Anda di halaman 1dari 5

1.

Prowl 330 EC

Nama : Prowl 330 EC


Kandungan Bagan Aktif : Pendimethalin 336 g/l
Jenis Formulasi : Emulsifiable Concentrate
Translokasi : Kontak
Selektivitas : Selektif
Waktu Aplikasi : Pratumbuh
Tanaman Sasaran : Tanaman Bawang Merah, Kedelai, dan Tebu
Gulma Sasaran dan Dosisnya : Ageratum conyzoides dengan dosis 1,5-3 l/ha
Alternanthera sp. dengan dosis 1,5-3 l/ha
Amaranthus spinosus dengan dosis 1,5-3 l/ha
Erechtites sp. dengan dosis 1,5-3 l/ha
Digitaria sp. dengan dosis 1,5-3 l/ha
Volume Semprot : 500-600 l/ha
Mekanisme Kerja : LD50 > 5000 mg/kg, DT50 3-4 bulan.
Pendimethalin dapat mengahambat polimerisasi tumbulin yang merupakan
suatu dimer protein pada sel yang berpolimerisasi kepembentukan mikrotubula
(Mawaddah, 2012)

1
2. Pro Quat 276 SL

Nama : Pro Quat 276 SL


Kandungan Bagan Aktif : Paraquat diklorida 276 g/l
Jenis Formulasi : Soluble Liquid
Translokasi : Kontak
Selektivitas : Selektif
Waktu Aplikasi : Pascatumbuh
Tanaman Sasaran : Tanaman Kelapa Sawit
Gulma Sasaran dan Dosisnya : Ageratum conyzoides dengan dosis 2-2,5 l/ha
Ischaemum timorense dengan dosis 2-2,5 l/ha
Volume Semprot : 400-500 l/ha
Mekanisme Kerja : LD50 = 120 mg/kg. Menghasilkan Elektron
bebas dari fotosistem I bereaksi dengan ion paraquat membentuk radikal bebas.
O2 mengubah kembali radikal bebas menghasilkan O2 negatif., O2 negatif
menyerang membran asam lemak tak jenuh, mendisintegrasikan membran sel
dan jaringan. Radikal bebas tersebut mendaur ulang dengan menghasilkan lebih
banyak lagi O2 negatif sampai pasokan elektron bebasnya berhenti. Kerja
herbisida ini sangat tergantung pada kehadiran cahaya, oksigen, dan
fotosintesis (Anderson, 1977).

2
3. Knockout 120/120 AS

Nama : Knockout 120/120 AS


Kandungan Bagan Aktif : Isopropilamina glifosat 120g/l
Jenis Formulasi : Aquaeous Solution
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Non selektif
Waktu Aplikasi : Pasca tumbuh
Tanaman Sasaran : Karet (TBM)
Gulma Sasaran dan Dosisnya : Mikania micrantha dengan dosis 2-4 l/ha
Borreria alata dengan dosis 2-4 l/ha
Paspalum conjugatum dengan dosis 2-4 l/ha
Ottochola nodosa dengan dosis 2-4 l/ha
Volume Semprot : 400l/ha
Mekanisme Kerja : LD50 > 5000 mg/kg, DT50 = 22-46 hari.
Menonaktifkan/ menghambat kerja enzim EPSP (5-Enolpyruvyl Shikimate 3-
Phosphate) yang berperan dalam biosintesa asam aromatik penyusun protein
yakni tryptophan, tyrosin, dan phenylalanin. Gejala keracunan terlihat agak
lambat, dimana daun akan terlihat layu menjadi coklat dan akhirnya mati.
Gejala akan terlihat 1-3 minggu setelah aplikasi (Djojosumarto, 2008).

3
4. Fenomin 865 SL

Nama : Fenomin 865 SL


Kandungan Bagan Aktif : 2,4-D Dimetil amina 865 gr/lt
Jenis Formulasi : Soluble Liquid
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Selektif
Waktu Aplikasi : Pascatumbuh
Tanaman Sasaran : Tanaman Padi Sawah
Gulma Sasaran dan Dosisnya : Fimbristylis miliacea dengan dosis 1-1,5 l/ha
Monochoria vaginalis dengan dosis 1-1,5 l/ha
Scirpus cunjoides dengan dosis 1-1,5 l/ha
Volume Semprot : 400 l/ha
Mekanisme Kerja : LD > 866 mg/kg, DT50 < 7 hari. Herbisida
dengan bahan aktif 2,4-D akan mengganggu pembentukan lemak, menghambat
pertumbuhan gulma dengan mempercepat respirasi, hal ini menyebabkan
adanya ke dua bahan aktif dapat mempercepat kematian gulma. Cara kerja lain
adalah dengan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang
diperlukan tumbuhan (Moenandir, 1990).

4
5. Boral 480 SC

Nama : Boral 480 SC


Kandungan Bagan Aktif : Sulfentrazon 480 g/l
Jenis Formulasi : Salt Concentrate
Translokasi : Sistemik
Selektivitas : Selektif
Waktu Aplikasi : Pratumbuh
Tanaman Sasaran : Tanaman Padi, Tebu, dan Teh
Gulma Sasaran dan Dosis : Marsilea crenata dengan dosis 100-200 ml/ha
Monochoria vaginalis dengan dosis 100-200 ml/ha
Ludwigia hyssopifolia dengan dosis 100-200 ml/ha
Cyperus iria dengan dosis 100-200 ml/ha
Cyperus difformis dengan dosis 100-200 ml/ha
Volume Semprot : 400l/ha
Mekanisme Kerja : LD50 = 2855 mg/kg, DT50 = 8 hari. Setelah diserap
oleh pada jaringan daun kemudian ditranslokasikan keseluruh bagian
tumbuhan misalnya titik tumbuh, akar rimpang. Gejala yang ditimbulkan gulma
setelah diberi herbisida yaitu mengalami kematian total (Djojosumarto, 2008).

Anda mungkin juga menyukai