Anda di halaman 1dari 15

FUNGISIDA DAN TEKNIK

APLIKASI
DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

M. GHOZALI 168220005
RIDHO AFRIZAL 168220055
NENA TRIANA 168220057
GABY OKTAVIA SEMBIRING 168220065
SAIMA SAPUTRI HASIBUAN 168220081

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2019
Pengertian Fungisida
 Fungisida adalah senyawa kimia beracun untuk
memberantas dan mencegah perkembangan fungi atau
jamur. Penggunaan fungisida adalah termasuk dalam
pengendalian secara kimia.
 Adapun keuntungan yang diperoleh dari penggunaan
fungisida adalah :
 1. Mudah diaplikasikan
 2. Memerlukan sedikit tenaga kerja
 3. Penggunaanya praktis
 4. Jenis dan ragamnya bervariasi
 5. Hasil pengendalian tuntas
Sifat-Sifat Fungisida
 Sifat-sifat fungisida yaitu: (a) meracuni patogen sasaran;
(b) tidak bersifat fitotoksit: (c) efek residunya minimal,
agar tidak polusi; (d) tidak mudah terbakar; (e) tidak
merusak alat; (f) dapat merata dan melekat pada daun;
dan (g) aktif dalam waktu yang tidak terlalu lama.
 Macam-macam fungisida berdasarkan fungsinya yaitu
 1. Protektan (sebagai pelindung), pemakaiannya sebelum
infeksi dan fungisidanya bersifat kontak.
 2. Eradikan (menghilangkan), untuk menghilangkan
sumber inokulum.
 3. Khemoterapetan (menyembuhkan), fungisida sistemik
dan dapat menyembuhkan tanaman sakit.
Cara Kerja Fungisida
 a. Fungisida Nonsistemik
 Fungisida ini hanya berfungsi mencegah infeksi cendawan
dengan cara menghambat perkecambahan spora atau
miselia jamur yang menempel di permukaan tanaman.
 b. Fungisida Sistemik
 Fungisida sistemik diabsorbsi oleh organ-organ tanaman
dan ditranslokasikan ke bagian tanaman lainnya melalui
pembuluh angkut maupun melalui jalur simplas (melalui
dalam sel).
Contoh Fungisida
a. Antracol 70WP
Merk dagang : Antracol 70WP
Jenis : Fungisida
Bahan aktif : Propinep 70%
Formulasi : WP (Wattable
Powder)
Warna : Krem/putih
kekuningan
Cara kerja : Kontak
Bentuk fisik : Tepung
Produsen : PT. Bayer Indonesia
 Fungisida Antracol 70WP dapat digunakan untuk mengendalikan
penyakit jamur pada berbagai jenis tanaman, antara lain adalah
sebagai berikut ;

Dosis (Volume
Tanaman Penyakit semprot) Waktu Aplikasi Interval
Anggur Embun tepung 1.5-3 g/l (600-800 l 1-2 minggu setelah 14 hari
(Plasmopara viticola) air/ha) pemangkasan daun
dan diakhiri 3
minggu sebelum
panen
Anggrek Bercak daun 2 kg/ha (500-800 l Bila timbul gejala 7 hari
(Cercospora dendrobii) air/ha) serangan
/ Busuk hitam
(Phytophthora
nicotianae)

Apel Embun tepung 4 g/l Jika timbul gejala 7 hari


(Podosphaera serangan
leucitricha) / Bercak
daun (Marssonina
coronaria)
b. Fungisida ANVIL 50 EC

Merk dagang : Anvil 50 EC


Jenis : Fungisida

Bahan aktif : Heksakonazol 50 g/l.

Formulasi : WP (Wattable Powder)

Warna : Krem/putih kekuningan

Cara kerja : Sistemik

Bentuk fisik : Cair

Produsen : PT. Syingenta Indonesia


 Anvil 50 SC adalah fungisida sistemik dengan daya
eradikan dan protektan yang menghambat biosintesa
ergosterol dari jamur golongan Basidiomycetes dan
Ascomycetes. Anvil 50 SC bekerja sistemik ke seluruh
bagian tanaman melalui pembuluh kayu (xylem). Dengan
jenisnya sistemik Anvil 50 SC sangat cocok digunakan
untuk tanaman seperti cabai, kedelai, daun bawang,
bawang putih, bawang merah, tomat, pisang, semangka
dan lain-lain. Sangat aktif mengendalikan penyakit pada
berbagai macam tanaman pangan, hertikultura dan
tanaman perkebunan.
Sasaran OPT Anvil 50 EC
Tanaman/peny Konsentrasi Keterangan
akit formula
Cendawan 2,5 ml/air/pohon Penyiraman pada leher
akar putih akar. Selang waktu
(karet) penyiraman 6 bulan

Kedelai 0,5- 1 ml/air Disemprotkan pada


Karat daun. Selang waktu
penyemrotan 7-10 hari

Kopi 1-2 ml/air Disemprotkan pada


Karat daun daun. Selang waktu
penyemrotan 7-10 hari
c. Fungisida Benstar 50 WP

Merk dagang : Anvil 50 EC


Jenis : Fungisida

Bahan aktif : Benomil 50%

Formulasi : WP (Wattable Powder)

Warna : putih

Cara kerja : Sistemik

Bentuk fisik : Padat

Produsen : PT. Asia Agro


Fungsisida Benstar (R) 50 WP dengan bahan aktif
Benomil yang bersifat sistemik, berbentuk tepung warna
putih yang dapat disuspensikan dalam air. Efektif melindungi
dan memberantas penyakit cendawan pada tanaman padi.
Penelitian menunjukkan bahwa Benomil mampu
memperlambat proses penuaan daun sehingga daun tetap
hijau lebih lama dan hasil panen lebih tinggi.
Tanaman padi yang disemprot dengan fungisida Benstar
(R) WP meningkatkan hasil panen gabah lebih bersih,
bening dan bernas.
d. Fungisida Delsene MX 80 WP

Merk dagang : Delsene MX 80 WP


Jenis : Fungisida

Bahan aktif : Mancozeb 73.8%, &


Carbendazim 6.2%.
Formulasi : WP (Wattable Powder)

Warna : Kuning Pucat

Cara kerja : Kontak dan Sistemik

Bentuk fisik : Padat

Produsen : PT. Dupont Indonesia


 Fungsi dan Dosis Fungisida Delsene MX 80 WP.
 Dosis fungisida Delsene MX 80 WP adalah 1 - 2 gram/liter air atau
15 - 30 gram per tengki, ukuran dosis Delsene ini merata untuk
seluruh jenis tanaman.

Berikut ini fungsi fungisida Delsene untuk masing-masing tanaman.


 Bawang merah: penyakit bercak daun alternaria porri.
 Cabe: penyakit antraknosa colletotrichum capsici, penyakit bercak
daun cercospora sp.
 Cengkeh: penyakit cacar daun phyllosticta sp.
 Jagung: penyakit hawar daun helminthosporium turcicum.
 Kacang tanah: penyakit bercak daun cercospora sp.
 Karet (di pembibitan): penyakit gugur daun colletotrichum
gloeosporioides.
 Bahan aktif mancozeb berfungsi mengendalikan
berbagai penyakit, misanyal hawar daun, bercak daun,
karat, yang biasa menyerang pada jenis tanaman buah-
buahan, kacang-kacangan, sayuran,tanaman hias, dan lain-
lain.

 Sedangkan bahan aktif CARBENDAZIM 6.2% bekerja


secara sistemik dengan cara protektif dan kuratif yang
diserap melalui akar, dan jaringan hijau lain.
Kesimpulan
 1. Fungisida adalah senyawa kimia beracun
untuk memberantas dan mencegah
perkembangan fungi atau jamur.
 2. Fungisida dapat berbentuk cair (paling banyak
digunakan), gas, butiran, dan Serbuk.
 3. Jenis fungisida dibedakan menjadi tiga jenis
yaitu fungisida nonsistemik,sistemik dan sistemik
lokal.

Anda mungkin juga menyukai