Elektrokoagulasi
Elektrokoagulasi
Abstrak
Saat ini banyak tempat usaha penyedia jasa pencucian kendaraan bermotor yang membuang air limbah atau
air bekas cucian kendaraan tanpa adanya instalasi pengolahan air limbah. Air limbah bekas pencucian
kendaraan memiliki kandungan TSS dan surfaktan yang dapat mencemari lingkungan. Elektrokoagulasi
adalah teknologi pengolahan air dengan menggunakan proses elektrokimia dimana anoda akan melepaskan
koagulan aktif berupa ion Al atau Fe kedalam larutan, sehingga membentuk flok yang mampu mengikat
kontaminan dan partikel-partikel dalam limbah. Dengan menggunakan metode elektrokoagulasi diharapkan
dapat mengetahui tingkat kandungan TSS dan surfaktan air limbah usaha pencucian kendaraan sebelum dan
sesudah proses elektrokoagulasi serta tingkat efektifitas elektrokoagulasi dalam mengolah air limbah usaha
pencucian kendaraan Proses pengolahan dilakukan dengan variasi tegangan yaitu 6V dan 12V serta variasi
waktu kontak antara plat elektroda dengan air limbah yaitu 60 menit, 90 menit dan 120 menit. Parameter yang
diukur adalah TSS (Total Suspended Solid) dan surfaktan pada outlet reaktor elektrokoagulasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tegangan dan waktu kontak pada reaktor elektrokoagulasi memberikan
pengaruh terhadap penurunan nilai TSS dan surfaktan. Efektifitas penurunan TSS terbaik pada variasi
tegangan 6Vsebesar 61,64% pada waktu kontak 120 menit sedangkan surfaktan sebesar 59,69% pada variasi
tegangan 12V dan waktu kontak 120 menit.
Kata Kunci : air limbah bekas pencucian kendaraan, elektrokoagulasi, TSS, surfaktan
Abstract
Nowaday there are many vehicles washing service disposed waste water without treatment it. The waste
water contain TSS and surfactans that can polluted the environment. Electrocoagulation is the water
treatment technology by electrochemical proces. The anode will release activecoagulant of Al or Fe ions into
the solution, thus forming flock which is able to bind contaminants and particle in effluent. By using the
electrocoagulation method is expected to know the levels of TSS and surfactants in wastewater before and
after the process of electrocoagulation and the level of effectiveness in treating vehicle washing wastewater.
The processing is done by varying the voltages (6V and 12V) and the time contact between the plate electrode
with wastewater (60 minutes, 90 minutes and 120 minutes). Parameters to be measured is the TSS (Total
Suspended Solid) and surfactants on the electrocoagulation reactor outlet. The results showed that the
voltage and the time contact in the electrocoagulation reactor decrease of TSS and surfactants. The best
effectiveness of TSS reduction for 61,64 % was with 6V voltage and 120 minutes of contact time, The reduced
of surfactans reduced for 59,69 % was with 12V voltage and 120 minutes of time contact.
1. Pendahuluan
Di daerah perkotaan kita banyak menemukan banyak tempat jasa pencucian kendaraan bermotor
tempat-tempat pencucian kendaraan bermotor ternyata dapat menimbulkan permasalahan
karena dengan alasan kesibukan dan lebih praktis, lingkungan yang tidak banyak disadari oleh
maka banyak masyarakat yang lebih memilih masyarakat, permasalahan yang ada antara lain
memanfaatkan jasa pencucian kendaraan bermotor adalah penggunaan air bersih secara besar-besaran,
untuk membersihkan kendaraan mereka. Semakin disamping itu para penyedia jasa pencucian
kendaraan bermotor di kota Samarinda saat ini menimbulkan permasalahan lingkungan lainnya,
membuang air limbah atau air bekas cucian maka diperlukan suatu teknologi yang dapat
kendaraan secara langsung ke saluran drainase mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu
tanpa adanya instalasi pengolahan air limbah. Air teknologi yang dapat dimanfaatkan adalah
limbah usaha pencucian kendaraan mengandung elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi adalah
TSS dan surfaktan, TSS pada air limbah teknologi pengolahan air dengan menggunakan
pencucian berasal dari lumpur atau tanah yang proses elektrokimia dimana anoda akan
telah mengering dan menempel pada bagian melepaskan koagulan aktif berupa ion Al3+ atau
kendaraan dan dari penggunaan deterjen sebagai Fe2+ kedalam larutan. Penelitian ini bertujuan
bahan pembersih kotoran, maka air limbah untuk mengetahui tingkat kandungan TSS dan
pencucian juga akan mengandung surfaktan. surfaktan air limbah usaha pencucian kendaraan
sebelum dan sesudah proses elektrokoagulasi serta
Dengan semakin tingginya tingkat penggunaan air mengetahui tingkat efektifitas elektrokoagulasi
bersih untuk keperluan usaha penyedia jasa dalam mengolah air limbah usaha pencucian
pencucian kendaraan bermotor dan karakteristik kendaraan.
air limbah pencucian kendaraan yang dapat
surfaktan (mg/L)
12V
TSS 1.5
250
6V 1
200 12V 0.5
TSS (mg/L)
Gambar 3. Grafik perubahan waktu terhadap nilai TSS Penyisihan surfaktan dalam proses
(Data Primer,2011) elektrokoagulasi disebabkan karena adsorbsi
surfaktan pada permukaan partikel sehingga
Grafik diatas menunjukan perbandingan nilai terbentuk permukaan yang hydropobic yang
penurunan TSS yang terjadi antara tegangan 6V menyebabkan partikel dalam air limbah akan naik
dengan tegangan 12V, dimana pada tegangan 12V ke permukaan dengan bantuan gelembung gas
nilai TSS dapat turun dengan cepat pada waktu yang terbentuk. Semakin lama waktu detensi
detensi 60 menit dibandingkan dengan tegangan maka gelembung gas yang dihasilkan akan
6V, hal ini menunjukan bahwa semakin besar semakin meningkat sehingga kemampuan
tegangan, maka kemampuan untuk menurunkan elektrokoagulasi dalam menyisihkan surfaktan
TSS pada air limbah usaha pencucian kendaraan akan semakin meningkat
juga semakin meningkat.
Nilai TSS maupun surfaktan setelah melalui
Tegangan berbanding lurus dengan arus, maka proses elektrokoagulasi mengalami penurunan
jika tegangan diperbesar maka arus yang mengalir dibandingkan dengan nilai awal kandungan TSS
ke elektroda juga semakin besar. Arus adalah dan surfaktan sebelum melalui proses
elektron yang mengalir, sehingga jika arus elektrokoagulasi. Dari tabel 4.6 terlihat pula
diperbesar maka jumlah elektron yang mengalir bahwa reaktor elektrokoagulasi dengan waktu
dalam reaktor elektrokoagulasi semakin kontak (td) 120 menit mampu menurunkan TSS
meningkat. Peningkatan jumlah elektron dan surfaktan dengan baik, variasi III dengan
meningkatkan jumlah OH- dan gelembung gas H2. tegangan 6V dan waktu kontak 120 menit mampu
OH- akan bergabung dengan Al3+ (dari anoda), menurunkan TSS hingga 61,64% dan surfaktan
membentuk senyawa kompleks yang dapat hingga 32,87%. Efektifitas penurunan terbaik
mengikat polutan dan kemudian membentuk flok. untuk parameter TSS terjadi pada percobaan
Semakin banyak jumlah OH- yang terbentuk maka variasi III (6V, 120 menit) yakni sebesar 61,64%
jumlah flok yang terbentuk juga semakin banyak. dan efektifitas penurunan terbaik untuk parameter
Semakin banyaknya gelembung gas H2 yang surfaktan terjadi pada percobaan variasi VI (12V,
terbentuk menyebabkan semakin mudahnya 120 menit) yakni terjadi penurunan sebesar
proses pengangkatan flok yang dihasilkan ke 59,69%.
permukaan.
Efektifitas Reaktor Elektrokoagulasi Grafik perubahan nilai surfaktan
variasi VII
70%
60% 2.5 12V
Efektifitas Penurunan
50%
2 Baku
40%
Surfaktan (mg/L)
Mutu
30% 1.5
TSS
20% 1
10% Surfaktan
0.5
0%
0
0 60 120 180
waktu kontak (menit)
Gambar 5. Grafik nilai efektifitas reaktor Gambar 7. Grafik perubahan nilai surfaktan variasi VII
elektrokoagulasi (Data Primer, 2011) (Data Primer, 2011)
60%
dialirkan secara kontinyu menuju reaktor 50%
elektrokoagulasi dan dialirkan kedalam bak 40%
TSS
penampung dengan tegangan 12V, selama 180 30%
Surfaktan
menit. Waktu kontak (td) yang digunakan adalah 20%
60 menit. Dilakukan pengambilan sampel uji pada 10%
aliran air limbah yang mengalir dimenit ke-60, 0%
120 dan 180 dari saluran outlet reaktor
elektrokoagulasi. Sampel kemudian diuji secara
laboratorium untuk melihat nilai TSS dan
surfaktan. Gambar 8. Grafik perubahan nilai surfaktan variasi VII
(Data Primer, 2011)
Grafik perubahan nilai TSS variasi VII Dalam percobaan ini terlihat nilai efektifitas
reaktor elektrokoagulasi yang terus meningkat
250 12V dari waktu pengambilan sampel uji pertama
Baku
hingga pengambilan sampel uji yang ketiga untuk
200 Mutu nilai TSS dalam air limbah, dimana nilai
TSS (mg/L)