PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi
di Indonesia. Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap
Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret
1960, WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja.
5
6
Investasi ini dilakukan oleh PT Jasa Marga Tbk melalui anak perusahaannya yaitu
ruas tol Solo-Ngawi dikelola oleh PT Solo Ngawi Jaya dan ruas tol Ngawi
Kertosono oleh PT Ngawi Kertosono Jaya, untuk pekerjaan konstruksi ruas tol
Solo-Ngawi konsorsium hanya bertanggung jawab mengerjakan seksi dua yang
menghubungkan Karanganyar-Ngawi, sedangkan seksi satu yang menghubungkan
Solo-Karanganyar sepanjang 20,9 km proses konstruksi dilakukan pemerintah.
Pengerjaan seksi I dipercayakan pada PT Waskita Karya Tbk, nantinya seksi II
ruas tol Solo-Ngawi akan dibagi dalam dua paket pekerjaan. Paket I sepanjang 35
km yang menghubungkan Karang Anyar-Kedung Harjo senilai Rp 2,2 triliun dan
Paket II sepanjang 34 km akan menghubungkan Kedung Harjo-Ngawi senilai Rp
1,81 triliun dan sebaliknya untuk ruas tol Ngawi-Kertosono. Konsorsium justru
bertugas mengerjakan seksi I Ngawi-Saradan sepanjang 49 km dan seksi II
Saradan-Kertosono menjadi kewajiban pemerintah. Paket pekerjaan seksi I akan
dibagi lagi menjadi tiga paket pekerjaan.
Paket I sepanjang 20 km yang menghubungkan Ngawi-Magetan senilai Rp 1,48
triliun dikerjakan oleh PT Waskita Karya, paket II sepanjang 8,4 km yang
menghubungkan Magetan-Madiun senilai Rp 419,32 miliar dikerjakan PT Adhi
7
Karya Tbk dan terakhir paket III sepanjang 21 km senilai Rp 1,04 triliun
dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk. Konstruksi kedua ruas tersebut ditargetkan
dapat selesai dalam waktu 22 bulan.
Visi :
Menjadi Perusahaan yang terkemuka dalam industri konstruksi dan enjiniring di
Asia Tenggara.
Misi :
Mempelopori perkembangan industri konstruksi dan enjiniring yang berkualitas
dan memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan.
Proyek pembangunan jalan Tol Saradan – Kertosono STA (139 + 610) – STA
(150 + 355 A) berada di Kabupaten Madiun – Nganjuk, Jawa Timur.
Proyek pembangunan Jalan Tol Saradan – Kertosono STA (139 + 610) – STA
(150 + 355 A) berada di Saradan sampai Kertosono. Proyek ini akan
dibangun sepanjang 10.745 m. Proyek tol ini mempunyai lingkup pekerjaan
yang cukup banyak mulai dari :
a) Pekerjaan Tanah = Galian Batu, Galian Tanah Biasa dan Timbunan.
b) Pekerjaan Struktur = 4 Jembatan, 5 Underpass, 5 Overpass, 3 slab on
pile, 21 box culvert.
c) Pekerjaan Perkerasan = Agregat Base A, Lean Concrete, Concrete
Pavement.
Dalam pembangunan proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp.
3.158.269.954.370,00. Proyek ini dibangun mulai tanggal 21 Agustus 2015,
memiliki masa konstruksi selama 1.095 hari kalender serta masa perawatan
selama 730 hari kalender.
9
2. Spesifikasi
Panjang Jalan Tol = 10.745 m
3. Progress Pelaksanaan
Progress pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Saradan – Kertosono dapat
dilihat pada Gambar 2.3 dan Tabel 2.1.
Gambar 2.18. Typical Cross Section dan Detail Glatik Slab On Pile
17
Pada dasarnya subgrade dan dinding penahan tanah berbeda. Untuk dinding
penahan tanah sendiri berfungsi untuk perlindungan terhadap cuaca dan
murni dari tanah serta di dalamnya berisikan batu. Untuk subgrade sendiri
dibangun karena kemiringan tanah yang sangat curam. Dalam proses
pelaksanaan pembuatan subgrade permukaan tanah yang sudah kering diberi
wiremash diatasnya kemudian juga diberi pipa untuk media penyaluran air
dari atas menuju kesamping dan kemudian dialirkan melalui selokan yang ada
di bawah subgrade. Setelah diberi pipa, kemudian dicor menggunakan beton
(f’c = 20 MPa) dengan ketebalan 10 cm. Subgrade dipasang drainase
dikarenakan debit hujan yang tinggi, sehingga air memiliki beban dan dapat
mengakibatkan pelapukan pada tanah .
4. Untuk kontraktor sendiri, berapa lama perkiraan jalan tol ini dapat bertahan ?.
dan apakah ada masa perawatannya?.
Diperkirakan bangunan ini memiliki umur selama 10 tahun dan untuk masa
perawatan sendiri dilakukan selama 730 hari kalender atau ± 2 tahun.