2013 Fluida PDF
2013 Fluida PDF
ALIRAN FLUIDA
(ALF)
Disusun oleh:
Darren Kurnia
Paul Victor
Dr. Yogi Wibisono Budhi
Dr. Irwan Noezar
Dr. Ardiyan Harimawan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
PUSTAKA ............................................................................................................................... 15
ALF 2
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
DAFTAR GAMBAR
ALF 3
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
DAFTAR TABEL
Tabel A.1. Pengukuran head loss alat ukur / fitting / pipa ...................................................... 16
ALF 4
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
BAB I
PENDAHULUAN
Fluida merupakan suatu jenis zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk secara
permanen, sehingga apabila terjadi perubahan bentuk di dalam fluida, maka akan terbentuk
lapisan-lapisan yang mengalir di atas lapisan lain dan terbentuklah lapisan baru. Pada proses
tersebut terdapat tegangan geser yang besarnya tergantung pada viskositas fluida dan laju alir
fluida relatif terhadap suatu arah. Tegangan geser ini akan hilang setelah fluida mencapai
keadaan kesetimbangan.
Berdasarkan densitas, fluida dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: fluida compressible dan
fluida incompressible. Fluida compressible mempunyai densitas yang peka terhadap
perubahan temperatur dan tekanan (misalnya: gas), dan fluida incompressible kebalikan dari
fluida compressible (misalnya: zat cair).
Dalam suatu sistem perpipaan transportasi fluida, terdapat beberapa komponen atau peralatan
umum yang digunakan, seperti: pipa/tabung, valve, blower, pompa, dll. Pipa merupakan
tempat mengalirnya fluida, dan valve dipasang untuk mengatur laju alir/bukaan fluida. Dalam
suatu sistem perpipaan dibutuhkan penambahan energi mekanik untuk mempercepat laju alir
fluida. Alat yang dapat digunakan antara lain pompa, blower, kipas, dan kompresor. Peralatan
pemindah fluida dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerja menggunakan tekanan langsung
ke fluida, atau dengan membangkitkan rotasi menggunakan momen punter.
Keterangan:
A : bagian hisap pompa
B : bagian keluaran pompa
ALF 5
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
Jumlah kerja dari pompa bergantung pada kapasitas dan head. Kapasitas adalah laju alir
massa per volume fluida yang dialirkan, sedangkan head adalah perbedaan total tekanan
masuk dan keluar alat, yang dinyatakan dalam tinggi kolom fluida pada kondisi adiabatik.
Efisiensi pompa dinyatakan sebagai perbandingan daya output terhadap input. Dalam operasi
pompa harus dihindari fenomena kavitasi, yaitu fenomena berubahnya sebagian fluida
menjadi uap akibat tekanan hisap yang lebih tinggi dibandingkan tekanan uap fluida yang
menyebabkan timbulnya gelembung yang dapat merusak pompa. Agar tidak terjadi kavitasi,
nilai (NPSH)R harus terpenuhi. (NPSH)R merupakan total head cairan pada garis pusat
pompa, dikurangi tekanan uap P. NPSH dapat dihitung menggunakan persamaan:
(NPSH)A dalam instalasi pompa harus lebih besar atau sama dengan (NPSH)R untuk kapasitas
yang diinginkan.
Laju alir fluida dapat diukur dengan berbagai jenis alat ukur, contohnya pitot tube,
orificemeter, dan venturimeter. Ketiga alat ini menggunakan prinsip Bernoulli untuk
menentukan laju alir fluida.
ALF 6
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN
ALF 7
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN
3.2. Bahan
Bahan yang diperlukan pada percobaan ini adalah:
a) Aqua dm
b) Air keran
ALF 8
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
A
B
C
D
E
F
G
J K L
C
H
I
C
R Q P O N M
C
S
T
ALF 9
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
BAB IV
PROSEDUR KERJA
ALF 10
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
Mulai
Piknometer dan
aseton disiapkan
Temperatur Massa
aqua dm piknometer
+ fluida
Piknometer dikosongkan;
Densitas air keran
dibilas dengan aseton; Selesai
dihitung
keringkan
Densitas
air keran
ALF 11
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
Mulai
Masukkan aqua dm ke
dalam viskometer
Selesai
ALF 12
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
Mulai
Alat disiapkan
Power supply
dinyalakan
Selesai
ALF 13
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
Mulai
Power supply
dimatikan
Bereskan peralatan
Selesai
ALF 14
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
PUSTAKA
Geankoplis, C. J., 2003, Transport Process and Separation 4th edition, USA: Prentice Hall
(halaman 90 – 107; 136 – 149)
SOLTEQ, Fluid Friction Measurements Apparatus Model : FM 100, Equipment for
Engineering Education & Research, 2011
ALF 15
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
LAMPIRAN A
TABEL DATA MENTAH
Contoh tabel pengamatan yang digunakan pada percobaan adalah sebagai berikut.
CONTOH
Variasi Laju Alir ke- Volume (mL) Waktu (s) Head Loss (mm H2O)
ALF 16
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
ALF 17
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
LAMPIRAN B
PROSEDUR PERHITUNGAN
Perhitungan yang dilakukan pada modul Aliran Fluida ini dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
3. Perhitungan hubungan laju alir dengan head loss pada pipa halus
Pertama-tama hitung kecepatan aliran fluida dalam pipa (u) dan hubungkan dengan
head loss (Δh) dengan menggunakan plot regresi linear sehingga diperoleh persamaan
berikut :
Hubungan laju alir dengan head loss dapat diketahui dengan menghitung nilai k
4. Perhitungan hubungan bilangan Reynold terhadap koefisien friksi pada pipa kasar
Hitung bilangan Reynold pada aliran pipa kasar dengan persamaan berikut :
ALF 18
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
Dengan = densitas air keran (kg/m3), kecepatan aliran fluida dalam pipa (m/s),
Setelah itu, hubungkan bilangan Reynold dengan koefisien friksi yang ada pada
Moody diagram yang terletak pada Lampiran C. Sehingga dapat diperoleh persamaan
hubungan antara bilangan Reynold dengan koefisien friksi pipa kasar secara linear.
5. Perhitungan karakteristik fitting dan valve
Hitung nilai hv (velocity head) terlebih dahulu dengan persamaan :
Dengan u = laju alir linear (m/s), dan g = konstanta percepatan gravitasi = 9,8 m/s2
Setelah didapat nilai hv, plotkan hv terhadap h (head loss bacaan) secara linear agar
didapatkan nilai K ( = h / hv)
ALF 19
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
LAMPIRAN C
SPESIFIKASI LITERATUR
ALF 20
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
ALF 21
Laboratorium Instruksional Teknik Kimia Aliran Fluida
LAMPIRAN D
LEMBAR KENDALI KESELAMATAN KERJA