesederhanan atau kekerasan, namun
kesan terebut dapat berubah dengan menambahkan garis lain, seperti garis diagonal.

h. Garis berselang yaitu garis pendek yang bisa bergantian dengan garis panjang atau garis
lurus berselang-seling dengan garis lengkung.

2. Tekstur

Pada umumnya tekstur berkaitan dengan indera peraba dan indera penglihatan. Tekstur
adalah sifat dan kualitas fisik dari permukaan suatu bahan, seperti kasar, kilap, pudar, dan
kusam yang dapat diaplikasikan secara serasi atau berupa pengulangan-pengulangan
untuk suatu desain.

Dalam penggunaan tekstur, pengkombinasian yang serasi akan lebih menrik daripada
penggunaan dengan tekstur yang sama.

3. Warna

Warna memiliki pengaruh besar dalam komunikasi grafis agar mampu menimbulkan daya
tarik. Kolaborasi warna memiliki karakter atau sifat yang berbeda-beda antara lain :

a. Biru tua melambangkan peraaan yang mendalam;

b. Biru hijau melambangkan elastisitas keinginan;

c. Merah oranye melambangkan keinginan yang kuat; dan

d. Kuning terang melambangkan spontanitas eksentrik.

4. Tipografi
Tipografi merupakan seni grafis dalam memilih, menyusun, dan mengatur tata letak dan
jenis huruf dengan tujuan sebagai pendukung pesan atau karakter desain.

Penggunaan huruf dapat diklasifikasikan menjadi beberapa karakter antara lain :

a. Karakter tegas dapat terwakili oleh jenis huruf yang tegak dan tebal;

b. Karakter dinamis dapat terwakili oleh jenis huruf yang miring atau jenis huruf yang
terkesan bebas dan spontan ;

c. Karakter lembut dapat terwakili oleh jenis huruf yang melengkung-lengkung; dan

d. Karakter ringan dapat terwakili oleh jenis-jenis huruf yang tipis dan simpel.

Mentransformasikan huruf dapat menjadi suatu karya seni yaitu dengan mengolah bentuk
huruf, kata atau blok tulisan tersebut sesuai dengan fungsinya masing-masing sehingga
tercipta suatu tekstur, warna, dan garis. Kemudian, mengkomunikasikannya sebagai pesan
baik dalam bentuk rangkaian kata termasuk pula pada gambar.

Bentuk huruf pada sebuah judul sangat penting pula, karena judul harus mampu menarik
dan merayu pembaca agar memperhatikan tulisan yang di-display. Dalam menyiapkan
sebuah judul membutuhkan suatu pengolahan desain secara khusus, seperti pada satu atau
dua kata dan dalam ukuran, gaya atau perwajahan yang berbeda (top, big, and intensive).
Secara singkat kata-kata suatu judul harus bisa tampil secara eksperesif untuk lebih
mempertegas maksud dari pesan tersebut.

Berdasarkan pendapat Sudiana tersebut, maka keberhasilan dalam desain grafis terletak
pada isi pesan baik pada kata-kata termasuk pula pada gambar, serta penampilannya, yaitu
bagaimana ukuran dan cara mendesain tulisan dan judul agar dapat menunjukkan pada
pembaca mana pesan yang paling penting.

Diposkan oleh e jurnal di 16.17


MATERI KD 3.2

Pengertian RGB dan CMYK

Bagi mereka yang sudah lama menggeluti dunia desain grafis dan percetakan sudah tidak
asing lagi dengan istilah RGB dan CMYK. RGB dan CMYK adalah singkatan dari sistem
pewarnaan. Perbedaan paling mendasar dari RGB dan CMYK adalah RGB lebih ditujukan
untuk Digital appearance atau tampilan yang bersifat digital. sedangkan CMYK untuk
kepentingan percetakan.

Seperti kita tahu bahwa RGB atau Red, Green, Blue merupakan sistem pewarnaan untuk
digital appearance dan banyak sekali digunakan untuk monitor komputer, video, layar
ponsel dll. Sistem warna RGB terdiri dari 100% Red, 100% Green dan 100% Blue yang
menghasilan 100 % putih. Tidak ada hitam di RGB.

CMYK adalah singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Penggabungan 100% Cyan,
Magenta dan Yellow menghasilkan warna Hitam (Black), tetapi tidak 100% hitam murni
melainkan abu-abu gelap. CMYK lebih sempurna karena memasukkan unsur hitam disana.

Kesimpulan:
Kalau kita mendesain untuk kepentingan digital, misal Desain website, Iklan produk di TV
dll, maka kita harus pakai warna RGB. Tapi kalau mendesain untuk tujuan percetakan,
seperti desain Brosur, Undangan, Kalender, dll. maka CMYK adalah pilihan warnanya.
Apapun program yang kita gunakan baik CorelDRAW, Photoshop, Illustrator, dsb, sehingga
jangan mengharap bahwa komposisi warna RGB kalau dicetak akan menghasilkan warna
sesuai dengan tampilan warna yang ada dilayar monitor!!!

Demikian penjelasan singkat tentang konsep warna, semoga bermanfaat...

Gambar Warna RGB dan CMYK

Author : Zainoel Arifin Isa'i

Ketika aku tidak nongkrong di warung kopi atau menyusuri hutan atau juga
mendaki gunung, aku sibuk menjadi tukang desain lepas/ freelance yang bermarkas di
sudut ruang kamar belakang rumah di daerah pelosok desa terpencil lereng gunung
Arjuno.... Facebook : -Mbah Djojo-
Kegunaan Warna CMYK dan RGB dalam
Membuat Desain
Posted by IDS | International Design School on Jul 8, 2014 in Articles | 1 comment

Warna CMYK dan RGB merupakan dua komponen penting dalam teori warna. Dua
komponen ini menjadi dasar dalam membentuk warna – warna lain. Sebelum membuat
suatu desain, desainer harus menentukan terlebih dahulu desain tersebut akan dicetak
atau hanya dipresentasikan melalui media monitor. Mengapa? Karena warna CMYK dan
RGB akan menghasilkan hasil yang berbeda ketika ditampilkan dalam bentuk visual di
monitor dan ketika dicetak. Lalu bagaimana cara mengatasi perbedaan ini?

Langkah pertama adalah dengan mengetahui perbedaan dari warna CMYK dan warna RGB.
Warna CMYK merupakan singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Warna CMYK
seringkali digunakan untuk percetakan karena tinta di percetakan terdiri dari warna Cyan,
Magenta, Yellow, dan Black . Warna CMY sendiri masih memantulkan sedikit warna –
warna di RGB. Warna Cyan memantulkan warna Red atau Merah. Warna Magenta
memantulkan warna Green atau Hijau dan warna Yellow memantulkan warna Blue atau
Biru. Pantulan tersebut tidak diinginkan, disebut juga dengan hue error. Untuk
menyiasatinya maka diberikan warna Black atau yang disebut Key dalam warna CMYK agar
tiap komponen warna menjadi lebih pekat dan tidak memantulkan hue error tadi.

Sedangkan warna RGB merupakan warna Red, Green dan Blue. Ketiga warna ini
menghasilkan kecerahan warna yang lebih cerah daripada warna CMYK. Karena itu, warna
RGB sangat baik digunakan untuk presentasi visual di monitor. Bagi para desainer grafis,
warna RGB lah yang paling sering digunakan. Namun, bagi mereka desainer grafis yang
memiliki peminatan di bagian percetakan akan lebih sering memakai warna CMYK.

Bagaimana jika file sudah dalam bentuk RGB? Jika kalian sudah berada di tempat printing
atau percetakan, berarti kalian harus menerima risiko turunnya warna jika diprint. Jika
belum, kalian bisa merubah format file dari RGB ke CMYK. Hampir semua aplikasi khusus
desain dapat merubah format warna dari RGB ke CMYK jadi hasil untuk diprint juga akan
lebih baik daripada diprint dengan format RGB. Nah, mulai sekarang, kalau mau print hasil
desain kalian, pastikan kalian gunakan warna CMYK ya!

Perbedaan dan persamaan CMYK dan RGB

Dalam dunia desain ada 2 macam unsur warna yaitu CMYK dan RGB. Apa persamaan dan
perbedaan antara kedua type warna tersebut dan apa hubungannya dalam desain grafis.
Mari kita telusuri lebih jauh detil dan keunggulan serta kekurangan keduanya agar kita
lebih paham mana yang harus kita gunakan waktu mendesain :)
Warna CMYK = Warna Proses / Empat Warna

Dalam dunia desain ada 2 macam unsur warna yaitu CMYK dan RGB. Apa persamaan dan
perbedaan antara kedua type warna tersebut dan apa hubungannya dalam desain grafis.
Mari kita telusuri lebih jauh detil dan keunggulan serta kekurangan keduanya agar kita
lebih paham mana yang harus kita gunakan waktu mendesain.

A. Warna CMYK = Warna Proses / Empat Warna

CMYK adalah singkatan dari Cyan-Magenta-Yellow-blacK dan biasanya juga sering disebut
sebagai warna proses atau empat warna.CMYK adalah sebuah model warna berbasis
pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color model) dan yang umum
dipergunakan dalam pencetakan berwarna.Jadi untuk mereproduksi gambar sehingga
dapat dicapai hasil yang (relative) sempurna dibutuhkan sedikitnya 4 Tinta yaitu:Cyan,
Magenta, Yellow dan Black. Keempat tinta tersebut disebut Tinta / Warna Proses. Tinta
Proses adalah tinta yang dipergunakan untuk mereproduksi warna dengan proses teknik
cetak tertentu, seperti offset lithography,rotogravure,letterpress atau sablon. Berbeda
dengan Tinta yang hanya digunakan satu lapisan (single layer),karena tinta yang digunakan
dapat ditumpuk-tumpuk, maka sifat tinta proses harus memenuhi standard tertentu,
seperti spesifikasi warna (dalam model warna CIELab) dan nilai Opacity/Transparency.
Kesalahan warna dalam penumpukan 2 macam tinta tersebut disebut: Ink Trapping Error
(berbeda dengan Layout Trapping Error).(ISO 2846-1 hingga ISO 2846-5 adalah standar
yang ditetapkan oleh badan standarisasi international terhadap warna dan nilai
transparency dari tinta proses 4 warna CMYK masing-masing untuk proses
pencetakan: Sheet-fed and heat-set web offset lithographic printing,Coldset offset
lithographic printing,Publication gravure printing, Screen printing dan Flexographic
printing.
Teknik separasi saat ini sudah berkembang; Penggunaan 4 tinta proses masih dominan, tapi
metode menambah warna tinta cetak berkembang pesat. Teknologi HiFi Color
dikembangkan beberapa pihak antara lain Pantone mengembangkan Proses Hexachrome
dan Opaltone. Pada teknik Digital Inkjet Printing, perkembangan Warna Proses sedemikian
pesatnya, hal ini didorong lantaran karena masalah teknis (kecilnya nozzle dalam printing
head), maupun persaingan untuk menghadirkan reproduksi warna yang sempurna (sesuai
dengan target pasar yang dituju), ada tinta-tinta seperti: Light Magenta, Light Cyan, Grey,
Matt Black, Orange dan Green dll. Jadi Empat Warna adalah spesifik untuk penyebutan
proses pewarnaan dengan menggunakan CMYK.

WarnaRGB RGB adalah singkatan dari Red - Blue - Green adalah model warna
pencahayaan (additive color mode) dipakai untuk "input devices" seperti scanner maupun
"output devices" seperti display monitor, warna-warna primernya (Red, Blue, Green)
tergantung pada teknologi alat yang dipakai seperti CCD atau PMT pada scanner atau
digital camera, CRT atau LCD pada display monitor.
Apabila (Red - Blue - Green) ketiga warna tersebut dikombinasikan maka terciptalah warna
putih inilah mengapa RGB disebut ‘additive color’ atau bahasa kerennya ‘warna
pencahayaan Warna RGB merupakan prinsip warna yang digunakan oleh media elektronik
seperti televisi, monitor komputer, dan juga scanner.Oleh karena itu, warna yang
ditampilkan RGB selalu terang dan menyenangkan, karena memang di setting untuk
display monitor, bukan untuk cetak, sehingga lebih leluasa dalam bermain warna. Tapi
bukan berarti RGB bebas masalah karena tampilan warna RGB akan selalu terikat dengan
kapasitas/kemampuan grafis computer yang menyandangnya.Jadi apabila komputer yang
kita pakai mempunyai graphic card yang bagus serta monitor LCD,maka tampilan warna
RGBnya akan jauh lebih bagus dibanding monitor tabung dengan graphic card yang biasa-
biasa saja.

Berikut Persamaan dan Perbedaan RGB dan CMYK


Persamaan RGB dan CMYK itu sama-sama warna primer.
Warna RGB

RGB adalah singkatan dari Red - Blue - Green adalah model warna pencahayaan (additive
color mode) dipakai untuk "input devices" seperti scanner maupun "output devices"
seperti display monitor, warna-warna primernya (Red, Blue, Green) tergantung pada
teknologi alat yang dipakai seperti CCD atau PMT pada scanner atau digital camera, CRT
atau LCD pada display monitor.

Apabila (Red - Blue - Green) ketiga warna tersebut dikombinasikan maka terciptalah warna
putih inilah mengapa RGB disebut ‘additive color’ atau bahasa kerennya ‘warna
pencahayaan’. Warna RGB merupakan prinsip warna yang digunakan oleh media
elektronik seperti televisi, monitor komputer, dan juga scanner. Oleh karena itu, warna
yang ditampilkan RGB selalu terang dan menyenangkan, karena memang di setting untuk
display monitor, bukan untuk cetak, sehingga lebih leluasa dalam bermain warna. Tapi
bukan berarti RGB bebas masalah karena tampilan warna RGB akan selalu terikat dengan
kapasitas/kemampuan grafis computer yang menyandangnya. Jadi apabila komputer yang
kita pakai mempunyai graphic card yang bagus serta monitor LCD, maka tampilan warna
RGBnya akan jauh lebih bagus dibanding monitor tabung dengan graphic card yang biasa-
biasa saja.

Berikut Persamaan dan Perbedaan RGB dan CMYK


+ Persamaan
RGB dan CMYK itu sama-sama warna primer.

+ Perbedaan
RGB CMYK

· Red Green Blue (merah, hijau, biru) · Cyan Magenta Yellow Black (orang awam
· RGB merupakan warna-warna primer yang bilang biru, merah, kuning dan hitam )
digunakan pada monitor · CMYK merupakan warna-warna primer
· Jadi RGB lebih digunakan untuk desain yang paling banyak digunakan pada printer
yang nantinya ditampilkan ke media layar · CMYK lebih digunakan untuk desain yang
monitor nantinya ditampilkan ke media cetak
· Jika warna RGB di campur semua, akan · Jika warna CMY di campur semua, akan
menghasilkan warna putih menghasilkan warna hitam

Kesimpulan :
+ Untuk hasil terbaik pencetakan :
- Gunakan warna CMYK
- Kenali semua karakteristik perangkat anda (scanner, printer, monitor dll) dengan baik.

+ Untuk desain web dan desain grafis (output monitor)


- Gunakan warna RGB
- Biasakan mengerjakan dalam ruang cahaya yang terkontrol. mengerjakan disain pada
siang dan malam hari juga menghasilkan perbedaan warna yang berbeda (terutama untuk
RGB)
Dengan warna RGB maka tampilan warna akan lebih kaya dan menarik. Namun apabila
berhubungan dengan dunia percetakan / menggunakan mesin cetak maka gunakanlah
warna CMYK karena mesin cetak menggunakan medium film yang sangat terbatas dalam
mencerna warna. Namun juga memiliki keunggulan karena mesin cetak berhubungan
dengan mass production (produksi dalam jumlah yang besar) jadi lebih efisien dan hemat
uang & waktu.

Oleh karena itu pasti ada penurunan kualitas / grade apabila warna RGB dipaksakan
masuk film / Percetakan (perubahan warnanya bisa besar). Tapi kalau seandainya sudah
buat FA (Final Artwork) untuk cetak tapi dalam color mode RGB maka bisa konversi saja
dulu ke CMYK, tapi jangan kaget dengan perubahan warnanya. Jadi berhati-hatilah dengan
color mode yang digunakan dalam sebuah desain. Tentukan dulu apakah untuk cetak atau
untuk display dan Check dengan hati-hati final artworknya agar tidak terjadi kesalahan.
A. Model Warna CMYK .
CMYK (adalah kependekan dari cyan, magenta, yellow-kuning, dan black-hitam, dan
biasanya juga sering disebut sebagai 'warna proses' atau 'empat warna'). CMYK adalah
sebuah model warna berbasis pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color
model) dan yang umum dipergunakan dalam pencetakan berwarna. Istilah CMYK juga biasanya
digunakan untuk menjelaskan proses pencetakan itu sendiri. Meskipun terdapat beberapa methode
pencetakan yang diterapkan pada percetakan, operator cetak, pembuat mesin cetak dan urutan
penintaan, proses pewarnaan umumnya berurutan sesuai dengan singkatannya, yaitu CMYK.
Bagaimana hubungan RGB - CMYK
Secara teori sebenarnya model warna CMY (tanpa Black - Hitam) adalah kebalikan secara
langsung dari model warna RGB, dalam hal ini bisa ditarik analogi fungsi konversi sederhana
seperti:
fungsi [r,g,b] = cmy2rgb (c,m,y)
r = 1.0 - c;
g = 1.0 - m;
b = 1.0 - y;
Namun faktanya, model warna RGB yang banyak dijumpai dalam metode reproduksi warna alat-
alat optik, seperti Camera Digital, Layar Monitor atau Pemindai Warna sangat tergantung pada
komponen alat; sedangkan model

warna CMY(+K) tergantung pada parameter proses pencetakan, baik teknologi pencetakan
maupun bahan-bahan materi cetak dan tinta yang dipergunakan. Kedua model warna tersebut
memiliki ketergantungan dalam memvisualkan warna.
Oleh karena itu tidak ada rumusan yang sederhana dalam mengkonversi warna RGB ke CMYK
atau kebalikannya. Seperti:
fungsi [r,g,b] = cmyk2rgb (c,m,y,k)
r = 1.0 - (c+k);
g = 1.0 - (m+k);
b = 1.0 - (y+k);

Membandingkan peralatan optik RGB seperti layar monitor dengan hasil cetak CMYK sangatlah
sulit (lihat inset: perbandingan model warna RGB dan CMYK), karena baik komponen peralatan
maupun pigmen (zat warna) tinta berbeda sekali.
Meskipun tidak ada rumusan yang sederhana untuk mengkonversi RGB ke dalam model warna
CMYK namun banyak yang berusaha mengimplementasikan proses konversi tersebut diatas.
Proses ini biasa disebut dengan Color Management System. Dengan memanfaatkan profil
warna (color profile) sebuah aplikasi software menghitung dan mengkonversi kedua data
model tersebut.

Mengapa CMYK bukan CMY


Teori Penyerapan Warna (Substractive Color Model) mengatakan bahwa Cyan akan meyerap
gelombang cahaya Red-Merah, Magenta akan menyerap gelombang cahaya Green-Hijau dan Yellow
akan menyerap gelombang cahaya Blue - Biru adalah utopia semata.dalam penerapannya
mustahil didapatkan tinta-tinta tersebut diatas yang murni dapat menyerap seluruh gelombang
cahaya yang seharusnya diserap. Oleh karena itu suka atau tidak suka ada saja sebagian
gelombang cahaya yang tidak diinginkan (Unwanted Color) yang masih dipantulkan sehingga
membuat kesalahan warna atau sering disebut hue error.Meskipun ketiga tinta primer tersebut
(CMY) masing-masing memantulkan gelombang cahaya warna yang tidak diinginkan, tapi
porsinya berbeda, tinta Cyan memantulkan cahaya Merah yang lebih besar dibandingkan
dengan cahaya Green - Hijau yang dipantulkan oleh tinta Magenta demikian juga cahaya Biru
oleh tinta Yellow.
Setelah kita menyadari bahwa penumpukan ketiga warna CMY masih memantulkan sedikit
cahaya.Oleh karena itu dalam proses pencetakan ditambahkan warna Black - Hitam sebagai
warna ke-4, agar reproduksi warna dapat menghasilkan kepekatan warna hitam yang
diinginkan. (Lihat komentar: Mungkin karena fungsi inilah warna ke-4 tersebut sering kali
disebut Key, karena tinta blacK merupakan kunci agar cetakan dapat menghasilkan warna
pekat sekali)lihat juga artikel di wikipedia"Benefits of using black ink" di CMYK.silakan
lihat seputar GCR dan Grey Balance
Warna Proses / Empat Warna
Jadi untuk mereproduksi gambar sehingga dapat dicapai hasil yang (relative) sempurna
dibutuhkan sedikitnya 4 Tinta yaitu: Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Keempat tinta
tersebut disebut Tinta / Warna Proses. Tinta Proses adalah tinta yang dipergunakan untuk
mereproduksi warna dengan proses teknik cetak tertentu, seperti offset lithography,
rotogravure, letterpress atau sablon. Berbeda dengan Tinta yang hanya digunakan satu
lapisan (single layer), karena tinta yang digunakan dapat ditumpuk-tumpuk, maka sifat
tinta proses harus memenuhi standard tertentu, seperti spesifikasi warna (dalam model
warna CIELab) dan nilai Opaqcity/Transparency. Kesalahan warna dalam penumpukan 2
macam tinta tersebut disebut: Ink Trapping Error (berbeda dengan Layout Trapping
Error). (ISO 2846-1 hingga ISO 2846-5 adalah standar yang ditetapkan oleh badan
standarisasi international terhadap warna dan nilai transparency dari tinta proses 4 warna
CMYK masing-masing untuk proses pencetakan: Sheet-fed and heat-set web offset
lithographic printing, Coldset offset lithographic printing, Publication gravure printing,
Screen printing dan Flexographic printing. Lihat: perbedaan Standar Warna di industri
grafika ISO 2846 dan ISO 12647) Teknik separasi saat ini sudah berkembang; Penggunaan
4 tinta proses masih dominan, tapi metode menambah warna tinta cetak berkembang
pesat. Teknologi HiFi Color dikembangkan beberapa pihak antara lain Pantone
mengembangkan Proses Hexachrome dan Opaltone. Pada teknik Digital Inkjet Printing,
perkembangan Warna Proses sedemikian pesatnya, hal ini didorong lantaran karena
masalah teknis (kecilnya nozzle dalam printing head), maupun persaingan untuk
menghadirkan reproduksi warna yang sempurna (sesuai dengan target pasar yang dituju),
ada tinta-tinta seperti: Light Magenta, Light Cyan, Grey, Matt Black, Orange dan Green dll.
Jadi Empat Warna adalah spesifik untuk penyebutan proses pewarnaan dengan
menggunakan CMYK.

Singkatan Key untuk K dalam CMYK & Komentar artikel Cyan Magenta Yellow Key di
wikipedia bahasa Indonesia
Melihat perkembangan penggunaan warna hitam - Black dalam separasi warna seperti
yang dijelaskan diatas memberikan sedikit makna pentingnya warna hitam dalam separasi
4 warna.
Karena tinta Hitam tidak mempunyai nuansa warna (undefined hue), maka warna hitam
baik dipakai untuk mencampur separasi gambar tidak mengubah nuansa warna. Tinta
Hitam hanya berfungsi untuk memperkeruh warna atau orang awam akan melihat gambar
menjadi lebih gelap.
Mungkin karena inilah singkatan K dalam CMYK menjadi Key bukan blacK.
Padahal vendor alat pemindai warna terdahulu seperti Dr. Hell, Crosfield dan Dainippon
Screen menggunakan singkatan K (atau kadang kala: Bk) pada panel kontrol warna untuk
menghindari salah sebut dengan Blue - Biru.
Bagi saya pengertian Key malah mengaburkan makna dan fungsi warna Hitam pada proses
reproduksi warna.
Mengomentari adanya artikel Cyan Magenta Yellow Key di wikipedia bahasa Indonesia
saya jadi bingung karena Key tidak ada hubungan dengan warna maupun nama warna yang
biasa dikenal (lihat: Daftar Warna di Wikipedia). Tapi apabila kita buka halaman Key pada
definisi utama halaman model warna CMYK versi Inggris, maka redirected
ke Keyline (dalam ruang lingkup keyline design --> design grafis. Keyline adalah garis-garis
yang dipergunakan baik sebagai sketsa awal maupun penegasan akhir dalam merancang
design yang biasanya menggunakan warna Hitam). Makna Key menjadi rancu lagi, karena
sebelumnya Key yang terjemahan lepas adalah Kunci disebutkan merupakan kunci dari
teori separasi warna.copy artikel tersebut:
Cyan Magenta Yellow Key, atau sering disingkat sebagai CMYK adalah proses
pencampuran pigmen yang lazim digunakan percetakan. Tinta process cyan, process magenta,
process yellow, process black dicampurkan dengan komposisi tertentu dan akurat sehingga
menghasilkan warna tepat seperti yang diinginkan. Bahkan bila suatu saat diperlukan, warna
ini dengan mudah bisa dibentuk kembali.Sistem CMYK juga digunakan oleh
banyak printer kelas bawah karena keekonomisannya.

Penulisan Warna dalam Model Warna CMYK


Sebuah warna dalam model warna CMYK dituliskan dalam beberapa bentuk, seperti:
CMYK(c,m,y,k) atau Cc Mm Yy Kk, dimana c,m,y,k masing-masing memiliki domai 0 ~
100, seperti Schoolbus yellow = CMYK(0,15,95,0) atau C0 M15 Y100 K0 artinya warna
Schoolbus Yellow mempunyai komposisi dalam model warna CMYK sebagai berikut: tinta
Magenta 15% ditambah/ditumpuk dengan tinta Yellow 95%.

Perkembangan separasi terakhir simbol c dan m dengan huruf kecil juga dipakai untuk
menyebutkan Warna Light Cyan dan Light Magenta. (Jadi mohon dibedakan antara Nama
warna dan Nilai komponen warna)

Warna Primer, Sekunder dan Tersier (definisi yang perlu dikaji ulang, mengingat
hitam / black tidak mempunyai fungsi mengubah nilai jenis warna...)
Warna Primer dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisi hanya
terdiri dari 1 macam warna, seperti CMYK (100,0,0,0) atau CMYK (0,50,0,0) atau CMYK
(0,0,0,20).
Warna Sekunder dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisinya
menggunakan campuran 2 (dua) macam tinta proses, seperti CMYK (100,70,0,0), CMYK
(0,100,100,0).
Sedangkan Warna Tersier dalam model warna CMYK adalah semua warna yang
komposisinya terdiri dari 3 (tiga) macam) warna proses.

Perbedaan dan persamaan CMYK dan RGB

Perbedaan dan persamaan CMYK dan RGB Dalam dunia desain ada 2 macam unsur warna
yaitu CMYK dan RGB. Apa persamaan dan perbedaan anta...

 memulai mengoprasikan CorelDraw

Memulai Mengoprasikan CorelDRAW X3 1. Membuka Jendela CorelDRAW X3 Untuk


membuka CorelDRAW X3 , ada beberapa lan...

 tool tool pada CorelDraw

Tool pada CorelDraw TOOL PADA COREL DRAW Fungsi-fungsi Toolbox pada CorelDRAW
Toolbox pada CorelDRAW terdiri dari beberapa Fl...
MATERI KD 3.3

Prinsip Desain Grafis untuk Publikasi


Berikut adalah prinsip-prinsip desain grafis untuk publikasi membantu menentukan
bagaimana menggunakan elemen desain pada bidang publikasi dan website. Ada empat
prinsip desain: keseimbangan, penekanan, irama, dan kesatuan. Prinsip-prinsip desain
membantu anda untuk menggabungkan berbagai elemen desain ke dalam tata letak yang
baik.

Prinsip Desain Grafis untuk Publikasi


Keseimbangan

Keseimbangan sama dengan dua buah benda yang sama berat/bobotnya. Dalam hubungan
dengan grafis, kita membicarakan tentang bobot visual. Setiap elemen pada sebuah visual
memiliki bobot yang telah ditentukan oleh ukuran gelap atau terang serta tebal atau tipis
sebuah garis. Ada dua pendekatan dasar untuk menyeimbangkan. Yang pertama adalah
keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen agar merata ke kiri dan ke
kanan dari pusat/tengah. Yang kedua adalah keseimbangan asimetris yang merupakan
pengaturan yang berbeda agar dua sisi memiliki bobot visual yang sama. Warna, nilai,
ukuran, bentuk, dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur penyeimbang.

Keseimbangan simetris dapat mengkomunikasikan sebuah kekuatan dan stabilitas dan ini
bisa diterapkan pada publikasi tradisional dan konservatif, presentasi, dan situs web.
Keseimbangan asimetris dapat menyiratkan kontras, gerakan dinamis, mengejutkan dan
informalitas. Hal ini cocok untuk publikasi modern dan publikasi hiburan, presentasi, dan
website.

Untuk menciptakan keseimbangan:

1. Ulangi bentuk tertentu secara reguler dan sama ukurannya, baik secara vertikal maupun
horizontal.
2. Pusatkan elemen pada tengah halaman.
3. Menempatkan beberapa visual kecil di sisi yang lain untuk menyeimbangkan gambar yang
besar atau blok teks.
4. Gunakan satu atau dua bentuk yang tidak biasa dan buat juga bentuk-bentuk yang reguler.
5. Menyeimbangkan sebuah teks tebal dengan warna cerah dan berwarna warni.
6. Memberi ruang kosong yang longgar untuk blok teks atau gambar yang gelap.

Irama

Ritme/ Irama adalah pola yang dibuat oleh elemen-elemen secara berulang dan bervariasi.
Pengulangan (mengulangi unsur serupa secara yang konsisten) dan variasi (perubahan
dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk ritme visual. Menempatkan
elemen dalam sebuah layout secara teratur akan membuat nuansa yang lembut, tenang dan
santai. Perubahan yang tiba-tiba pada ukuran dan jarak elemen akan menyiratkan nuansa
cepat, ritme yang hidup dan suasana menarik.

Untuk membuat rhythm:

1. Ulangi serangkaian elemen dengan bentuk yang sama, juga jarak antar masing-masing
elemen untuk menciptakan sebuah ritme yang teratur.
2. Ulangi serangkaian elemen yang lebih besar dengan jarak yang besar pula secara menerus
untuk membuat ritme yang progresif.
3. Huruf yang bevariasi, tebal, tipis, besar dan kecil.
4. Variasikan halaman yang gelap (karena tulisan dan gambar yang gelap) dengan halaman
yang ringan (sedikit tulisan dan berwarna cerah).
5. Mengulang bentuk yang sama di beberapa layout.
6. Ulangi elemen yang sama pada posisi yang sama pada setiap halaman yang dicetak seperti
koran atau majalah.

Penekanan

Penekanan dilakukan pada apa yang menonjol atau yang akan terlihat pertama kali. Sebuah
layout membutuhkan titik fokus untuk menarik mata pembaca ke bagian yang dianggap
penting. Terlalu banyak titik fokus akan mengalahkan apa yang ingin diungkapkan.
Umumnya, titik fokus akan muncul ketika sebuah elemen nampak berbeda dari yang lain.
Untuk membuat penekanan:

1. Gunakan spasi yang rata dan foto / gambar yang ditempatkan pada elemen/frame yang
tidak biasa.
2. Letakkan bagian yang penting dari teks dengan penempatan atau posisi yang bebeda dari
yang lain.
3. Gunakan huruf tebal pada judul dan sub judul, sedang pada isi halaman gunakan huruf
reguler.
4. Gunakan huruf bermarna putih/terang pada bidang berwarna gelap
5. Gunakan warna atau huruf yang tidak biasa pada bagian yang paling penting.
6. Letakkan daftar/list pada bagian samping dengan memberinya kotak penekanan.

Kesatuan

Pembaca perlu isyarat visual agar membiarkan mereka tahu masing-masing bagian satu
unit-teks, judul, foto, gambar grafis, dan keterangan lain. Nah disini dibutuhkan penyatuan
semua elemen agar terhat serasi.

Menyatukan elemen dengan mengelompokkan elemen-elemen tersebut. Ulangi warna,


bentuk, dan tekstur. Gunakan grid (struktur yang mendasari halaman) untuk membangun
kerangka kerjauntuk margin, kolom, jarak, dan proporsi.

Untuk membuat kesatuan:

1. Gunakan hanya satu atau dua jenis huruf , hanya bedakan ukuran atau warnanya.
2. Konsisten dengan jenis font, ukuran, dan gaya untuk judul, subjudul, keterangan, headers,
footers, dll di seluruh publikasi, presentasi, atau situs web.
3. Menggunakan palet warna yang sama.
4. Mengulang warna, bentuk, atau tekstur di area yang berbeda.
5. Pilih visual yang serupa untuk warna, tema, atau bentuk.
Related

7 Tips: Membuat Komposisi / Layout Halaman yang Baik

In "Artikel Desain"

Nirmana

Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik,


garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga
diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus
mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Elemen –elemen seni
rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan…

In "Artikel Desain"

Perkembangan Desain Grafis

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks dan atau
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Seni desain grafis mencakup
kemampuan kognitif dan keterampilan termasuk tipografi, pengolahan gambar, dan page
layout. Desainer grafis menata tampilan huruf dan ruang komposisi untuk menciptakan
sebuah rancangan yang efektif dan komunikatif. Desain…

In "Artikel Desain"
Tentang [Idesainesia]
IDEsainesia adalah blog sederhana tempat berbagi dan belajar segala hal tentang desain grafis.
Ingin menyebarkan semangat untuk terus berkarya ddan kreativitas dengan ide segar setiap hari.
Bukan menggurui, hanya berbagi. Caring is Sharing.

Anda mungkin juga menyukai