Anda di halaman 1dari 4

MEMBACA KRITIS

1. Tugas dibuat oleh kelompok (2 orang).


2. Fotokopi satu bab buku ilmiah, satu artikel ilmiah, atau satu bab laporan penelitian
yang dapat dipahami Anda sesuai dengan program studi !
3. Bacalah tulisan/teks di atas dan berilah penanda (di-stabilo atau digarisbawahi) pada
bagian yang penting!
4. Tulislah pernyataan yang penting sebagai kutipan langsung dan kutipan tidak langsung
sebanyak lima kutipan ke dalam tabel berikut.
Contoh Penyajian Kutipan langsung

No. Penyajian Kutipan Langsung

1 “Penggerusan dasar sungai terjadi akibat adanya energi hidrodnamik yang


berlebihan.Energi ini harus dikurangi/dipecahkan untuk mencegah terjadinya
gerusan, meminimalkan erosi dan menjaga keamanan tanah pondasi
bangunan.Pemecah energi dipakai untuk mendisipasi kelebihan energi dan untuk
membuat kondisi aliran yang aman pada saluran hilir” (Sucipto, 2004:35).

(Kutipan ini diambil dari penulis artikel ilmiah Sucipto. 2004. “Analisis Gerusan
Lokal diHilir Bed Protection”. JURNAL SIPIL & PERENCANAAN. Vol. 6, No. 1,
Januari 2004, Halaman 35)
2 Sucipto (2004:33) menyebutkan “Gerusan (scouring) merupakan suatu proses
alamiah yang terjadi di sungai sebagai akibat pengaruh morfologi sungai atau adanya
bangunan air (hidraulic structure)”.

(Kutipan ini diambil dari penulis artikel ilmiah Sucipto. 2004. “Analisis Gerusan
Lokal di Hilir Bed Protection”. JURNAL SIPIL & PERENCANAAN. Vol. 6, No. 1,
Januari 2004, Halaman 33)
3 Sucipto (2004:37) menyebutkan “Bed protection (perlindungan dasar sungai) sering
dipakai untuk mengurangi gerusan dan untuk memindahkan lubang gerusan yang
menimbulkan resiko terhadap stabilitas struktur ke tempat yang jauh dari
bangunan ”.

(Kutipan ini diambil dari penulis artikel ilmiah Sucipto. 2004. “Analisis Gerusan
Lokal di Hilir Bed Protection”. JURNAL SIPIL & PERENCANAAN. Vol. 6, No. 1,
Januari 2004, Halaman 37)
4 “Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut akibat aliran yang masih mempunyai energi
yang tinggi di hilir apron atau diatas end sill, riprap biasanya di tempatkan di hilir
apron” (Sucipto, 2004:38).

(Kutipan ini diambil dari penulis artikel ilmiah Sucipto. 2004. “Analisis Gerusan
Lokal di Hilir Bed Protection”. JURNAL SIPIL & PERENCANAAN. Vol. 6, No. 1,
Januari 2004, Halaman 38)
5 Sucipto (2004:40) menyebutkan “Loncat air yang terjadi mengakibatkan disipasi
energi, sedangkan aliran yang turbulen yang timbul dari loncatan hidraulik dan energi
yang masih tersisa diantisipasi dengan adanya bed protection pada hilir bendung”.

(Kutipan ini diambil dari penulis artikel ilmiah Sucipto. 2004. “Analisis Gerusan
Lokal di Hilir Bed Protection”. JURNAL SIPIL & PERENCANAAN. Vol. 6, No. 1,
Januari 2004, Halaman 40)

No. Penyajian Kutipan tidak Langsung

1 Shields mengemukakan suatu diagram untuk awal gerak butiran pada material dasar
seragam(Hoffmans dalam Sucipto, 2004:36).

Pendapat ahli/orang lain yang ditulis (sebagai kutipan) dalam tulisan Sucipto.
“Analisis Gerusan Lokal di Hilir Bed Protection”. JURNAL SIPIL & PERENCANAAN. Vol.
6 No. 1 Januari 2004: 36).
2 Perbedaan tipe gerusan yang diberikan oleh Raudviki dan Ettema (1982) dalam
Legono (1990) adalah sebagai berikut:
1) Gerusan umum di alur sungai, tidak berkaitan sama sekali dengan ada atau
tidak adanya bangunan sungai.
2) Gerusan dilokalisir di alur sungai, terjadi karena menyempitnya aliran sungai
menjadi lebih terpusat.
3) Gerusan lokal di sekitar bangunan, terjadi karena pola aliran lokal disekitar
bangunan sungai.

Pendapat ahli/orang lain yang ditulis (sebagai kutipan) dalam tulisan Sucipto.
“Analisis Gerusan Lokal di Hilir Bed Protection”. JURNAL SIPIL & PERENCANAAN. Vol.
6 No. 1 Januari 2004: 36).
3 Garde dan Raju dalam Sucipto (2004:36) menyatakan bahwa yang dikatakan sebagai
gerak awal adalah salah satu dari kondisi berikut ini:
1) Satu butiran bergerak
2) Beberapa (sedikit) butiran bergerak.
3) Butiran bersama-sama bergerak dari dasar.
4) Kecenderungan pengangkutan butiran yang ada sampai habis.

Pendapat ahli/orang lain yang ditulis (sebagai kutipan) dalam tulisan Sucipto.
“Analisis Gerusan Lokal di Hilir Bed Protection”. JURNAL SIPIL & PERENCANAAN. Vol.
6 No. 1 Januari 2004: 36).
4 Pemecah atau pengurangan energi dapat dilakukan dengan jalan(Budijono,1999)
1) Memperbesar gesekan antara dinding saluran,Untuk memperbesar gesekan
antara lain dengan memperkasar permukaan dan memperluas permukaan
saluran yang kena aliran.
2) Membenturkan (to impact) aliran dengan aliran atau dengan benda keras
3) Membentuk loncatan air dan olakan-olakan air.
4) Memberikan kontra energi.

Pendapat ahli/orang lain yang ditulis (sebagai kutipan) dalam tulisan Sucipto.
“Analisis Gerusan Lokal di Hilir Bed Protection”. JURNAL SIPIL & PERENCANAAN. Vol.
6 No. 1 Januari 2004: 35).
5 Menurut Laursen (1992) dalam Garda dan Raju (1977), Gerusan didefisinikan
sebagai pembesaran dari suatu aliran yan disertai oleh pemindahan material melalui
aksi gerakan fluida.

Pendapat ahli/orang lain yang ditulis (sebagai kutipan) dalam tulisan Sucipto.
“Analisis Gerusan Lokal di Hilir Bed Protection”. JURNAL SIPIL & PERENCANAAN. Vol.
6 No. 1 Januari 2004: 34).

5. Tulislah sumber buku yang Saudara kutip ke dalam daftar pustaka seperti berikut.

DAFTAR PUSTAKA
Garde, R.J. and Raju, K.G.. 1997. Mechanics of Sediment Transportation and Alluvial
Stream Problem . New Delhi. Willy Eastern Limited.
Hoffmans, G.J.C.M. and Verheij, H.J..1997. Scour Manual. Rotterdam: A.A. Balkema.
Legono, D.. 1990. Gerusan Pada Bangunan Sungai. PAU Ilmu-ilmu Teknik UGM,
Yogyakarta
Budijono, O.. 1999. Penanggulangan Gerusan Setempat. Tugas Akhir. S1 Ekstensi UGM,
Yogyakarta.
Sucipto. 2004. "Analisis Gerusan Lokal di Hilir Bed Protection”. JURNAL SIPIL &
PERENCANAAN. Volume 6, Nomor 1, Januari. Semarang: Teknik Sipil, Universitas
Negeri Semarang.
6. Buatlah teks satu halaman yang di dalamnya terdapat satu kutipan langsung dan satu
kutipan tidak langsung.

Penggerusan (scouring) sungai merupakan sebuah peristiwa yang sudah lazim


terjadi akibat adanyafaktor alam dan manusia sepetrti pembuatan bangunan air
(bendung,abutmen,pilar,krib sungai, pangkal jembatan dan lain sebagainya) yang
mengakibatkan terjadinya perubahan pola aliran sungai.Perubahan aliran sungai
tersebut berpengaruh terhadap terjadinya gerusan terhadap bangunan yang terdapat
pada aliran sungai tersebut.
Untuk Mengurangi kerusakan akibat gerusan tersebut dapat dilakukan dengan
beberapa cara, misal Sucipto (2004:37) menyebutkan “Bed protection (perlindungan
dasar sungai) sering dipakai untuk mengurangi gerusan dan untuk memindahkan
lubang gerusan yang menimbulkan resiko terhadap stabilitas struktur ke tempat yang
jauh dari bangunan.
Penggerusan dasar sungai terjadi akibat besarnya energi hidraulik terjadi pada aliran
sungai tersebut, untuk itu jugan diperlukan sebuah cara ataupun metode yang bias
digunakan untuk memecah besarnya energi hidraulik tersebut. Pemecah atau
pengurangan energi dapat dilakukan dengan jalan(Budijono,1999)
1) Memperbesar gesekan antara dinding saluran,Untuk memperbesar gesekan
antara lain dengan memperkasar permukaan dan memperluas permukaan
saluran yang kena aliran.
2) Membenturkan (to impact) aliran dengan aliran atau dengan benda keras
3) Membentuk loncatan air dan olakan-olakan air.
4) Memberikan kontra energi.
Setelah dilakukanya proses penguranga energy tersebut, diharapkan dapat
mengurangi kerusakan yang terjadi pada sungai tersebut maupu terhada bangunan-
bangunan air yang telah ada, Sehingga denga demikian di harapakan dapat
meperpanjang dari usia bangunan tersebut, menguarangi resiko yang mngkin terjadi
pada bangunan tersebut (seperti roboh, ambruk, dan lain sebagainya), dan dapat
menjaga kelestarian dari ekosistem sungai dari kerusakan akibat terjadinya erosi pada
sungai tersebut.

Catatan : ………………………………………………. = kalimat Saudara

Anda mungkin juga menyukai