Ageng Sulistio
Tujuan penelitian Manfaat penelitian Studi kepustakaan
Untuk mengetahui pengaruh penelitian bermanfaat bagi pasien pasca Aromaterapi, mual
pemberian aroma terapi terhadap operasi muntah, post operasi
penurunan kejadian mual muntah
pasien post operasi dengan anestesi
umum
tujuan penelitian adalah mengetahui Penelitian ini diharapkan dapat menjadi Aromaterapi, mual
efektifitas durasi pemberian bahan masukan, pertimbangan dan salah muntah, post operasi
aromaterapi inhalasi terhadap mual satu contoh bagi perawat dalam
dan muntah pada enam jam menerapkan pemberian aromaterapi untuk
pertama pasien post operasi dengan mengurangi mual dan muntah pasien post
anestesi umum. operasi dan menjadi bahan pertimbangan
pengelolaan non farmakologis mual dan
muntah pada pasien post operasi
tujuan penelitian adalah mengetahui penelitian bermanfaat untuk dasar Lama rawat inap stroke
perbedaan lama rawat inap antara penelitian selanjutnya terkait lama rawat hemoragik dan stroke
stroke hemoragik dan stroke non inap pasien stroke hemoragik dan non non hemoragik
hemoragik hemoragik
MATRIKS ELABORASI PENELITIAN
penerapan ada pengaruh aromaterapi Aromaterapi, populasi sampel yaitu pasien post
intervensi terhadap nausea pada psie post nausea, post operasi SC dengan anestesi spinal yang
aromaterapi operasi SC dengan anestesi operasi SC mengalami nausea Jumlah sampel 7
spinal dengan Anestesi responden, teknik pengambilan
Spinal sampel accidental sampling
observasi lama Bagaimana perbedaan lama Lama rawat Populasi adalah pasien stroke yang
rawat inap, rawat inap pasien stroke inap, stroke menjalani rawata inap di RSUD
stroke hemoragik dan non hemoragik hemoragik dan Tugurejo Semarang. Teknik
hemoragik, stroke non pengambilan sampel Total Sampling.
stroke non hemoragik Jumlah Sampel 60 pasien
hemoragik
ORASI PENELITIAN
studi cross-sectional hasil: hipertensi secara signifikan berpengaruh terhadap kejadian stroke
iskemik dan merupakan faktor resiko terjadinya stroke iskemik, yakni resiko
stroke iskemik pada penderita iskemik 11 kali lebih besar dibanding yang
tidak hipertensi (95% CI 5,00 : 24,00)
literatur review : Dari 4 artikel yang di review, terdapat 3 artikel menunjukkan hasil yang
signifikan, sedangkan 1 artikel menunjukkan hasil yang kurang signifikan
antara pengaruh pemberian aroma terapi terhadap penurunan kejadian mual
muntah post operasi dengan anestesi umum
metode penelitian ini analisis bivariat menunjukkan perbedaan yang signifikan mual dan muntah
menggunakan desain quasi antara kelompok intervensi 1, kelompok intervensi 2 dan grup kontrol dimana
eksperimental dengan post test- mual dan muntah lebih sedikit pada kelompok intervensi (p=0,014). Ini
only non equivalent control menunjukkan aromaterapi dapat dipertimbangkan sebagai salah satu terapi
group komplementer untuk menurunkan mual muntah pada pasien post operasi
Metode Penelitian berdasarkan hasil uji bivariat, perbedaan lama rawat inap antara stroke
menggunakan metode cross- hemoragik dan non hemoragik didapatkan hasil
sectional
Pembahasan
pembahasan dari hasil penelitian dari 244 orang yang diteliti, 144
orang mengallami stroke iskemik dan 98 orang yang mengalami stroke
hemoragik denganproporsi kejadian stroke iskemik di ruang neurologi
sebesar 59,8 %. Berdasarkananalisis bivariat variabel yang
mempengaruhi kejadian stroke iskemik yaitu hipertensi, diabetes
mellitus dan hiperkolesterolemia.berdasarkan analisis multivariat
terbukti bahwa hipertensi berpengaruh terhadap kejadian stroke
iskemik setelah dikontrol oleh diabetes mellitus.
kesimpulan : besarnya odds rasio hipertensi terhadap kejadian stroke iskemik setelah dikontrol
diabetes mellitus adalah 8,462. hal ini berarti penderita hipertensi mengalami resiko stroke iskemik
8 kali lebih besar setelah dikontrol oleh diabetes mellitus. Saran : kepada pasien yang memiliki
riwayat hipertensi agar mengontrol tekanan darahnya untuk mencegah terjadinya stroke. untuk
pasien dengan riwayat stroke dan diabetes mellitus agar mengontrol tekanan darahnya dan kadar
gula darah untuk mencegah terjadinya stroke dan stroke ulangan
A. Kesimpulan: Dari uji statistik non-parametrik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan bahwa nilai
signifikansi 0,014. Sehingga hipotesis diterima yang artinya ada pengaruh pemberian aromaterapi
peppermint terhadap nausea pada pasien post operasi sectio caesarea dengan anestesi spinal. B.
Saran Sesuai dengan kesimpulan yang telah dikemukakan, peneliti ingin memberikan beberapa
saran sebagai berikut: 1) Bagi Institusi Pendidikan STIKes Patria Husada Blitar Hasil penelitian ini
dapat menambah literatur tentang keperawatan medikal bedah pada pasien perioperatif. 2) Bagi
Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan untuk RSD Mardi Waluyo Blitar
sebagai terapi komplementer untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien yang mengalami nausea.
3) Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan data dasar bagi peneliti yang akan
mengambil judul serupa atau meneliti pengaruh aromaterapi peppermin
Saran: Bagi peneliti selanjutnya dan bagi tenaga kesehatan, penelitian ini dapat menjadi tambahan
referensi dan wawasan untuk intervensi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien
yang mengalami mual muntah post operasi
kesimpulan : Karakteristik jenis operasi mayoritas responden adalah ORIF baik pada kelompok
kontrol maupun kelompok intervensi. Prosentase kejjadian mual dan muntah pada kelompok
kontrol yang terbesar adalah mual dan muntah tingkat sedang, sedangkan pada kelompok
intervensi 1 prosentase terbesar adalah mual dan muntah pada tingkat ringan dan kelompok
intervensi 2 mayoritas normal
Terdapat perbedaan lama rawat inap antara stroke hemoragik dan non hemoragik yang diperoleh
bahwa hasil uji statistik nilai p=0,001 yang berarti (p<0,005) maka dapat disimpulkan ada perbedaan
lama rawat inap anatar stroke hemoragik dan stroke non hemoragik. Saran : bagi layanan
masyarakat sebagai referensi tentang lama rawat inap pada pasien stroke hemoragik dan non
hemoragik, bagi pendidikan dan perkembangan ilmu keperawatan sebagai bahan acuan dan bekal
untuk ilmu pengetahuan tentang lama rawat inap pada pasien srtoke hemoragik dan stroke non
hemoragik. bagi penelitian berikutnya menjadi dasar dalam mengembangkan penelitian
keperawatan