Rudianto Raharjo
Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin Politeknik Kediri
Raharjo_rudianto@yahoo.co.id
Abstrak
Belt conveyor intensif digunakan di setiap cabang industri seperti industri pengecoran,
industri kertas, industri makanan, industri pertambangan batubara dan sebagainya. Belt
conveyor sendiri digunakan oleh kebanyakan industri dikarenakan belt conveyor memiliki
kapasitas angkut yang cukup besar. Metode penelitian yang akan dilaksanakan adalah
metode rancang bangun atau rekayasa dan dibagi dalam beberapa tahapan yaitu Studi
literatur di dan proses perancangan belt conveyor (desain). Hasil yang diperoleh adalah
proses perancangan meliputi: pembuatan desain gambar alat peraga perawatan belt
conveyor, perancangan belt dengan Smax = 73 Kg, Idler q = 7 Kg/m, Daya motor = 0,25
HP.
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 16
Batasan Masalah
Agar tidak menyimpang dari Berdasarkan jenis material yang akan
permasalahan dan dapat mencapai sasaran dipindahkan, mesin pemindah bahan
yang diharapkan, maka penulis membatasi (conveyor) dibagi menjadi:
masalah pada: Bucket
Bucket Conveyor
Conveyor
Overhead
Overhead Conveyor
Conveyor
TINJAUAN PUSTAKA
Apron
Apron Conveyor
Conveyor
Definisi Conveyor Muatan
Muatan Keduanya
Keduanya
(Curah
(Curah dan
dan Satuan)
Satuan)
Conveyor merupakan suatu mesin Belt
Belt Conveyor
Conveyor
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 17
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 18
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 19
c. Kawat baja (woven-mesh steel wire). dikatakan sebagai titik dimana material
a. Fabric belt akan dicurahkan untuk dikirim ke Belt
b. Steel cord Conveyor selanjutnya.
Steel cord adalah belt yang lapisan
penguatnya terbuat dari serat baja
yang galvanizing. Tujuan
galvanizing adalah untuk mencegah
terjadinya karat pada kawat akibat
adanya rembesan air atau udara.
Steel cord belt biasanya digunakan
pada conveyor yang membawa
beban berat. Pada belt jenis steel Gambar 5. Head Pulley
cord ini tidak terdapat lapisan Sumber: Anonymous (2012)
penguat (ply). Yang ada hanya
batangan kawat sling yang dirajut 3. Tail pulley
sedemikian rupa sehingga Merupakan pulley yang terletak pada
membentuk suatu anyaman kawat daerah belakang dari sistem conveyor.
baja. Berikut dapat dilihat Dimana pulley ini merupakan tempat
konstruksi dari steel cord belt pada jatuhnya material untuk dibawa ke
gambar berikut di bawah ini. bagian depan dari conveyor.
Konstruksinya sama dengan head
pulley, namun tidak dilengkapi
penggerak.
4. Carrying roller
Merupakan roller pembawa karena
terletak dibawah belt yang membawa
muatan. Berfungsi sebagai penumpu
Gambar 4. Struktur Steel Cord Belt belt dan sebagai landasan luncur yang
Sumber: Anonymous (2012) dipasang dengan jarak tertentu agar
belt tidak meluncur ke bawah.
Selain itu, belt terdiri dari beberapa 5. Return roller
bagian penting antara lain: Merupakan roller balik atau roller
a. Cover rubber penunjang belt pada daerah yang tidak
Cover rubber terdiri atas dua bermuatan yang dipasang pada bagian
bagian, yaitu: bawah fram.
i. Top cover
ii. Bottom cover 6. Drive (penggerak)
iii. Tie rubber Berfungsi untuk menggerakkan pulley
iv. Reinforcement – lapisan penguat pada BC. Sistem penggerak ini
(ply) biasanya terdiri dari motor listik ,
2. Head pulley transmisi, dan rem.
Head pulley pada belt conveyor dapat 7. Take-up pulley
juga dikatakan sebagai pulley Perangkat yang mengencangkan belt
penggerak dari sistem belt conveyor. yang kendur dan memberikan
Pada head pulley dipasang sistem tegangan pada belt pada start awal.
penggerak untuk menggerakkan belt 8. Snub pulley
conveyor. Head pulley juga dapat
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 20
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 21
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 22
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 23
(roller atau ball bearing), dan bending pada dengan kapasitas pemindahan bahan kecil
roller. (hingga 25 m³/jam). Idlers terdiri dari
Gaya tahanan pada bagian yang dibebani brackets, shell, shaft, bearing, seals, dan
muatan: supporting base. Jarak idler pada zone
𝑊1 = (𝑞 + 𝑞𝑏 + 𝑞′𝑝 ) 𝐿𝑤′ 𝑐𝑜𝑠 𝛽 ± (𝑞 pembebanan (loading zone) belt 𝑙1 ≈ 0,5 𝑙;
+ 𝑞𝑏 ) 𝐿 𝑠𝑖𝑛 𝛽 pada operasi balik (return run) 𝑙2 ≈ 2𝑙.
𝑊1 = (𝑞 + 𝑞𝑏 + 𝑞′𝑝 ) 𝐿ℎ𝑜𝑟 𝑤′ ± (𝑞 + 𝑞𝑏 ) 𝐻 Tabel 7. Jarak Idler Maksimum (2.11)
Gaya tahanan pada bagian yang dibebani
mutan (gerak balik):
𝑊1 = ( 𝑞𝑏 + 𝑞"𝑝 ) 𝐿𝑤′ 𝑐𝑜𝑠 𝛽 ± 𝑞𝑏 𝐿 𝑠𝑖𝑛 𝛽
𝑊1 = (𝑞𝑏 + 𝑞𝑝 ) 𝐿ℎ𝑜𝑟 𝑤′ ± 𝑞𝑏 𝐻 (2.12)
Dengan Sumber: Ach. Muhib Zainuri (2012)
𝑞, 𝑞𝑏 , dan 𝑞𝑝 : berat beban (q), belt (𝑞𝑏 ), dan Berat idler rotating parts tergantung
bagian yang berputar desain, ukuran dan merupakan fungsi
loaded (𝑞′𝑝 ), idler strands lebar belt B. Umumnya, untuk lebar belt B
(𝑞"𝑝 ), kg/m. meter, secara kasar berat idler rotating parts:
β : sudut inklinasi conveyor 1. Untuk troughed idler:
terhadap bidang horizontal 𝐺′𝑝 ≈ 10 𝐵 + 7 kg
L : panjang bagian lurus 2. Untuk flat idler:
(rectilinear section), m. 𝐺′𝑝 ≈ 10 𝐵 + 3 kg
𝐿ℎ𝑜𝑟 : panjang proyeksi mendatar Sehingga berat idler rotating parts per meter
bagian garis lurus, m adalah:
H : beda elevasi bagian awal 𝐺′𝑝
𝑞′𝑝 = kg/m
dan akhir, m. 𝑙1
w’ : koefisien tahanan belt 𝐺"𝑝
𝑞"𝑝 = kg/m (2.15)
terhadap roller bearing. 𝑙2
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 24
METODE PENELITIAN
Selesai
A
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 25
ISSN 2252-4444
Jurnal Teknik Mesin, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 26
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ISSN 2252-4444