Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

.................... Kader posyandu adalah masyarakat yang dipilih dari dan oleh

masyarakat untuk menjadi penyelenggara posyandu dan mengambil

peranan penting dalam semua kegiatan posyandu. Kader merupakan

tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat dengan masyarakat.

Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu.

Sehingga, seorang kader posyandu harus mau bekerja secara sukarela,

ikhlas, dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau

menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan

posyandu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang

mempengaruhi keterampilan, pengetahuan, dan praktek kader posyandu

yang berhubungan dengan keaktifan kader dalam pelaksanaan posyandu di

wilayah Desa Pejeng Kawan. Kompleksnya permasalahan kesehatan pada

sasaran Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita, tentunya memerlukan

penanganan yang komprehensif dan terintegrasi yang melibatkan semua

unsur dari lintas program dan sektor terkait. Maka dari itu, adanya Kader

Posyandu diharapkan dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi

permasalahan kesehatan dalam masyarakat di desa Pejeng Kawan.

Lima kegiatan yang dilakukan posyandu dalam rangka pemantauan

tumbuh kembang balita ini merupakan salah satu upaya deteksi dini dalam
mencegah terjadinya masalah gizi yang berkelanjutan pada balita sehingga

jika telah diketahui adanya gangguan gizi maka akan dilakukan

penanggulangan sesegera mungkin, Sehingga dalam hal ini, kader

posyandu diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam

pemantauan pertumbuhan balita melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) dan

tidak lanjutnya sehingga masalah dapat dicegah sedini mungkin

KMS merupakan sarana sebagai laporan lengkap bagi balita yang

bersangkutan, sedangkan himpunan data balita pada ruang lingkup

kelurahan dilaporkan dalam bentuk laporan yang dikenal dengan SKDN.

Data SKDN meliputi jumlah anak dengan berat badan naik (N), tidak naik

(T), atau berada di bawah garis merah (BGM), cakupan pemantauan

pertumbuhan serta berhasil tidaknya program posyandu dapat

digambarkan dengan perbandingan jumlah balita yang mengalami berat

naik dengan jumlah balita yang datang dan ditimbang (N/D), partisipasi

masyarakat terhadap kegiatan posyandu dapat dilihat dari perbandingan

jumlah balita yang datang dan ditimbang dengan jumlah balita yang di

wilayah posyandu.

Faktor yang berkontribusi pada perbaikan performance posyandu

adalah pengetahuan dan kemampuan kader posyandu dalam penimbangan,

penggunaan alat ukur, pencatatan dan pelaporan, serta penyuluhan gizi.

Hal yang dianggap paling sulit dialami kader posyandu adalah

menginterpretasi (membaca) grafik pertumbuhan pada Kartu Menuju

Sehat (KMS) dan penyuluhan gizi. Lemahnya penguasaan pengetahuan

dan ketrampilan ini telah menyebabkan pelaporan yang tidak akurat dan
berpengaruh dalam penyusunan perencanaan program kesehatan

selanjutnya.

B. Rumusan Masalah :

1. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

pengumpulan data yakni, apa faktor – faktor yang mempengaruhi

C.Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui keterampilan pada kader posyandu di Desa Pejeng Kawan,

Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.

2. Tujuan Khusus

a. Mengukur pengetahuan Kadek posyandu.

b. Mengukur sikap kader posyandu.

c. Mengamati praktik tindakan Kadek posyandu.

D.Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Mahasiswa mampu mengumpulkan. Mengolah, menganalisis dan

menyusun laporan data terkait mata kuliah PPG.

2. Manfaat Praktis

Masyarakat mengetahui keadaan gizi masyarakatnya meliputi ibu hamil,

ibu menyusui, remaja, balita dan kader.

Anda mungkin juga menyukai