Anda di halaman 1dari 21

BAGIAN I

PENDAHULUAN

Dalam memecahkan masalah Fisika, ahli Fisika memerlukan bantuan matematika yang
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi,sebab masalah fisika takkan dapat dipecahkan tanpa
bantuan matematika. Betapa besarnya sumbangan matematika dalam memecahkan persoalan
fisika tidak dapat diragukan lagi. Dari sekian banyak model matematika yang digunakan dalam
menyelesaikan persoalan fisika,salah satu diantaranya adalah Teori Transformasi Laplace.

Teori Transformasi Laplace disebut juga sebagai kalkulus operasional, dewasa ini
merupakan bagian penting latar belakang matematika yang diperlukan,tidak saja dalam bidang
fisika,tapi juga dalam bidang yang lain. Hal ini disebabkan,disamping ia sendiri menarik minat
teoritis yang besar,metode transformasi Laplace memberikan cara-cara yang mudah dan efektif
untuk mendapatkan solusi dari berbagai persoalan yang muncul.

Dalam tulisan ini akan dibahas khusus tentang penggunaan Transformasi Laplace dalam
bidang fisika yang menyangkut: Mekanika,Rangkaian Listrik,penggunaan pada balok,konduksi
kalor,dan persamaan gelombang berdimensi satu. Dan juga menyinggung sedikit tentang definisi
transformasi Laplace serta kebalikan atau inversnya.

A. Definisi Transformasi Laplace


Transformasi Laplace yang dilambangkan dengan dari suatu fungsi adalah
fungsi yang dinyatakan dalam bentuk persamaan :
∫ (1)
Jika integral ini ada, dan parameter dambil riil. Transformasi Laplace dari
dikatakan ada apabila integral persamaan (1) diatas “konvergen” untuk beberapa harga ;
bila tidak demikian, maka Transformasi Laplacenya tidak ada.
Persamaan (1) diatas sering juga ditulis dalam bentuk :
[ ] (2)
Menurut hitung diferensial biasa:

1
∫ ∫
(3)

Dalam penulisan digunakan notasi huruf kecil untuk fungsi atau dan huruf kapital
untuk transformasi yang merupakan fungsi atau Dalam memecahkan beberapa persoalan
kita dapat menggunakan tabel tentang Transformasi Laplace yang telah tersedia.
B. Kebalikan (Invers) Transformasi Laplace
Bila Transformasi Laplace suatu fungsi adalah yaitu [ ] maka
disebut „kebalikan Transformasi Laplace’ dari dan ditulis :
[ ]
dalam penggunaannya atau pemakaiannya, baik Transformasi Laplace maupun inversnya
sering digunakan secara bersama dalam memecahkan suatu persoalan.

2
BAGIAN II
PENGGUNAAN TRANSFORMASI LAPLACE DALAM FISIKA

A. Penggunaan Transformasi Laplace pada Mekanika


1. Sebuah massa yang terikat pada ujung sebuah pegas yang ujung lainya di ,bergerak
bebas diatas suatu bidang licin PQ (gambar 1). Bila menyatakan perpindahan sesaat
dari m pada saat t dari kedudukan setimbang atau kedudukan diam maka pada m akan
bekerja gaya lenting sebesar – ,dimana adalah konstanta yang bergantung pada
pegas dan disebut konstanta pegas.

(a) (b)
Gambar 1

Menurut hukum Hooke yang didasarkan pada eksperimen,yang menyatakan


bahwa gaya lenting yang bekerja pada sebuah pegas sebanding dengan regangan atau
simpangan pegas dari kedudukan setimbang. Menurut hukum Newton yang menyatakan
bahwa gaya total yang bekerja pada m sama dengan perkalian massa dan percepatan.
Persamaan geraknya adalah:

(5)

Bila sebagai tambahan,terdapat suatu gaya peredam yang sebanding dengan laju
sesaat dari m, persamaan geraknya adalah:

– (6)

Atau:
Dimana disebut „konstanta peredam”
Tapi bila ada beberapa gaya luar tertentu juga bekerja pada m,dalam keadaan
demikian persamaan geraknya menjadi:

3

Atau:
(7)
Dengan menggunakan Transformasi Laplace untuk memecahkan persamaan (5), (6) atau (7)
bergantung syarat-syarat awal yang sesuai dengan kajian fisika,perpindahan X(t) dapat
ditemukan.
Contoh soal:
Sebuah partikel bermassa bergerak
pada sumbu dan ditarik menuju titik asal
dengan suatu gaya yang secara numerik sama
dengan . Bila ia mula-mula diam di
,carilah kedudukan nya pada setiap saat dengan
menganggap :
a. Tidak ada gaya-gaya lain yang bekerja
b. Suatu gaya peredam yang secara numerik sama dengan 8 kali kecepatan sesaat bekerja.
Penyelesaiaan:
a. Bila X >0,gaya total adalah kekiri(yaitu negatif) dan diberikan oleh -8X. Bila
X<0,gaya total adalah kekkanan(yaitu positif) dan harus diberikan oleh -8X. karena
untuk kedua-duanya gaya total adalah -8x, maka berdasarkan hukum Newton.
(Massa).(Percepatan) = Gaya Total

Atau

Dengan mengambil Transformasi Laplace dan dengan menggunakan syarat-syarat


awal , kita peroleh jika

4
Maka dari tabel invers transformasi Laplace untuk didapatkan:

Grafik dari gerakan dapat dilihat pada gambar 3 dimana amplitude (pergeseran
maksimum dari ) adalah , perioda adalah dan frekuensi adalah .

Gambar 3 Gambar 4

b. Bila dan disebelah kanan dari dan bergerak kekanan,maka


gay peredam bergerak kekiri(yaitu negatif) da harus diberikan oleh . Begitu
pula bila dan dikiri dan bergerak kekiri sehingga gaya peredam
kekanan (yaitu positif) dan harus diberikan juga oleh . Gaya peredam juga
adalah untuk keadaan-keadaan
, maka:
(Massa) (Percepatan) = Gaya Total

Atau:

Dengan mengambilkan Transformasi Laplace dari persamaan (2) dan dengan


menggunakan syarat-syarat awal: kita peroleh:

5
Atau:

Maka:

{ }

{ }

{ } { }

Jadi posisi setiap saat diberikan oleh persamaan: Grafik dari


terhadap dapat dilihat dalam gambar 4.
2. Misalkan sebuah manik-manik yang mempunyai massa m dibatasi bergerak pada sebuah
kawat tanpa gerakan yang terletak dalam sebuh bidang vertikal. Jika partikel tersebut
bertolak dari keadaan diam disebarang titik kawat dan jatuh dibawah pengaruh gravitasi
bumi,maka waktu turun ke titik terendah kawat tersebut dapat dihitung dengan persamaan
lintasan juga dapat ditentukan.
Anggap bahwa manik-manik yang bermassa m bertolak dari keadaan diam dititk dengan
koordinat seperti terliht pada gambar 5. Misalkan titik yang mempunyai koordinat
adalah suatu titik perantara dalam gerak tersebut dan misalkan titik terendah kawat
tersebut diambil sebagai titik asal . misalkan s adalah panjang busur
Dari hukum kekekalan Energi diperoleh:

Dimana adalah laju sesaat partikel di .


penyelesaiaan selanjutnya:

6

Atau dengan menggunakan kenyataan bahwa s berkurang jika waktu t bertambah,

Waktu t seluruhnya yang diperlukan oleh manik-manik untuk bergerak dari P ke Q diberikan
oleh:

∫ ∫ ∫
√ √
Bila bentuk kurva tersebut diketahui maka panjang busur daat dinyatakan dalam y dan
didapatkan:

Dan

∫ ∫
√ √ √
Jadi


Selanjutnya akan ditentukan bentuk yang dipunyai kawat jika waktu yang diperlukan untuk
mencapai titik terendah adalah sebuah konstanta,yaitu tidak tergantung dari kedudukan awal.
Dalam kasus ini kita harus mencari dari:



Dimana adalah sebuah konstanta. Persamaan integral jenis konvolusi ini adalah kasus
khusus”persamaan integral” dan dapat dituliskan sebagai:


Dengan mengambil Transformasi Laplace dan dengan memperhatikan bahwa [ ]
( )
( ) √

Kita peroleh:

7
√ √

Transformasi laplace diberikan oleh:

√ √ √
( )

Karena :

Maka kita peroleh:



( )

Jika kita misalkan:



Maka:

( ) √

Karena lerengnya harus positif.


Dengan mengintegralkan, maka dari persamaan terakhir diatas kita dapatkan:

∫√

Dengan memisalkan , persamaan ini dapat ditulis:

∫√

∫ ∫

8
Jadi persamaan parameter kurva yang diperlukan adalah:

Karena kurva tersebut harus lewat melalui titik maka kita peroleh
maka dengan memisalkan :

Persamaan parameter tersebut adalah:


(
Persamaan parameter ini merupakan sebuah sikloit.
B. Penggunaan Transformasi Laplace dalam RANGKAIAN LISTRIK
1. Suatu rangakaian listrik sederhana terdiri atas elemen-elemen rangakaian yang
dihubungkan seri dengan suatu saklar s.
a. Sebuh generator atau bateray dengan tegangan gerak elektrik
b. Sebuah resistor dengan resistance
c. Sebuah induktor yang mempunyai induktans
d. Sebuh kapasitor yang mempunyai kapasitans
Elemen-elemen rangkaian tersebut seperti terlihat pada gambar 6.

9
Apabila saklar ditutup, muatan akan mengalir ke plat-plat kapasitor. Laju
aliran muatan yang diberikan oleh

Persoalan yang penting adalah menentukan muatan-muatan pada kapasitor dan arus-arus sebagai
fungsi-fungsi dari waktu. Untuk itu terlebih dahulu kita mendefinisikan „penurunan potensial”
atau „penurunan tegangan‟ antara ujung-ujung rangkaian.

a) Penurunan tegangan antara ujung-ujung sebuah resistor


b) Penurunan tegangan antara ujung-ujung sebuah induktor
c) Penurunan tegangan antara ujung-ujung sebuah kapasitor
d) Penurunan tegangan antara ujung-ujung sebuah generator

Persamaan diferensial dapat diperoleh dengan menggunakan hukum-hukum kirchoff berikut:

1. Jumlah aljabar dari arus-arus yang mengalir menuju suatu titik cabang sama dengan nol
2. Jumlah aljabar dari penurunan-penurunan potensial/tegangan sekeliling sebarang simpul
tertutup sama dengan nol.

Untuk rangkaian sederhana dari gambar 6 penerapan hukum ini pada khususnya sederhana
(hukum 1 dalam hal ini tidak perlu). Kita dapatkan persamaan untuk menentukan yaitu:

(8)

Dengan memperhatikan analogi dari persamaan (8) dengan persamaan (7) akan terlihat
bahwa “massa (m)” bersesuaian dngan “induktans L” bersesuaian dengan
dengan “ dengan
dan dengan “

10
Contoh Soal:

1. Sebuah induktor sebuah resitor dan sebuah kapasistor


dihubungkan seri dan tegangan . Pada muatan pada kapasitor dan arus dalam
rangkaian adalah . Carilah muatan dan arus pada setiap saat jika E =
. Rangkaian seperti gambar 7.

Penyelesaiaan :
Misalkan dan muatan dan arus sesaat pada saat . Dari diperoleh:

Karena maka:

Jika , maka persamaan diatas menjadi :

Dengan syarat-syarat awal dan dengan mengambil


Transformasi laplace,didapatkan :

( ( ))

Atau:

11
Jadi :

Dan yaitu:

Untuk yang besar, suku-suku dari dan yang mengandung dapat


diabaikan dan suku-suku ini disebut suku-suku fana (transient terms) atau bagia fana
(transient part) dari solusi. Suku-suku lainnya disebut suku-suku keadaan tunak (steady
state term) atau bagian keadaan tunak (steady state part) dari solusi.

2. Sebuah tegangan periodik dalam bentuk sebuah “gelombang segi panjang” seperti
dalam gambar 8a diterapkan kepada rangakaian listrik gambar 8b. dengan menganggap
bahwa arus adalah nol pada waktu , tentukan arus sebarang waktu kemudian.

Gambar 8a gambar 8b.

12
Penyelesaian:

Persamaan differensial untuk arus dalam rangkaian seperti yang digambarkan pada
gambar 8b tersebut adalah:

Dengan mengambil Transformasi Laplace dan dengan menggunakan entri 135 dalam
tabel Transformasi Laplace khusus (spiegel R Murray,1990:253) didapatkan:

Atau:

Dimana ̃ [ ]

{ }

Fungsi mempunyai sebuah kutub sederhana di , dan

mempunyai sebuah kutub sederhana di dengan


dimana . Nilai bukanlah sebuah kutub karena

adalah berhingga. Jadi adalah sebuah singularitas yang

dapat dihilangkan.
Seterusnya kita hitung residu dari di kutub-kutub tersebut, yaitu:
Residu di adalah:

Residu di adalah

13
{ }

{ }{ }

{ }{ }

{ }

Maka jumlah residu adalah:


{ }


[ ]

Dengan demikian dari persamaan terlebih dahulu dapat kita peroleh, yaitu:


[ ]

Ini dapat juga ditulis dalam bentuk:


[ ]

[ ]

14
Di mana :
{ }

c. Penggunaan Transformasi Laplace Pada BALOK


Andaikan sebuah balok yang ujung-ujungnya dan berimpit dengan
( seperti terlihat pada gambar 9 ). Andaikan pula bahwa suatu beban vertikal
yang diberikan oleh persatuan panjang, bekerja secara transversal pada batang.
Maka sumbu balok memiliki penyimpangan transversal pada titik yang
memenuhi persamaan differensial:

Penyimpangan tranfersal ini disebut juga kurva


penyimpangan atau kurva elastisk. Besaran
disebut kekakuan bengkokan ( flexural rigidity ) dari
balok dan disini kia akan menggapnya konstan. (
sebenarnya E adalah modulus elastik Young untuk
batang dan I adalah momen inersia dari suatu penampang balok terhadap
sumbuhnya). Besaran-besaran dan masing-masing disebut
“momen lentur” (bending moment) dan “pergeseran vertikal” (vertikal shear) di .
Syarat-syarat batas yang berhubungan dengan persamaan differensial pada
persamaan (1) di atas bergntung pada cara bagaimana balok ditopang.
Yang biasanya adalah berikut ini:
1. Ujung dijepit, built-in atau tetap :
2. Ujung bersendi (dihubungkan dengan engsel) atau sekedar didukung

3. Ujung bebas

Dengan menggunakan transformasi Laplace penyimpangan dapat dihitung.

15
Contoh Soal

Sebuah balok yang ujung-ujungnya di jepit di dan (seperti gambar

10). Suatu beban Po yang terpusat bekerja secara tegak kebawah pada titik .

carilah penyimpangan yang dihasilkan.

Penyelesaian :

Bila sebuah balok mengalami suatu beban Po


yang terpusat pada titik x = , maka beban
ini dapat dinyatakan oleh W(x) = P o ,
(atau funsi delta dirac atau fungsi impuls).
Maka persamaan differensial untuk
penyimpangan dan syarat-syarat batas yang bersangkutan diberikan oleh:

Dengan mengambil Tranformasi Laplace, kita peroleh jika:

[ ]

Dengan mengambil

Kita dapatkan:

Inverskan, kita peroleh :

( )

16
Atau yang setara dengan:

Dari kedua syarat terakhir, kita cari besarnya C1 dan C2 :

Jadi penyimpangan yang dikehendaki ialah :

( )

Atau:

d. Penggunaan Transformasi Laplace pada KONDUKSI KALOR


Persamaan konduksi kalor berdimensi satu adalah:

Disini adalah temperature dalam sebuah benda padat dikedudukan pada waktu .
konstanta k yang dinamakan difusifitas, sama dengan , dimana konduktivitas k, kalor
jenis , dan massa jenis dianggap konstan. Banyaknya kalor persatuan luas persatuan
waktu yang dihantarkan melalui sebuah bidang di berikan oleh : dengan
menggunakan Transformasi laplace temperatur di seberang waktu kemudian dapat
dihitung.

17
Contoh Soal:
Sebuah benda padat semi tak terhingga (gambar 11) Mula-mula Berada pada
temperature nol. Pada waktu , sebuah
temperature konstan U0 > 0 diterapkan dan
dipertahnkan pada muka . Carilah
temperature diseberang titik benda padat tersebut
pada seberang waktu t kemudian

Penyelesaian
Persamaan untuk penentuan temperature di sebarang titik dan pada sebarang
waktu adalah :

Syarat-syarat awal yang dipenuhi :


| |
Dimana keadaan ini menyatakan persyaratan bahwa temperature tersebut dibatasi untuk
semua dan .
Denganmengambil transformasi Laplace kita mendapatkan :

Dimana :

{ }

Dan diharuskan terbatas.


Denganmemecahkan persamaan (1) kita mendapatkan :
√ √

Maka kita harus memilih agar terbatas untuk dan kita memperoleh :

18
Dari persamaan (2) untuk , didapatkan :

Sehingga persamaan kita menjadi :



Akhirnya kita dapatkan :




{ ∫ }

Persamaan ini menyatakan temperatur di sebarang titik benda padat tersebut pada sebarang
waktu kemudian .

E. Penggunaan Transformasi Laplace pada PERSAMAAN GELOMBANG


BERDIMENSI SATU
Persamaan gelombang berdimensi satu dinyatakan oleh persamaan :

Persamaan ini dapat diterapkan pada getaran transversal yang kecil dari sebuah tali
fleksibel yang tegang, yang mula-mula diletakkan pada sumbu dan dibuat bergerak
(gambar 12)

19
Variable adalah pergeseran sebarang titik x dari tali pada waktu t. konstanta
dimana adalah tegangan dalam tali (konstan) dan adalah massa per satuan
panjang tali yang juga konstan.

Contoh soal
Sebuah tali panjang tak berhingga yang salah satu ujungnya berada di , mula-mula
diam pada sumbu ujung kemudian diberikan simpangan transversal berbentuk
getaran periodik . Carilah simpangan tali pada sebarang titik untuk setiap
saat .
Penyelesaian

Gambar 13

Jika y(x,t) adalah simpangan transversal tali untuk sebarang titik tali pada setiap saat t,
maka persoalan nilai batas dan syarat awal tersebut adalah :

| |

Dimana kondisi terakhir menunjukkan bahwa pergeseran tersebut dibatasi.


Karena simpangan tali berhingga, maka : | |
Dengan mengambil transformasi Laplace dari kedua belah ruas persamaan (1) terhadap
variable { } dengan menggunakan syarat awal (2) kita peroleh
persamaan differensial biasa :

Atau

20
Sedangkan transformasi Laplace dari syarat batas (2) adalah :

| |

Pemecahan umum persamaan differensial tersebut adalah :

Persyaratan keterhinggaan dalam (4) untuk mengharuskan kita memilih . Dari


persyaratan pertama (4), pemecahan khusus bagi persamaan differensial biasa (3) diberikan oleh
:

Dengan mengambil transformasi Laplace Invers dari dalam (15) dengan menggunakan
rumus invers kompleks, kita peroleh pemecahan syarat awal dan syarat betas bersangkutan :

Secara fisis ini berarti bahwa sebuah titik dari tali akan tetap diam sampai waktu .
Setelah itu titik tersebut mengalami gerak yang identik dengan gerak ujung tetapi
terbelakang waktunya selama . konstanta adalah laju penjarahan gelombang.

21

Anda mungkin juga menyukai