Anda di halaman 1dari 12

No Judul Penelitian Nama Peneliti Masalah penelitian

PENGARUH HIPERTENSI TERHADAP IRWANA USRIN, STROKE ISKEMIK DAN


KEJADIAN STROKE ISKEMIK DAN ERNA MUTIARA HEMORAGIK
STROKE HEMORAGIK DI RUANG & YUSNIWARTI
NEUROLOGI DI RUMAH SAKIT STROKE YUSAD
NASIONAL BUKIT TINGGI TAHUN 2011

PENGARUH PEMBERIAN Fitri Kurnia Nausea post operasi


AROMATERAPI PEPPERMINT Hayati
TERHADAP NAUSEA
PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO
CAESAREA DENGAN ANESTESI SPINAL

3 PENGARUH PEMBERIAN AROMA IKHSAN ACHMAD Mual muntah Post


TERAPI TERHADAP PENURUNAN FAUDZAN Operasi
KEJADIAN MUAL MUNTAH POST
OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM
4 AROMATERAPI PEPERMINT Supatmi, aromaterapi, mual
MENURUNKAN KEJADIAN MUAL DAN Agustiningsih dan muntah pada
MUNTAH PADA PASIEN POST OPERASI pasien post operasi

5 PERBEDAAN LAMA RAWAT INAP ANISA Lama rawat inap


ANTARA STROKE HEMORAGIK DAN HERMINAWATI, stroke hemoragik dan
STROKE NON HEMORAGIK DI RSUD MARIA SURYANI, stroke non hemoragik
TUGUREJO SEMARANG SAYONO

Ageng Sulistio
Tujuan penelitian Manfaat penelitian Studi kepustakaan

Mengetahui pengaruh hipertensi penelitian bermanfaat bagi RS untuk stroke iskemik,


terhadap Stroke iskemik dan meningkatkan upaya kesehatan pasien hipertensi
hemoragik strokeyang sedang dirawat dan keluarganya

Mengetahui penelitian bermanfaat bagi pasien pasca Aromaterapi, nausea,


pengaruh pemberian aromaterapi operasi yang mengalami nausea post operasi SC dengan
peppermint terhadap nausea pada anestesi spinal
pasien post operasi sectio
caesarea dengan anestesi spinal

Untuk mengetahui pengaruh penelitian bermanfaat bagi pasien pasca Aromaterapi, mual
pemberian aroma terapi terhadap operasi muntah, post operasi
penurunan kejadian mual muntah
pasien post operasi dengan anestesi
umum
tujuan penelitian adalah mengetahui Penelitian ini diharapkan dapat menjadi Aromaterapi, mual
efektifitas durasi pemberian bahan masukan, pertimbangan dan salah muntah, post operasi
aromaterapi inhalasi terhadap mual satu contoh bagi perawat dalam
dan muntah pada enam jam menerapkan pemberian aromaterapi untuk
pertama pasien post operasi dengan mengurangi mual dan muntah pasien post
anestesi umum. operasi dan menjadi bahan pertimbangan
pengelolaan non farmakologis mual dan
muntah pada pasien post operasi

tujuan penelitian adalah mengetahui penelitian bermanfaat untuk dasar Lama rawat inap stroke
perbedaan lama rawat inap antara penelitian selanjutnya terkait lama rawat hemoragik dan stroke
stroke hemoragik dan stroke non inap pasien stroke hemoragik dan non non hemoragik
hemoragik hemoragik
MATRIKS ELABORASI PENELITIAN

Kerangka Hipotesis/Pertanyaan Variabel


Populasi dan sampel
teori/ konsep penelitian penelitian

stroke iskemik, ada pengaruh hipertensi hipertensi, populasi:penderita stroke yang


stroke terhadap stroke iskemik dan stroke iskemik, dirawat inap di ruang neurologi RSSN
hemoragik, hemoragik stroke Bukittinggi tahun 2011. jumlah sampel
hipertensi hemoragik 244 Sampel. Teknik pengambilan
sampel

penerapan ada pengaruh aromaterapi Aromaterapi, populasi sampel yaitu pasien post
intervensi terhadap nausea pada psie post nausea, post operasi SC dengan anestesi spinal yang
aromaterapi operasi SC dengan anestesi operasi SC mengalami nausea Jumlah sampel 7
spinal dengan Anestesi responden, teknik pengambilan
Spinal sampel accidental sampling

telaah artikel Bagaimana Pengaruh Aromaterapi, 4 artikel terkait pemberian


Pemberian Aroma Terapi mual muntah, aromaterapi pada pasien post operasi.
Terhadap Penurunan Kejadian post operasi Pencarian jurnal dilakukan melalui
Mual Muntah Post Operasi google scholar, science direct dan
dengan Anestesi Umum Pubmed
penerapan Bagaimana efektifitas durasi aromaterapi, Populasi sampel adalah semua pasien
intervensi pemberian aroma terapi mual muntah, post operasi di RSUD Panembahan
terhadap mual muntah pada 6 post operasi Senopati Kabupaten Bantul bulan juli-
jam pertama post operasi agustus 2014 . jumlah sampel 26
responden dalam 1 kelompok kontrol,
kelompok intervensi 1 dan kelompok
intervensi 2. Teknik pengambilan
sampel : purposiv sampling

observasi lama Bagaimana perbedaan lama Lama rawat Populasi adalah pasien stroke yang
rawat inap, rawat inap pasien stroke inap, stroke menjalani rawata inap di RSUD
stroke hemoragik dan non hemoragik hemoragik dan Tugurejo Semarang. Teknik
hemoragik, stroke non pengambilan sampel Total Sampling.
stroke non hemoragik Jumlah Sampel 60 pasien
hemoragik
ORASI PENELITIAN

Metode penelitian Hasil penelitian

studi cross-sectional hasil: hipertensi secara signifikan berpengaruh terhadap kejadian stroke
iskemik dan merupakan faktor resiko terjadinya stroke iskemik, yakni resiko
stroke iskemik pada penderita iskemik 11 kali lebih besar dibanding yang
tidak hipertensi (95% CI 5,00 : 24,00)

quasi experimen terdapat pengaruh pada pemberian aromaterapi peppermint terhadap


nausea pada pasien post operasi sectio caesarea dengan anestesi spinal.
Analisa data
menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan p-value 0,014
dengan makna terdapat pengaruh pada pemberian aromaterapi peppermint
terhadap nausea pada pasien post operasi sectio caesarea dengan anestesi
spinal.

literatur review : Dari 4 artikel yang di review, terdapat 3 artikel menunjukkan hasil yang
signifikan, sedangkan 1 artikel menunjukkan hasil yang kurang signifikan
antara pengaruh pemberian aroma terapi terhadap penurunan kejadian mual
muntah post operasi dengan anestesi umum
metode penelitian ini analisis bivariat menunjukkan perbedaan yang signifikan mual dan muntah
menggunakan desain quasi antara kelompok intervensi 1, kelompok intervensi 2 dan grup kontrol dimana
eksperimental dengan post test- mual dan muntah lebih sedikit pada kelompok intervensi (p=0,014). Ini
only non equivalent control menunjukkan aromaterapi dapat dipertimbangkan sebagai salah satu terapi
group komplementer untuk menurunkan mual muntah pada pasien post operasi

Metode Penelitian berdasarkan hasil uji bivariat, perbedaan lama rawat inap antara stroke
menggunakan metode cross- hemoragik dan non hemoragik didapatkan hasil
sectional
Pembahasan

pembahasan dari hasil penelitian dari 244 orang yang diteliti, 144
orang mengallami stroke iskemik dan 98 orang yang mengalami stroke
hemoragik denganproporsi kejadian stroke iskemik di ruang neurologi
sebesar 59,8 %. Berdasarkananalisis bivariat variabel yang
mempengaruhi kejadian stroke iskemik yaitu hipertensi, diabetes
mellitus dan hiperkolesterolemia.berdasarkan analisis multivariat
terbukti bahwa hipertensi berpengaruh terhadap kejadian stroke
iskemik setelah dikontrol oleh diabetes mellitus.

Penelitian ini menyimpulkan secara umum aromaterapi jenis


peppermint yang diberikan secara inhalasi, efektif menurunkan
nausea pada pasien. Aromaterapi jenis peppermint ini adalah salah
satu dari terapi non farmakologi (komplementer) yang dapat
digunakan untuk mengurangi nausea pada pasien post operasi.
Dengan metode yang diberikan adalah secara inhalasi sebab
aromaterapi yang digunakan dengan metode inhalasi memiliki rute
yang jauh lebih cepat dibandingkan metode lain. Pada penelitian ini,
telah terlihat aromaterapi peppermint memberikan pengaruh dalam
menurunkan skala nausea yaitu rata-rata penurunan tersebut adalah
sebesar 4,00. Oleh karena itu, pemberian aromaterapi ini dapat
dijadikan intervensi dalam melakukan asuhan keperawatan dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan nutrisi maupun
cairan pasien, karena jika pasien mengalami nausea maka pemenuhan
nutrisi maupun cairan pasien dapat berkurang.

Dari 4 artikel yang di review, terdapat 3 artikel menunjukkan hasil


yang signifikan, sedangkan 1 artikel menunjukkan hasil yang kurang
signifikan antara pengaruh pemberian aroma terapi terhadap
penurunan kejadian mual muntah post operasi dengan anestesi
umum
Penelitian ini membuktikan bahwa aromaterapi dapat menurunkan
tingkat mual dan muntah pada pasien dengan post operasi dengan
anestesi umum. Pemberian aromaterapi ini merupakan terapi
komplementer yang termasuk tindakan mandiri perawat.

Terdapat perbedaan lama rawat inap antara stroke hemoragik dan


non hemoragil yang diperoleh bahwa hasil uji statistik nilai p=0,001
yang berarti (p<0,005) maka dapat disimpulkan ada perbedaan lama
rawat inap anatar stroke hemoragik dan stroke non hemoragik
Kesimpulan dan rekomendasi

kesimpulan : besarnya odds rasio hipertensi terhadap kejadian stroke iskemik setelah dikontrol
diabetes mellitus adalah 8,462. hal ini berarti penderita hipertensi mengalami resiko stroke iskemik
8 kali lebih besar setelah dikontrol oleh diabetes mellitus. Saran : kepada pasien yang memiliki
riwayat hipertensi agar mengontrol tekanan darahnya untuk mencegah terjadinya stroke. untuk
pasien dengan riwayat stroke dan diabetes mellitus agar mengontrol tekanan darahnya dan kadar
gula darah untuk mencegah terjadinya stroke dan stroke ulangan

A. Kesimpulan: Dari uji statistik non-parametrik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan bahwa nilai
signifikansi 0,014. Sehingga hipotesis diterima yang artinya ada pengaruh pemberian aromaterapi
peppermint terhadap nausea pada pasien post operasi sectio caesarea dengan anestesi spinal. B.
Saran Sesuai dengan kesimpulan yang telah dikemukakan, peneliti ingin memberikan beberapa
saran sebagai berikut: 1) Bagi Institusi Pendidikan STIKes Patria Husada Blitar Hasil penelitian ini
dapat menambah literatur tentang keperawatan medikal bedah pada pasien perioperatif. 2) Bagi
Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan untuk RSD Mardi Waluyo Blitar
sebagai terapi komplementer untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien yang mengalami nausea.
3) Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan data dasar bagi peneliti yang akan
mengambil judul serupa atau meneliti pengaruh aromaterapi peppermin

Kesimpulan : Terapi aroma dapat digunakan untuk menjadi terapi komplementer


non farmakologis untuk digunakan bersama obat-obatan antiemetik dalam rangka
ber-ikhtiar untuk menurunkan kejadian mual muntah post operasi dan juga
memberikan kenyamanan kepada pasien

Saran: Bagi peneliti selanjutnya dan bagi tenaga kesehatan, penelitian ini dapat menjadi tambahan
referensi dan wawasan untuk intervensi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien
yang mengalami mual muntah post operasi
kesimpulan : Karakteristik jenis operasi mayoritas responden adalah ORIF baik pada kelompok
kontrol maupun kelompok intervensi. Prosentase kejjadian mual dan muntah pada kelompok
kontrol yang terbesar adalah mual dan muntah tingkat sedang, sedangkan pada kelompok
intervensi 1 prosentase terbesar adalah mual dan muntah pada tingkat ringan dan kelompok
intervensi 2 mayoritas normal

Terdapat perbedaan lama rawat inap antara stroke hemoragik dan non hemoragik yang diperoleh
bahwa hasil uji statistik nilai p=0,001 yang berarti (p<0,005) maka dapat disimpulkan ada perbedaan
lama rawat inap anatar stroke hemoragik dan stroke non hemoragik. Saran : bagi layanan
masyarakat sebagai referensi tentang lama rawat inap pada pasien stroke hemoragik dan non
hemoragik, bagi pendidikan dan perkembangan ilmu keperawatan sebagai bahan acuan dan bekal
untuk ilmu pengetahuan tentang lama rawat inap pada pasien srtoke hemoragik dan stroke non
hemoragik. bagi penelitian berikutnya menjadi dasar dalam mengembangkan penelitian
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai