Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 15

RANCANG BANGUN BELT CONVEYOR TRAINNER SEBAGAI ALAT BANTU


PEMBELAJARAN

Rudianto Raharjo
Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Kediri
Raharjo_rudianto@yahoo.co.id

Abstrak

Belt conveyor intensif digunakan di setiap cabang industri seperti industri pengecoran,
industri kertas, industri makanan, industri pertambangan batubara dan sebagainya. Belt
conveyor sendiri digunakan oleh kebanyakan industri dikarenakan belt conveyor memiliki
kapasitas angkut yang cukup besar. Metode penelitian yang akan dilaksanakan adalah
metode rancang bangun atau rekayasa dan dibagi dalam beberapa tahapan yaitu Studi
literatur di dan proses perancangan belt conveyor (desain). Hasil yang diperoleh adalah
proses perancangan meliputi: pembuatan desain gambar alat peraga perawatan belt
conveyor, perancangan belt dengan Smax = 73 Kg, Idler q = 7 Kg/m, Daya motor = 0,25
HP.

Kata Kunci : belt conveyor, rancang bangun.

PENDAHULUAN pemindahan barang dapat dilakukan


secara kontinyu, jarak pemindahan yang
Latar Belakang cukup jauh (500-1000 m atau lebih),
Kurangnya mesin pemindah bahan lintasan tetap serta bahan material yang
akan menghambat jalannya proses dapat diangkut dapat berupa muatan curah
produksi. Untuk itu eksistensi mesin (bulk load) atau muatan satuan (unit load),
pemindah bahan mutlak diperlukan dalam berat mesin relatif ringan serta
perindustrian. Tidak semua jenis mesin pemeliharaan dan operasional yang
pemindah bahan dapat dipergunakan mudah. (Zainuri, 2012)
dalam kelancaran aktivitas industri. Ada Kemampuan ini telah menjadikan belt
beberapa hal yang perlu diperhatikan conveyor secara luas digunakan sebagai
dalam pemilihan suatu mesin pemindah mesin pemindah bahan. Oleh karena itu,
bahan yaitu faktor ekonomis, kondisi suatu media pembelajaran tentang belt
pabrik serta karakteristik beban muatan. conveyor bagi pelajar ataupun mahasiswa
Mesin pemindah bahan yang populer sangatlah penting untuk diterapkan dalam
di kalangan perindustrian adalah belt dunia pendidikan. Untuk mencapai hal
conveyor. Belt conveyor intensif digunakan di tersebut, maka perancangan belt conveyor
setiap cabang industri seperti industri trainer diharapkan mampu mengatasi
pengecoran, industri kertas, industri permasalahan di atas.
makanan, industri pertambangan batubara
dan sebagainya. Belt conveyor sendiri Rumusan Masalah
digunakan oleh kebanyakan industri Adapun rumusan masalah yang akan
dikarenakan belt conveyor memiliki dibahas penelitian ini adalah “Bagaimana
kapasitas angkut yang cukup besar (500 proses perancangan belt conveyor trainer
sampai 5000 m³/jam atau lebih), sebagai alat bantu proses pembelajaran?”

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 16

Batasan Masalah
Agar tidak menyimpang dari Berdasarkan jenis material yang akan
permasalahan dan dapat mencapai sasaran dipindahkan, mesin pemindah bahan
yang diharapkan, maka penulis membatasi (conveyor) dibagi menjadi:
masalah pada: Bucket
Bucket Conveyor
Conveyor

1. Tidak membahas tentang sistem Muatan


Muatan Curah
Curah Screw
Screw Conveyor
Conveyor
(Bulk
(Bulk Load)
Load)
perawatan dan perbaikan belt conveyor
trainer. Pneumatic
Pneumatic
Conveyor
Conveyor
2. Hanya membahas tentang perancangan
belt conveyor trainer. Roller
Roller Conveyor
Conveyor

3. Tidak membahas kekuatan sambungan


Muatan
Muatan Satuan
Satuan
belt. Jenis
Jenis Conveyor
Conveyor (Unit
(Unit Load)
Load)
Escalator
Escalator

Overhead
Overhead Conveyor
Conveyor
TINJAUAN PUSTAKA

Apron
Apron Conveyor
Conveyor
Definisi Conveyor Muatan
Muatan Keduanya
Keduanya
(Curah
(Curah dan
dan Satuan)
Satuan)
Conveyor merupakan suatu mesin Belt
Belt Conveyor
Conveyor

pemindah bahan yang umumnya dipakai Gambar 1. Bagan Jenis-Jenis Conveyor


dalam industri perakitan maupun industri
(2012)
proses untuk mengangkut bahan produksi Pemilihan jenis mesin pemindah bahan
setengah jadi maupun hasil produksi dari
atau conveyor didasarkan kepada sifat
satu bagian ke bagian yang lain. Ada dua
bahan yang akan dipindahkan, kapasitas
jenis material yang dapat dipindahkan,
peralatan, arah dan panjang pemindahan,
yaitu muatan curah (bulk load) dan muatan
penyimpanan material pada head dan tail
satuan (unit load). Contoh muatan curah, ends, langkah proses dan gerakan muatan
misalnya batubara, biji besi, tanah liat, batu
bahan serta kondisi lokal spesifik.
kapur dan sebagainya. Muatan satuan, Pemilihan juga didasarkan pada aspek
misalnya: plat baja bentangan, unit mesin,
ekonomi seperti biaya investasi awal dan
block bangunan kapal dan sebagainya.
biaya operasional (running cost) misalnya
Conveyor dapat ditemukan dalam biaya tenaga kerja, biaya energi, biaya
berbagai jenis keadaan di suatu industri.
bahan seperti minyak pelumas,
Conveyor digunakan untuk memindahkan pembersihan serta biaya pemeliharaan dan
material atau hasil produksi dalam jumlah
perbaikan.
besar dari suatu tempat ke tempat lain.
Conveyor mungkin memiliki panjang
a. Bucket Conveyor
beberapa kilometer atau mungkin beberapa
Bucket conveyor berfungsi untuk
meter tergantung jenis aplikasi yang menaikkan muatan curah (bulk loads) secara
diinginkan.
vertikal atau dengan kemiringan (incline)
Jenis-Jenis Conveyor lebih dari 70º dari bidang datar. Bucket
Berdasarkan transmisi daya, mesin
conveyor terdiri dari puli atau sprocket
pemindah bahan dapat dibedakan menjadi
penggerak, bucket yang berputar
beberapa jenis yaitu:
mengelilingi sprocket atas dan bawah,
1. Conveyor mekanis.
bagian penggerak, pengencang (take-up),
2. Conveyor pneumatik. casing dan transmisi penggerak. Bucket
3. Conveyor hidraulik.
conveyor khusus untuk mengangkat
4. Conveyor gravitasi. berbagai macam material yang berbentuk

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 17

serbuk, butiran-butiran kecil dan e. Overhead Conveyor


bongkahan. Overhead Conveyor terdiri dari bagian
b. Roller Conveyor penarik (pulling member) dengan troli,
Roller conveyor adalah mesin pemindah pembawa dan pemegang muatan, lintasan
bahan jenis pemindah muatan satuan (track) overhead, penggerak, pulli pembelok
menggunakan roller (gelondongan) yang (turning pulley) dan lintasan pengarah
berputar secara terus-menerus. Roller (guided rail). Bagian penarik biasanya
conveyor merupakan sistem mesin terbuat dari rantai atau steel rope fleksibel
pemindah bahan yang menangani material yang dapat naik turun dengan adanya
satu per satu. Berdasarkan jenis lintasan pembelok (bent track) untuk
penggeraknya, roller conveyor dibedakan memindahkan muatan baik secara manual
atas gravity rollers (unpowered roller conveyor) ataupun secara otomatis dari motor
dan powered roller conveyor. penggerak.
c. Screw Conveyor f. Apron Conveyor
Screw conveyor biasanya terdiri dari Apron conveyor disebut juga (scraper
poros yang terpasang screw yang berputar flight conveyor) terdiri dari frame,
dalam trough dan unit penggerak. Pada pengggerak, take-up sprocket, apron/slat,
saat screw berputar, material dimasukkan travelling roller, feed hopers, dan discharge
melalui feeding hopper ke screw yang spout. Apron conveyor digunakan untuk
bergerak maju akibat daya dorong (thrust) memindahkan berbagai macam muatan
screw. Poros dan screw berputar sepanjang curah dan satuan baik secara horizontal
rumah (casing) lintasan berbentuk U (U- maupun membentuk sudut inklinasi.
shaped). Material yang dipindahkan Conveyor ini secara luas digunakan di
diisikan ke dalam trough oleh satu atau industri kimia, metalurgi, pertambangan
lebih cawan pengisi (feed hopper). Bahan batubara, industri permesinan dan banyak
dikeluarkan pada ujung trough atau bukaan industri lainnya.
bawah trough.
d. Pneumatic Conveyor Pengertian Belt Conveyor
Pneumatic conveyor atau disebut juga Belt conveyor dapat digunakan untuk
konveyor udara berfungsi untuk memindahkan muatan satuan (unit load)
memindahkan muatan curah (bulk load) di maupun muatan curah (bulk load)
dalam suatu aliran udara yang bergerak sepanjang garis lurus atau sudut inkliinasi
melalui pipa (duct). Prinsip umum semua terbatas. Belt conveyor secara intensif
jenis pemindahan pneumatik adalah gerak digunakan di setiap cabang industri.
dipindahkan ke bahan oleh aliran udara Dipilihnya belt conveyor sebagai sarana
yang bergerak sangat cepat. Pneumatic transportasi di industri adalah karena
conveyor banyak digunakan di industri, tuntutan untuk meningkatkan
seperti industri makanan dan minuman, produktivitas, menurunkan biaya produksi
industri obat-obatan dan sebagainya. dan juga kebutuhan optimasi dalam rangka
Berbagai macam material yang dapat mempertinggi efisiensi kerja. Keuntungan
dipindahkan terdiri dari material kering penggunaan belt conveyor adalah:
(dry free-flowing) dan material bubuk 1. Menurunkan biaya produksi saat
(powdered material) seperti semen, debu memindahkan pupuk.
batubara, butiran, alumina, apatite 2. Memberikan pemindahan yang terus
concentrate, ashes, kapas batubara bubuk, menerus dalam jumlah yang tetap.
serbuk kayu gergajian, bahan katalis dan 3. Membutuhkan sedikit ruang.
sebagainya.

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 18

4. Menurunkan tingkat kecelakaan saat 3. Kombinasi horizontal-inklinasi


pekerja memindahkan material. Pada umumnya belt conveyor terdiri
5. Menurunkan polusi udara. dari: kerangka (frame), dua buah pulley
yaitu pulley penggerak (driving pulley) pada
head end dan pulley pembalik ( take-up
pulley) pada tail end, sabuk lingkar (endless
belt), Idler roller atas dan Idler roller bawah,
unit penggerak, cawan pengisi (feed hopper)
yang dipasang di atas conveyor, saluran
buang (discharge spout), dan pembersih belt
(belt cleaner) yang biasanya dipasang dekat
Gambar 2. Belt Conveyor head pulley.
Sumber: Anonymous (2013)

Spesifikasi Belt Conveyor


Belt conveyor mempunyai kapasitas
Belt conveyor merupakan mesin
yang besar (500 sampai 5000 m3/ jam atau
pemindah bahan material secara mekanis
lebih), kemampuan untuk memindahkan
yang. memiliki arah lintasan horisontal,
bahan dalam jarak (500 sampai 1000 meter
miring atau kombinasi dari keduanya yang
atau lebih). Pemeliharaan dan operasi yang
terdiri dari sabuk yang bertumpu pada
mudah telah menjadikan belt conveyor
beberapa roller, motor listrik serta pulli
secara luas digunakan sebagai mesin
sebagai penggeraknya.
pemindah bahan.

Komponen Belt Conveyor


Prinsip Kerja Belt Conveyor
Adapun komponen-komponen utama
Prinsip kerja belt conveyor adalah
dari belt conveyor dapat dilihat pada gambar
mentransport material yang ada di atas belt
berikut:
dan setelah mencapai ujung belt maka
material ditumpahkan akibat belt berbalik
arah. Belt digerakkan oleh drive/head pulley
dengan menggunakan motor penggerak
atau motor listrik. Head pulley menarik belt
dengan prinsip adanya gesekan antara
permukaan idler roller dengan belt, sehingga
kapasitasnya tergantung gaya gesek
tersebut. Gambar 3. Komponen Belt Conveyor
Sumber: Anonymous (2012)
Jenis-Jenis Belt Conveyor
Belt conveyor memiliki beberapa 1. Belt, Belt merupakan pembawa
jenis berdasarkan perancangan, yaitu material dari satu titik ke titik lain
sebagai berikut: dan meneruskan gaya putar. Belt ini
1. Stationary conveyor. diletakkan di atas roller sehingga
2. Portable (mobile) conveyor. dapat bergerak dengan teratur. Belt
Berdasarkan lintasan gerak belt conveyor dapat dibuat dari:
diklasifikasikan sebagai : a. Textile terdiri dari : camel hair, cotton
1. Horizontal. (woven atau sewed), duck cotton, dan
rubberized textile belt.
2. Inklinasi.
b. Strip baja, dan atau

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 19

c. Kawat baja (woven-mesh steel wire). dikatakan sebagai titik dimana material
a. Fabric belt akan dicurahkan untuk dikirim ke Belt
b. Steel cord Conveyor selanjutnya.
Steel cord adalah belt yang lapisan
penguatnya terbuat dari serat baja
yang galvanizing. Tujuan
galvanizing adalah untuk mencegah
terjadinya karat pada kawat akibat
adanya rembesan air atau udara.
Steel cord belt biasanya digunakan
pada conveyor yang membawa
beban berat. Pada belt jenis steel Gambar 5. Head Pulley
cord ini tidak terdapat lapisan Sumber: Anonymous (2012)
penguat (ply). Yang ada hanya
batangan kawat sling yang dirajut 3. Tail pulley
sedemikian rupa sehingga Merupakan pulley yang terletak pada
membentuk suatu anyaman kawat daerah belakang dari sistem conveyor.
baja. Berikut dapat dilihat Dimana pulley ini merupakan tempat
konstruksi dari steel cord belt pada jatuhnya material untuk dibawa ke
gambar berikut di bawah ini. bagian depan dari conveyor.
Konstruksinya sama dengan head
pulley, namun tidak dilengkapi
penggerak.
4. Carrying roller
Merupakan roller pembawa karena
terletak dibawah belt yang membawa
muatan. Berfungsi sebagai penumpu
Gambar 4. Struktur Steel Cord Belt belt dan sebagai landasan luncur yang
Sumber: Anonymous (2012) dipasang dengan jarak tertentu agar
belt tidak meluncur ke bawah.
Selain itu, belt terdiri dari beberapa 5. Return roller
bagian penting antara lain: Merupakan roller balik atau roller
a. Cover rubber penunjang belt pada daerah yang tidak
Cover rubber terdiri atas dua bermuatan yang dipasang pada bagian
bagian, yaitu: bawah fram.
i. Top cover
ii. Bottom cover 6. Drive (penggerak)
iii. Tie rubber Berfungsi untuk menggerakkan pulley
iv. Reinforcement – lapisan penguat pada BC. Sistem penggerak ini
(ply) biasanya terdiri dari motor listik ,
2. Head pulley transmisi, dan rem.
Head pulley pada belt conveyor dapat 7. Take-up pulley
juga dikatakan sebagai pulley Perangkat yang mengencangkan belt
penggerak dari sistem belt conveyor. yang kendur dan memberikan
Pada head pulley dipasang sistem tegangan pada belt pada start awal.
penggerak untuk menggerakkan belt 8. Snub pulley
conveyor. Head pulley juga dapat

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 20

Berfungsi untuk menjaga untuk menjaga fleksibilitas belt conveyor.


keseimbangan tegangan belt pada drive Hubungan antara jenis carccas dan jumlah
pulley. ply dengan diameter pulley yang di
9. Chute/ hopper sarankan dapat dilihat di bawah ini.
Merupakan corong yang terletak
diujung depan dan belakang conveyor
belt untuk memuat dan mencurahkan
material.
10. Skirt rubber
Berfungsi sebagai penyekat agar
material tidak tertumpah keluar dari Gambar 7. Hubungan Diameter Pulley
ban berjalan pada saat muat. Dengan Jumlah Ply
11. Chip cleaner atau belt cleaner. Sumber: Anonymous (2012)
Berfungsi sebagai pembersih material
yang terbawa oleh belt conveyor setelah Nilai Mulur (Elongation)
dicurahkan. Belt conveyor akan mengalami
mulur sewaktu beroperasi sebagai akibat
dari sifat serat dan stress yang dialaminya.
Mulur adalah pertambahan panjang belt
dari panjang semula. Dalam pemilihan
jenis reinforcement, yang harus di
perhatikan adalah jumlah kemuluran yang
akan terjadi pada waktu belt beroperasi
beberapa saat. Nilai mulur dapat di pakai
Gambar 6. Chip Cleaner sebagai pedoman dalam menentukan
Sumber: Anonymous (2012) posisi take-up (counter weight), agar posisi
counter weight tidak menyentuh tanah
Penentuan Jumlah Ply dalam waktu singkat. Pemilihan nilai
Pemikiran awam untuk mulur yang tidak tepat dapat
menghadapi masalah belt yang sering menyebabkan penyambungan berulang-
putus adalah dengan menambah jumlah ulang karena counter weight menyentuh
ply, tanpa mempertimbangkan stress yang tanah, sehingga menyebabkan jadwal
akan terjadi pada saat belt berjalan produksi menjadi terganggu. Besar nilai
melewati pully (pada titik momen) yang mulur pada belt dapat dilihat pada tabel
akan berakibat fatal. Disamping factor berikut:
stress, belt akan berjalan mengambang tidak Tabel 1 Perbandingan Nilai Mulur Belt
duduk dengan baik diatas roller. Karena Conveyor
dengan penambahan jumlah ply, maka
akan menambah kekakuan belt secara
keseluruhan. Jumlah minimum ply
ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu:
1. Kapasitas Sumber: Anonymous (2012)
2. Lebar belt conveyor
3. Jenis carccas Pada tabel diatas diperlihatkan
4. Diameter pully perbandingan nilai mulur dari berbagai
Jumlah ply yang banyak mengharuskan jenis reinforcement yang umumnya dipakai
pemakaian diameter pully yang besar dalam belt conveyor. Nilai mulur dinyatakan

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 21

dalam % dari jarak center to center conveyor


(pully depan ke pully belakang). Nilai dengan 𝑆𝑚𝑎𝑥 = tegangan teoritis belt
mulur elastic adalah nilai mulur yang akan maksimum, kg
terjadi pada saat belt start atau beroperasi. 𝐾𝑡 = tegangan tarik ultimate per cm
Disamping itu juga belt mengalami mulur lebar lapisan, kg/m
permanent. Perhitungan mulur dari sebuah Ordinary Cotton Belt = 55 kg/cm
belt conveyor dapat dihitung sebagai High Strength Belt = 115 kg/cm
berikut: Cotton Duck = 119 kg/cm
L x M(max) Synthetic Fabric = 300 kg/cm
Nilai mulur belt =
100 k = faktor keselamatan
Keterangan L = panjang belt B = lebar belt, cm
M = nilai mulur
permanen Tabel 3. Tebal Lapisan Belt Tekstil Muatan
Curah dan Satuan
Perancangan Belt Conveyor
Bentuk dari Belt Conveyor yang akan
direncanakan memiliki arah lintasan
horisantal. Perancangan Belt Conveyor
meliputi perancangan belt, roller idler dan
daya motor yang akan digunakan.
Perancangan harus dihitung secara teliti
dan tepat agar kerja dari Belt Conveyor
sesuai dengan yang diharapkan.
a. Perancangan Belt
Jenis belt yang umum digunakan
adalah textile belt. Berat tiap meter
rubberized textile belt 𝑞𝑏 , dengan lebar belt B
meter, jumlah lapisan i lapis (plies) dengan
tebal 𝛿𝑖 mm, dengan tebal cover atas dan
bawah adalah 𝛿1 mm dan 𝛿2 mm
ditentukan dari rumusan:
𝑞𝑏 ≈ 1,1 𝐵 (𝛿1 + 𝛿2 + 𝛿3 ) kg/m (2.1)
Tebal satu lapis δ tidak termasuk rubber
skin coat adalah 1,25 mm untuk ordinary
cotton belt, 1,9 mm untuk high strength belt, Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012)
2,0 mm untuk cotton duck fabric dan 0,9
sampai 1,4 mm untuk synthetic fabrics. Dari teori penggerak gesek (hukum
Tabel 2. Rekomendasi Lapisan Belt Euler) bahwa belt tidak akan slip jika:
𝑆𝑡 ≤ 𝑆𝑠𝑙 𝑒 µ𝛼
Keterangan
𝑆𝑡 = tegangan sisi pengencang (tigh
tension)
Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012) 𝑆𝑠𝑙 = tegangan sisi pembalik (slack tension)
α = sudut kontak belt dan pulley (dalam
Sementara itu, jumlah lapisan belt (i) radian)
yang diperlukan ditentukan dari rumusan: e = bilangan logaritma dasar ( e =2,718)
𝑘 𝑆𝑚𝑎𝑥
𝑖 > (2.2)
𝐵 𝐾𝑡

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 22

Untuk belt yang disangga flat idler, 1 𝑄𝑡𝑟


segitiga dasar b= 0,8 B dan sudut segitiga 𝐵𝑡𝑟 = √
18 𝛾𝑣𝐶1
φ1 ≈ 0,35 φ, dimana B adalah lebar belt,
dan φ adalah sudut balik statik muatan 𝑄𝑡𝑟
= √ m (2.10)
(static angle of the load purpose). Luas 324𝛾𝑣𝐶1
potongan melintang muatan curah pada
flat belt adalah: Tabel 4. Rekomendasi Kecepatan Belt
𝑏ℎ 0,8 𝐵 0,4 𝐵 𝐶1 tan φ
𝐴1 = 𝐶1 =
2 2
= 0,16 𝐵² 𝐶1 tan (0,35 φ) (2.4)
Kapasitas konveyor yang disangga flat idler
(𝑄𝑓 ):
𝑄𝑓 = 3600 𝐹1 𝑣 𝛾 =
576 𝐵𝑓 ² 𝐶1 𝑣 𝛾 𝑡𝑎𝑛 (0,35)
ton/jam (2.5)
Maka lebar belt yang disangga flat idler (𝐵𝑓 )
Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012)
adalah:
Qf Tabel 5. Koefisien Tahanan Belt terhadap
Bf = √ (2.6)
576 C1 v γ tan (0,35 φ) Bantalan Roll
Belt yang disangga trough idlers, luas
potongan melintang muatan (A):
𝐴 = 𝐴1 + 𝐴2 ≈ 0,16 𝐵² 𝐶1 tan φ1
+ 0,0435 𝐵²
= 𝐵² [0,16 𝐶1 tan (0,35) + 0,0435 ] (2.7)
Kapasitas conveyor yang disangga troughed Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012)
idler (𝑄𝑡𝑟 ):
𝑄𝑡𝑟 = 3600 𝐴 𝑣 𝛾 Tabel 6. Kecepatan Belt yang Disarankan
2
= 𝐵𝑡𝑟 𝑣 𝛾 [576 𝐶1 𝑡𝑎𝑛 (0,35 𝜑) + 160 ]
2
= 160 𝐵𝑡𝑟 𝑣 𝛾 [3,6 C1 tan (0,35) +
1 ] ton/jam (2.8)
Maka lebar belt yang disangga troughed idler
(𝐵𝑡𝑟 ):
Btr
Q tr
=√ (2.9)
160 v γ (3,6 C1 tan (0,35 φ) + 1)
Faktor koreksi C1 adalah pada
kemiringan conveyor β= 0 sampai 10º, C1 =
1,0; β=10º sampai 15º, C1 =0,95; β=15º sampai
20º, C1 =0,90; β≥20º, C1 =0,85.

Jika φ=45º, diperoleh:


Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012)
1 𝑄𝑓 𝑄𝑓
𝐵𝑓 = √ = √ m
12,7 𝛾𝑣𝐶1 160𝛾𝑣𝐶1 Jika belt bergerak pada lintasan lurus
(rectilinear section) terhadap idlers akan
menyebabkan losses karena gesekan belt
dengan idlers, gesekan di dalam bearing

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 23

(roller atau ball bearing), dan bending pada dengan kapasitas pemindahan bahan kecil
roller. (hingga 25 m³/jam). Idlers terdiri dari
Gaya tahanan pada bagian yang dibebani brackets, shell, shaft, bearing, seals, dan
muatan: supporting base. Jarak idler pada zone
𝑊1 = (𝑞 + 𝑞𝑏 + 𝑞′𝑝 ) 𝐿𝑤′ 𝑐𝑜𝑠 𝛽 ± (𝑞 pembebanan (loading zone) belt 𝑙1 ≈ 0,5 𝑙;
+ 𝑞𝑏 ) 𝐿 𝑠𝑖𝑛 𝛽 pada operasi balik (return run) 𝑙2 ≈ 2𝑙.
𝑊1 = (𝑞 + 𝑞𝑏 + 𝑞′𝑝 ) 𝐿ℎ𝑜𝑟 𝑤′ ± (𝑞 + 𝑞𝑏 ) 𝐻 Tabel 7. Jarak Idler Maksimum (2.11)
Gaya tahanan pada bagian yang dibebani
mutan (gerak balik):
𝑊1 = ( 𝑞𝑏 + 𝑞"𝑝 ) 𝐿𝑤′ 𝑐𝑜𝑠 𝛽 ± 𝑞𝑏 𝐿 𝑠𝑖𝑛 𝛽
𝑊1 = (𝑞𝑏 + 𝑞𝑝 ) 𝐿ℎ𝑜𝑟 𝑤′ ± 𝑞𝑏 𝐻 (2.12)
Dengan Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012)
𝑞, 𝑞𝑏 , dan 𝑞𝑝 : berat beban (q), belt (𝑞𝑏 ), dan Berat idler rotating parts tergantung
bagian yang berputar desain, ukuran dan merupakan fungsi
loaded (𝑞′𝑝 ), idler strands lebar belt B. Umumnya, untuk lebar belt B
(𝑞"𝑝 ), kg/m. meter, secara kasar berat idler rotating parts:
β : sudut inklinasi conveyor 1. Untuk troughed idler:
terhadap bidang horizontal 𝐺′𝑝 ≈ 10 𝐵 + 7 kg
L : panjang bagian lurus 2. Untuk flat idler:
(rectilinear section), m. 𝐺′𝑝 ≈ 10 𝐵 + 3 kg
𝐿ℎ𝑜𝑟 : panjang proyeksi mendatar Sehingga berat idler rotating parts per meter
bagian garis lurus, m adalah:
H : beda elevasi bagian awal 𝐺′𝑝
𝑞′𝑝 = kg/m
dan akhir, m. 𝑙1
w’ : koefisien tahanan belt 𝐺"𝑝
𝑞"𝑝 = kg/m (2.15)
terhadap roller bearing. 𝑙2

Perancangan Idler Perancangan Daya Motor


Idler berfungsi sebagai untuk Motor merupakan komponen yang
menyangga belt, bersama dengan sheet steel paling penting dalam belt conveyor. Tanpa
runway atau kombinasi dengan solid wood adanya motor, maka belt conveyor tidak
terutama untuk memindahkan muatan dapat berfungsi atau dijalankan. Dalam
curah. Berdasarkan lokasi, idler dibedakan perancangan daya motor sebelumnya
atas upper idler (untuk mencegah belt harus diketahui terlebih dahulu tentang
slip/sobek karena membelok di puli) dan tegangan efektif akibat tarikan (𝑊𝑜 ) .
lower idler (untuk menyangga belt/muatan). Dengan mengabaikan gesekan pada
Upper idler bisa jadi terdiri dari three roller, deflecting roller dan jumlah roller maka
single roller. tarikan belt:
Conveyor yang dirancang untuk 1. Tarikan 𝑆1 pada titik 1, dimana belt
membawa muatan curah (bulk load) meninggalkan pulley penggerak = 𝑆1 .
umumnya menggunakan troughed idler 2. Tarikan 𝑆2 pada titik 2:
dengan sisi roller di set pada sudut 20º 𝑆2 = 𝑆1 + 𝑊1,2 = 𝑆1 + (𝑞𝑏 +
hingga 35º. Conveyor dengan flat idler 𝑞"𝑝 ) 𝐿. 𝑤′
terutama digunakan untuk memindahkan 3. Tarikan 𝑆3 pada titik 3, tahanan gesek
muatan satuan (unit load). Flat idler hanya pulli (pada sprocket dan drum) berkisar
digunakan jika belt conveyor dilengkapi antara 5 hingga 7% sehingga:
dengan saluran buang (discharge plough) 𝑆3 = 1,07 . 𝑆2

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 24

4. Tarikan pada titik 4, dihitung untuk Mulai

dua kasus, yaitu (1) dengan


dipasangnya discharge plough (𝑆′4 ) dan
Studi Literatur
(2) material langsung dijatuhkan di
ujung tail pulley (𝑆"4 ).
a. Untuk kasus 1:
Pengumpulan
𝑆′4 = 𝑆3 + 𝑊′3,4 + 𝑊𝑝𝑙 Data (2.18)
b. Untuk kasus 2:
𝑆"4 = 𝑆3 + 𝑊"3,4 (2.19)
Jika pulley berfungsi roda gigi Analisa Data

pengencang dan penggerak conveyor, maka


besar tahanan 3 - 5% dari jumlah tegangan,
Pembuatan
sehingga: Dasain Alat

𝑊𝑑𝑟 ≈ 0,03 (𝑆4 + 𝑆1 ) (2.20)


Tegangan efektif akibat tarikan (𝑊𝑜 )
Penetuan dan
𝑊𝑜 = 𝑆4 − 𝑆1 − 𝑊𝑑𝑟 Pemilihan
Komponen
(2.21)
Daya motor penggerak (N)
𝑊𝑜 𝑣
𝑁 = (2.22) Komponen Tidak
102 𝜂𝑔 sesuai
desain?
Ya

METODE PENELITIAN
Selesai
A

Jenis Penelitian Gambar . Langkah-Langkah Perancangan


Metode penelitian yang akan
dilaksanakan adalah metode rancang Tempat Penelitian
bangun atau rekayasa dan dibagi dalam Penelitian dilaksanakan selama 3
beberapa tahapan antara lain: bulan. Tempat yang di gunakan untuk
1. Studi literatur penelitian yaitu : Laboratorium Catia
Studi literatur di sini menitik beratkan Politeknik kediri.
pada teori-teori tentang belt conveyor.
Hal-hal berhubungan sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
• Studi tentang belt
• Studi tentang idler Hasil Desain
• Studi tentang motor Dalam proses perancangan alat peraga
Studi literatur dilaksanakan di perawatan belt conveyor tersebut ditunjukan
Perpustakaan politeknik Kediri dan dalam gambar desain sebagai berikut
internet.
2. Desain alat
Dalam proses perancangan alat peraga
perawatan belt conveyor tersebut
ditunjukan dalam langkah-langkah
perancangan sebagai berikut:

Gambar 9. Desain pump installation


maintenance trainer

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 25

Keterangan: High Strength Belt = 115 kg/cm


1. Rangka (Frame). Cotton Duck = 119 kg/cm
2. Head Pulley. Synthetic Fabric = 300 kg/cm
3. Puli dan Sabuk. k = faktor keselamatan
4. Motor Listrik. B = lebar belt, cm
5. Return Roller. 𝑖 . 𝐵 . 𝐾𝑡
𝑆𝑚𝑎𝑥 =
6. Bantalan. 𝑘
3 . 4 . 55
7. Roller Idler. 𝑆𝑚𝑎𝑥 =
9
8. Belt. 3 . 400 . 55
9. Tail Pulley. 𝑆𝑚𝑎𝑥 =
9
= 73 kg (4.7)
Perhitungan Belt Conveyor Trainer.
Perhitungan pada perencanaan belt Perhitungan Idler
conveyor trainer sangat penting sebagai Idler berfungsi sebagai untuk
pedoman untuk pembuatan alat. Adapun menyangga belt, bersama dengan sheet steel
beberapa hal yang dihitung dalam runway atau kombinasi dengan solid wood
perencanaan belt conveyor trainer sebagai terutama untuk memindahkan muatan
berikut: curah. Berdasarkan lokasi, idler dibedakan
atas upper idler (untuk mencegah belt
Perhitungan Belt. slip/sobek karena membelok di puli) dan
Jenis belt yang umum digunakan lower idler (untuk menyangga belt/muatan).
adalah textile belt. Sementara itu belt yang Panjang roller idler yaitu:
digunakan mempunyai lebar standar 400 𝑙 = B + 100 mm
mm. Berat tiap meter rubberized textile belt 𝑙 = 400 mm + 100 mm = 500 mm
𝑞𝑏 , dengan lebar belt B meter, jumlah Sementara itu jarak antar roller idler adalah:
lapisan i lapis (plies) dengan tebal 𝛿𝑖 mm, a. Pada zona pembebanan
dengan tebal cover atas dan bawah adalah 𝑙1 = 0,5 𝑙 = 0,5 . 500 = 250 mm
𝛿1 mm dan 𝛿2 mm. Maka berat belt adalah b. Pada zona balik
𝑞𝑏 = 1,1 𝐵 (𝛿1 + 𝛿2 + 𝛿3 ) kg/m 𝑙2 = 2𝑙 = 2 . 500 = 1000 mm (4.1)
Lebar sabuk = 400 mm Berat idler rotating parts adalah
Tebal lapisan sabuk (𝛿2 ) = 1,25 mm 𝐺"𝑝 = 10 𝐵 + 3 kg
Tebal lapisan top cover (𝛿1 ) = 1 mm 𝐺"𝑝 = 10 . 0,4 + 3 kg = 7 kg
Tebal lapisan bottom cover (𝛿3 ) = 1 mm Sehingga berat idler rotating parts per meter
Maka berat keseluruhan dari belt adalah: adalah:
qb = 1,1 x 0,4 ( 1 + 1,25 + 1 ) kg/m 𝐺"𝑝 (4.2)
𝑞"𝑝 = kg/m
qb = 0,44 x 3,25 kg/m = 1,43 kg/m 𝑙2 (4.3)
Sementara itu, jumlah lapisan belt (i) yang 7
𝑞"𝑝 = kg/m = 7 kg/m
diperlukan ditentukan dari rumusan: 1
𝑘 𝑆𝑚𝑎𝑥
𝑖 > Perhitungan Daya Motor
𝐵 𝐾𝑡
Dengan mengabaikan gesekan
Keterangan: pada deflecting roller dan jumlah roller maka
𝑆𝑚𝑎𝑥 = tegangan teoritis belt tarikan belt:
maksimum, kg 1. Tarikan 𝑆1 pada titik 1, dimana belt
𝐾𝑡 = tegangan tarik ultimate per cm meninggalkan pulley penggerak
lebar lapisan, kg/m 𝑆1 = 5,5 kg
Ordinary Cotton Belt = 55 kg/cm 2. Tarikan 𝑆2 pada titik 2:
𝑆2 = 𝑆1 + 𝑊1,2 = 𝑆1 + (𝑞𝑏 +

ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 26

𝑞"𝑝 ) 𝐿. 𝑤′ AS Conveyor System. (2013). Roller(4.16)


S2 = 5,5 + (1,43 + 7 ) 2 . 0,018 Conveyor.
S2 = 5,5 + 0,3 = 5,8 kg www.asconveyorsystems.co.uk. (4.17)
3. Tarikan 𝑆3 pada titik 3, tahanan gesek Diakses tanggal 3 Pebruari 2013.
pulli (pada sprocket dan drum) berkisar Corima. (2013). Screw Conveyor.
antara 5 hingga 7% sehingga: www.corima.info. Diakses tanggal 3
𝑆3 = 1,07 . 𝑆2 Pebruari 2013.
S3 = 1,07 . 5,8 = 6,2 kg Icanaliican. (2012). Perencanaan (4.18)Belt
4. Tarikan 𝑆4 pada titik 4: Conveyor.
𝑆4 = 𝑆3 + 𝑊"3,4 www.slideshare.net/icanaliican. (4.19)
𝑆4 = 6,2 + 18,75 Diakses tanggal 3 Pebruari 2013.
𝑆4 = 24,24 kg (4.20)
Indiamart. (2013). Pneumatic Conveyor.
www.indiamart.com. Diakses tanggal 3
Jika pulley berfungsi roda gigi
Pebruari 2013.
pengencang dan penggerak conveyor, maka Kartolo. (1991). Perencanaan Belt Conveyor
besar tahanan 3 - 5% dari jumlah tegangan, Dengan Kapasitas 30 Ton per Jam.
sehingga: Semarang: Jurusan Mesin Fakultas
𝑊𝑑𝑟 = 0,03 (𝑆4 + 𝑆1 ) Teknik Universitas Diponegoro. (4.21)
𝑊𝑑𝑟 = 0,03 ( 24 + 5,5 ) = 0,893 kg Mcon Conveyors Pvt Ltd. (2013). (4.22) Belt
Tegangan efektif akibat tarikan (𝑊𝑜 ) Conveyor. www.yahoo.getit.in. Diakses
𝑊𝑜 = 𝑆4 − 𝑆1 − 𝑊𝑑𝑟 (4.23)
tanggal 3 Pebruari 2013.
𝑊𝑜 = 24,24 − 5,5 − 0,893 = 17,85 kg Mishra International (4.24)
Group. (2013).
Daya motor penggerak (N) Overhead Conveyor.
𝑊𝑜 𝑣
𝑁 = www.mishrainternationalgroup.com.
102 𝜂𝑔
Diakses tanggal 3 Pebruari 2013.
17,85 . 1
𝑁 = Zainuri, Ach. Muhib. (2012). Modul Teori
102 . 0,7
𝑵 = 𝟎, 𝟐𝟓 𝐇𝐏 Pesawat Pemindah Bahan. Malang

KESIMPULAN

Dari hasil yang diperoleh adalah


sebagai berikut, proses perancangan
meliputi: pembuatan desain gambar alat
peraga perawatan belt conveyor,
perancangan belt dengan Smax = 73 Kg,
Idler q = 7 Kg/m, Daya motor = 0,25 HP.

DAFTAR PUSTAKA

Alibaba. (2013). Bucket Conveyor.


www.alibaba.com. Diakses tanggal 3
Pebruari 2013.
Anonymous. (2013). Apron Conveyor.
www.ca.all.biz. Diakses tanggal 3
Pebruari 2013.

ISSN 2252-4444

Anda mungkin juga menyukai