Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirobilalamin. Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT,

atas limpahan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul

Konsep dasar asuhan kehamilan. Modul ini disusun untuk membantu mahasiswa

Program studi DIII Kebidanan untuk dapat memahami dan menguasai bahan

perkuliahan konsep dasar asuhan kehamilan.

Dalam modul ini dibahas tentang philosofi asuhan kehamilan,lingkup asuhan

kehamilan, prinsip pokok asuhan kehamilan. Sejarah asuhan kehamilan, Tujuan asuhan

kehamilan, refocusing asuhan kehamilan, standar asuhan kehamilan, tipe pelayanan

asuhan kehamilan, Hak – hak wanita hamil, Tenaga professional, Peran dan tanggung

jawab bidan, Issue tekhnik dalam asuhan kehamialn, Evidence based dalam praktek

kehamilan. Dalam modul ini juga disertakan latihan-latihan pada setiap kegiatan

belajar serta tes formatif diakhir modul untuk membantu sejauh mana penguasaan

mahasiswa terhadap materi yang sudah dipelajari

Penulisan modul ini penulis yakin masih banyak kekurangan sehingga sangat

penulis harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan isi dan

kualiatas modul ini.

Yogyakarta, Januari 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Hal

11 1
Kata Pengantar ............................................................................. 1
Daftar Isi ......................................................................................... 2
Glosarium ........................................................................................ 3
Tinjauan Mata Ajaran ....................................................................... 4
Pendahuluan ..................................................................................... 5
Kegiatan Belajar I : Konsep Dasar Asuhan Kehamilan ......................... 6
A. Philosofi Asuhan Kehamilan .......................................................... 6
B. Lingkup Asuhan Kehamilan ........................................................... 7
C. Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan .................................................. 8
D. Sejarah Asuhan Kehamilan ............................................................ 8
E. Tujuan Asuhan Kehamilan ............................................................. 8
F. Refocusing Asuhan Kehamilan ....................................................... 10
G. Standar asuhan Kehamilan ............................................................. 10
H. Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan ................................................. 11
I. Hak – hak Wanita Hamil ................................................................. 11
J. Tenaga Profesional ( Asuhan Kehamilan) ........................................ 11
K. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kebidanan ......... 11
L. Issue Terkini Dalam Asuhan Kehamilan .......................................... 12
M. Evidence Based Dalam Praktik Kebidanan ..................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 13
TEST FORMATIF ............................................................................... 14
KUNCI JAWABAN TEST FORMATIF ................................................... 18

GLOSARIUM

1. Evidence Based : Suatu kajian berdasarkan bukti.


2. Antenatal Care : Pemeriksaan Kehamilan

22 2
3. Pinard : Pemeriksaan abdominal menurut Adolp P
Pinard
4. TFU : Tinggi Fundus Uteri
5. Patologis : Kelainan / tidak normal
6. PEB : Preeklamsi Berat

33 3
TINJAUAN MATA AJARAN

Mata ajaran ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Asuhan


Kebidanan I yang akan membahas tentang Asuhan Kebidanan
pada Ibu hamil. Salah satu topik bahasan yang dipelajari
adalah tentang konsep dasar asuhan kehamilan. Bidan
sebagai tenaga kesehatan sangat perlu untuk memahami
konsep dasar asuhan kehamilan.

Dalam materi Konsep Dasar Asuhan Kehamilan akan


menguraikan bagaimana Philosofi, ruang lingkup, prinsip
pokok, sejarah, tujuan, refocusing, standar,Tipe pelayanan,
hak – hak wanita hamil, peran dan tanggung jawab bidan,
issue terkini, dan evidence based. Oleh karena itu topik
bahasan pada mata ajaran ini sangat penting bagi Anda
sebagai mahasiswa Program studi DIII Kebidanan Semester II
untuk mendukung kompetensi Anda agar dapat memahami
Konsep dasar asuhan kehamilan.

Setelah membaca modul ini diharapkan Anda diharapkan


mampu:
1. Menjelaskan Philosofi asuhan kehamilan
2. Menjelaskan Ruang lingkup asuhan kehamilan
3. Menjelaskan prinsip pokok asuhan kehamilan
4. Menjelaskan sejarah asuhan kehamilan
5. Menjelaskan tujuan asuhan kehamilan
6. Menjelaskan refocusing asuhan kehamilan
7. Menjelaskan standar asuhan kehamilan
8. Menjelaskan tipe pelayanan asuhan kehamilan
9. Menjelaskan hak – hak wanita hamil
10. Menjelaskan tenaga profesional ( Asuhan
Kehamilan)
11. Menjelaskan Peran dan tanggung jawab bidan
dalam asuhan kehamilan
12. Menjelaskan issue terkini dalam asuhan
kehamilan
13. Menjelakan evidence based dalam praktik asuhan
kehamilan

Agar anda dapat berhasil menguasai materi ini dengan baik


ikuti petunjuk umum dibawah ini:
1. Bacalah dengan cermat setiap bagian modul
2. Pahami isi setiap modul
3. Silahkan diskusikan materi modul dengan teman atau

44 4
PENDAHULUAN

Dalam modul ini Anda akan mempelajari Philosofi asuhan


kehamilan, menelaskan Ruang lingkup asuhan kehamilan,
menjelaskan prinsip pokok asuhan kehamilan, menjelaskan
sejarah asuhan kehamilan, menjelaskan tujuan asuhan
kehamilan, menjelaskan refocusing asuhan kehamilan,
menjelaskan standar asuhan kehamilan, menjelaskan tipe
pelayanan asuhan kehamilan, menjelaskan hak – hak wanita
hamil, menjelaskan tenaga profesional ( Asuhan Kehamilan),
menjelaskan Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan
kehamilan, menjelaskan issue terkini dalam asuhan
kehamilan, menjelakan evidence based dalam praktik
asuhan kehamilan

Kemampuan tersebut sangat penting bagi mahasiswa


semester II, karena kemampuan ini akan menjadi bekal saat
belajar di klinik dan Rumah Sakit untuk bisa memberikan
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan baik. Ingat bahwa
proses kehamilan adalah proses yang fisiologis sehingga
dalam memberikan asuhan tidak dengan intervensi medik
yang tidak perlu.

Agar Anda berhasil dengan baik mempelajari modul ini, ikuti


petunjuk belajar sebagai berikut:
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini
sampai Anda memahami betul apa, untuk apa dan
bagaimana mempelajari modul ini.
2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata
kunci dan kata-kata yang dianggap baru. Carilah arti dari
kata-kata tersebut dalam kamus Anda.
3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi
modul ini melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran
dengan teman Anda, Dosen atau tutor Anda
4. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi
mengenai pengalaman simulasi dan demonstrasi dalam
kelompok kecil atau klasikal pada saat tutorial.
5. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang
materi modul untuk lebih memahami materi yang anda
pelajari.

55 5
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan
menjadi masalah. Oleh karena itu pelayanan antenatal/asuhan antenantal merupakan
cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
A. Philosofi Asuhan Antenatal
Philosofi adalah nilai atau keyakinan atau kepercayaan yang mendasari
seseorang untuk berperilaku sehingga mempengaruhi pola kehidupannya. Pada
prinsipnya philosofi asuhan kehamilan merujuk pada philosofi Bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan antara lain menyatakan bahwa :
1. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan
bukan proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal.
Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan
intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi.
2. Setiap perempuan berkepribadian unik, dimana terdiri atas bio, psiko,
sosial yang berbeda, sehingga dalam memperlakukan pasien/klien satu dengan
yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan.
3. Mengupayakan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir. Ini dapat
dilakukan dengan berbagai upaya baik promosi kesehatan melalui penyuluhan
atau konseling pemenuhan kebutuhan ibu hamil maupun dengan upaya preventif
misal pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dan pemberian tablet tambah
darah dan lain sebagainya.
4. Perempuan mempunyai hak memilih dan memutuskan tentang
kesehatan, siapa dan dimana mendapatkan pelayanan kesehatan.
5. Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan).

66 6
6. Mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan
tehnologi dilakukan hanya atas indikasi.
7. Membangun kemitraan dengan profesi lain untuk memberdayakan
perempuan.

B. Lingkup Asuhan Kehamilan


Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan secara
komprehensif atau menyeluruh. Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi :
1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisa
tiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
2. Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.
3. Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri
(TFU)/posisi/Presentasi dan penurunan janin.
4. Melakukan penilaian pelvic, ukuran dan struktur panggul.
5. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin
dengan fetoskope/pinard dan gerakan janin dengan palpasi.
6. Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL)
7. Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
8. Mengkaji kenaikan berat Badan ibu dan hubungannya dengan
komplikasi.
9. Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi
Bidan.
10. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan,
hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminen dan preeklamsia ringan.
11. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan
kehamilan.
12. Memberi Immunisasi
13. Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan penanganannya
termasuk rujukan tepat pada : kurang gizi, pertumbuhan janin tidak adekuat,
PEB dan hipertensi, perdarahan pervaginam, kehamilan ganda aterm, kematian
janin, oedema yang signifikan, sakit kepala berat, gangguan pandangan, nyeri
epigastrium karena hipertensi, KPSW, Persangkaan Polihidramnion, DM,

77 7
kelainan kongenital, hasil laboratorium abnormal, kelainan letak janin, infeksi
ibu hamil seperti infeksi menular seksual, vaginitis, infeksi saluran kencing.
14. Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi
orangtua.
15. Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil
seperti nutrisi, latihan, keamanan, merokok.
16. Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yang
tersedia.

C. Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan


Prinsip merupakan dasar atau azas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak
dan sebagainya. Sebagai seorang bidan dalam melakukan asuhan kebidanan harus berdasarkan
prinsip sesuai tugas pokok dan fungsinya agar apa yang dilakukan tidak melanggar kewenangan atau
mal praktik. Selain harus memiliki kompetensi, bidan dalam melaksanakan asuhan harus berpegang
pada Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992; Kepmenkes 900 tahun 2002 tentang
Registrasi dan Praktek Bidan, pelayanan dilaksanakan sesuai standar pelayanan kebidanan dan
standar profesi bidan.

D. Sejarah Asuhan Kehamilan


Sebagaimana sejarah perkembangan kebidanan dunia maka sejarah asuhan kebidananpun
tidak lepas dari itu. Telah diketahui dalam sejarah bahwa Bidan sudah ada sejak jaman prasejarah di
jaman Mesir yaitu Simphrah dan Poah yang tidak setuju dengan tindakan raja Firaun yang melakukan
pembunuhan pada bayi laki-laki yang baru lahir. Dengan perkembangan jaman pada masa sebelum
masehi mulai diketahui fisiologi dan patologi kehamilan. Pada tahun 1899 di Edinburg mulai
disediakan tempat merawat wanita hamil.
Adolphe Pinard dari Perancis tahun 1878 menemukan palpasi abdominal yang dikenal
dengan cara pinard, Jean Lubumean dari perancis menemukan Laenec dan stetoskop pada tahun
1819, dan pertama mendengar DJJ tahun 1920.
John Broxton Hicks dari Inggris tahun 1872 menggambarkan kontraksi uterus selama
kehamilan yang dikenal dengan kontraksi Braxton-Hicks.
Sebelum dikenal asuhan berdasarkan evidence based, asuhan yang diberikan berdasarkan
tradisional. Asuhan yang banyak berkembang saat ini dari model yang dikembangkan di Eropa awal
dekade abad ini. Lebih mengarah ke ritual daripada rasional. Lebih mengarah ke frekuensi dan
jumlah dari pada tujuan yang essensial.

E. Tujuan ANC (Ante Natal Care)

88 8
1. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi.
2. Mendeteksi dan menatalaksanaan komplikasi medis, bedah, atau obstetri
selama kehamilan.
3. Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi
komplikasi.
4. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan
nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial.

. Standar Asuhan Kehamilan


1. Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur.
2. Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Sedikitnya 4x pelayanan kehamilan, pemeriksaan meliputi : anamnesis dan
pemantauan ibu dan janin, mengenal kehamilan risiko tinggi, imunisasi, nasehat
dan penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap kunjungan, tindakan tepat
untuk merujuk.
3. Standar 5 : Palpasi Abdominal
4. Standar 6 : Pengelolaan Anemia dan kehamilan
5. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi dan kehamilan
6. Standar 8 : Persiapan persalinan
Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan
persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
Dalam memberikan asuhan/pelayanan standar minimal 7 T (timbang BB), ukur
Tekanan darah, ukur Tinggi Fundus Uteri, TT, Tablet besimin 90 tablet selama
hamil, Tes PMS, Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

F. Tipe Pelayanan
Tipe pelayanan dalam asuhan kebidanan meliputi layanan kebidanan primer,
layanan kebidanan kolaborasi dan layanan kebidanan rujukan.

99 9
1. Layanan kebidanan primer merupakan pelayanan bidan yang sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Bidan.
2. Layanan kebidanan kolaborasi merupakan layanan Bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atau sebagai salah
satu urutan proses kegiatan layanan.
3. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan Bidan dalam rangka rujukan
ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya Bidan menerima rujukan
dari dukun, juga layanan horisontal maupun vertikal ke profesi kesehatan lain.

G. Hak-Hak Wanita Hamil


Sebagaimana hak pasien pada umumnya ibu hamil mempunyai hak-hak yang
sama dengan hak klien/pasien dan juga mempunyai hak antara lain :
1. Wanita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif, yang
diberikan secara bermartabat dan dengan rasa hormat.
2. Asuhan harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk/semua
perempuan dan keluarga.
3. Wanita berhak memilih dan memutuskan tentang kesehatannya.

H. Tenaga Profesional Asuhan Kehamilan


Dalam memberikan asuhan kebidanan, bidan merupakan tenaga profesional
dan bukan dukun.

I. Standar Asuhan Kehamilan


1. Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur.
2. Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Sedikitnya 4x pelayanan kehamilan, pemeriksaan meliputi : anamnesis dan
pemantauan ibu dan janin, mengenal kehamilan risiko tinggi, imunisasi, nasehat
dan penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap kunjungan, tindakan tepat
untuk merujuk.
3. Standar 5 : Palpasi Abdominal
4. Standar 6 : Pengelolaan Anemia dan kehamilan

101010
5. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi dan kehamilan
6. Standar 8 : Persiapan persalinan
Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan
persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
Dalam memberikan asuhan/pelayanan standar minimal 7 T (timbang BB), ukur
Tekanan darah, ukur Tinggi Fundus Uteri, TT, Tablet besimin 90 tablet selama
hamil, Tes PMS, Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

J. Tipe Pelayanan
Tipe pelayanan dalam asuhan kebidanan meliputi layanan kebidanan primer,
layanan kebidanan kolaborasi dan layanan kebidanan rujukan.
1. Layanan kebidanan primer merupakan pelayanan bidan yang sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Bidan.
2. Layanan kebidanan kolaborasi merupakan layanan Bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atau sebagai salah
satu urutan proses kegiatan layanan.
3. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan Bidan dalam rangka rujukan
ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya Bidan menerima rujukan
dari dukun, juga layanan horisontal maupun vertikal ke profesi kesehatan lain.

K. Hak-Hak Wanita Hamil


Sebagaimana hak pasien pada umumnya ibu hamil mempunyai hak-hak yang
sama dengan hak klien/pasien dan juga mempunyai hak antara lain :
1. Wanita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif, yang
diberikan secara bermartabat dan dengan rasa hormat.
2. Asuhan harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk/semua
perempuan dan keluarga.
3. Wanita berhak memilih dan memutuskan tentang kesehatannya.

L. Tenaga Profesional Asuhan Kehamilan


Dalam memberikan asuhan kebidanan, bidan merupakan tenaga profesional
dan bukan dukun.

111111
M. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Asuhan Kehamilan
1. Peran
a. Pelaksana : memberi asuhan/pelayanan. Bidan mempunyai 3 (tiga) tugas
utama yaitu : mandiri, kolaborasi, dan rujukan.
Ada 7 langkah utama :
1) Mengkaji
2) Menentukan Diagnosa
3) Menyusun rencana tindakan
4) Melaksanakan tindakan
5) Evaluasi
6) Tindak lanjut
7) Dokumentasi
b. Pengelola : menyusun rencana kerja, mengelola kegiatan pelayanan ibu
hamil, berpartisipasi dalam kegiatan program pelayanan kehamilan.
c. Pendidik : Melakukan penyuluhan, mendidik siswa bidan/calon bidan.
d. Peneliti : melakukan penelitian kebidanan.
2. Kewajiban Bidan :
a. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kehamilan sesuai standar
profesi dengan menghormati hak-hak klien.
b. Wajib merujuk, memberi kesempatan klien ibadah, menjaga rahasia,
memberi informasi, inform consent, dokumentasi, kerjasama pihak lain.

N. Evidence Based (Suatu kajian berdasarkan bukti) dalam Asuhan


Antenatal
Praktik berdasarkan penelitian merupakan penggunaan yang sistematik,
ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan
tentang asuhan pasien secara individu. Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif dan
tidak selalu melakukan intervensi. Kajian ulang intervensi secara historis
memunculkan asumsi bahwa sebagian besar komplikasi obstetri yang mengancam
jiwa bisa diprediksi atau dicegah.

121212
Menurut MNH (Maternal Neonatal Health) asuhan antenatal atau yang
dikenal antenatal care merupakan prosedur rutin yang dilakukan oleh petugas
(dokter/bidan/perawat) dalam membina suatu hubungan dalam proses pelayanan
pada ibu hamil untuk persiapan persalinannya.
Dengan memberikan asuhan antenatal yang baik akan menjadi salah satu
tiang penyangga dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu dan perinatal.
1. Meningkatkan Efektivitas Asuhan Antenatal
Untuk meningkatkan efektivitas asuhan antenatal perlu kita pahami
mengenai tujuan asuhan antenatal yaitu :
a. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
dengan memberikan pendidikan mengenai nutrisi, kebersihan diri dan proses
kelahiran bayi.
b. Mendeteksi dan menatalaksana komplikasi medis, bedah ataupun
Obstetri selama kehamilan.
c. Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi
komplikasi.
d. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan
nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial.

2. Adapun Antenatal care akan efektif bila meliputi hal-hal sebagai


berikut :
a. Asuhan diberikan oleh petugas yang terampil dan berkesinambungan.
b. Persiapan menghadapi persalinan yang baik dengan memperkirakan
komplikasi.
c. Mempromosikan kesehatan dan pencegahan penyakit (tetanus toksoid,
suplemen gizi, pencegahan konsumsi alkohol dan rokok dan lain-lain).
d. Mendeteksi dini komplikasi serta perawatan penyakit yang diderita ibu
hamil (HIV, sifilis, tuberkulosis, Hepatitis, penyakit medis lain yang diderita
(misal : hipertensi, diabetes, dan lain-lain).

3. Asuhan Antenatal secara tradisional

131313
Seperti dalam asuhan antenatal, sebelum dikenal adanya asuhan
berdasarkan evidence based, asuhan yang diberikan berdasarkan tradisional.
Asuhan yang banyak berkembang saat ini sebenarnya berasal dari model yang
dikembangkan di Eropa pada awal dekade abad ini. Lebih mengarah ke ritual
dari pada rasional. Biasanya asuhan ini lebih mengarah ke frekuensi dan jumlah
dari pada terhadap unsur yang mengarah kepada tujuan yang essensial.

4. Pentingnya deteksi penyakit dan bukan penilaian/pendekatan risiko


Pendekatan risiko yang mempunyai rasionalisasi bahwa asuhan antenatal
adalah melakukan screening untuk memprediksi faktor-faktor risiko untuk
memprediksi suatu penyakit, tetapi berdasarkan hasil studi di Zaire
membuktikan bahwa 71% persalinan macet tidak bisa diprediksi, 90% ibu yang
diidentifikasi berisiko tidak pernah mengalami komplikasi dan 88% dari wanita
yang mengalami perdarahan pasca persalinan tidak memiliki riwayat yang
prediktif. Pendekatan risiko mempunyai nilai prediksi lebih buruk, oleh karena
itu tidak dapat membedakan mereka yang akan mengalami dan yang mengalami
komplikasi, juga keamanan palsu oleh karena banyak ibu yang dimasukkan
dalam risiko rendah mengalami komplikasi, namun mereka tidak pernah
mendapat informasi mengenai komplikasi kehamilan dan cara penanganannya.
Bila terpaku pada ibu risiko tinggi maka pelayanan pada wanita hamil yang
sebetulnya bisa berisiko akan terabaikan. Dapat dikatakan bahwa setiap wanita
hamil mempunyai risiko untuk mengalami komplikasi dan harus mempunyai
akses terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas. Bahkan wanita yang
digolongkan dalam risiko rendah bisa saja mengalami komplikasi.
Jadi pendekatan risiko bukan merupakan strategi yang efisien ataupun
efektif untuk menurunkan angka mortalitas ibu karena :
a. Faktor risiko tidak dapat memperkirakan komplikasi, biasanya bukan
penyebab langsung terjadinya komplikasinya.
b. Apa yang akan anda lakukan bila mengidentifikasi pasien risiko tinggi
dan apa yang harus dilakukan pada pasien dengan risiko rendah?
c. Mortalitas ibu relatif rendah pada populasi yang berisiko (semua wanita)
dalam usia subur). Faktor risiko secara relatif adalah umum pada populasi

141414
yang sama, faktor risiko tersebut bukan merupakan indikator yang baik
dimana para ibu mungkin akan mengalami komplikasi.
d. Mayoritas ibu yang mengalami komplikasi dan harus mempunyai
dianggap berisiko rendah, sebagian besar ibu yang dianggap berisiko rendah
melahirkan bayinya tanpa komplikasi.
e. Setiap wanita hamil berisiko mengalami komplikasi dan harus
mempunyai akses terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas, sehingga
pendekatan risiko tidak efektif.
f. Bahkan wanita berisiko rendah pun bisa mengalami komplikasi
g. Tidak ada jumlah penapisan yang bisa membedakan wanita mana yang
akan membutuhkan asuhan kegawat daruratan dan mana yang tidak
memerlukan asuhan tersebut.
Atas dasar itu dianjurkan untuk memberikan intervensi yang berorientasi
pada tujuan yang akan memberikan kerangka asuhan atenatal yang efektif
meliputi :
a. Deteksi dini penyakit
b. Konseling dan promosi kesehatan
c. Persiapan persalinan
d. Kegiagaan menghadapi komplikasi (birth preparedness, complication
readiness).
Permasalahan dengan pendekatan risiko :
1) Mempunyai nilai prediksi yang buruk dan tidak bisa
membedakan ibu yang akan mengalami komplikasi dan yang tidak.
2) Memakai sumber daya yang jarang didapat banyak ibu yang
dimasukkan ke dalam kelompok “resiko tinggi” tidak pernah mengalami
komplikasi tetapi memakai sumber daya yang jarang didapat.
3) Keamanan palsu banyak ibu yang dimasukkan dalam kelompok
“resiko rendah” mengalami komplikasi tetapi tidak pernah diberitahu
bagaimana cara mengetahui atau cara menanggapi komplikasi tersebut.
4) Sumber daya dialihkan – jauh dari perbaikan pelayanan untuk
semua ibu.

151515
LATIHAN
Silahkan anda kerjakan latihan berikut ini. Dibawah ini ada sejumlah
pertanyaan yang harus Anda kerjakan berkaitan dengan materi yang telah
diuraikan diatas:
1. Jelaskan pengertian philosofi dan ruang lingkup asuhan
kehamilan?
2. Jelaskan prinsip pokok dan sejarah asuhan kehamilan?
3. Sebutkan hak – hak wanita hamil?
4. Jelaskan Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan
kehamilan?

RAMBU-RAMBU JAWABAN

Untuk menjawab soal nomor 1 Anda harus mengingat kembali philosofi


dan ruang lingkup asuhan kehamilan

Untuk menjawab soal nomor 2 anda harus mengingat kembali prinsip


pokok dan sejarah asuhan kehamilan.

Untuk menjawab soal nomor 3 Anda harus mengingat hak – hak wanita
hamil

Untuk menjawab soal nomor 4 anda harus mengingat peran dan


tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan.

Untuk menjawab soal no 5 anda harus mengingat issue terkini dalam


asuhan kehamilan.

161616
RANGKUMAN

Philosofi adalah nilai atau keyakinan atau kepercayaan yang mendasari


seseorang untuk berperilaku sehingga mempengaruhi pola kehidupannya
Prinsip merupakan dasar atau azas kebenaran yang menjadi pokok dasar
berpikir, bertindak dan sebagainya. Sebagai seorang bidan dalam melakukan
asuhan kebidanan harus berdasarkan prinsip sesuai tugas pokok dan fungsinya
agar apa yang dilakukan tidak melanggar kewenangan atau mal praktik. Selain
harus memiliki kompetensi, bidan dalam melaksanakan asuhan harus berpegang
pada Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992; Kepmenkes 900 tahun
2002 tentang Registrasi dan Praktek Bidan, pelayanan dilaksanakan sesuai
standar pelayanan kebidanan dan standar profesi bidan.
Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Asuhan Kehamilan
1. Peran
a. Pelaksana : memberi asuhan/pelayanan. Bidan mempunyai 3
(tiga) tugas utama yaitu : mandiri, kolaborasi, dan rujukan.
Ada 7 langkah utama :
1) Mengkaji
2) Menentukan Diagnosa
3) Menyusun rencana tindakan
4) Melaksanakan tindakan
DAFTAR PUSTAKA
5) Evaluasi
6) Tindak lanjut
Kusmiyati, Yuni,dkk. 2008. Perawatan Ibu hamil. Yogyakarta : Fitramaya
7) Dokumentasi
b. Pengelola : menyusun rencana kerja, mengelola kegiatan
pelayanan ibu hamil, berpartisipasi dalam kegiatan program
pelayanan kehamilan.
c. Pendidik : Melakukan penyuluhan, mendidik siswa bidan/calon
bidan. 171717

d. Peneliti : melakukan penelitian kebidanan.


TES FORMATIF

PETUNJUK MENGERJAKAN
1. Jawablah pertanyaan dibawah ini di lembar jawab yang tersedia dengan
memberikan tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E pada jawaban yang benar!
2. Berikan tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E, dengan
ketentuan sebagai berikut :
A jika jawaban benar pada angka 1, 2 dan 3
B jika jawaban benar pada angka 1 dan 3
C jika jawaban benar pada angka 2 dan 4
D jika jawaban benar pada angka 4 saja
E jika semua jawaban benar atau semua jawaban salah

Soal – soal
1.Nilai atau keyakinan atau kepercayaan yang mendasari seseorang untuk berperilaku sehingga

181818
memepengaruhi pola kehidupannya adalah pengertian dari:
A. Etika C. Philosofi E.Prinsip

B. Prinsip Kehamilan D. Standar Asuhan Kehamilan

2.Perempuan mempunyai hak memilih dan memutuskan tentang kesehatan, siapa dan dimana
mendapatkan pelayanan kesehatan ini merupakan prinsip dari ..........
A. Prinsip Philosofi C. Prinsip Lingkup
E.Prinsip Pokok
B. Prinsip asuhan Kehamilan D. Prinsip Standar
3.Lingkup asuhan kehamilan adalah ……………
1. Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistimatisdan
lengkap
2. Membangun kemitraan dengan profesi lain untuk
memberdayakan perempuan.
3. Melakukan penilaian pelvic, ukuran dan struktur
panggul
4. Wanita berhak memilih dan memutuskan tentang
kesehatanya

4.Prinsip pokok asuhan kehamilan masuk pada peraturan pemerintah ……..


A. UU Kes No 23/1992 C. UU Kes No 23/1994 E.UU
Kes No 23/1996
B. UU Kes No 23/1993 D. UU Kes No 23/1995

5.Tokoh yang menemukan palpasi abdominal cara pinard adalah ……..


A. Jhon Braxton C. Simphrah E.
Poah
B. Jean Lubumean D. Adolphe Pinard

6.Tujuan Ntenatal Care


1. Wanita berhak memilih dan memutuskan tentang kesehatanya
2. Mendeteksi dan menatalaksanaan komplikasi medis, bedah, obstetrri selama
hamil

191919
3. asuhan harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk semua perempuan dan
keluarga.
4. Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi.

7.Peran Bidan Sebagai Pelaksanan:


1. Mengkaji 3. Menyusun Rencana Tindakan
2. Tindak Lanjut 4. Melakukan Penyuluhan

8.Bidan segbagai pendidik:


1. Melakukan penyuluhan 3. mendidik siswa
Bidan
2. Melakukan penelitian 4. Menyusun rencana
kerja

9.Bidan pengelola sebagai :


1. Menyusun rencana kerja
2. Mengelola kegiatan pelayanan ibu hamil
3. Perpartisiapsi dalam kegiatan program pelayanan
4. Melakukan penyuluhan

10. Bidan peneliti adalah


1. Menyusun rencana kerja
2. Mengelola kegiatan pelayanan ibu hamil
3. Perpartisiapsi dalam kegiatan program pelayanan
4. Melakukan penelitian kebidanan

11. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kehamilan sesuai standar profesi dengan
menghormati hak – hak klien ini adalah pernyataan dari:
A. Peran dan tanggung jawab bidan
B. Tujuan Anc
C. Kewajiban Bidan
D. Asuhan ANC
E Evidence Based
12. Mendeteksi dini komlikasi penyakit yang diderita ibu hamil adalah

202020
1. HIV
2. Sipilis
3. Tubercolosis
4. Hepatitis

13. ANC akan efektif bila meliputi


1. Asuhan diberikan oleh petugas yang terampil dan berkesinabungan
2. Persiapan menghadapi persalinan yang baik dengan memperkirakan komplikasi
3. Mempromosikan kesehatan
4. Pencegahan penyakit (TT)

14. Tujuan yang akan memberikan kerangka asuhan ANC yang efektif meliputi adalah:
1. Deteksi dini penyakit
2. Konseling dan Promosi kesehatan
3. Persiapan persalinan
4. Menjaga tubuh

15. Asuhan Antenatal care secara tradisional adalah:


a. Asuahn esensial
b. Asuhan rasional
c. Asuhan evidence based
d. Asuhan Modern
e. Asuhan komperhensip

212121
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

1.C
2.A
3.B
4.A
5.A
6.C
7.A
8.B
9.A
10. D
11. C
12. E
13. E
14. A
15. C

222222
232323

Anda mungkin juga menyukai