Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH USUS

PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN


KESEHATAN

Disusun oleh : Siswa-siswi kelas VIII-A Kelompok 1


Guru Mapel : Luthfi Rialdha,S.Pd

SMP NEGERI 1 SALATIGA


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Alamat: Jl. Kartini No.24 Telp. (0298) 325160 Fax (0298) 316048
E-mail : smp1_grissa45@yahoo.co.id web: www.smpn1salatiga.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai usus ini dengan baik.
Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Luthfi, selaku guru pengampu mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan karena atas bimbingannya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Mengenai makalah ini tentunya masih banyak kekurangan oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun kami harapkan, agar kami dapat menghasilkan makalah yang lebih
baik pada kemudian hari.
Semoga makalah yang kami buat, bermanfaat bagi kita semua.
TANDA TANGAN PENGESAHAN MAKALAH

TTD ORANG
NO NAMA TTD SISWA NAMA ORANG TUA
TUA

1 ARSVITA RAHMALIVIA ARIS WIYANI

2 BENIAH EFREM TSANIA AL EMZA MAHBUB

3 CALLYSTA NOVA OKTAVERINA DENY SUPRIYA

4 CANTIKA EKA NUR AZIZAH ARI SETIANTO

5 DHYNDA AYU CHOIRUNNISA FAIR FAVID D

6 ILHAM PERMANA KUSUMA WARDANA

7 INGGRID INASTANESA TOTOK SUPRIYANTO

8 JOSHUA MORESYO WICAKSONO EDIE SETYAWAN

9 KARINA ARVIANTI EVI YULIANTI

10 KIRANA AGENG WIJAYANTI SUPRIHADI

11 LARASATI HASTWA PAMUDYARENA LILIK SUGIANTO

12 MEYLISA KUSUMANINGRUM WAKINA

13 MISKIYAH IDA FITRI

14 MUHAMMAD AKMAL IRSYAD ANIES FITRI

15 MUHAMMAD NAUFAL RABBANI DAMANHURI


1. Usus halus

A. PENGERTIAN USUS HALUS


Usus halus (intestinum) adalah salah satu bagian pencernaan utama yang terletak setelah
lambung. Usus halus beberntuk seperti tabung sempit yang berbelok-belok dan memenuhi
bagian perut bawah. Fungsi utama dari usus halus adalah untuk melakukan pencernaan secara
kimiawi dan penyerapan makanan. Usus halus memiliki diameter lebih dari 2 cm dan panjang
sekitar lebih 6 meter pada orang dewasa. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian, yaitu usus dua
belas jari (duodenum), Usus Kosong (jejunum), dan Usus Penyerapan (ileum). Usus halus
sering disebut sebagai organ pencernaan terpanjang pada tubuh manusia.
B. FUNGSI USUS HALUS
Seperti yang telah kami jelaskan di atas, fungsi utama usus halus adalah untuk menyerap dan
mencerna makanan dari lambung. Namun setiap bagian-bagian usus halus memiliki fungsinya
masing-masing yang lebih spesifik, yaitu :

1. Usus Dua Belas Jari (Duodenum), berfungsi untuk memecah komponen dari lambung
menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
2. Usus Kosong (Jejunum), berfungsi untuk melakukan pencernaan dan penyerapan
berbagai komponen, terutama, air, karbohidrat, protein, dan vitamin, serta komponen
yang bersifat lipofilik lainnya.
3. Usus Penyerapan (Ileum), berfungsi untuk penyerapan garam, vitamin B dan
komponen makanan yang tidak diserap oleh Jejunum.

C. STRUKTUR USUS HALUS


Usus halus memiliki struktur yang sama dengan organ pencernaan lainnya seperti lambung.
Struktur usus halus disusun oleh 4 dinding berikut (Dari luar ke dalam) :
1. Lapisan Serosa
Merupakan lapisan terluar yang terdiri atas pembuluh darah, limfe dan saraf. Lapisan serosa
pada usus halus berupa jaringan ikat yang ditutupi oleh peritoneum visceral. Lapisan serosa
memiliki rongga-rongga kecil tempat keluarnya cairan serosa yang berfungsi sebagai pelumas
gerakan otot.

2. Lapisan Otot
Lapisan otot pada usus halus merupakan lapisan otot polos yang bekerja tanpa kita sadari.
Terdapat 2 jenis serabut otot, yaitu serabut otot longitudinal (memanjang) dan serabut otot
sirkuler (melingkar). Kombinasi dari kontraksi kedua jenis otot ini akan menghasilkan
gerakan peristaltik usus yang berfungsi untuk memecah makanan serta membawanya ke organ
pencernaan selanjutnya.

3. Lapisan Submukosa
Berupa lapisan jaringan ikat longgar yang berisi pembuluh darah, limfe, saraf dan kelenjar
lendir. Pembuluh darah di lapisan submukosa usus halus memegang peranan penting dalam
mengedarkan makanan yang diserap.

4. Lapisan Mukosa
Lapisan mukosa disusun oleh sel epitel sederhana dan jaringan ikat tipis. Lapisan mukosa
memiliki sel goblet yang dapat menghasilkan lendir. Lendir ini merupakan sekresi dari
seluruh kelenjar yang terdapat di usus halus. Lapisan yang produksinya dipengaruhi oleh
hormon sekretin dan enterokirin ini sering juga disebut intestinal juice.

D. BAGIAN – BAGIAN USUS HALUS


1. Duodenum (Usus Dua Belas Jari)
Duodenum merupakan bagian dari usus halus yang terletak tepat setelah lambung dan
sebelum Jejunum (Usus Kosong). Panjang Usus dua belas jari ini kurang lebih sekitar 25 (10
inch) – 38 cm (14,8 inch). Duodenum merupakan bagian usus halus yang terpendek
dibandingkan dengan usus lainnya. Bagian usus halus dimulai dari bulbo duodenale dan
diakhirnya terdapat ligamentum treitz. pH usus dua belas jari normal berkisar pada angka 9.
Pada usus halus terdapat struktur histologis yang disebut kelenjar brunner yang menghasilkan
lendir bersifat basa untuk membantu penyerapan dan penetralan pH makanan. Usus dua belas
jari termasuk organ retroperitoneal karena tidak seluruhnya tertutupi oleh selaput peritoneum.
Saluran pankreas dan empedu terhubung langsung dengan usus halus, getah pankreas
berfungsi untuk memecah makanan, sedangkan empedu berfungsi untuk pemecahan dan
pencernaan lemak. Hasil pencernaan lambung yang masuk ke usus dua belas jari disebut
Chyme. Duodenum ini berfungsi untuk mengolah, menetralkan, memecah dan mencerna
chyme tersebut.

2. Jejunum (Usus Kosong)


Jejunum merupakan bagian tengah dari usus halus. Panjang dari jejunum adalah sekitar 1 –
2,5 meter. Kata jejunum berasal dari bahasa inggris modern yaitu kata sifat “Jejune” yang
berarti lapar. Pengertiannya diambil dari bahasa latin yaitu kata “Jejunus” yang berarti
kosong. Jejunum terletak menggantung dan ditahan oleh mesenterium (bagian dari selaput
peritoneum), letaknya yang menggantung ini memungkinkan jejunum untuk bergerak selama
proses pencernaan berlangsung. Usus kosong ini memiliki luas permukaan yang sangat besar
sehingga terbentuk lipatan-lipatan ususnya. Pada permukaannya terdapat tonjolan berbentuk
seperti jari yang disebut vili. Tonjolan ini berfungsi untuk menyerap nutrisi makanan. Fungsi
utama jejunum adalah untuk pembelahan nutrisi, penyerapan nutrisi lipofilik dan penyerapan
air. Untuk membedakan Jejunum dengan Duodenum dapat dilihat dengan mulai berkurangnya
kelenjar brunner saat memasuki jejunum dan meningkatnya jumlah vili yang ada. Sedangkan
untuk penilaian untuk membedakan jejunum dengan ileum agak sulit dilakukan secara
makroskopis karena strukturnya lumayan serupa.

3. Ileum (Usus Penyerapan)


Ileum merupakan bagian usus halus yang terakhir. Pada sistem pencernaan manusia, Usus
penyerapan memiliki panjang sekitar 2-4 meter. pH ileum berkisar antar 7 sampai 8 (netral
atau sedikit basa). Pada usus penyerapan juga terdapat struktur seperti tonjolan yang disebut
vili. Sama seperti pada Jejunum (Usus Kosong), vili ini berfungsi untuk menyerap nutrisi
seperti gula, asam amino, asam lemak, gliserol, vitamin dan mineral. Ileum berfungsi untuk
menyerap vitamin B (terutama B12), garam empedu, dan makanan yang tidak diserap di
jejunum.
E. ENZIM YANG DIKELUARKAN OLEH USUS HALUS

1. Enzim Enterokinase, berfungsi untuk mengubah tripsinogen menjadi tripsin.


2. Enzim Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Enzim Sukrase, berfungsi untuk mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Enzim Lipase Usus, berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
5. Enzim Erepsin/dipeptidase, berfungsi untuk mengubah pepton menjadi asam amino.
6. Enzim Disakarase, merupakan enzim yang berfungsi untuk mengubah disakarida
menjadi monosakarida.

F. PENYAKIT PADA USUS HALUS DAN GEJALANYA

1. Kanker Usus Halus

Kanker usus halus adalah penyakit langka di mana sel-sel dalam jaringan usus halus berubah
(bermutasi). Sel-sel tersebut tumbuh tak terkendali secara tak normal sehingga membentuk
tumor.
Usus halus menghubungkan lambung dengan usus besar. Fungsi utamanya adalah memecah
dan mencerna makanan, lemak, vitamin, dan zat-zat lain yang diperlukan tubuh. Bila
memiliki kanker ini, sel tumor mungkin memblokir atau menghalangi usus halus.

Ada lima jenis kanker usus halus:

1. Adenokarsinoma terjadi pada 30 hingga 40 persen kasus kanker usus halus.


Adekarsinoma dimulai dari dinding usus halus. Awalnya tampak seperti polip (non-
kanker), tapi lama-lama bisa berubah jadi kanker.
2. Sarkoma adalah sel kanker yang muncul pada jaringan lunak usus halus.
3. Tumor karsinoid tumbuh perlahan-lahan dan biasanya diawali dari usus halus bagian
bawah. Tumor ini juga mungkin menyerang usus buntu (appendix) atau rektum
(dubur). Tumor ini bisa meningkatkan kadar hormon tertentu, misalnya serotonin.
4. Gastrointestinal stromal tumors (GIST) adalah kanker usus halus yang sangat
jarang terjadi. Umumnya, kanker ini dimulai dari lambung, tapi tidak semua tumor ini
bersifat kanker.
5. Limfoma usus dimulai dari kelenjar getah bening. Orang dengan jenis kanker ini
biasanya juga memiliki gangguan imunodefisiensi. Maksudnya, sistem imunnya
terganggu atau melemah sehingga tubuh tidak bisa melawan penyakit atau infeksi
sebagaimana mestinya.

Beberapa gejala kanker usus halus yang sering dilaporkan antara lain:

1. Sakit atau kram di bagian tengah perut


2. Berat badan turun tanpa penyebab yang jelas (tidak sedang diet)
3. Ada benjolan di perut
4. Buang air besar berdarah
5. Radang usus

Radang usus adalah kondisi di mana usus mengalami inflamasi atau peradangan. Radang usus
sendiri seringkali digunakan untuk menjelaskan dua jenis penyakit, yaitu kolitis ulseratifdan
penyakit Crohn. Kedua kondisi ini diakibatkan oleh peradangan kronis pada bagian
gastrointestinal (sistem pencernaan). Kondisi ini muncul karena reaksi keliru dari sistem
kekebalan tubuh terhadap jaringan pencernaan yang normal dan sehat.
Kolitis ulseratif adalah peradangan kronis yang terbatas pada usus besar atau kolon saja.
Sedangkan penyakit Crohn adalah peradangan yang bisa terjadi di seluruh sistem pencernaan,
mulai dari mulut hingga ke anus.

Selain itu, terdapat dua kondisi lain yang terkait dengan radang usus, yaitu kolitis collagenus
dan kolitis limfosistik. Kedua kondisi ini lebih dikenal dengan istilah kolitis mikroskopik.
Keduanya adalah jenis radang usus yang cukup langka.

Beberapa gejala yang umumnya terjadi adalah:

1. Nyeri atau sakit pada bagian perut. Peradangan yang terjadi dapat memengaruhi
pergerakan normal usus, sehingga menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman.
2. Nafsu makan berkurang. Kram dan nyeri perut akan menurunkan nafsu makan
seseorang.
3. Penurunan berat badan. Penurunan berat badan bahkan kondisi kekurangan nutrisi
dapat dialami pengidap radang usus karena tubuh tidak mampu mencerna dan
menyerap nutrisi makanan dengan baik.
4. Diare bercampur darah dan bersifat kambuh-kambuhan. Darah dapat muncul pada
feses (tinja) dengan warna gelap kehitaman, atau bisa juga tidak kasat mata namun
nampak di mikroskop.
5. Merasa mudah lelah.
6. Mengalami mual dan demam.
7. Infeksi usus

Infeksi usus atau enterokolitis adalah peradangan yang dapat terjadi pada usus kecil maupun
usus besar. Diare dan muntah-muntah merupakan gejala yang umum dirasakan oleh penderita
kondisi ini. Seseorang yang tengah dirawat di rumah sakit, sering menggunakan kolam renang
umum, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko tinggi tertular organisme
penyebab infeksi usus.

Terdapat beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita infeksi usus, baik infeksi tersebut
terjadi di usus besar maupun kecil. Di antaranya adalah:

1. Nyeri atau kram perut.


2. Diare.
3. Mual dan muntah.
4. Berat badan menurun.
5. Demam.

Pada kondisi yang tergolong ringan, gejala-gejala yang muncul dapat mereda dengan
sendirinya dalam beberapa hari. Segera temui dokter jika:

1. Gejala berlangsung lebih dari 3 atau 4 hari.


2. Mengalami muntah tanpa henti.
3. Tidak buang air kecil lebih dari 12 jam.
4. Terdapat darah pada feses.

5. Penyakit crohn

Penyakit Crohn adalah penyakit autoimun kronis menyebabkan radang usus yang terjadi di
sepanjang saluran pencernaan dari mulut hingga anus. Akan tetapi, kondisi ini paling sering
terjadi pada usus halus (ileum) atau usus besar (kolon). Penyebabnya kemungkinan besar
karena reaksi sistem imun dan juga faktor keturunan.

Berbagai gejala yang biasanya dirasakan saat Anda menderita penyakit Crohn di antaranya:

1. Diare
2. Demam
3. Nyeri perut dan kram
4. Perut kembung
5. Luka pada mulut
6. Feses berdarah
7. Kelelahan
8. Hilang nafsu makan
2.Usus Besar
A. PENGERTIAN USUS BESAR (KOLON)

Usus besar adalah salah satu organ pencernaan yang merupakan lanjutan dari usus halus. Usus
besar sering juga disebut sebagai kolon. Fungsi utama dari usus besar adalah untuk
melakukan penyerapan makanan yang tidak mampu diserap di usus besar, Juga Menyerap air
dan garam sehingga dapat mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Melalui penyerapan
air tersebut usus besar juga berperan dalam membentuk konsistensi feses (cair atau padat).
Diameter usus besar sekitar 6 cm dengan panjang 1,5 meter. Sisa dari makanan yang melewati
usus besar akan berakhir di bagian rektum yang merupakan muara dari usus besar (anus).

B. FUNGSI USUS BESAR (KOLON)

1. Menyerap cairan dan garam dari makanan yang telah melalui usus besar.
2. Untuk mencaga keseimbangan cairan dan elektrolit melalui penyerapan air dalam
saluran pencernaan.
3. Sebagai tempat diproduksinya vitamin K yang berfungsi sebagai salah satu komponen
pembekuan darah.
4. Melindungi saluran pencernaan dari infeksi bakteri dengan lendirnya.
5. Menyeimbangkan pH makanan dengan cara menghasilkan larutan alkali dan terdapat
bakteri yang memproduksi lemak sehingga keasaman makanan dapat dinetralisir.
6. Tempat penyimpanan limbah dan pengeluaran kotoran yang tidak diperlukan oleh
tubuh.
C. STRUKTUR USUS BESAR

Secara garis besar usus besar memiliki struktur dinding yang sejenis dengan usus halus dan
sebagian besar organ pencernaan lainnya. Struktur usus besar disusun oleh 4 dinding berikut
(Dari luar ke dalam) :

1. Lapisan Serosa

Merupakan lapisan terluar yang terdiri atas pembuluh darah, limfe dan saraf. Lapisan serosa
pada usus besar berupa jaringan ikat yang ditutupi oleh peritoneum visceral. Lapisan serosa
memiliki rongga-rongga kecil tempat keluarnya cairan serosa yang berfungsi sebagai pelumas
gerakan otot.

2. Lapisan Otot

Lapisan otot pada usus besar merupakan lapisan otot polos yang bekerja tanpa kita sadari.
Terdapat 2 jenis serabut otot, yaitu serabut otot longitudinal (memanjang) dan serabut otot
sirkuler (melingkar). Kombinasi dari kontraksi kedua jenis otot ini akan menghasilkan
gerakan peristaltik usus yang berfungsi untuk memecah makanan serta membawanya ke organ
pencernaan selanjutnya.

3. Lapisan Submukosa

Berupa lapisan jaringan ikat longgar yang berisi pembuluh darah, limfe, saraf dan kelenjar
lendir. Pembuluh darah di lapisan submukosa usus besar memegang peranan penting dalam
mengedarkan makanan yang diserap.

4. Lapisan Mukosa

Lapisan mukosa disusun oleh sel epitel sederhana dan jaringan ikat tipis. Lapisan mukosa
memiliki sel goblet yang dapat menghasilkan lendir. Lendir ini merupakan sekresi dari
seluruh kelenjar yang terdapat di usus besar. Lapisan yang produksinya dipengaruhi oleh
hormon sekretin dan enterokirin ini sering juga disebut intestinal juice.
D. BAGIAN – BAGIAN USUS BESAR (KOLON)

Secara makroskopis usus besar dapat dibagi menjadi 6 bagian utama, keenam bagian ini sulit
untuk dibedakan secara histologis. Suplai nutrisi dan oksigen usus halus berasal dari arteri
mesenterika superior (atas) dan arteri mesenterika inferior (bawah). 6 bagian usus halus
adalah:

1. Sekum (Caecum)

Sekum atau Caecum merupakan bagian pertama dari usus besar yang berbentuk seperti
kantong. Bisa dikatakan bahwa Sekum adalah gabungan dari bagian terakhir usus halus
(ileum) dengan bagian pertama usus besar. Sekum memiliki panjang sekitar 7 cm. Fungsi
utama dari kantong ini adalah untuk melakukan penyerapan nutrisi yang tidak diserap di usus
halus.

2. Kolon Asenden

Kolon Asenden merupakan kolon yang berbentuk vertikal dan memanjang ke atas dimulai
dari dasar perut (kanan) sampai ke hati. Kolon asenden merupakan bagian awal dari usus
besar. Fungsi utama dari kolon asenden adalah untuk menyerap makanan yang belum terserap
di usus halus.

3. Kolon Tranversum

Kolon tranversum merupakan lanjutan dari kolon asenden dengan bentuk horizontal. Kolon
tranversum melekat pada perut, jaringan yang bertugas untuk menopang perlekatan ini disebut
jaringan omentum. Fungsi utama dari kolon tranversum adalah untuk menyempurnakan
penyerapan nutrisi dari makanan dan membantu memadatkan feses.

4. Kolon Desenden

Kolon Desenden merupakan lanjutan dari kolon tranversum yang bergerak memanjang ke
bawah dan berakhir di kolon sigmoid. Kolon desenden berfungsi sebagai tempat
penampungan feses sementara dan membantu menyesuaikan kepadatan feses.
5. Kolon Sigmoid

Kolon Sigmoid adalah lanjutaan dari kolon desenden, berukuran pendek dan berbentuk seperti
huruf S. Kolon sigmoid terletak di sisi kiri bawah perut. Kolon sigmoid memiliki jaringan otot
kuat sehingga dapat menjalankan fungsinya yaitu untuk menekan feses agar menuju ke
rektum.

6. Rektum

Rektum merupakan bagian terakhir dari usus halus dengan struktur lapisan mukosa yang tebal
dan kaya akan pembuluh darah. Fungsi utama dari rektum adalah tempat penyimpanan
sementara feses yang kemudian akan disekresikan keluar melalui anus. Penumpukan feses
akan merangsang saraf yang terdapat pada rektum untuk melakukan defekasi (BAB).

E. PENYAKIT-PENYAKIT PADA USUS BESAR

1. Penyakit Usus Inflamatorik

Penyakit Usus Inflamatorik : adalah sekelompok penyakit dengan etimologi yang tidak
diketahui. Gejala penyakit ini di antaranya adalah demam, anoreksia (kehilangan selera
makan), terjadi penurunan berat badan, perut tidak nyaman, diare, rasa buang air besar yang
sangat mendesak, serta pendarahan rektal. Penyakit ini merupakan jenis penyakit kronis yang
sangat mengganggu sehingga sering harus dilakukan pembedahan.

2. Kanker Usus Besar/Kanker Kolon

Kanker Usus Besar/Kanker kolon : Kanker ini berawal dari pertumbuhan sel-sel kanker dalam
kolon yang disebut polip. Umumnya tidak bergejala sampai kemudian polip tumbuh menjadi
besar dan berubah menjadi kanker kolon. Bila sudah sampai pada tahap ini, maka sudah
masuk pada stdium akhir dan sudah sangat terlambat. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja.
Resiko wanita berusia 48-85 tahun, hanya sedikit lebih rendah dari pria. Kanker ini tidak
bersifat genetik, salah satu faktor resiko terkena kanker ini adalah usia.
3. Sembelit/Konstipasi

Sembelit/Konstipasi : penyakit sembelit sebenarnya adalah penyakit yang berupa


tersumbatnya usus sebagai akibat dari kekurangan serat dalam makanan. Selain itu sembelit
juga bisa disebabkan karena sering menahan buang air besar, buang angin dan keracunan pada
usus besar. Hal ini bisa mengakibatkan kurangnya koordinasi di antara fungsi otot-otot dan
urat syaraf dari usus besar dengan perut sehingga proses pembuangan menjadi tidak normal.

4. Radang Usus Besar

Radang Usus Besar : biasa juga disebut sebagai colitis, sering terjadi sebagai akibat dari
sembelit, gelisah atau keguguran. Namun pada dasarnya penyebab dari penyakit ini adalah
kurangnya zat-zat organik di dalam tubuh yang dapat membantu lancarnya fungsi usus besar.
Jika radang atau luka hanya terjadi pada lapisan permukaan usus besar maka disebut colitis.
Dan jika peradangan terjadi di dubur maka disebut sebagai colitis ulserative. Diagnosis
terhadap radang usus akan dilakukan oleh dokter setelah memeriksa tanda dan gejala yang
muncul. Pemeriksaan bisa melalui tes darah atau prosedur endoskopi. Sahabat Is, jangan
segan untuk memeriksakan diri ke dokter bila muncul gejala-gejala seperti di atas. Jaga pola
makan dan cukup istirahat karena kesehatan lebih berharga dari pada mengobati.(sa/dari
berbagai sumbeAr)

SUMBER:

1) http://www.ilmudasar.com/2016/09/Pengertian-Struktur-Fungsi-Usus-Besar-
adalah.html?m=1
2) http://indosuara.com/is-life/kesehatan/menganal-jenis-jenis-penyakit-usus-2/
KATA PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini. Semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan
dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas dan dimengerti. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai