Anda di halaman 1dari 3

1. judul : ?

2. penulis :
Varianti Novia A 1, Haniifah Anjani P 1, Amalia Sarah S 1, Agnes Treyssia S 1,
Agung Novriyandi 1, Sunarti 2, Kumala Sari 3
1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan
Keperawatan
2 Departemen Pendidikan Kedokteran FKKMK UGM
3 Puskesmas Pakem

3. kelompok 38
4.

5. abstrak
Pelaksanaan pelatihan kader untuk mempersiapkan terbentuknya program
POSBINDU PTM di wilayah Sambirejo RT 18, Pakembinangun, Pakem,
Sleman bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi
angka penyakit tidak menular di wilayah ini. Metode berupa analisis
desktriptif kualitatif, didasarkan pengamatan pada sumber data terkait disusun
dan diintrepertasikan melalui uraian, penjelasan, dan pengertian serta
perumusan model program kesehatan Dusun Sambirejo, Sleman. Teknik
analisis data melalui reduksi data, penafsiran data, dan penarikan kesimpulan.
Pengambilan data berupa data primer menggunakan metode wawancara dan
rapid survey ke 10 kepala keluarga (KK) binaan. Program yang dilaksanakan
berupa pelatihan kepada para kader kesehatan di Dusun Sambirejo dan bekerja
sama dengan Puskesmas Pakem. Isi pelatihan berupa pengukuran antropometri
(tinggi badan dan berat badan) didahului dengan pemaparan Posbindu PTM
dari puskesmas. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 21 April 2019 dengan
bertempat di Dusun Sambirejo.
6. Pendahuluan
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh
infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit
jantung, diabetes melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan. . Strategi
meningkatkan pembangunan kesehatan adalah pemberdayaan dan peningkatan
peran masyarakat dengan diberi fasilitas dan bimbingan untuk berperan,
dibekali pengetahuan dan ketrampilan untuk mengenali masalah di
wilayahnya, mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan
permasalahannya sendiri. Pengembangan Posbindu PTM merupakan bagian
integral dari sistem pelayanan kesehatan. Belum adanya Posbindu PTM di
wilayah Sambirejo, Pakembinangun, Sleman, menjadi alasan untuk
menginisiasi terbentuknya program ini.
7. Metode pelaksanaan program
Pelatihan Kader Posbindu PTM dengan pengukuran antropometri
8. hasil

9. pembahasan
Kegiatan diawali dengan pemaparan tentang POSBINDU PTM dari
puskesmas kemudian setelah mengevaluasi kegiatan, beberapa kader
sudah berantusias untuk mencoba belajar melakukan pemeriksaan
atropometri diantaranya pengukuran tinggi dan berat badan serta lingkar
pinggang dan dari hasil tersebut dapat menilai indeks massa tubuh yang
normal. Kader dapat melakukan pengukuran BB, TB, dan lingkar pinggang
dengan baik, namun kekurangannya karena keterbatasan alat yang
tersedia sehingga para kader tidak dapat berlatih perseorangan. Target
kedepannya diharapkan pemerintah juga ikut andil dalam membantu
pelaksanaan program dalam hal ini penyediaan fasilitas kesehatan
sehingga POSBINDU PTM dapat terlaksana.
10. referensi
- Fuadah, D. Z., & Rahayu, N. F. (2018). PEMANFAATAN POS
PEMBINAAN TERPADU ( POSBINDU )
- Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesesehatan RI.
(2012). Juknis Posbindu PTM.
- Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2019. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/profil-p2ptm/latar-
belakang/program-p2ptm-dan-indikator
- KESMAS, n.d. Peran, Fungsi dan Kompetensi Kader Posbindu PTM.
http://www.indonesian-publichealth.com/peran-fungsi-dan-konpetensi-
kader-posbindu-ptm/
- Laksita, L., 2017. Analisis Implementasi Program Pos Pembinaan Terpadu
Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Di Kecamatan Banguntapan
Kabupaten Bantul. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4)
- Pengukuran Antropometri https://med.unhas.ac.id/fisioterapi/wp-
content/uploads/2016/12/PENGUKURAN-ANTROPOMETRI.pdf
11. kesimpulan saran
kesimpulan : pengetahuan dan keterampilan kader tentang PTM dan
POSBINDU meningkat setelah mendapatkan pelatihan
saran : pelatihan kader POSBINDU PTM sangat perlu dilakukan untuk
meningkatkan peran serta kader masyarakat dalam mendeteksi dini
penyakit tidak menular di wilayah Sambirejo. Peran pemerintah juga
dibutuhkan dalam memfasilitasi terbentuknya program ini.

Anda mungkin juga menyukai