PERCOBAAN 2
PENETAPAN KADAR TABLET NATRIUM BIKARBONAT DENGAN
METODE TITRASI ACIDIMETRI
Disusun oleh :
Semester 4_kelas 2C_kelompok 2A
I. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui prinsip dan cara penentuan kadar Tablet Na.Bikarbonat secara
acidimetri
2. Menentukan kadar Na. Bikarbonat dalam tablet menggunakan metode titrasi
acidimetric
III. Metodologi
a. Alat dan Bahan
1. Alat
- Mortir dan stamper - buret,klem, dan statif
- Erlenmeyer 250 mL - gelas ukur 100 mL
- Pipet volume 10 mL - labu takar 500 mL
- Corong - beaker glass 100 mL, 250 mL, 500 mL
- Neraca analitik
2. Bahan
- Tablet Na.Bic
- Na2CO3 anhidrat
- H2SO4
- Indikator metil merah
- Akuades bebas CO2
b. Prosedur kerja
1. Pembuatan Larutan Baku primer Na2CO3 0,1000 N sebanyak 500 mL ( BM :
106 g/mol; valensi : 2 )
Bahan
Hasil
2. Pembuatan Larutan Baku Sekunder H2SO4 0,1 N sebanyak 500 mL ( BM;
98g/mol; valensi : 2 )
Bahan
Hasil
Bahan
Hasil
Bahan
Bahan
Hasil
% kadar = vNaOH x N NaOH x Mr Na.Bic (84 g/mol) x100%
Massa Na Bic
IV. Hasil
Sampel : sodium bicarbonat
Zat dalam sampel : Na Bic
Bentuk sediaan : tablet
Pembakuan H2SO4
Volume NaCO2 Volume H2SO4
10,00 mL 9,80 mL
10,00 mL 9,60 mL
10,00 mL 11,20 mL
10,00 mL 10,70 mL
Rata – rata : 10,00 mL 10,33 mL
V. Pembahasan
Dalam pembuatan larutan, dikenal larutan baku, dimana larutan baku adalah larutan
yang kepekaannya diketahui dengan tepat dan dapat dibuat melalui dua cara. Kedua
cara tersebut masing-masing tergantung dari penggunaan bahan baku. Bahan baku
adalah bahan kimia yang dapat dipergunakan untuk membuat larutan baku primer dan
untuk menetapkan kenormalan larutan baku sekunder.Larutan baku primer adalah
suatu larutan yang telah diketahui secara tepat konsentrasinya melalui metode
gravimetri, sedangkan larutan baku sekunder adalah suatu larutan dimana
konsentrasinya ditentukan dengan jalan pembakuan menggunakan larutan baku primer
dan biasanya melalui metode asidimetri.
Praktikum kali ini menggunakan titrasi asidimetri dimana larutan standar asam
(Larutan Baku Sekunder) yang dipakai untuk titrasi adalah H2SO4. Larutan H2SO4
sebelum digunakan untuk titrasiharus distandarisasi terlebih dahulu dengan Na2CO3
(Larutan Baku Primer). H2SO4 harus distandarisasi karena mudah menguap.
Standarisasi larutan H2SO4 bertujuan untuk menguji kadar suatu larutan baku yang
digunakan untuk menetapkan suatu larutan yang belum diketahui kadmya. Selain itu,
standarisasi juga dilakukan dengan maksud memperkecil tingkat kesalahan dalam
perhitungan penetapan kadar suatu larutan. Na2CO3 dipilih karena berat molekulnya
lebih besar, mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan dan disimpan dalam keadaan
murni, tidak bersifat higroskopis dan tidak berubah berat dalam penimbangan di udara.
Prosedur pembakuan dilakukan dengan Dipipet 10,00 ml larutan H2SO4 masukkan
kedalam erlenmeyer dan ditambahkan 3 tetes Indicator MM. Alasan penggunaan
indikator metil merah yaitu karena indicator tersebut memiliki rentang pH sekitar 4,2-
6,2 dan pada titrasi ini larutan yang digunakan adalah larutan H2SO4 yang bersifat
asam kuat dengan larutan yang bersifat garam basa, sehingga akan dihasilkan larutan
garam dengan pH dibawah 7. Penambahan indikator dengan jumlah yang sangat sedikit
yaitu 3 tetes sangat tepat karena apabila penambahan indikator dilakukan dalam jumlah
banyak dikhawatirkan akan mempengaruhi nilai pH dalam larutan karena indikator
metil merah merupakan asam organik lemah. Kemudian dititrasi dengan larutan H2SO4
sampai terbentuk warna merah muda. Larutan dipnaskan sampai mendidih hingga
warna merah muda tidak hilang . Tujuan di lakukan pemanasan adalah untuk
mempercepat reaksi antara H2SO4 dan Na2CO3 Perubahan yang terjadi karena
meningkatnya pH dari proses penataan ulang pada struktur Metil merah .
Saat proses titrasi pembakuan larutan terjadi reaksi sebagai berikut
Pada Penetapan kadar, Na.Bic yang digunakan jenisnya adalah tablet, dimana sebelum
distandarisasi kita perlu untuk melarutkannya dengan menggunakan aquades.
Penggunaan aquades yang sifatnya netral agar saat dititrasi tidak bereaksi dengan
komponen yang lain.Setelah dilarutkan dalam aquades, maka di goyang-goyangkan
tujuannya adalah agar serbuk Na.Bic larut dalam aquades.. Pemakaian aquades ini
cocok untuk mengencerkan Na.Bic, karena aquades merupakan larutan yang sifatnya
netral dan inert. Setelah itutambahkan 3 tetes indikator MM . Pemberian 3 tetes
indikator MM sudah dianggap cukup,karena jika kita meneteskan lebih dari 3 tetes
nantinya akan mempengaruhi volume Na.Bic.
Saat larutan Na.Bic ditambahkan MM warnanya masih bening, kemudian dititrasi
dengan larutan H2SO4 sambil digoyang-goyangkan, setelah mencapai titik ekivalen
dimana mol Na.Bic tepat bereaksi dengan H2SO4 menghasilkan produk dengan warna
merah muda. Larutan dipanaskan sampai mendidih hingga warna merah muda tidak
hilang . Tujuan di lakukan pemanasan adalah untuk mempercepat reaksi antara H2SO4
dan Na.Bic Perubahan yang terjadi karena meningkatnya pH dari proses penataan ulang
pada struktur Metil merah.
Saat proses titrasi penetapan kadar terjadi reaksi sebagai berikut
Ketentuan farmakope indonesia Edisi III % kadar Natrium Bicarbonat tidak kurang dari
95,0% dan tidak lebih dari 105%. Pada praktikum ini kadar Natrium Bicarbonat yang
didapat memenuhi syarat yaitu 103,72%.
VI. Kesimpulan
Dari Praktikum yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Prinsip dari Asidimetri berarti penetapan kadar secara kuantitatif terhadap
senyawa-senyawa yang bersifat asam kuat dengan menggunakan baku basa.
2. Kadar Natrium Bicarbonat yang didapat memenuhi syarat yaitu 103,72%.
Daftar Pustaka
Chadijah, Sitti. (2011). Dasar-dasar Kimia Analitik. Makassar: UIN Press. Hal. 71-72
Daintith, J,(1997).Kamus Lengkap Kimia, 7, 17. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal. 34-40
Pambudi, S. dan S. B. Widjanarko. 2015. Pengaruh Proporsi Natrium Bikarbonat dan Ammonium
Bikarbonat sebagai Bahan Pengembang terhadap Karakteristik Kue Bagiak. Jurnal
Pangan dan Agroindustri. Vol 3. Hal 61-67.
Tim Dosen. 2023. Buku Penuntun Praktikum Kimia Farmasi II. Akademi Farmasi Yarsi Pontianak
LAMPIRAN LEMBAR PENGAMATAN
1. Fathul Abdil Khobir 2. Ferry Herliwsandi
Dititrasi dipanaskan
Dititrasi dipanaskan
Volume H2SO4
Volume H2SO4
4.
10,00 mL Na2CO3 3 tetes indicator MM sebuk Na Bic + 10 ml aquadest 3 tetes indicator
MM
Dititrasi dipanaskan Dititrasi dipanaskan