Anda di halaman 1dari 4

NAMA : TASYA FEBRIANTI BR SITEPU

NPM : 208150070
PRODI : TEKNIK INDUSTRI
MATKUL : SIMULASI KOMPUTER

SOAL
1. Jelaskan definisi sistem!
2. Jelaskan bagaimana cara pandang sistemik dilakukan!
3. Jelaskan peran sistem thinking dalam kehidupan sehari-hari!
4. Jelaskan perbedaan antara system thinking, critical thinking, dan linier thinking!
5. Jelaskan tentang peran penting perspective!
6. Jelaskan hubungan antara tingkat perspective dan daya ungkit penyelesaian masalah!

JABAWAN:
1. Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen, atau
variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan
terpadu.
2. Peter Senge, salah satu ahli pengembangan organisasi dari sudut pandang teori sistem,
memahami pola berpikir sistemik sebagai upaya untuk melihat secara keseluruhan.
Artinya, kita diajak untuk melihat kaitan dan hubungan dari berbagai hal
(interconnectedness).
Kita diajak pula untuk melihat pola yang berulang dari berbagai perubahan yang
terjadi, dan tidak hanya terpaku pada potongan-potongan peristiwa belaka. Pola
berpikir sistemik ini menawarkan sudut pandang baru bagi kita untuk memahami
keterkaitan-keterkaitan yang sering kali tak tampak langsung pada pandangan
pertama. Kesalingterkaitan inilah yang sesungguhnya merupakan ciri dasar dari segala
sesuatu yang ada di alam semesta ini. Tidak ada satu hal pun yang bisa ada tanpa
kaitan dengan hal-hal lainnya.
3. Setelah mengetahui apa itu system thinking dan beberapa manfaatnya, lantas
bagaimana cara pemimpin menerapkan system thinking di lingkungan kerja?
Beberapa cara yang dapat dilakukan pemimpin untuk menerapkan system thinking
adalah:
 Pahami level dan penyebab kompleksitas perusahaan
Dalam konteks organisasi ada empat tingkat pengalaman organisasi yang
saling berhubungan dan menimbulkan kompleksitas, yaitu:
 Tingkat pertama. Ini adalah lingkungan, pesaing dan pelanggan.
 Tingkat kedua, ini adalah tindakan organisasi dan manajer. Contohnya
strategi, praktik manajemen, kebijakan atau prosedur.
 Tingkat ketiga yaitu identifikasi masalah, definisi masalah, dan proses
penyelesaian masalah organisasi dan manajer itu sendiri. Contohnya
budaya, keahlian, dan orientasi fungsional
 Tingkat terakhir adalah kesadaran organisasi.
 Seorang pemimpin akan terlibat dalam empat tingkat pengalaman ini.
Mereka perlu terlibat dalam pembelajaran pemeliharaan yang
diperlukan dalam menangani kejadian sehari-hari yang dapat
diprediksi.
 Menyadari bahwa pemimpin adalah peserta antisipatif
Salah satu cara pemimpin menerapkan system thinking adalah menggeser
cara berpikirnya dalam memahami situasi yang kompleks dalam pekerjaan dan
perusahaan. Ini dilakukan dengan menyadari bahwa mereka bukan sebatas
reaktor namun peserta aktif yang turut membentuk realitas dan menciptakan
masa depan. Karena itu setiap tindakan harus dipikirkan dengan benar karena
tidak semua memberi hasil yang sesuai harapan. Itu sebabnya pemimpin harus
terus mempelajari berbagai variabel dalam kompleksitas yang ada di pekerjaan
dan perusahaan.

 Mengelola kompleksitas dinamis


Kompleksitas dinamis dapat dikelola dengan melihat keterkaitan utama yang
mendasari suatu masalah. Alih-alih melihat sesuatu dalam hubungan linear
sebab akibat, cobalah melihat keterkaitan dan proses perubahan yang terjadi.

 Mengelola pembelajaran antisipatif dan partisipatif


Perubahan dalam perusahaan umumnya adalah sesuatu yang bersifat
berkelanjutan. Itu sebabnya pembelajaran antisipatif dan partisipatif
diperlukan. Pemimpin harus mengelola pembelajaran antisipatif dengan
membantu karyawan dan organisasi memperkirakan kebutuhan di masa depan.
Mereka harus menyediakan kondisi bagi karyawan untuk bekerja bersama,
berpartisipasi dalam dialog, berempati satu sama lain hingga akhirnya apa
yang disebut pembelajaran partisipatif dapat terjadi.
Pembelajaran partisipatif adalah ketika karyawan dapat mempertanyakan
asumsi, mencari tahu kegiatan apa yang dianggap tidak produktif dan akhirnya
dapat berhenti melakukannya. Ini diperlukan karyawan dalam melakukan
perbaikan, serta menciptakan inovasi produk dan layanan,

 Memahami feedback
Cara lain menerapkan system thinking adalah dengan menerima dan
memahami feedback. Pasalnya dalam system thinking setiap feedback dapat
memberi pengaruh timbal balik. Karena itu pahami feedback untuk
menggambarkan bagaimana tindakan yang akan kamu ambil dapat
memperkuat atau menyeimbangkan feedback yang ada.

4. Di mana critical thinking memiliki proses berpikir melingkar. Sedangkan untuk


analytical thinking akan menggunakan proses berpikir linier serta lebih fokus. Mereka
yang menggunakan critical thinking kebanyakan akan berputar secara terus-menerus
terhadap suatu ide hingga mendapatkan kesimpulan. Sedangkan , Berpikir linier
adalah proses pemikiran mengikuti siklus yang diketahui atau tahap demi tahap
meningkat dimana respon terhadap setiap tahap harus ada sebelum tahap yang lain
dilakukan.

5. Prespective atau sudut pandang sangat penting dalam memahami suatu masalah atau
situasi.
Berikut adalah beberapa peran penting perspective:
-Memperluas pemahaman
-Membantu dalam pengambilan keputusan
-Memperkuat kerja tim
-Membantu dalam penyelesaian konflik
Dalam kesimpulannya, perspective memiliki peran penting dalam memahami suatu
masalah atau situasi. Dengan memiliki perspektif yang beragam, kita dapat
memperluas pemahaman, membantu dalam pengambilan keputusan, memperkuat
kerja tim, dan membantu dalam penyelesaian konflik.

6. Prespective dan daya ungkit penyelesaian masalah memiliki hubungan yang erat.
Berikut
adalah penjelasannya:
1. Perspective memperluas pemahaman: Dengan memiliki perspektif yang beragam,
kita
dapat memperluas pemahaman kita mengenai suatu masalah atau situasi. Dengan
memahami masalah dari berbagai sudut pandang, kita dapat mengidentifikasi berbagai
opsi solusi yang mungkin. Dengan demikian, perspective dapat menjadi daya ungkit
untuk menemukan solusi masalah.
2. Perspective membantu dalam identifikasi akar masalah: Melihat masalah dari
berbagai
perspektif membantu kita untuk mengidentifikasi akar masalah. Dengan mengetahui
akar masalah, kita dapat menemukan solusi yang tepat dan efektif. , perspective dapat
menjadi daya ungkit untuk mengidentifikasi akar masalah dan menemukan solusinya.
3. Perspective membantu dalam pengambilan keputusan: Dalam mengambil
keputusan,
kita membutuhkan informasi yang lengkap dan berkualitas. Melihat masalah dari
berbagai perspektif memberikan informasi yang dapat membantu kita dalam
pengambilan keputusan yang tepat. Dalam hal ini, perspective dapat menjadi daya
ungkit untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
4. Perspective memperkuat kerja tim: Dalam bekerja sebagai tim, perspektif yang
berbeda-beda dapat memperkuat kerja tim. Dengan melihat masalah dari berbagai
sudut
pandang, anggota tim dapat memberikan masukan yang berbeda-beda. Dalam hal ini,
perspective dapat menjadi daya ungkit untuk kerja tim yang lebih efektif dalam
menyelesaikan masalah.
Dalam kesimpulannya, perspective dan daya ungkit penyelesaian masalah saling
terkait dan saling memperkuat. Perspective dapat menjadi daya ungkit untuk
mengidentifikasi solusi masalah dan menemukan solusinya, membantu dalam
pengambilan keputusan, dan
memperkuat kerja tim dalam menyelesaikan masalah.

Anda mungkin juga menyukai