Anda di halaman 1dari 14

Hasil Penelitian

Jumlah artikel yang telah memenuhi syarat untuk dijadikan literature review
ini terdiri dari lima artikel. Seluruh artikel yang digunakan menggunakan Bahasa
Inggris. Kelima artikel ini membahas tentang Efektivitas Teknik Penyuntikan
Antikoagulan Subkutan (LMWH) atau Heparin Untuk Mengurangi Gejala
Memar, Hematoma dan Nyeri. Artikel yang digunakan dipublikasikan dari tahun
2013-2018.

Dari kelima jurnal memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengevaluasi
pengaruh berbagai durasi injeksi heparin subkutan pada kejadian luasnya memar dan
adanya nyeri. Seluruh partisipan merupakan pasien yang mendapatkan injeksi
heparin. Penelitian dilakukan di berbagai Negara. Satu artikel memiliki jumlah
partisipan 150 pasien, satu artikel 130 pasien, satu artikel 95 pasien, satu artikel
86 pasien, dan satu artikel berjumlah 48 pasien. Empat artikel menggunakan
metode dengan membandingkan antar kelompok. Satu artikel menggunakan
metode penelitian randomized controlled trial, empat artikel menggunakan
metode quasi eksperimental. Berdasarkan kelima artikel tersebut, teknik
penyuntikan heparin dengan durasi yang sesuai dapat mengurangi gejala memar
dan persepsi nyeri yang pada pasien.

Tabel 1. Ringkasan Artikel berdasarkan abstrak terstruktur dan elemen


tambahan

1 2 3 4 5
Judul The Effect of Occurrence and Assessment of Four The Effect of Novel
Administration Extent of Bruising Different Methods Extended Subcutaneous
Protocol of According to in Subcutaneous Injection of Low-
Subcutaneous Duration of Subcutaneous Molecular-
Heparin
Enoxaparin Administration of Heparin on Pain Weight
Injection on Subcutaneous Applications with Intensity and Heparin
Formation of Low-Moleculer- Regard to Causing Bruising Injection
Ecchymosis Weight Heparin Bruise and Pain Incidence Technique to
Reduce Post
Injection
Bruising
Penulis dan Uzun, S., Aciksoz, Alvisa Palese, Gülçin Avsar PhD Mostafa Jueakaew,
Tahun S., Arslan, F., MNS, BNS; Elena RN; Magfiret Ahmadi, Sommapun.,Pi
Yildiz, C., & Aidone, Kasikçi PhD RN Raheleh ancharoesin,R
Akyol, M (2016) BNS;Angelo (2013) Ahmadi, attana.,
Dante, PhD(c), Zoleykha Pinkerson,
MNS, BNS; Saadati, Omid Natchayakorn,
Federicco Pea, Mehrpour Thippayarom,
MD (2013) (2016) Sarunya,
Sermsathanas
awadi,Nuttawu
t (2018)
Partisipan Populasi nya Partisipan pada Populasi : Populasi Populasi : Populasi : 130
adalah seluruh penelitian ini pada penelitian ini Semua pasien pasien di
pasien yang akan berjumlah 150 ialah pasien yang yang dirawat di Rumah Sakit
menjalani operasi orang.
dirawat di Rumah Departemen Siriraj
joint replacement.
Jumlah sampel Sakit Universitas Kardiologi Thailand
sebanyak 48 Atatürk bagian Rumah Sakit Terpilih : 44
pasien pelayanan Chest, Ghaem dan pasien yang
Neurology, and yang menerima terlibat dalam
Cardiology dan injeksi heparin. penelitian.
pasien yang Sampel : Terdiri Sampel :
mendapatkan terapi dari 86 pasien, 1) Kelompok
LMWH subkutan. dirawat di intervensi : 22
Sampel : rumah sakit orang
Sampel dari Ghaem, yang partisipan
penelitian ini diobati dengan 2) Kelompok
berjumlah 95 orang injeksi heparin kontrol : 22
yang telah
subkutan. orang
memenuhi kriteria
inklusi. partisipan

Penerbit/Publ National Journal of International Electronic Phlebology


isher Association of Cardiovaskular Journal of Nursing physician
dan/atau Orthopaedic Nursing Practice
Nama Jurnal Nurses
Tujuan Penelitian ini Tujuan dari Penelitian ini Untuk menilai Membandingk
bertujuan untuk penelitian ini dilakukan untuk efektivitas an efektivitas
menentukan dan yaitu untuk menilai empat pengaruh antara teknik
membandingkan mengevaluasi metode yang peningkatan penyuntikan
efek ketiganya pengaruh berbeda dalam waktu LMWH (low-
pendekatan berbagai durasi aplikasi pemberian pemberian mocular-
berbeda (tiga injeksi heparin terapi heparin heparin pada weight-
macam protocol) subkutan pada subkutan yang intensitas nyeri heparin)
dari injeksi kejadian luasnya memiliki efek dan memar subkutan
enoxaparin memar. samping memar terkait dengan durasi 30 detik
subkutan pada dan nyeri. injeksi dengan ditahan
pembentukan subkutan. 10 detik
ekimosis/memar sebelum
pada pasien yang dilakukan
menjalani operasi penarikan
penggantian jarum dengan
sendi teknik standar
injeksi relatif
10 detik
terhadap
kejadian
memar, ukuran
memar dan
nyeri.
Metode Quasi Penelitian ini Penelitian ini Quasi Randomized
Penelitian experimental menggunakan menggunakan experimental Control Trial
descriptive study koasi desain quasi-
eksperimental eksperimental
kontrol silang dengan one group
pre-test post-test.
Instrumen Millimetrical Pada penelitian 1. the verbal Kuesioner 1. VISITRA
yang transparent ruler ini tidak pain scale’ McGIII K Digital
digunakan untuk mengukur dijelaskan terkait yang Wound
ekimosis instrument yang
dikembangkan Assesment
ukuran < 2 𝑚𝑚2 digunakan.
(tidak terdapat oleh Melzack System
ekimosis) dan Katz (Smith &
2 (1948) Nephew,
ukuran 2-5 𝑚𝑚
(kecil) 2. Instrumen plc,
ukuran > 5 𝑚𝑚2 yang London,
(besar) dikembangkan UK)
sendiri oleh 2. VAS
penulis, yaitu (Skala
sebuah Analog
rotation table Visual)
atau tabel
yang mencatat
urutan injeksi,
lokasi
diberikannya
injeksi, skala
nyeri yang
diutarakan
pasien, durasi
pemberian
injeksi, dan
ukuran memar
yang diukur
48 – 72 jam
pasca injeksi.

Intervensi Keselurahan Untuk Intervensi Intervensi yang


sampel memaksimalkan dilakukan oleh dilakukan yaitu
mendapatkan perbedaan efek penulis pertama. dengan langkah-
injeksi pada terjadinya
Protokol yang langkah:
enoxaparin memar, variabel
selama tiga hari yang dimanipulasi dilakukan sama - Setiap
dengan protocol adalah durasi pada semua subjek, pasien
yang berbeda injeksi. Durasi dengan kriteria pertama
setiap harinya. injeksi standar, sebagai berikut: kali
Langkah diukur dengan  Dosis/volume dianggap
penyuntikan : kronometer, Heparin 4500 sebagai
- Dosis adalah 10 detik
units subjek
enoxaparin dalam pengobatan
yang A dan 30 detik  Syringe type kontrol.
digunakan dalam pengobatan Prefilled - Pilihan
adalah 4000- B. A homogeny single dose tangan
6000 IU teknik injeksi, (enoxiparin) pasien
- Volume dalam hal lokasi
 Ukuran needle (kanan atau
enoxaparin (perut bagian kiri).
0.4-0.6 ml bawah, di 27
- Air lock 0.2 minimal 5 cm dari  Alcohol swab - Untuk
ml pusar), pengukur untuk injeksi
- Skin jarum (27,5 desinfeksi pertama
preparation : pengukur, 5/8 in), area adalah
membersihka volume jarum penyuntikan acak, dan
n area yang suntik (0,4 mL), semua
dan
akan di jumlah
membiarkan suntikan
injeksi dengan enoxaparin (4000
alcohol IU), dan waktu kering dilakukan
swab/kapas antara yang sebelum oleh salah
alcohol, pertama dan yang dilakukan satu
tunggu area kedua (24 jam), injeksi peneliti.
yang di swab 38 terjamin. - Semua
 Mencubit/meli
hingga kering, Urutan untuk peserta
kemudian memulai pat bagian
memulai pengobatan pada abdomen menerima
protocol setiap pasien (A dengan 2 jari heparin
penyuntikan atau B) secara  Injeksi dengan dua kali
- Lokasi injeksi acak terpilih. sudut 90o selama 10
: detik.
 Durasi injeksi
1. Hari Mereka
pertama : 30 detik
 Penekanan juga
5 cm di
sebelah pada area disuntik
kanan injeksi selama dua kali
umbilicus 10 detik dengan
2. Hari  Mengukur infus
kedua : 5 nyeri dengan heparin
cm The Verbal selama 30
sebelah
Pain Scale detik.
kiri
umbilicus  Mengukur Interval
3. Hari memar dengan antara
ketiga : 5 Millimetric kedua
cm transparent suntikan
dibawah polyethylene adalah 24
umbilikus jam, dan
wrap
- Sudut
intensitas
penyuntikan Adapun lokasi
90° nyeri
injeksi dan teknik diukur
- Tidak
dilakukan yang digunakan setelah
aspirasi akan berbeda-beda injeksi.
- Durasi di setiap pemberian
penyuntikan terapi, yaitu:
1. Hari  Pada bagian
pertama : atas abdomen
protocol
Injeksi Teknik
10 detik
yaitu I : pemberian
injeksi heparin
enoxapari subkutan
n selama tanpa
10 detik dilakukan
dan jarum aspirasi
langsung
ditarik  Pada bagian
paska bawah
injeksi abdomen
2. Hari Injeksi Teknik
kedua : II : pemberian
protocol heparin
30 detik
subkutan
yaitu
injeksi menggunakan
enoxapari teknik airlock
n selama tanpa
30 detik dilakukan
kemudian aspirasi
jarum
 Pada bagian
langsung
ditarik kiri abdomen
paska Injeksi Teknik
injeksi III :
3. Hari pemberian
ketiga : heparin
protocol subkutan
30+10
tanpa
detik
yaitu menggunakan
injeksi teknik airlock,
enoxapari namun
n selama dilakukan
30 detik aspirasi
kemudian  Pada bagian
ditunggu
selama 10 kanan
detik abdomen
sebelum Injeksi Teknik
jarum IV :
ditarik pemberian
kembali heparin
- Setelah
subkutan
penyuntikan
dilakukan menggunakan
penekanan teknik airlock
ringan dan tanpa
kemudian dilakukan
ditandai aspirasi dan
dengan dengan 2
radius 5 cm
menit
kompres
dingin (cold
application)

Hasil Frekuensi Dari 300 injeksi 1. Angka Mengenai rata- 1) Kelompo


ekimosis lebih didapatkan 87 kejadian rata intensitas k
tinggi pada (29%) memar memar lebih nyeri, ada Interven
penyuntikan diobservasi: 57 perbedaan yang
tinggi pada si
dengan protocol dari 150 (38%) signifikan antara
10 detik. setelah injeksi aplikasi injeksi 10 dan - Pada 48
Ekimosis subkutan cepat Injeksi Teknik 30 detik. Selain jam
ukurannya lebih (10 detik) dan 30 III, dengan itu, ada setelah
kecil ketika dari 150 (20%) presentasi perbedaan yang injeksi
enoxaparin setelah injeksi 88,1% (48 jam signifikan terjadi
diberikan dengan subkutan lambat pasca injeksi) mengenai memar
protocol 30+10 (30 detik) (RR, memar antara
dan 89,7% (72 sebanyak
detik yaitu 1,50; 95 % CI, kedua metode
penyuntikan 1.21Y1.86; P = jam pasca 48 dan 72 jam 3 orang
dilakukan dalam .00). Dari 150 injeksi). setelah injeksi. (13,6%)
30 detik dan pasien, 22 Angka - Antara 45
jarum disimpan (14,6%) terjadinya dan 60
di dalam jaringan mengembangkan memar lebih jam
10 detik setelah memar setelah
kecil pada setelah
injeksi perawatan kedua
Berdasarkan (10 dan 30 detik). aplikasi injeksi,
demografi Dari 87 memar Injeksi Teknik memar
didapatkan yang berkembang, IV dan hal ini terjadi
bahwa Usia tidak 69 (79,3%) kecil juga terbukti pada 4
mempengaruhi (2Y5 mm) dan 18 berdasarkan orang
kejadian (20,6%) besar (95 hasil (18,2%)
ekimosis, volume mm), tanpa
pengolahan - Ukuran
enoxaparin perbedaan antara
memberikan hasil perlakuan (RR, data dengan memar
signifikan dimana 0,91; 95% CI, hasil yang rata-rata
semakin banyak 0,39Y2.12; P = signifikan. pada 48
volume yang .83). 2. Injeksi Teknik jam
disuntikan dapat Ukuran rata-rata II setelah
meningkatkan memar adalah mengakibatka injeksi
angka kejadian 6,12 T 9,4 mm
n memar Enoxapar
ekimosis, (median, 3 mm;
sedangkan kisaran, 2Y50 dengan ukuran in 2,23 +
berdasarkan BMI mm): 6,4 T 9,8 lebih besar 6,12 mm2
pasien bahwa mm (median, 4 dibandingkan - Ukuran
ukuran ekimosis mm; kisaran, dengan teknik memar
lebih besar pada 2Y60 mm) setelah injeksi antara 45
pasien dengan injeksi 10 detik
lainnnya. dan 60
obese (BMI ≥ 30 dan 5,7 T 9,1 mm
kg/m2) ( median, 3 mm; 3. Terdapat jam rata-
kisaran, 2Y50 perbedaan rata
mm) setelah yang setelah
injeksi 30 detik. signifikan injeksi
Perbedaan rata- (P<0,001) di Enoxapar
rata adalah 0,095 antara in 28,18+
mm (95% CI,
keempat 70,01
j3.253 hingga
5,102; P = 0,661). teknik injeksi mm2
Perbedaan ukuran yang - Memar
memar rata-rata dilakukan. besar
pada pasien yang 4. Pasien terjadi
mengalami menyatakan pada 48
memar setelah mereka jam
hanya 1
merasakan setelah
perawatan (10
atau 30 detik, 128 “Severe Pain” injeksi
pasien) tidak terhadap sebanyak
signifikan secara injeksi teknik 3 orang
statistik (4,71 T I (36,8%). (13,6%)
7,24 mm vs 2,89 Pasien - Memar
T 1,36 mm; menyatakan besar
perbedaan rata- “Moderate pada 48
rata, 1,82 mm;
Pain” terhadap dan 60
95% CI, j3.110
hingga 6.760; P = injeksi Teknik jam
.46). Ukuran II (37,2%). setelah
memar rata-rata Pasien injeksi
pada pasien yang menyatakan sebanyak
mengalami “Severe Pain” 4 orang
memar setelah terhadap (18,2%)
kedua perawatan
injeksi teknik 2) Kelompo
(10 dan 30 detik,
22 pasien) adalah III (37,4%). k
6,7 T 5,8 mm dan Dan pada Kontrol
7,2 T 11,0 mm, injeksi teknik - Pada 48
masing-masing, IV (49,4%), jam
perbedaan yang pasien setelah
tidak signifikan menyatakan injeksi
(perbedaan rata-
mereka terjadi
rata, 0,50 mm;
95% CI , j6.48 merasakan memar
hingga 5.48; P = “Mild Pain”. sebanyak
.83). 5. Terdapat 8 orang
perbedaan (36,4%)
dalam - Antara 45
intensitas dan 60
nyeri yang jam
dirasakan setelah
pasien dengan injeksi,
nilai yang memar
signifikan terjadi
(P<0,001) pada 11
orang
(50%)
- Ukuran
memar
rata-rata
pada 48
jam
setelah
injeksi
Enoxapar
in 2,23 +
103,03
mm2
- Ukuran
memar
antara 45
dan 60
jam rata-
rata
setelah
injeksi
Enoxapar
in
172,73+
372,60
mm2
- Memar
besar
terjadi
pada 48
jam
setelah
injeksi
sebanyak
orang 8
(36,4%)
- Memar
besar
pada 48
dan 60
jam
setelah
injeksi
sebanyak
11 orang
(50,0%)
- Tidak ada
perbedaa
n
signifikan
dari skala
nyeri
untuk
kedua
kelompok
Kesimpulan Enoxaparin harus Penelitian ini Dapat disimpulkan Menurut hasil, Teknik
diberikan dengan membuktikan bahwa pemberian dengan penyuntikan
durasi yang lebih pencegahan heparin subkutan meningkatkan LMWH (low-
lama (30 detik) memar yang tanpa aspirasi dan durasi injeksi mocular-
dan menjaga terkait dengan dengan heparin, tingkat weight-
jarum tetap dalam pemberian menggunakan keparahan rasa heparin)
jaringan selama heparin subkutan. teknik airlock, serta nyeri berkurang, subkutan
10 detik dapat Pemberian 2 menit kompres dan oleh karena berdurasi 30
menurunkan LMWH subkutan dingin (2 min cold itu, pasien detik dengan
kejadian yang dilakukan application) efektif merasa lebih penahanan 10
ekimosis. secara perlahan dalam mencegah nyaman. detik sebelum
(setidaknya 30 dan mengurangi menarik jarum
detik) dapat terjadinya memar suntik
mengurangi serta mengurangi menghasilkan
terjadinya memar persepsi nyeri yang memar yang
dibandingkan dirasakan oleh lebih sedikit
dengan injeksi pasien. dan lebih kecil
yang hanya secara
diberikan dalam signifikan.
10 detik. Selain
itu, hal tersebut
dapat mengurangi
ketidaknyamanan,
kecemasan,
kekhawatiran,
penolakan
pengobatan, dan
kurangnya
kepercayaan pada
perawat karena
adanya memar
pada kulit.
Kekurangan Kekurangan: Kelebihan pada Kekurangan: Kekurangan: Kekurangan :
dan - Faktor-faktor penelitian ini - Desain - Intervensi - Ukuran
Kelebihan lain yang yaitu dijelaskan penelitian tidak sampel
secara detail
mempengaruh yang disebutkan terlalu
terkait kriteria
i kejadian inklusi dan digunakan langkah- kecil
ekimosis eksklusi bukan langkah - Tidak
seperti partisipan yang merupakan dalam dijelaska
(individu, diikuti dalam pretest posttest melakukan n ukuran
teknik dan penelitian. Jumlah control group injeksi needle
obat-obatan partisipan pada design, heparin yang
penelitian ini
yang sehingga tidak seperti digunaka
cukup besar,
digunakan) sehingga dapat terlihat alcohol n
tidak diteliti, mengurangi perbandingan swabs - Tidak
sedangkan kemungkinan antara untuk dijelaska
kejadian hasil penelitian kelompok desinfeksi n
ekimosis yang bias. Selain yang tidak area persiapan
itu, hasil
dapat mendapatkan penyuntika alat dan
penelitian ini juga
disebabkan dapat diakukan di intervensi n dan sudut bahan
karena ruangan oleh dengan yang penusukan. sebelum
multifactorial perawat karna mendapatkan - Metode tindakan
- Diperlukan penyuntikan intervensi penelitian injeksi
sampel yang heparin dalam - Terdapat yang
waktu 30 detik Kelebihan :
lebih banyak beberapa digunakan
dapat - Urutan
Kelebihan: teknik yang bukan
meminimalisir intervensi
- Penelitian ini memar. Untuk kurang pretes
jelas
dapat kekurangan jurnal dijabarkan posttest
- Kriteria
membandingk ini, tidak secara jelas, sehingga
dijelaskan terkait usia
an dan seperti 2 menit tidak dapat
instrument yang partisipan
mengukur kompres dibandingk
digunakan. beragam
kejadian dingin yang an antara
dalam
ekimosis dari tidak diberikan kelompok
penelitian
berbagai penjelasan satu
- Adanya
teknik tentang waktu dengan
instrumen
penyuntikan pengaplikasian kelompok
pengukur
yaitu dengan nya apakah yang
an ukuran
ketiga jenis sebelum atau lainnya
memar,
protocol sesudah
Kelebihan: durasi
terhadap injeksi.
- Pembahasa terjadi
kejadian
Kelebihan: n metode memar
ekimosis
- Jumlah yang dan nyeri.
- Penelitian ini
partisipan digunakan
mengukur
yang cukup jelas,
beberapa
besar, menyebutk
faktor lain
mengurangi an
seperti usia,
kemungkinan intervensi
volume
hasil penelitian dan jumlah
enoxaparin
yang bias. sampel
dan BMI
- Intervensi yang cukup
pasien
yang banyak
terhadap
dilakukan
angka
tergolong
kejadian
mudah untuk
ekimosis
diterapkan
sehingga dapat
diadaptasi.
- Alat
ukur/instrumen
yang
digunakan
dijelaskan
dengan baik
sehingga dapat
diadaptasi.

Pembahasan

Literatur review ini merupakan kajian literatur yang berfokus pada Teknik
Penyuntikan Antikoagulan Subkutan (LMWH) atau Heparin Untuk Mengurangi
Gejala Memar, Hematoma dan Nyeri. Penyuntikan heparin dinilai sebagai
intervensi keperawatan yang efektif dalam mencegah terjadinya koagulan pada
pasien dengan tirah baring yang lama. Tinjauan sistematik ini menekankan pada
pelaksanaan penyuntikan heparin berupa waktu pelaksanaan, langkah-langkah
pelaksanaan, teknik pelaksanaan, serta durasi penyuntikan.

Karakteristik Partisipan

Pemberian heparin merupakan salah satu intervensi kolaborasi antara perawat


dengan dokter dalam mencegah terjadinya koagulasi darah pada pasien dengan
tirah baring lama. Pasien yang diberikan heparin diantaranya adalah pasien yang
dirawat di ICU.

Manfaat Pemberian Heparin

Heparin adalah obat antikoagulan yang digunakan secara parenteral untuk


profilaksis tromboemboli vena pada pasien dengan imobilitas berkepanjangan.
Dua jenis heparin umumnya digunakan sebagai antikoagulan-rendah-molekul-
berat (LMWH) dan heparin yang tidak tertraksi (Uzun el al, 2016).

Pelaksanaan Intervensi Oral Care with Toothbrush

Pada kelima jurnal penelitian yang telah dilakukan analisa, menunjukkan


bahwa setiap jurnalnya menjelaskan langkah-langkah penyuntikan heparin yang
dilakukan secara terperinci pada pasien dengan kondisi imobilitas yang lama.
Empat dari lima jurnal membandingkan kelompok kontrol, yaitu penyuntikan
Enoxaparin yang berlangsung selama 10 detik dengan pengangkatan segera jarum
suntik ketika injeksi selesai dan kelompok intervensi yaitu penyuntikan
Enoxaparin yang berlangsung selama 30 detik, dengan ditahan 10 detik sebelum
pengangkatan jarum suntik. Secara umum, hasil penelitian menunjukan bahwa
intervensi Pemberian LMWH subkutan yang dilakukan secara perlahan
(setidaknya 30 detik) dapat mengurangi terjadinya memar dibandingkan dengan
injeksi yang hanya diberikan dalam 10 detik. Selain itu, hal tersebut dapat
mengurangi ketidaknyamanan, kecemasan, kekhawatiran, menurunkan kejadian
ekimosis, penolakan pengobatan, dan kurangnya kepercayaan pada perawat
karena adanya memar pada kulit.

Adapun gambaran pelaksanaan penyuntikan heparin yang dirangkum dari kelima


jurnal adalah sebagai berikut :

Tata Laksana
Langkah ke- Kegiatan
1 Perawat memberikan instruksi kepada kedua kelompok (intervensi &
kontrol) mengenai cara penyuntikan Enoxaparin 1 mg/kg setiap 12
jam secara subkutan. Tempat suntikan terletak pada jam 12, 2, 4, 6
dan 10 disekitar umbilicus. Dosis enoxaparin yang digunakan adalah
4000-6000 IU, Volume enoxaparin 0.4-0.6 ml, Air lock 0.2 ml

2 Skin preparation : membersihkan area yang akan di injeksi dengan


alcohol swab/kapas alcohol, tunggu area yang di swab hingga kering,
kemudian memulai protocol penyuntikan.

3 Suntikan pertama diberikan pada posisi jam 12, dengan jarak 5 cm


dari umbilicus. Suntikan selanjutnya diberikan pada posisi jam 2, 4, 6,
8 dan 10 dengan jarak 5 cm dari umbilicus. Kemudian tempatkan
penyuntikan dengan posisi dan urutan searah jarum jam yang sama,
tetapi penyuntikan dibuat jarak 10 cm dari umbilicus. Seluruh panjang
jarum dimasukan kedalam lipatan kulit yang dibuat oleh tangan yang
tidak menyuntik dengan sudut 90o derajat ke permukaan kulit.

4 Lipatan kulit ditahan ditempat selama seluruh durasi proses


penyuntikan sampai jarum suntik ditarik.

5 Stopwatch digital digunakan untuk mengukur durasi waktu injeksi dan


waktu penarikan jarum yang tertunda.

Implikasi pada Praktik Keperawatan


Implikasi pada Penelitian Selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai