Alamat: Jl. Kartini No.24 Telp. (0298) 325160 Fax (0298) 316048
E-mail : smp1_grissa45@yahoo.co.id web: www.smpn1salatiga.sch.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai usus ini dengan baik.
Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Luthfi, selaku guru pengampu mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan karena atas bimbingannya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Mengenai makalah ini tentunya masih banyak kekurangan oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun kami harapkan, agar kami dapat menghasilkan makalah yang lebih
baik pada kemudian hari.
Semoga makalah yang kami buat, bermanfaat bagi kita semua.
TANDA TANGAN PENGESAHAN MAKALAH
TTD ORANG
NO NAMA TTD SISWA NAMA ORANG TUA
TUA
1. Usus Dua Belas Jari (Duodenum), berfungsi untuk memecah komponen dari lambung
menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
2. Usus Kosong (Jejunum), berfungsi untuk melakukan pencernaan dan penyerapan
berbagai komponen, terutama, air, karbohidrat, protein, dan vitamin, serta komponen
yang bersifat lipofilik lainnya.
3. Usus Penyerapan (Ileum), berfungsi untuk penyerapan garam, vitamin B dan
komponen makanan yang tidak diserap oleh Jejunum.
2. Lapisan Otot
Lapisan otot pada usus halus merupakan lapisan otot polos yang bekerja tanpa kita sadari.
Terdapat 2 jenis serabut otot, yaitu serabut otot longitudinal (memanjang) dan serabut otot
sirkuler (melingkar). Kombinasi dari kontraksi kedua jenis otot ini akan menghasilkan
gerakan peristaltik usus yang berfungsi untuk memecah makanan serta membawanya ke organ
pencernaan selanjutnya.
3. Lapisan Submukosa
Berupa lapisan jaringan ikat longgar yang berisi pembuluh darah, limfe, saraf dan kelenjar
lendir. Pembuluh darah di lapisan submukosa usus halus memegang peranan penting dalam
mengedarkan makanan yang diserap.
4. Lapisan Mukosa
Lapisan mukosa disusun oleh sel epitel sederhana dan jaringan ikat tipis. Lapisan mukosa
memiliki sel goblet yang dapat menghasilkan lendir. Lendir ini merupakan sekresi dari
seluruh kelenjar yang terdapat di usus halus. Lapisan yang produksinya dipengaruhi oleh
hormon sekretin dan enterokirin ini sering juga disebut intestinal juice.
Kanker usus halus adalah penyakit langka di mana sel-sel dalam jaringan usus halus berubah
(bermutasi). Sel-sel tersebut tumbuh tak terkendali secara tak normal sehingga membentuk
tumor.
Usus halus menghubungkan lambung dengan usus besar. Fungsi utamanya adalah memecah
dan mencerna makanan, lemak, vitamin, dan zat-zat lain yang diperlukan tubuh. Bila
memiliki kanker ini, sel tumor mungkin memblokir atau menghalangi usus halus.
Beberapa gejala kanker usus halus yang sering dilaporkan antara lain:
Radang usus adalah kondisi di mana usus mengalami inflamasi atau peradangan. Radang usus
sendiri seringkali digunakan untuk menjelaskan dua jenis penyakit, yaitu kolitis ulseratifdan
penyakit Crohn. Kedua kondisi ini diakibatkan oleh peradangan kronis pada bagian
gastrointestinal (sistem pencernaan). Kondisi ini muncul karena reaksi keliru dari sistem
kekebalan tubuh terhadap jaringan pencernaan yang normal dan sehat.
Kolitis ulseratif adalah peradangan kronis yang terbatas pada usus besar atau kolon saja.
Sedangkan penyakit Crohn adalah peradangan yang bisa terjadi di seluruh sistem pencernaan,
mulai dari mulut hingga ke anus.
Selain itu, terdapat dua kondisi lain yang terkait dengan radang usus, yaitu kolitis collagenus
dan kolitis limfosistik. Kedua kondisi ini lebih dikenal dengan istilah kolitis mikroskopik.
Keduanya adalah jenis radang usus yang cukup langka.
1. Nyeri atau sakit pada bagian perut. Peradangan yang terjadi dapat memengaruhi
pergerakan normal usus, sehingga menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman.
2. Nafsu makan berkurang. Kram dan nyeri perut akan menurunkan nafsu makan
seseorang.
3. Penurunan berat badan. Penurunan berat badan bahkan kondisi kekurangan nutrisi
dapat dialami pengidap radang usus karena tubuh tidak mampu mencerna dan
menyerap nutrisi makanan dengan baik.
4. Diare bercampur darah dan bersifat kambuh-kambuhan. Darah dapat muncul pada
feses (tinja) dengan warna gelap kehitaman, atau bisa juga tidak kasat mata namun
nampak di mikroskop.
5. Merasa mudah lelah.
6. Mengalami mual dan demam.
7. Infeksi usus
Infeksi usus atau enterokolitis adalah peradangan yang dapat terjadi pada usus kecil maupun
usus besar. Diare dan muntah-muntah merupakan gejala yang umum dirasakan oleh penderita
kondisi ini. Seseorang yang tengah dirawat di rumah sakit, sering menggunakan kolam renang
umum, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko tinggi tertular organisme
penyebab infeksi usus.
Terdapat beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita infeksi usus, baik infeksi tersebut
terjadi di usus besar maupun kecil. Di antaranya adalah:
Pada kondisi yang tergolong ringan, gejala-gejala yang muncul dapat mereda dengan
sendirinya dalam beberapa hari. Segera temui dokter jika:
5. Penyakit crohn
Penyakit Crohn adalah penyakit autoimun kronis menyebabkan radang usus yang terjadi di
sepanjang saluran pencernaan dari mulut hingga anus. Akan tetapi, kondisi ini paling sering
terjadi pada usus halus (ileum) atau usus besar (kolon). Penyebabnya kemungkinan besar
karena reaksi sistem imun dan juga faktor keturunan.
Berbagai gejala yang biasanya dirasakan saat Anda menderita penyakit Crohn di antaranya:
1. Diare
2. Demam
3. Nyeri perut dan kram
4. Perut kembung
5. Luka pada mulut
6. Feses berdarah
7. Kelelahan
8. Hilang nafsu makan
2.Usus Besar
A. PENGERTIAN USUS BESAR (KOLON)
Usus besar adalah salah satu organ pencernaan yang merupakan lanjutan dari usus halus. Usus
besar sering juga disebut sebagai kolon. Fungsi utama dari usus besar adalah untuk
melakukan penyerapan makanan yang tidak mampu diserap di usus besar, Juga Menyerap air
dan garam sehingga dapat mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Melalui penyerapan
air tersebut usus besar juga berperan dalam membentuk konsistensi feses (cair atau padat).
Diameter usus besar sekitar 6 cm dengan panjang 1,5 meter. Sisa dari makanan yang melewati
usus besar akan berakhir di bagian rektum yang merupakan muara dari usus besar (anus).
1. Menyerap cairan dan garam dari makanan yang telah melalui usus besar.
2. Untuk mencaga keseimbangan cairan dan elektrolit melalui penyerapan air dalam
saluran pencernaan.
3. Sebagai tempat diproduksinya vitamin K yang berfungsi sebagai salah satu komponen
pembekuan darah.
4. Melindungi saluran pencernaan dari infeksi bakteri dengan lendirnya.
5. Menyeimbangkan pH makanan dengan cara menghasilkan larutan alkali dan terdapat
bakteri yang memproduksi lemak sehingga keasaman makanan dapat dinetralisir.
6. Tempat penyimpanan limbah dan pengeluaran kotoran yang tidak diperlukan oleh
tubuh.
C. STRUKTUR USUS BESAR
Secara garis besar usus besar memiliki struktur dinding yang sejenis dengan usus halus dan
sebagian besar organ pencernaan lainnya. Struktur usus besar disusun oleh 4 dinding berikut
(Dari luar ke dalam) :
1. Lapisan Serosa
Merupakan lapisan terluar yang terdiri atas pembuluh darah, limfe dan saraf. Lapisan serosa
pada usus besar berupa jaringan ikat yang ditutupi oleh peritoneum visceral. Lapisan serosa
memiliki rongga-rongga kecil tempat keluarnya cairan serosa yang berfungsi sebagai pelumas
gerakan otot.
2. Lapisan Otot
Lapisan otot pada usus besar merupakan lapisan otot polos yang bekerja tanpa kita sadari.
Terdapat 2 jenis serabut otot, yaitu serabut otot longitudinal (memanjang) dan serabut otot
sirkuler (melingkar). Kombinasi dari kontraksi kedua jenis otot ini akan menghasilkan
gerakan peristaltik usus yang berfungsi untuk memecah makanan serta membawanya ke organ
pencernaan selanjutnya.
3. Lapisan Submukosa
Berupa lapisan jaringan ikat longgar yang berisi pembuluh darah, limfe, saraf dan kelenjar
lendir. Pembuluh darah di lapisan submukosa usus besar memegang peranan penting dalam
mengedarkan makanan yang diserap.
4. Lapisan Mukosa
Lapisan mukosa disusun oleh sel epitel sederhana dan jaringan ikat tipis. Lapisan mukosa
memiliki sel goblet yang dapat menghasilkan lendir. Lendir ini merupakan sekresi dari
seluruh kelenjar yang terdapat di usus besar. Lapisan yang produksinya dipengaruhi oleh
hormon sekretin dan enterokirin ini sering juga disebut intestinal juice.
D. BAGIAN – BAGIAN USUS BESAR (KOLON)
Secara makroskopis usus besar dapat dibagi menjadi 6 bagian utama, keenam bagian ini sulit
untuk dibedakan secara histologis. Suplai nutrisi dan oksigen usus halus berasal dari arteri
mesenterika superior (atas) dan arteri mesenterika inferior (bawah). 6 bagian usus halus
adalah:
1. Sekum (Caecum)
Sekum atau Caecum merupakan bagian pertama dari usus besar yang berbentuk seperti
kantong. Bisa dikatakan bahwa Sekum adalah gabungan dari bagian terakhir usus halus
(ileum) dengan bagian pertama usus besar. Sekum memiliki panjang sekitar 7 cm. Fungsi
utama dari kantong ini adalah untuk melakukan penyerapan nutrisi yang tidak diserap di usus
halus.
2. Kolon Asenden
Kolon Asenden merupakan kolon yang berbentuk vertikal dan memanjang ke atas dimulai
dari dasar perut (kanan) sampai ke hati. Kolon asenden merupakan bagian awal dari usus
besar. Fungsi utama dari kolon asenden adalah untuk menyerap makanan yang belum terserap
di usus halus.
3. Kolon Tranversum
Kolon tranversum merupakan lanjutan dari kolon asenden dengan bentuk horizontal. Kolon
tranversum melekat pada perut, jaringan yang bertugas untuk menopang perlekatan ini disebut
jaringan omentum. Fungsi utama dari kolon tranversum adalah untuk menyempurnakan
penyerapan nutrisi dari makanan dan membantu memadatkan feses.
4. Kolon Desenden
Kolon Desenden merupakan lanjutan dari kolon tranversum yang bergerak memanjang ke
bawah dan berakhir di kolon sigmoid. Kolon desenden berfungsi sebagai tempat
penampungan feses sementara dan membantu menyesuaikan kepadatan feses.
5. Kolon Sigmoid
Kolon Sigmoid adalah lanjutaan dari kolon desenden, berukuran pendek dan berbentuk seperti
huruf S. Kolon sigmoid terletak di sisi kiri bawah perut. Kolon sigmoid memiliki jaringan otot
kuat sehingga dapat menjalankan fungsinya yaitu untuk menekan feses agar menuju ke
rektum.
6. Rektum
Rektum merupakan bagian terakhir dari usus halus dengan struktur lapisan mukosa yang tebal
dan kaya akan pembuluh darah. Fungsi utama dari rektum adalah tempat penyimpanan
sementara feses yang kemudian akan disekresikan keluar melalui anus. Penumpukan feses
akan merangsang saraf yang terdapat pada rektum untuk melakukan defekasi (BAB).
Penyakit Usus Inflamatorik : adalah sekelompok penyakit dengan etimologi yang tidak
diketahui. Gejala penyakit ini di antaranya adalah demam, anoreksia (kehilangan selera
makan), terjadi penurunan berat badan, perut tidak nyaman, diare, rasa buang air besar yang
sangat mendesak, serta pendarahan rektal. Penyakit ini merupakan jenis penyakit kronis yang
sangat mengganggu sehingga sering harus dilakukan pembedahan.
Kanker Usus Besar/Kanker kolon : Kanker ini berawal dari pertumbuhan sel-sel kanker dalam
kolon yang disebut polip. Umumnya tidak bergejala sampai kemudian polip tumbuh menjadi
besar dan berubah menjadi kanker kolon. Bila sudah sampai pada tahap ini, maka sudah
masuk pada stdium akhir dan sudah sangat terlambat. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja.
Resiko wanita berusia 48-85 tahun, hanya sedikit lebih rendah dari pria. Kanker ini tidak
bersifat genetik, salah satu faktor resiko terkena kanker ini adalah usia.
3. Sembelit/Konstipasi
Radang Usus Besar : biasa juga disebut sebagai colitis, sering terjadi sebagai akibat dari
sembelit, gelisah atau keguguran. Namun pada dasarnya penyebab dari penyakit ini adalah
kurangnya zat-zat organik di dalam tubuh yang dapat membantu lancarnya fungsi usus besar.
Jika radang atau luka hanya terjadi pada lapisan permukaan usus besar maka disebut colitis.
Dan jika peradangan terjadi di dubur maka disebut sebagai colitis ulserative. Diagnosis
terhadap radang usus akan dilakukan oleh dokter setelah memeriksa tanda dan gejala yang
muncul. Pemeriksaan bisa melalui tes darah atau prosedur endoskopi. Sahabat Is, jangan
segan untuk memeriksakan diri ke dokter bila muncul gejala-gejala seperti di atas. Jaga pola
makan dan cukup istirahat karena kesehatan lebih berharga dari pada mengobati.(sa/dari
berbagai sumbeAr)
SUMBER:
1) http://www.ilmudasar.com/2016/09/Pengertian-Struktur-Fungsi-Usus-Besar-
adalah.html?m=1
2) http://indosuara.com/is-life/kesehatan/menganal-jenis-jenis-penyakit-usus-2/
KATA PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini. Semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan
dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas dan dimengerti. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.