Anda di halaman 1dari 14

Farmaka

Volume 17 Nomor 1 1

FORMULASI DAN EVALUASI FISIK TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK BUAH


MENGKUDU (MORINDA CITRIFOLIA L.)

Yenni Puspita Tanjung, Intan Puspitasari

Program Studi Diploma III Farmasi Akademi Farmasi Bumi Siliwangi Bandung
Jl. Rancabolang No. 104 Margahayu Raya Bandung
E-mail: yennipuspitatanjung85@gmail.com
Diserahkan 28/11/2018, diterima 08/01/2019

ABSTRAK
Mengkudu (Morinda citrifolia L.) merupakan salah satu tanaman obat yang secara empiris berkhasiat
meyembuhkan berbagai macam penyakit. Salah satu kandungan gizi yang paling dominan adalah
vitamin C, senyawa tersebut berperan sebagai antioksidan dan membantu melawan radikal bebas yang
masuk kedalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah Natrium
bikarbonat pada formulasi tablet effervescent ekstrak buah mengkudu terhadap mutu fisik tablet yang
dibuat menggunakan metode granulasi basah. Variasi jumlah Natrium Bikarbonat pada penelitian ini
yaitu pada formula FI (21,6%), FII (25,6%), dan FIII (29,6%). Dari ketiga formulasi variasi jumlah
Natrium Bikarbonat, formula II menunjukan hasil paling optimum, dengan hasil pengujian kadar air
3,41±0,03%, sudut diam 26,55±1,14oC, kompresibilitas granul 13,58±1,09%, keseragaman ukuran
tablet 1,21±0,03cm, keseragaman bobot 516,47±34,31mg, kekerasan tablet 4,95±0,89kg, keregasan
tablet 1,57±0,26%, pH 5,67±0,58, dan waktu larut tablet 4 menit 32 detik. Perbedaan jumlah natrium
bikarbonat pada formulasi tablet effervescent dengan ekstrak buah mengkudu berpengaruh terhadap
ketebalan tablet, tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar air, sudut diam, kompresibilitas granul,
diameter tablet, pH, waktu larut, dan kekerasan tablet.
Kata kunci: Mengkudu, formulasi, tablet effervescent, Natrium Bikarbonat

ABSTRACT

Morinda fruit (Morinda citrifolia L.) known as medicinal plants that empirically helps to cure many of
diseases. The most dominant compound of Morinda Fruit is vitamin C, the compound are believed to
be an antioxidant agent and maintain the free radicals. The aim of the research was to investigate the
effect of morinda fruit extract in effervescent tablet with the different variation concentration sodium
bicarbonate and determine the physical quality by wet granulation method. The Variation
concentration of sodium bicarbonate consist of FI (21.6%), FII (25.6%), and FIII (29.6%). The
results showed the most best formula was the FII with water result in 3,41 ± 0,03%, angle of repose
26,55 ± 1,14o, granule compressibility 13,58 ± 1,09%, uniformity of tablet size 1,21 ± 0,03 cm, weight
uniformity 516,47 ± 34,31 mg, tablet hardness 4,95 ± 0,89 kg, friability 1,57 ± 0,26%, pH 5,67 ± 0,58,
with soluble time 4 minute 32 second. The disparity of sodium bicarbonate amount in effervescent
tablets with morinda fruit extract impress the thickness of the tablet, but it did not in water content
value, angle of repose, compressibility of granules, tablet diameter, pH, dissolution time, and tablet
hardness.
Keywords: Morinda fruit, formulation, effervescent tablets, Sodium Bicarbonate
Farmaka
Volume 17 Nomor 1 2

Pendahuluan Namun meskipun memiliki manfaat


Tanaman mengkudu (Morinda
dan kandungan nutrisi yang banyak, tidak
citrifolia L.) merupakan tanaman tropis
sedikit masyarakat yang tidak suka dengan
yang digunakan sebagai makanan dan
buah ini dikarenakan baunya yang tidak
pengobatan herbal. Mengkudu (Morinda
sedap dan teksturnya yang lembek ketika
citrifolia L.) mulai dikenal secara luas
mencapai titik kematangan. Hal ini pula
sejak bangsa Polynesia bermigrasi ke
yang menyebabkan rendahnya nilai
Asia Tenggara 2000 tahun yang lalu
ekonomis buah mengkudu. Maka dari itu,
(Wang et all, 2002).
untuk memanfaatkan khasiat dan
Mengkudu diketahui memiliki
meningkatkan nilai ekonomis buah
banyak manfaat untuk kesehatan manusia.
mengkudu diperlukan pengolahan dalam
Efek buah mengkudu diantaranya sebagai
bentuk sediaan lain yang mampu
antitrombolitik, antioksidan, analgesik,
menyamarkan bau dan rasa dari buah
anti inflamasi, dan aktivitas xantihine
mengkudu. Salah satunya yaitu dengan
oxidase inhibitor. Menkudu juga dapat
memformulasikan ekstrak buah mengkudu
menurunkan tekanan darah dan
tersebut dalam sediaan tablet effervescent.
vasodilatasi pembulu darah (Ayanblu et
Tablet effervescent adalah tablet
all, 2006).
yang menghasilkan gas (CO2) sebagai
Manfaat ini didapatkan dari
hasil reaksi kimia bahan-bahan penyusun
kandungan nutrisi pada buah mengkudu
tablet dengan cairan pelarutnya (air).
diantaranya; kalori, vitamin A, tiamin,
Tablet effervescent merupakan tablet yang
riboflavin, kalium, nantirum, besi, protein,
digunakan untuk membuat minuman
lemak, dan karbohidrat (Jones,2000).
ringan secara praktis. Tablet dapat
Selain itu kandungan vitamin C dan
melarut sendiri dengan adanya gas CO2
karoten yang dimilikinya membuat
yang membantu proses pelarutan. Bentuk
mengkudu dapat berfungsi sebagai
sediaan seperti ini dapat meningkatkan
antioksidan (Winarti, 2008).
tingkat kesukaan produk dan
Farmaka
Volume 17 Nomor 1 3

mempengaruhi aspek psikologis polivinil pirolidon (BASF), dan alkohol

konsumen. Disamping itu, kesannya 95% (Brataco Chemica).

sebagai obat juga akan berkurang karena Metode


Uji Identifikasi Vitamin C dalam Ekstrak
rasanya yang dapat menutupi rasa pahit
Pengujian dilakukan dengan
sehingga dapat menarik minat konsumen
memasukkan 5 tetes larutan ekstrak buah
yang tidak suka mengkonsumsi obat-
mengkudu kedalam tabung reaksi.
obatan (Hidayati, 2007).
Kemudian ditambahkan 15 tetes pereaksi
Pembuatan tablet effervescent dari
benedict. Panaskan diatas api kecil hingga
ekstrak buah mengkudu ini dilakukan
larutan mendidih selama 2 menit. Jika
dengan menyusun formula yang
terbentuk endapan warna hijau kekuning-
divariasikan dalam jumlah natrium
kuningan hingga merah bata menandakan
bikarbonat sebagai fasa basa. Formula
ekstrak positif mengandung vitamin C
yang dihasilkan diharapkan dapat
(Jalip, 2011).
digunakan sebagai cara alternatif dalam
Formulasi Tablet Effervescent
mengkonsumsi mengkudu.
Tabel 1 Formulasi tablet Effervescent Ekstrak
Buah Mengkudu
Bahan dan Metode
Formula Formula Formula
Bahan Komposisi I II III
(%) (%) (%)
Pada penelitian ini digunakan bahan
Serbuk 15 15 15
mengkudu
baku ekstrak buah mengkudu (Morinda Laktosa 43,7 39,7 37,7
Asam sitrat 7,2 7,2 7,2
citrofolia L.) yang diperoleh dari Lansida Asam tartrat 11,2 11,2 11,2
Na 21,6 25,6 29,6
Herbal Tecnology, Yogyakarta, Jawa bikarbonat
Mg stearat 0,1 0,1 0,1
Tengah. Bahan kimia yang digunakan Aspartam 1 1 1
PVP 0,2 0,2 0,2
diantaranya pereaksi benedict, laktosa

(Quadrant), asam sitrat (Quadrant), asam Menurut Asiani, dkk (2012),

tartrat (Quadrant), natrium bikarbonat pembuatan tablet Effervescent dari ekstrak

(Brataco Chemica), magnesium stearate buah mengkudu dimulai dengan

(Quadrant), aspartame (Quadrant), pembuatan granul effervescent terlebih

dahulu sebelum dikempa. Granul


Farmaka
Volume 17 Nomor 1 4

effervescent dibuat secara terpisah antara selama 30 menit dengan mengatur suhu

granul asam dan granul basa untuk ruangan dibawah suhu 25oC dan

menghindari reaksi effervescent dini. kelembaban ruangan terjaga. Tablet dibuat

Ekstrak digranulasi terlebih dahulu dengan dengan mengalirkan sejumlah massa

laktosa. Granul yang dihasilkan disebut granul dari hopper ke lubang die dengan

granul ekstrak. Granul asam dibuat dengan ukuran tertentu, kemudian massa yang

mencampurkan granul ekstrak, asam sitrat, telah masuk dikempa dengan tekanan

asam tartrat, dan sebagian PVP. yang dihasilkan dari petemuan antara

Sedangkan granul basa dibuat dengan punch atas dan punch bawah.

mencampurkan natrium bikarbonat Evaluasi Massa Cetak


Kadar Air
dengan sisa PVP.
Timbang granul lalu simpan di
Pembuatan granul effervescent
lemari pengering selama 10-15 menit
dilakukan di tempat dengan suhu ruangan
dengan suhu 600C. Kemudian ditimbang
dan kelembaban udara terjaga. PVP
lagi dan hitung kadar air. Kadar air yang
ditambahkan dalam bentuk kering, lalu
baik untuk sediaan padat obat
dibasahi dengan etanol 95% tetes demi
effervwscent adalah ≤ 10% (BPOM RI,
tetes. Massa yang akan digranulasi
2015).
kemudian diayak dengan ayakan 14 mesh
Sudut Diam
supaya mendapatkan granul dengan

ukuran yang homogen. Granul kemudian Sebanyak 20 g granul dimasukkan

dikeringkan dengan oven pada suhu 40- ke dalam corong uji waktu alir. Penutup

60oC. Setelah kering, granul kemudian corong dibuka sehingga granul keluar dan

ditambahkan magnesium stearat ditampung pada bidang datar. Granul

selanjutnya diuji sifat fisiknya. yang jatuh dari sifat alir dan diukur tinggi

Kemudian granul dikempa untuk kerucut yang terbentuk dan panjang dari

membentuk sediaan tablet effervescent. granul kemudian diukur sudut diamnya.

Ruangan pengempaan tablet dikondisikan Kompresibilitas Granul


Farmaka
Volume 17 Nomor 1 5

Granul seberat 25 g dituang pelan- yang sesuai untuk tablet adalah sebesar 4

pelan ke dalam gelas ukur dan dicatat kg (Khoilidah, dkk,2014).

tinggi awalnya. Kemudian gelas ukur Friabilitas Tablet

diketuk-ketuk secara konstan sebanyak 10


Sebanyak 10 atau 20 tablet yang
kali. Perubahan tinggi dicatat setelah
telah dibebasdebukan ditimbang,
pengetapan (Fudholi, 2013).
kemudian dimasukkan kedalam
Evaluasi Tablet Effervescent
friabilator. Alat dijalankan 100 kali

Organoleptik putaran selama 4 menit atau dengan

kecepatan 35 putaran permenit. Tablet


Pengamatan organoleptik dilakukan diambil dan dibersihkan dari partikel yang
terhadap bentuk, bau, dan warna dari tablet menempel pada tablet, ditimbang kembali,
(BPOM RI, 2014). dihitung persentase selisih atau susut
Keseragaman Ukuran bobotnya (Asiani, T.W, dkk, 2012).

Sebanyak 20 tablet diukur tebal dan Nilai pH

diameternya dengan menggunakan jangka Sebuah tablet dilarutkan dalam 200


sorong. Diameter tablet yang baik tidak ml air kemudian diambil 100 ml untuk
lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari diukur pH-nya menggunakan pH-stik
satu sepertiga kali tebal tablet (Syamsuni, (Khairani, 2002). Hasil pengukuran
2006). dikatakan baik bila pH larutan
Kekerasan Tablet effervescent mendekati netral (Rahmah,

Pengukuran kekerasan dilakukan 2006).

dengan menggunakan hardness tester. Waktu Larut

Sebuah tablet disimpan di antara penahan Sebuah tablet dimasukkan dalam air
dan jarum penekan. Kemudian alat diputar dengan volume 200 ml dalam gelas piala
hingga didapatkan angka yang merupakan 500 ml. Waktu melarut tablet dicatat
nilai kekerasan tablet. Kekerasan minimum dengan stopwatch sampai tablet hancur
Farmaka
Volume 17 Nomor 1 6

dan larut (Said, 2005). Waktu larut yang ekstrak buah mengkudu. Hal ini diketahui

baik pada tablet effervescent adalah ≤ 5 dengan adanya perubahan warna dari

menit (BPOM RI, 2014). coklat kehitaman menjadi merah bata dan

Keseragaman Bobot terdapat endapan pada sampel setelah


Sebanyak 10 atau 20 tablet ditetesi benedict kemudian dipanaskan
ditimbang dan dihitung bobot rata-ratanya. (Chaerani, 2011).
Jika ditimbang satu per satu, tidak boleh Formulasi Tablet Effervescent Buah Mengkudu

lebih dari dua tablet yang menyimpang Pada penelitian ini dibuat suatu

dari bobot rata-rata lebih besar dari yang formula tablet effervescent mengkudu

ditetapkan pada kolom A dan tidak boleh (Morinda citrifolia L.) dengan

ada satu tablet pun yang bobotnya memvariasikan konsentrasi Natrium

menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari Bicarbonat sebesar 21.6%, 25.6%, dan

harga pada kolom B (BPOM RI, 2014). 29.6%. Variasi tersebut dilakukan untuk

Hasil dan Pembahasan melihat pengaruh konsentrasi basa


Uji Identifikasi Vitamin C dalam Ekstrak
terhadap kecepatan melarut dan pH tablet
Sebelum diformulasikan, terlebih
effervescent serta mengetahui konsentrasi
dahulu dilakukan uji identifikasi secara
yang paling baik.
kualitatif terhadap ekstrak untuk
Evaluasi Massa Cetak
mengetahui ada atau tidaknya Vitamin C Uji Kadar Air

yang terkandung dalam buah mengkudu. Tabel 3 Hasil Pengukuran Kadar Air Massa
Cetak Effervescent
Hasil uji identifikasi dapat dilihat pada Kadar Air
Formula Keterangan
(X±SD)
tabel dibawah ini. I 3,36±0,32 Memenuhi
Syarat
Tabel 2 Hasil Uji Identifikasi Vitamin C II 3,41±0,03 Memenuhi
Syarat
Pengujian Pereaksi Reaksi Hasil Hasil III 3,45±0,57 Memenuhi
Positif Pengamatan Uji Syarat
Vit C Benedict Endapan Endapan Positif
Merah Merah Bata
Hasil pengukuran kadar air dengan
Bata
pengujian yang dilakukan sebanyak tiga
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
kali didapatkan rata-rata seperti yang
adanya kandungan vitamin C dalam
tertera pada tabel 3. Kadar air pada granul
Farmaka
Volume 17 Nomor 1 7

formula I, II, dan III memenuhi Menurut Khalida, Siti., dkk (2014),

persyaratan yang ditetapkan yaitu ≤ 10% nilai sudut diam yang kurang dari atau

(BPOM RI, 2015). sama dengan 30o menunjukkan bahwa

granul dapat mengalir bebas, sementara

bila nilai sudut diam yang didapat lebih

dari 40o menunjukkan bahwa daya

mengalir granul kurang baik. Hasil

pengujian menunjukkan bahwa

Gambar 1 Grafik Nilai Kadar Air peningkatan kadar Natrium Bikarbonat

Sudut Diam berpengaruh terhadap peningkatan derajat

Tabel 4. Hasil Perhitungan Sudut Diam Massa sudut diam. Hal ini dapat dikarenakan
Cetak Effervescent
Sudut Diam oleh kandungan fase basa yang memiliki
Formula Keterangan
(X±SD)
I 24,70±2,96 Sangat Baik granul lebih lembut dibandingakan granul
II 26,55±1,14 Sangat Baik
III 27,81±1,05 Sangat Baik asam sehingga menyebabkan besar derajat
Berdasarkan hasil pengujian sudut sudut kerucut bertambah seiring
diam dengan replikasi sebanyak tiga kali bertambahnya kandungan Natrium
didapat rerata seperti yang tertera pada Bikarbonat pada formula. Selain itu
tabel 4. Hasil yang didapat menunjukkan kandungan air yang lebih besar dapat
bahwa granul effervescent formula I, II, menyebabkan gaya kohesi yang lebih
dan III memiliki sudut diam yang besar pula. Suatu granul yang tidak
tergolong sangat baik. kohesif akan mengalir baik, menyebar

membentuk timbunan yang rendah

sehingga membentuk sudut yang lebih

kecil (Anam, 2013).

Kompresibilitas Granul

Tabel 5 Hasil Perhitungan Kompresibilitas


Granul Effervescent
Gambar 2 Grafik Nilai Sudut Diam Kompresibilitas (%)
Formula Keterangan
(X±SD)
Farmaka
Volume 17 Nomor 1 8

I 17,00±1,75 Sedang
II 13,58±1,09 Baik
III 13,69±1,34 Baik

Dari hasil evaluasi dan replikasi

sebanyak tiga kali yang tertera pada Tabel

5 menunjukkan bahwa granul effervescent

formula I, II, dan III memiliki Gambar 3 Nilai kompresibilitas granul


Evaluasi Tablet Effervescent
kompresibilitas granul yang memenuhi Organoleptik

syarat dan tergolong baik. Hal ini dapat Tabel 6 Hasil Uji Organoleptik Tablet
Effervescent
disebabkan oleh hasil dari pengujian Parameter
Formula
Warna Bau Bentuk
sebelumnya yang tergolong baik sehingga I Putih Khas Bulat,
kecoklatan mengkudu, permukaan
berpengaruh pada hasil pengujian dengan manis rata
bintik-
bintik
kompresibilitas granul. Karena menurut
coklat
II Putih Khas Bulat,
Lachman (2008), bentuk, kerapatan, dan kecoklatan mengkudu, permukaan
dengan manis rata
ukuran partikel granul merupakan faktor- bintik-
bintik
faktor yang berpengaruh terhadap coklat
III Putih Khas Bulat,
kompresibilitas granul. Kompresibilitas kecoklatan mengkudu, permukaan
dengan manis rata
granul yang baik menunjukkan bahwa bintik-
bintik
coklat
ukuran dan bentuk partikel seragam

sehingga akan memudahkan dalam


Dari hasil evaluasi organoleptik
pencetakkan dan menghasilkan tablet
diperoleh rata-rata seperti yang tertera
effervescent buah mengkudu yang kompak
pada Tabel 6. Secara keseluruhan tablet
pada saat tablet dicetak. Hasil pengujian
yang dihasilkan baik pada formula I, II,
statistic menunjukkan bahwa peningkatan
maupun III memiliki penampakan yang
kadar Natrium Bikarbonat tidak
hampir sama yaitu terdapat bintik-bintik
berpengaruh terhadap peningkatan
coklat dengan dominan warna putik
kompresibilitas granul.
kecoklatan pada pemukaan tablet.

Sementara untuk bau pada ketiga formula


Farmaka
Volume 17 Nomor 1 9

relatif sama, yaitu bau khas mengkudu Rata A Ket B Ket


(mg) (5 %) (10%)
disertai bau manis seperti gula. Hal ini 474,4 - 449,5 – TM
I 499,45 TMS
524,4 549,4 S
dapat dikarenakan terdapatnya kandungan
490,6– 464,8 –
laktosa yang cukup banyak dan adanya II 516,47 MS MS
542,2 568,1

aspartam pada tablet effervescent baik pada 516,1– 488,9 –


III 543,40 MS MS
570,4 597,6
formula I, II, maupun III.
Keterangan:
TMS : Tidak Memenuhi Syarat
Keseragaman Ukuran
MS : Memenuhi Syarat
Tabel 7 Hasil Uji Keseragaman Ukuran Tablet
Effervescent Berdasarkan hasil perhitungan pada
Diameter
Tebal Tablet (mm) lampiran 4 dapat diketahui bahwa pada
Formula (mm)
(X±SD)
(X±SD)
I 0,35±0,04 1,18-1,29 formula I terdapat empat bobot yang
II 0,32±0,01 1,19-1,25
III 0,29±0,07 1,20-1,29 berada dibawah batas minimum

Dari hasil evaluasi dan replikasi penyimpangan bobot yaitu 424,67; 413;

sebanyak tiga kali seperti yang tertera 402,33; dan 439,67 mg selain itu terdapat

pada Tabel 7 menunjukkan bahwa tablet pula empat bobot tablet yang melebihi

effervescent formula I, II, dan III batas maksimum penyimpangan bobot

memiliki keseragaman ukuran yang tidak yaitu 550; 572; 578; dan 598 mg.

memenuhi syarat, karena hasil rerataan Sedangkan pada formula II dan III seluruh

diameter tablet effervescent melebihi bobot tablet masih berada dikisaran bobot

rentang maksimal persyaratan menurut yang diperbolehkan baik kolom A

Farmakope Indonesia V yaitu sebesar tiga maupun kolom B.

kali ukuran tebal tablet. Hasil pengujian Hal ini menunjukkan bahwa pada

menunjukkan bahwa pengingkatan kadar formula II dan III bobot zat yang

Natrium Bikarbonat tidak berpengaruh terkandung di dalam tablet seragam.

terhadap keseragaman ukuran tablet. Sedangkan pada formula I terdapat

Keseragaman Bobot ketidakseragaman bobot yang dapat

Tabel 8 Hasil Perhitungan Keseragaman Bobot dikarenakan pencampuran yang


Rata-Rata
F Bobot Penyimpangan Bobot Rata-Rata dilakukan secara manual serta dalam
Rata- (mg)
Farmaka
Volume 17 Nomor 1 10

proses pengaturan punch dan die yang

juga dilakukan secara manual. Selain itu

dapat juga dikarenakan menempelnya

beberapa partikel bahan tablet pada punch

dan die ketika tablet mulai menjadi lunak

dikarenakan sifatnya yang higroskopis.

Kekerasan Tablet Gambar 4. Nilai Kekerasan Tablet

Tabel 9 Hasil Pengujian Kekerasan Tablet Hasil pengujian menunjukkan


Effervescent
Formula Kekerasan Keterangan bahwa ketiga variasi formula tablet
Tablet Rata-rata
(kg)(X±SD) effervescent masih memenuhi syarat
I 3,70±0,92 Memenuhi
Syarat
minimum kekerasan tablet yaitu 4 kg
II 4,95±0,89 Memenuhi
Syarat
III 4,15±0,75 Memenuhi (Khoilidah, dkk, 2014).
Syarat
Berdasarkan hasil pengujian
Berdasarkan hasil pengujian terhadap
menunjukkan bahwa perbedaan kekerasan
kekerasan tablet dengan evaluasi dan
tablet tidak dipengaruhi oleh peningkatan
replikasi pengujian sebanyak tiga kali
kadar Natrium Bikarbonat. Namun
didapatkan rata-rata pada variasi formula
dipengaruhi oleh tekanan saat
effervescent seperti yang tertera pada tabel
pencetakan tablet. Disamping itu
9. Hasil di atas menunjukkan bahwa range
perbedaan nilai kekerasan tablet dapat juga
kekerasan tablet effervescent berkisar 3,70-
disebabkan oleh sifat dari massa cetak
4,95 kg. Bila digambarkan pada grafik
variasi formula effervescent yang
adalah sebagai berikut:
higroskopis dan menyebabkan tablet

menjadi mudah lunak.

Friabilitas Tablet

Tabel 10 Hasil Uji Friabilitas Tablet


Effervescent
Formula Keregasan Rata- Keterangan
rata (%)(X±SD)
Farmaka
Volume 17 Nomor 1 11

I 1,50±0,38 Tidak dkk, 2012). Selain itu, ada faktor lain yang
Memenuhi
Syarat juga mempengaruhi nilai keregasan tablet,
II 1,57±0,26 Tidak
Memenuhi yaitu suhu dan kelembaban ruangan,
Syarat
III 1,33±0,27 Tidak
Memenuhi karena tablet effervescent mudah terurai
Syarat
dalam suhu ruangan dan kelembaban yang

Berdasarkan hasil uji friabilitas tinggi.

yang tertera pada tabel 10, dapat dilihat Nilai pH

Tabel 11 Hasil Uji Nilai pH Tablet


bahwa keregasan tablet formula I,II, dan Effervescent
Formula Nilai pH Rata- Keterangan
III tidak memenuhi syarat karena lebih rata (%)(X±SD)
I 5,00±0,00 Memenuhi
dari 1% (Voight dalam Khalidah, dkk, Syarat
II 5,67±0,58 Memenuhi
2014). Dari hasil pengujian didapatkan Syarat
III 6,00±0,00 Memenuhi
bahwa nilai keregasan tablet tidak Syarat

dipengaruhi oleh peningkatan kadar


Dari hasil pengujian pada tabel 4.10
Natrium Bikarbonat. Bila digambarkan
didapat nilai rata-rata pH pada variasi
pada grafik adalah sebagai berikut :
formula effervescent I, II, dan III yaitu

5,00; 5,67; dan 6,00. Berdasarkan hasil

pengujian dapat diketahui bahwa

peningkatan kadar Natrium Bikarbonat

berpengaruh terhadap peningkatan nilai

pH. Bila digambarkan pada grafik adalah


Gambar 5. Nilai Keregasan Tablet
sebagai berikut:
Keregasan tablet dipengaruhi oleh

kadar zat pengikat (PVP) tablet. Semakin

tinggi kadar PVP dalam tablet, maka

semakin keras tablet tersebut, tingkat

kerapuhannya semakin kecil, dan nilai

friabilitasnya semakin kecil (Asiani, T.W, Gambar 6. Nilai pH


Farmaka
Volume 17 Nomor 1 12

Hal ini dikarenakan kadar Natrium lambat terdapat pada formula tablet

Bikarbonat yang merupakan basa terus effervescent III sebesar 5 menit 33 detik.

meningkat dan tidak disertai peningkatan Maka dapat diketahui waktu larut variasi

kadar asam. Sehingga nilai pH pada tablet formula effervescent I dan II tergolong

akan terus meningkat seiring baik sementara waktu larut variasi formula

bertambahnya kadar basa pada tablet effervescent III telah melebihi batas

effervescent. maksimum waktu larut pada tablet

Nilai pH tertinggi terdapat pada effervescent yang ditetapkan yaitu ≤ 5

formula tablet effervescent III sebesar menit (BPOM RI, 2014). Bila

6,00 dan nilai terendah terdapat pada digambarkan pada grafik adalah sebagai

formula tablet effervescent I sebesar 5,00. berikut:

Nilai pH tersebut tergolong baik dan

masih sesuai dengan persyaratan, yaitu

mendekati pH netral (Rahmah, 2006).

Waktu Larut

Tabel 12 Hasil Uji Waktu Larut Tablet


Effervescent
Formula Waktu Larut Keterangan Gambar 7. Waktu Larut
Rata-Rata
(detik)(X±SD)
I 4 menit 10 Memenuhi Hasil pengujian diatas menunjukkan
detik±60 detik Syarat
II 4 menit 32 Memenuhi bahwa peningkatan kadar Natrium
detik±27 detik Syarat
III 5 menit 33 Tidak Bikarbonat berpengaruh terhadap
detik±10 detik Memenuhi
Syarat peningkatan waktu larut tablet. Semakin

tinggi kadar Natrium Bikarbonat akan


Berdasarkan hasil pengujian
meningkatkan kadar kebasaan dalam
didapatkan rata-rata pada variasi formula
tablet, sehingga kadar basa pada tablet
effervescent seperti yang tertera pada tabel
lebih banyak dibandingkan kadar asam dan
4.11. Waktu larut tercepat terdapat pada
ini menyebabkan reaksi karbonasi
formula tablet effervescent I sebesar 4
melambat. Sehingga saat dilarutkan daya
menit 10 detik dan waktu larut paling
Farmaka
Volume 17 Nomor 1 13

karbonasinya sudah berkurang dan waktu Simpulan

larutnya menjadi lebih lama (Khalidah, Ekstrak buah mengkudu (Morinda

dkk, 2014). citrifolia L.) dapat diformulasikan dalam

Selain itu, waktu larut yang lambat bentuk sediaan tablet effervescent dengan

dapat disebabkan terjadinya reaksi variasi kadar Natrium Bikarbonat

effervescent dini pada saat proses berdasarkan hasil pengujian baik pada

pencetakan tablet sehingga menyebabkan massa cetak maupun tablet effervescent.

daya effevesting berkurang. Kelembaban Dari ketiga formula variasi

udara ketika tablet dicetak maupun ketika jumlah Natrium Bikarbonat. Konsentrasi

proses pengujian juga dapat menyebabkan Natrium Bicarbonat yang memenuhi mutu

penurunan kualitas tablet dengan cepat fisik tablet yang optimum yaitu formula II

terutama daya larut tablet tersebut (Asiani, (konsentrasi Natrium Bicarbonat

dkk, 2012). sebanyak 25.6%), dengan hasil pengujian

Analisis Statistik kadar air 3,41±0,03 %, sudut diam

Berdasarkan hasil analisis 26,55±1,14 o


, kompresibilitas granul

menggunakan metode Kruskal-Wallis 13,58±1,09 %, keseragaman ukuran

menunjukkan bahwa kadar Natrium tablet 1,21±0,03 cm, kekerasan tablet

Bikarbonat yang berbeda berpengaruh 4,95±0,89 kg, keregasan tablet

secara signifikan (p < 0,05) terhadap tebal 1,57±0,26%, pH 5,67±0,58, waktu larut

tablet effervescent. Serta tidak berpengaruh tablet 4 menit 32 detik±27 detik, dan

signifikan (p > 0,05) terhadap kadar air, keseragaman bobot 516,47±34,31.

sudut diam, kompresibilitas granul, Saran

diameter tablet, pH, waktu larut, dan Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

kekerasan tablet. Berdasarkan hasil analisis dengan suhu dan Rh yang terkendali.

statistik menunjukkan bahwa formula I, II, Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

dan III berbeda bermakna (p < 0,05). dengan bobot tablet yang sesuai dengan

bobot tablet effervescent pada umumnya


Farmaka
Volume 17 Nomor 1 14

yaitu seberat 4 gram. Perlu dilakukkan Fakultas Teknologi Petanian Institut


Pertanian Bogor. 2007.
penelitian lebih lanjut mengenai Jalip, Ikna Suyatna. 2011. Penuntun Praktikum
Biokimia Laboratorium Kimia.
kandungan kimia pada tablet effervescent Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Jones, W. 2000. Noni Blesshing Holdings.
ekstrak buah mengkudu. Oregon: Food Quality Analysis.
Khoilidah, Siti. Yuliet. Khumaldi, Akhmad.
DAFTAR PUSTAKA 2014. Formulasi Tablet Effervescent
Jahe (Z Officinale Roscoe) Dengan
Anam, C. Kawiji. dan Setiawan, R.D. 2013. Variasi Konsentrasi Sumber Asam dan
Kajian karakteristik fisik dan sensori Basa, Online Jurnal of Natural Since
serta aktivitas antioksidan dari granul Vol.3(3): 216-229, ISSN: 2541-1969.
effervescent buah beet (Beta Vulgaris) Palu: Universitas Tadulako
dengan perbedaan metode granulasi Lachman. L., Lieberman, H.A.,Schwartz, J.
dan kombinasi sumber asam, Jurnal B., 2008, (Terjemahan), Teori dan
Teknosains Pangan, ISSN: 2302-0733, Praktek Farmasi Industri Vol. 1. New
Vol 2(2) Hal: 21-28. Surakarta: York: Marcel Dekker Inc.
Universitas Sebelas Maret. Rahmah, S. Formulasi Granul Effervescent
Ayanblu F, et all. 2006. Antithrombotic effect of Campuran Ekstrak Herba Seledri
Morinda citrifolia (Noni) fruit juice on (Avium Graveolens) dan Ekstrak Daun
the jugular vein thrombosis induced by Tempuyung (Sounchus Avensis L.).
ferric chloride in male adult SD rats. Skripsi. Depok. Farmasi UI. 2006
Arteriosclerosis Thrombosis and
Vascular Biology. Said, N. Pembuatan tablet effervescent susu
BPOM RI. 2014. Peraturan Kepala Badan kambing dengan metode granulasi
Pengawas Obat Dan Makanan basah. Skripsi. Fakultas Peternakan.
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun Bogor: Institut Pertanian Bogor. 2005.
2014 Tentang Persyaratan Mutu Obat Wang MY, et all. 2002. Morinada citrifolia
Tradisional. Jakarta: BPOM RI. (noni): a literature review and recent
BPOM RI. 2015. Surat Edaran No. HK. advances in Noni research. Acta
04.4.42.11.15.1490. Jakarta: Badan Pharmacologica Sinica.
POM RI. Winarti, Sri. 2008. AGRITECH: Pemanfaatan
Chaerani, Annisa Nurul. 2011. Penentuan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia)
Adanya Vitamin C secara Kualitatif. dan Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus
Cimahi : STIKES Jendral Ahmad Yani sabdariffa linn) untuk Pembuatan Fruit
Fudholi, Achmad dan Hadisoewignyo, Lanie . Leather, Vol. 28, No. 1. Yogyakarta:
2013. Sediaan Solida. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Pustaka Pelajar
Hidayati, Iffa Lutfiyah. Formulasi Tablet
Effervescent dari Ekstrak Daun
Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi
L.) Sebagai Anti Hipertensi. Skripsi.

Anda mungkin juga menyukai