Bab I Pendahuluan: Frames Walls Adalah Dinding Geser Yang Menahan Beban Lateral, Dimana
Bab I Pendahuluan: Frames Walls Adalah Dinding Geser Yang Menahan Beban Lateral, Dimana
Bab I Pendahuluan: Frames Walls Adalah Dinding Geser Yang Menahan Beban Lateral, Dimana
PENDAHULUAN
Frames Walls adalah dinding geser yang menahan beban lateral, dimana
beban gravitasi berasal dari frame beton bertulang. Tembok-tembok ini
dibangun diantara baris kolom
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahui sistem struktur yang digunakan pada bangunan bentang lebar
dan juga bangunan tinggi
2. Mengetahui sistem struktur bangunan tinggi pada Studi Kasus Bangunan
“Gedung Mataram City”
3. Mengetahui sistem struktur bangunan bentang lebar pada Studi Kasus
“National Athletics Stadium Bruce, Australia”
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
menyalurkan beban dan akibat penggunaan dan atau kehadiran bangunan ke
dalam tanah. Struktur juga dapat didefinisikan sebagai suatu entitas fisik yang
memiliki sifat keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu organisasi
unsur-unsur pokok yang ditempatkan dalam suatu ruang yang didalamnya
karakter keseluruhan itu mendominasi interelasi bagian-bagiannya. Ini berarti
struktur merupakan bagian dalam suatu bangunan yang berfungsi untuk
menyalurkan beban-beban untuk menopang dan memperkuat suatu bangunan.
4
sehingga jika suatu bangunan memiliki tinggi 79 kaki (24 m) maka idealnya
memiliki 6 tingkat.
1 4
3
2
Gambar 2.1
Stabilitas bangunan tinggi
5
Beban vertikal dapat ditahan oleh balok-balok (beban mati dan beban hidup)
sedangkan beban horizontal dapat ditahan kolom (angin).
Gambar 2.2
Penyaluran beban pada bangunan tinggi
Beban ini merupakan pengaruh dari beban hidup, termasuk beban angina
yang menyebabkan struktur melengkung sampai tumbang. Untuk
mengatasinya dibuatlah bidang geser atau disebut dinding geser (shear wall)
dapat menahan gaya horizontal.
Gambar 2.3
Penyaluran beban pada bangunan tinggi 6
3. Sistem penahan gaya lateral
Gaya lateral adalah gaya angin dan gempa. Beban angin terkait dengan
dimensi ketinggian bangunan, sedangkan beban gempa terkait dengan massa
bangunan.
Rangka pengaku (braced frame) : terdiri dari kolom dan balok yang
diberi pengaku diagonal,bisa berbentuk X atau K.
Dinding geser (shear wall) : komponen vertikal yang sangat
kaku boleh mempunyai bukaan ±5%. Fungsi dinding geser dapat
berubah menjadi dinding penahan beban (bearing wall) apabila
menerima beban tegak lurus dinding geser.
Pada bangunan tinggi, lebih sering dipakai gabungan portal penahan
beban dan dinding geser
7
struktur tarik dan tekan, karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan
gaya-gaya tarik, sedangkan kepada tiang-tiang pendukungnya hanya
dilimpahkan gaya tekan. Form active structure systems merupakan
bentuk struktur bangunan yang mampu menahan gaya tarik. Pada prinsip
pembebanan dan gaya tarik yang dipikul struktur ini, digunakan bahan-
bahan struktural yang mampu memenuhi persyaratan gaya tarik. Kabel
dengan tarikan yang kuat telah dikembangkan manusia terbuat dari
bahan baja. Kabel tersebut disebut sebagai hightension strength steel.
Sedangkan contoh bentuk kabel alami ialah akar-akar pohon gantung
yang kuat dan rotan.Karena hanya mendapatkan gaya tarik atau gaya
tekan, struktur kabel merupakan salah satu struktur furnikular. Kabel
yang mengalami beban eksternal tertentu akan mengalami deformasi
yang bergantung pada besar dan lokasi beban eksternal. Bentuk
furnikular merupakan bentuk yang didapat khusus untuk beban itu.
Gambar 2.4
Struktur kabel
8
Sistem struktur busur (arch) adalah sistem struktur yang berupa
elemen garis yang berbentuk busur dengan lenting tertentu dimana
kekuatan lentingan yang ada mampu menahan beban tekan yang cukup
besar. Sistem struktur ini memiliki 2 tumpuan beban pada kedua kaki
tempat ia berpijak. . Pada umumnya material yang digunakan adalah
beton, kayu, dan baja. Sistem struktur ini pada umumnya sering sekali
dijumpai dipadukan dengan sistem struktur kabel, karena kedua sistem
struktur ini memiliki kelemahan dan kelebihan yang sangat bertolak
belakang. Pada struktur kabel, tidak tahan dengan gaya tekan namun
kuat dengan gaya tarik, sedangkan struktur busur memiliki tingkat
ketahanan pada gaya tekan yang tinggi. Sistem busur sudah digunakan
sejak era Romawi dan Yunani,dimana penyusunan dan order dari batu-
batu mampu membentuk lenting secara sempurna dengan penempatan
keystone pada bagian tengah lentingan.
Gambar 2.5
Struktur busur
9
paling efisien untuk menutupi daerah yang luas, karena dapat
membungkus jumlah maksimum ruang dengan luas permukaan
minimum. . Dalam teori hampir tidak ada batasan untuk ukuran kubah
yang dapat dibangun , dan ini memberikan tantangan konstan untuk
insinyur. Namun, dalam praktiknya keterbatasan pada ukuran kubah
telah dikaitkan erat dengan pengembangan bahan yang tersedia dan
teknik konstruksi.
10
Gambar 2.7
Macam – macamm struktur cangkang
2.3.5. Sistem Struktur Pneumatik
Sistem struktur pneumatik adalah salah satu sistem struktur yang
termasuk dalam kelompok soft shell, dimana sistem struktur ini
memiliki ciri khas semua gaya yang terjadi pada membrannya berupa
gaya tarik. Pada pneumatik, gaya tarik terjadi karena adanya perbedaan
tekanan udara di dalam struktur pneumatic dengan tekanan udara di luar
struktur ini.
11
ini menegang dan memperoleh gaya tarik. Inilah sebabnya sistem
struktur pneumatik digolongnya dalam kelompok soft shell structure.
12
kemungkinan membrane tersebut untuk robek sangatlah tinggi, serta
sulit untuk terhindar dari panas dan suara
13
siku-siku dan bidang-bidang yang melintang tegak lurus pada kedua
belah sisi ujung bidang datar bersudut siku-siku.
Gambar 2.9
Struktur folded plate
BAB III
PEMBAHASAN
14
Gambar 2.10
Jin Mao Tower,Shanghai, China
3.1.1 Kekuatan dan Stabiltas Menara JIN MAO
Konsep sistim struktur JIN MAO TOWER berdasarkan pada:
1.Penggunaan penempatan beton bertulang secara strategis yang
dipadukan dengan struktur baja untuk menahan beban beban lateral
ekstrem dan gravitasi dengan efisiensi struktur maksimum tanpa biaya
material struktur yang berlebihan.
2.Penggunaan prinsip prinsip fisika untuk meningkatkan efektivitas
momen inersia bangunan.
3.Reduksi kelebihan elemen elemen struktur yang secara signifikan
meningkatkan nilai ekonomis bangunan.
Resistansi gaya lateral (seismik dan angin) dilakukan dengan kombinasi
dinding core beton dibagian dalam dan mega kolom komposit dibagian
luar yang dihubungkan dengan struktur rangka baja outrigger yang
bekerja secara komposit dengan lantai diafragma horizontal. Sistim
outrigger memaximalkan tinggi “balok” struktur terhadap deformasi
lentur ketika bangunan tinggi ini berperilaku seperti kantilever vertikal.
Outrigger ini terdapat pada lantai 24-26, 51-53, 85-atap.
15
Gambar 2.11
Pembagian lantai pada Jin Mao Tower
Beban lateral arah tegakluru bangunan ditahan oleh 8 mega kolom
komposit frontal, beban lateral arah diagonal ditahan oleh 8 mega kolom
baja pada sudut. Beban gravitasi diterima secara merata oleh ke8
megakolom komposit dibagian luar yang juga berfungsi menerima beban
axial akibat momen lentur total, sedangkan mayoritas gaya geser ditahan
oleh shear wall core. Dimensi mega kolom ber variasi mulai 1,50x5,00M
sampai 1,00x3,50M pada lantai 87, dimensi core shear wall bervariasi
mulai dari 0,85M dibagian fondasi hingga o,45M pada lantai 87.
16
Gambar 2.12
Core sentral
Resistansitorsi struktur dicapai melalui core sentral dengan bentuk
tertutup dengan kompromi kompromi arsitektur, misalnya penetrasi
penetrasi ke core sentral, batasan batasan ketebalan dinding core,
dimensi mega kolom serta lokasi dan ketinggian sistim outrigger.
Sebuah sistem beton bertulang bubur dirancang dan dibangun di
sekeliling seluruhdari situs (0,75 kilometer). Ketebalan dinding lumpur
adalah 1 mmdengan desain beton kekuatan C40 dan kedalaman 33m
Sebuah survei struktural yang komprehensif dan program pemantauan
dirancang dan diimplementasikan ke dalamJin Mao Tower.
Extensometers ditempatkan pada inti pusat beton bertulang dan beton
bertulang komposit mega-kolom. Selain itu, strain gages ditempatkan
pada built-up baja structural mega-kolom serta pada lebar flens kolom
baja strukturallokasi dalam bungkus beton untuk komposit mega-kolom
Gambar 2.13
Struktru JIN MAO Tower
17
3.2 Struktur Bangunan Bentang Lebar pada “National Athletics Stadium
Bruce, Australia”
Stadion merupakan suatu bangunan yang kebradaannya sangat dibutuhkan
bagi masyarakat. Pembangunan stadion merupakan suatu tantangan bagi para
arsitek, dikarenakan arsitek harus mampu membanguan suatu bangunan yang
bebas kolom namun tetap aman digunakan, salah satunya pada Stadion Atletik
Nasional Bruce, Australia.
Material: baja
Tipe struktur atap: tipe cable suspended steel framed roof deck
Pondasi: rock tension anchors for the cables, piers to the main seating
structur
18
Dirancang untuk menjadi bagian dari Institut Olahraga Australia. Diginakan
sebagai tempat pelaksanaan kompetisi olahraga nasional dan internasional.
Secara konsep, struktur utama dirancang khusus dalam penampilannya dan
dapat terlihat jelas dari jarak yang jauh. Bangunan utama didesain untuk
menampung 6000 tempat duduk yang terlindungi.
Gambar 2.15
Fasilitas bagi atlet terletak pada struktur dasar dari atap, memberi
Denah stadion burce
hubungan langsung ke arena. Fasilitas lainnya seperti toko perlengkapan,
restoran dan bar, serta fasilitas perawatan juga terdapat pada dasar tersebut.
Tempat duduk diatasnya memungkinkan seluruh penonton untuk mendapatkan
pandangan penuh pada semua kegiatan. Atap tergantung pada kabel yang
didukung oleh tiang-tiang baja runcing yang memberi dampak visual pada
bangunan. Hal ini juga diperlukan untuk memberikan pandangan bebas kolom
bagi para penonton. Struktur diletakkan seperti pada atap yang memiliki
perlindungan maksimal dari angin yang sangat kuat di area.
19
memungkinkan tiang untuk diputar dalam, sesuai bidang
perpanjangan dari tempat berdirinya.
Gambar 2.16
Hubungan tiang penggantung,
itu, tiang dimiringkan ke depan, kemudian kabel
kolom, dan penggantung
rangka atap
belakang dipasang pada kepala tiang yang kemudian dikembalikan
pada posisi akhirnya, memungkinkan ujung yang lebih rendah dari
kabel penggantung belakang untuk dihubungkan pada angkur di tanah.
Kabel penggantung belakang kemudian ditegangkan secara berpasangan
yang menyebabkan atap kabel dapat memikul beban.
Gambar 2.17
Arah pembebanan gaya
20
3.2.2 Tapered Columns (kolom runcing)
Kolom-kolom runcing membentuk satu bagian dari 3 struktur baja
utama. Kalom- kolom ini bervariasi menurut ukuran panjangnya
mulai dari 16m hingga 20m, tergantung pada posisi peletakan
pada strukturnya. Kolom ini dihubungkan pada dua ujungnya untuk
memungkinkan terjadinya rotasi perpendicular pada penyangganya.
21
3.2.5 Structural Action (Aksi Struktur)
Beban lateral pada arah transversal disebabkan oleh dua efek.
Yang pertama adalah beban terpusat yang disalurkan dari sistem
struktur sekunder untuk dinding, yang akan menjadi bentuk beban
terpusat pada tepi timur dan barat dari diagrid yang terbentuk pada
setiap 12,6 m.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bangunan Tinggi:
Bangunan tinggi berbeda dengan bangunan bertingkat.Bangunan tinggi
adalah bangunan yang mempunyai struktur tinggi.Bangunan tinggi merupakan
bangunan yang tingginya kurag lebih 15 m – 150 m. Bangunan tinggi jauh
lebih berisiko dibandingkan dengan jenis bangunan lainnya.Oleh karena itu di
butuhkan perencanaan yang matang dalam pembangunannya. Struktur
bangunan tinggi biasanya dilengkapi dengan plumbing, telekomunikasi,
transportasi, pemadam kebakaran, penangkal petir, sistem pembuanagan
sampah, saluran air hujan serta sirkulasi udara Bangunan Jin Mao Tower
merupakan contoh bangunan yang cukup dibilang telah memenuhi standar,
dari hasil analisis, membuktikan bahwa bangunan ini memiliki perencanaan
yang sangat matang, sehingga bangunan ini tetap berdiri kokoh hingga
sekaran.
23
beban, sehingga pandangan penonton ke arena pertandingan tidak
terganggu. Selain itu penggunaan struktur kabel pada atap stadion
dapat menambah nilai estetis bangunan. Struktur kabel sebenarnya bisa
digunakan di Indonesia, namun sampai saat ini belum dijumpai
penggunaan struktur kabel pada atap stadion.
4.2 Saran
Melihat daerah Indonesia yang sering mengalami gempa, salah satu sistem
struktur bentang lebar yang cocok untuk diaplikasikan di Indonesia adalah
sistem struktur kubah. Sistem ini memiliki struktur yang sangat kuat menahan
gempa dengan bentuk yang menjadi struktur itu sendiri. Bentuk tersebut juga
memiliki nilai plus, seperti kubah-kubah yang diaplikasikan pada bangunan
masjid di Indonesia. Sudah banyak masjid yang menggunakan sistem bentang
lebar kubah ini.
Apalagi, sistem struktur ini memiliki struktur atap yang bebannya relatif
kecil dan ekonomi. Sedangkan untuk bangunan tinggi, system yang cocok
digunakan ialah system dilatasi. Sistem dilatasi yang sering digunakan adalah
system dilatasi kolom. Sistem ini digunakan untuk bangunan – bangunan
yang panjang. Sistem ini juga mempunyai kelebihan yaitu mampu
menahan gaya horizontal yang timbul ( gempa bumi ). Selain itu juga
relative aman, dan apabila ada kerusakan – kerusakan tidak terlalu vatal.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN
Resume Paper:
Berikut ini merupakan resume dari sebuah makalah yang membahas
tentang struktur bangunan tinggi pada bangunan “Apartement Salemba
Residence” dan juga struktur bangunan bentang lebar pada bangunan “Theater
Imax Keong Emas”.
26
Gambar 2.19
Apartemen Salemba Residence
Antara struktur tower dan podium digunakan sela pemisah (sela dilatasi),
sehingga dilakukan analisis struktur secara terpisah untuk masing-masing.
Kedua struktur Tower memiliki kesamaan dalam sistem struktur dan denah
pembalokan, sehingga hanya dilakukan perencanaan sebuah struktur Tower.
Struktur Tower memiliki 30 lantai dengan ketinggian total basement dan semi
basement 102,3 m sedangkan struktur Podium memiliki 3 lantai dengan
ketinggian total beserta basement dan semi basement 12,4 m dari taraf
penjepitan.
1.1 Sistem Struktur
Struktur Tower dimodelkan sebagai sistem kombinasi antara dinding geser
dan sistem rangka pemikul momen atau yang biasa disebut sebagai “dual
system” yang berfungsi untuk menahan beban gravitasi maupun beban
gempa, sesuai dengan kekakuan dari masing-masing sistem. Sedangkan
struktur Podium dimodelkan sebagai sistem rangka pemikul momen (open
frame structure) dengan pertimbangan bahwa bangunan tersebut tidak terlalu
tinggi (kurang dari 40m).
Struktur atas dan struktur basemen gedung ini dianalisis terhadap
pengaruh gempa secara bersamaan, di mana struktur atas dan struktur
basemen dianggap sebagai struktur 3D yang terjepit pada taraf lantai dasar.
Dalam hal ini, seluruh struktur menggunakan sistem pelat dengan balok.
1.1.1 Komponen – Komponen Struktur
Balok Komposit
Pada permodelan struktur, digunakan pelat lantai dari beton
bertulang. Kekakuan pelat lantai tidak ditinjuan dan pelat lantai
berfungsi sebagai penyalur beban-beban ke balok anak amaupun
balok induk. Balok baja dan pelat lantai dihubungkan dengan shear
connector, sehingga balok tersebut berperilaku sebagai balok
komposit
27
Gambar 2.20
Gambar Balok Komposit
Kolom Baja
Kolom baja yang digunakan pada struktur tower dan podium
adalah penampang tersusun, yang merupakan gabungan profil I.
Profil gabungan tersebut dipilih dengan mempertimbangkan
kebutuhan aksial dan momen pada kedua sumbu penampang, dan
kelangsingan sayap dan badan kolom direncanakan sebagai
penampang kompak
Gambar 2.21
28
Penambahan dan letak shearwall dilakukan untuk
menambah kekakuan struktur terutama terhadap beban gempa.
Pada struktur tower digunakan 13 buah tipe shearwall.
Corewall
Pada struktur tower menggunakan 2 tipe elemen corewall,
yaitu PC1 dan PC2. Gambar
Corewall tersebut terletak pada daerah opening
2.22
lift Gambar Shear Wall
Gambar 2.23
Gambar 2.24 Denah Pembalokan
Denah Pembalokan Lantai Roof – Lantai Tipikal Tower
Lantai 25 Tower
29
keong ini, berawal dari suatu Legenda Keong Emas cerita rakyat yang
pouler di darah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bentuk teater ini pun benar -
benar menyerupai keong yang besar dan diberi warna sesuai dengan
legendanya yaitu warna Emas
30
Gambar 2.25
Gambar teater keong emas
KOMENTAR:
Penulisan makalah yang dibuat sudah cukup baik, pemaparan materi yang
disampaikan pula sudah cukup menarik minat para pembaca. Penyampaian materi
struktur bangunan tinggi melalui contoh bangunan “Apartement Salemba
Residence” sudah sangat menarik sehingga dapat dengan mudah dipahami. Hanya
saja penyampaian materi pada sistem struktur bangunan bentang lebar pada
contoh bangunan “Theater Imax Keong Emas” memiliki sedikit kekurangan
pada pemberian gambar – gambar yang dapat mempermudah pembaca untuk
memahami materi yang di sampaikan.
Penulis Makalah :
I Dewa Gede Monega Martha
1605522020
31