VIRGINIA HENDERSON
Disusun Oleh :
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan menurut Virginia Handerson dapat di definisikan membantu
individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki
kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu
tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki
kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini
dilaksanakan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya
secepat mungkin. Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central
figure) dan menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu
tokoh utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti,
tidak menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan
sampai muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Pada dasarnya
tanggung jawab seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu
klien menjalankan pekerjaanpekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa
bantuan.
1. Teori Virginia Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan
pandangannya, yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak
dapat dipisahkan. Menurut Handerson, manusia adalah unik dan tidak
ada dua manusia yang sama. Dimana pasien merupakan mahluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan
spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar
individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan
dasar(basic nursing care).
a) Aktifitas bernafas secara normal
b) Aktifitas makan dan minum sesuai kebutuhan
c) Aktifitas eliminasi secara normal
d) Aktifitas bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki,
e) Aktifitas istirahat dan tidur,
f) Aktifitas berpakaian dan melepas pakaian,
2
g) Aktifitas mempertahankan suhu tubuh normal dengan berpakaian dan
modifikasi lingkungan,
h) Aktifitas menjaga tubuh tetap bersih dan rapi,
i) Kebutuhan rasa aman dan nyaman
j) Aktifitas berkomunikasi dengan orang lain,
k) Aktifitas beribadah menurut keyakinan,
l) Aktifitas bekerja,
m) Aktifitas bermain dan rekreasi,
n) Aktifitas belajar atau memuaskan keingintahuan.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan teori keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan konsep dasar teori dan
model keperawatan Virginia Handerson
b. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip umum teori dan model
konsep keperawatan dari Virginia Handerson dengan komponen bio,
psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas
kebutuhan dasar
c. Menentukan masalah keperawatan berdasarkan konsep keperawatan
menurut Virginia Handerson
d. Mahasiswa mampu menyusun rencana dan melakukan asuhan
keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien sesuai kebutuhan manusia
sehari-hari yang disajikan menggunakan pendekatan teori
keperawatan Virginia Handerson.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
c. Perawat
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan
menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh
utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak
menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan
sampai muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada
dasarnya tanggung jawab seorang perawat adalah menolong klien dalam
membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya
dia lakukan tanpa bantuan. Perawat dapat melakukan beberapa hal yang
dapat membantu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien,
diantaranya:
1) Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
2) Berusaha mengerti maksud klien
3) Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal
4) Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
5) Berusaha mengenal dan menghargai klien.
d. Keperawatan
Keperawatan menurut Handerson dapat di definisikan membantu
individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang
memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana
individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien
memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal
ini dilaksanakan dengan cara membantu mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin. Kebutuhan dasar manusia menurut
Virginia handerson adalah makanan, perumahan, pakaian, kasih sayang,
dan pujian, perasaan dibutuhkan, dan perasaan saling membantu
sesamanya. Semua orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, tetapi
perlu disadari bahwa kebutuhannya itu dipenuhi dengan berbagai macam
cara, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Artinya betapapun arif dan
bijaksananya atau bagaimanapun kerasnya usaha perawat, ia tidak
mungkin pernah bisa sepenuhnya menyelami atau memenuhi segala
6
sesuatu yang diperlukan klien dalam mencapai kebutuhan hidupnya. Hal
itu disebabkan kesanggupan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang
lain adalah sangat terbatas sekali.
e. Tujuan Keperawatan
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Handerson adalah Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi
pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk
sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan
spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model
konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran
perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan
untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi
empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan,
kemauan dan pengetahuan adealah penyebab kesulitan pasien dalam
memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan focus intervensi yaitu
mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan,
menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan,
kemauan, dan pengetahuan.
f. Kerangka Kerja
Dalam teori keperawatan virginia Henderson (Harmer dan Henderson,
1955) mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson
memberikan 14 kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan.
14 komponen tersebut dalam asuhan keperawatan dasar pada tingkat
asuhan individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-
hari dari seseorang, perawat membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau
membuat kondisi sehingga memungkinkan klien melakukan hal-hal
berikut ini :
1. Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah
membantu memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta
7
menggunakan bantal, alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar
klien dapat bernafas secara normal dan kemampuan
mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien.
2. Kebutuhan akan nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan
berat badan yang normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan.
Pemilihan dan penyediaan makanan, dengan tidak lupa
memperhatikan latar belakang dan social klien.
3. Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan
normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran.
4. Gerak dan keseimbangan tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan
tubuh, miring, dan bersandar.
5. Kebutuhan isthirahat dan tidur
Perawat harus mengetahui intensitas istirahat tidur pasien yang baik
dan menjaga lingkungan nyaman untuk istirahat.
6. Kebutuhan berpakaian
Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian
yang tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk
memakainya.
7. Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi
Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong
kearah tercapainya keadaan panas maupun dingin dengan mengubah
temperature, kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan
memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.
8. Kebutuhan akan personal hygiene
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien mengenai konsep
konsep kesehatan bahwa walaupun sakit klien tidak perlu untuk
menurunkan standard kesehatannya, dan bisa menjaga tetap bersih
baik fisik maupun jiwanya.
8
9. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang
timbul yang mungkin banyak factor yang membuat klien tidak
merasa nyaman dan aman.
10. Berkomunikasi
Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi,
keinginan, rasa takut dan pendapat. Perawat menjadi penerjemah
dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan
kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri,
juga mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.
11. Kebutuhan spiritual
Perawat mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi
kebutuhan spiritualnya dan meyakinkan pasien bahwa kepercayaan,
keyakinan dan agama sangat berpengaruh terhadap upaya
penyembuhan.
12. Kebutuhan bekerja
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi
terhadap kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit bisa menjadi
lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja.
13. Kebutuhan bermain dan rekreasi
Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur,
kecerdasan, pengalaman dan selera klien, kondisi, serta keadaan
penyakitnya.
14. Kebutuhan belajar
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha
penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan
mengikuti rencana terapi yang diberikan.
9
C. METAPARADIGMA KEPERAWATAN
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara
kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap fenomena yang ada dala keperawatan (La Ode Jumadi, 1999 : 28)
Empat komponen paradigma keperawatan yaitu manusia.
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam
arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik
karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat
perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
Komponen yang kedua dalam paradigma keperawatan ini adalah konsep
keperawatan.
Virginia Henderson (Fourteen Basic needs, 1960)
Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong
klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan
meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien
secara rasional, sehingga pasien dapat sembuh atau meninggal dengan
tenang.Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu keperawatan dan medik
dasar. Fungsi yang unik dari perawat adalah memabntu individu sehat
ataupun sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang
dimilikinya sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari
– harinya, sembuh dari penyakit atau meninggal dengan tenang.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Keperawatan menurut Henderson adalah suatu fungsi yang unik dari
Keperawatan untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam
memberikan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kemampuan,
kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien.
2. Henderson berpendapat peranan perawat membantu individu sehat sakit
dengan suatu cara penambah atau pelengkap (supplementary atau
emplementary).
3. Teori Virginia Handerson berfokus kebutuhan dasar individu tercermin
dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar (basic nursing care).
4. Model perawat yang dijelaskan oleh Virginia handerson adalah model
konsep aktifitas sehari-hari dengan mengambarkan gambaran fungsi
utama perawat yaitu menolong orang yang sakit/sehat dalam usaha
menjaga kesehatan atau menghadapi kematian dengan tenang.
B. SARAN
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang
teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang
teori keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam
makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori
ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjelenkan praktik keperawatan.
Secara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap
konsep dan model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu
membandingkan teori dan model praktik yang sesuai dengan ilmu
keperawatan itu sendiri sehingga tidak bertentangan dengan etika, norma dan
budaya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan
Profesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
15