Anda di halaman 1dari 99

SKRIPSI

GAMBARAN AKTIVITAS FISIK PADA PASIEN


PENYAKIT JANTUNG KORONER

Studi Deskriptif di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo


Kota Mojokerto

RIZZA ARISTA VERONICA


NIM : 201401008

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2018

i
SKRIPSI

GAMBARAN AKTIVITAS FISIK PADA PASIEN PENYAKIT


JANTUNG KORONER DI POLI JANTUNG
RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO
KOTA MOJOKERTO

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Pada


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat PPNI
Kabupaten Mojokerto

Oleh :

RIZZA ARISTA VERONICA


NIM : 201401008

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2018

i
SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum

pernah dikumpulkan orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang

pendidikan di Perguruan Tinggi manapun, dan apabila terbukti ada unsure

Plagiarisme saya siap untuk dibatalkan kelulusannya.

Mojokerto, Agustus 2018


Yang menyatakan

RIZZA ARISTA VERONICA


NIM. 201401008

ii
iii
iv
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul

―Gambaran Aktivitas Fisik pada Pasien Penyakit Jantung Koroner di Poli

Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojoketo‖. Selesainya

penulisan Skripsi ini tak lepas dari bantuan dan dukungan serta bimbingan dari

berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

dengan hati tulus kepada:

1. Drg. M. P. Soekowardani, M.Si selaku Wadir Pelayanan Medis Dan

Perawatan RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan studi pendahuluan dan

penelitian.

2. Dr. M. Sajidin, S.Kp, M.Kes selaku Ketua StiKes Bina Sehat PPNI Kabupaten

Mojokerto

3. Ana Zakiyah, M.Kep selaku Ka. Prodi S1 Keperawatan yang telah

memberikan dorongan untuk menyelesaikan Skripsi ini.

4. Dr. Noer Saudah, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku penguji 1 yang telah memberikan

masukan atau saran kepada penulis.

5. Windu Santoso, M.Kep selaku pembimbing 1 Proposal yang telah

meluangkan waktu dalam bimbingan kepada penulis

6. Amar Akbar, S.Kep,Ns.,M.Kes selaku pembimbing 2 Proposal yang telah

meluangkan waktu dalam bimbingan kepada penulis

7. Staff Dosen dan Karyawan Stikes Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto.

v
8. Responden yang telah meluangkan waktu dan bekerja sama untuk

memberikan data yang dibutuhkan oleh peneliti

Akhirnya penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari sempurna

sehingga memerlukan kritik dan saran untuk menyempurnakan penyususnan

Skripsi ini.

Mojokerto, 13 Agustus 2018

Penulis

vi
MOTTO

Bermimpilah sebesar apapun, raih semua yang kau bisa dengan


kerja keras dan jangan putus asa. Semua memiliki waktu yang
tepat. Saat waktu itu telah tiba, semua akan ada dalam
genggamanmu

(Rizza Arista V, 2018)

PERSEMBAHAN

vii
Dengan mengucap syukur alhamdulillah akhirnya skripsi ini

dapat selesai dan tuntas, serta akan kupersembahkan untuk orang-

orang tersayang yang ada disekitarku.

Teruntuk kedua orang tuaku Ayah Ruslan dan Ibu Siyami

yang paling kucintai dan kusayangi serta adikku satu satunya yang

paling ganteng, akhirnya skripsi ini selesai juga. Semoga dengan

selesainya skripsi ini dapat menjadi salah satu wujud baktiku

kepada kalian. Tanpa kalian aku bukanlah apa-apa.

Terimakasih atas semua support luar biasa yang telah ayah

dan ibu berikan selama ini. Semoga semua yang sudah aku

lakukan sampai saat ini bisa membuat kalian bangga. Semua

memang tidak gampang, tetapi aku percaya kalau ini bukan apa-

apa dibandingkan dengan semua kerja keras dan pengorbanan

kalian untukku. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih dan Love You

So Much

Selanjunya adalah bagian khusus untuk para penyemangat

yang selalu heboh dan diluar dugaan yaitu para teman-temanku

yang tersayang yang ada di Stikes Bina Sehat PPNI maupun teman

nongkrong di rumah. Terima kasih buat semangatnya yang selalu

berhasil membangkitkanku dikala semangat lagi kendor meskipun

yang dilakukan cuma memberikan kata-kata doang (yang penting

viii
aku bisa semangat lagi). Untuk bapak pembimbing yang terhormat

Pak Windu dan Pak Amar yang selama ini menjadi pembimbing

saya serta Ibu Noer Saudah yang bersedia menjadi penguji, saya

ucapkan buanyak terima kasih. Untuk kucing-kucingku dirumah

yang selalu jadi hiburan saat macet dalam mengerjakan skripsi ini,

makasih udah mau tak gangguin, tak cubitin juga karena kalian

emang lucu banget.

Terakhir kupersembahkan untuk almamaterku yaitu STIKES

BINA SEHAT PPNI Kab. MOJOKERTO. Semoga selalu Jaya

ABSTRACT

ix
Physical Activity on Coronary Heart Disease Patients in Cardiology
Departement Hospital Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Mojoketo City

Rizza Arista Veronica

WHO estimates the consequences of lack of physical activity as a cause of


several diseases such as breast and intestinal cancer (21-25%), diabetes (27%),
and ischemic heart disease (30%). Lack of physical activity is associated with
weight gain, being overweight and obesity which are the main factors causing
modern diseases such as coronary heart disease. It is estimated that during the last
15 years, 8.7 million of the world's population have died from coronary heart
disease, an increase of 12.2% from 2000. Regular physical activity can reduce the
risk of morbidity and mortality of all risks of cardiovascular disease including
coronary heart disease. This study aims to describe physical activity in patients
with coronary heart disease. The research design used in this study is descriptive
with a retrospective approach. The population in this study were all patients with
coronary heart disease at Cardiology Departement in Hospital Dr. Wahidin
Sudiro Husodo for the period July 2018. The sample size was 102 respondents
using Consecutive Sampling techniques. This research was conducted on 2-14
July 2018. The results of this study indicate that almost half of respondents with
low intensity of physical activity were 50 people (49.0%). This is because by
doing physical activity can increase glucose metabolism by increasing insulin
sensitivity, burning excess fat and reducing high blood pressure so that it can
reduce the risk of coronary heart disease.

Keywords: Physical Activity, Coronary Heart Disease

ABSTRAK

x
Gambaran Aktivitas Fisik pada Pasien Penyakit Jantung Koroner di Poli
Jantung RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojoketo

Rizza Arista Veronica

WHO memperkirakan akibat dari kurangnya aktivitas fisik sebagai


penyebab dari beberapa penyakit seperti kanker payudara dan usus (21-25%),
diabetes (27%), dan penyakit jantung iskemik (30%). Kurang aktivitas fisik
berkaitan dengan kenaikan berat badan, kelebihan berat badan dan obesitas yang
merupakan faktor utama penyebab dari penyakit modern seperti Penyakit Jantung
Koroner. Diperkirakan selama 15 tahun terakhir 8,7 juta penduduk dunia
meninggal akibat Penyakit Jantung Koroner, terjadi peningkatan sebesar 12,2 %
dari tahun 2000. Dengan melakukan aktivias fisik secara rutin dapat menurunkan
resiko morbiditas dan mortalitas segala resiko penyakit kardiovaskular termasuk
Penyakit Jantung Koroner. Penelitian ini bertujuan ntuk mendeskripsikan aktivitas
fisik pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif.
Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien dengan penyakit jantung koroner
di Poli Jantung di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo periode bulan Juli 2018.
Besar sample sebanyak 102 responden dengan menggunakan teknik Consecutive
Sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2-14 Juli 2018. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa hampir setengah responden dengan intensitas aktivitas
fisik rendah sebanyak 50 orang (49.0 %). Hal ini disebabkan karena dengan
melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan metabolisme glukosa dengan cara
menaikkan sensitivitas insulin, membakar lemak berlebih dan menurunkan
tekanan darah tinggi sehingga dapat menurunkan resiko tejadinya penyakit
jantung koroner.

Kata kunci : Aktivitas Fisik, Penyakit Jantung Koroner

DAFTAR ISI

xi
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
SAMPUL DALAM ......................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................... x
ABSTRAK ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
2.4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Aktivitas Fisik
2.1.1 Definisi Aktivitas Fisik .................................................................. 6
2.1.2 Tipe-tipe Aktivitas Fisik ................................................................ 7
2.1.3 Jenis Aktivitas Fisik ....................................................................... 9
2.1.4 Intensitas Aktivitas Fisik ................................................................ 10
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik ....................... 11
2.1.6 Manfaat Aktivitas Fisik .................................................................. 12
2.1.7 Aktivitas Fisik yang Direkomendasikan ........................................ 13
2.1.8 Cara Pengukuran Aktivitas Fisik ................................................... 14
2.2 Konsep Dasar Penyakit Jantung Koroner
2.2.1 Definisi Penyakit Jantung Koroner ................................................ 16
2.2.2 Etiologi Penyakit Jantung Koroner ................................................ 17
2.2.3 Klasifikasi Penyakit Jantung Koroner ........................................... 18
2.2.4 Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner ...................................... 19
2.2.5 Manifestasi Klinis Penyakit Jantung Koroner ............................... 24
2.2.6 Komplikasi ..................................................................................... 24
2.2.7 Penatalaksanaan ............................................................................. 25
2.3 Kerangka Teori.......................................................................................... 28
2.4 Kerangka Konseptual ................................................................................ 29

xii
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 30
3.2 Populasi, Sampling, dan Sampel
3.2.1 Populasi ........................................................................................... 31
3.2.2 Sampling ......................................................................................... 31
3.2.3 Sampel............................................................................................. 32
3.3 Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.3.1 Identifikasi Variabel........................................................................ 32
3.3.2 Definisi Operasional ....................................................................... 32
3.4 Prosedur penelitian .................................................................................... 33
3.5 Pengumpulan Data .................................................................................... 35
3.5.1 Instrumen ........................................................................................ 35
3.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 36
3.6 Pengolahan Data........................................................................................ 36
3.6.1 Editing ............................................................................................. 36
3.6.2 Coding ............................................................................................. 37
3.6.3 Scoring ............................................................................................ 38
3.6.4 Tabulating ....................................................................................... 39
3.6.5 Analisa Data .................................................................................... 39
3.6.6 Penyajian Data ................................................................................ 39
3.7 Etika Penelitian ......................................................................................... 40
3.7.1 Informed Consent ............................................................................ 40
3.7.2 Anonimity ........................................................................................ 40
3.7.3 Kerahasiaan ..................................................................................... 41
3.8 Keterbatasan .............................................................................................. 41

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 42
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian ........................................................... 42
4.1.2 Data Umum ..................................................................................... 43
4.1.3 Data Khusus .................................................................................... 45
4.2 Pembahasan ............................................................................................... 45

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan ................................................................................................... 49
5.2 Saran ......................................................................................................... 49
5.2.1 Bagi Pasien Penyakit Jantung Koroner ........................................... 49
5.2.2 Bagi Tempat Penelitian ................................................................... 49
5.2.3 Bagi Peneliti Lain ........................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 51
LAMPIRAN ..................................................................................................... 53
DAFTAR TABEL

xiii
Tabel 2.1 Perhitungan skor MET berdasarkan jenis aktivitas fisik ................. 15
Tabel 3.1 Definisi operasional aktivitas fisik pada pasien penyakit jantung
koroner ............................................................................................ 34
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di Poli Jantung
RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto pada 2-14 Juli
2018 ............................................................................................ 43
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di Poli
Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto pada
2-14 Juli 2018 ................................................................................... 43
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan terakhir di
Poli Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto
pada 2-14 Juli 2018 .......................................................................... 44
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di Poli
Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto pada
2-14 Juli 2018 ................................................................................... 44
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi aktivitas fisik responden di Poli Jantung RSU
Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto pada 2-14 Juli 2018 . 45

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Gambaran Aktivitas Fisik pada Pasien Penyakit
Jantung Koroner di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro
Husodo Kota Mojokerto ................................................................. 28

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Gambaran Aktivitas Fisik pada Pasien


Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin
Sudiro Husodo Kota Mojokerto ..................................................... 29

Gambar 2.3 Kerangka Kerja Gambaran Aktivitas Fisik pada Pasien Penyakit
Jantung Koroner di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro
Husodo Kota Mojokerto ................................................................. 36

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Pengantar Studi Pendahuluan......................................... 53

Lampiran 2 : Surat Balasan Studi Pendahuluan ............................................ 54

Lampiran 3 : Lembar Permohonan Menjadi Responden ............................... 55

Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden ................................. 56

Lampiran 5 : Kisi-Kisi Kuesioner .................................................................. 57

Lampiran 6 : Instrumen Penelitian ................................................................. 58

Lampiran 7 : Lembar Validitas dan Reabilitas Kuesioner ............................. 62

Lampiran 8 : Lembar Bimbingan Proposal Skripsi ....................................... 64

Lampiran 9 : Lembar Revisi Ujian Proposal Skripsi ..................................... 68

Lampiran 10 : Lembar Bimbingan Skripsi....................................................... 69

Lampiran 11 : Lembar Revisi Ujian Skripsi .................................................... 71

Lampiran 11 : Tabulasi Data Responden Pasien Penyakit Jantung Koroner

di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota

Mojokerto ............................................................................... 74

Lampiran 12 : Hasil SPSS ................................................................................ 79

Lampiran 13 : Dokumentasi ............................................................................. 82

xvi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit non-

infeksi yang menjadi sorotan dunia karena menjadi penyebab kematian

tertinggi didunia. Penyakit ini terkait dengan adanya perubahan gaya hidup

seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Meningkatnya angka

kematian akibat penyakit jantung koroner disebabkan oleh banyaknya faktor

risiko yang berpengaruh akibat perubahan gaya hidup (Zahrawardani,

Herlambang, & Anggraheny, 2013). Menurut WHO, penyakit jantung koroner

masuk dalam daftar 10 penyebab kematian di dunia dan menempati peringkat

pertama sebagai penyebab kematian didunia lebih banyak dibandingkan

karena stroke. Diperkirakan selama 15 tahun terakhir 8,7 juta penduduk dunia

meninggal akibat penyakit jantung koroner, terjadi peningkatan lebih dari 10%

yaitu sebesar 1,9 juta (12,2 %) dari tahun 2000 yang sebesar 6,8 juta orang

(World Health Organization, 2015)

WHO memperkirakan akibat dari kurangnya aktivitas fisik sebagai

penyebab dari beberapa penyakit seperti kanker payudara dan usus (21-25%),

diabetes (27%), dan penyakit jantung iskemik (30%) (World Health

Organization, 2011). Aktivitas fisik dapat menguatkan endotelium dan otot

jantung. Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin dapat mengurangi 20-30%

resiko dari penyakit jantung koroner (Sattelmair et al., 2012).

1
2

Dengan melakukan aktivias fisik secara rutin ternyata dapat

menurunkan resiko morbiditas dan mortalitas segala resiko penyakit

kardiovaskular termasuk PJK yang ditunjukkan dari hasil beberapa penetltian

yang sudah dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian oleh Tamosiunas,

menunjukan bahwa aktivitas fisik dapat menurunkan risiko morbiditas dan

mortalitas akibat PJK sebesar 25% dan 21% pada laki-laki dan perempuan

(Tamosiunas, Luksiene, & Baceviciene, 2014). Penelitian lainnya oleh Li dan

Siegrist (2012), juga menunjukan hal serupa, dimana penurunan risiko PJK

pada laki-laki lebih besar dibandingkan pada perempuan (Li & Siegrist, 2012).

Melakukan aktivitas fisik dengan kategori tingkat intensitas sedang hingga

tinggi dapat menurunkan risiko segala penyakit kardiovaskuler termasuk PJK.

Dengan mengontrol variabel indeks masa tubuh, status hipertensi dan diabetes

mellitus penurunan risiko sebesar sebesar 27% dan 41% (Mora, Cook, Buring,

Ridker, & Lee, 2007). Meskipun demikian mekanisme penurunan risiko PJK

bergantung pada intensitas dari aktivits fisik, seperti kecukupan hari dan jenis

aktivitas fisik yang dilakukan (Carnethon, 2010)

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,

prevalensi PJK menurut hasil wawancara terdiagnosis dokter sebesar 0,5%,

dan berdasarkan diagnosis dokter dan/atau gejala sebesar 1,5% (Riskesdas,

2013). Berdasarkan diagnosis/gejala, estimasi jumlah penderita penyakit

jantung koroner terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 375.127

orang (1,3%) (Infodatin Situasi Kesehatan Jantung, 2014). Data dari Riskesdas

2013 menunjukan bahwa proporsi aktivitas fisik tergolong kurang aktif secara
3

umum adalah 26,1 persen. Terdapat 22 provinsi dengan penduduk aktivitas

fisik tergolong kurang aktif berada di atas rerata Indonesia. Proporsi penduduk

Indonesia dengan perilaku sedentari ≥6 jam perhari 24,1 persen. Lima provinsi

diatas rerata nasional adalah Riau (39,1%), Maluku Utara (34,5%), Jawa

Timur (33,9%), Jawa Barat (33,0%), dan Gorontalo (31,5%) (Riskesdas,

2013). Hasil studi pendahuluan pada tanggal 19 Februari 2018 di Poli Jantung

RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto terhadap 10 responden

dengan penyakit jantung koroner tentang aktivitas fisik yang lalu sebelum

dinyatakan PJK dengan menggunakan kuesioner aktivitas fisik menunjukkan

hasil, kategori intensitas aktivitas fisik berat sebanyak 1 orang (10%), kategori

intensitas aktivitas fisik sedang sebanyak 3 orang (30%), dan kategori

intensitas aktivitas fisik rendah sebanyak 6 orang (60%).

Kurang aktivitas fisik mempunyai dampak yang besar terhadap

kesehatan. Kurang aktivitas fisik berkaitan dengan kenaikan berat badan,

kelebihan berat badan dan obesitas yang merupakan faktor utama penyebab

dari penyakit modern seperti PJK atau diabetes mellitus tipe 2 (Reiner,

Niermann, Jekauc, & Woll, 2013) Secara substansial, melakukan aktivitas

fisik secara rutin dapat menurunkan risiko dari PJK dengan cara meningkatkan

kesehatan jantung dan pembuluh darah. Aktivitas fisik yang kurang dapat

mempengaruhi mekanisme metabolisme tubuh serta menurunkan kadar high-

density lipoprotein (HDL) dan dapat meningkatkan kadar LDL (low-density

lipoprotein) dalam tubuh, menurunkan metabolisme glukosa dengan cara

menurunkan sensitivitas insulin serta meningkatkan kadar lemak berlebih dan


4

tekanan darah tinggi (Reddigan, Ardern, Riddell, & Kuk, 2011). Dengan

melakukan aktivitas fisik secara rutin merupakan usaha untuk menurunkan

faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular termasuk PJK. Sehingga

secara tidak langsung terjadi penurunan angka mortalitas dan morbiditas

akibat PJK.

Untuk usia 18-64 tahun WHO merekomendasikan harus melakukan

aktivitas fisik dalam satu minggu paling tidak 150 menit dengan intensitas

sedang atau 75 menit dengan intensitas berat. Sebagai tambahan untuk

meningkatkan kesehatan jasmani, orang dewasa sebaiknya meningkatkan

durasi dari aktivitas fisik dengan intensitas sedang menjadi 300 menit per

minggu (World Health Organization, 2011). Ketika seseorang melakukan

aktivitas fisik secara rutin dan sesuai dengan anjuran akan memberikan efek

terhadap kesehatan tubuh serta dapat menurunkan faktor resiko dari beberapa

penyakit terutama penyakit jantung koroner.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan peneitian

tentang ―gambaran aktivitas fisik pada pasien dengan penyakit jantung

koroner di poli jantung RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto‖

1.2 Rumusan Masalah

―Bagaimanakah gambaran aktivitas fisik pada pasien dengan penyakit

jantung koroner di poli jantung RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota

Mojokerto?‖
5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mendeskripsikan aktivitas fisik pada pasien dengan penyakit

jantung koroner di poli jantung RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota

Mojokerto

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

1. Mendapatkan pengalaman melakukan penelitian di bidang kesehatan.

2. Menambah wawasan tentang aktivitas fisik pada pasien dengan

penyakit jantung koroner.

1.4.2 Bagi Responden

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan tentang

pentingnya aktivitas fisik untuk mengedukasi orang lain.

1.4.3 Bagi Instansi Terkait

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan

untuk meminimalkan kejadian penyakit jantung koroner dengan

meningkatkan aktivitas fisik.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Di dalam tinjauan pustaka ini akan disajikan tentang 1) Konsep Dasar

Aktivitas Fisik, 2) Konsep Dasar Penyakit Jantung Koroner, 3) Kerangka Teori, 4)

Kerangka Konseptual

2.1 Konsep Dasar Aktivitas Fisik

2.1.1 Definisi Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh

otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang

tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor risiko independen

untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan

kematian secara global (World Health Organization, 2011)

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan

energi untuk mengerjakannya. Sedangkan olah raga merupakan aktivitas

fisik yang terencana dan terstruktur serta melibatkan gerakan tubuh

berulang-ulang dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani

(Farizati dalam Khomarun, 2013).

Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan

pengeluaran tenaga dan energi atau pembakaran kalori (Kemenkes RI,

2015).

6
7

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa aktivitas fisik merupakan

setiap gerakan tubuh yang dilakukan oleh otot rangka yang memerlukan

energi.

2.1.2 Tipe-Tipe Aktifitas Fisik

Ada 3 tipe/macam/sifat aktivitas fisik yang dapat kita lakukan

untuk mempertahankan kesehatan tubuh yaitu:

1. Ketahanan (endurance)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu

jantung, paru-paru, otot, dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan

membuat kita lebih bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka

aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).

Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:

a. Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju

tempat kerja kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan

saat pulang berhenti di halte yang menghabiskan 10 menit berjalan

kaki menuju rumah

b. Lari ringan

c. Berenang, senam

d. Bermain tenis

e. Berkebun dan kerja di taman

2. Kelenturan (flexibility)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu

pergerakan lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas


8

(lentur) dan sendi berfungsi dengan baik. Untuk mendapatkan

kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7

hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:

a. Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau

sentakan, lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari

tangan dan kaki

b. Senam taichi, yoga

c. Mencuci pakaian, mobil

d. Mengepel lantai

3. Kekuatan (strength)

Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot

tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat,

dan mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan

pencegahan terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk

mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30

menit (2-4 hari per minggu). Contoh beberapa kegiatan yang dapat

dipilih seperti:

a. Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan sendi

dari kecelakaan

b. Naik turun tangga

c. Membawa belanjaan

d. Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness)


9

2.1.3 Jenis Aktivitas Fisik

1. Aktivitas Fisik Berat

Jenis aktivitas fisik berat adalah jenis kegiatan yang secara terus

menerus melakukan kegiatan fisik minimal 10 menit sampai

meningkatnya denyut nadi dan napas lebih cepat dari biasanya

(misalnya menimba air, mendaki gunung, lari cepat, menebang pohon,

mencangkul, dll). Skor MET aktivitas fisik berat dikalikan bobot

(MET value) sebesar 8 kalori (Kemenkes RI, 2013)

2. Aktivitas Fisik Sedang

Jenis Aktivitas fisik sedang merupakan jenis kegiatan aktivitas fisik

dengan peningkatan denyut nadi dan napas yang lebih rendah dari

aktivitas fisik berat, jenis aktivitas fisik sedang seperti menyapu,

mengepel, berjalan kaki, dll minimal lima hari atau lebih dengan total

lamanya beraktivitas 150 menit dalam satu minggu (Kemenkes RI,

2013). Skor total MET aktivitas fisik sedang dikalikan bobot (MET

value) sebesar 4 kalori (IPAQ, 2005).

3. Aktivitas Ringan

Aktivitas fisik ringan merupakan jenis aktivitas fisik yang tidak

termasuk jenis aktivitas fisik sedang dan/atau maupun aktivitas fisik

berat. (Kemenkes RI, 2013).

Jenis aktivitas fisik atau kegiatan yang dilakukan akan menentukan

kecukupan tingkat aktivitas fisik individu, sehingga berpengaruh terhadap

efek proteksi atau penurunan risiko terhadap PJK. Namun mekanisme


10

penurunan risiko ini juga dipengaruhi faktor risiko lainnya seperti umur,

jenis kelamin, kebiasaan merokok, obesitas, serta riwayat penyakit

penyerta jantung koroner pada individu (Li & Siegrist, 2012; Sofi &

Cesari, 2008)

2.1.4 Intensitas Aktivitas Fisik

Intensitas menunjukkan nilai dari aktivitas fisik yang dilakukan

atau besarnya usaha yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas fisik atau

olahraga. Atau yang lebih sederhananya adalah seberapa keras usaha

seseorang dalam melakukan aktivitas (World Health Organization, 2011).

Intesitas fisik menurut (IPAQ, 2005) terbagi 3 kategori yaitu :

1. Tinggi, apabila individu memenuhi skor total aktivitas fisik MET

>3000 dengan total jumlah hari beraktivitas fisik sebanyak >7

hari/minggu

2. Sedang, apabila individu memenuhi skor total aktivitas fisik MET

>600 dengan total jumlah hari beraktivitas fisik sebanyak >5

hari/minggu

3. Rendah, apabila aktivitas fisik oleh individu tidak memenuhi kriteria

tingkat aktivitas fisik tinggi dan/atau tingkat aktivitas fisik rendah

Melakukan aktivitas fisik dengan kategori tingkat intensitas sedang

hingga tinggi dapat menurunkan risiko segala penyakit kardiovaskuler

termasuk PJK. Dengan mengontrol variabel indeks masa tubuh, status

hipertensi dan diabetes mellitus penurunan risiko sebesar sebesar 27% dan

41% (Mora, Cook, Buring, Ridker, & Lee, 2007)


11

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik

Menurut (Welis & Rifki, 2013), beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi aktivitas fisik yaitu :

1. Usia

Aktivitas fisik seseorang meningkat sampai mencapai maksimal pada

usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas

fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun,

tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai

separuhnya.

2. Jenis kelamin

Sampai usia pubertas biasanya aktivitas fisik anak laki-laki hampir

sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas anak laki-laki

biasanya mempunayi nilai yang jauh lebih besar. Perbedaan ini

kemungkinan terkait dengan perbedaan kondisi fisiologis setelah

mengalami purbertas seperti perubahan hormonal dan komposisi tubuh

(persen lemak tubuh). Menurut hasil penelitian dengan melakukan

aktivitas fisik dapat menurunkan risiko morbiditas dan mortalitas

akibat PJK sebesar 25% dan 21% pada laki-laki dan perempuan

(Tamosiunas, Luksiene, & Baceviciene, 2014)

3. Penyakit/kelainan pada tubuh

Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas,

hemoglobin/sel darah dan serat otot. Bila ada kelainan pada tubuh

seperti di atas akan mempengaruhi aktivitas yang akan di lakukan.


12

Seperti kekurangan sel darah merah, maka orang tersebut tidak di

perbolehkan untuk melakukan olah raga yang berat.

4. Sosial ekonomi

Pada kelompok masyarakat dengan latar belakang sosial ekonomi

relatif rendah, memiliki intensitas aktifitas fisik yang relatif banyak

bila dibandingkan masyarakat dengan latar belakang sosial ekonomi

yang relatif lebih baik karena aktivitasnya banyak berkutat dengan

menghadap komputer berlama-lama seperti pekerja kantoran .

2.1.6 Manfaat Aktivitas Fisik

Menurut (World Health Organization, 2011) beberapa manfaat dari

aktifitas fisik yang dilakukan secara rutin dan adekuat diantaranya yaitu:

1. Memperbaiki kebugaran otot dan kardiorespirasi

2. Memperbaiki kesehatan dan fungsional tulang

3. Mengurangi resiko dari hipertensi, penyakit jantung coroner, stroke,

diabetes, berbagai macam kanker (termasuk kanker payudara dan usus

besar), dan depresi

4. Mengurangi resiko terjatuh serta patah tulang pingul atau vertebra

5. Sebagai dasar untuk keseimbangan energy dan pengendalian berat

badan.
13

2.1.7 Aktivitas Fisik yang Direkomendasikan

WHO (2011) merekomendasikan durasi dari aktivitas fisik yaitu :

1. Anak-anak dan remaja usia 5-17 tahun

a. Harus melakukan aktivitas fisik paling sedikit 60 menit dari

aktivitas fisik harian intensitas sedang sampai berat.

b. Aktivitas fisik lebih dari 60 menit per hari akan memberikan

tambahan manfaat untuk kesehatan.

c. Harus memasukkan aktivitas yang memperkuat otot dan tulang,

paling sedikit 3 kali dalam seminggu.

2. Dewasa usia 18–64 tahun

a. Harus melakukan aktivitas fisik paling sedikit 150 menit dengan

intensitas sedang selama seminggu, atau paling sedikit 75 menit

dengan intensitas berat selama seminggu, atau kombinasi yang

setara antara intensitas sedang dan berat.

b. Untuk manfaat kesehatan tambahan, mereka harus meningkatkan

intensitas sedang mereka menjadi 300 menit per minggu, atau

setara.

c. Aktivitas penguatan otot harus dilakukan dengan melibatkan

kelompok otot utama, 2 hari atau lebih dalam seminggu.

3. Dewasa usia >64 tahun

a. Harus melakukan aktivitas fisik paling sedikit 150 menit dengan

intensitas sedang selama seminggu, atau paling sedikit 75 menit


14

dengan intensitas berat selama seminggu, atau kombinasi yang

setara antara intensitas sedang dan berat.

b. Untuk manfaat kesehatan tambahan, mereka harus meningkatkan

intensitas sedang mereka menjadi 300 menit per minggu, atau

setara.

c. Mereka dengan mobilitas yang buruk harus melakukan aktivitas

fisik untuk meningkatkan keseimbangan dan mencegah jatuh, 3

hari atau lebih dalam seminggu.

d. Aktivitas penguatan otot harus dilakukan dengan melibatkan

kelompok otot utama, 2 hari atau lebih dalam seminggu.

Intensitas dari berbagai bentuk aktivitas fisik bervariasi diantara

orang-orang. Agar bermanfaat untuk kesehatan kardiorespirasi, semua

aktivitas harus dilakukan dalam durasi minimal 10 menit.

2.1.8 Cara Pengukuran Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik dapat diukur dengan menggunakan Global Physical

Activity Questionnare (GPAQ) dengan mengukur skor MET (metabolic

equivalent) dari jenis aktivitas fisik berat dan sedang yang dilakukan oleh

individu. MET biasa digunakan untuk mengekspresikan intensitas dari

aktivitas fisik. MET merupakan rasio seseorang yang bekerja dengan

tingkat metabolisme relative terhadap metabolisme istirahat. Satu MET

didefinisikan sebagai energi yang dipakai untuk duduk diam, setara

dengan konsumsi dari 1 kalori/kg/jam (World Health Organization, 2011).


15

Berdasarkan standar Global Physical Activity Questionnaire

(GPAQ) tahun 2009 nilai MET untuk masing-masing kategori aktivitas

fisik berat dan sedang adalah 8 dan 4. Total MET diperoleh dengan

mengalikan antara jumlah menit beraktivitas dalam seminggu, dengan

jumlah hari beraktivitas, dan nilai MET untuk masing-masing kategori

aktivitas.

Dalam kuesioner ini berisi 16 pertanyaan dengan domain yang

dinilai adalah aktivitas fisik waktu melakukan pekerjaan, aktivitas fisik

waktu melakukan perjalanan, aktivitas fisik waktu luang/rekreasi dan

aktivitas duduk dan berbaring.

Tabel 2.1 Perhitungan skor MET berdasarkan jenis aktivitas fisik

Jenis Perhitungan Aktivitas Fisik MET


Aktivitas Value
Fisik
Berat Durasi Jumlah hari 8
Sedang beraktivitas x beraktivitas dalam x 4
(menit/hari) seminggu
Ringan Tidak termasuk jenis aktivitas fisik berat maupun sedang
Sumber : (World Health Organization, 2012)

Skor total aktivitas fisik diperoleh dari akumulasi skor akhir MET

jenis akitivitas fisik berat dan aktivitas sedang.

Skor total hasil perhitungan dikategorikan kedalam tiga kategori

tingkat aktivitas fisik:

a. Tinggi, apabila individu memenuhi skor total aktivitas fisik MET

>3000 dengan total jumlah hari beraktivitas fisik sebanyak >7

hari/minggu
16

b. Sedang, apabila individu memenuhi skor total aktivitas fisik MET

>600 dengan total jumlah hari beraktivitas fisik sebanyak >5

hari/minggu

c. Rendah, apabila aktivitas fisik oleh individu tidak memenuhi kriteria

tingkat aktivitas fisik tinggi dan/atau tingkat aktivitas fisik rendah

(IPAQ, 2005)

2.2 Konsep Dasar Penyakit Jantung Koroner

2.2.1 Definisi Penyakit Jantung Koroner

American Heart Association (AHA), mendefinisikan penyakit

jantung koroner adalah istilah umum untuk penumpukan plak di arteri

jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung penumpukan plak pada

arteri koroner ini disebut dengan aterosklerosis (American Heart

Association, 2013)

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan keadaan dimana terjadi

penimbunan plak pembuluh darah koroner. Hal ini menyebabkan arteri

koroner menyempit atau tersumbat. Arteri koroner merupakan arteri yang

menyuplai darah otot jantung dengan membawa oksigen yang banyak

terdapat beberapa faktor memicu penyakit ini, yaitu: gaya hidup, factor

genetik, usia dan penyakit penyerta yang lain.

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang

timbul akibat penyempitan pada arteri koronaria. Penyempitan tersebut

dapat disebabkan oleh aterosklerosis, sifilis, dan penyebab lain.

Aterosklerosis pada dasarnya adalah suatu kelainan yang terdiri atas


17

pembentukan firolipid local di dalam bentuk plak-plak yang menonjol atau

penebalan yang disebut atheroma yang terdapat di dalam tunika intima dan

pada bagian dalam tunika media. Atheroma kemudian berkembang dan ia

dapat mengalami berbagai komplikasi termasuk klasifikasi, pendarahan,

ulserasi, dan thrombosis (World Health Organization, 2008).

2.2.2 Etiologi Penyakit Jantung Koroner

Etiologi penyakit jantung koroner adalah adanya penyempitan,

penyumbatan, atau kelainan pembuluh arteri koroner. Penyempitan atau

penyumbatan pembuluh darah tersebut dapat menghentikan aliran darah ke

otot jantung yang sering ditandai dengan nyeri. Dalam kondisi yang parah,

kemampuan jantung memompa darah dapat hilang. Hal ini dapat merusak

sistem pengontrol irama jantung dan berakhir dan berakhir dengan

kematian (Hermawati, Dewi, Nofiandi, & Ari, 2014).

Penyempitan dan penyumbatan arteri koroner disebabkan zat

lemak kolesterol dan trigliserida yang semakin lama semakin banyak dan

menumpuk di bawah lapisan terdalam endothelium dari dinding pembuluh

arteri. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah ke otot jantung menjadi

berkurang ataupun berhenti, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai

pemompa darah. Efek dominan dari jantung koroner adalah kehilangan

oksigen dan nutrient ke jantung karena aliran darah ke jantung berkurang.

Pembentukan plak lemak dalam arteri memengaruhi pembentukan bekuan

aliran darah yang akan mendorong terjadinya serangan jantung. Proses


18

pembentukan plak yang menyebabkan pergeseran arteri tersebut

dinamakan arteriosklerosis (Hermawati et al., 2014).

Awalnya penyakit jantung di monopoli oleh orang tua. Namun,

saat ini ada kecenderungan penyakit ini juga diderita oleh pasien di bawah

usia 40 tahun. Hal ini biasa terjadi karena adanya pergeseran gaya hidup,

kondisi lingkungan dan profesi masyarakat yang memunculkan ―tren

penyakit‖ baru yang bersifat degnaratif. Sejumlah perilaku dan gaya hidup

yang ditemui pada masyarakat perkotaan antara lain mengonsumsi

makanan siap saji yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan

merokok, minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolahraga, dan

stress (Hermawati et al., 2014).

2.2.3 Klasifikasi Penyakit Jantung Koroner

Klasifikasi penyakit jantung koroner menurut (Majid, 2008) yaitu :

1. Angina Pektoris Stabil (APS)

Sindrom klinik yang ditandai dengan rasa tidak enak didada,

rahang, bahu, punggung ataupun lengan yang biasanya dicetuskan oleh

kerja fisik atau stress emosional dan keluhan in dapat berkurang saat

istirahat atau oleh obat nitrogliserin.

2. Angina Prinzmetal

Nyeri dada disebabkan oleh spasme arteri koronaria, sering

timbul pada waktu istirahat, tidak berkaitan dengan kegiatan jasmani

dan kadang-kadang siklik (pada waktu yang sama setiap harinya).

3. Sindroma Koroner Akut (SKA)


19

Sindrom klinik yang mempunyai dasar patofisiologi yang sama

yaitu adanya erosi, fisur, ataupun robeknya plak atheroma sehingga

menyebabkan thrombosis intravaskuler yang menimbulkan

ketidakseimbangan pasokan dan kebutuhan oksigen miokard. Yang

termasuk dalam SKA yaitu :

a. Angina Pektoris Tidak Stabil (APTS)

Ditandai dengan nyeri dada yan mendadak dan lebih berat, yang

serangannya lebih lama (lebih dari 20 menit) dan lebih sering.

Angina yang baru timbul (kurang dari satu bulan), angina yan

timbul dalam satu bulan setelah serangan infark juga digolongkan

dalam angina tidak stabil

b. Infark Miokard Akut (IMA)

Nyeri angina pada infark jantung akut umumnya lebih berat dan

lebih lama (30 menit atau lebih). Walau demkian infark jantung

dapat terjadi tanpa nyeri dada (20 sampai 25%). IMA bisa non Q

(NSTEMI) dan gelombang Q MI (STEMI).

2.2.4 Faktor Resiko Jantung Koroner

2.2.4.1 Faktor Resiko Yang Dapat Dirubah

1. Merokok

Merokok berkaitan erat dengan resiko PJK. Zat-zat kimia

dalam asap rokok terserap ke aliran darah dan paru-paru lal beredar ke

seluruh tubuh, dan mempengaruhi setiap sel tubuh. Zat-zat kimia ini

yang sering membuat sel-sel darah yang disebut platelet menjadi lebih
20

lengket, sehingga mudah membentuk gumpalan. Jumlah rokok yang

dihisap juga berpengaruh; resiko meningkatnya sesuai tingkat

konsumsi, yaitu ringan (<10 batang sehari), sedang (10-20 batang

sehari), dan berat (>20 batang sehari) (Davidson, 2003).

2. Hipertensi

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko major untuk

penyakit jantung koroner. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

mengakibatkan jantung bekerja keras hingga pada suatu saat akan

terjadi kerusakan yang serius. Pada jantung, otot jantung akan menebal

(hipertrofi) dan mengakibatkan fungsi sebagai pompa menjadi

terganggu, selanjutnya jantung akan dilatasi dan kemampuan

kontraksinya berkurang. Tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan

kerusakan pembuluh darah pada otak, mata (retinopati) dan ginjal

(gagal ginjal). 74% dari penderita penyakit jantung koroner menderita

hipertensi (American Heart Association, 2013)

a. Perubahan hipertensi khususnya pada jantung disebabkan karena:

Meningkatnya tekanan darah. Peningkatan tekanan darah

merupakan baban yang berat untuk jantung, sehingga

menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri (faktor miokard).

b. Mempercepat timbulnya aterosklerosis. Tekanan darah yang tinggi

menimbulkan trauma langsung terhadap dinding pembuluh darah

arteri koronaria, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis

koroner (Djohan, 2004).


21

3. Dislipidemia

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai

dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma.

Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar

kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida serta

penurunan kadar HDL. Dalam proses terjadinya aterosklerosis

semuanya mempunyai peran yang penting dan sangat kaitannya satu

dengan lain. Ketiga-tiganya sekaligus dikenal sebagai Triadlipid.

Aterosklerosis merupakan pembuluh darah yang menebal dan kasar

yang pada akhirnya menimbulkan penyemputan yang terutama

mengenai lapisan intima dan umumnya terjadi di arteri muskuler

ukuran besar dan sedang serta merupakan kelainan yang mendasari

penyakit jantung iskemik. Atesklosklerosis terjadi akibat penimbunan

kolesterol, lemak, kalsium, sel-sel radang, dan material pembekuan

darah (fibrin). Timbunan ini disebut plak. Terdapat dua macam plak

yaitu plak stabil dan plak tidak stabil (vulnerable, rapuh).

4. Diabetes mellitus dan sindrom metabolic

Kencing manis atau gangguan toleransi gula dapat disebabkan

oleh obesitas. Menurut Nicholay Sen and Westlund, obesitas sedang

akan meningkatkan resiko penyakit jantung koroner 10 kali lipat, jika

berat badan lebih besar 45% dari berat badan standar, maka resiko

terjadinya penyakit kencing manis akan meningkat menjadi 30 kali

lipat. Mekanismenya belum jelas tetapi terjadinya peningkatan tipe IV


22

hiperlipidemia dan hipertrigliserid, pembentukan platelet yang

abnormal dan DM yang disertai obesitas dan hipertensi (Djohan,

2004).

5. Stress

Jenis kepribadian tertentu diduga beresiko lebih tinggi terhadap

serangan jantung. Teknologi modern memungkinkan orang melakukan

sesuatu dalam beberapa jam dibandingkan msa primitif yang mungkin

memerlukan waktu berhari-hari. Stress karena ingin mencapai sesuatu

di luar kemampuan, ingin mencapai sesuatu yang tidak realistis,

digolongkan dalam kepribadian tipe A. orang yang gelisah (biasanya

pria), yang sulit untuk rileks, akan semakin terikat pada pekerjaan yang

mengandalkan hubungan pribadi, dan akhirnya cenderung

menghabiskan tenaga. Mereka ini mempunyai resiko dua kali lipat

terkena PJK dibandingkan dengan orang yang berkepribadian B yang

dapat menahan diri (Davidson, 2003).

6. Aktivitas fisik

Olahraga dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol dan

memperbaiki kolateral koroner sehingga dapat dikurangi risiko

penyakit jantung koroner. Olahraga memperbaiki fungsi paru dan

pemberian oksigen ke miokard, menurunkan berat badan sehingga

lemak tubuh yang berlebihan dengan menurunnya LDL kolesterol,

menurunkan kolesterol, trigliserida dan kadar gula darah pada

penderita DM, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kesegaran


23

jasmani. Di Amerika Serikat, menyimpulkan orang dengan latihan

fisik yang adekuat kemungkinan menderita serangan PJK lebih kecil

dibandingan dengan yang kurang melakukan aktifitas (Djohan, 2004).

Aktivitas fisik dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner

sebesar 41% (HR 0.59 95% CI 0.49–0.71) (Mora et al., 2007).

2.2.4.2 Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dirubah

1. Usia

Penyakit jantung, sebagaimana penyakit lain, semakin

meningkat seiring pertambahan usia. Di Inggris misalnya, separuh dari

jumlah serangan jantung terjadi pada mereka yang berusia di atas 50

tahun, dan jumlahnya bertambah sesuai rata-rata pertambahan usia

(Davidson, 2003).

2. Jenis kelamin

Hal mencolok pada PJK adalah dibawah usia 55 tahun, jumlah

pria yang terkena PJK lebih banyak daripada wanita karena hormone

yang diproduksi sebelum menopause. Selain itu laki-laki juga banyak

yang merokok sehingga meningkatkan resiko terjadinya PJK.

3. Riwayat keluarga

Gen yang diwariskan oleh orang tua seperti yang membuat kita

mudah terkena kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau diabetes.

Selain itu kesamaan gaya hidup keluarga juga menetukan. Sehingga

riwayat keluarga yang terkena penyait PJK juga berpengaruh kepada

keturunannya.
24

4. Etnis

Suku berkulit hitam beresiko lebih tinggi terkena hipertensi.

Yang mana hipertensi merupakan salah satu resiko PJK. Di Amerika,

penderita hipertensi berkulit hitam 40% lebih banyak dibandingkan

penderita berkulit putih (Sutomo, 2008)

2.2.5 Manifestasi Klinis Penyakit Jantung Koroner

Menurut (Hermawati et al., 2014) gejala penyakit jantung koroner

yaitu :

1. Timbulnya rasa nyeri di dada (Angina Pectoris)

2. Sesak nafas (Dispnea)

3. Keanehan pada irama denyut jantung

4. Pusing

5. Rasa lelah berkepanjangan

6. Sakit perut, mual dan muntah

Penyakit jantung koroner dapat memberikan manifestasi klinis

yang berbeda-beda. Untuk menentukan manifestasi klinisnya perlu

melakukan pemeriksaan yang seksama. Dengan memperhatikan klinis

penderita, riwayat perjalanan penyakit, pemeriksaan fisik,

elektrokardiografi saat istirahat, foto dada, pemeriksaan enzim jantung

dapat membedakan subset klinis PJK.

2.2.6 Komplikasi

Menurut, (Karikaturijo, 2010) komplikasi PJK adalah:

1. Disfungsi ventricular
25

2. Aritmia pasca STEMI

3. Gangguan hemodinamik

4. Ekstrasistol ventrikel Sindroma Koroner Akut Elevasi ST Tanpa

Elevasi ST Infark miokard Angina tak stabil

5. Takikardi dan fibrilasi atrium dan ventrikel

6. Syok kardiogenik

7. Gagal jantung kongestif

8. Perikarditis

9. Kematian mendadak

2.2.7 Penatalaksanaan

2.2.7.1 Pengobatan Farmakologis menurut (Majid, 2008)

1. Aspirin dosis rendah

Dari berbagai studi telah jelas terbukti bahwa aspirin masih

merupakan obat utama untuk pencegahan thrombosis. Meta-analisis

menunjukkan, bahwa dosis 75-150 mg sama efektivitasnya

dibandingkan dengan dosis yang lebih besar. Karena itu aspirin

disarankan untuk diberikan pada semua pasien PJK kecuali bila

ditemui kontraindikasi. Salah satu aspirin juga disarankan diberi

jangka lama namun perlu diperhatikan efek samping iritasi

gastrointestinal dan perdarahan, serta alergi. Cardiosapirin

memberikan efek samping yang lebih minimal dibanding aspirin

lainnya.
26

2. Thienopyridine Clopidogrel dan Ticlopidine

Merupakan antagonis ADP dan menghambat agregasi

trombosit. Clopidogrel lebih diindikasikan pada penderita dengan

resistensi atau intoleransi terhadap aspirin

3. Obat penurun kolesterol

Pengobatan dengan statin digunakan untuk mengurangi resiko

baik pada prevensi primer maupun prevensi sekunder. Statin selain

sebagai penurun kolestrerol, juga mempunyai mekanisme lain

(pleiotropic effect) yang dapat berperan sebagai anti inflamasi, anti

trombolitik, dll. Pemberian atorvastatin 40 mg 1 minggu sebelum PCI

dapat mengurangi kerusakan miokard akibat tindakan.

4. ACE Inhibitor/ARB

Peranan ACE/I sebagai kardioproteksi untuk prevensi sekunder

pada pasien dengan PJK.

5. Nitrat

Nitrat pada umumnya disarankan, karena nitrat memiliki efek

venodilator sehingga preload miokard dan volume akhir bilik kiri

dapat menurun sehingga dengan demikian konsumsi oksigen miokard

juga akan menurun. Nitrat juga melebarkan pembuluh darah normal

dan yang mengalami aterosklerotik. Menaikkan aliran darah kolateral,

dan menghambat agregasi trombotit. Bila serangan angina tidak respon

dengan nitrat jangka pendek, maka harus diwaspadai infark miokard.

Efek samping obat adalah sakit kepala, dan flusing.


27

6. Penyekat β

Merupakan obat standar yang menghambat efek katekolamin

pada sirkulasi dan reseptor β-1 yang dapat menyebabkan penurunan

konsumsi oksigen miokard. Pemberian penyekat β dilakukan dengan

target denyut jantung 50-60 per menit. Kontraindikasi terpenting

pemberian penyekat β adalah riwayat asma bronkial, serta disfungsi

bilik kiri akut.

7. Antagonis kalsium

Mempunyai efek vasodilatasi yang dapat mengurangi keluhan

pada pasien yang telah mendapat nitrat atau penyekat β; selain itu

berguna pula pada pasien yang mempunyai kontraindikasi penggunaan

penyekat β. Antagonis kalsium tidak disarankan bila terdapat

penurunan fungsi bilik kiri atau gangguan konduksi atrioventrikel.

2.2.7.2 Revaskulaisasi miokard

Ada dua cara revaskularisasi yang telah tebukti baik pada PJK

stabil yang disebabkan atreosklerotik coroner yaitu tindakan

revaskularisasi pembedahan, bedah pintas coroner (coronary artery bypass

surgery = CABG), dan tindakan intervensi perkutan (percutaneous

coronary intervention = PCI) (Majid, 2008)


2.3 Kerangka Teori

Kerangka teori pada penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut :


Faktor-faktor yang Aktivitas Fisik Manfaat Aktivitas Fisik :
Mempengaruhi Aktivitas 1. Memperbaiki kebugaran otot dan
Fisik : kardiorespirasi
1. Usia 2. Memperbaiki kesehatan dan
2. Jenis Kelamin fungsional tulang
3. Penyakit/Kelainan pada Jenis Aktivitas Fisik : Tipe-tipe Aktivitas Fisik :
1. Ketahanan (endurance) 3. Mengurangi resiko dari hipertensi,
tubuh 1. Aktivitas Fisik Berat
2. Kelenturan (flexibility) penyakit jantung coroner, stroke,
4. Sosial Ekonomi 2. Aktivitas Fisik Sedang
3. Kekuatan (strength) diabetes, berbagai macam kanker
3. Aktivitas Fisik Ringan
(termasuk kanker payudara dan usus
besar), dan depresi
Faktor resiko penyakit Intensitas Aktivitas Fisik : 4. Mengurangi resiko terjatuh serta
jantung koroner : patah tulang pingul atau vertebra
1. Merokok 5. Sebagai dasar untuk keseimbangan
2. Hipertensi energy dan pengendalian berat
3. Dislipidemia Tinggi Sedang Rendah badan.
4. Diabetes Melitus (MET >3000) (MET >600) (MET <600)
5. Stress
HDL menurun dan LDL meningkat
6. Aktivitas fisik

Penyakit Jantung Koroner Elastisitas pembuluh darah menurun Timbul plak pada pembuluh darah

Sumber : (Djohan, 2004; Reddigan, Ardern, Riddell, & Kuk, 2011; Welis & Rifki, 2013; World Health Organization, 2011)

Gambar 2.1 Kerangka Teori Gambaran Aktivitas Fisik pada Pasien Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung RSUD Dr.

Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

28
28
29

2.4 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara konsep

yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan

(Notoadmodjo, 2010).

Pasien Penyakit Jantung


Koroner

Riwayat Aktivitas
Fisik

Intensitas Aktivitas Fisik

Tinggi Sedang Rendah

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Gambaran Aktivitas Fisik pada Pasien

Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung RSUD Dr. Wahidin

Sudiro Husodo Kota Mojokerto.


BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada BAB ini akan dibahas mengenai 1) Desain/rancangan penelitian, 2)

Populasi, sampling dan sampel, 3) Identifikasi variabel dan definisi operasional,

4) Prosedur Penelitian 5) Teknik pengumpulan data, 6) Pengolahan data, 7) Etika

penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun

sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap

pertanyaan penelitian Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam

penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan

sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2013).

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Deskriptif yaitu untuk

mendeskriptifkan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi

pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih

menekankan pada data faktual daripada penyimpulan. Fenomena disajikan

secara apa adanya tanpa manipulasi dan peneliti tidak mencoba menganalisis

bagaimana dan mengapa fenomena tersebut terjadi (Nursalam, 2016)

30
31

3.2 Populasi, Sampling, dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan seluruh subyek atau objek dengan

karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya objek atau subyek

Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien dengan penyakit

jantung koroner di poli jantung di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo

periode bulan Juli 2018.

3.2.2 Sampling

Sampling adalah suatu proses menyeleksi sampel dari populasi

untuk dapat mewakili (Setiadi, 2013). Sampling merupakan suatu proses

seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada,

sehingga jumlah sampel akan mewakili dari keseluruhan populasi yang

ada, secara umum ada dua jenis pengambilan sampel yakni probability

sampling dan non probability sampling (Nursalam, 2016).

Teknik Sampling merupakan proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian, sehingga sampel tersebut dapat mewakili

populasi yang ada. Dalam penelitian ini pengambilan sampel

menggunakan teknik consecutive sampling yaitu teknik penentuan

sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian dalam kurun waktu yang

telah ditentukan dijadikan sebagai subjek penelitian (Nursalam, 2016).

Kurun waktu penelitian adalah 2 minggu mulai tanggal 2-14 Juli 2018.
32

3.2.3 Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel adalah sebagian dari

keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.

Dengan kata lain, sampel adalah elemen - elemen populasi yang dipilih

berdasarkan kemampuan mewakilinya (Setiadi, 2013).

Sampel yang diambil yaitu sebagian pasien penyakit jantung

koroner dipoli Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo periode bulan

Juli 2018 selama 2 minggu. Besaran sampel 102 responden.

3.3 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

3.3.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah suatu konsep yang memiliki variasi nilai konsep-

konsep yang tidak mengandung variasi nilai dapat diubah menjadi

variabel dengan menitikberatkan pada aspek tertentu (Nursalam, 2016)

Variabel pada penelitian ini adalah aktivitas fisik pada pasien

penyakit jantung koroner.

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjelasan semua variabel dan istilah

yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga

mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Setiadi,

2013).

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel-variabel

penelitian secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati


33

sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi

operasional ditentukan atas dasar parameter yang dijadikan ukuran

dalam penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti (Nursalam, 2016)

Tabel 3.1 Definisi operasional aktivitas fisik pada pasien penyakit


jantung koroner.

Definisi Indikator Alat Skala


Variabel Kriteria
Operasional ukur data
Aktivitas Setiap gerakan Komponen Kuesion Ordinal Jenis
fisik pada tubuh yang aktivitas : er aktivitas
pasien dihasilkan oleh (WHO, fisik :
jantung otot rangka yang 1. Jenis 2012)
koroner memerlukan 2. Intensitas 1. Tinggi
pengeluaran 3. Waktu (MET
energi yang >3000)
dilakukan oleh 2. Sedang
pasien penyakit (MET
jantung koroner >600)
dalam melakukan 3. Rendah
aktivitas setiap (MET
hari pada masa <600)
lalu

3.4 Prosedur Penelitian

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan analisis dan

pengujian hipotesis yang telah dirumuskan.

1. Pengajuan judul

2. Setelah judul disetujui oleh pembimbing, peneliti meminta surat studi

pendahuluan dan penelitian ke BAAK yang telah dilegalisasi oleh Ketua

Program Studi S1 Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten


34

Mojokerto, kemudian diserahkan kepada Direktur RSU Dr. Wahidin

Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

3. Setelah mendapatkan izin dari Direktur RSU Dr. Wahidin Sudiro

Husodo Kota Mojokerto, surat balasan diteruskan ke kepala ruangan Poli

Jantung, maka penelitian bisa dilakukan.

4. Penelitian dilakukan pada tanggal 2-14 Juli 2014 perawat di poli jantung

RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

5. Peneliti menentukan calon responden dengan cara dibantu oleh perawat

di poli jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto supaya

mendapatkan responden dengan diagnosa PJK sesuai dengan keterangan

di rekam medis

6. Selanjutnya melakukan pendekatan pada responden untuk mendapat

persetujuan sebagai subjek penelitian dengan menandatangai lembar

inform consent.

7. Memberikan kuesioner kepada responden dan mendampingi responden

saat mengisi kuesioner agar jikalau responden kesulitan untuk mengisi

bisa dibantu untuk mengisi kuesioner.

8. Kuesioner yang sudah diisi lengkap oleh responden akan dikumpulkan

dan selanjutnya akan dilakukan pengolahan data serta analisa data sesuai

tujuan penelitian dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi lalu

dilanjutkan dengan simpulan hasil penelitian.


35

Kerangka kerja dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Populasi:
Semua pasien dengan penyakit jantung koroner di poli jantung di RSU Dr.
Wahidin Sudiro Husodo

Sampling:
Consecutive sampling

Sampel:
Sebagian pasien dengan penyakit jantung koroner di poli jantung di RSU Dr.
Wahidin Sudiro Husodo

Pengumpulan data:
Kuesioner aktivitas fisik

Analisa data:
Setelah data terkumpul dilakukan editing, coding, scoring dan tabulating

Penyajian Data:
Data yang telah terkumpul disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
persentase.
Gambar 3.2 Kerangka Kerja Gambaran Aktivitas Fisik pada Pasien
Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin
Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

3.5 Pengumpulan Data

3.5.1 Instrumen

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam

mengumpulkan data. Dalam penelitian ini instrumen berupa

kuesioner/angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010). Pada penelitian


36

ini digunakan instrumen berupa kuesioner aktivitas fisik dari WHO (2012)

yaitu Global Physical Activity Questionnare (GPAQ) dengan mengukur

skor MET (metabolic equivalent) dari jenis aktivitas fisik berat dan sedang

yang dilakukan oleh individu. Dengan cara penilaian sebagai berikut :

Tabel 3.1 Perhitungan skor MET berdasarkan jenis aktivitas fisik

Jenis Perhitungan Aktivitas Fisik MET


Aktivitas Value
Fisik
Berat Durasi Jumlah hari 8
Sedang beraktivitas x beraktivitas dalam x 4
(menit/hari) seminggu
Ringan Tidak termasuk jenis aktivitas fisik berat maupun sedang
Sumber : (World Health Organization, 2012)

3.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

1) Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin

Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

2) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2-14 Juli 2018.

3.6 Pengolahan Data

3.6.1 Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Setiadi, 2014). Peneliti

melakukan editing setelah menerima kuesioner yang telah diisi oleh

responden, diperiksa meliputi data umum dan kelengkapan jawaban.


37

3.6.2 Coding

Coding adalah bagaimana mengkode pertanyaan-pertanyaan responden

dan segala hal yang dianggap perlu (Setiadi, 2014). Hal ini dimaksudkan

untuk mempermudah dalam melakukan tabulasi. Peneliti memberikan

kode berupa angka untuk mempermudah pengolahan data ke SPSS.

Data Umum:

1) Jenis Kelamin

Kode 1 : Laki-laki

Kode 2 : Perempuan

2) Usia :

Kode 1 : 30-39 tahun

Kode 2 : 40-49 tahun

Kode 3 : 50-59 tahun

Kode 4 : 60-69 tahun

Kode 5 : >70 tahun

3) Tingkat Pendidikan

Kode 1 : Tidak sekolah

Kode 2 : SD

Kode 3 : SMP

Kode 4 : SMA

Kode 5 : PT (Perguruan Tinggi)

4) Pekerjaan

Kode 1 : Tidak bekerja


38

Kode 2 : Ibu rumah tangga

Kode 3 : Swasta

Kode 4 : Wiraswasta

Kode 5 : PNS

Data Khusus :

1) Aktivitas fisik

Kode 1 : Tinggi

Kode 2 : Sedang

Kode 3 : Rendah

3.6.3 Scoring

Scoring merupakan pemberian penilaian pada masing masing

variabel dan intrepetasi hasil (LPPM, 2017)

Skor total aktivitas fisik diperoleh dari akumulasi skor akhir MET

jenis akitivitas fisik berat dan aktivitas sedang. Skor total hasil perhitungan

dikategorikan kedalam tiga kategori tingkat aktivitas fisik:

a. Tinggi, apabila individu memenuhi skor total aktivitas fisik MET

>3000 dengan total jumlah hari beraktivitas fisik sebanyak >7

hari/minggu

b. Sedang, apabila individu memenuhi skor total aktivitas fisik MET

>600 dengan total jumlah hari beraktivitas fisik sebanyak >5

hari/minggu

c. Rendah, apabila aktivitas fisik oleh individu tidak memenuhi kriteria

tingkat aktivitas fisik tinggi dan/atau tingkat aktivitas fisik rendah


39

3.6.4 Tabulating

Tabulating adalah penyusunan data dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi (Setiadi, 2014). Tabulating dilakukan setelah jawaban kuesioner

diberi kode, kemudian peneliti menghitung data dan memasukkannya ke

dalam table. Interprestasi presentase adalah sebagai berikut (Arikunto,

2010):

100% : seluruhnya

76-99% : hampir seluruhnya

51-75% : sebagian besar

50% : setengah

26-49% : hampir setengah

1-25% : sebagian kecil

0% : tidak satupun

3.6.5 Analisa Data

Setelah data terkumpul kemudian diperiksa kembali kebenaran

data yang telah diperoleh atau data yang telah dikumpulkan. Data yang

telah selesai ditabulasi kemudian dilakukan Frequencies digunakan untuk

melihat frekuensi dari aktivitas fisik sesuai dengan kategori.

3.6.6 Penyajian Data

Data yang telah terkumpul disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi dan persentase.


40

3.7 Etika Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti harus selalu tetap

berpegang teguh pada kode etik keperawatan, antara lain menghormati hak-

hak klien. Dalam penlitian ini responden yang dijadikan sampel akan

diberikan penjelasan mengenai manfaat dan tujuan penelitian. Responden

menandatangani surat persetujuan untuk menjadi responden. Responden

akan dilindungi hak-haknya untuk menjaga kerahasiaan indentitas

responden.

3.7.1 Informed Concent

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Tujuan informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Semua responden telah bersedia

menandatangani informed consent sebagai tanda bahwa responden telah

menyetujui untuk diteliti.

3.7.2 Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang disajikan.


41

3.7.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil

riset (Nursalam, 2016).

3.8 Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian merupakan hambatan yang dialami

oleh peneliti saat proses penelitiannya berlangsung (Nursalam, 2016)

Keterbatasan dalam penelitian yang saya lakukan adalah waktu

pengisian kueisoner memakan banyak waktu dan peneliti harus menjelaskan

lebih sederhana maksud dari pertanyaan dalam kuesioner serta banyak

responden yang tidak mau mengisi kuesioner sendiri.


BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada BAB ini akan diuraikan mengenai : 1) Hasil penelitian meliputi data

umum dan data khusus dan 2) Pembahasan.

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini akan menyajikan data yang pengumpulannya

dilakukan dengan menggunakan kuesioner Global Physical Activity

Questionnare (GPAQ) dengan mengukur skor MET (metabolic equivalent)

dari jenis aktivitas fisik berat dan sedang yang dilakukan oleh pasien

dengan Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro

Husodo pada tanggal 2-14 Juli 2018. Jumlah responden sebanyak 102

responden dengan menggunakan teknik Consecutive Sampling.

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro

Husodo yang terletak di Jalan Raya Surodinawan Kecamatan Prajurit

Kulon Kota Mojokerto. Dengan luas tanah sebesar 60.000 m2 dan luas

bangunan mencapai 27401,78 m2 dan rumah sakit ini sudah terakreditasi

B. Fasilitas yang dimiliki oleh rumah sakit ini yaitu :IGD, 14 poli rawat

jalan, 5 ruang rawat inap, kamar operasi, laboratorium, gizi, ambulance,

radiologi, serta farmasi.

42
43

4.1.2 Data Umum

1. Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di Poli


Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto
pada 2-14 Juli 2018
No. Umur Frekuensi Persentase (%)
1. 30-39 tahun 2 2.0
2. 40-49 tahun 29 28.4
3. 50-59 tahun 37 36.3
4. 60-69 tahun 31 30.4
5. >70 tahun 3 2.9
Total 102 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden

tergolong berusia 50-59 tahun (36.3 %).

2. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin


di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota
Mojokerto pada 2-14 Juli 2018
No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1. Laki-laki 46 45.1
2. Perempuan 56 54.9
Total 102 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis

kelamin perempuan (54.9 %).


44

3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan


terakhir di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Kota Mojokerto pada 2-14 Juli 2018
No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)
1. Tidak Sekolah 5 4.9
2. SD 34 33.3
3. SMP 30 29.4
4. SMA 26 25.5
5. Perguruan Tinggi 7 6.9
Total 102 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hampir setengah responden pendidikan

terakhirnya adalah SD (33.3 %).

4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di Poli


Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto
pada 2-14 Juli 2018
No. Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1. Tidak Bekerja 1 1.0
2. Ibu Rumah Tangga 27 26.5
3. Swasta 40 39.2
4. Wiraswasta 28 27.5
5. PNS 6 5.9
Total 102 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hampir setengah responden memiliki

pekerjaan swasta (39.2 %).


45

4.1.3 Data Khusus

1. Aktivitas Fisik

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi aktivitas fisik responden di Poli Jantung


RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto pada 2-14
Juli 2018
No. Aktivitas Fisik Frekuensi Persentase (%)
1. Tinggi 15 14.7
2. Sedang 37 36.3
3. Rendah 50 49.0
Total 102 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hampir setengah responden dengan

aktivitas fisik rendah (49.0 %)

4.2 Pembahasan

4.2.1 Aktivitas Fisik pada Pasien Penyakit Jantung Koroner di Poli

Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto pada 2-14

Juli 2018.

Hasil penelitian pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa hampir

setengah responden dengan aktivitas fisik rendah sebanyak 50 orang (49.0

%).

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh

otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang

tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor risiko independen

untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan

kematian secara global (World Health Organization, 2011). Aktivitas fisik


46

diukur dengan menggunakan Global Physical Activity Questionnare

(GPAQ) tahun 2012 dengan mengukur skor MET (metabolic equivalent)

dari jenis aktivitas fisik berat dan sedang yang dilakukan oleh individu.

MET biasa digunakan untuk mengekspresikan intensitas dari aktivitas

fisik. MET merupakan rasio seseorang yang bekerja dengan tingkat

metabolisme relative terhadap metabolisme istirahat. Satu MET

didefinisikan sebagai energi yang dipakai untuk duduk diam, setara

dengan konsumsi dari 1 kalori/kg/jam. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Mora, Cook, Buring, Ridker,

& Lee, 2007) yang menunjukan proporsi aktivitas fisik rendah merupakan

proporsi yang paling besar atau sekitar 50% dari sampel penelitian hanya

beraktivitas fisik rendah. Hal ini disebabkan karena aktivitas fisik sedang

dan tinggi merupakan tingkat aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin

dan sudah memenuhi atau melebihi skor minimal 600 MET. Aktivitas fisik

sedang dan tinggi cenderung memberikan efek proteksi terhadap PJK

dibandingkan pada individu yang tidak beraktivitas fisik atau beraktivtas

fisik dibawah kecukupan (<600 MET) (Li & Siegrist, 2012; Mora et al.,

2007; Sofi & Cesari, 2008). Kurang aktivitas fisik berkaitan dengan

kenaikan berat badan, kelebihan berat badan dan obesitas yang merupakan

faktor utama penyebab dari penyakit modern seperti PJK atau diabetes

mellitus tipe 2 (Reiner, Niermann, Jekauc, & Woll, 2013) Secara

substansial, melakukan aktivitas fisik secara rutin dapat menurunkan risiko

dari PJK dengan cara meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh


47

darah. Aktivitas fisik yang kurang dapat mempengaruhi mekanisme

metabolisme tubuh serta menurunkan kadar high-density lipoprotein

(HDL) dan dapat meningkatkan kadar LDL (low-density lipoprotein)

dalam tubuh, menurunkan metabolisme glukosa dengan cara menurunkan

sensitivitas insulin serta meningkatkan kadar lemak berlebih dan tekanan

darah tinggi (Reddigan, Ardern, Riddell, & Kuk, 2011). Aktivitas fisik

dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 41% (HR 0.59

95% CI 0.49–0.71) (Mora et al., 2007). Penyakit jantung koroner adalah

istilah umum untuk penumpukan plak di arteri jantung yang dapat

menyebabkan serangan jantung penumpukan plak pada arteri koroner ini

disebut dengan aterosklerosis (American Heart Association, 2013).

Aktivitas fisik rendah merupakan skor MET yang kurang dari 600

atau tidak memenuhi standar skor kecukupan minimal aktivitas fisik

sedang dan/atau aktivitas fisik tinggi. Kurang aktivitas fisik dapat

menurunkan kadar HDL kolesterol sehingga dapat meningkatkan risiko

terjadinya penyakit jantung koroner. Aktivitas fisik yang cukup dapat

memperbaiki fungsi paru dan pemberian oksigen ke miokard, menurunkan

berat badan trigliserida dan kadar gula darah pada penderita DM,

menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kesegaran jasmani. Adapun

dalam tabel terdapat responden dengan aktivitas fisik tinggi (14,7 %)

tetapi masih tetap terkena Penyakit Jantung Koroner yaitu disebabkan oleh

berbagai faktor selain dari kurangnya aktivitas fisik seperti faktor yang

tidak bias dirubah yaitu usia, jenis kelamin, riwayat keluarga dan etnis.
48

Agar terhindar dari berbagai macam penyakit modern seperti Penyakit

Jantung Koroner, WHO memberikan rekomendasi untuk usia 18-64 tahun

untuk melakukan aktivitas fisik dalam satu minggu paling tidak selama150

menit dengan intensitas sedang atau 75 menit dengan intensitas berat.

Sebagai tambahan untuk meningkatkan kesehatan jasmani, orang dewasa

sebaiknya meningkatkan durasi dari aktivitas fisik dengan intensitas

sedang menjadi 300 menit per minggu.


BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 49% pasien dengan

Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo

Kota Mojokerto termasuk dalam aktivitas fisik rendah. Aktivitas fisik dapat

meningkatkan metabolisme glukosa dengan cara menaikkan sensitivitas

insulin, membakar lemak berlebih dan menurunkan tekanan darah tinggi

sehingga dapat menurunkan resiko tejadinya penyakit jantung koroner.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Masyarakat

Agar memperbanyak melakukan aktivitas fisik yang cukup

sehingga dapat terhindar dari penyakit modern seperti Penyakit Jantung

Koroner.

5.2.2 Bagi Tempat Penelitian

Perbanyak melakukan kegiatan penyuluhan serta mempromosikan

tentang pentingnya serta manfaat dari beraktivitas fisik yang cukup

sebagai bagian dari pencegahan terjadinya Penyakit Jantung Koroner serta

penyakit lain yang dapat timbul karena aktivitas fisik yang kurang

5.2.3 Bagi Peneliti Lain

Diharapkan agar penelitian selanjutnya dilakukan dengan jumlah

responden yang lebih banyak dan menambahkan beberapa variabel yang

49
50

mungkin akan berpengaruh terhadap tingkat aktivitas fisik dengan

kejadian Penyakit Jantung Koroner.


DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association. (2013). Coronary Artery Disease – The ABCs of
CAD. Retrieved from http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/Mo
re/MyHeartandStrokeNews/Coronary-Artery- Disease---The-ABCs-of-
CAD_UCM_436416_Article.jsp
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Carnethon, M. R. (2010). Physical Activity and Cardiovascular Disease: How
Much is Enough? Am J Lifestyle Med, 3(312), 1–11.
https://doi.org/10.1177/1559827609332737.Physical
Davidson, C. (2003). Seri Kesehatan Bimbinan Dokter pada Penyakit Jantung
Koroner. (C. Pangemanan, Ed.). Jakarta: Dian Rakyat.
Djohan, T. B. A. (2004). Penyakit Jantung Koroner Dan Hypertensi. E-USU
Repository, 1–7.
Hermawati, R., Dewi, H. C., Nofiandi, & Ari, D. (2014). Berkat Herbal Penyakit
Jantung Koroner Kandas. Jakarta: FMedia.
Infodatin Situasi Kesehatan Jantung. (2014). Info DATIN Situasi Kesehatan
Jantung.
Li, J., & Siegrist, J. (2012). Physical Activity and Risk of Cardiovascular Disease
— A Meta-Analysis of Prospective Cohort Studies. International Journal of
Environmental Research and Public Health, 76, 391–407.
https://doi.org/10.3390/ijerph9020391
LPPM. (2017). Buku Panduan Penyusunan SKRIPSI. Mojokerto: STIKES Bina
Sehat PPNI Mojokerto.
Majid, A. (2008). Penyakit jantung Koroner:Patofisiologi, Pencegahan Dan
Pengobatan Terkini. In Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam
Bidang Ilmu Fisiologi pada Fakultas Kedokteran, diucapkan di hadapan
Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara. Sumatra Utara: USU e-
Repository.
Mora, S., Cook, N., Buring, J. E., Ridker, P. M., & Lee, I. (2007). Physical
Activity and Reduced Risk of Cardiovascular Events : Potential Mediating
Mechanisms. Circulation, 1–10.
https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.107.729939
National Heart Foundation of Australia. (2013). Heart information Coronary heart
disease.
Notoadmodjo, S. (2010). Metodologo Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

51
52

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.


Reddigan, J. I., Ardern, C. I., Riddell, M. C., & Kuk, J. L. (2011). Relation of
Physical Activity to Cardiovascular Disease Mortality and the Influence of
Cardiometabolic Risk Factors. AJC, 108(10), 1426–1431.
https://doi.org/10.1016/j.amjcard.2011.07.005
Reiner, M., Niermann, C., Jekauc, D., & Woll, A. (2013). Long-term health
benefits of physical activity – a systematic review of longitudinal studies.
BMC Public Health, 13, 1–9. Retrieved from
http://www.biomedcentral.com/1471-2458/13/813
Riskesdas. (2013). RISKESDAS 2013.
Sattelmair, J., Pertman, J., Ding, E. L., Kohl, H. W., Haskell, W., & Lee, I.-M.
(2012). Dose-Response Between Physical Activity and Risk of Coronary
Heart Disease: A Meta-Analysis. Circulation, 124(7), 789–795.
https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.110.010710.Dose-Response
Sofi, F., & Cesari, F. (2008). Physical activity during leisure time and primary
prevention of coronary heart disease : An updated meta-analysis of cohort
studies. European Journal of Cardiovascular Prevention and Rehabilitation,
15(June), 247–257. https://doi.org/10.1097/HJR.0b013e3282f232ac
Sutomo, B. (2008). Menu Sehat Penakluk Hipertensi (1st ed.). Jakarta: DeMedia.
Tamosiunas, A., Luksiene, D., & Baceviciene, M. (2014). Health Factors and Risk
of All-Cause , Cardiovascular , and Coronary Heart Disease Mortality :
Findings from the MONICA and HAPIEE Studies in Lithuania. PLOS ONE,
35(Ci), 1–15. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0114283
Welis, W., & Rifki, M. S. (2013). Gizi Untuk Aktivitas Fisik dan Kebugaran.
World Health Organization. (2008). About Cardiovascular Diseases.
World Health Organization. (2011). Global Recommendations on Physical
Activity for Health.
World Health Organization. (2012). Global Physical Activity Questionnaire
(GPAQ) Analysis Guide. Surveillance and Population-Based Prevention
Prevention of Noncommunicable Diseases. Switzerland. Retrieved from
www.who.int/chp/steps
World Health Organization. (2015). Top 10 causes of death globally 2015.
Zahrawardani, D., Herlambang, K. S., & Anggraheny, H. D. (2013). Analisis
Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi
Semarang. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 1(2), 13–20.
53

Lampiran 1 Surat Pengantar Studi Pendahuluan


54

Lampiran 2 Surat Balasan Studi Pendahuluan


55

Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Responden

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Program Studi S1

Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto :

Nama : Rizza Arista Veronica

NIM : 201401008

Akan mengadakan penelitian dengan judul ―Gambaran Aktivitas Fisik

pada Pasien Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung RSU Dr. Wahidin Sudiro

Husodo Kota Mojokerto‖.

Untuk kepentingan di atas, maka saya mohon kesediaan saudara untuk

menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon saudara untuk

memberikan jawaban secara jujur. Jawaban yang saudara berikan dijamin

kerahasiaanya dan tidak perlu mencantumkan nama pada lembar kuesioner.

Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan kerjasamanya, saya

sampaikan terima kasih.

Hormat Saya,

Peneliti
56

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini

Kode responden :

Alamat :

Setelah mendapat penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian yang

diselenggarakan oleh mahasiswa STIKES Bina Sehat PPNI Kabupaten

Mojokerto, maka saya

( Bersedia / Tidak Bersedia* )

Untuk berperan serta sebagai responden.

Apabila suatu hal yang merugikan diri saya akibat penelitian ini, maka

saya akan bertanggung jawab atas pilihan saya sendiri dan tidak akan menuntut di

kemudian hari.

*) Coret yang tidak dipilih

Mojokerto, Mei 2018

Yang bersangkutan
57

Lampiran 5 Kisi-Kisi Kuesioner

KISI-KISI KUESIONER AKTIVITAS FISIK

Variabel Indikator Nomor Soal Jumlah Soal


Aktivitas fisik 4. Jenis
1,4,7,10,13 5
pada pasien 5. Intensitas
jantung koroner 6. Waktu 2,3,5,6,8,9,11,12,14,15 11
TOTAL SOAL 16
58

Lampiran 6 Instrumen Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

“GAMBARAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT

JANTUNG KORONER”

Tanggal pengisian : ………………

No. Responden :

A. Karakteristik Responden

1. Nama / Inisial :

2. Usia : ………………. tahun

3. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

4. Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

PT (Perguruan Tinggi)

5. Pekerjaan : Tidak Bekerja

Ibu Rumah Tangga

Swasta

Wiraswasta

PNS
59

B. Kuesioner Aktivitas Fisik

Pertanyaan-pertanyaan berikut menanyakan tentang waktu yang Anda

gunakan untuk melakukan berbagai jenis aktivitas fisik pada tiap minggu.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut meskipun Anda tidak menganggap

diri Anda sebagai seseorang yang aktif secara fisik. Pikirkan terlebih dahulu

tentang waktu yang Anda gunakan untuk melakukan pekerjaan. Pikirkan

pekerjaan sebagai sesuatu yang harus Anda lakukan seperti pekerjaan baik

yang dibayar maupun yang tidak dibayar, belajar/pelatihan, pekerjaan rumah

tangga, panen tanaman di sawah atau di kebun, memancing atau berburu

makanan, dan juga mencari pekerjaan.

No. Pertanyaan Jawaban


Aktivitas Fisik Waktu Melakukan Pekerjaan
1. Apakah pekerjaan Anda berhubungan dengan
kegiatan dengan intensitas berat yang
menyebabkan frekwensi nafas dan detak jantung
1. Ya
meningkat cukup besar, seperti kegiatan pertanian,
2. Tidak (Lanjut No. 4)
membawa atau mengangkat beban berat, menggali
atau pekerjaan konstruksi selama paling sedikitnya
10 menit secara terus menerus?
2. Dalam seminggu, berapa hari Anda melakukan
kegiatan dengan intensitas berat sebagai bagian ………hari
dari pekerjaan?
3. Biasanya, berapa banyak waktu yang Anda
habiskan tiap harinya untuk melakukan kegiatan
…... Jam …... Menit
dengan intensitas berat pada saat Anda bekerja?
(ISI DALAM JAM DAN MENIT)
4. Apakah pekerjaan Anda berhubungan dengan
kegiatan dengan intensitas sedang yang
menyebabkan sedikit peningkatan frekwensi nafas 1. Ya
dan detak jantung, seperti berjalan cepat atau 2. Tidak (Lanjut No. 7)
membawa beban ringan selama paling sedikitnya
10 menit secara terus menerus?
5. Dalam seminggu, berapa hari Anda melakukan
kegiatan dengan intensitas sedang sebagai bagian ………hari
dari pekerjaan?
6. Biasanya, berapa banyak waktu yang Anda …... Jam …... Menit
60

habiskan tiap harinya untuk melakukan kegiatan


dengan intensitas sedang pada saat Anda bekerja?
(ISI DALAM JAM DAN MENIT)
Aktivitas Fisik Waktu Melakukan Perjalanan
7. Apakah Anda berjalan kaki atau bersepeda selama
1. Ya
paling sedikitnya 10 menit terus menerus untuk
2. Tidak (Lanjut No. 10)
bepergian dari satu tempat ke tempat lain?
8. Dalam seminggu, berapa hari Anda berjalan kaki
atau bersepeda paling sedikitnya 10 menit terus
………hari
menerus untuk bepergian dari satu tempat ke
tempat lain?
9. Biasanya, berapa banyak waktu yang Anda
habiskan tiap harinya untuk berjalan kaki atau
bersepeda untuk bepergian dari satu tempat ke …... Jam …... Menit
tempat lain?
(ISI DALAM JAM DAN MENIT)
Aktivitas Fisik Waktu Luang/Rekreasi
Pada bagian ini pikirkan semua kegiatan rekreasional yang Anda lakukan secara
teratur/rutin dalam satu tahun, tidak termasuk kegiatan yang jarang Anda lakukan
tiap tahunnya. Yang termasuk kegiatan rekreasional adalah semua kegiatan olahraga
(tidak termasuk kegiatan olahraga yang ditujukan untuk pertandingan atau
perlombaan pada perayaan tertentu), serta kegiatan yang Anda lakukan di waktu
luang, seperti berkebun, mengikuti kegiatan kesenian, memancing, mendaki gunung,
piknik rutin, bersepeda, lintas alam, pencinta alam, berlari, dll.
10. Apakah Anda melakukan olahraga, latihan
kebugaran atau kegiatan rekreasi dengan intensitas
1. Ya
berat yang menyebabkan peningkatan frekwensi
2. Tidak (Lanjut No. 13)
nafas dan detak jantung yang cukup besar selama
paling sedikitnya 10 menit secara terus-menerus?
11. Dalam seminggu, berapa hari Anda melakukan
olahraga, latihan kebugaran atau kegiatan rekreasi ………hari
dengan intensitas berat?
12. Biasanya, berapa banyak waktu yang Anda
habiskan tiap harinya untuk melakukan olahraga,
latihan kebugaran atau kegiatan rekreasi dengan …... Jam …... Menit
intensitas berat?
(ISI DALAM JAM DAN MENIT)
13. Apakah Anda melakukan olahraga, latihan
kebugaran atau kegiatan rekreasi dengan intensitas
1. Ya
sedang yang menyebabkan sedikit peningkatan
2. Tidak (Lanjut No. 16)
frekwensi nafas dan detak jantung, selama paling
sedikitnya 10 menit secara terus menerus?
14. Dalam seminggu, berapa hari Anda melakukan
olahraga, latihan kebugaran atau kegiatan rekreasi ………hari
dengan intensitas sedang?
15. Biasanya, berapa banyak waktu yang Anda …... Jam …... Menit
61

habiskan tiap harinya untuk melakukan olahraga,


latihan kebugaran atau kegiatan rekreasi dengan
intensitas sedang?
(ISI DALAM JAM DAN MENIT)
Aktivitas Duduk dan Berbaring
Pikirkan waktu Anda saat berbaring ataupun duduk saat bekerja dan di waktu luang,
dalam alat transportasi dari satu tempat ke tempat lainnya, atau duduk bersama
teman, dan menonton televisi.
16. Biasanya, berapa banyak waktu yang Anda
habiskan tiap harinya untuk duduk atau berbaring? …... Jam …... Menit
(ISI DALAM JAM DAN MENIT)

Dengan perhitungan akhir sebagai berikut :

Jenis Perhitungan Aktivitas Fisik MET


Aktivitas Value
Fisik
Berat Durasi Jumlah hari 8
Sedang beraktivitas x beraktivitas dalam x 4
(menit/hari) seminggu
Ringan Tidak termasuk jenis aktivitas fisik berat maupun sedang

Hasilnya berupa kategori :

1. Tinggi (>3000)

2. Sedang (>600)

3. Rendah (<500)
62

Lampiran 7 Lembar Validitas dan Reabilitas Kuesioner

Dikutip dari hasil penelitian oleh (Bull, Maslin, & Armstrong, 2009)
63
64

Lampiran 8 Lembar Bimbingan Proposal Skripsi


65
66
67
68

Lampiran 9 Lembar Revisi Ujian Proposal Skripsi


69

Lampiran 10 Lembar Bimbingan Skripsi


70
71

Lampiran 11 Lembar Revisi Ujian Skripsi


72
73
Tabulasi Data Responden Pasien Penyakit Jantung Koroner di Poli Jantung
RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto
J
Aktivitas Fisik Waktu Melakukan Pekerjaan Aktivitas Fisik Waktu Luang/Rekreasi
e Aktivitas Duduk
P T
n P dan Berbaring
e Aktivitas Fisik Berat Aktivitas Fisik Sedang Aktivitas Fisik Berat Aktivitas Fisik Sedang o
i e
n t
s k Jumlah Jumlah
U d S S S S a
e D J D J D J D J Aktivitas Aktivitas
N s i k k k k D l Kate
K r u u u u u u u u Fisik Fisik
o i d H o H o H o H o u gori
e j r m r m r m r m Berat Sedang
a i Mela a r Mela a r Mela a r Mela a r r S
l a a l a l a l a l (mnt) (mnt)
k kukan r kukan r kukan r kukan r a k
a a s a s a s a s a
a i 2 i 2 i 3 i 4 s o
m n i h i h i h i h
n i r
i (mnt) (mnt) (mnt) (mnt) (mnt) (mnt) (mnt) (mnt)
n
1 46 1 4 3 Ya 2 20 40 320 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 15 45 180 6 jam 30 menit 40 165 980 2

2 39 2 4 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 1 20 20 80 8 jam 10 menit 0 140 560 3

3 55 2 3 4 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 1 30 30 120 7 jam 30 menit 0 120 480 3

4 52 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 25 100 400 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 10 30 120 9 jam 45 menit 0 130 520 3

5 64 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 8 jam 15 menit 0 160 640 2

6 60 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 20 80 320 Tidak 0 0 0 0 Ya 1 30 30 120 8 jam 30 menit 0 110 440 3

7 64 2 4 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 20 80 320 Tidak 0 0 0 0 Ya 1 10 10 40 9 jam 10 menit 0 90 360 3

8 66 1 4 5 Ya 2 15 30 240 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 6 jam 30 menit 30 180 960 2

9 58 2 3 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 20 80 320 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 8 jam 0 120 480 3

10 45 2 4 4 Ya 7 30 210 1680 Ya 6 60 360 1440 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 6 jam 15 menit 210 400 3280 1

11 49 2 4 4 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 30 150 600 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 7 jam 15 menit 0 180 720 2

12 45 1 5 3 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 20 60 240 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 10 20 80 8 jam 30 menit 0 80 320 3

13 61 2 3 3 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 20 80 320 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 10 20 80 8 jam 15 menit 0 100 400 3

14 40 1 4 3 Ya 1 30 30 240 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 9 jam 10 menit 30 130 760 2

15 52 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 7 jam 20 menit 0 80 320 3

74
16 69 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 20 60 240 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 7 jam 45 menit 0 120 480 3

17 70 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 8 jam 0 130 520 3

18 42 1 3 3 Ya 1 30 30 240 Ya 2 20 40 160 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 8 jam 30 menit 30 80 560 3

19 46 1 3 4 Ya 6 30 180 1440 Ya 7 60 420 1680 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 7 jam 15 menit 180 460 3280 1

20 53 1 2 4 Ya 2 20 40 320 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 8 jam 10 menit 40 90 680 2

21 41 2 5 3 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 10 20 80 9 jam 10 menit 0 140 560 3

22 57 2 4 3 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 20 80 320 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 7 jam 0 110 440 3

23 60 1 1 1 Tidak 0 0 0 0 Ya 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 8 jam 10 menit 0 60 240 3

24 56 1 1 4 Ya 4 20 80 640 Ya 5 30 150 600 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 7 jam 15 menit 80 180 1360 2

25 47 1 4 3 Ya 1 20 20 160 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 9 jam 20 90 520 3

26 53 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 20 100 400 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 8 jam 30 menit 0 130 520 3

27 45 2 4 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 8 jam 15 menit 0 120 480 3

27 62 1 3 3 Ya 4 60 240 1920 Ya 6 30 180 720 Tidak 1 15 15 120 Ya 2 30 60 240 6 jam 30 menit 255 240 3000 1

28 55 2 4 4 Ya 1 15 15 120 Ya 5 30 150 600 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 7 jam 45 menit 15 150 720 2

29 48 1 3 4 Ya 3 30 90 720 Ya 6 60 360 1440 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 8 jam 90 390 2280 2

30 45 1 3 3 Ya 4 15 60 480 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 7 jam 30 menit 60 180 1200 2

31 47 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 7 jam 10 menit 0 120 480 3

32 64 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 20 100 400 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 8 jam 30 menit 0 140 560 3

33 67 1 2 3 Ya 3 30 90 720 Ya 5 30 150 600 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 7 jam 10 menit 90 150 1320 2

34 56 2 2 3 Ya 1 20 20 160 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 8 jam 20 120 640 2

35 62 1 3 4 Ya 2 10 20 160 Ya 3 20 60 240 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 9 jam 20 menit 20 60 400 3

36 58 2 2 3 Ya 1 10 10 80 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 8 jam 30 menit 10 120 560 3

37 63 2 4 5 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 20 100 400 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 9 jam 0 130 520 3

38 69 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 60 300 1200 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 8 jam 15 menit 0 340 1360 2

75
39 45 1 5 4 Ya 2 15 30 240 Ya 5 15 75 300 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 8 jam 30 menit 30 75 540 3

40 49 2 4 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 6 20 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 10 20 80 8 jam 0 140 560 3

41 54 1 5 4 Ya 2 30 60 480 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 7 jam 10 menit 60 180 1200 2

42 55 2 3 3 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 60 300 1200 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 8 jam 0 360 1440 2

43 51 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 10 20 80 9jam 30 menit 0 140 560 3

44 48 1 3 3 Ya 3 20 60 480 Ya 5 30 150 600 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 8 jam 10 menit 60 150 1080 2

45 59 2 2 4 Ya 2 15 30 240 Ya 6 30 180 720 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 7 jam 45 menit 30 180 960 2

46 64 1 2 3 Ya 1 20 20 160 Ya 6 60 360 1440 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 7 jam 10 menit 20 420 1840 2

47 62 1 3 3 Ya 6 30 180 1440 Ya 6 60 360 1440 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 60 120 480 6 jam 30 menit 180 480 3360 1

48 66 2 2 4 Ya 5 30 150 1200 Ya 6 90 540 2160 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 60 120 480 7 jam 150 660 3840 1

49 67 1 4 5 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 8 jam 30 menit 0 130 520 3

50 53 2 3 3 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 30 150 600 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 8 jam 10 menit 0 150 600 2

51 58 2 2 4 Ya 2 10 20 160 Ya 4 20 80 320 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 9 jam 20 80 480 3

52 51 1 3 3 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 30 150 600 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 10 20 80 8 jam 0 170 680 2

53 50 1 2 3 Ya 1 30 30 240 Ya 4 60 240 960 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 8 jam 20 menit 30 240 1200 2

54 47 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 1 20 20 80 9 jam 10 menit 0 140 560 3

55 40 2 3 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 30 150 600 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 8 jam 0 190 760 2

56 47 1 3 4 Tidak 0 0 0 0 Ya 6 30 180 720 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 60 120 480 7 jam 30 menit 0 300 1200 2

57 66 2 4 5 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 20 100 400 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 7 jam 10 menit 0 140 560 3

58 53 1 2 3 Ya 2 20 40 320 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 7 jam 40 150 920 2

59 60 1 2 3 Ya 3 60 180 1440 Ya 6 60 360 1440 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 60 120 480 7 jam 10 menit 180 480 3360 1

60 51 1 4 3 Ya 2 30 60 480 Ya 4 60 240 960 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 8 jam 60 280 1600 2

61 57 1 3 3 Ya 5 60 300 2400 Ya 5 30 150 600 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 6 jam 10 menit 300 210 3240 1

62 44 2 4 4 Ya 3 20 60 480 Ya 6 60 360 1440 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 7 jam 30 menit 60 420 2160 2

76
63 65 1 2 3 Ya 4 60 240 1920 Ya 5 120 600 2400 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 0 0 0 7 jam 20 menit 240 600 4320 1

64 49 2 3 2 Ya 4 30 120 960 Ya 7 60 420 1680 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 60 120 480 8 jam 120 540 3120 1

65 57 2 3 3 Ya 2 30 60 480 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 90 180 720 8 jam 10 menit 60 300 1680 2

66 48 2 4 4 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 20 100 400 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 9 jam 20 menit 0 130 520 3

67 66 1 2 4 Ya 5 60 300 2400 Ya 6 60 360 1440 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 7 jam 30 menit 300 420 4080 1

68 70 1 1 3 Ya 6 30 180 1440 Ya 6 60 360 1440 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 8 jam 180 360 2880 2

69 55 1 5 4 Ya 3 30 90 720 Ya 5 30 150 600 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 60 120 480 9 jam 90 270 1800 2

70 55 2 5 5 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 45 135 540 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 7 jam 30 menit 0 175 700 2

71 56 1 3 3 Ya 1 30 30 240 Ya 5 60 300 1200 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 8 jam 10 menit 30 340 1600 2

72 38 2 4 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 9 jam 30 menit 0 130 520 3

73 66 1 2 3 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 9 jam 0 120 480 3

74 62 1 2 3 Ya 2 15 30 240 Ya 5 60 300 1200 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 60 120 480 8 jam 30 menit 30 420 1920 2

75 53 2 3 4 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 8jam 20 menit 0 130 520 3

76 50 2 2 4 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 20 80 320 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 7 jam 45 menit 0 140 560 3

77 42 2 4 3 Tidak 0 0 0 0 Ya 6 60 360 1440 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 8jam 10 menit 0 420 1680 2

78 58 2 3 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 20 100 400 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 8 jam 0 140 560 3

79 64 1 2 3 Ya 1 20 20 160 Ya 3 20 60 240 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 8 jam 30 menit 20 90 520 3

80 54 2 3 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 60 300 1200 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 0 0 0 8 jam 10 menit 0 300 1200 2

81 62 2 3 4 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 20 100 400 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 9 jam 10 menit 0 130 520 3

82 51 1 2 4 Ya 5 30 150 1200 Ya 7 60 420 1680 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 7 jam 150 480 3120 1

83 40 1 4 3 Ya 2 10 20 160 Ya 4 20 80 320 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 10 20 80 8 jam 45 menit 20 100 560 3

84 44 2 5 3 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Ya 1 20 20 80 8 jam 50 menit 0 140 560 3

85 65 2 2 2 Ya 1 15 15 120 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 10 20 80 9 jam 15 menit 15 110 560 3

86 47 1 3 3 Ya 3 30 90 720 Ya 5 30 150 600 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 60 120 480 8 jam 10 menit 90 270 1800 2

77
87 51 1 4 3 Ya 6 30 180 1440 Ya 6 60 360 1440 Ya 1 20 20 160 Ya 2 30 60 240 7 jam 30 menit 200 420 3280 1

89 60 2 4 5 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 20 100 400 Tidak 0 0 0 0 Ya 1 30 30 120 8 jam 40 menit 0 130 520 3

90 70 1 3 3 Ya 1 15 15 120 Ya 4 20 80 320 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 8 jam 15 110 560 3

91 42 2 3 4 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 9 jam 40 menit 0 120 480 3

92 57 2 2 3 Tidak 0 0 0 0 Ya 6 30 180 720 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 9 jam 0 240 960 2

93 51 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 30 120 480 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 8 jam 15 menit 0 120 480 3

94 48 1 4 3 Ya 5 30 150 1200 Ya 6 60 360 1440 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 60 120 480 6 jam 50 menit 150 480 3120 1

95 60 2 1 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 5 20 100 400 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 8 jam 10 menit 0 100 400 3

96 46 2 3 4 Ya 6 30 180 1440 Ya 6 60 360 1440 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 20 40 160 7 jam 180 400 3040 1

97 59 2 2 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 15 30 120 9 jam 0 120 480 3

98 66 2 1 2 Tidak 0 0 0 0 Ya 4 20 80 320 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 9 jam 15 menit 0 140 560 3

99 69 1 3 3 Ya 2 10 20 160 Ya 3 30 90 360 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 8 jam 30 menit 20 90 520 3

100 54 1 4 4 Tidak 0 0 0 0 Ya 7 15 105 420 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 10 20 80 9 jam 0 125 500 3

101 62 1 3 4 Ya 5 60 300 2400 Ya 4 60 240 960 Tidak 0 0 0 0 Ya 2 30 60 240 7 jam 300 300 3600 1

102 50 1 4 4 Ya 3 30 90 720 Ya 6 30 180 720 Tidak 0 0 0 0 Tidak 2 0 0 0 8 jam 10 menit 90 180 1440 2

Keterangan :
Jenis Kelamin Pendidkan Terakhir Pekerjaan Aktivitas Fisik
1 : Laki-laki 1 : Tidak Sekolah 1 : Tidak Bekerja 1 : Tinggi
2 : Perempuan 2 : SD 2 : Ibu Rumah Tangga 2 : Sedang
3 : SMP 3 : Swasta 3 : Rendah
4 : SMA 4 : Wiraswasta
5 : Perguruan Tinggi 5 : PNS

78
79

Lampiran 12 Hasil SPSS

HASIL SPSS

Kelompok Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 30-39 2 2.0 2.0 2.0

40-49 29 28.4 28.4 30.4

50-59 37 36.3 36.3 66.7

60-69 31 30.4 30.4 97.1

>70 3 2.9 2.9 100.0

Total 102 100.0 100.0

Jenis_Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 46 45.1 45.1 45.1

Perempuan 56 54.9 54.9 100.0

Total 102 100.0 100.0

Tingkat_Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Perguruan Tinggi 7 6.9 6.9 6.9

SD 34 33.3 33.3 40.2

SMA 26 25.5 25.5 65.7

SMP 30 29.4 29.4 95.1

Tidak Sekolah 5 4.9 4.9 100.0

Total 102 100.0 100.0


80

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ibu Rumah Tangga 27 26.5 26.5 26.5

PNS 6 5.9 5.9 32.4

Swasta 40 39.2 39.2 71.6

Tidak Bekerja 1 1.0 1.0 72.5

Wiraswasta 28 27.5 27.5 100.0

Total 102 100.0 100.0

Aktivitas_Fisik

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Rendah 50 49.0 49.0 49.0

Sedang 37 36.3 36.3 85.3

Tinggi 15 14.7 14.7 100.0

Total 102 100.0 100.0

Kelompok Umur * Aktivitas_Fisik Crosstabulation

Count

Aktivitas_Fisik

Rendah Sedang Tinggi Total

Kelompok Umur 30-39 2 0 0 2

40-49 13 11 5 29

50-59 15 19 3 37

60-69 18 6 7 31

>70 2 1 0 3

Total 50 37 15 102
81

Jenis_Kelamin * Aktivitas_Fisik Crosstabulation

Count

Aktivitas_Fisik

Rendah Sedang Tinggi Total

Jenis_Kelamin Laki-laki 13 22 11 46

Perempuan 37 15 4 56

Total 50 37 15 102

Tingkat_Pendidikan * Aktivitas_Fisik Crosstabulation

Count

Aktivitas_Fisik

Rendah Sedang Tinggi Total

Tingkat_Pendidikan Perguruan Tinggi 4 3 0 7

SD 18 11 5 34

SMA 14 9 3 26

SMP 11 12 7 30

Tidak Sekolah 3 2 0 5

Total 50 37 15 102

Pekerjaan * Aktivitas_Fisik Crosstabulation

Count

Aktivitas_Fisik

Rendah Sedang Tinggi Total

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga 22 4 1 27

PNS 4 2 0 6

Swasta 13 20 7 40

Tidak Bekerja 1 0 0 1

Wiraswasta 10 11 7 28

Total 50 37 15 102
82

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai