Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Oleh:

Dwiana Keliat 1609035041

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTASTEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
1. Tentukan strategi yang cocok untuk produk yang diamati di tugas 1
2. Dari strategi di atas, tentukan kebijakan taktisnya (ada di tabel bawahnya efisiensi dan
responsive) di PPT
3. Dimana letak Decoupling point nya (merah untuk Forecast biru untuk Custumer)

Jawab:
1. Berdasarkan karakteristik dari Pupuk Urea , jenis produk yang sesuai dengan Pupuk Urea
ini adalah produk fungsional. Dikatakan produk fungsional dikarenakan Pupuk Urea
memiliki siklus hidup yang panjang serta memiliki variasi produk per kategori yang
sedikit dan jarang mengalami stockout. Volume produksi untuk Pupuk Urea tinggi,
namun jarang mengalami kelebihan persediaan di akhir musim jual. Marjin keuntungan
untuk Pupuk Urea ini terbilang rendah dan tidak mengalami markdown.

2. Karena Pupuk Urea termasuk dalm karakteristik produk fungsional, maka strategi yang
sesuai adalah strategi efisiensi. Dimana strategi ini biasanya lebih mementingkan cost,
sehingga perusahaan akan menekan cost serendah mungkin. Maksudnya ialah strategi
ini berupaya untuk meminimalkan ongkos-ongkos fisik di sepanjang rantai pasok.
Aktivitas-aktivitas pasar tidak banyak dilakukan.
Kebijakan taktis yang dilakukan dalam rantai pasok ialah:
a. Pabrik Pupuk Urea ini berpusat di Jakarta dan memiliki anak perusahaan yang
berada di Palembang, Bontang, Gresik dan kota lainnya. Lokasi pabrik yang dipilih
ini berada di kota-kota besar sehingga mudah untuk di jangkau. Selain itu pabrik dan
kantor berada disatu lokasi untuk masing-masing kota sehingga mengurangi biaya
untuk jarak tempuh. Infrastruktur yang baik juga meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dalam pendistribusian produk ke gudang-gudang hingga sampai kepada
konsumen.
b. Sistem produksi dalam pabrik ini sangat baik dengan tingkat utilitas poduksi yang
tinggi. Dengan memiliki anak perusahaan yang yang besar, otomatis mesin-mesin
dalam pabrik memiliki teknologi yang canggih. Untuk pabrik di Perusahaan Pupuk
Kaltim sendiri, produksi Pupuk Urea mencapai 2.980.000 ton/tahun. Dalam
perusahaan juga menyediakan ahli teknik untuk melakukan perbaikan atau
pengecekan rutin untuk mesin sehingga dalam produksi pupuk dalam berjalan
dengan maksimal.
c. Persediaan untuk Pupuk Urea ini terbilang stabil. Dikatakan stabil karena produk ini
memiliki siklus hidup yang panjang, dimana pupuk slalu dibutuhkan untuk kegiatan
pertanian terkhusus di Indonesia, dan permintaannya slalu stabil sehingga
memudahkan dalam melakukan peramalan. Dengan memiliki gudang yang besar dan
distributor yang banyak, persediaan pupuk sesuai dengan tingkat produksi di pabrik
yang tidak mengalami overload ataupun kekurangan.
d. Transportasi dalam pengiriman-pengiriman produk ke distributor tidak hanya
dilakukan melalui jalur darat, tetapi juga menggunakan jalur laut, dimana hal ini
lebih efektif dan efisien dalam pengiriman barang ke distributor-distributor baik
yang bersubsidi maupun non-subsidi.
e. Pasokan untuk memproduksi Pupuk Urea ini sebagian bahan-bahan tersedia atau
diproduksi juga oleh Pupuk Kaltim seperti ammonia. Untuk bahan lainnya Pupuk
Kaltim sudah memiliki supplier yang sudah bekerja sama sejak lama sehingga
enggan berganti-ganti supplier lain. Sehingga pasokan untuk bahan-bahan peroduksi
tidak mengalami kekurangan.
f. Pengembangan produk yang dilakukan hanya berfokus pada efisiensi biaya. Hal ini
dikarenakan jika biaya untuk melakukan inovasi serta flekstibilitas sangat tinggi
dapat menyebabkan produktifitas produk menjadi menurun, dan produk menjadi
lebih mahal.

3. Decoupling point pada rantai pasok Pupuk Urea


Decoupling point adalah Titik temu di mana suatu kegiatan bisa dilakukan atas dasar
ramalan dan dari mana kegiatan harus ditunda sampai ada permintaan yang pasti. Pupuk
Urea memiliki siklus hidup yang panjang dan permintaan yang stabil sehingga mudah
untuk dilakukan ramalan dalam permintaan. Karena alasan tersebut, produk ini ternasuk
kedalam Make To Stock (MTS). Dimana MTS ini adalah produk yang akan diproduksi
tanpa adanya pesanan dan semua akan dibeli oleh konsumen. Banyaknya barang yang
akan di produksu akan terbantu oleh ramalan perkiraan permintaan, dan biasanya ada
toleransi waktu dari pelanggan.
Maksud dari Make To Stock (MTS) ini yaitu Pupuk Urea di produksi hingga siap untuk
digunakan, kemudian disimpan di gudang, selanjutnya dilakukan pengiriman kepada
distributor-distributor untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Berikut ini adalah gambar dari Make To Stock (MTS).

C
S Pengiriman O
U
S
P
T
P
U
L
M
I
E
E
E
R
R

Pada gambar diatas, posisi decoupling point MTS ada pada bagian pengiriman, sehingga
fokus utama pengelolaannya adalah efisiensi fisik pada bagian kiri sebelum titik
decoupling point MTS (kegiatan yang bisa dilakukan atas dasar ramalan) dan fokus
responsif pada bagian kanan setelah titik decoupling point MTS (kegiatan tidak bisa
dilakukan atas dasar ramalan). Aspek kunci dalam mengelola supply chain yang
beroperasi pada lingkungan MTS adalah penentuan berapa dan dimana persediaan
produk akhir yang harus disimpan dan bagaimana mekanisme pengiriman produk jadi
ke suatu lokasi pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai