Anda di halaman 1dari 13

I.

HASIL DAN PEMBAHASAN

I.1 Hasil

No Gambar
1. Calaris 550 SC

Nama dan Kandungan Bahan Aktif Calaris 550 SC


 Mesotrion 50 g/l
 Atrazin 500 g/l
Jenis Formulasi SC
Translokasi Sistemik
Selektivitas Selektif Awal Purna Tumbuh
Waktu Aplikasi Awal Pertumbuhan
Tanaman Sasaran Jagung
Gulma Sasaran & Dosisnya Gulma golongan rumput 1,2 kg/l
Volume Semprot 300 l/ha
Mekanisme Kerja Absorpsi lewat akar melalui xilem
secara apoplastik, laju absorbsi erat
hubungannya dengan laju respirasi
(Djojosumatro, 2000).
2. Boral 480 SC

Nama dan Kandungan Bahan Aktif Boral 480 SC, Sulfentrazon 480 g/l
Jenis Formulasi SC
Translokasi Sistemik
Selektivitas Non Selektiv
Waktu Aplikasi Pra tumbuh
Tanaman Sasaran Padi, tebu dan teh
Gulma Sasaran & Dosisnya  Marsilea crenata : 100 ml/ha
 Cyperus iria : 100 ml/ha
 Cleme rutidospermae : 0,5- 1 l/ha
 Setaria plicata : 1 l/ha
Volume Semprot 400 l/ha
Mekanisme Kerja Setelah diserap oleh jaringan daun
kemudian ditranslokasikan keseluruh
bagian tumbuhan misalnya titik
tumbuh, akar rimpang . Gejala yang
ditimbulkan gulma setelah diberi
herbisida yaitu mengalami kematian
total (Djojosumarto, 2000).
3. Zeram 250 EC

Nama dan Kandungan Bahan Aktif Zeram 250 EC, Oksifluorfen 250 g/l
Jenis Formulasi EC
Translokasi Kontak
Selektivitas Selektiv
Waktu Aplikasi Sebelum dan sesudah tanam
Tanaman Sasaran Bawang Merah
Gulma Sasaran & Dosisnya  Digistaria sp. : 2-4 ml
 Cyperus sp. : 2-4 ml
Volume Semprot 400-600 g/l
Mekanisme Kerja Menghambat aktivitas meristem, yakni
menghambat pembelahan dan
pemanjangan sel akar diikuti dengan
pembesaran garis tengah atau
pembengkakan akar di daerah
meristematik (Agustina, 2006).

4. Roundup 486 SL
Nama dan Kandungan Bahan Aktif Roundup 486 SL, Isopropilamina
Glifosat 486 g/l
Jenis Formulasi SL
Translokasi Sistemik
Selektivitas Non Selektiv
Waktu Aplikasi Purna (pasca) tumbuh
Tanaman Sasaran Padi, karet, kelapa sawit, kopi dan
jagung.
Gulma Sasaran & Dosisnya  Eleusine indica 3-4 l/ha
 Cynodon dactylon 11,5-3 l/ha
Volume Semprot 1,5-3 l/ha, 200-500 l/ha
Mekanisme Kerja Diserap melalui akar menuju
keseluruhan tanaman dengan
pembuluh tumbuhan (Agustina, 2006).

5. Dupon Aily 20 WG
Nama dan Kandungan Bahan Aktif Dupon Ally 20 WG, Metil Metsulfuron
20%
Jenis Formulasi WG
Translokasi Sistemik
Selektivitas Selektiv
Waktu Aplikasi Sebelum dan Setelah Tanam
Tanaman Sasaran Padi dan Karet
Gulma Sasaran & Dosisnya Monochoria vaginalis 10-20 g/ha
Volume Semprot 500 l/ha
Mekanisme Kerja Cara kerja metil metsulfuron adalah
menghambat kerja dari enzim
acetolactate synthase (ALS) dan
acetohydroxy synthase (AHAS)
dengan menghambat perubahan dari α
ketoglutarate menjadi 2-
acetohydroxybutyrate dan piruvat
menjadi 2-acetolactate sehingga
mengakibatkan rantai cabang-cabang
asam amino valine, leucine, dan
isoleucine tidak dihasilkan. Tanpa
adanya asam amino yang penting ini,
maka protein tidak dapat terbentuk dan
tanaman mengalami kematian
(Sembodo, 2010).
6. Starquat 135 SL
Nama dan Kandungan Bahan Aktif Starquat 135 SL, Parakuat diklorida
135 g/l
Jenis Formulasi SL
Translokasi Kontak
Selektivitas Selektiv
Waktu Aplikasi Sebelum dan Setelah Tanam
Tanaman Sasaran Kakao dan Kelapa Sawit
Gulma Sasaran & Dosisnya Ageratum conyzoidez 1-2 l/ha
Digitaria ciliaris 3 kg/ha
Volume Semprot 450 l/ha
Mekanisme Kerja Parakuat merupakan herbisida kontak
dan bila molekul herbisida ini terkena
sinar matahari setelah berpenetrasi ke
dalam daun atau bagian lain yang hijau
maka molekul ini akan bereaksi
menghasilkan molekul hidrogen
peroksida (Novizan, 2007).

7. Viaron 80 WP
Nama dan Kandungan Bahan Aktif Viaron 80 WP, Diuron 80%
Jenis Formulasi WP
Translokasi Sistemik
Selektivitas Selektiv
Waktu Aplikasi Sebelum dan Setelah Tanam
Tanaman Sasaran Tebu dan Ubi Kayu
Gulma Sasaran & Dosisnya Digitaria ciliaris 3 kg/ha
Cleome rutidosperma 1-2 kg/ha
Volume Semprot 500 l/ha
Mekanisme Kerja Herbisida diuron bersifat sistemik.
Herbisida ini biasanya diabsorbsi
melalui akar dan ditranslokasikan ke
daun melalui batang. Pemakaian lewat
daun tidak ditranslokasikan lagi. Di
dalam tubuh tumbuhan diuron
mengalami degradasi, terutama melalui
pelepasan gugus metil. Herbisida
diuron menghambat reaksi Hill pada
fotosintesis, yaitu dalam fotosistem II.
Dengan demikian pembentukan ATP
dan NADPH terganggu
(Tjitrosoedirdjo, 1984 dalam Agustina,
2006).
8. Basta 150 WSC
Nama dan Kandungan Bahan Aktif Basta 150 WSC, amonium glufosinat
Jenis Formulasi SL
Translokasi Kontak dan Sistemik
Selektivitas Non Selektiv
Waktu Aplikasi Purna Tumbuh
Tanaman Sasaran Kelapa sawit, karet, kopi, kakao, teh
dan cengkeh
Gulma Sasaran & Dosisnya Cyperus sp. 1-2kg/l
Imperata cylindrical 1-2kg/l
Volume Semprot 450 l/ha
Mekanisme Kerja Efektif menekan pertumbuhan gulma,
karena mempunyai aktivitas yang lebih
cepat di dalam jaringan tumbuhan
(Novizan, 2007).

9. Bimaron 500 F
Nama dan Kandungan Bahan Aktif Bimaron 500 F, Diuron 500 g/l
Jenis Formulasi F
Translokasi Sistemik
Selektivitas Non Selektiv
Waktu Aplikasi Pra Tumbuh
Tanaman Sasaran Kapas, karet, kelapa sawit dan teh.
Gulma Sasaran & Dosisnya Gulma golongan rumput 1,2 kg/l
Volume Semprot 400 l/ha
Mekanisme Kerja Translokasi atau pergerakan herbisida
dalam tubuh tanaman dapat melalui
xilem,floem atau interseluler.
Translokasi herbisida dalam xilem,
mula-mula masuk dalam daun lateral,
kemudian masuk floem yang
diteruskan ke xilem, baru setelah itu
dilalukan ke atas. Translokasi lewat
floem sejalan dengan fotosintat dari
daun kebagian lain. Floem terdiri atas
sel hidup, jika herbisida bersifat sangat
racun dapat mematikan sel tersebut dan
menghentikan translokasi. Sehingga
dapat menghambat fotosintesis dalam
reaksi Hill (Anwar, 2009).

10 Redzone 276 SL
.
Nama dan Kandungan Bahan Aktif Redzone 276 SL, Parakuat diklorida
Jenis Formulasi SL
Translokasi Kontak
Selektivitas Selektiv
Waktu Aplikasi Sebelum dan Setelah Tanam
Tanaman Sasaran Karet, Kelapa Sawit dan Cengkeh
Gulma Sasaran & Dosisnya Ageratum conyzoidez 1-2 l/ha
Volume Semprot 400 l/ha
Mekanisme Kerja Menghasilkan radikal hidrogen
peroksida yang memecahkan membran
sel dan merusak seluruh konfigurasi
sel. Herbisida kontak memerlukan
dosis dan air pelarut yang lebih besar
agar bahan aktifnya merata ke seluruh
permukaan gulma dan diperoleh efek
pengendalian aktifnya yang lebih baik
(Sugito, 2005).
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, V.M.F,. 2006. Studi Keefektivan Herbisida Diuron dan Ametrin untuk
Mengendalikan Gulma pada Pertanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.)
Lahan Kering. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Anwar, R. 2009. Uji Berbagai Herbisida Dalam Pengendalian Gulma Tanaman


Karet. UniHaz. Bengkulu.

Dad R., dan J. Sembodo. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Penerbit Graha
Ilmu. Yogyakarta.

Djojosumarto, Panut. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius.


Yogyakarta.

Novizan. 2007. Petunjuk Pemakaian Pestisida. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sugito, H. 2005. Aplikasi Pestisida Kimiawi. Gajah Mada University Press.


Yogyakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai