Anda di halaman 1dari 3

Jenis-jenis Nomenklatur

Sistem penomoran dikembangkan untuk membuat standar dalam menunjukkan suatu gigi
tertentu. Penomoran gigi memudahkan dokter gigi dalam membuat catatan klinis. Terdapat
beberapa cara yang pernah digunakan sebagai nomenklatur pada gigi manusia :

1. Cara Zsigmondy
Cara Zsigmondy ini mengurutkan gigi dari gigi insisivus sentral pada masing-masing
kuadran. Untuk menyatakan suatu gigi tertentu, ditulis dengan angka sesuai urutan
kemudian diberi garis batas kurung siku pada nomor sesuai dengan kuadran gigi
tersebut. Bentuk kurung siku digunakan untuk mengidentifikasi setiap kuadran dengan
posisi ketika menghadap kearah pasien.
 Gigi Permanen
 Gigi Sulung
2. Cara Palmer
Cara ini merupakan cara yang banyak digunakan oleh ahli orthodonti dan ahli bedah
mulut. Masing-masing kuadran dilambangkan dengan empat bentuk kurung siku yang
berbeda. Penulisan dari cara Palmer hampir sama dengan penulisan dengan cara
Zsigmondy, hanya berbeda pada penulisan gigi sulung.
 Gigi Permanen
 Gigi Sulung
3. Cara Amerika
Penulisan dengan cara Amerika adalah penomoran yang dimulai dari gigi molar akhir
atas kiri, ke kanan, ke bawah kanan, dan ke bawahkiri. Cara Amerika tidak
memperhatikan batas-batas kuadran.
 Gigi Permanen
 Gigi Sulung
4. Cara Applegate
Penomoran gigi dengan cara Applegate berkebalikan dari cara Amerika, yaitu dengan
memulai penomoran dari gigi molar akhir atas kanan, ke kiri, ke bawah, dan ke kanan.
 Gigi Permanen
 Gigi Sulung
5. Cara Haderup
Cara ini membagi gigi menjadi dua bagian yaitu gigi atas dengan symbol + (plus) dan
gigi bawah dengan simbol – (minus). Penomoran gigi dimulai dari gigi incicors, gigi
incicors dibagi menjadi 2 mengikuti garis median.
 Gigi Permanen
 Gigi Sulung
6. Sistem Scandinavian
Sistem Scandinavian jarang digunakan dalam praktik. Sistem ini menggunakan tanda
+ untuk gigi atas dan tanda – untuk gigi bawah, penulisan untuk gigi kuadran atas kanan
dan bawah kanan didahului dengan tanda +/- sedangkan gigi kuadran atas kiri dan
bawah kiri didahului dengan angka.
 Gigi Permanen
 Gigi Sulung
7. Cara G.B. Denton
Cara ini membagi daerah gigi di mulut menjadi 4 kuadran. Pada gigi permanen gigi
yang berada di kiri atas termasuk dalam kuadran 1, gigi daerah atas kanan termasuk
dalam kuadran 2, gigi daerah bawah kanan termasuk dalam kuadran 3, dan gigi daerah
bawah kiri termasuk dalam kuadran 4.
 Gigi Permanen
 Gigi Sulung
8. Sistem FDI
Sistem ini dikembangkan oleh Federation Dentaire Internationale (FDI), notasi ini juga
dikenal sebagai notasi ISO-3950. Pada system ini, gigi manusia tersusun secara simetris
di dalam mulut. Gigi-gigi terbagi menjadi 4 kuadran. Notasi ini menggunakan 2 digit
untuk setiap gigi permanen dan gigi sulung.
Digit pertama menunjukkan kuadran (kanan atau kiri) dan lengkung (atas atau bawah)
dan gigi-geligi (permanen atau sulung). Digit kedua menunjukkan posisi relative gigi
pada tiap kuadran ke garis tengah, dari yang terdekat hingga ke yang paling jauh dari
garis tengah.
 Gigi Permanen
 Gigi Sulung
9. Cara Utretch/Belanda
Menggambarkan letak gigi dengan tanda-tanda
S = Superior; I = infcrior; d = dexter; s = sinister
 Gigi Permanen
 Gigi Sulung

Anda mungkin juga menyukai