Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Subsistem belajar terdiri dari tiga dimensi : level-level belajar (levels of learning),
tipe-tipe belajar (types of learning), skills (kemampuan). Level-level belajar terdiri dari
individu, grup/kelompok, dan organisasi. Tipe-tipe belajar teridiri dari belajar adaptif,
antisipatory (Anticipatory Learning), deutro, dan aksi, sedangkan skills/kemampuan
terdiri dari systems thinking, mental models, personal mastery, self-directed learning,
dan dialogue.
Kali ini kita akan membahas tentang Anticipatory Learning (tipe belajar antisipatori)
dalam organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Antisipatory Learning?
2. Bagaimanakah contohnya dalam organisasi?
3. Mengapa diperlukan Anticipatory Learning?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu Anticipatory Learning
2. Mengetahui contoh Anticipatory Learning dalam organisasi
3. Mengetahui alasan kenapa Anticipatory Learning diperlukan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anticipatory Learning (Belajar Antisipatori)


Belajar antisipatori adalah proses perolehan pengetahuan dari membayangkan
berbagai masa depan (sebuah pendekatan yang bergerak dari penglihatan ke
tindakan untuk refleksi). Pendekatan belajar ini berusaha menghindari hal negatif dan
pengalaman dengan mengidentifikasi peluang terbaik di masa depan
dan menentukan cara untuk mencapai masa depan itu. Belajar antisipatori muncul
ketika sebuah organisasi belajar dari mengantisipasi berbagai kemungkinan di masa
depan.

2.2 Manfaat Anticipatory Learning (Belajar Antisipatori)


Belajar Antisipatori diperlukan dalam organisasi karena dengan menggunakan tipe
belajar antisipatori maka organisasi dapat memperkirakan dan mendapatkan cara
yang tepat dalam menangani hal-hal yang negatif di masa yang akan datang.
Sehingga pada waktu di masa depan nanti kejadian yang tidak diinginkan tersebut
terjadi, maka organisasi sudah dapat mengetahui dan menanganinya dengan cara
yang tepat.

2.3 Contoh Anticipatory Learning (Belajar Antisipatori) dalam Organisasi


Pada perusahaan Royal Dutch Sell, ketika penurunan harga minyak terjadi, Shell
adalah satu-satunya perusahaan minyak yang memiliki keahlian dan sumber daya
organisasi yang sesuai. Shell menggunakan tipe Belajar Antisipatory (Learning
Anticipatory) ketika Shell melakukan perkiraan penurunan harga minyak. Royal
Dutch Shell (RDS) menggunakan teknik ini sebelum krisis minyak tahun 1980an.
Ketika harga minyak masih di $28 per barel, RDS menciptakan skenario di mana
minyak adalah $15 per barel. Perencana perusahaan membangun strategi,menentukan
persyaratan belajar, dan mengidentifikasi perubahan yang diperlukan agar berfungsi
dengan baik mengingat harga yang jauh lebih rendah. Ketika turunnya harga
sebenarnya, RDS sudah memiliki pengetahuan tentang dunia minyak senilai $15 per
barel. Belajar antisipatori pada tahun 1980 mendorong Shell dari posisi paling bawah
ke daftar teratas perusahaan minyak, dimana sejak saat itu Shell masih berada di
posisi teratas.

2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anticipatory Learning (Belajar Antisipatori) adalah proses perolehan pengetahuan
dari membayangkan berbagai masa depan (sebuah pendekatan yang bergerak dari
penglihatan ketindakan untuk refleksi). Pendekatan ini digunakan untuk mengatasi
kemingkinan negatif yang dapat terjadi di masa depan. Anticipatory Learning
diperlukan karena dengan adanya tipe belajar ini maka organisasi dapat mengatasi
masalah-masalah yang sudah di perkirakan akan terjadi di masa depan.

3
Daftar Pustaka
Marquadt, Michael J. 2002. The Learning Organization : Mastering The 5 Elements
for Corporate Learning. South America : Davies-Black Publishing.

Anda mungkin juga menyukai