Anda di halaman 1dari 3

Anggara Dwi Wahyu Ramadhan

D3 TO / 160515510213

BAGOR LENGKO
(BAKSO BAKAR DAN BAKSO GORENG LENGKO)

Ide
BAGOR LENGKO timbul karena keinginan seorang pekerja pabrik di daerah Batu
bernama pak.Gaguk Sejiwan yang ingin berkembang dikarenakan pekerjaan pada pabrik yang
pasif dan kemudian ingin membuat sebuah usaha disekitar rumahnya yaitu bakso namun
dikarenakan banyaknya pesaing bakso “kuah” maka pak Gaguk melakukan sebuah inovasi
yaitu membuat bakso yang dibakar dan digoreng.
Salah satu ciri khas bakso goreng milik pak Gaguk adalah digunakannya tepung
campuran yang melapisi bakso goreng tersebut dan juga saosnya yang memiliki ciri khas
tersendiri dibanding bakso lainnya juga karena namanya yang unik membuat BAGOR ini
memiliki peminat.
Modal
Pada modal sendiri pak Gaguk dimulai pada tahun 2004 dengan modal 7,5 juta saat
membuka gerobak jualnya sendiri namun sekarang pak Gaguk sendiri memiliki 12 outlet yang
tersebar diseluruh malang.
Untuk penghasilan kotor perbulan dari usaha ini pak Gaguk merahasiakannya namun
jika dilihat dari pendapatan setiap outletnya yang berikisar 13 jt an per outlet dan pak Gaguk
mengambil 30% dari hasil jual outlet tersebut kemungkinan pendapatannya lebih dari 10 jt
perbulan.
Lokasi
Lokasinya sendiri BAGOR ini memilih lokasi yang dekat dengan sekolah dan kampus
dengan terdapat 12 outlet yang tersebar di Malang dan kota Batu.
SDM
Untuk SDM usaha ini menggunakan sistem Mitra jadi untuk bagian yang menunggu
outlet merupakan orang dari pihak yang berkerjasama dengan pak Gaguk untuk menjadi outlet
nya dan digaji sendiri oleh pihak tersebut sedangkan pak Gaguk sendiri memiliki jumlah
karyawan efektif 4 orang dan untuk hari jumat sampai minggu 6 orang yang terdiri dari 4 orang
produksi dan 2 orang kurir lepas.
Pak Gaguk sendiri sekarang hanya menyuplai bahan-bahan untuk outlet-outletnya jadi
tidak memerlukan karyawan yang banyak disamping itu pekerjaan produksi juga sudah dibantu
dengan mesin-mesin seperti contoh mesin penggiling daging,mesin pencetak bakso,mesin
pengaduk tepung dan sebagainya.
Marketing (Pasar)
Untuk target marketing pak Gaguk memilih kepada pada mahasiswa dikarenakan
mahasiswa merupakan konsumen yang memilih sesuatu yang unik dan beda juga dengan rasa
yang khas, pak Gaguk mematok harga 1 porsi BAGOR ini dengan harga Rp 12.000 yang berisi
Anggara Dwi Wahyu Ramadhan
D3 TO / 160515510213

5 BAGOR yang bisa dipilih sesuai selera dan pak Gaguk sendiri sudah menyiapkan 5 varian
dari BAGOR yaitu bakso sapi,bakso udang,bakso ayam,tahu isi, dan siomay isi.
Untuk satu oulet dapat meraup untung 13,6 juta hingga 27,2 juta jika mencapai target
yang telah ditentukan pak Gaguk yaitu menjual 400 sampai dengan 800 porsi setiap
minggunya.
Pengembangan
Dalam hal pengembangan usaha pak Gaguk menggunakan sistem mitra dimana
seseorang dapat menjadi salah satu outletnya ,kemudian orang itu dapat membuat cabang dari
outlet tersebut namun harus masih dengan label BAGOR LENGKO .
Untuk saat ini pak Gaguk memiliki sekitar 12 outlet yang beberapa outlet tersebut
memiliki cabang outlet lagi. Untuk pengembangan variasi BAGOR pak gaguk sendiri hingga
kini masih belum ada pandangan namun pak Gaguk memiliki ide untuk membuat BAGOR
beku dan matang agar proses penjualan lebih cepat dan tidak memakan waktu produksi yang
lama.

Gambar dari pencetak bakso (kanan)


dan pengaduk tepung (kiri)

Foto dari Pak Gaguk menjelaskan tentang mesin


produksinya
Anggara Dwi Wahyu Ramadhan
D3 TO / 160515510213

Gambar dari penggiling daging untuk bakso


di rumah Pak Gaguk

Anda mungkin juga menyukai