JUDUL PERCOBAAN :
PERCOBAAN III
ASIDI - ALKALIMETRI
Disusun Oleh :
“ASIDI - ALKALIMETRI”
ASIDIMETRI - ALKALIMETRI
I. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Melakukan prosedur standardisasi larutan standar sekunder sebelum
analisis.
1.2 Menentukan kadar senyawa dalam sampel:
a. Kadar Nakarbonat dalam Produk Pangan
b. Kadar Asam asetat dalam Asetat Glasial dan Cuka Perdagangan
1.3 Menentukan komposisi campuran CO3 dan NaOH dalam produk pangan
atau sampel buatan.
1.4 Menentukan pilihan indikator yang tepat dalam analisis campuran.
1. Asam dengan basa (reaksi penetralan), agar kuantitatif maka asam dan
atau basa yang bersangkutan harus kuat.
2. Asam dengan garam (reksi pembentukan asam lemah), agar kuantitatif,
asam harus kuat dan garam itu harus terbentuk dari asam lemah sekali.
3. Basa dengan garam, agar kuantitatif basa harus kuat dan garam harus
terbentuk dari basa lemah sekali, jadi berdasar pembentukan basa
lemah tersebut.
(Harjadi, 1986)
Sifat Fisik : larutan tidak berwarna, berbau, titik didih 50,50C, titik leleh
-250C.
Sifat Kimia : asam kuat, korosif, larut dalam air.
(MSDS, 2012a)
II.4.2. NaOH
Sifat Kimia : menyerap air dan CO2 dari udara, larut dalam air, alkohol.
Sifat Fisik : kristal berwarna putih, titik didih 19390C, titik leleh 3180C.
(MSDS, 1998)
II.4.3. Aquadest
Sifat Kimia : pelarut polar, bersifat netral.
Sifat Fisik : tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, titik didih 1000C,
titik leleh 0˚C.
(MSDS, 2017)
(MSDS, 2015)
II.4.8. Indikator PP
Sifat Kimia : Senyawa hablur putih, sukar larut dalam air, tetapi
dapat berinteraksi dengan air, larut dalam alkohol.
(MSDS, 2012)
2.10. Sampel Soda
2.12. NaHCO3
Sifat Kimia : Larut dalam air dan sedikit larut dalam etanol, serbuk
kuning pemadam api dikenal sebagai soda kue.
Sifat Fisik : Padatan kristal putih, 84.01 gram / mol , densitas 2.159
gram / ml.
(MSDS, 2019)
III. METODE PERCOBAAN
III.1. Alat
1. Neraca listrik
2. Labu takar 250 ml
3. Buret
4. Erlenmeyer
5. Pipet tetes
6. Pipet ukur
7. Gelas arloji
8. Gelas beker
9. Gelas ukur
III.2. Bahan
1. Na2B4O7
2. HCl pekat
3. Kristal H2C2O4
4. Akuades
5. Na2CO3
6. Indikator Metil Red
7. Indikator PP
8. Sampel Soda
9. Asam asetat
10. NaHCO3
11. Sampel soda
12. Garam ammonium
III.3. Gambar Alat
Hasil
Erlenmeyer
Penambahan 50 ml aquadest
Erlenmeyer
50 gr kristal NaOH
Beker gelas
-Penambahan aquades 50 ml
Hasil
Hasil
c). Standarisasi NaOH dengan HCl Nx
10 ml NaOH encer
Erlenmeyer
-Penambahan 2 tetes Metil Orange
Erlenmeyer
Penambahan 50 ml aquadest
Penambahan 2 tetes PP
Hasil
B. Prosedur 2
3,5 g Soda
Labu ukur 250 ml
25 ml larutan Soda
Erlenmeyer
Hasil
25 ml asam asetat
Erlenmeyer
Hasil
c). Menentukan campuran NaOH + Na2CO3
25 ml larutan campuran
Erlenmeyer
Hasil
d). Penentuan campuran Na2CO3 + NaHCO3
25 ml larutan campuran
Erlenmeyer
Penambahan 2 tetes indikator PP
Penambahan aquadest
Hasil
e.) Penentuan Ammonia dalam garam Ammonium
Erlenmeyer
Hasil
IV. HIPOTESA
Percobaan berjudul asidi-alkalimetri bertujuan untuk menentukan
konsentrasi yang tepat dari larutan standar, menentukan jumlah Na 2CO3 dalam
sampel, menentukan jumlah campuran NaOH dan Na 2CO3 dalam larutan dan
untuk menentukan indikator yang tepat. Pada percobaan ini metode yang
digunakan adalah metode titrasi. Prinsip yang dilakukan adalah standarisasi
larutan-larutan standar sekunder dengan menggunakan beberapa indikator dan
reaksi asam basa. Penambahan PP memberi warna merah muda dengan basa.
Titik ekivalen dan titik akhir akan diketahui dari perubahan warnanya.
Indikator metil orange memberikan warna merah kekuningan (orange) pada
saat titrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Rohman, A., & Gandjar, G. (2007). Kimia Farmasi Analis Pustaka Pelajar
Yogjakarta.
Snyder, M. K. (1996). Chemistry Structure and Reaction. New York: Holt
Rinehart And winston Inc.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Prosedur 1
1. Preparasi dan standariasi HCl
a) Menghitung volume HCl pekat 37% yang dibutuhkan untuk membuat
100ml larutan HCl 0,1 N
n = N . Vml
n = 0,1 N . 100ml
n = 10 mmol
¿ x ml . L . k
x=
100
x ml . L . k g /ml
x ¿. =
100 . Mr mg/mmol
x ml . L. k . 10 00 mg/ml
x ¿. =
100 . Mr mg/mmol
10 . x . L . k
x ¿. = mmol
Mr
10 . x . L. k
n mmol= mmol
Mr
10 . x . 37 .1,015
10=
365
b) Standarisasi HCl
gr boraks = 0,5 gr
BM boraks = 381,37 g/mol
e boraks = 2
V boraks = 50 ml
11,8 +11,2+12.3
Vrata−rata HCl=
3
Vrata−rata HCl=11,76 ml
gr 1000
M boraks= x
BM P
e
0,5 1000
M boraks= x
381,37 50
2
M boraks=0,052 M
Maka,
Va . Na = Vb. Nb
11,76 . Na = 50 . 0,052
Na = 0,22 N
2. Standarisasi NaOH
a) Dengan HCl Nx
9,2+ 8,8+9,6
Vrata−rata HCl Nx=
3
Vrata−rata HCl Nx=9,2 mL
BM HCl = 36,5 gr/mol
e HCl = 1
N HCl Nx =0,1 N
V NaOH = 10 mL
Maka,
Va . Na = Vb . Nb
9,2 . 0,1 = 10 . Nb
Nb = 0,092 M
b) Dengan H2C2O4
16,6+16,3+15,9
Vrata−rata=
3
Vrata−rata=16,26 ml
BM Asam Oksalat = 126,07 gram/mol
e asam oksalat = 2
0,2 1000
M as . oksalat= x
126,07 50
2
M as . oksalat=0,063 M
Va . Na = Vb . Nb
50 . 0,063 = 16,26 . Nb
Nb = 0,193 M
Prosedur 2
a) Menentukan Na2CO3 dalam Soda
Diketahui : NHCl = 0,1 N
2,2+2,2+1,5
Vrata−rata HCl= =1,96 ml
3
BM Na2CO3 = 105,99
e Na2CO3 = 2
Ditanya % Kemurnian Na2CO3?
Mgrek Na2CO3 = Mgrek HCL
= NHCl x VHCl=0,1 N x 1,96 ml = 0,196 mg
BM
Massa Na2CO3 = Mgrek Na2CO3 x
e
105,99
= 0,196 mg x =10,387 mg
2
= 0,010387 gram
= 2,54 x 25 ml
= 0,635 gram
Kemurnian =
= 1,05g/cm3 x 25 ml