Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MENEMUKAN IDE DAN MENDESAIN BRAND

Kelompok 4

Adiba Azka 1705015255

Ayu Lestari 1705015199

Devi Nurcahya 1705015034

Rury Rufica A 1705015199

KEWIRAUSAHAAN 4H

KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2019
PENDAHULUAN

Secara umum, pengertian kewirausahaan adalah suatu proses dalam


melakukan atau menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh
inovasi yang memberikan manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah. Sedangkan
menurut Drs. Joko Untoro, pengertian kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk
melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh
seseorang, berdasarkan kemampuan dengan memanfaatkan segala potensi yang
dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

Salah satu kunci kesuksesan memulai suatu usaha adalah adanya kemampuan
menuangkan ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif dan mempunyai
nilai ekonomi tinggi. Sebuah ide akan ditulis dalam suatu rencana usaha atau rencana
bisnis yang merupakan langkah awal membangun sebuah usaha. Ide merupakan
konsep, pikiran dan pengetahuan, sebuah mental, pandangan, keyakinan atau rencana
dari kegiatan-kegiatan usaha. Ide merupakan produk berfkir kreatif yang melibatkan
penggunaan indra pendengar, penglihat dan perasa. Interaksi dari ketiga indera ini
mendorong daya pikir seorang wirausahawan untuk menghasilkan ide. Sebuah ide
bisnis harus rasional, artinya menurut pikiran yang sehat dan pertimbangan yang
logis, serta masuk di akal.

Mendesain brand merupakan suatu tahap lanjutan dari mereasalisasikan ide.


Brand menjadi salah satu kata yang sangat populer yang sering digunakan dalam hal
mempublikasikan produk baik itu lewat media massa seperti di surat kabar, majalah,
dan tabloid maupun lewat media elektronik seperti di televisi, radio dan lain-lain.
Seiring dengan semakin pesatnya persaingan dalam dunia perdagangan barang dan
jasa ahkir-akhir ini maka tidak heran jika brand memiliki peranan yang sangat
signifikan untuk dikenali sebagai tanda suatu produk tertentu di kalangan masyarakat
dan juga memilki kekuatan serta manfaat apabila dikelola dengan baik. Brand bukan
lagi kata yang hanya dihubungkan dengan produk atau sekumpulan barang pada era
perdagangan bebas sekarang ini tetapi juga proses dan strategi bisnis.Oleh karena itu,
brand mempunyai nilai atau ekuitas. Dan ekuitas menjadi sangat penting karena nilai
tersebut akan menjadi tolak ukur suatu produk yang ada dipasaran.
KAJIAN PUSTAKA

Kreativitas seringkali mencul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang


dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak
mengadakan evaluasi dan pengamatan terus-menerus. Agar ide-ide potensial menjadi
peluang bisnis yang riil, maka harus melakukan proses penjaringan ide (screening).

IDE KEWIRAUSAHAAN
Terwujudnya suatu ide agar terealisasi dibutuhkan suatu rencana. Karena
dalam teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat
merealisasikan ide bisnis yang lebih matang. Dalam perspektif Philip Kotler, ada
bebera prosedur standar untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang benar dalam
bentuk rencana bisnis yaitu:
1. Pembangkitan gagasan
2. Penyaringan
3. Pengembangan dan pengujian konsep
4. Strategi pemasaran
5. Analisis bisnis atau usaha
6. Pengembangan produk
7. Pegujian pasar
8. Komersialisasi

Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:
1) Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang
lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
2) Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
3) Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan
atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan

SUMBER PENEMUAN IDE-IDE BARU


Sumber ide biasanya berkaitan dengan hal-hal atau kegiatan yang menyangkut
organisasi atau lembaga yang ada hubungannya dengan bisnis, seperti :
1) Konsumen
2) Perusahaan yang sudah ada
3) Saluran Distribusi
4) Pemerintah
5) Penelitian dan Pengembangan

PENYARINGAN IDE
Ada berbagai cara untuk melakukan pemilihan ide produk, dimana salah satu
cara adalah dengan melakukan proses tahapan sebagai berikut dibawah ini :
1. Macro Screening Dari ratusan ide yang mungkin didapat, pilihlah sekitar 20
ide yang mempunyai potensi bisnis. Disini kriteria yang digunakan untuk
memilih masih umum sekali, yaitu yang mempunyai potensi bisnis.
2. Micro Screening Dari 20 ide produk yang ada, kemudian dipilih lagi menjadi
5 ide dengan menggunakan kriteria tertentu.

Dengan adanya pemilihan bertahap tersebut, diharapkan kita dapat mempunyai


alternatif beberapa ide produk yang akan dikembangkan lebih lanjut.

MENDESAIN BRAND

Membuat sebuah nama brand yang bagus merupakan hal yang sangat penting.
Nama brand atau merk adalah investasi awal yang sangat menentukan keberhasilan
sebuah. Selain kualitas produk nama brand adalah kunci awal untuk mendapatkan
perhatian dari masyarakat untuk menarik minat mereka terhadap produk yang
dipasarkan.

Berikut lima aturan atau strategi untuk membuat suatu brand:


1. Sesuai Target Pasarnya

Sesuaikan nama brand sesuai pasar yang akan dibidik. Cari tau siapa mereka dan apa
yang mereka sukai. Contoh: Perempuan Muda, Feminim, Fashion Trendy, Midclass.

2. Terasosiasi Oleh Diferensiasi

Merupakan inovasi baru yang diciptakan yang membuat brand anda berbeda dari
yang lain.

3. Usahakan Hindari Konsonan

Selain sukar diingat, singkatan konsonan juga sukar terasosiasi oleh produknya.
Hindari juga angka dengan singkatan konsonan, angka lebih sulit diingat dan juga
tidak terasosiasi dengan produknya.

4. Buatlah Nama Brand Yang Menyentrik

Nama brand yang nyentrik mudah menarik perhatian masyarakat hingga


menimbulkan rasa penasaran untuk mencoba suatu produk.

5. Mudah Diucap Atau Diingat

Usahakan saat membuat nama brand terdiri dari dua sampai empat suku kata yang
tidak bertabrakan dengan dua-tiga konsonan bersamaan.
PEMBAHASAN

Sejarah Aqua

Air mineral Aqua adalah merek air minum kemasan yang diproduksi sejak
tahun 1973 oleh PT Aqua Golden Mississippi di Indonesia. Air mineral ini telah
menjadi produk yang paling dikenal di Indonesia dengan citra brand yang sangat
bagus. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan masyarakat Indonesia yang menyebut
merek Aqua saat ingin membeli air mineral kemasan, meskipun kadangkala air
mineral yang diberikan belum tentu Aqua. Maka dari itu, Aqua sudah menjadi salah
satu kebutuhan masyarakat Indonesia sehari-hari akan air mineral yang steril dan
bersih.

Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi air Aqua dengan pemilik yang
berbeda-beda. Pemiliknya adalah sebagai berikut:

 Sepuluh pabrik dimiliki oleh PT Tirta Investama


 Tiga pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi
 Satu pabrik di Brastagim Sumatera Utara dimiliki oleh PT Tirta Sibayakindo
Kesuksesan Aqua dalam bisnis air mineral kemasan ini telah mengundang
banyak orang untuk mulai mengikuti jejaknya. Hingga sekarang, ada beberapa
pesaing utama Aqua seperti Ades, Oasis, Nestle, dll.

Aqua awalnya didirikan oleh Pak Tirto Utomo pada tahun 1973 dengan pabrik
pertamanya di Bekasi. Ide untuk membuat air mineral kemasan ini pada saat Tirto
sedang bekerja dengan perusahaan Pertamina. Pada saat itu, Pak Tirto sedang
menjamu tamu dari luar negeri yang sering mengeluh soal air minum. Banyak ekspat
yang sakit perut atau tidak suka dengan rasa air dari tanah yang hanya direbus saja.
Selain itu, Pak Tirto juga sering ditugaskan ke luar negeri dan mengamati bahwa di
luar negeri, air mineral kemasan di dalam botol telah terjual bebas di pasaran dan
dikonsumsi oleh banyak masyarakatnya. Maka dari itu, Pak Tirto melihat adanya
peluang untuk memulai usaha air putih dalam kemasan yang tidak ada di Indonesia
pada saat itu.

Pak Tirto pun keluar dari Pertamina untuk mengejar mimpinya ini dan
mengutus adiknya untuk magang di Polaris, perusahaan air mineral kemasan dari
Thailand yang telah berjalan selama 16 tahun. Maka dari itu, Aqua pada awalnya
mirip dengan produk Polaris yang berbentuk botol kaca. Selain bentuknya, Aqua juga
menggunakan mesin dengan merek yang sama dengan mesin yang digunakan Polaris
seperti mesin pengolahan air, mesin pencuci botol, dan pengisi air.

Nama awal pabrik Aqua bukanlah Aqua, melainkan Golden Mississippi


dengan kapasitas produksi 6 juta liter per tahun. Meskipun namanya cocok untuk
target pasarnya yang ekspatriat, Pak Tirto masih merasa ragu dengan namanya karena
terdengar asing di telinga orang Indonesia. Maka dari itu, konsultannya menyarankan
untuk menggantinya dengan Aqua, dari bahasa latin artinya air. Selain tidak sulit
diucapkan, nama tersebut juga sesuai dengan citra dari air minumnya.

Masa Perkembangan Aqua


Meskipun Pak Tirto mendapat banyak kritik dari masyarakat sekitar, beliau
pantang menyerah karena beliau percaya akan kebutuhan air mineral steril di masa
yang akan mendatang. Produk awal yang dijual Aqua adalah produk Aqua botol kaca
950 ml dan kemudian disusul dengan Aqua 5 galon yang juga terbuat dari kaca. Pada
saat itu, penjualan produknya tidak laku dengan rendahnya tingkat permintaan
masyarakat akan produk Aqua. Karena selain mahal, masyarakat local masih
menggunakan air tanah rebusan untuk diminum. Kebanyakan consume Aqua pada
saat itu hanya ekspat saja. Penjualan terus merosot hingga 3 tahun dan perusahaannya
hampir tutup. Tetapi dengan strategi Pak Tirto dengan menaikkan harga, jumlah
penjualan meningkat drastis dan ini menjadi titik balik kebangkitan Aqua.

Pasar Aqua masih terbatas dengan orang asing yang bekerja di Indonesia.
Produk Aqua mulai masuk ke pasar lokal pada tahun 1984 namun masih sangat
eksklusif dan hanya dijual di toko-toko tertentu. Mimpi dari Pak Tirto pada akhirnya
adalah masukknya Aqua ke setiap toko, warung, ataupun penjual lainnya di pasaran
Indonesia. Maka dimulailah strategi berikutnya dimana Pak Tirto memberikan 3 botol
Aqua secara gratis untuk dijual di toko-toko. Dan strategi distribusi sederhana ini
berhasil membuat Aqua tersebar. Para pedagang tersebut akhirnya memesan produk
Aqua lagi setelah laris terjual dan masyarakat lokal dapat mengjangkau Aqua dengan
mudah. Selain toko-toko, Pak Tirto juga menyebar Aqua di restoran dan hotel-hotel
yang ada sehingga pada akhirnya masyarakat mengakui produk air mineral kemasan
Aqua.

Meskipun ada masyarakat sudah mulai sadar, pengakuannya masih terbilang


kecil. Pak Tirto pun menyiasati ini dengan mengubah citra brand dari Aqua yaitu
sebagai minuman sehat. Caranya dengan memberikan sponsor kepada acara olahraga
dan anak muda. Puncaknya ada pada saat Aqua memberi sponsor pada acara PON
(Pekan Olahraga Nasional) dan itulah yang membentuk pemikiran masyarakat. Aqua
berarti air atlet dan airnya orang sehat. Itulah mindset yang terbentuk di pikiran
masyarakat Indonesia dan berhasil membuat Aqua menjadi booming di masyarakat
Indonesia.
Perusahaan Aqua dari Dulu Hingga Sekarang

Sejak mulai terkenalnya Aqua, banyak perusahaan kompetitor yang juga


memproduksi air mineral kemasan seperti Aqua. Mendadak, Aqua harus bersaing
dengan beberapa pesaing sekaligus. Dalam menghadapi ini, Pak Tirto hanya tertawa
dan dengan tenang memajukan perusahaannya sendiri. Beliau percaya bahwa dengan
adanya kompetisi, artinya masyarakat telah teredukasi tentang sehatnya air minum
kemasan.

Guncangan terbesar Aqua berada pada saat sosok yang tenang dan positif
serta bapak dari seluruh karyawan Aqua, Pak Tirto, meninggal dunia pada usianya
yang ke 64 tahun pada tanggal 16 Maret 1994. Itulah masa-masa kelam Aqua dimana
pihak internal Aqua sempat kehilangan arah.

Pihak manajemen berpikir bahwa mereka membutuhkan sosok yang kuat


dalam memimpin Aqua ke depannya. Dan dengan niat tersebut, maka kerjasama
historis antara Danone dari Prancis dan Aqua pun terjadi. Danone merupakan salah
satu perusahaan air minum kemasan terbesar di dunia dan kerjasama ini telah
memperkokoh posisi Aqua sebagai perusahaan air minum terbesar di Indonesia.
Dengan ini semua, mimpi pak Tirto untuk membuat Aqua tetap ada di pikiran
masyarakat pun tercapai. Hingga sekarang, Aqua tetap menjadi perusahaan air
mineral kemasan terbesar dan paling dikenal di Indonesia.
KESIMPULAN
Penciptaan suatu ide bisnis merupakan salah satu faktor penting dalam
memulai sebuah bisnis. Ide dalam konteks kewirausahaan di sini adalah gagasan
dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penciptaan ide bisnis merupakan penciptaan gagasan yang menghasilkan suatu
bisnis yang baru dan berbeda.

Brand adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah produk, dimana
brand suatu produk dapat memberikan nilai tambah bagi produk tersebut. Brand tidak
hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan identitas untuk
membedakan dari produk-produk yang dihasilkan dari perusahaan lain. Dengan
identitas khusus, produk tertentu akan lebih mudah dikenali oleh konsumen dan pada
gilirannya tentu akan memudahkan pada saat pembelian ulang produk tersebut. Pada
dasarnya brand terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dapat diucapkan yaitu nama
brand, dan bagian yang dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan yaitu tanda brand.

Anda mungkin juga menyukai