NATRIUM BENZOAT
Disusun oleh:
Kelompok 9
Aneu Sugiarti
(31113003)
(31113012)
Yulia Salmini
(31113053)
C
ONa
OH
HCl
NaCl
ONa
OH
NaOH
+ H2O
D. Dasar teori
Asam monohidroksi benzoat bisa terdapat sebagai isomer orto, meta dan para.
Isomer orto adalah asam salisilat dan turunan-turunannya misalnya natirum salisilat,
ester dan gugus karboksilnya seperti metil salisilat, dan ester dari gugus hidroksilnya
seperti asetosal. Sebagai contoh turunan isomer para adalah nipasol dan nipagin,
sedangkan isomer meta dan turunannya hampir tidak digunakan dalam farmasi.
Titrasi alkalimetri adalah suatu proses titrasi untuk penentuan konsentrasi
suatu asam dengan menggunakan larutan basa sebagai standar. Reaksi yang terjadi
pada prinsipnya adalah reaksi netralisasi, yaitu pembentukan garam dan H 2O netral
(pH = 7) hasil reaksi antara H+ dari suatu asam dan OH- dari suatu basa.
Keberadaan bahan pengawet pada bahan makanan tidak
bisa
pada pH
2,5-4,0 untuk
menghambat
pertumbuhan
Natrium benzoat mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari
100,5% C7H5NaO2 terhadap zat anhidrat.
Rumus kimia
: C7H5NaO2
BM
: 144,11
Pemerian
Kelarutan
: Mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan lebih
mudah larut dalam etanol 90%.
Asam benzoat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari
100,5% C7H5O2 dihitung terhadap zat anhidrat.
Rumus kimia
: C7H5O2
BM
: 122,12
Pemerian
Kelarutan
kelembapan
: Larut dalam air, lautan berpotensi berwarna jingga
: Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan
: Sebagai pereaksi
g. HCl (Ditjen POM edisi III 1979 : 53)
Nama Resmi
: ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama Lain
: Asam Klorida
BM / RM
: 36,46 / HCl
Pemerian
: Cairan tidak berwarna,berasap, bau merangsang, jika
diencerkan dengan 2 bagian air asap dan bau hilang.
Kelarutan
: Larutan yang sangat encer masih bereaksi dengan asam kuat
terhadap kertas lakmus
Kegunaan
: Sebagai zat tambahan
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup rapat
h. NatriumHidroksida (FI Edisi III Hal 412)
Nama Resmi
: NATRII HYDROXYDUM
Nama Lain
: Natrium Hidroksida
Rumus Molekul
: NaOH
Berat Molekul
: 40,00
Pemerian
: Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping, kering,
keras, rapuh dan menunjukkan susunan hablur; putih, mudah
meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap
karbon dioksida.
Kelarutan
Penyimpanan
: Sukar larut dalam air, larut dalam etanol, agak sukar larut
dalam eter.
Penyimpanan
Kegunaan
: Larutan indikator
Kelarutan
Kegunaan
Penyimpanan
F. Alat dan Bahan
Erlenmeyer
Statif& Klem
Buret
Corong pisah
Gelas kimia
Gelas ukur
Pipet tetes&
Pipet volume
Cororng
Etanol 95%
Sampel
Asam oksalat
HCL
Indikator pp
Aquadest
FeCl3
Eter
G. Prosedur kerja
1. Ekstraksi
sampel
Dekantasi
ECC (eter)
Fase air
Fase eter
Di uapkan
Etanol 96%
2. Uji kuantitatif
a) Pembakuan NaOH
Lakukan triplo
b) Pembakuan Blanko
Pipet etanol 10 ml
Masukan dalam erlenmeyer 250 ml
Lakukan triplo
Pipet sampel 10 ml
triplo
Asam Lakukan
Volume
air (ml)
Berat
Oksalat (mg)
60
60
60
Rata-rata
10
10
10
Perhitungan :
N NaOH =
mg asam oksalat
BE asam oksalat x volume NaOH
N NaOH =
60
63,03 x 12,66
= 0,075 N
Volume
(ml)
12,8
12,6
12,6
12,66
NaOH
Perhitungan Blanko
V NaOH x N NaOH
N etanol =
V Etanol
N etanol =
0,1 x 0,075
10
= 0,00075 N
c. Penetapan Kadar Sampel
Volume
(ml)
10
10
10
Rata-rata
(ml)
Volume
NaOH
6,5
6,5
6,4
6,46 0,1 = 6,36
N Sampel =
Sampel
6,36 x 0,075
10
= 0,0477 N
N=
Mgrek
V
N=
g /BE
V
g = N x V x BE
g = 0,0477 x 0,01 x 122,12
= 0,0582gram
0,0582
Kadar Asam Benzoat : 5 gram x 100 % = 1,164 %
BM Na . Benzoat
Kadar Natrium Benzoat : BM As . Benzoat x100 %
Kadar % Na.Benzoat :
144,11
122,12 x1,164 % = 1,373 gram
1,373
10 ml x100% = 13,73 %
I. PEMBAHASAN
Persamaan reaksinya:
O
ONa
+ HCl
OH
+ NaCl
Menurut Farmakope Indonesia edisi 3, asam benzoate tidak larut dalam air tapi larut
dalam eter dan etanol. Karena etanol masih dapat bersatu dengan air maka tidak bisa
digunakan sebagai pelarut asam benzoate dan memisahkannya dari air. Oleh karena
itu digunakan eter karena eter dapat melarutkan asam benzoate dan memisahkannya
dari air. Setelah terpisah menjadi 2 lapisan, maka eter dipisahkan dari air pada corong
pisah. Karena eter mempunyai BJ lebih rendah daripada air maka eter berada pada
bagian atas. Setelah eter dipisahkan kemudian diuapkan sampai eternya menguap dan
tinggal tersisa serbuk asam benzoate pada Erlenmeyer.
etanol 96 % sebanyak 50 ml. Tujuan dilarutkan dengan etanol karena kelarutan kristal
asam benzoat sangat mudah larut dalam etanol dibandingkan dengan pelarut lainnya.
adalah etanol yang dititrasi dengan menggunakan NaOH yang telah dibakukan.
Indikator yang digunakan adalah indikator fenolftalein. Dilakukan pembakuan blanko
bertujuan untuk mengetahui berapa banyak pengaruh etanol pada penentuan kadar
sampel.
metode titrasi asam basa alkalimetri karena natrium benzoat merupakan bentuk garam
dari asam lemah yaitu asam benzoat. Seperti yang tertera pada literature, titrasi asam
basa merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara asam dan basa sehingga akan
terjadi perubahan pH larutan yang dititrasi. Pada praktikum ini terjadi reaksi antara
asam lemah yaitu asam benzoate yang merupakan bentuk asam dari natrium benzoate
dengan basa kuat yaitu Natrium hidroksida. Menurut literature reaksi antara asam dan
basa dapat berupa asam kuat atau lemah dengan basa kuat atau lemah.
yang terjadi yaitu proses netralisasi kembali lagi membentuk natrium benzoate.
Persamaan reaksinya :
O
OH
+ NaOH
ONa
H2O
Pada percobaan kami kadar yang diperoleh dari hasil titrasi asam basa setelah
dilakukan perhitungan yaitu sebesar 17,37 %. Ternyata setelah diperiksa kadar sebenarnya
yang benar itu adalah sebesar 30 % sehingga presentase kesalahannya sebesar 42,1 %. Hal
ini disebabkan karena berbagai factor diantaranya banyaknya langkah kerja yang
dilakukan sehingga sampel dipindah-pindah dari satu alat kea lat lain. Dari pemindahan
tersebut ada kemungkinan banyak sampel yang tersisa pada alat-alat sehingga dapat
mengurangi kadar natrium benzoate sebenarnya. Selain itu pada proses pengasaman, ada
kemungkinan tidak semua natrium benzoate berubah menjadi asam semua dan ada
kemungkinan juga asam benzoate yang terbentuk tidak tertarik oleh eter semua.
J. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa dalam penetapan kadar
natrium benzoate dapat ditentukan dengan menggunakan titrasi asam basa. Pada natrium
benzoate ini dilakukan pengubahan bentuk terlebih dahulu menjadi asam benzoate dan
setelah itu baru bisa dititrasi dengan NaOH 0,1 N menggunakan indicator fenoftalein.
Kadar natrium benzoate yang diperoleh dari hasil titrasi pada praktikum dengan nomer
sampel 5F yaitu 13,73 %.
DAFTAR PUSTAKA
I.Binarupa
Day,
Aksara.Jakarta
R.A., Underwood,
A.L.
1998.
Analisis
Kimia
Kuantitatif.
Jakarta:Erlangga.
3.Jakarta:
Yogyakarta : UGM