SEMESTER VI SAX-1
Disusun oleh :
Kelompok VIII
Dosen :
SURABAYA
Tahap setelah operasional anggaran adalah pengukuran kinerja untuk menilai prestasi
manajer dan unit organisasi yang dipimpinnya serta menilai akuntabilitas organisasi dan
manager. Pengukuran kinerja yang handal (reliable) merupakan salah satu faktor kunci suksenya
organisasi.
Definisi Kinerja
Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang terutang dalam perumusan
skema strategis (strategic planning) suatu organisasi. Secara umum dapat juga dikatakan bahwa
kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu.
James B. Whittaker (1993) dalam Goverment Performance and Result Act, A Mandate for
Strategic Planning and Performance Measurment sebagai berikut :
“Pengukuran/penilaian kinerja adalah suatu alat manajemen untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan dan akuntabilitas”. (James B. Whittaker).
a. Memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan untuk pencapaian
prestasi.
c. Memonitor dan mengevaluasi kinerja dengan pembandingan skema kerja dan pelasanaan.
prestasi organisasi.
varians tersebut (apa, siapa/bagian mana, kenapa, dan bagaimana). Keterbatasan analisis
Jenis informasi nonfinasial dapat dinyatakan dalam bentuk variabel kunci (key
variable) atau sering dinamakan sebagai key succes factor, key result factor, atau pulse
point. Variabel kunci adalah variabel yang mengindikasikan faktor-faktor yang menjadi
Variabel tersebut dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara
(surrogate)
Penskemaan
Startegi
Menciptakan
Integrasi
Indikator
dengan Proses
Manajemen
Mengembangkan
Penyempurnaan Sistem
Ukuran Pengukuran Data
8.2 Peranan Indikator Kinerja dalam Pengukuran Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan indikator sebagai
berikut :
1. Indikator masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Dapat berupa : Dana, SDM,
2. Indikator Keluaran (outputs) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu
4. Indikator Manfaat (benefits) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan.
5. Indikator Dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun
negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
teridentifikasi menjadi indikator kinerja. Indikator kinerja dapat berbentuk faktor keberhasilan
utama organisasi dan indikator kunci. Indikator kinerja penting untuk mengetahui apakah
1. Biaya pelayanan (cost of service) : Indikator biasanya diukur dalam bentuk biaya unit.
Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah.
Permasalahan yang sering dihadapi adalah sulitnya mengukur output, karena output yang
dihasilkan tidak selalu berupa output yang berwujud, akan tetapi lebih banyak berupa intagible
output.
Istilah “ukuran kinerja“ (mengacu pada penilaian kinerja secara langsung) pada dasarnya
berbeda dengan istilah “indikator Kinerja“ (mengacu pada penilaian kinerja secara tidak
langsung).
g. Untuk membantu menentukan aktivitas yang memiliki efektivitas biaya yang paling baik
h. Untuk menunjukkan wilayah, bagian, atau proses yang masih potensial untuk dilakukan
penghematan biaya.
Permasalahan teknis yang dihadapi saat pengukuran ekonomi, efisiensi dan efektivitas
(value for money) organisasi adalah bagaimana membandingkan input dengan output untuk
menghasilkan ukuran efisiensi yang memuaskan jika output yang dihasilkan tidak dapat dinilai
dengan harga pasar. Solusi praktis atas masalah tersebut adalah dengan cara membandingkan
input finansial (biaya) dengan output nonfinansial, misalnya biaya unit (unit cost statistics).
Value For Money Sebagai Metode Penilaian Kinerja
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan
nonfinansial. Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud.
Membantu memperbaiki kinerja pemerintah.
Pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan.
Mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.
Kriteria pokok yang mendasari pelaksanaan manajemen publik dewasa ini adalah:
ekonomi, efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas publik. Tujuan yang dikehendaki
oleh masyarakat mencakup pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan value for money, yaitu:
ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna)
dalam penggunaan sumber daya dalam arti penggunaannya diminimalkan dan hasilnya
dimaksimalkan (maximizing benefits and minimizing costs), serta efektif (berhasil guna) dalam
arti mencapai tujuan dan sasaran.
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah.
Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan
moneter.
Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan inputyang
Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana
b. Peran Prospektif, terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang akan datang.
Dalam peran ini, pengukuran outcome digunakan untuk mengarahkan keputusan
alokasi sumber daya publik.
5. Estimasi Indikator Kinerja,
Suatu unit organisasi perlu melakukan estimasi untuk menentukan target kinerja
yang ingin dicapai pada periode mendatang. Penentuan target tersebut didasarkan pada
perkembangan cakupan layanan atau indicator kinerja.
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non
finansial. Sistem pengukuran kinerja merupakan salah satu alat pengendalian organisasi karena
diperkuat dengan adanya mekanisme reward dan punishment. Pengukuran kinerja sektor publik
sumber daya dan pembuatan keputusan, serta untuk memfasilitasi terwujudnya akuntabilitas
publik.
Inti pengukuran kinerja pemerintah adalah pengukuran value for money. Kinerja
pemerintah harus diukur dari sisi input, output dan outcome. Tujuan pengukuran value for money
yaitu mengukur tingkat keekonomisan dalam alokasi sumber daya, efisiensi dalam penggunaan
sumber daya dan hasil yang maksimal, serta efektifitas dalam penggunaan sumber daya.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Edisi Ketiga, Erlangga. Jakarta.