Aulia Faris Akbar P 22010110130143 Bab2KTI
Aulia Faris Akbar P 22010110130143 Bab2KTI
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau yang telah ada sebelumnya.
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
suatu masalah.
resiko lainnya.
yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati dari luar.13
Menurut Skinner, perilaku adalah respon atau reaksi seseorang terhadap suatu
respon dari suatu stimulus belum dapat diamati oleh orang lain secara
respon terhadap suatu stimulus dapat diamati oleh orang lain. Respon
Tidak semua tindakan terwujud dalam sebuah tindakan. Hal ini karena
faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal terdiri dari pendidikan,
minat, pengalaman, dan usia. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari ekonomi,
dianggap penting, media massa, lembaga pendidikan dan agama, serta faktor
yakni teori Lawrence Green, teori Snehandu B. Karr, dan teori WHO.
Menurut teori ini, kesehatan seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yakni
faktor perilaku dan faktor diluar perilaku. Faktor perilaku dipengaruhi oleh 3
hal yakni:13,14
prasarana kesehatan.
dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang
perawatan kesehatannya.
suatu kondisi dan situasi yang tepat. Kondisi dan situasi mempunyai
yang ada.
berperilaku yakni:13,14
diikuti.
negatif.
yang dilakukan oleh Sharifa dkk, didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan dan perilaku ibu hamil terhadap tes HIV adalah usia kurang dari
30 tahun, memiliki pekerjaan tetap, dan tingkat pendidikan yang tinggi.20 Hal
ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Byamugisha dkk, yang
menyatakan bahwa ibu hamil dengan tingkat pendidikan yang tinggi, hamil
lebih dari 3 kali, dan tingkat ekonomi yang rendah akan memiliki sikap dan
perilaku terhadap tes HIV yang lebih baik.9 Hasil yang berbeda didapatkan
pada penelitian oleh Westheimer dkk, pada penelitian ini didapatkan bahwa ibu
hamil dengan pendidikan yang tinggi merupakan salah satu faktor ibu hamil
dilakukan oleh Fanta dkk, didapatkan bahwa seorang ibu yang telah
melahirkan 2-3 kali merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ibu untuk
Menurut teori Lawrance Green, Snehandu B. Karr, dan WHO salah satu
kualitas pelayanan klinik antenatal yang baik, ketersediaan obat yang adekuat,
peralatan tes HIV yang lengkap, dan petugas kesehatan yang memiliki
didapatkan dari televisi dan radio, kemudian diikuti oleh sumber bacaan seperti
Berdasarkan teori Snehandu B. Karr dan WHO, salah satu faktor yang
bentuk dukungan sosial adalah dengan tidak adanya stigma dan diskriminasi
atau memiliki hubungan dengan HIV (misalnya keluarga dengan salah satu
seperti HIV merupakan penyakit yang serius dan mengancam jiwa, seseorang
tidak mengetahui cara penularan HIV sehingga takut akan tertular melalui
kontak sosial, dan adanya pandangan terhadap suatu kelompok yang sering
terinfeksi HIV seperti homoseksual, orang berkulit hitam, dan imigran. Hal-
ODHA.26
Diskriminasi terkait HIV adalah suatu perlakuan yang tidak benar dan
yang tidak adil terhadap populasi lainnya seperti pekerja seks komersial,
epidemi dari HIV. Hal ini disebabkan karena seseorang menjadi takut untuk
berkaitan dengan AIDS. Seseorang yang enggan melakukan tes HIV akan
16
AIDS, terapi menjadi semakin tidak efektif, dan terjadi kematian yang lebih
cepat.24-26
hamil, salah satu yang berperan dalam mempengaruhi tindakan ibu adalah
didapatkan bahwa seorang ibu yang tidak mendapatkan izin dari suami untuk
melakukan tes HIV merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ibu untuk
sumber yang dipercayai. Salah satu contoh dari sumber yang dipercayai
13,14
tersebut adalah petugas kesehatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Sharifa dkk, edukasi yang dilakukan petugas kesehatan merupakan faktor
yang mempengaruhi sikap dan perilaku ibu hamil terhadap HIV.20 Selain
petugas kesehatan, sumber lain dapat berupa guru, alim ulama, dan kepala
desa.13,14
17
manusia.2 HIV akan mempengaruhi sel imunitas spesifik yang dikenal dengan
sel CD4 (Cluster of Differentiation 4).27 Infeksi dari virus ini akan
menyebabkan kemunduran yang progresif dari sel CD4, sehingga tubuh tidak
HIV dapat merusak banyak sel CD4 sehingga tubuh tidak dapat melawan
infeksi dan penyakit sama sekali, hal ini disebut dengan Acquired
selama lima sampai sepuluh tahun atau lebih.28 Pada seseorang yang
infeksi yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang menurun dan dapat
terjadi penyakit yang lebih berat dibandingkan pada orang yang sehat. 1
Berdasarkan data dari UNAIDS, diperkirakan 35,3 juta orang terinfeksi HIV
di seluruh dunia pada akhir tahun 2012. Pada asia tenggara dan selatan
terdapat 3,9 juta orang yang terinfeksi HIV, diantaranya 270.000 adalah
tahun 2005 sampai Desember 2013. Angka ini meningkat sekitar 6,7%
kelamin, pada tahun 2013 sampai dengan Juni 2013, sekitar 58,2% penderita
HIV adalah perempuan. Hal ini meningkat dibandingkan pada tahun 2012
dimana penderita HIV didominasi oleh laki –laki sebesar 58%. Sedangkan
menurut cara penularan, sekitar 2,7% faktor resiko penularan AIDS adalah
melalui perinatal.4,5
dilaporkan pada tahun 2012 sebanyak 607 kasus lebih sedikit dibandingkan
19
pada tahun 2011 sebesar 755 kasus. Akan tetapi, kasus AIDS meningkat dari
521 kasus menjadi 797 kasus pada tahun 2012. Sedangkan untuk jumlah
pada provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2012. Dikutip dari kepustakaan 30.
permukaan sel penjamu yakni molekul CD4. Molekul CD4 banyak ditemukan
pada sel limfosit T yang berperan untuk membantu dalam sistem imunitas.
lainnya seperti CCR5 dan CXCR4. Setalah terjadi ikatan dengan beberapa
reseptor tersebut, maka molekul gp41 akan menembus membran sel penjamu
dan berpilin sehingga selubung (envelope) virus dan membran sel penjamu
preintegrasi yang terdiri dari RNA (Ribonucleic Acid) dan enzim virus yang
preintegrasi menuju inti sel, maka enzim reverse transcriptase virus akan
22
DNA virus kemudian akan masuk melalui pori-pori pada inti sel dan
dan translasi menghasilkan protein, enzim, dan asam nukleat virus. Bahan-
bahan tersebut kemudian akan disusun dan dilepaskan keluar sel sehingga
Gambar 6. Skema siklus replikasi dari virus HIV. Dikutip dari kepustakaan 7.
2) Penularan melalui darah dan produknya. Penularan melalui cara ini dapat
yang tidak steril pada pecandu narkotika suntik, dan penularan melalui
kecelakaan.32
HIV pada jaringan bayi yang mengalami aborsi dan pada cairan amnion.
Transmisi intrapartum terjadi akibat adanya lesi pada kulit atau mukosa
bayi atau tertelannya darah ibu selama proses kelahiran. Beberapa faktor
resiko infeksi antepartum adalah pecah ketuban dini, lahir per vaginam,
transmisi melalui ASI yakni usia bayi, pola pemberian ASI, kesehatan
payudara ibu, dan adanya lesi pada mulut bayi. Terdapat bukti bahwa
sebagian besar transmisi HIV melalui ASI terjadi pada 6 bulan pertama.
tes HIV. Tes ini dilakukan untuk menemukan antibodi spesifik terhadap HIV
Beberapa metode tes ini adalah Enzyme Immuno Assay (EIA), Rapid
pra tes. Ketiga tes tersebut dapat menggunakan rapid test atau dengan EIA.
dengan 3 prinsip tes yang berbeda. Selain itu, pasien sebelum dilakukan tes
kedua, dan ketiga harus memiliki asal antigen dan/atau prinsip tes yang
berbeda. Pada pelaporan hasil, harus dituliskan hasil dari setiap tahap
pemeriksaan (tes pertama, kedua, dan ketiga) diikuti dengan kesimpulan akhir
apabila pada tes pertama, kedua, dan ketiga didapatkan hasil positif. Hasil
disebut non-reaktif apabila didapatkan hasil pada tes pertama negatif. Hasil
disebut indeterminate apabila didapatkan hasil tes pertama positif dan salah
satu hasil tes kedua atau ketiga adalah negatif. Apabila didapatkan hasil
bulan, 6 bulan, dan 1 tahun. Bila sampai 1 tahun hasil masih tetap
dinyatakan non-reaktif.8
26
Gambar 7. Alur tes HIV dengan menggunakan strategi III. Dikutip dari
kepustakaan 34.
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) adalah upaya yang
penularan HIV dari ibu ke bayi, karena seorang ibu yang mengidap HIV
anak tertular dari ibunya. Selain itu, PPIA juga bertujuan untuk mengurangi
dampak epidemi HIV terhadap ibu dan bayi. Infeksi HIV yang menjadi
beban biaya hidup akibat morbiditas dan mortalitas dari ibu dan bayi.8
Upaya untuk mencegah transmisi HIV dari ibu ke anak dilakukan secara
dengan HIV.
dikandungnya.
muda tidak akan terkena infeksi HIV dan ketika hamil tidak menularkan HIV
ABCDE yakni:8
28
belum menikah.
seksual.
Perencaan tersebut mencakup aspek medis dan sosial. Pada aspek medis,
perlu dipertimbangkan viral load dan kadar CD4 pada ibu. Pada aspek sosial,
persalinan, dan pengasuhan anak. Selain itu, diperlukan pula persetujuan dari
Prong ketiga dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti layanan ANC
yang terpadu termasuk penawaran dan tes HIV, diagnosis HIV, pemberian
diagnostik HIV pada anak. Sedangkan untuk prong keempat, dapat dilakukan
keluarga untuk menjaga ibu dan bayi tetap sehat. Selain itu, dilakukan pula
dukungan psikososial pada ibu dan keluarga. Hal ini penting karena masih
29
(ODHA).8