Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK II

SINTESIS ASAM BENZOAT

O l e h:

KELOMPOK II (DUA)

ASISTEN PEMBIMBING :
NURUL HAMZAR

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2012
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asam benzoat (C6H5COOH) adalah padatan kristal berwarna putih dan

merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana. Asam benzoat

merupakan zat pengawet yang sering di gunakan dalam saos dan sambal.

Asam benzoat juga disebut antimikroba karena tujuan zat awet ini tidak untuk

mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri.

Asam benzoat terbentuk dari reaksi oksidasi alkohol primer manjadi

asam karboksilat dengan oksidator KMNO4 dalam larutan basa dengan

endapan MNO2- yang terbentuk dan filtrat asam benzoat yang di rekristalisasi.

Untuk itulah dilakukan percobaan sintesis asam benzoat ini, agar diketahui

proses pembentukan asam benzoat dari bahan prekursornya serta reaksi yang

terjadi di dalamnya.

Percobaan ini juga di lakukan untuk mengetahui hubungannya dengan

dunia farmasi yaitu sebagai pengawet yang akan membantu mempertahankan

mutu dari sediaan farmasi dengan menghambat pertumbuhan bakteri atau

membunuh bakteri .
Asam benzoat berdasarkan bukti-bukti penelitian menunjukkan

toksisitas yang sangat rendah terhadap manusia dan hewan. Pada manusia,

dosis racun adalah 6 mg asam benzoat/kg berat badan melalui injeksi kulit

tetapi pamasukan melalui mulut sebanyak 5 sampai 10 mg/hari selama

beberapa hari tidak mempunyai efek negatif terhadap kesehatan.

Asam benzoat sangat sedikit larut dalam air dingin tetapi larut dalam

air panas, dimana ia akan mengkristal setelah didinginkan.

B. Maksud dan Tujuan Percobaan

1. Maksud percobaan

Mengetahui dan memahami cara mensintesis senyawa asam

karboksilat dengan reaksi tertentu.

2. Tujuan percobaan

Untuk membuat asam benzoat melalui oksidasi alkohol primer yaitu

benzyl alkohol.

C. Prinsip percobaan

Penentuan sintesis asam benzoat dari benzyl alkohol berdasarkan reaksi

oksidasi dimana Na2CO3 dilarutkan dalam aquadest dan di tambahkan benzyl

alkohol dan KMNO4 sebagai oksidator kemudian di refluks. Apabila filtrat

berwarna merah jambu, di tambahkan NaHSO3 10 % dan di tambahkan HCl

pekat hingga asam. Setelah itu di saring dan dikeringkan lalu di timbang berapa

persen rendamennya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Asam benzoat (benzoid acid) adalah suatu senyawa kimia dengan rumus

C6H5COOH. Produk ini merupakan bahan kimia yang berupa asam organik padat

berbentuk kristal putih, mudah terbakar, larut dalam alkohol, eter , mudah

menguap dan mudah meledak (www.chem-is-try.org).

Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam saos

dan sambal. Asam benzoat juga disebut sebagai senyawa antimikroba karena

tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam makanan untuk mencegah

pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk makanan yang telah dibuka dari

kemasannya (www.chemical.education.org).

Jumlah maksimum asam benzoat yang boleh digunakan adalah 1000 ppm

atau 1 gram per kg bahan (permankes No 722/Menkes/per/1X/1998). Pembatasan

penggunaan asam benzoat ini bertujuan agar tidak terjadi keracunan. Konsumsi

yang berlebihan dari asam benzoat dalam suatu bahan makanan tidak dianjurkan

karena jumlah zat pengawet yang masuk dalam tubuh bertambah semakin banyak

dan seringnya mengkonsumsi (www.chem-is-try.org).

Asam benzoat adalah pengawet makanan yang esensial atau sintetik yang

dibuat berdasarkan beberapa reaksi kimia pada industri farmasi. Sebagai


pengawet makanan, asam benzoat ditambahkan sendiri atau dengan gram

natrium, kalium dan kalsium. Makanan asam seperti buah asam, minuman

bersoda, minuman ringan dan acar memiliki asam benzoat dalam komposisinya

seperti cuka dan asam sitrat (http://id.scribd.com/pdf/95048371/Asambenzoat).

Asam benzoat dproduksi secara komersial dengan oksidasi parsial tuluena

dengan oksigen. Proses ini dikatalis oleh kobalt ataupun naftenat

(http://id.scribd.com/pdf/95048371/Asambenzoat).

Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan dengan

rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik dalam air panas

namun buruk dalam air dingin. Penghindaran menggunakan pelarut organik

untuk rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. Pelarut lain yang mungkin

yakni asam asetat, benzena eter, eter petrolium dan campuran etanol dan air

(http:www.scribd.com/sintesis+asam+benzoat/pdf).

Pembuatan asam benzoat dalam skala laboratorium dapat dilakukan

dengan empat cara yaitu : dengan cara dihidrolisis menjadi asam benzoat dari

benzaldehida, bromobenzena dan dari benzylalkohol. Dengan cara dihidrolisis,

asam benzoat dibuat seperti nitril ataupun amida lainnya, benzitril dan

benzoamida dapat dihidrolisis menjadi asam benzoat ataupun basakonjugatnya

dalam keadaan asam maupun basa

(http:www.scribd.com/sintesis+asam+benzoat/pdf).
Dari benzaldehida, asam benzoat dibuat dengan cara disproporsionasi

benzaldehida yang di induksi oleh basa dalam reaksi cannizzaro akan

menghasilkan sejumlah asam benzoat dan benzil alkohol dalam jumlah yang

sama banyak. Benzil alkohol kemudian dapat dipisahkan dari asam benzoat

dengan destilasi.

Asam benzoat dapat dibuat dari bromobenzena dimana bromobenzena

dapat dirubah menjadi asam benzoat dengan “karbonasi” zat antara fenil

magnesium bromida.

C6H5MgBr + CO2 C6H5CO2 MgBr

C6H5MgBr + HCl C6H5COOH + MgBrCl

(http:www.scribd.com/sintesis+asam+benzoat/pdf).

Dari benzil alkohol asam benzoat dapat dibuat dengan cara benzil alkohol

dapat di refluks dengan kalium permanganat ataupun oksidator lainnya dalam air.

Campuran ini kemudian disaring dalam keadaan panas untuk memisahkan

mangan dioksida dan kemudian didinginkan untuk mendapatkan asam benzoat

(http:www.scribd.com/sintesis+asam+benzoat/pdf).

Sejumlah besar jalur sintetik untuk mendapatkan asam benzoat dapat

dikelompokkan dalam tiga tipe reaksi :

a. Hidrolisis derivat asam karboksilat

b. Reaksi oksidasi
c. Reaksi Grignard

( Tim Dosen Kimia Farmasi, 2011: 1)

Beberapa zat pengoksidasi yang khas untuk oksidasi adalah:

a. Kalium permanganat basa : KMnO4 + OH-

b. HNO3 pekat atau panas

c. Asam kromat : H2CrO4 (dibuat insitu dari CrO3 atau Cr2O7 dengan H2SO4

dalam air)

d. Kromium trioksida (CrO3) yang dikomplekskan dengan piridina atau

dengan HCl.

( Tim Dosen Kimia Farmasi, 2011: 1)


B. Uraian Bahan

1. Aquadest ( Dirjen POM, 1979: 96 )

Nama resmi : AQUA DESTILLATA

Nama lain : Aquadest, air suling

Rumus molekul : H2O

Berat molekul : 18,02

Rumus struktur : H–O–H

Pemeriaan : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pelarut

2. Asam Benzoat ( Dirjen POM, 1979: 49 )

Nama resmi : ACIDUM BENZOICUM

Nama lain : Asam benzoat

Rumus molekul : C7H5COOH

Berat molekul : 122,2

Rumus struktur : COOH


Pemeriaan : Hablur halus ringan, tidak berwarna, tidak

berbau.

Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 350 bagian air ,

dalam lebih kurang 3 bagian etanol (95 %) P,

dalam bagian kloroform P dan dalam 3 bagian

eter P.

Titik lebur : 121 sampai 124

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Antiseptikum ekstern dan anti jamur

3. Asam Klorida ( Dirjen POM,1979: 53 )

Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM

Nama lain : Asam klorida

Rumus molekul : HCl

Berat molekul : 36,46

Rumus struktur : H - Cl

Pemeriaan : Cairan jernih, tidak berwarna, berasap, bau

merangsang, jika diencerkan dengan 2 bagian

air, asap dan bau hilang.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Pemberi suasana asam

4. Benzil Alkohol ( Dirjen POM, 1979: 113 )


Nama resmi : BENZYLALCOHOLUM

Nama lain : Benzil alkohol

Rumus molekul : C7H8O

Berat molekul : 108,14

Rumus struktur : CH2OH

Pemeriaan : Cair, tidak berwrna, hampir tidak berbau, rasa

tajam dan membakar.

Kelarutan : Larut dalam 25 bagian air, dapat campur

dengan etanol (95 %) P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari api

Kegunaan : Sebagai bahan baku yang akan dioksidasi oleh

KMnO4 dalam sintesis Asam Benzoat.

5. Kalium Permanganat (Dijen Pom, 1979: 330-331 )

Nama resmi : KALII PERMANGANAS

Nama lain : Kalium permanganat

Rumus molekul : KMnO4

Berat molekul : 158,03


Pemeriaan : Hablur mengkilap, ungu tua atau hampir hitam,

tidak bebrbau, rasa manis, atau sepat

Klearutan : Larut dalam 16 bagian air, mudah larut dalam

air mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai oksidator

6. Natrium Bisulfit ( Dirjen Pom,1979: 709 )

Nama resmi : NATRII BISULFIT

Nama lain : Natrium bisulfit

Rumus molekul : NaHSO3

Berat molekul : 104,06

Pemeriaan : Hablur, putih kekunigan, bau belerang

dioksida, tidak mantap di udara.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam

etanol (95 %) P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai penetral filtrat

7. Natrium Karbonat ( Dirjen POM,1979: 400)

Nama resmi : NATRII CARBONAS

Nama lain : Natrium karbonat

Rumus molekul : Na2CO3


Berat molekul : 106

Pemeriaan : Hablur tidak berwarna, atau serbuk hablur

putih

Kelarutan : Mudah larut dalam air lebih mudah larut dalam

air mendidih.

Penyimpana : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Pemberi suasana basa

C. Prosedur Kerja

1. Sebanyak 2 gram Na2CO3 dilarutkan dalam 25 ml air dalam labu alas bulat.

2. Ke dalam campuran no. 1 ditambahkan 3 ml Benzyl Alkohol 5 gram KMnO4

dan ditambahkan ke dalamnya batu didih.

3. Refluks selama 30 menit, saring cuci dengan air. Bila filtrat masih berwarna

merah jambu tambahkan NaHSO4 10 %.

4. Tambahkan HCl P hingga larutan asam, dinginkan dalam wadah berisi air es.

5. Asam Benzoat disaring, dikeringkan, ditimbang, lalu dikristalkan air panas.

6. Kristal ditentukan titik lebur dan perolehan kembalinya.

( Tim Dosen Kimia Farmasi, 2011: 2)


BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu batu didih,

corong, dinamo air, gelas arloji, gelas kimia (Merck), gelas ukur (Merck),

kaki tiga, kawat kasa, kertas saring, kertas timbang, klem, kondensor bola,

labu alas bulat, neraca analitik, oven, pembakar spiritus, selang kondensor,

sendok tanduk, dan statif.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aluminium foil,

aquadest 25 ml, asam klorida 1-2 tetes, benzil alkohol 3 ml, es batu, kalium

permanganat 5 gram, natrium bisulfit 10 %, natrium karbonat 2 gram dan

tissue.

B. Cara Kerja

1. Disiapkan alat bahan yang akan digunakan.

2. Diambil 2 gram Na2CO3 dan dilarutkan dengan aquadest 25 ml dalam labu

alas bulat.
3. Dimasukkan batu didih ke dalam labu untuk mengurangi letupan pada saat

pemansan.

4. Ditambahkan 3 ml benzil alkohol dan 5 gram KMnO4

5. Direfluks 40 menit

6. Disaring filtratnya

7. Ditambahkan NaHSO3 10 %, apabila filtratnya berwarnah merah jambu

8. Ditambahkan HCl P

9. Didinginkan dengan es batu

10. Disaring dan dikeringkan lalu ditimbang

11. Direkristalisasi

a. Kristal asam benzoat yang terbentuk dimasukkan ke dalam gelas kimia

b. Ditambahkan 1/2 ml air panas dan dilarutkan

c. Didinginkan dan disaring

d. Ditimbang untuk selanjutnya dihitung persen (%) rendamennya.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Pengamatan

Alasan Perlakuan Hasil Pengamatan

 Na2CO3 + H2O Na2CO3 larut

 + Benzyl alkohol + KMnO4 + Ungu kehitaman, terasa panas

dikocok Coklat kehitaman

 Direfluks selama 40 menit Jernih

 Disaring Jernih

 + HCl P Belum terbentuk kristal

 Didinginkan dengan es batu Belum terbentuk kristal

Terbentuk Kristal dalam larutan


 Dikeringkan dalam oven
Kristal putih
 Didinginkan kembali dengan es

batu

 Disaring
B. Reaksi

CH2OH CHO COOH

C. Perhitungan

Mol benzyl alkohol


M 0,031

R 0,031 0,031 0,031

S 0 0,031 0,031
D. Pembahasan

Asam benzoat adalah padatan kristal yang berwarna putih dengan rumus

molekul C6H5COOH dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling

sederhana.

Sintesis adalah proses pembentukan suatu molekul dari suatu prekersor

kimia, atau proses pembentukan tiruan senyawa yang terdapat di alam. Jadi

sintesis asam benzoat adalah proses pembentukan atau pembuatan asam benzoat

melalui serangkaian proses reaksi dari suatu senyawa atau lebih dengan

penambahan katalis atau zat yang dibutuhkan tergantung dari jenis reaksinya.

Asam benzoat dapat diperoleh dari reaksi oksidasi alkohol primer, seperti benzyl

alkohol.

Reaksi oksidasi adalah reaksi perusakan oleh oksidator kuat. Oksidator

yang dapat digunakan selain KMnO4 yakni asam nitrit (HNO3) P atau panas,

asam kromat (H2CrO4) dan kromium trioksida (CrO3) yang dikomplekskan

dengan piridina atau piridina dengan HCl.

Alkohol primer mula-mula dioksidasi dulu menjadi aldehida. Aldehida

lebih mudah dioksidasi daripada alkohol. Oleh karena itu biasanya oksidasi tidak

berhenti, melainkan terus sampai terbentuk asam karboksilat (atau anion

karboksilat dalam larutan basa).

CH2OH C-H COOH


CH2OH

Benzyl alkohol Benzaldehida Asam benzoat


Adapun cara kerja pada percobaan ini yakni mula-mula disiapkan alat dan

bahan, kemudian ditimbang 2 g Na2CO3. Na2CO3 disini sebagai pemberi suasana

basa agar reaksi dapat berlangsung dengan baik, kemudian Na2CO3 tadi

ditambahkan dengan 25 ml H2O. H2O berfungsi untuk melarutkan Na2CO3.

Kemudian dimasukkan ke dalam labu alas datar. Diukur 5 ml benzyl alkohol

menggunakan gelas ukur dan ditimbang 5 g KMnO4 menggunakan neraca analitik

kemudian keduanya dimasukkan ke labu alas datar tadi. Benzyl alkohol disini

sebagai alkohol primer yang akan mengalami reaksi oksidasi, serta KMnO4

sebagai oksidator yang akan mengoksidasi benzyl alkohol menjadi benzaldehida.

Kemudian ke dalam labu tersebut dimasukkan batu didih untuk mencegah

terjadinya letupan, meratakan pemanasan, dan untuk mencegah labu agar tidak

pecah. Setelah itu dirangkai alat refluks, setelah selesai merangkai alat refluks,

dialirkan air dari dinamo melalui selang bagian bawah kondensor, tujuannya agar

kondensor dapat terisi penuh oleh air, dan meratakan proses pendinginan.

Kemudian dinyalakan pembakar spritus, kemudian campuran senyawa tadi di

refluks selama 40 menit. Tujuannya, dengan pemanasan maka akan mempercepat

terjadinya reaksi serta senyawa yang dipanaskan tidak berkurang. Kemudian


disaring untuk memisahkan senyawa benzaldehida dengan garam-garam mangan

(Mn2+). Karena filtratnya jernih, sehingga tidak perlu ditambahkan NaHSO3 10

%, sebab fungsi dari NaHSO3 10 % adalah sebagai penetrasi MnO4- yang

berwarna ungu tua. Lalu ditambahkan 1-2 tetes HCl P untuk memberi suasana

asam dan sebagai pendonor proton (H+) untuk pembentukan asam benzoat dari

benzaldehida. Kemudian didinginkan dengan es batu untuk membentuk kristal

asam benzoat, kemudian dikeringkan di dalam oven. Lalu disaring untuk

memisahkan kristal asam benzoat dengan larutan lainnya. Kemudian residu +

kertas saring dikeringkan. Kemudian kristal direkristalisasi, tujuannya untuk

memperoleh kristal asam benzoat yang memiliki tingkat kemurnian yang tinggi.

Cara untuk merekristalisasi kristal, yakni kristal dilarutkan dengan ½ ml air panas

hingga larut, kemudian didinginkan kembali dengan es, kemudian disaring dan

dikeringkan. Setelah itu ditimbang bobot kristal untuk selanjutnya dihitung persen

(%) rendamennya.

Cara kerja pada percobaan ini menggunakan refluks. Prinsip dari refluks

yakni bahan-bahan dipanaskan dalam labu, dengan pemanasan itulah sehingga

pelarut volatile (mudah menguap) akan menguap pada suhu tinggi, namun akan

didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang tadinya dalam bentuk uap

akan mengembun pada kondnsor dan turun lagi ke dalam wadah reaksi (labu)

sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangsung.


Metode refluks hampir sama dengan metode destilasi dari segi alat-alat

yang digunakan. Namun destilasi bertujuan untuk memisahkan senyawa yang

memiliki perbedaan titik didih. Sehingga senyawa yang memiliki titik didih

rendah akan menguap terlebih dahulu, uap tersebut akan masuk ke kondensor

lurus (untuk mengalami proses pendinginan). Uap tersebut akan berubah menjadi

air yang kemudian turun ke wadah penampungan. Sedangkan refluks untuk

memisahkan senyawa dari komponen kimia, yang dilarutkan dengan cara sampel

dimasukkan ke dalam labu bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan,

uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-

molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, sampel

yang berada pada labu alas bulat akan disari kembali, demikian seterusnya

berlangsung sampai penyarian sempurna.

Dalam dunia farmasi asam benzoat berfungsi sebagai pengawet makanan,

pengawet pada larutan dan sediaan yang akan disimpan dalam jangka waktu lama,

serta berfungsi sebagai antifungi. Sebagai antifungi asam benzoat dikombinasikan

dengan asam salisilat, dimana asam benzoat memberikan efek fungistatik

sedangkan asam salisilat memberikan efek keratolik. Karena asam benzoat hanya

bersifat fungistatik maka penyembuhannya baru tercapai setelah lapisan tanduk

yang menderita infeksi terkelupas seluruhnya. Efek fungistatik yang dihasilkan

dari asam benzoat ada kaitannya dengan antiseptik dan disinfektan. Antiseptik

adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menghambat atau mematikan


mikroorganisme pada jaringan hidup yang mempunyai efek membatasi dan

mencegah infeksi agar tidak menjadi lebih parah. Disinfektan adalah senyawa

kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme patogen pada benda-

benda, misalnya pada lantai ruangan, meja operasi, dan sebagainya. Jadi asam

benzoat termasuk senyawa antiseptik yang membatasi dan mencegah infeksi dari

fungi (jamur) agar tidak menjadi lebih parah.

Adapun mekanisme kerja dari asam benzoat sebagai antifungi yakni asam

benzoat sebagai bahan pengawet berdasarkan permeabilitas dari membran sel

mikroba terhadap molekul asam yang tidak terdisosiasi, sehingga di dalam sel

banyak terdapat ion hidrogen. Hal ini menyebabkan pH sel menjadi rendah

sehingga dapat merusak organ sel mikroba.

Menurut literatur, asam benzoat yang diperoleh untuk 3 ml atau 3,132

gram benzyl alkohol adalah 3,539 gram, sedangkan dalam percobaan diperoleh

berat asam benzoat sebesar 0,0505 gram. Hasil ini sangat berbeda jauh dengan

literatur. Perbedaan hasil ini desebabkan karena adanya beberapa factor

kesalahan.

Adapun faktor kesalahan tersebut yakni kesalahan dari praktikan dan

bahan serta alat yang digunakan dalam praktikan, diantaranya kurang telitinya

para praktikan dalam menimbang dan mencampur bahan sehingga masih ada

bahan yang tidak larut, terbatasnya alat seperti labu alas bulat yang tidak ada,

terbatasnya waktu, dan sebagainya.


Hubungan percobaan ini dengan dunia farmasi, yaitu asam benzoat

digunakan sebagai pengawet untuk sediaan obat.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh asam benzoat dari

reaksi oksidasi benzyl alkohol serta persen (%) rendamennya sebanyak 1,4 %.

B. Saran

1. Untuk Laboratorium

Sebaiknya alat dan bahan di laboratorium dilengkapi demi kelancaran

praktikum.

2. Untuk Asisten

Pertahankan cara mengajarnya kak, dan sebaiknya asisten tidak

meninggalkan praktikan terlalu lama.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Asam Benzoat, www.dimedical.education.org, 25 November 2012.

Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen kesehatan RI: Jakarta,
1979.
Fessenden, Ralph J. Dasar-Dasar Kimia Organik, Erlangga: Jakarta, 1999.

http://id.scribd.com/pdf/95048371/Asambenzoat, 25 November 2012.

http:www.scribd.com/sintesis+asam+benzoat/pdf, 25 November 2012.

Tim dosen kimia farmasi, Penuntun Praktikum Kimia Organik II, Farmasi fikes :

Makassar, 2012.
LAMPIRAN

Skema Kerja

2 gram Na2CO3 + 25 ml
aquadest
Labu alas bulat + batu didih

+ 3 ml benzil alkohol dan 5 gram KMNO4

Di refluks ± 30 menit

Disaring filtratnya

+ NaHSO3 10 % filtrat = merah jambu

+ HCL Pekat

Dinginkan dengan es batu

Disaring

Dikeringkan

Ditimbang

Di rekristalisasi

Kristal asam benzoat


Dimasukkan dalam gelas kimia
+ ½ ml air panas

Dinginkan

Disaring

Dikeringkan

Ditimbang

Anda mungkin juga menyukai